Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58633 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Wisnu Widjanarko
"Tesis ini bertujuan untuk melihat hubungan antara modal sosial dan identitas kemahasiswaan dalam menjelaskan partisipasi politik konvensional mahasiswa dengan bersandar pada Social Capital Theory dan Social Identity Theory. Subjek pada penelitian ini benjumlah 108 mahasiswa S1 program reguler, yang berasal dari berbagai fakultas di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto dengan teknik pengambilan sampel aksidental.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara modal sosial mahasiswa dengan partisipasi politik konvensional mereka ( r = .753 ; p <.Ol ). Hal serupa juga ditemukan pada identitas kemahasiswaan yang berkorelasi signifikan dengan partisipasi politik konvensional para mahasiswa (r = .872 ;p < .0l). Selanjutnya, kedua variabel tersebut secara bersama-sama sebesar 77.9% dapat menjadi peramal yang cukup signifikan dengan tingkat toleransi kesalahan 5% dengan kontribusi identitas kemahasiswaa relatif lebih dominan ( D = .699 ) dibandingkan dengan modal sosial ( B = .231 ). Hal ini menunjukkan bahwa, catatan sejarah bahwa mahasiswa sebagai kelompok yang peduli terhadap proses demokralisasi, memberikan identitas positif tersendiri kepada mahasiswa dalam turut serta melembagakan dan membudayakan proses demokratisasi melalui partisipasi politik konvensional.
Merujuk pada penelitian ini, mahasiswa seyogyanya dapat lebih memberikan pemaknaan pada proses demokrasi. Dalam hal ini, penegakkan hak-hak publik dapat dicapai tidak hanya melalui partisipasi non-konvcnsional yang rentan pada anarkisme melainkan pula pada proses membangun kultur demokrasi yang aman dan mempunyai nilai edukasi pada publik."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38503
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsurizal
"ABSTRAK
Partisipasi politik kaum muda di Indonesia telah dikenal jauh lebih awal dibandingkan fenomena serupa di negara-negara lain. Bila di Indonesia partisipasi politik kaum muda telah dikenal pada permulaan abad ke-20 maka di negara-negara barat, misalnya, gejala ini baru muncul pada tahun 60-an.
Keterlibatan kaum muda dalam berbagai peristiwa politik nasional seperti pada tahun 1908 (berdirinya Budi Utomo), 1928 (Sumpah Pemuda), 1945 (Revolusi Kemerdekaan), serta tahun 1966 (Tritura) bukan saja telah menempatkan kaum muda tersebut dalam posisi terhormat dalam sejarah nasional bangsa tetapi juga telah membangun citra tersendiri bagi peranan politik kaum muda di Indonesia.
Sejauh ini, ada dua teori besar yang mencoba menjelaskan tentang fenomema partisipasi politik. Pertama, disebut Partisipasi yang Otonom (Autonomous Participation), sedang yang kedua, dinamakan Partisipasi yang Dimobilisasi (Mobilized Participation). Teori yang pertama menjelaskan bahwa partisipasi politik itu bisa lahir karena kesadaran sendiri (tanpa paksaan atau tekanan dari siapa pun) dan faktor-faktor yang mendorong terjadinya partisipasi ini antara lain adalah political efficacy, status sosial ekonomi yang dimiliki warga negara. Sementara teori yang kedua mengatakan bahwa partisipasi politik dapat pula lahir karena pengaruh dari luar. seperti adanva faktor peranan pemerintah.
Tesis ini mencoba membuktikan atau melihat sejauh mana kedua teori tersebut berlaku dalam kasus partisipasi politik kaum muda di wilavah Kecamatan Gegerbitung. Itulah sebabnya pokok masalah dari tesis ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut Pertama, apakah ada hubungan antara status sosial ekonomi dengan partisipasi politik kaum muda tersebut ?. Kedua, apakah ada hubungan antara peranan pemerintah dengan partisipasi politik kaum muda tersebut ?.
Dalam usaha pembuktian tersebut tesis ini mendasarkan diri pada jenis penelitian analitik dengan tehnik analisa yang digunakan adalah kuantitatif, artinya dilakukan pengujian dengan menggunakan rumus-rumus statistik (uji statistik) terhadap hipotesa yang telah ditetapkan sebelumnya guna mengetahui hubungan empirik antar variabel penelitian. Dengan cara ini akan diketahui bukan saja mengenai ada atau tidak adanya hubungan antara variabel penelitian tetapi juga arah dan kemaknaan hubungan tersebut (sesuatu yang tidak bisa diperoleh lewat analisa kualitatif).
