Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121823 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Ricky
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48287
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Hartito Kristya Adi
"IMO mengeluarkan Konvensi BWM sebagai bentuk pencegahan masalah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh air ballast dengan beberapa metode BWM seperti Ballast water exchange, Ballast water treatment dan reception facilities. Metode tersebut masih mempunyai kendala di antaranya adalah keberadaan kapal terutama existing ship yang belum memenuhi jadwal diberlakukannya Regulasi B-3 Konvensi BWM.
Atas dasar hal itu BWTV bisa dijadikan sebagai solusi alternatif untuk memecahkan permasalahan dari Konvensi BWM dikarenakan bentuknya adalah sebuah kapal yang konsepnya merupakan gabungan dari metode BWT dan Reception Facilities. Pada pengoperasianya akan dibebankan tarif sewa bagi kapal klien sebesar Rp 3906/m3. Dalam jangka waktu 5 tahun investasi dari BWTV ini akan menghasilkan IRR sebesar 21 %.

IMO issued BWM Convention as prevention of pollution problem caused by ballast water with several methods of BWM such as Ballast water exchange, Ballast water treatment and reception facilities. Those methods still have constraints including the presence of ships especially existing ship which has not participated on the compliance schedule of B-3 Regulatory of BWM Convention.
Be based of that case, BWTV can be used as an alternative solution to solve BWM Convention problems because of the ship form with two combining methods concept, BWT method and Reception Facilities. In its operation, client vessel will be charged Rp 3906/m3 for the rent cost. Within five years, the investment of BWTV will generate 21% of IRR.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S59439
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Dhani Ekaputra
"Berdasarkan aturan IMO tentang Konvensi Polusi Laut, yaitu pada MARPOL 73/78 - Annex I, seluruh kapal tanker diharuskan memiliki konstruksi double hull untuk pencegahan polusi laut. Pengkajian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pilihan yang paling tepat dalam hal waktu dan biaya jika membandingkan antara konversi dari single hull menjadi double hull, pembelian kapal bekas dengan tipe double hull atau pengadaan kapal baru dengan tipe double hull. Berdasarkan perhitungan waktu dan biaya serta data yang diperoleh tercapailah kesimpulan yang paling efisien ditinjau dari penghematan waktu dan biaya adalah dengan konversi single hull menjadi double hull.

Under the rules of the IMO Convention on Marine Pollution, namely the MARPOL 73/78 - Annex I, the entire tanker required to have a double hull construction for the prevention of marine pollution. This assessment has the aim to determine the most appropriate choice in terms of time and cost when comparing the conversion of single hull into double hull, the purchase of second-hand vessels with the type of double hull or procurement of new ships with double hull type. Based on the calculation of time and costs, and also the data obtained it has reached the conclusion that the most efficient in terms of time and cost savings is the conversion of single hull into double hull."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64113
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurun Ala
"Dalam dunia perkapalan kemajuan teknologi memiliki pengaruh yang sangat besar termasuk dalam proses reparasi dan pembangunan kapal. Dalam lingkup penyedia jasa pembangunan kapal, tentunya hal ini sangat membantu termasuk dalam efisiensi produksi kapal. Bila dilihat pada umumnya bahwa proses pembuatan kapal (konstruksi) perlu dilakukan di galangan, maka konsep pembangunan kapal yang diusung di skripsi ini mengenai proses pembangunan kapal di non galangan ( workshop ). Hal ini tentunya memberikan keuntungan karena pembangunan kapal menjadi lebih efisien, meminimalisir tempat, waktu serta pengerjaan kapal yang tentunya menguntungkan baik bagi pihak produksi maupun pihak owner.
Terobosan dalam ide pembangunan kapal di tempat non galangan ini tidak lepas dari konsep pembuatan konstruksi kapal yang menghindarkan proses bending dan rolling. Tentunya hal tersebut dipenuhi dengan menggunakan profil plat yang lebih sederhana (profil L welding, profil T, Knuckle, Ron Bar) namun tetap mengacu pada standar klasifikasi yang telah ditentukan BKI. Jenis kapal tentunya cukup dibatasi disini dengan tipe kapal plat datar seperti katamaran plat datar, barge dan kapal ikan plat datar. Tentunya panjang dan berat total akan dibatasi agar sesuai dengan prosedur pembuatan yang memungkinkan dalam workshop. Dengan inovasi ini tentunya proses pembuatan kapal bisa dilakukan dimanapun di seluruh pelosok Indonesia tanpa perlu di galangan.

