Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12782 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Yang, Seoung-Yoon
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1995
306.519 YAN s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge , 1996
178 FOO
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Farisha Sestri Musdalifah
"Penelitian ini mengkaji hiperrealitas simbol status yang dilakukan oleh foodographers melalui unggahan foto-foto makanan di Instagram. Foodographers merupakan mereka yang memiliki predikat pada aplikasi direktori restoran nomor 1 di Indonesia, yaitu Zomato. Fenomena unggah foto makanan di Instagram ini dijelaskan melalui pemikiran Jean Baudrillard yang dimulai dari masyarakat konsumeris hingga hiperrealitas. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi terhadap empat orang foodographers pengunggah foto-foto makanan di Instagram sebagai informan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi hiperrealitas simbol status yang dilakukan oleh foodographers melalui unggahan foto-foto makanan di Instagram untuk menaikkan simbol statusnya agar terlihat lebih berkelas. Foodographers sebagai pengunggah foto makanan di Instagram tidak hanya membeli makanan sebagai pemenuhan kebutuhan primer, melainkan juga membeli tanda dan mengondisikan tanda pada makanan agar terlihat berkelas ketika difoto. Lebih jauh lagi, penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan dan unggahan foto makanan di Instagram dilakukan atas hasrat untuk menampilkan eksistensi dirinya pada virtual reality, yaitu media sosial Instagram.

This study examines hyperreality of status symbols performed by foodographers for uploading photos of food to Instagram. Foodographers are those who have predicate on an application of the number one restaurant directory in Indonesia, Zomato. The phenomenon of photo uploading in Instagram is explained with Jean Baudrillard's thought, which started from consumer society to hyperreality. The data were collected through in-depth interviews and observations of four foodographers who constantly upload food pictures in Instagram. The results showed that hyperreality performed by foodographers for uploading photos of food in Instagram to raise their status symbol in order to look classier. Foodographers as food photo uploaders in Instagram not only buy food as their primary fulfillment, but also buy symbols by pointing them out in pictures of food to look classy when photographed. Furthermore, this study shows that the food consumption and food photos uploaded on Instagram as indications of people's desire to display its existence in virtual reality, that is Instagram."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50074
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Hariyani
"ABSTRAK
Penulisan skripsi ini diawali dengan penemuan kasus-kasus dalam bisnis Obat dan makanan berdasarkan pengalaman pribadi maupun studi pustaka. Dari temuan tersebut diketahui bahwa ternyata tidak semua produk obat dan makanan aman untuk dikonsumsi oleh konsumen, harga yang ditetapkan belum tentu adil bagi kedua belah pihak, informasi produk seringkali tidak lengkap, malah kadang menyesatkan dan manipulatif. Banyak kasus dalam bisnis obat dan makanan yang tidak mempedulikan lingkungan hidup, Selain itu, pelaku bisnis obat dan makanan seringkali dijumpai bersikap tidak etis. Walaupun sudah banyak Peraturan/Undang-Undang tentang Bisnis Obat dan Makanan diberlakukan, tetapi kenyataannya kasus-kasus tersebut dapat terjadi. Mengapa? Banyak orang bertindak tidak etis, tetapi mereka tidak melanggar hukum. Atau sebaliknya, banyak orang sudah bertindak sesuai dengan Hukum/Peraturan, tetapi tindakannya itu tidak etis. Oleh karena itu dalam Bisnis Obat dan Makanan dipandang perlu adanya Etika. Teori-teori etika dapat membantu pemahaman dan refleksi atas dilema moral. Utilitarianism dapat membantu mempertimbangkan hal-hal baik yang bersaing satu sama lain. Etika Kewajiban membantu mempertimbangkan kewajiban-kewajiban yang bersaing satu sama lain, misalnya kewajiban untuk melindungi masyarakat yang terkena pekerjaannya dengan kewajiban untuk menghormati otoritas sah dari atasannya dalam mengambil keputusan-keputusan. Sedangkan Etika Hak menekankan hak masyarakat untuk dilindungi atau paling tidak untuk mendapatkan peringatan kalau ada faktor resiko dalam Obat dan Makanan. Demikian pula halnya dengan Etika Keutamaan yang menekankan bahwa tindakan baik itu adalah tindakan yang mendatangkan kebaikan sosial. Teori-teori etika dapat membantu dalam melakukan penalaran moral dan memperkuat kemampuan kita untuk mencapai penilaian yang seimbang dan penuh wawasan.
