Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63088 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Siti Fatimah
"Tesis ini membahas bentuk kreativitas pustakawan dalam pengumpulan angka kredit UPT Perpustakaan Universitas Mulawarman Samarinda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis studi kasus. Hasil penelitian mengenai kreativitas pustakawan adalah kemampuan pustakawan untuk secara aktif dan rajin melakukan berbagai kegiatan yang menghasilkan produk atau karya yang dapat dinilai dalam bentuk angka kredit, seperti melakukan tugas di dalam dan lintas unit kerja dan di luar unit kerjanya, menambah jam kerja sendiri, mengajar dan melakukan bimbingan. Adanya kesempatan yang diberikan oleh pimpinan untuk melakukan berbagai kegiatan merupakan pendorong yang merangsang timbulnya gagasan untuk bersikap kreatif. Kreativitas yang dimlliki oleh para pustakawan yang ada di UPT Perpustakaan Univeristas Mulawarman Samarinda sangat menarik untuk dijadikan sebagai pemacu bagi para pustakawan yang mengalami kendala dalam pengumpulan angka kredit.

This thesis discusses about the form of librarians creativity in collecting credit points in The Central Library of Mulawarman Univercity, Samarinda. This thesis uses qualitative approach and analysis technique of case study. The result of this research is the ability of librarian to be active in doing many activities that can create some products influencing the credit points, such as completing the study in the departemen and outside the departemen, adding their own work time, teaching and advising. The opportunity given by their leader is as motivation for them to be more creative. Their creativity can be motivation for other librarians having problems in collecting credit points."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T25870
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Hasyim
"Dalam era pembangunan wanita dituntut untuk berpartisipasi mengambil peran dalam mewujudkan pembangunan. Namun disadari bahwa kondisi lingkungan sosial budaya yang memadai perlu diciptakan terutama agar wanita dapat mengaktualisasikan dirinya. Pada masyarakat Lampung lingkungan sosial budaya, antara lain sistim kekerabatan, agama, adat istiadat sangat kuat dalam kehidupan masyarakatnya sehingga berpengaruh terhadap perilaku wanita.
Berdasarkan hal tersebut perlu diteliti, faktor-faktor penghambat partisipasi wanita Lampung Pepadun dalam KB Berdasarkan penelitian lapangan secara kualitatif, dari 40 orang responden di Kecamatan Abung Timur dan Kecamatan Menggala, dapat diketahui faktor-faktor penghambat partisipasi wanita Lampung Pepadun di dua Kecamatan tersebut. Hal ini dapat diketahui sebagian besar responden memiliki anak 4 sampai 6 bahkan lebih, mereka juga belum melaksanakan atau menggunakan kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.
Dari hasil penelitian bahwa keadaan lingkungan sosial budaya masyarakat Lampung Pepadun memberikan latar belakang yang sangat kuat terhadap kurangnya partisipasi wanita Lampung dalam KB. Latar belakang budaya tersebut antara lain agama, sistem kekerabatan, dan adat istiadat masyarakat yang bersangkutan, keadaan ini menyebabkan ketidakberdayaan wanita. Oleh karena itu perlu disarankan agar diciptakan kondisi lingkungan sosial budaya yang dapat mendudukkan wanita secara sejajar antara wanita dengan pria antara lain sistim kekerabatan patrilinial perlu diperhalus menjadi sistim parental, sehingga wanita tidak lagi dianggap kurang penting dibandingkan laki-laki."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T2315
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rushendi
"ABSTRAK
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya merupakan sarana mempermudah dan memperlancar pelaksanaan pengajuan daftar usul penetapan angka kredit (DUPAK) bagi pustakawan, yang berisi penjelasan rinci tentang kegiatan pustakawan, pembinaan karier pustakawan, angka kredit pustakawan, dan tim penilai pustakawan. Permasalahan dihadapi Pustakawan Kementerian Pertanian dalam pengajukan DUPAK belum adanya kesamaan persepsi, kesulitan memahami prosedur, tidak adanya motivasi, dan belum memahami benar setiap unsur kegiatan. Tujuan dari pengkajian untuk menyamakan persepsi di tingkat Pus taka wan Kementerian melalui sikap, motivasi, dan harapan pribadi serta mengidentifikasi butir-butir kegiatan yang perlu ditambah terhadap Perka Perpusnas No. 11 Tahun 2015 mengenai petunjuk teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya lingkup Kementerian Pertanian. Pengkajian dilaksanakan bulan Juli-Agustus 2017 dengan metode survei bersifat deskriptif kuantitatif dengan pendekatan kualitatif. Populasi adalah Pustakawan Kementerian Pertanian berjumlah 137 orang, penentuan sampel menggunakan rumus Slovin dengan taraf kelonggaran 10% dengan jumlah sampel sebanyak 58 pustakawan. Hasil kajian menunjukkan sikap pustakawan pada unsur pengelolaan perpustakaan, pelayanan perpustakaan, pengembangan
sistem kepustakawan, pengembangan profesi dan kegiatan penunjang kepustakawanan kategori baik dan sesuai dengan pekerjaan di Perpustakaan, namun unsur pengembangan sistem kepustakawanan, pengembangan profesi dan
penunjang kepustakawanan cukup keberpihakan akan pada perpustakaan Kementerian Pertanian. Motivasi pustakawan dalam mengajukan DUPAK pada unsur kegiatan pengembangan profesi kategori sangat tinggi, tetapi unsur kegiatan penunjang kepustakawan motivasinya berkategori sedang. Harapan pustakawan terkait dengan angka kreditnya sesuai yang diharapkan namun perlu ditambah pada unsur-unsur kegiatannya dan jumlah angka kreditnya serta dapat disesuaikan dengan kegiatan yang ada di Perpustakaan Kementerian Pertanian."
