Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98829 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S34454
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
cover
Husni
"Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh organisasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan. Penulisan makalah ini menggunakan metode tinjauan literatur (library research). Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa budaya merupakan implementasi dari sikap atau perpaduan antara nilai-nilai yang ditanamkan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Budaya organisasi dan karyawan menjadi kriteria penting dalam menentukan pertumbuhan dan kesuksesan suatu perusahaan. Adanya budaya organisasi yang baik dapat meningkatkan kinerja karyawan. Disamping budaya organisasi, kinerja juga dipengaruhi oleh motivasi karyawan. Karyawan yang memiliki motivasi tinggi dalam bekerja akan memberikan prestasi kerja yang baik, sedangkan bagi karyawan yang memiliki moptivasi yang rendah tidak akan memberikan prestasi sebaik karyawan yang memiliki motivasi yang tinggi. Semua itu tercermin melalui sikap karyawan dalam menghadapi pekerjaannya, antara lain ditandai dengan turunnya semangat kerja, cepat merasa bosan, sering absen, terlambat datang dan sebagainya yang pada akhirnya semua berdampak pada penurunan kinerja karyawan."
Universitas Dharmawangsa, 2016
330 MIWD 48 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Denik Sri Krisnayanti
"ABSTRAK
Pulau Flores bagian timur yakni di daerah Kabupaten Flores Timur, Sikka, Ende, dan Nagekeo merupakan kawasan yang masuk dalam kategori semi-arid. Daerah tersebut memiliki curah hujan rata-rata bulanan yang hanya berkisar antara 57,17 188,08 mm/bulan, sementara evapotranspirasi rata-rata bulanan yang terjadi lebih tinggi, yakni berkisar antara 164,91 185,57 mm/bulan. Oleh karena itu, jumlah ketersediaan air pada musim kemarau cukup rendah, sehingga perlu dilakukan upaya pemanenan air hujan dengan memperbesar kapasitas tampungan permukaan. Salah satu alternatif yang tepat ialah dengan membangun embung. Parameter penting dalam perhitungan ketersediaan jumlah air pada embung ialah nilai koefisien limpasan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendapatkan nilai koefisien limpasan permukaan pada 15 buah embung di Pulau Flores bagian timur dengan menggunakanan data curah hujan dan data klimatologi terbaru.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode analisis matematis diperoleh nilai koefisien limpasan permukaan pada embung kecil di Pulau Flores bagian timur berkisar antara 0,00 - 0,72. Untuk nilai koefisien limpasan permukaan terendah terjadi pada bulan November yang hanya berkisar antara 0,00 0,39 dan nilai koefisien limpasan tertinggi terjadi pada bulan Januari yakni berkisar antara 0,48 0,72."
Bandung : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2018
551 JSDA 14:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Subowo
"ABSTRAK
Dalam industri perakitan bodi kendaraan (otomotif), Las Tahanan Titik (Resistance Spot Welding) banyak dipakai untuk penyambungan komponen bodi, Yaitu dengan cara pemanasan disertai penekanan. Demikian pula yang difakukan di PT. Toyota Astra Motor, dimana pengambilan spesimen dan pengelasan dari penelilian ini dilakukan.
Kahan komponen yang banyak dipakai pada bodi kendaraan Kijang adalah plat baja karbon rendah SPCD (Cold Rolled Steel Sheet) dengan ketebalan 0,8mm, sedang peralatan las yang dipakai adalah model Portebel Type YR-500 SAZ-1 DY 9. Spesimen di las dengan parameter pengelasan dibuat samal konstan seperti yang dilakukan dalam perakitan bodi kijang. Pengelasan dilakukan pada satu titk dan dua titik, untuk yang dua titik jarak antar titik las dibuat variasi (it-12 - f3).
Pengaruh sikius termal akibat laku panas dari proses las, secara metalurgi daerah hasii sambungan las mengalami perubahan, makin dekat dengan Manik Las/ Nugget, butiran semakin besar, begitu pula dengan Kekerasannya semakin tinggi.
