Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10772 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992
338 DIA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ariningsih Boedhoyo
"Industri penyamakan kulit (tannery) cukup berkembang di Indonesia. Industri ini merupakan penghasil bahan baku bagi industri yang mengolah kulit menjadi barang jadi seperti koper, tas, sepatu, jaket, kerajinan tangan dll. Industri penyamakan kulit dalam prosus produksinya banyak memakai bahan baku air. Karena itu dalam perkembangannya industri ini harus diimbangi dengan perkembangan teknologi pengolahan limbah, terutama limbah cairnya. Industri penyamakan kulit yang ditinjau adalah daerah sentra industri kulit Sukaregang, Garut, Jawa Barat dengan pengambilan sampel dari unit produksi yang paling mewakili, yang menghasilkan limbah cair dengan kadar pencemar diantaranya 1,8 kg/ton BOD, 3,5 kg/ton COD, 0,56 kg/ton TSS, 0,04 kg/ton krom total, dan 0.03 kg/ton amoniak serta debit limbah cair rata-rata sebesar 30 m3/hari.
Unit pengolahan limbah yang ada sekarang secara umum meliputi pengolahan fisik-kimia-biologi dan telah disesuaikan dengan debit yang direncanakan. Sebagai sumber energi untuk menggerakkan pompa-pompa pada instalasi tersebut digunakan genertator dengan kapasitas 16 HP. Unit pengolahan limbah ini tidak difungsikan sebagaimana mestinya. Beberapa unit produksi hanya melakukan pengendapan awal sebagai proses pengolahannya.
Dari hasil pengamatan selama di lapangan, diketahui bahwa unit pengolahan yang ada saat ini belum memadai. Hal ini karena unit pengolahan awal yang merupakan bak pengendap awal maupun ekualisasi awal belum dimiliki oleh seluruh unit produksi. Dalam sistem pembuangannyapun tidak ada pemisahan saluran untuk limbah yang mengandung Krom dan Sulfida. Selain itu pula tidak terdapat satupun bak presipitasi Krom maupun oksidasi Sulfida pada unit pengolahan yang ada.
Tercemarnya air tanah yang menurut warga sekitar adalah akibat buangan limbah Krom seharusnya memacu keseriusan Pemda setempat akan penanganan masalah ini. Karena itu pada daerah sentra industri tersebut perlu dibangun suatu kesadaran dalam masyarakat akan pentingnya pengolahan limbah cair yang memadai, terutama limbah yang mengandung bahan beracun berbahaya, agar dapat dibuang ke badan air dengan aman dan tidak mencemari lingkungannya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sri-Edi Swasono
Jakarta: Kopkar Dekopin, 1990
335.5 SRI d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Noor Afifah
"Kelompok Usaha Kecil dan Menengah adalah salah satu pelaku perekonomian nasional yang mempunyai posisi strategis untuk terus dikembangkan. Hal ini disebabkan oleh daya serapnya terhadap tenaga kerja cult-up besar. Selain itu, diketahui bahwa kelompok usaha skala ini ternyata lebih tangguh dalam menghadapi krisis ekonomi dibandingkan kelompok usaha besar. Sehingga dapat dikatakan bahwa mereka adalah katup pengaman perekonornian nasional ketika kelompok usaha besar menghadapi kesulitan saat terjadinya krisis ekonomi. Maka perlulah kiranya dilakukan penelitian secara mendalam tentang posisi UKM dalam sistem perekonomian Indonesia. Dalam ekonomi makro, terdapat keterkaitan yang kuat antar sektor ekonomi. Kemajuan di suatu sektor tidak mungkin dicapai tanpa dukungan sektor-sektor lainnya. Hubungan antar sektor ini dapat dianalisis dengan menggunakan model input-output, yaitu dengan metode dekomposisi fields of influence.
Model dekomposisi fields of influence dalam hal ini digunakan untuk menganalisis pengaruh dari perubahan struktur di sebuah kelompok sektor (skala usaha) dalam sistem perekonomian multisektor, baik pengaruh terhadap intra¬kelompok skala usaha itu sendiri maupun terhadap kelompok skala usaha sisa perekonomian.
Dan hasil perhitungan yang telah dilakukan pada setiap sektor di masing¬masing kelompok skala usaha dikctahui bahwa persentase perubahan total output terbesar terjadi jika simulasi dilakukan pada kelompok usaha skala besar. Simulasi dengan perubahan koefisien direct input sebesar 5 persen maka menghasilkan perubahan terhadap total perekonomian untuk kelompok usaha skala besar sebesar 5.21 persen; menengah 1.42 persen dan kecil sebesar 2.83 persen. Khusus untuk melihat dampak perubahan terhadap UKM maka dapat dilakukan dengan membandingkan perubahan pada kelompok usaha skala kecil akibat perubahan di kelompok usaha skala kecil sendiri yaitu sebesar 1,368 persen, perubahan pada kelompok usaha skala menengah akibat perubahan di kelompok dirinya sendiri sebesar 0.651 persen serta dampak terhadap perubahan kelompok sisa (gabungan kecil dan menengah) akibat perubahan di kelompok usaha besar yaitu sebesar 1,782 persen.
Berdasarkan temuan tersebut di atas dapat disimpulkan secara ekonomi akan lebih menguntungkan jika shock diberikan pada kelompok usaha skala besar saja, karena ini akan menghasilkan tingkat pertumbuhan output paling tinggi. Hal ini terjadi karena biasanya sektor dalam kelompok usaha besar mempunyai forward dan backward linkage yang besar. Sehingga jika tejadi perubahan pada kelompok ini akan memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian. Sedangkan jika shock diberikan pada kelompok UKM maka menghasilkan perubahan total output yang lebih kecil. Hal ini terkait bahwa kelompok usaha UKM menghasilkan output berupa barang-barang final demand.
Tapi jika hanya menekankan pada kelompok usaha skala besar saja maka akan muncul potensi permasalahan baru yaitu masalah disparitas. Agar kelompok UKM tidak tertingal jauh dengan pertumbuhan kelompok usaha besar maka salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memperkuat linkage antara kelompok usaha skala besar dengan kelompok UKM. Fenomena missing of the middle (MoM), yang terjadi secara universal di beberapa negara maju, juga terjadi di Indonesia, di mana terjadi kegagalan kelompok usaha skala menengah menjadi penggerak perekonomian nasional."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20406
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yadrifil
"Efisiensi akhir-akhir ini semakin dirasakan penting sebagai prasyarat untuk tingginya daya saing dalam persaingan global. Membicarakan efisiensi sekarang ini, tidak akan bisa melepaskan kita dari konotasi yang ada didalamnya yaitu efisiensi eksternal dan internal yang mempengaruhinya. Pengaruh luar (eksternal) boleh dikatakan sebagai faktor inefisiensi diluar aktivitas produksi yang kadangkala diluar jangkauan pelaku industri bersangkutan secara langsung. Dia bisa berupa hasil kerja yang tidak baik dari manajemen atau personil perusahaan itu sendiri. Tapi juga akibat pihak luar, mencakup pungutan, birokrasi, proscdur jual beli yang berbelit, dan sebagainya termasuk pengaruh dari iklim perekonomian yang kurang sehat akibat pengaturan tata niaga ..."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
02 Yad p1
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>