Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12511 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sita Dewi
"ABSTRAK
Keberhasilan pembangungan di Indonesia, khususnya dibidang kesehatan dan keluarga berencana ditandai dengan terjadinya penurunan angka kelahiran dan meningkatnya usia harapan hidup. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan struktur penduduk. Jumlah penduduk usia lanjut (60 tahun ke atas) akan terus meningkat yaitu dari 11,3 juta di tahun 1990 menjadi 17,8 juta di tahun 2005 dan terus meningkat menjadi 28,8 juta di tahun 2020.
Penduduk usia lanjut tentunya berbeda dengan penduduk usia muda. Para penduduk usia lanjut telah mengalami kemunduran fisik dan mental. Walaupun demikian di Indonesia pada umumnya penduduk usia lanjut masih dapat melakukan berbagai aktivitas dan masih banyak berperan dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Bahkan penduduk usia lanjut di Indonesia masih banyak yang bekerja. Tampaknya kebutuhan ekonomi dan kondisi kesehatan menjadi alasan mengapa penduduk usia lanjut bekerja, disamping karakteristik sosialnya.
Penelitian ini menggunakan data SAKERTI 1993, yang mendefinisikan penduduk usia lanjut adalah mereka yang telah berusia 60 tahun ke atas. Selain mempelajari karakteristik sosial-ekonomi dan demografi penduduk usia lanjut (jenis kelamin, hubungan dengan kepala rumah tangga, status perkawinan, pendidikan, daerah tempat tinggal, pengeluaran dan kesehatan), dicari faktor penentu (faktor yang "mempengaruhi") bekerja diantara penduduk usia lanjut."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susilo
"ABSTRAK
Jawa Timur adalah merupakan salah satu Propinsi di Indonesia yang tergolong padat penduduknya, dimana sebagian besar dari penduduk tersebut adalah bekerja di sektor pertanian. Akhir-akhir ini menunjukkan gejala terjadi pergeseran ke sektor non pertanian. Berkaitan dengan keadaan tersebut kiranya cukup menarik untuk dikaji serta.dipelajari fenomena apa yang dapat dijelaskan berkaitan dengan adanya gejala mulai bergesernya tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor non pertanian tersebut.
Secara empiris menunjukkan bahwa penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian cenderung menurun. Keadaan ini menunjukkan bahwa kemampuan sektor pertanian di Jawa Timur untuk menampung tenaga kerja semakin menurun. Sedangkan pada sektor lain yaitu sektor non pertanian menunjukkan keadaan yang cukup baik peranannya dalam menyerap tenaga kerja.
Disamping itu di Jawa Timur dijumpai adanya suatu gejala lain yang timbul akibat adanya penurunan daya serap sektor pertanian yaitu meningkatnya tenaga kerja yang melakukan urbanisasi. Dengan meningkatnya angka urbanisasi ini sudah barang tentu akan menimbulkan persoalan yang kompleks di daerah tujuan, utamanya masalah kesempatan kerja yang harus disediakan dan masalah meningkatnya angka pengangguran di kota sebagai akibat adanya kesenjangan antara tingkat pendidikan, ketrampilan/skill tenaga kerja dari desa dan tenaga kerja di kota sehubungan dengan sifat lapangan pekerjaan yang tersedia di kota.
Kemudian hal-hal lain yang sangat menarik untuk diperhatikan yaitu adanya kecenderungan bahwa pekerja laki-laki cenderung untuk memilih bekerja di sektor pertanian di banding dengan pekerja perempuan.
Hubungan antara variabel umur dan lapangan pekerjaan di Jawa Timur dalam penelitian ini dapat diterangkan bahwa semakin tinggi usia responden, semakin besar kecenderungan responden tersebut untuk bekerja di sektor non pertanian.
Adapun hubungan antara variabel pendidikan dan lapangan pekerjaan dalam penelitian ini dapat- dijelaskan bahwa semakin tinggi pendidikan responden maka semakin rendah kecenderungan responden tersebut untuk memilih bekerja di sektor pertanian dan semakin besar kecenderungannya untuk memilih bekerja di sektor non pertanian.
Investasi daerah ternyata dapat mempengaruhi keputusan seseorang dalam menentukan pilihan terhadap salah satu lapangan pekerjaan tertentu. Hal ini terbukti bahwa penambahan investasi daerah di Jawa Timur yang prioritas utama masih dititikberatkan pada sektor pertanian, maka ternyata dapat mendorong seseorang atau individu untuk bekerja di sektor pertanian.
Variabel Mills Ratio dalam penelitian ini harus tetap dipertahankan untuk dimasukkan dalam model karena berdasarkan pengujian secara statistik menunjukkan nilai yang segnifikan. Hal ini berarti, seandainya tidak memasukkan variabel Mills Ratio dalam model, maka akan terjadi apa yang disebut dengan Bias Selectivity, yaitu bias karena kesalahan dalam pemilihan sampel.
Hasil temuan lain menunjukkan bahwa kendatipun upah yang diharapkan di sektor pertanian secara relatif lebih tinggi jika dibanding dengan upah rata-rata non pertanian maka pada mulanya kecenderungan seseorang untuk memilih bekerja di sektor tersebut adalah menurun, akan tetapi setelah upah meningkat mencapai tingkat tertentu kecenderungan seseorang untuk memilih bekerja di sektor pertanian akan meningkat.
Untuk lebih jelasnya, bagaimana keadaan serta fenomena-fenomena apa yang bisa dijelaskan dalam penelitian ini yaitu berkaitan dengan faktor penentu seseorang/individu untuk menentukan pilihan apakah individu tersebut cenderung untuk memilih bekerja di sektor pertanian atau cenderung untuk memilih bekerja di sektor non pertanian berdasarkan faktor sosial ekonomi dan demografi, maka silahkan untuk membaca hasil penelitian ini.

