Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151013 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Lofi Febriana
"ABSTRACT
Indonesia adalah negara yang sebagian besar wilayahnya berada di dalam ring of fire atau perisis di patahan lempeng bumi yang merupakan faktor utama terjadinya gempa bumi. Oleh karena itu perencanaan struktur yang tahan gempa mutlak diperlukan. Penelitian ini mengkaji perbandingan kekuatan struktur sistem rangka pemikul momen khusus dengan sistem rangka pemikul momen terbatas setelah menerima beban gravitasi dan beban lateral dengan menggunakan struktur baja. SRPMK dan SRPMT 10 lantai pada penelitian ini didesain berdasarkan SNI 03-1736-2002. Dimensi komponen struktur SRPMK lebih besar daripada dimensi komponen SRPMT. Berat struktur untuk SRPMK yaitu 833.468 ton lebih berat dibandingkan SRPMT yang hanya 586.078 ton."
Jakarta: Inspektorat Jendral Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2016
AUDIT 9:18 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Novialdi
"Interaksi tanah struktur telah diteliti selama lebih dari 40 tahun, tetapi masih banyak kontroversi dalam pengunaannya. SNI Gempa yang baru SNI-1726-2012 telah mengakomodir analisa interaksi tanah-struktur dengan memperhitungkan interaksi tanah-struktur gaya geser gempa boleh dikurangi sampai 30 . Studi ini meneliti pengaruh interaksi tanah-struktur pada bangunan dengan tinggi 8, 12, 16, 20 lantai dengan dua lapis basement untuk dilihat besarnya reduksi gaya geser dasar dan pengaruhnya pemodelan interaksi tanah-struktur pada ductility demand dari struktur.Hasil studi menunjukan bahwa pengurangan gaya geser efektif untuk bangunan rendah 8 lantai dengan pengurangan sekitar 10 dan berkurang seiring dengan bertambahnya ketinggian atau periode struktur, sedangkan untuk ductility demand cenderung berkurang dengan berkurangannya kekakuan tanah Vs lebih kecil.

Soil structure interaction has been investigated more than 40 years, but there is still many controversy regarding the role of SSI in the seismic performance of structure founded in soft soil. Indonesian seismic design code SNI 1726 2012 has been accommodate soil structure interaction to account SSI effect, seismic base shear can be reduction to 30 .This study investivigate influence of soil ndash structure interaction on buildings with 8, 12, 16, 20 storey height with two layers basement. This study show building with short storey 8 storey building with reduction about 10 , the reduction decrease with increase the height of building or periode of fix structure. Meanwhile the ductility demand decrease with decrease the stiffness soil Smaller Vs "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T47140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Gibson Harsoning
"Bangunan hotel merupakan suatu bangunan dengan peruntukan komersil yang dapat terbilang memiliki kompleksitas terhadap desain perancangan dalam memenuhi aspek yang dibutuhkan. Oleh karena itu, dapat dilakukan penelitian secara ilmiah untuk memberikan hasil yang lebih optimal dari segi perancangan dan biaya yang dikeluarkan, tanpa mengabaikan kekuatan dari struktur bangunan. Sistem struktur yang dibandingkan dalam penelitian ini adalah post-tensioned flat slab dan sistem ganda dinding geser beton dengan rangka pemikul momen khusus. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui perbandingan kelayakan struktur antara kedua sistem bangunan akibat gaya gempa yang diberikan, serta efektivitas biaya pekerjaan. Analisis pada penelitian ini menggunakan gempa respon spektrum depok dan riwayat waktu linear, dengan software analisis yang digunakan adalah ETABS. Dari denah arsitektur hotel yang diberikan, penulis mendesain ulang struktur pada kedua sistem hingga mendapatkan hasil yang paling optimal untuk dibandingkan. Dengan segala keunggulanya, sistem post-tensioned flat slab memberikan hasil yang lebih baik dari segi efesiensi volume material dan biaya, walaupun diperlukan beberapa optimasi desain struktural untuk mendekati performa ketahanan lateral akibat gaya gempa seperti sistem ganda konvensional.