Jakarta: Pusat Pengembangan Pustakawan Perpustakaan Nasional RI, 2018
021 MPMKAP 25:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yusalina
"ABSTRAK
Pustakawan sebagai suatu profesi ditunjukkan dengan adanya organisasi profesi/asosiasi yang dapat mewakili kepentingan profesinya. Fungsi organisasi profesi ini di antaranya untuk mengembangkan profesi dan status profesi, serta mengembangkan ilmu pengetahuan bidang profesi. Fungsi tersebut dapat tercermin melalui karya tulis yang dicetak dan diterbitkan dalam suatu media.
Salah satu media yang diterbitkan sejak tahun 1992 adalah publikasi bidang perpustakaan yang dikeluarkan oleh Pusat Perpustakaan dan Komunikasi Penelitian (PUSTAKA), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian yaitu Jurnal Perpustakaan Pertanian.
Melalui publikasi ini, semua pustakawan diharapkan akan mendapatkan manfaat yaitu penambahan wawasan dan pengetahuan bidang kepustakawanan (membaca) dan memiliki kesempatan untuk mengemukakan aspirasi/pengetahuannya (menulis). Dengan demikian akan terjalin komunikasi dengan sesama pustakawan atau masyarakat luas, selain mendapatkan manfaat lain berupa penambahan angka kredit bagi pustakawan yang bersangkutan.
Apabila di pandang dari sisi pengelola, saat ini masalah yang paling dirasakan adalah sulitnya mendapatkan naskah yang sesuai dengan misi penerbitan. Namun demikian, perlu pula dipelajari hai-hal yang berhubungan dengan pembaca (pustakawan). Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran mengenai persepsi pustakawan terhadap Jurnal Perpustakaan Pertanian, mengidentifikasi karakteristik pustakawan sebagai pembaca Jurnal Perpustakaan Pertanian, mendapatkan gambaran mengenai hal-hal yang melatarbelakangi pustakawan membaca Jumal Perpustakaan Pertanian, dan mempelajari hubungan antara karakteristik pustakawan dengan persepsi mereka tentang Jurnal Perpustakaan Pertanian.
Metode penelitian yang dipergunakan bersifat deskriptif dengan desain korelasi. Sasaran penelitian adalah pustakawan Badan Litbang Pertanian Departemen Pertanian di Bogor, berjumlah 32 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan sensus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui angket dan wawancara, sedangkan teknik analisis datanya adalah analisis statistik non parametrik dengan rumus Spearman (uji korelasi).
Hasil .pengujian hipotesis menunjukkan ada hubungan yang kecil antara karakteristik umur dengan persepsi terhadap penyajian, dan jumlah jurnal yang dibaca dengan isi dan penyajian. Sedangkan karakteristik umur dengan persepsi terhadap isi dan periode penerbitan, jumiah jurnal yang dibaca dengan periode penerbitan, serta karaktersitik pendidikan, jabatan fungsional, golongan/kepangkatan, dan masa kerja, tidak berhubungan secara nyata dengan persepsi pustakawan terhadap isi, penyajian dan periode penerbitan Jurnal Perpustakaan Pertanian.