Meskipun analisis kuantitatif tersebut diatas merupakan tehnik analisis dasar dalam tesis ini, namun untuk melengkapi pembahasan digunakan pula tehnik analisis tabel silang.
Atas dasar analisa kuantitatif yang telah dilakukan, tesis ini membuktikan bahwa : Pertama, ada hubungan antara status sosial ekonomi dengan partisipasi politik pemuda di Kecamatan Gegerbitung dan arah hubungan tersebut adalah positif, artinya, ada kecenderungan dimana semakin tinggi status sosial ekonomi maka akan semakin tinggi pula partisipasi politik. Kedua, ada hubungan antara peranan pemerintah dengan partisipasi politik pemuda di Kecamatan Gegerbitung dan arah hubungan tersebut adalah negatif, artinya, ada kecenderungan dimana semakin tinggi peranan pemerintah maka,partisipasi politik justru semakin menurun.
Sementara-itu, berdasarkan hasil analisis table silang diperoleh bukti pula bahwa tidak semua sub variable status sosial ekonomi dengan sub variabel partisipasi politik itu mempunyai hubungan positif. Oleh karena dalam kasus hubungan antara penghasilan dengan keikutsertaan dalam menghadiri kegiatan kampanye ternyata yang terjadi adalah hubungan negatif. Dilain pihak, mengenai hubungan antara variabel peranan pemerintah dengan variabel partisipasi politik'berdasarkan hasil analisis tabel silang diperoleh bukti pula bahwa dalam kasus hubungan antara ajakan para pejabat formal dengan keterlibatan dalam organisasi politik/ organisasi massa maka ajakan para pejabat formal ini dianggap cukup berpengaruh dalam mengajak responden untuk terlibat di organisasi massa tetapi kurang berpengaruh dalam mengajak respondem untuk terlibat di organisasi politik."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Novindah Yulietha Sucipto
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara ideologi politik dan sikap terhadap perdamaian pada gerakan mahasiswa. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa ideologi tertentu cenderung memengaruhi sikap terhadap perdamaian. Dalam penelitian ini, ideologi politik mengacu pada dimensi kapitalis-sosialis yang diukur menggunakan Political Ideology Scale (PIS). Sementara itu, sikap terhadap perdamaian diukur menggunakan Peace Attitude Scale (PAS). Partisipan pada penelitian ini berjumlah 103 mahasiswa aktif Program Sarjana maupun Diploma di perguruan tinggi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ideologi politik memiliki hubungan yang signifikan dan positif dengan dua faktor sikap terhadap perdamaian, yaitu sociopolitical dan caring. Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa yang mendukung ideologi sosialis cenderung bersikap positif terhadap perdamaian, terutama pada faktor sociopolitical dan caring.

This study aimed to examine the relationship between political ideology and attitudes toward peace in student movements. Previous research has shown that certain ideology tend to have a positive influence on attitudes toward peace. In this study, political ideology refers to the capitalist-socialist dimension and was measured by the Political Ideology Scale (PIS), whereas attitudes toward peace were measured by the Peace Attitude Scale (PAS). The study participants consisted of 103 active students of bachelor or vocational programs at Indonesian universities. The results showed that political ideology had a significant relationship with peace attitudes. Additionally, political ideology was significantly and positively correlated with two factors that are associated with peace attitudes, namely sociopolitical and caring. This suggests that students who support socialist ideology are likely to have a positive attitudes toward peace, particularly on sociopolitical and caring factors."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aritonang, Meylind
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S2780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handriatno Waseso
"Penelitian ini hendak menerangkan hubungan antara orientasi religius dengan sikap terhadap konservasi alam. Penelitian ini berangkat dari pertanyaan tentang apakah halhal religius di masa kini memiliki makna fungsional dalam menjawab persoalanpersoalan jaman modem. Pertanyaan tersebut menggugah peneliti untuk mempersoalkan arti agama dalam kaitannya dengan kehidupan masa kini. Tema yang diangkat di sini adalah mengenai lingkungan hidup atau ekologi. Tema ini menjadi penting mengingat kondisi alam yang semakin hari semakin banyak mengalami kerusakan di sana-sini. Sementara ketergantungan manusia terhadap alam sulit dihilangkan karena bagaimana pun manusia adalah bagian dari proses evolusi alam (Wackemagel, 1997).