The hotel building is a commercial structure that possesses complexity in its design to meet the required aspects. Therefore, scientific research can be conducted to provide more optimal results in terms of design and cost without neglecting the strength of the building structure. The structural systems compared in this study are the post-tensioned flat slab system and the dual system of concrete shear walls with special moment-resisting frames. The purpose of this writing is to determine the structural feasibility comparison between the two building systems due to the given earthquake forces, as well as the cost-effectiveness of the work. The analysis in this study uses the Depok response spectrum earthquake and linear time history, with the analysis software used being ETABS. From the given architectural plan of the hotel, the author redesigned the structure in both systems to obtain the most optimal results for comparison. With all its advantages, the post-tensioned flat slab system provides better results in terms of material volume efficiency and cost, although some structural design optimizations are needed to approach the lateral resistance performance due to earthquake forces like the conventional dual system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhavin Ariza Adrian
"Sebagai negara kepulauan yang rawan terkena bencana alam gempa bumi, perencanaan dan desain gedung bertingkat di indonesia, harus bersifat daktail. Dalam sistem penahan gaya lateral akibat gempa pada suatu struktur beton bertulang, terdapat tiga jenis struktur penahan gaya lateral yaitu Sistem rangka pemikul momen biasa (SRPMB), Sistem rangka pemikul momen menengah (SRPMM), dan Sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK). Penelitian ini dilakukan terhadap SRPMK yang merupakan salah satu tingkat dari moment resisting frame (MRF) dalam bangunan beton.
Kerusakan pada struktur dapat dinilai dari penurunan kekakuan struktur. Frekuensi alami merupakan parameter dari fungsi kekakuan yang dapat mengilustrasikan kerusakan pada struktur tersebut. Damage Index merupakan parameter yang dapat menilai kerusakan pada struktur secara kuantitatif. Damage index merupakan fungsi dari deformasi struktur, yang juga dapat mengilustrasikan kerusakan dari struktur dengan baik.
Penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yakni pertama merupakan perhitungan damage index dengan membuar kurva pushover monotonik dan semisiklik menggunakan CAST3M. Bagian kedua adalah mencari frekuensi alami struktur dengan menggunakan SAP2000. Penelitian ini menggunakan studi kasus struktur yang berbeda lantai serta bentang dengan properti material yang berbeda.
Hasil dari penelitian menyimpulan dengan bertambahnya gaya pembebanan lateral terhadap struktur, nilai frekuensi alami akan mengalami penurunan sedangkan nilai damage index akan mengalami kenaikan.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninditya Choirul Athifah
"Bangunan studi kasus gudang terdiri dari 3 lantai dengan bentang tipikal 11.4 m (kecuali pada bagian driveway terdapat bentang 17.1 m) dan tinggi antar lantai 11.2 m. Struktur menggunakan beton fc’ 40 MPa dan tulangan baja BjTS 420B. Struktur ini menanggung beban hidup gudang sebesar 25 kN/m2, beban hidup driveway 15 kN/m2, dan atap datar 1 kN/m2. Sementara itu, beban gempa yang diberikan adalah gempa respons spektrum. Bangunan ini berlokasi di Depok dengan kelas situs tanah lunak sehingga termasuk kategori desain seismik D dan memiliki sistem pemikul gaya seismik berupa sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK). Desain struktur bangunan dilakukan dengan dua skema, yaitu struktur Konvensional di mana digunakan pelat dua arah yang menumpu balok sebagai media transfer beban ke kolom dan struktur post-tensioned flat slab (PTFS) di mana digunakan pelat dua arah prategang yang secara langsung menumpu kolom dengan penebalan berupa drop panel. Pada struktur PTFS dilakukan pemisahan sistem penahan gaya gravitasi dan lateral (SGLR). Kolom penahan beban gravitasi saja akan dicek menggunakan prinsip kompatibilitas perpindahan. Struktur PTFS memiliki periode getar, berat seismik, gaya geser dasar, dan maximal story displacement lebih besar dibandingkan struktur konvensional. Volume tulangan (35.355%), beton (1.421%), dan bekisting (26.683%) struktur PTFS lebih kecil dibanding struktur konvensional dengan terdapat penambahan volume untuk strand (100%). Perbedaan biaya terbesar terdapat pada komponen balok, di mana penggunaan post-tensioned flat slab mampu menghemat biaya sebesar 62.712%. Total penghematan yang terjadi adalah sebesar 9.161%.

The warehouse case study building consists of 3 floors with a typical span of 11.4 m (except for the driveway section where the span is 17.1 m) and a height between floors of 11.2 m. The structure uses fc' 40 MPa concrete and BjTS 420B steel reinforcement. This structure supports a warehouse live load of 25 kN/m2, a driveway live load of 15 kN/m2, and a flat roof load of 1 kN/m2. The given earthquake load is response spectrum earthquake. This building is located in Depok with a soft soil site class so it is classified as seismic design category D and has a seismic force resisting system in the form of a special moment resisting frame system (SMRFS). The building structure design is carried out using two schemes, namely a Conventional structure where a two-way slab supported by beam as a load transfer medium to the column is used and a post-tensioned flat slab (PTFS) structure where a two-way prestressed slab that directly supported by column with thickening. in the form of a drop panel is used. In the PTFS structure, there is a separated gravity and lateral resisting system (SGLR). Gravity-load-only columns will be checked using the principle of displacement compatibility. PTFS structure has a vibration period, seismic weight, base shear force, and maximum story displacement greater than conventional structure. The volume of reinforcement (35.355%), concrete (1.421%), and formwork (26.683%) for PTFS structure is smaller than conventional structures with strands volume (100%) added in the PTFS structure. The biggest cost difference is in the beam components, where the use of post-tensioned flat slabs can save costs of 62.712%. The total savings that occur are 9.161%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Takabeya, Fukuhei
Jakarta: Erlangga, 1987
624.177 3 TAK k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vis, W. C.
Nederland: Stuvo, 1987
693.183 VIS pt (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bias January Parmadi
"Indonesia merupakan negara kepulauan yang sering terkena bencana alam gempa. Dari kondisi tersebut, muncul kebutuhan akan struktur yang tahan gempa. Salah satu dari jenis sistem rangka penahan gaya lateral adalah SRPMB atau sistem rangka pemikul momen biasa. Untuk itu, penelitian dilakukan terhadap SRPMB dengan menggunakan material beton bertulang.