ABSTRACT
The East of Java is one of the most populated provinces in Indonesia. Most of the people work on agriculture sector. Lately, there is a tendency of movement from agriculture sector to non-agriculture sector. Consequently, this latest phenomena has become a very interesting one to be observed.
Empirically, the main indicator shows that the level of the absorption of labor on agriculture is decreasing. Meanwhile, the effort of non-agriculture sector to capture the employment is improving and playing a more significant role.
Besides of that, as a result of the decreasing level of agriculture labor force absorption, there is a high tendency of Urbanization. Eventually, this could affect the job placement in the city, which mainly resulted from the different level of educations among workers looking for jobs and the different characteristics of jobs.
In addition, another interesting phenomena are fact that male workers have a higher tendency to work in agriculture sector in comparison to female workers.
Based on studies, the correlation between the variable of age and employment opportunities in East Java have shown that the older the respondents, the higher chances of them to more to non-agriculture sector.
Furthermore, the studies have also shown that the more educated labors have a higher tendency to leave the agricultural sector.
Level of investment in each city or province has become another important/crucial reason for workers to decide to stay on that specific location. This phenomena has already been proven in the case of East Java, that has spent a major investment in agriculture sector and that has attracted individuals to work in agriculture sector.
Due to the significantly of the ratio of mills have shown in this study, it is a must for the ratio of mills to be used in the study. Otherwise, the existence of Bias Selectivity would jeopardize the final results of the study.
Based on my study, there is "a required wage level of agriculture sector" that has to be fulfilled, in order to keep the workers on that same sector. In fact my study has shown that the required level of wage in agriculture sector has to be at least twice as much as in the non-agriculture sector wage.
To know much more in details about the characteristics of the already mentioned phenomena?s and their impacts, I would really recommend anyone to read my thesis.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Ropik
"[ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang memengaruhi lansia bekerja menurut lapangan pekerjaan di Indonesia dengan menggunakan data Susenas kor 2013 Hasil regresi multinomial logit menunjukkan bahwa tempat tinggal upah dan pendidikan merupakan faktor paling berpengaruh terhadap keputusan bekerja di sektor pertanian sedangkan keberadaan jaminan kesehatan tidak memiliki pengaruh signifikan Sementara itu variabel upah pendidikan dan status sebagai kepala rumah tangga merupakan faktor yang paling berpengaruh bagi lansia untuk bekerja di sektor non pertanian

