Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52139 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Tulisan ini mengetengahkan suatu model untuk mereposisi sektor pariwisata di Indonesia dengan menekankan pada pengembangan strategi pemasaran
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ruci Meiyanti
"Indonesia memiliki daya saing pariwisata yang unggul namun masih belum optimal untuk berkompetisi dengan pariwisata dari negara lain. Untuk itu diperlukan wisata cerdas yang mampu menjadikan pariwisata di Indonesia memiliki keunggulan yang kompetitif dengan dukungan kemajuan TIK. Keberhasilan wisata cerdas tidak terlepas dari konstruksi model yang dijadikan landasan pengembangan sistem dan aplikasinya. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk membuat model wisata cerdas yang tepat sehingga pariwisata Indonesia menjadi pariwisata yang unggul dan berdaya saing. Penelitian ini menggunakan metoda bauran (mixed method) dengan dominasi penelitian pada metode kualitatif. Pada awal penelitian, dilakukan pengumpulan komponen-komponen wisata cerdas menggunakan Systematic Literature Review (SLR) dan wawancara mendalam kepada para pakar wisata dan informatika dari unsur akademisi, pemerintah, dan swasta. Kemudian, komponen hasil SLR dan wawancara dilakukan Focus Group Discussion (FGD). Hasil FGD diolah dengan Principal Component Analysis (PCA) yang merupakan metode kuantitatif pada responden pengguna aplikasi wisata digital. Hasil PCA untuk mendapatkan kelompok komponen dan komponen wisata cerdas pembentuk model konseptual dan struktural yang terintegrasi. Model konseptual menggunakan pendekatan konsep system thinking sementara model struktural menggunakan Interpretative Structural Modeling (ISM). Selanjutnya dilakukan validasi model menggunakan face validity. Terakhir, dikembangkan strategi SI/TI dan arsitektur aplikasi wisata cerdas. Hasil yang diperoleh dalam riset ini adalah komponen pembentuk model wisata cerdas yang terdiri dari dari 46 komponen wisata cerdas, 9 (sembilan) kelompok komponen wisata cerdas, dan 12 komponen kunci. Selain itu, dihasilkan model yang terintegrasi antara model konseptual dan struktural dengan mengakomodir dua belas komponen kunci. Strategi SI/TI dalam wujud aplikasi cerdas, pengelolaan SI/TI yang tepat, dan perluasan jaringan internet. Arsitektur aplikasi wisata cerdas dibuat dengan konsep stakeholders centric.

Indonesia has superior tourism competitiveness but is not optimum to compete with tourism from other countries. For this reason, smart tourism is needed that be able to make tourism in Indonesia have a competitive advantage with the support of ICT advances. The success of smart tourism cannot be separated from the construction of the model that is used as the basis for developing the system and its application. Based on this, the purpose of this research is to create an appropriate smart tourism model so that Indonesian tourism becomes a superior and competitive tourism. This study uses a mixed-method with the dominance of research on qualitative methods. At the beginning of the study, the components of smart tourism were collected using a Systematic Literature Review (SLR) and in-depth interviews with tourism and informatics experts from academia, government, and private sectors. Then, the components of the results of the SLR and interviews were conducted in a Focus Group Discussion (FGD). The results of the FGD were processed using Principal Component Analysis (PCA), which is a quantitative method for respondents using digital tourism applications. PCA results to obtain component groups and components of intelligent tourism forming an integrated conceptual and structural model. The conceptual model uses systems thinking concept approach while the structural model uses Interpretative Structural Modeling (ISM). Furthermore, model validation is carried out using face validity. Finally, the IS/IT strategy and smart tourism architecture were developed. The results obtained in this research are components that form a smart tourism model consisting of 46 smart tourism components, 9 (nine) groups of smart tourism components, and 12 key components. In addition, a model that is integrated between conceptual and structural models is produced by accommodating twelve key components. IS/IT strategy in the form of smart applications, proper IS/IT management, and internet network expansion. Smart tourism application architecture is made with the concept of stakeholder centric."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Mishbah