Kerusakan adalah hal yang tentunya akan dialami oleh struktur. Untuk mengkuantifikasi hal tersebut, digunakan konsep yang dinamakan damage index. Damage index adalah sebuah indeks nilai yang mengkuantifikasi kerusakan dari sebuah sistem struktur dengan menggunakan parameter seperti kekuatan struktur, displacement dan sebagainya. Selain dari itu, kerusakan struktur juga mempengaruhi nilai kekakuan struktur sehingga akan berpengaruh pula pada frekuensi natural struktur.

Penelitian ini ingin menganalisis korelasi antara damage index dengan frekuensi natural sebuah struktur seiring kerusakan yang dialami. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan studi parametrik dengan membuat kurva kapasitas pushover (monotonic dan semicyclic) dari struktur menggunakan CAST3M untuk mendapatkan nilai damage index. Lalu frekuensi natural struktur didapatkan dengan menggunakan SAP2000. Studi parametrik dibuat dengan variasi geometri penampang, jumlah bay dan story, dan variasi properti material yang digunakan.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa seiring struktur mengalami kerusakan, damage index cenderung mengalami peningkatan dan frekuensi alami mengalami penurunan.


Indonesia is an archipelago that is often plagued by earthquakes. And so, the need for structure that can handle lateral loads is important. One of the candidates for the lateral load-resisting structure type is Ordinary Momen Frame (OMF). This research focuses on the aforementioned lateral load-resisting structure type using reinforced concrete as choice material.

Damage is a natural phenomenon that will happen to structures. To quantify it, concept called damage index is used. Damage index itself is an index that make use of  parameter such as structural strength, displacement and so forth. Besides damage index, damage to structure will also influence its natural frequency.

This research aims to analyze the correlation between damage index and natural frequency of structures as it get progressively damaged. To do so, a parametric study is carried out by creating pushover capacity curves (monotonic and semicyclic) of the structures using CAST3M to obtain the damage index value. Following that, natural frequency of the structures are generated using SAP2000. The parametric study will be realized through the variations of cross-section geometry, number of bay and story, and variation in material property used.

From the research, it is concluded that as the structures get progressively damaged, the value of the damage index tends to increase while the natural frequency decrease.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Agus Kurniawan
"Berdasarkan peraturan terbaru mengenai peraturan perancangan baja yaitu AISC 2010 telah mengalami beberapa koreksi dari peraturan sebelumnya yaitu AISC 2005. Hal ini juga merupakan perubahan utama yang diterapkan pada SNI 1729:2015 .Salah satu perubahan utama yang terjadi adalah perubahan metode utama perancangan stabilitas baja, dari metode panjang efektif menjadi metode analisa langsung. Penelitian ini akan mempelajari batasan-batasan yang berlaku untuk kedua metode dengan menggunakan advanced analysis sebagai metode pembanding. Advanced analysis adalah analisa orde ke 2 inelastis yang mewakili keruntuhan sebenarnya dari struktur yang akan divalidasi melalui beberapa rangka kalibrasi. Metodologi penelitian ini terbagi menjadi 2 tahap, yaitu tahap pertama melakukan validasi untuk hasil advanced analysis dengan menyamakan hasil dengan hasil ekperimental atau numerikal yang telah dipublikasi sebelumnya dan tahap kedua adalah membandingkan stress ratio dan hasil desain dari metode ELM dan DAM pada beberapa variasi bangunan serta melakukan pengecekan performa hasil desain dengan menggunakan analisa pushover. Untuk tahap validasi, menggunakan analisa pushover untuk mengetahui karakteristik dari masing-masing metode dan dengan variasi 3 zona gempa di Indonesia dan 3 jenis tanah untuk mengetahui metode apa yang paling dapat mengakomodir beban gempa di area Indonesia. Lalu tahap kedua adalah membandingkan beberapa variasi bangunan dengan kondisi bangunan berada pada zona Padang, tanah lunak.

Based on the latest standard of the guidance of steel design AISC 2010 had many corrections from the previous standard AISC 2005 . This is the main reason of the existence of SNI 1729 2015 .One of the main difference is the changing of analysis on steel rsquo s stability, called effective length method and direct analysis method. This research will study what limitation that are applied to the both method with advanced analysis as a comparison. Advanced analysis is second order inelastic method that represent the real collapse mechanism of structure that will be validated through some calibration frames. The metodology of this research is divided into 2 steps, the first is doing validation for get advanced analysis result through previous experimental or numerical rsquo s result that had been published and the second is comparing the stress ratio and the design both ELM and DAM through some variations of building then doing performanced based design of both methods using pushover analysis. For validation, it is using pushover analysis to know the characteristic of each methods and in addition to compare it with 3 different seismic zones in Indonesia Samarinda, Jakarta and Padang and 3 different type of soils to get the result of which method suits most of the seismic load in spesific area in Indonesia. Then the second phase is comparing some variations of building with condition that the building is located in Padang whose soft soil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>