ABSTRACT
The Perception of Librarians on the Journal of Agricultural Library : A Case Study of The Librarians of The Center for Agricultural Library and Research Communication (PUSTAKA), the Department of Agricultural Library in Bogor A librarian as a profession is pointed on by the existence of the professional organization which can represent the need of its profession is among others to develop the profession and its status, also to develop the science of the professional field. This function can be implied through a writing, which is printed and published in certain media.
One of the media which has been published since the year 1992 is the publication on the library field, published by the Center Agricultural Library and Research Communication (PUSTAKA), Agency for Agricultural which is the Journal of Agricultural Library.
Through this publication, all of the librarians are hoped to get benefit, there are additional scope knowledge of the reference field (reading) and processing the opportunity to purpose the aspiration/the knowledge (writing). So they will make a communication relationship among librarian or society, besides getting other additional benefits in the form of a credit value for the librarians themselves.
If viewed from managerial side, nowadays, the problem which is felt in the difficulty of getting the scripts fit with the publication mission. Nevertheless, it is necessary to learn the things related to the reader (librarians). Due to that, the aims of this research were obtain the perception of the librarian's characteristics as a reader of the Journal Agricultural Library, to get the perception on all the librarian's backgrounds in reading the Journal of Agricultural Library and to study the relationship between the librarian's characteristics about the Journal of Agricultural Library.
The method which was used for the research was descriptive by correlation design. The respondents of this research were the librarians of the Agency for Agricultural Research and Development, the department of Agricultural in Bogor consisting of 32 persons. The sampling technique were conducted the through a questionnaire and interview, whereas the data analysis technique used was non-parametric statistics by the Spearman's formula(correlation's test).
The hypothesis test results showed that there was a relationship between age characteristic with the perception on the presentation, and the number of journals which were read with the content and presentation. While the age characteristics with the perception of the content and publication period, number of journals which were read with the publication period, as well as the educational characteristic, functional status, hierarchical staff status, and the length of work had no significant relationship with the librarian's perception on the content, perception and the publication period of the Journal of Agricultural Library.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rahman Saleh
"Abdul Rahman Saleh
Pustakawan merupakan salah satu jabatan fungsional tertentu yang kenaikan pangkat dan jabatannya ditentukan oleh Angka Kredit yang diperoleh oleh pejabat fungsional tersebut memenuhi syarat yang sudah ditetapkan. Angka kredit tersebut dibagi dua bagian yaitu yang termasuk unsur utama di mana angka kredit yang diperoleh tidak boleh kurang dari 80% dan unsur penunjang dimana jumlah angka kredit yang diperoleh tidak boleh melebihi 20%. Angka kredit dari unsur utama terdiri dari AK yang diperoleh dari kegiatan pendidikan dan pelatihan dan kegiatan-kegiatan yang menjadi tupoksi pustakawan seperti perencanaan, pengolahan, pelayanan, dan pengkajian, serta kegiatan pengembangan profesi pustakawan. Sedangkan AK unsur penunjang diperoleh pustakawan dari kegiatan-kegiatan Kepustakawanan yang bersifat menunjang kegiatan pokok pustakawan seperti antara lain keterlibatan pustakawan dalam organisasi profesi, memberikan pelatihan dibidang kepustakawanan, keterlibatan pustakawan dalam tim penilai AK pustakawan dan lain-lain. Jabatan fungsional pustakawan ini sudah cukup lama diberlakukan yaitu sejak diberlakukannya Kepmenpan Nomor 18 Tahun 1988 yang efektif mulai berjalan sejak 1991. Dengan demikian sudah banyak pustakawan yang naik dengan cara mengajukan DUPAK. Namun sayangnya kajian terhadap pretasi pustakawan yang naik dengan cara mengajukan DUPAK ini belum banyak. Dari kajian ini diperoleh bahwa sebagian besar pustakawan yang naik pangkat/jabatan dengan AK berasal dari kegiatan Pengembangan profesi yaitu dengan proporsi AK sebesar 54,19%. Bahkan sebanyak 14,29% pustakawan naik dengan AK seluruhnya berasal dari pengembangan profesi. Rekomendasi dari kajian ini adalah perlunya pembatasan perolehan AK yang berasal dari pengembangan profesi."