"

Berdasarkan studi literatur terhadap 56 penelitian yang spesifik membahas desa cerdas, terdapat 7 penelitian yang membahas model konseptual untuk tema-tema tertentu di bidang desa cerdas. Dari ketujuh penelitian ini, belum ada yang membahas model generik dari desa cerdas yang menggambarkan bagaimana sebuah desa cerdas dibangun beserta aspek-aspek yang perlu dikembangkan di dalamnya. Penelitian ini membahas pengembangan model konseptual desa cerdas di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang mengembangkan model generik konseptual berdasarkan model kota cerdas sebagai acuan. Data yang digunakan berupa artikel-artikel ilmiah tentang desa cerdas, Undang-Undang No.6 Tahun 2014 tentang Desa, serta hasil wawancara pakar. Pakar yang terlibat sebagai narasumber adalah 1 orang akademisi di bidang pengembangan teknologi perdesaan, 1 orang praktisi di bidang kota cerdas, serta 2 orang kepala desa yang sudah menerapkan program desa cerdas di desanya. Analisis data dilakukan dengan melakukan meta-analysis terhadap studi literatur, thematic analysis terhadap ketentuan-ketentuan yang ada di dalam UU Desa, serta thematic analysis terhadap hasil wawancara pakar. Hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini memunculkan sebuah model desa cerdas yang dapat diterapkan di Indonesia yang terdiri atas 4 buah tujuan, 10 strategi, 5 dimensi dengan 49 fokus area, serta 9 fondasi. Tujuan menjelaskan tentang apa yang dingin dicapai dari sebuah desa cerdas. Strategi menjelaskan tentang bagaimana cara mencapai tujuan desa cerdas. Dimensi-dimensi menjelaskan area fokus yang perlu dikembangkan dari sebuah desa cerdas, sedangkan fondasi merupakan landasan yang harus dipenuhi untuk melakukan pengembangan desa cerdas. Model ini divalidasi dengan melakukan expert judgement yang melibatkan 3 orang pakar yang terdiri atas 1 orang praktisi di bidang e-government, 1 orang akademisi di bidang kota cerdas, serta 1 orang akademisi di bidang pengembangan teknologi perdesaan. Hasil akhir dari penelitian ini berupa sebuah model desa cerdas di Indonesia yang terdiri dari 2 buah tujuan, 11 strategi, 4 dimensi dengan 38 fokus area, serta 9 fondasi.


Based on the literature study of 56 specific studies discussing smart villages, there are 7 studies that discuss conceptual models for certain themes in smart villages. From these studies, no one has discussed the generic model of a smart village that illustrates how a smart village is built along with aspects that need to be developed in it. This study discusses the development of smart village conceptual models in Indonesia. This research is a qualitative descriptive study that develops generic conceptual model based on smart city model as a reference. The data used are scientific articles about smart villages, Law No.6 of 2014 about Villages, and expert interviews. Experts involved as resource persons consist of 1 academic in rural technology development specialty, 1 professional in the smart city field, and 2 village heads who had implemented smart village programs in their villages. Data analysis was carried out by conducting a meta-analysis of literature studies, thematic analysis of the provisions contained in the Village Law, and thematic analysis of expert interviews’ transcribe. The results of the analysis carried out in this study gave rise to a smart village model that can be applied in Indonesia consisting of 4 objectives, 10 strategies, 5 dimensions with 49 focus areas, and 9 foundations. The purpose show objectives to be achieved by a smart village. Strategies explain how to achieve those goals. The dimensions explain the focus areas that need to be developed from, while the foundations are basics that must be met to develop smart villages. This model is validated by conducting expert judgment involving 3 experts consisting of 1 professional in the field of e-government, 1 academic in the field of smart cities, and 1 academic in the field of rural technology development. The final result of this research is a smart village conceptual model in Indonesia which consists of 2 objectives, 11 strategies, 4 dimensions with 38 focus areas, and 9 foundations.