ABSTRACT
This study aims to find out factors those affect elderly to work by sector in Indonesia using the 2013 Susenas core data The result of multinomial logistic regression shows that place of living wage and level of education are the most influential factors for the elderly to work in the agricultural sector while availability of health insurance does not have significant effect For comparison wage level of education and the status as a head of household are the influential factors behind decision of elderly to work in non agricultural sector ;This study aims to find out factors those affect elderly to work by sector in Indonesia using the 2013 Susenas core data The result of multinomial logistic regression shows that place of living wage and level of education are the most influential factors for the elderly to work in the agricultural sector while availability of health insurance does not have significant effect For comparison wage level of education and the status as a head of household are the influential factors behind decision of elderly to work in non agricultural sector , This study aims to find out factors those affect elderly to work by sector in Indonesia using the 2013 Susenas core data The result of multinomial logistic regression shows that place of living wage and level of education are the most influential factors for the elderly to work in the agricultural sector while availability of health insurance does not have significant effect For comparison wage level of education and the status as a head of household are the influential factors behind decision of elderly to work in non agricultural sector ]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenal Fanani
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menemukan bukti empiris pengaruh volatilitas arus kas, besaran
aktual, volatilitas penjualan, tingkat hutang, dan siklus operasi terhadap persistensi laba. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEl) selama periode 2001-2006. Total sampe/141 perusahaan. Data dikumpulkan dengan menggunakan
metode purposive sampling. Analisis penelitian ini menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa volatilitas arus kas, besaran akrua/, volatilitas penjualan, tingkat hutang berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba, tetapi siklus operasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
persistensi laba.

Abstract
This research is aimed to examine and .find out empirical evidence of the influence of cash flow volatility,
magnitude of accrual, sales volatility, leverage, and operating cycle on earnings persistence. Samples used
in this research are manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (BEl) during period
2001-2006. Total samples are 141 companies. The data are collected using purposive sampling method. The analysis of this research employs multiple regression. Results show that cash flow volatility, magnitude of accrual, sales volatility, leverage have significant effect on earnings persistence, but operating cycle donot hqve significant effect on earnings persistence.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maureen Olivia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor penentu kepuasan dan ketidakpuasan individu dalam bekerja yang terdiri workload, role conflict, dan supervisor support terhadap job satisfaction, life satisfaction, anxiety, dan depression dengan work-life balance sebagai mediator. Objek utama dalam penelitian ini adalah pekerja perempuan di wilayah Jabodetabek dengan masa kerja minimal satu tahun, dan memiliki atasan langsung. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner daring dan didapatkan 743 pekerja perempuan menjadi sampel penelitian. Namun data yang dapat digunakan untuk diolah hanya 714 sampel akibat adanya data yang tidak terisi dengan sempurna sehingga tidak dapat digunakan dalam penelitian. Pengolahan data dilakukan metode structural equation modeling (SEM) menggunakan aplikasi Lisrel. Hasil SEM menunjukkan bahwa workload, role conflict, dan supervisor support memiliki pengaruh negatif dan positif terhadap work-life balance, work-life balance memiliki pengaruh positif terhadap job satisfaction dan life satisfaction, serta memiliki pengaruh negatif terhadap anxiety dan depression. Studi ini juga menunjukkan bahwa work-life balance berhasil memediasi pengaruh antara workload, role conflict, dan supervisor support terhadap job satisfaction, life satisfaction, anxiety, dan depression. Dengan demikian, perusahaan perlu memperhatikan workload, role conflict, dan supervisor support yang diberikan kepada pekerja perempuan, dengan demikian diharapkan dapat mendukung dan menjaga kepuasan para pekerja, yang juga didukung oleh work-life balance.