Jakarta: Direktorat Pengembangan Tenaga dan Kerjasama perpustakaan Perpusnas, 2018
021 MPMKAP 25:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Pancaputra
"ABSTRAK
Penelitian pemanfaatan Internet ini bertujuan : (1) mengidentifikasi fasilitas Internet yang scrim; dimanfaatkan, (2) mengidentifikasi sumber informasi Internet yang digunakan, (3) mengetahui pemanfaatan Website Deptan sebagai salah satu sumber Internet, (4) mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan pemilihan Internet sebagai sumber informasi, dan (5) mengidentifikasi pemecahan perniasalahan akses Internet. Penelitian dilakukan di Bogor terhadap peneliti lingkup Balitbang Deptan M. Pendekatan penelitian adalah deskriptif dengan metode survey. Populasi penelitian ini adalah seluruh peneliti pengguna Internet. Responden diperoleh dari basil pengembalian data survey yang dila¬kukan secara bertahap. Tahap I diperoleh 105 peneliti pengguna Internet dari 374 peneliti, dan tahap kedua 64 tesponden termasuk 9 pengguna Web site Deptan. Tahapan itu berkaitan dengan isi pertanyaan kuesioner. Kuesioncr-1 rnemuat identitas dan status peneliti; kuesioner-2 dan 3 rnemuat pertanyaan pemanfaatan Internet dan Website Deptan. Pengolahan data dilakukan terhadap kuesioner yang telah dikclompokkan sesuai bidang penelitian dan kelottlpok penelitinya. Kelompok data itu dicatat dan dihitung dalam bentuk meet. Analisa data dilakukan setelah data dikompilasi menggunakan MS.Excell. Flasil analisa berupa angka prosentase dari setiap responden berdasar kelompok dan bidangnya. Peneliti di kelompok 1 adalah peneliti profesional dan kelompok 2 adalah calon peneliti profesional. Prosentase terbesar menipakan peringkat pertama dan dianggap mewakili pendapat tcrbanyak rcspondcn. Pcndapat itu sclanjutnya dianggap yang paling mcmpcngaruhi pemanfaatan Internet. Fasilitas Internet yang relatif sering dimanfaatkan oleh sebagrian besar peneliti adalah e-mail. Sum ben informasi yang relatif sering digunakan oleh sebagian besar peneliti adalah sumber yang berasal dari institusi komcrsial. Sumbcr ini digunakan untuk melakukan kegiatan pencarian dan penelusuran informasi. Informasi yang diperoleh diperlukan untuk mencukupi kebutuhan sarana dan prasarana penelitian. Web site Deptan lebih dimanfaatkan oleh peneliti di kelompok 1 sehingga menu yang banyak digunakan adalah menu peraturan, agribisnis, dan statistik. Peneliti memanfaatkan web site untuk merig etahui perkembangan di kantor pusat yang discsuaika.n dengan rencana penclitiannya. Faktor yang menentukan pemanfaatan Internet dibedakan menjadi faktor yang mendukung dan faktor yang menghambat. Kcdua faktor ini ada yang berasal dari dalam dan ada yang berasal dari luar din peneliti. Faktor yang paling menentukan pemanfaatan Internet adalah yang berasal dari luar din peneliti. Faktor ini yang mendukung pemanfaatan Internet adalah meningkatkan akses komunikasi dan informasi; sedangkan yang menghambat adalah jumlah sarana akses Internet yang terbatas. Pemecahan permasalahannya adalah dengan menggunakan siasat dalarn mcnanggulangi keterbatasan jumlah sarana akses Internet."
2002
T38854
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustina Sandra Yunita
"Memasuki abad 21, abad perdagangan babas dunia, abad globalisasi yang penuh tantangan dan persaingan bagi pelaku bisnis termasuk juga didalanmya bidang pelayanan kesehatan, diibutuhkan persiapan untuk mengantisipasinya. Makin meningkatnya persaingan, bidang pelayanan kesehatan, termasuk rumah sakit, makin membutuhkaa pemasaran. Tenaga paramedis perawatan merupakan 50 - 60 % dari seluruh tenaga di rumah sakit, sehingga meningkatkan pemasaran rumah sakit, berarti harus didahului dengan meningkatkan kepuasan tenaga paramedis perawatannya. Dengan meningkatnya kepuasan, kinerja menjadi lebih baik, sehingga pemasaran meningkat. Sedangkan peningkatan kepuasan bagi Pegawai Negeri Sipil didapat dengan kenaikan pangkat melalui sistem angka kredit. Kenyataannya saat ini sistem angka kredit belum berjalan dengan lancer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perolehan angka kredit bagi jabatan tenaga paramedis perawatan.