"
2018
T52024
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"There are reasons for thinking that this is at last Indonesia's moment on the world stage. Having successfully negotiated its difficult transition to democracy after 1998, Indonesia has held three popular elections with a low level of violence by the standards of southern Asia. Recently its economic growth rate has been high (above 6 per cent a year) and rising, where China's has been dropping and the developed world has been in crisis."
Singapore: Institute of South East Asia Studies, 2012
e20442435
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Ari Mulianta
"Ekspor merupakan salah satu faktor terjadinya peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu negara, sejalan dengan hipotesis export-led growth (ELG). Penelitian ini menganalisis perkembangan ekspor dan pertumbuhan ekonomi Indonesia periode kuartal I 2001 sampai dengan kuartal IV 2015. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dalam menggambarkan perkembangan pertumbuhan ekonomi serta ekspor dan analisis kuantitatif metode Error Correction Model (ECM) dalam menganalisis efek jangka panjang dan jangka pendek dari ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi. Pada periode penelitian, data yang ada menunjukkan bahwa ekspor dan pertumbuhan ekonomi Indonesia sama-sama mengalami peningkatan. Hasil regresi ECM menunjukkan bahwa ekspor memiliki pengaruh yang positif dan signifikan secara statistik terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang mendukung hipotesis bahwa ELG berlaku untuk Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia diperlukan peningkatan kinerja ekspor Indonesia. Peningkatan kinerja ekspor Indonesia dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan perbaikan sistem administrasi ekspor, peningkatan riset dan pengembangan produk Indonesia, peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur, stabilitas nilai tukar dan perluasan pasar non tradisional, termasuk perbaikan struktur ekspor komoditas."
Jakarta: Sekretariat badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan, RI, 2017
332 BILPDG 11:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Mizan Muslim
"Daya saing merupakan konsep yang sukar untuk dipahami dengan baik tetapi dianggap sebagai konsep krusial oleh para peneliti untuk meningkatkan kinerja daya saing suatu negara. Globalisasi yang pesat memberikan tantangan baru bagi negara berkembang yang mengancam kontribusi sektor dalam negeri, salah satunya adalah konstruksi. Industri konstruksi Indonesia berada di peringkat ke-72 berdasarkan Global Competitiveness Report 2019, hal ini merupakan capaian buruk mengingat negara tetangga, Singapura berada di posisi ke-1, dan Malaysia pada posisi ke-35. Saat ini sektor perekonomian yang terpaut dengan industri konstruksi adalah sektor bangunan gedung. Namun pertumbuhan sektor ini dalam 5 tahun terakhir tidak cukup baik, bahkan negatif. Oleh karena itu, penting memiliki model daya saing agar dapat dijadikan alat ukur untuk mengetahui apa saja yang perlu ditingkatkan. Penelitian ini memberikan pengembangan dari model konseptual hexagon. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner kepada 48 responden yang terlibat dalam sektor bangunan gedung. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode PLS-SEM. Hasil penelitian menunjukkan tujuh dari sembilan variabel hasil modifikasi model berpengaruh dominan, dan dapat digunakan sebagai indikator untuk mengukur dan meningkatkan performa daya saing industri konstruksi sektor bangunan gedung di Indonesia. Pengembangan model ini diharapkan memberikan langkah awal terkait pengembangan model daya saing industri konstruksi yang komprehensif di masa depan.