Technological advances in the shipping world has a profound effect included in the process of repair and ship building. Within the scope of ship construction services provider, you are incredibly helpful, including the production efficiency of the ship. When viewed in general that the shipbuilding process (construction) needs to be done in the shipyard, the ship that brought the concept of development in this thesis about the development process in non dock ship (workshop). This course provides an advantage because the construction of ships to be more efficient, minimizing the place, time and workmanship of course the ship is mutually beneficial to the production as well as the owner.
Breakthrough in the development of ideas in non dock ship is not separated from the concept of construction of ships to avoid the bending process and Rolling. Of course it is filled with a simpler plate profile (profile L welding, profile T, Knuckle, Ron Bar) but still refers to a predetermined classification standard BKI. Type of vessel must be quite limited here to the flat plate type of vessel such as a flat plate catamaran, barge and boat fishing a flat plate. Course length and total weight will be limited to match-making procedures that allow the workshop. With this innovation certainly the shipbuilding process can be done anywhere throughout Indonesia without in dry dock.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42932
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Sidiq Fanani
"Dalam dunia perkapalan kemajuan teknologi memiliki pengaruh yang sangat besar termasuk dalam proses reparasi dan pembangunan kapal. Dalam lingkup penyedia jasa pembangunan kapal, tentunya hal ini sangat membantu termasuk dalam efisiensi produksi kapal. Bila dilihat pada umumnya bahwa proses pembuatan kapal (konstruksi) perlu dilakukan di galangan, maka konsep pembangunan kapal yang diusung di skripsi ini mengenai proses pembangunan kapal di non galangan ( workshop ). Hal ini tentunya memberikan keuntungan karena pembangunan kapal menjadi lebih efisien, meminimalisir tempat, waktu serta pengerjaan kapal yang tentunya menguntungkan baik bagi pihak produksi maupun pihak owner. Terobosan dalam ide pembangunan kapal di tempat non galangan ini tidak lepas dari konsep pembuatan konstruksi kapal yang menghindarkan proses bending dan rolling. Tentunya hal tersebut dipenuhi dengan menggunakan profil plat yang lebih sederhana ( profil L welding, profil T, Knuckle, Ron Bar) namun tetap mengacu pada standar klasifikasi yang telah ditentukan BKI. Jenis kapal tentunya cukup dibatasi disini dengan tipe kapal plat datar seperti katamaran plat datar, barge dan kapal ikan plat datar. Tentunya panjang dan berat total akan dibatasi agar sesuai dengan prosedur pembuatan yang memungkinkan dalam workshop. Dengan inovasi ini tentunya proses pembuatan kapal bisa dilakukan dimanapun di seluruh pelosok Indonesia tanpa perlu di galangan.

