Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117954 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Heny Auliawati
"Seed viability testing using appropriate media is important to know the proper results. The objective of this
research was to determine the optimum germination media in the seeds viability testing of lettuce and onion. This
research was conducted in the Integrated Laboratory of Trilogy University, Jakarta from September until October
2016. The experiment used was a randomized block design (RAK) with single factor which was different types of
germination substrates consists of flannel tested, newsprint, towel tissue, cotton, stencil paper, rock wool, filter
paper on lettuce and onion seeds. The experimental results showed that all media can be used to test germination
of seed viability for germination (DB) and normal seedling dry weight (BKKN) were equally well. The use of tissue
towel was to test the viability of seeds of lettuce and onions into medium germination best shown in the speed of
growth (KCT) 75.18% KN/etmal, vigor index (IV) 97.33%, and the growth potential maximum (PTM) 100% in the
seeds of lettuce and speed of growth (KCT) amounted to 59.35% on onion seeds.
Pengujian viabilitas benih dengan media yang tepat penting diketahui guna memperoleh hasil yang sesuai.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui media perkecambahan yang optimum dalam pengujian
viabilitas benih selada dan bawang merah. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Universitas Trilogi,
Jakarta pada bulan Agustus - September 2016. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu
faktor tunggal yaitu berbagai jenis substrat perkecambahan yang terdiri atas kain flanel, kertas koran, kertas
samson, tisu towel, kapas, kertas stensil, rockwool, dan kertas saring yang diujikan pada benih selada dan bawang
merah. Hasil percobaan menunjukkan bahwa seluruh media perkecambahan dapat digunakan untuk uji viabilitas
benih karena menghasilkan daya berkecambah (DB) dan bobot kering kecambah normal (BKKN) yang sama
baiknya. Pemakaian tisu towel untuk uji viabilitas benih selada dan bawang merah menjadi media perkecambahan
terbaik yang ditunjukkan pada kecepatan tumbuh (KCT) 75.18 % KN/etmal, indeks vigor (IV) 97.33 %, dan potensi
tumbuh maksimum (PTM) 100 % pada benih selada dan kecepatan tumbuh (KCT) sebesar 59.35% pada benih
bawang merah."
Jakarta: Universitas Trilogi. Program Studi Agroekoteknologi, 2016
630 AGRIN 20:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ance G. Kartasapoetra
Jakarta: Bina Aksara, 1986
631.53 ANC t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Liliek Widodo
"Perkembangan ekspor kakao dan produk kakao Indonesia cukup pesat. Hampir sekitar 80% dari produksi kakao nasional di ekspor karena daya serap industri pengolahan dalam negeri relatif rendah. Namun citra mutu kakao Indonesia yang dikenal rendah serta rendahnya kapasitas industri pengolahan dapat menghambat peningkatan daya saing kakao dan kakao olahan Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya saing kakao dan kakao olahan Indonesia dan faktor-faktor apa yang menjadi penentu daya saing komoditi tersebut di pasar internasional serta bagaimana strategi untuk meningkatkan daya saing kakao dan kakao olahan Indonesia.
Analisis data dalam Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis Constant Market Share (CMS), Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP), dan Analisis faktor penentu daya saing dengan pendekatan lingkungan eksternal dan internal untuk formulasi strategi.
Hasil penelitian terhadap lima produk kakao yaitu Kakao Biji (SITC 0721), Kakao Bubuk (SITC 0722), Kakao Pasta (S1TC 0723), Kakao Buffer (SITC 0724) serta Cokelat dan Produk Cokelat (SITC 073) memperlihatkan bahwa Indonesia memiliki spesialisasi ekspor untuk komoditas kakao biji, kakao pasta dan kakao buffer dengan daya saing yang kuat, komoditas kakao bubuk berada pada tahap mengimpor kembali dengan daya saing rendah, sedangkan komoditas cokelat dan produk cokelat berada pada tahap perluasan ekspor dengan daya saing yang kuat.
Daya saing produk kakao Indonesia di samping dipengaruhi oleh besarnya pemintaan dunia juga ditentukan oleh harga produk kakao Indonesia yang relatif lebih murah karena mutunya yang rendah, murahnya tenaga kerja, dan alam yang cukup produktif dibandingkan dengan negara pesaing. Selain itu, kondisi sosial budaya, situasi politik dan hubungan kelembagaan perdagangan internasional juga mempengaruhi daya saing produk kakao Indonesia di pasar dunia.
Berdasarkan hasil penelitian, direkomendasikan bahwa untuk meningkatkan daya saing kakao dan kakao olahan Indonesia, maka perhatian yang lebih intensif harus difokuskan pada peningkatan mutu produk, peningkatan kapasitas industri pengolahan dalam negeri, mempertahankan pangsa ekspor dan mencari pasar ekspor baru, peningkatan profesionalisme pelaku bisnis, peningkatan peran Asosiasi pengusaha dan kerjasama kelembagaan internasional."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T10145
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emi Farida
"Madu dikenal sebagai bahan makanan bergizi dengan kandungan fruktosa dan glukosa yang cukup tinggi, telah diketahui mempunyai potensi dalam pengawetan semen, yaitu sebagai komponen medium pengawet semen untuk inseminasi buatan pada hewan ternak. Dalam penelitian ini penggunaan madu sebagai komponen medium pengawet semen dicobakan pada semen manusia. Sampel semen yang digunakan dalam penelitian ini tergolong normozoospermia, berasal dari 25 pria pasangan infertile yang datang memeriksakan diri ke Laboratorium Analisis Semen Bagian Biologi FK-UI. Empat medium pengawet sitrat kuning telur yang digunakan, masing-pmasing mengandung 0%, 1%, 4%, dan 7% madu. Mula-mula sebanyak 2 ml semen dibagi menjadi 4 bagian (masing-masing 0,5 ml), kemudian diencerkan 1:2 dengan keempat medium pengawet tersebut, lalu disimpan di dalam lemari pendingin pada suhu 5 0C. Pemeriksaan kecepatan gerak dan viabilitas sperma dilakukan setelah semen disimpan selama 3, 24, dan 48 jam. Hasil uji nonparametric Friedman pada a = 0,01 menunjukkan bahwa kecepatan gerak sperma tertinggi terdapat pada medium pengawet semen dengan konsentrasi madu 4%, kemudian diikuti perlakuan konsentrasi madu 1%. Sedangkan viabilitas sperma pada medium dengan konsentrasi madu 1 % dan 4% tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna. Hal ini terjadi pada ketiga waktu penyimpanan. Sebaliknya pada konsentrasi madu yang lebih tinggi (7%), meskipun kecepatan gerak sperma sedikit lebih meningkat, tetapi viabilitasnya menurun dibandingkan dengan kontrol (0%). Di lain pihak, kecepatan gerak dan viabilitas sperma di dalam medium pengawet tidak dapat dipertahankan sampai dengan 48 jam penyimpanan; semakin lama waktu penyimpanan, kecepatan gerak dan viabilitas sperma semakin menurun."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S30797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ety Fauziah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S31250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairul Amri
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007
639.311 KHA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>