Competitiveness is a concept that is not well understood but considered as crucial concept by all researchers to improve the performance of nation competitiveness. Rapid globalization has created new challenges for developing countries, threaten contribution of domestic sector, one of them is construction. Based on Global Competitiveness Report 2019, Indonesia’s construction industry is at 72nd, this is a bad achievement compared to Singapore at 1st position and Malaysia at 35th. Nowadays, the economic sector closely related to construction industry is the building sector. However, growth of the building sector in the last five years has not improved, even minus. Therefore, it is important to have a competitiveness model so it can be used as a measuring tool to find out what needs to be improved. This study provides the development of Hexagon conceptual model. Data collection was carried out using questionnaires among the 48 respondents who are involved in building construction industry. Data response was analyzed using PLS-SEM. The result showed that seven from nine variables of the development Hexagon competitiveness conceptual model are the dominant factors, and it can be used as an aspect for measuring competitiveness performance of the building sector in Indonesia. The model is expected to trigger comprehensive research regarding competitiveness model of the construction industry in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Juventus W. R.
"ABSTRAK
Penelitian ini menghitung efisiensi peredaman energi gelombang dengan mengunakan permeable breakwater sebagai salah satu alternative pengamanan Pantai. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan permodelan fisik di laboratorium untuk mendapatkan efisiensi yang optimal. Penyusunan skenario model dilakukan dengan mengubah skematisasi skenario model dengan mengubah karakteristik permeable brakwater(lebar b dan ketinggian h) terhadap ketinggian muka air d. serta periode gelombang T. Energi gelombang dihitung pada lokasi di depan struktur dan di belakang struktur. Setelah dilakukan perhitungan perbandingan energi gelombang pada kedua lokasi tersebut sehingga dapat diperoleh nilai efisiensi peredaman energi gelombang akibat adanya struktur tersebut. Pengaruh dimensi struktur terhadap peredaman energi gelombang tertinggi diperoleh dengan nilai peredaman enenergi tertinggi adalah pada saat kondisi h/B = 1 dimana kondisi tersebut ketinggian struktur sama dengan lebar struktur. Pada kondisiperedaman energi gelombang jika dibandingkan dengan kedalaman peairan (d) nilai peredaman energi terbesar adalah pada saat d = 10 cm Sehingga dalam pemanfaatanya sebagai peredam energi gelombang ketinggian struktur harus lebih tinggi dari ketinggian Mean sea level (MSL) diperarian yang akan ditempatkan struktur permeable breakwater."
Bandung : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2018
627 JTHID 9:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Athari Putri Dayo
"Penelitian ini mengukur dampak 6 penyakit menular di Indonesia terhadap jumlah kedatangan wisatawan mancanegara Indonesia selama tahun 2005 hingga 2015 dengan menggunakan kerangka model gravitasi. Data yang diperoleh berasal dari berbagai sumber yang mendukung penelitian ini. Dengan model Ordinary Least Squares, penelitian tersebut menemukan bahwa jumlah kedatangan wisatawan mancanegara Indonesia tidak dipengaruhi secara signifikan oleh 6 penyakit menular tersebut. Namun, dengan penambahan variabel kontrol (jumlah ranjang rumah sakit, harapan hidup, dan indeks terorisme) dan menggunakan metode Poisson Pseudo Maximum Likelihood, penelitian ini menemukan 2 penyakit yang ditularkan melalui vektor (Demam Berdarah dan Flu Burung) dan 3 penyakit yang ditularkan melalui manusia (Tuberkulosis, Difteri, dan Campak) memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kedatangan wisatawan mancanegara Indonesia.