Pengaruh jarak antar nugget terhadap uji tank, terjadi peningkatan seiring dengan semakin lebarjarak antar nugget.
Terhadap uji fatik terjadi peningkatan siklus seiring dengan penurunan tegangan (0.7 ou, , = 0.3 c I? h) dan terjadi batas limit pada pembebanan 0.3 a, .,10,
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Ohmen S. O.
"Berbeda dengan material konstruksi lainnya, kekuatan geser tanah bukanlah suatu nilai yang tetap. Kemampuan tanah dalam menahan tegangan yang mengakibatkan pergeseran pada tanah dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah derajat kejenuhan (koefisien B), kandungan mineral yang terdapat pada tanah tersebut dan juga metode pengujian yang dilakukan. Berdasarkan Craig (1987), tanah divisualisasikan sebagai suatu kerangka partikel padat (solid skeleton) yang membatasi pori-pori dimana pori-pori tersebut mengandung air dan/atau udara. Sehingga pada prinsipnya tanah dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian padat tanah dan bagian pori/rongga. Jika bagian pori diisi seluruhnya oleh air maka tanah dikatakan berada dalam kondisi jenuh sempurna (koefisien B = 1). Sebaliknya jika bagianpori diisi oleh udara maka tanah dikatakan dalam keadaan kering sempurna (koefisien B = 0). Dari penjelasan di atas dapat didefinisikan bahwa derajat kejenuhan (koefisien B) adalah perbandingan antara volume air dengan volume pori dari suatu tanah. Meningkatnya jumlah air yang dikandung oleh suatu tanah (derajat kejenuhannya meningkat) akan menyebabkan volume tanah meningkat namun kepadatan tanah tersebut akan menurun. Fenomena tersebut dikenal sebagai swelling. Terjadinya penurunan kepadatan tanah akan menyebabkan gaya tarik antara partikel-partikel padat tanah semakin berkurang dan kecendreungan partikel-partikel padat untuk tergelincir dan terguling akan semakin meningkat. Fenoma swelling terjadi hampir pada seluruh jenis tanah. Namun fenomena itu terlihat dengan jelas pada tanah lempung ekspansif. Tanah ekspansif adalah bagian dari tanah lempung yang banyak mengandung mineral lempung montmorilonit. Mineral lempung montmorilonit inilah yang menyebabkan faktor swelling pada tanah lempung. Semakin banyak mineral montmorilonit yang dikandung oleh suatu tanah lempung maka faktor swellingnya akan semakin besar. Mineral lempung montmorilonit adalah mineral lempung yang mempunyai struktur dasar sebuah lembaran alumina oktahedron yang diapit oleh dua lembaran silika tetrahedron yang mana ruangan diantara kombinasi-kombinasi lembaran diisi oleh molekuk air dan kation-kation (dapat diganti) selain potassium. Kekuatan ikatan antara kombinasi-kombinasi lembaranini sangat lemah. Pada montmorilonite dapat terjadi swelling bila ada penambahan air yang terserap di antara kombinasi-kombinasi lembaran tersebut. Untuk mengetahui pengaruh dari derajat kejenuhan (koefisien B) terhadap parameter kekuatan geser tanah lempung ekspansif Karawang, Jawa Barat dilakukan pengujian Triaksial Consolidated Undrained (sesuai ASTM D4767-88). Pada metode pengujian dalam kondisi consolidated undrained ini, pengaliran pada contoh tanah diperbolehkan di bawah tekanan sel tertentu hingga proses konsolidasi selesai. Kemudian dilakukan proses kompresi hingga contoh mengalami keruntuhan. Pada pengujian ini, derajat kejenuhan tanah (nilai koefisien B) dibuat berbeda-beda yaitu mendekati 0,5; 0,7 dan 1. Dan untuk setiap nilai koefisien B, setiap contoh tanah (3 contoh tanah) diberi tekanan konsolidasi isotropis masing-masing sebesar 20, 40 dan 60 kPa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34726
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>