Technological advances in the shipping world has a profound effect included in the process of repair and ship building. Within the scope of ship construction services provider, you are incredibly helpful, including the production efficiency of the ship. When viewed in general that the shipbuilding process (construction) needs to be done in the shipyard, the ship that brought the concept of development in this thesis about the development process in non dock ship (workshop). This course provides an advantage because the construction of ships to be more efficient, minimizing the place, time and workmanship of course the ship is mutually beneficial to the production as well as the owner. Breakthrough in the development of ideas in non dock ship is not separated from the concept of construction of ships to avoid the bending process and Rolling. Of course it is filled with a simpler plate profile (profile L welding, profile T, Knuckle, Ron Bar) but still refers to a predetermined classification standard BKI. Type of vessel must be quite limited here to the flat plate type of vessel such as a flat plate catamaran, barge and boat fishing a flat plate. Course length and total weight will be limited to match-making procedures that allow the workshop. With this innovation certainly the shipbuilding process can be done anywhere throughout Indonesia without in dry dock."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42931
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herman
"ABSTRAK
Dalam skripsi ini akan dirancang suatu pengendali jaringan syaraf yang dapat bekerja secara on-line yang hanya membutuhkan waktu relatif singkat untuk belajar dari data sebelumnya dan Iangsung menerapkan keluarannya pada kapal laut. Karena sifatnya yang on-line, pengendali jaringan syaraf ini membutuhkan pengetahuan yang mendekati fungsi alih plant yang sebenarnya beserta pengetahuan kualitatif dari sistem yang dikendalikan.
Pengendali jaringan syaraf ini menggunakan arsitektur specialized learningt41 untuk pembelajarannya, sedangkan algoritma yang digunakan untuk proses pembelajarannya adalah back propagation algorithm dengan metoda gradient descent dan penambahan momentum term.t41
Pengendali jaringan syaraf yang dirancang akan diuji dan disimulasikan pada empat jenis lintasan kapal laut yakni lintasan lurus, lintasan zig-zag, lintasan sinusoida dan lintasan berthing yang biasanya digunakan untuk berlabuh. Untuk menambah realitas simulasi dan sekaligus menguji unjuk kerja dari pengendali jaringan syaraf, pada simulasi ditambahkan gangguan-gangguan yang berupa non-linieritas daun kemudi kapal, derau (noise) dan angin.

"
2000
S39720
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Safiadi Wahid
"Pelabuhan Merak terletak pada Selat Sunda yang memisahkan Samudra Hindia dan Laut Jawa. Kondisi ini membuat arus laut pada Selat Sunda tinggi dengan kecepatan arus 2,4 knot yang dapat membuat kapal sulit bersandar dan membahayakan struktur dermaga salah satunya fender. Maksud dari tugas akhir ini adalah menghitung gaya fender akibat arus sehingga mendapatkan spesifikasi fender yang sesuai serta memberikan solusi olah gerak kapal agar waktu pelayanan kapal satu jam pada Pelabuhan Merak terpenuhi.
Tugas akhir ini dilakukan dengan pengambilan data primer dan data sek:under. Data primer didapat dengan cara observasi lapangan seperti berlayar dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni dan sebaliknya untuk melakukan pengamatan di anjungan kapal untuk mengetahui data Global Positioning System (GPS), kondisi kapal berlayar, dan kondisi kapal sandar dan tolak menuju dan dari pelabuhan, melakukan pengukuran dermaga, dan melakukan wawancara. Sedangkan data sekunder yang didapat yaitu data arus serta pasang surut suralaya, data fasilitas pelabuhan dan data kapal. Data primer dan sekunder ini kemudian diolah yang hasil perhitungannya digunakan untuk dibandingkan dengan kondisi yang ada pada Pelabuhan Merak saat ini.

Port of Merak is located in Sunda Strait that separate Indian Ocean and Java Sea. These condition make sea current in Sunda Strait becomes high with maximmn speed 2,4 knots which can make ship difficult and dangerous to pier structure especially fender. The purpose of this final project is to calculate force due to current to get appropriate specification of fenders and provide solution of ship maneuvering to get one hour services at port of merak fulfilled.
The final project is accomplished by taking primary and secondary data. Primary data was obtained by field observation as sailing from Port of Merak to Port of Bakauheni and vice versa to do observation in the Bridge of Ship to collect data from Global Positioning System (GPS), condition of the ship sailed, and the condition of the ship approach and departure to and from the port, taking measurement in dock and conduct interviews. While secondary data was obtained are sea current data, tidal of Suralaya, port facilities and ship data. The primary and secondary data will be processed that the result of calculation is used to be compared with the condition that existed in Port of Merak today.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S53412
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Na Gibb Dachlan
Jakarta: Pradnya Paramita, 1984
070.026 NAG u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>