Dengan latar belakan yang demikian, dirumuskan masalah sebagai berikut: (1) Apakah ada hubungan antara orientasi intrinsik dalam beragama dengan sikap terhadap konservasi alam? Dan (2) Apakah ada hubungan antara orientasi ekstrinsik dalam beragama dengan sikap terhadap konservasi alam? Untuk menjawab masalah tersebut diajukan hipotesa: (1) Ada korelasi yang signifikan antara orientasi intrinsik dalam beragama dengan sikap terhadap konservasi alam; dan (2) Ada korelasi yang signifikan antara orientasi ekstrinsik dalam beragama dengan sikap terhadap konservasi alam.
Masalah dalam penelitian ini dijawab dengan menggunakan pendekatan teori ekiektik humasnistik dari Gordon W. Allport (1950) dipadu dengan teori sikap dari Krech, Crutchfield dan Ballachey (1962). Dari sisi metodeologi, penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini dipilih karena peneliti hendak membuat generalisasi tentang hubungan kedua ide tersebut di atas (religiusitas dan sikap terhadap konservasi alam). Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data adalah kuesioner skala sikap dan sebuah kuesioneryang diskala dengan metode paired comparison judgment (Guilford, 1954).Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi yang merupakan indeks untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (Guilford & Fruchter, 1978).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) orientasi religius intrinksik tidak berkorelasi dengan sikap terhadap konservasi alam; dan (2) orientasi ekstinksik berkorelasi positif dengan sikap terhadap konservasi alam. Hasil ini tidak sejalan dengan apa yang dikemukakan Allport Ketidaksesuaian ini dibahas dalam diskusi. Salah satu penjelasan tentang hal ini adalah rendahnya sosialisasi tentang pelestarian lingkungan dalam praktek ajaran agama. Hal lain yang berpengaruh terhadap hasil adalah restricted range karena sampel yang homogen menyebabkan skor-skor yang diperoleh tidak menghasilkan korelasi yang sejalan dengan teori Allport."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S2828
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriana Setiawati
"Perubahan merupakan hal yang sering terjadi. Perubahan dapat teijadi pada setiap aspek kehidupan manusia. Dalam kurun waktu belakangan ini, di Indonesia perubahan yang teijadi lebih banyak dikarenakan krisis ekonomi yang melanda. Perubahan tersebut berdampak juga pada organisasi. BUMN sebagai salah satu organisasi terbesar di Indonesia juga terkena dampak tersebut. Perubahan yang teijadi di BUMN tersebut menimbulkan sikap dari individu yang bekeija di badan usaha tersebut. Sikap para pekerja tersebut dapat menerima ataupun menolak perubahan. Sikap pekeija tersebut salah satunya berhubungan dengan kepuasan keija pegawai. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kepuasan keija, gambaran sikap terhadap perubahan, dan hubungan antara kepuasan keija dengan sikap terhadap perubahan. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Responden penelitian ini adalah karyawan dari dua BUMN sebanyak 127 orang yang mengalami perubahan struktur dan sistem. Metode pengambilan data menggunakan kuesioner dengan skala 1-6. Penelitian ini menggunakan dua kuesioner, yaitu kuesioner kepuasan keija yang dibuat berdasarkan teori kepuasan keija secara umum dan teori Herzberg. Kedua kuesioner sikap terhadap perubahan, yang dibuat berdasarkan teori Galpin (1996), Judson ( 2000), dan Robbins (2001). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum para karyawan tersebut mengalami kepuasan keija dan bersikap menerima terhadap perubahan. Selanjutnya juga diperoleh gambaran bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan keija dengan sikap terhadap perubahan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin puas individu terhadap pekerjaannya bukan berarti individu tersebut akan semakin menerima perubahan. Begitu juga sebaliknya semakin individu tersebut merasa tidak puas terhadap pekeijaannya bukan berarti individu tersebut akan semakin menolak terhadap perubahan. Penelitian ini masih memerlukan penelitian lanjutan dengan menambah jumlah item untuk setiap dimensi kepuasan keija dan sikap terhadap perubahan. Juga menambah jumlah responden dan melakukan wawancara untuk lebih mengetahui tentang kepuasan keija karyawan dan sikap terhadap perubahan."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S2917
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3132
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcella Melanie Somba
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>