Bisnis Obat dan Makanan adalah suatu praxis yang bertujuan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan manusia, sedangkan Etika, dalam hal ini Etika Terapan pun bertujuan untuk membuat orang hidup dengan baik, karena etika menyediakan semacam visi atau perspektif agar manusia dapat menentukan sikap yang tepat dalam situasi konkrit. Bertindak secara etis adalah bertindak menurut pengertian yang tepat. Etika diperlukan bagi pelaku bisnis obat dan makanan agar memiliki: banyak keutamaan dan sadar akan kewajiban serta mementingkan kebaikan bagi orang banyak. Jadi tujuan bisnis dan etika tidak harus bertentangan, bahkan mungkin seiring sejalan - tidak ada dikotomi dalam bisnis dan etika - keduanya dapat dipersatukan dalam kehidupan manusia demi tercapainya kebahagiaan (eudainronia).

"
2001
S16123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
M. Quraish Shihab
Bandung : Mizan, 1999
297.63 QUR f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M. Quraish Shihab
Bandung: Mizan, 1999
297 MUH f (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M. Suprihadi Sastrosupono
Bandung: Alumni, 1982
306 SUP m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nurazizah Putri
"Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Upaya promotif dan preventif dapat diwujudkan melalui pelayanan informasi obat yang merupakan bagian dari pelayanan kefarmasian di bidang farmasi klinik. Obat akan memberikan efek yang berbeda pada masing-masing individu karena hal ini bergantung pada makanan atau minuman apa yang dikonsumsinya atau penyakit lain yang dideritanya. Maka, perlu adanya edukasi pasien mengenai interaksi yang mungkin terjadi antara obat yang dikonsumsi dan makanan atau minuman yang umum dikonsumsi sehari-hari. Edukasi pasien dapat dilaksanakan sebagai bentuk pelayanan informasi obat melalui media leaflet yang kerap dipilih karena kepraktisannya. Pembuatan leaflet dimulai dengan studi literatur, lalu diikuti dengan seleksi dan pengolahan informasi, serta desain dan pencetakan. Leaflet mengandung informasi, antara lain definisi interaksi antara obat dan makanan, efek akibat interaksi beserta obat-obatan yang menyebabkan efek tersebut, dan tips untuk menghindari terjadinya interaksi. Selain membuat leaflet, dilakukan observasi terhadap pelaksanaan pelayanan informasi obat di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit. Pelayanan informasi obat terlaksana secara proaktif melalui media cetak dan secara pasif melalui tatap muka.
Public health centers (Pusat Kesehatan Masyarakat, Puskesmas) is a goverment healthcare facility which organizes health programs concerning maintenance and improvement of health (promotive); the prevention of diseases (preventive), the curing of diseases (curative), and the recovery of health (rehabilitative), in a comprehensive, integrated, and sustainable methods. Promotive and preventive efforts can be achieved through drug information services. Drugs can produce different effects in different individuals due to each person’s unique diet and medical history. Therefore, it is important to educate patients regarding the possible interactions between drugs and common food and drinks. Patient education can be done using leaflets which are known for their practicality. The creation process began with literature study, followed by information selection and processing, and then design and printing. The leaflet contains information on the definition of drug and food interactions, the effects of the interaction and the drugs which causes the effects, and suggestions on how to avoid drug-food interactions. In addition to making a leaflet, the author also observed the drug information services practiced in Puskesmas Kecamatan Duren Sawit. The service is perfomed proactively through published media and passively through face-to-face encounters."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>