Penelitian Akan dilakukan di RSU Pandan Arang Kabupaten Dati II Boyolali, meliputi jabatan fungsional tenaga paramedis perawatan (kecuali honorer), Kepala Ruangan di UGD, Kamar Operasi, Paviliun dan bangsal rawat inap, serta Tim Teknis Penilai angka kredit di RSU. Variabel pada penelitian ini terdiri dari : faktor perseorangan, faktor unsur-unsur penilaian angka kredit, faktor sarana pendukung dan faktor proses penilaian angka kredit. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis secara kuantitatif, pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner bagi semua tenaga paramedis perawatan Pegawai Negeri Sipil, data sekunder didapat dari laporan-laporan rumah sakit, sedangkan data pelengkap diperoleh dengan kuesioner bagi tenaga paramedis perawatan calon Pegawai Negeri Sipil, kuesioner dan wawancara bagi Kepala Ruangan dan Tim Teknis Penilai angka kredit di RSU. Analisis data secara statistik menggunakan uji statistik Chi-Square, sedangkan sebagai perbandingan digunakan persentase dari data asli.
Hasil penelitian yang didapat dari uji statistik dan persentase data asli adalah faktor perseorangan, faktor unsur-unsur penilaian angka kredit, faktor sarana pendukung angka kredit dan faktor proses penilaian angka kredit berhubungan dengan perolehan angka kredit bagi jabatan tenaga paramedis perawatan di RSU Pandan Arang. Oleh karena itu, agar RSU Pandan Arang dapat memperlancar perolehan angka kredit bagi tenaga paramedis perawatannya, perlu memfungsikan Tim Teknis Penilai RSU secara optimal, penyediaan sarana pendukung, meningkatkan jumlah kunjungan pasien/meningkatkan aktifitas pemasaran, mengadakan rotasi intern, mengadakan penelitian lebih lanjut hambatan atas kelima unsur penilaian angka kredit, menghimbau kepada institusi pendidikan keperawatan agar persyaratan kenaikan pangkat dengan sistem angka kredit diajarkan lebih intensif kepada siswanya dan meninjau kembali ketetapan tentang besaran angka kredit setiap kegiatan, disesuaikan dengan tipe atau klasifikasi rumah sakit (A, B, C atau D), karena jumlah kunjungan pasien yang sangat berbeda.

Upon entering 21st century, a period signified by rapid growth of globalization and free trade, there is a strong need for business establishment to make a preparation for anticipating any socio-economic changes. The more intense the competition among companies, the more crucial it is for them to pay careful attention to services and marketing. Health service sector is, without exception, greatly affected by this phenomena In a hospital, nurses or those who provide subsidiary tasks count for approximately 50 - 60 % of the total hospital staffs. The important role of nurses in the performance of a hospital is obvious. Therefore, the improvement of their working condition or well-being means the improvement of the hospital's marketing. One way to achieve this is through promotion, which, for civil servants, can be obtained from the use of "angka kredit" system. However, the fact shows that this system, in practice, has not been too successful. This observation is aimed to realize those factors which relate to the acceptance of "angka kredit" system for nurses.
The study was done in Pandan Arang Hospital, Boyolali. The subjects are the nurses (except the honorary one), the heads of ICU room, operation room, pavilion and in patient wards and the technical team evaluators of "angka kredit" in the hospital. The variables of the study consist of individual factors, elements of "angka kredit" evaluation, support facilities and the process of "angka kredit" evaluation. This study uses descriptive analysis method quantitatively. The primary data is obtained from the distribution of questionaire to all civil nurses; and the secondary data is received from hospital reports ; while other supplement data is obtained from the questionaires to civil nurse candidates; the questionaires and interview to heads of the rooms and "angka kredit" technical team evaluators. Statistical analysis employs the use of chi-square statistic, while comparison datas are evaluated with percentage from original data.
The result from the analysis shows that the individual factors, the elements of "angka kredit" evaluation factors, the "angka kredit" facility support factors and the processes of "angka kredit" factors significantly relate to the acceptance of "angka kredit" for nurses in Pandan Arang Hospital. Therefore, in order for Pandan Arang Hospital to effectively apply "angka kredit" system toward the process of promotion among its nurses, it is necessary that the function of technical team evaluator be optimized ; the availability of facility support be ensured ; the number of visiting patients be increased by improving marketing activities ; the internal rotation be carried out ; and last but not least, the further study of finding out other Obstacles in the 5 element of "angka kredit" evaluation . In addition, it is important to suggest that nursing education put more attention on the understanding of work promotion through "angka kredit" evaluation for its students. Finally, the reexamination of the standard measure for each activity which are adjusted is the types or hospital classification (A, B, C or D) seems to be crucial because the number of visiting patients in each hospitals is different."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S7930
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>