Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128525 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A. Mappadjantji Amien
Jakarta: Gramedia, 2005
500.895 MAP k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
The, Liang Gie
Yogyakarta: Yayasan Studi Ilmu dan Teknologi, 1992
507 THE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bandung: Mizan, 2006
201.65 GOD t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tilaar, H.A.R.
Jakarta: Kompas, 2005
379 TIL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Soenardi Dwidjosusastro
"Penelitian dan atau pengkajian terhadap Desentralisasi dan otonomi daerah telah banyak dilakukan para ahli dan pengamat di bidang otonomi dan adrninistrasi negara. Namun pengkajian atau penelitian dampak desentralisasi dan otonomi daerah terhadap desentralisasi pendidikan jarang dilakukan. Oleh karena itu maka penelitian dan pengkajian ini dilakukan dengan sengaja memilih Judul Desentralisasi dan Otonomi Daerah Dilihat Dan Perspektif Desentralisasi Pendidikan.
Desentralisasi pada dasarnya adalah pemberian wewenang oleh Pemerintah Pusat kepada Daerah, dalam arti Pemerintah Pusat menyerahkan wewenang menyelenggarakan pemerintahan kepada pemerintah Daerah sesuai ketentuan yang berlaku. Pendidikan merupakan salah satu bidang dalam penyelenggaraan pemerintahan yang kewenangannya diserahkan kepada Daerah, bahkan untuk Daerah Kabupaten/Kota pendidikan merupakan kewenangan wajib yang harus dilaksanakan.
Konsep desentralisasi pendidikan sebenarnya merupakan konsep dasar yang sudah lama dikembangkan dengan menggunakan prinsip "Pengaturan pendidikan secara terpusat (sentralisasi) dan penyelenggaraan kegiatan pendidikan tidak terpusat (desentralisasi)". Di samping itu bahwa pendidikan menjadi tanggungjawab keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Peran masyarakat dalam pendidikan sangat penting untuk itu perlu terus ditingkatkan dan dikembangkan sehingga basis pendidikan akan bergeser kepada masyarakat bukan lagi kepada Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000, kewenangan untuk menyelenggarakan/ melaksanakan pendidikan titik beratnya berada di Daerah Kabupaten/Kota, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, dan evaluasi. Oleh karena itu, setiap Daerah Kabupaten/Kota, dan Daerah Propinsi harus mengetahui dan memahami dengan baik kewenangan di bidang pendidikan dan kebudayaan yang menjadi tanggung jawabnya. Di samping itu untuk dapat menyelenggarakan pendidikan dengan baik, diperlukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, yang efisien, sesuai dengan kondisi Daerah. Untuk itu diperlukan pedoman yang tepat dalam menyusun organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka melaksanakan desentralisasi.
Pemerintah Daerah mempunyai kewajiban mengupayakan agar penyelenggaraan pendidikan di Daerahnya merupakan pendidikan yang bermutu dan memenuhi standar nasional, dengan tetap memperhatikan kekhasan dan karakteristik Daerahnya. Dalam pelaksanaannya, penyelenggaraan pendidikan terutama di Daerah Kabupaten/Kota berpedoman pada "Standar Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Pendidikan" yang ditetapkan oleh Propinsi sesuai dengan pedoman Pemerintah.
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999, telah memberikan kepada Daerah keleluasaan serta kemandirian dalam mengatur dan melaksanakan kewenangan yang menjadi tanggungjawabnya. Oleh karena itu dalam mengupayakan pendidikan di Daerah tidak menjadi mundur, perlu di dukung dengan pegawai yang berkemampuan dalam jumlah yang sesuai, sarana prasarana, dan dana yang memadai, serta peranserta masyarakat yang makin meningkat. Kondisi seperti inilah yang sebetulnya diinginkan dalam melaksanakan desentralisasi dan otonomi pendidikan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T1379
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Medan: Universitas Darma Agung , 1991
338.9 KEM (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Budi Minarno
Malang: UIN-Malang Press, 2008
297.1 EKO g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfah Utami
"Buku ini cukup menarik perhatianku, karena aku seorang pencinta alam. Sekilas buku ini terkesan berat materinya ketika aku menggenggamnya. Halaman demi halaman kubuka dari belakang ke depan.
Topik-topik yang disajikan cukup menarik karena sesuai dengan apa yang terjadi di Indonesia. Mulai dari soal kerusakan sumber daya alam di darat, laut hingga udara, ibu Ulfah Utami membahasnya dari sudut pandang ilmiah dan islam.
Memang apa yang dikemukakan seperti penebangan hutan yang berlangsung antara 2000-2005 adalah yang tercepat yaitu sebesar 1,871 juta hektar atau 2% setahun. Ini setara dengan 51 km2 per hari. Angka yang sangat fantastis tentunya.
Aku terkesan dengan kedalaman berpikir ibu Utami ini. Ia mampu menyajikan materi konservasi sumber daya alam dengan bahasa yang mudah dicerna sehingga tidak membuat kepalaku pusing.
Sebagai pencinta laut, walau bukan seorang pelaut, aku semakin dicerahkan oleh cara bu Utami memaparkan seberapa jauh intervensi manusia telah merusak ekosistem terumbu karang mulai dari tingkat global hingga ke dalam wilayah Indonesia sendiri.
Beliau tidak hanya memaparkan masalah melainkan juga memberikan solusi. Sebenarnya masyarakat tradisional Indonesia telah mengenal sistem pemanfaatan sumber daya alam secara ramah lingkungan. Contohnya, pertanian di lereng-lereng gunung menerapkan petakan persawahan bergaya terasering dan rorak untuk menghindari terjadinya tanah longsor. Memang nenek moyang kita, bukan hanya orang pelaut tetapi juga, petani yang ulung."
Malang: UIN-Malang Press, 2014
346.044 ULF k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"There have been many,numerous and discussion on the community participation in enhacing the development of sub urbans in this globalization and transparancy era in both national and international and mass media."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>