This study aims to examine the determinants of individual satisfaction and dissatisfaction at work consisting of workload, role conflict, and supervisor support for job satisfaction, life satisfaction, anxiety, and depression with work-life balance as a mediator. The main object of this research is a female worker in the Greater Jakarta area with a minimum working period of one year, and has a direct supervisor. The research data was collected using an online questionnaire and found 743 female workers in the research sample. However, the data that can be used for processing are only 714 samples due to incomplete data that cannot be used in research. Data processing was carried out by the structural equation modeling (SEM) method using the Lisrel application. SEM results show that workload, role conflict, and supervisor support have a negative and positive effect on work-life balance, work-life balance has a positive effect on job satisfaction and life satisfaction, and has a negative effect on anxiety and depression. This study also shows that work-life balance successfully mediates the effect between workload, role conflict and supervisor support on job satisfaction, life satisfaction, anxiety, and depression. The company needs to pay attention to the workload, role conflict, and supervisor support provided to female workers, thus it is expected to support and maintain the satisfaction of the workers, which is also supported by a work-life balance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parangtopo Sutokusumo
"

Teknologi telah ada sejak manusia hidup di dalam zaman purba, dan yang lebih biasa disebut teknologi premitif, kemudian teknologi berinteraksi dengan sains untuk memecahkan problim pembangunan manusia dalam kegiatan teknologi modern. Selanjutnya keterlibatan sains makin lama makin jauh lagi, sehingga tidak sekedar berinteraksi, tetapi fungsinya berubah menjadi inovator di dalam kegiatan teknologi canggih. Kehidupan sains dan teknologi semakin menyatu, dan oleh karenanya sangat tepat bila di Indonesia, sains dan teknologi diberi sebutan yang satu pula yaitu IPTEK. Sedang di negara-negara lain tetap disebut sains dan teknologi.

Melihat proses perkembangan sains dan teknologi dari permulaan sampai akhir abad ke 20 ini tampak ada proses khusus yang sangat menarik, dan menyebabkan terangkatnya tiga pertanyaan berikut :


Bagaimana sesungguhnya perkembangan sains dan teknologi itu?

Mengapa bangsa yang satu lebih cepat menguasai sains dan teknologi daripada bangsa yang lain?

Apakah bangsa bangsa yang berkembang mampu mengejar ketinggalannya dalam bidang sains dan teknologi?

Untuk melihat bagaimana teknologi berkembang kita dapat mengambil beberapa contoh, bagaimana manusia menciptakan kecepatan kendaraan dari zaman purba hingga zaman modern ini dan bagaimana nanti di jaman super modern kecepatan kendaraan ciptaan manusia itu dibuatnya. Pada zaman purba manusia hanya menggunakan kakinya untuk menuju suatu tempat, kalau dirasa perlu maka manusia Iari untuk mempercepat sasaran yang dituju, kemudian berkembang dengan menjinakkan binatang yang memiliki daya pacu lebih tinggi sebagai kendaraan untuk mencapai sasarannya.

Kebetulan yang dipilihnya kuda, dan memang sasaran yang dapat dicapai lebih cepat lagi. Perkembangan berikutnya bagaimana benda-benda beserta manusianya dalam kesatuan yang lebih banyak dapat ditransportasikan lebih cepat lagi ketempat yang lain. Untuk menjawabnya manusia menyajikan bentuk teknologi yang paling sederhana, yaitu kereta beroda. Kereta kuda diciptakan dengan teknologi sederhana dipadu dengan daya hewani mampu membentuk koloni angkutan yang cukup cepat pada zamannya, kereta api dimanfaatkan oleh manusia dimasa damai maupun dimasa perang.

Demikian proses berlanjut, teknologi berkembang kendaraan darat berubah dari kereta kuda menjadi mobil, kendaraan laut berubah dari sampan ke kapal bermesin uap kemudian mesin bertenaga diesel sampai mesin bertenaga nuklir.

Tidak kalah hebatnya kemauan manusia untuk menyamai burung, dengan khayalan kuda bersayap berubah menjadi kenyataan pada awal abad ke 20, setelah disajikannya kapal udara yang pertama. Berkembanglah kecepatan kapal udara dengan mesin propeler sampai menjadi jet, dan selanjutnya roket. Daya angkat penumpangnya terus ditingkatkan hingga didapat pesawat angkut sipil, seperti Boeing 747 yang mampu mengangkut hampir 500 orang. Malah dewasa ini telah dikonstruksikan dan sudah dipamerkan kapal udara yang mampu mengangkut 1000 orang penumpang.

"
Jakarta: UI-Press, 1988
PGB Pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Bina Pembangunan, 1988
336.205 PRO (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>