This research aims to measure the impacts of 6 infectious diseases found in Indonesia on the number of international tourist arrivals of Indonesia for the years 2005 to 2015 using a gravity model framework. The data obtained comes from a variety of sources that support this research. With the OLS baseline model, the findings of the research show that the number of international tourist arrivals in Indonesia were not significantly affected by the 6 infectious diseases. However, with added control variables (hospital beds, life expectancy, and terrorism index) and using Poisson Pseudo Maximum Likelihood method, the findings show that 2 vector borne diseases (Dengue and Avian Influenza) and 3 human borne diseases (Tuberculosis, Diphtheria, and Measles) have significant negative impacts on Indonesia's international tourist arrivals."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ekanesti Ruswidia Sari
"Untuk mempertahankan daya saing di era kompetisi global, adanya inovasi produk dalam industri pertahanan menjadi faktor kunci yang sangat menentukan. Mayoritas industri pertahanan diketahui mengalami masalah dengan lemahnya daya serap hasil inovasi produk sehingga banyak hasil penelitian yang menumpuk saja dan tidak ada nilai komersialisasinya. Keadaan ini memaksa industri pertahanan untuk terus menemukan dan meningkatkan kemampuan dalam inovasi produknya. Pemerintah telah mengimplementasikan banyak program untuk meningkatkan industri pertahanan di Indonesia, namun untuk memenuhi kebutuhan alutsista Indonesia masih tergantung pada impor. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh strategi peningkatan inovasi industri pertahanan dengan menggunakan Analisis Kebijakan, terutama pada aspek politik, ekonomi, sosial, teknologi, legal dan lingkungan (PESTLE). Pemodelan kualitatif menggunakan Causal Loop Diagram (CLD) dipilih untuk memetakan hubungan antar elemen yang terkait. Penelitian dilakukan dengan observasi langsung, wawancara semi-terstruktur, dan webinar terkait industri pertahanan. Causal Loop Diagram menunjukkan bahwa di dalam sistem teridentifikasi lima buah loop yang terbagi atas dua loop penyeimbang/ balancing dan empat loop saling memperkuat / reinforcing. Penelitian ini menghasilkan konseptual model untuk mensimulasikan alternatif strategi peningkatan inovasi produk industri pertahanan berdasarkan pada Analisa Kebijakan terhadap fenomena yang ada sekarang dan beberapa sistesis hasil penelitian terdahulu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan Analisis Kebijakan untuk Pengembangan Defence Innovation Product / DIP dalam industri pertahanan perlu dana yang sangat besar, waktu pengembangan yang panjang, kepakaran dan teknologi yang canggih. Inovasi kebijakan yang diusulan untuk mendukung DIP yaitu adanya keharusan membeli DIP dari dalam negeri untuk produk alutisista yang sudah diproduksi dalam negeri, pembelian DIP dari luar negeri harus didukung dengan kerjasama dengan DIP local dan offset (transfer teknologi), DIP impor dikenakan pajak tinggi, Pemerintah membantu pemasaran DIP local untuk ekspor dengan kerjasama G to G. Implikasi hasil penelitian juga didiskusikan lebih lanjut agar dapat dijadikan salah satu rujukan untuk penelitian-penelitian selanjutnya untuk sektor industri lainnya.

To maintain competitiveness in the era of global competition, product innovation in the defense industry is a very decisive key factor. The majority of the defense industry is known to have problems with the weak absorption of product innovation results so that many research results are accumulated and have no commercialized value. This situation forces the defense industry to continue to discover and improve capabilities in product innovation. The government has implemented many programs to improve the defense industry in Indonesia, however, to meet the demand for defense equipment, Indonesia still depends on imports. The purpose of this research is to obtain a strategy to increase defense industry innovation by using Policy Analysis, especially in the political, economic, social, technological, legal and environmental aspects (PESTLE). Qualitative modeling using the Causal Loop Diagram (CLD) was chosen to map the relationships between related elements. The research was conducted by direct observation, semi-structured interviews, and webinars related to the defense industry. The Causal Loop Diagram shows that in the system five loops are identified which are divided into two balancing loops and four mutually reinforcing loops. This study produces a conceptual model to simulate an alternative strategy to increase innovation in defense industrial products based on a policy analysis of current phenomena and several syntheses of previous research results. The results of this study indicate that the Defense Innovation Product/DIP development in the defense industry requires very large funds, long development time, expertise and sophisticated technology. The proposed policy innovation to support DIP, namely the necessity to buy DIP from within the country for equipment products that have been produced domestically, the purchase of DIP from abroad must be supported in cooperation with local DIP and offset (technology transfer), import DIP is subject to high taxes, the Government assisting the marketing of local DIP for export with the G to G cooperation. The implications of the research results are also discussed further so that they can be used as a reference for further research for other industrial sectors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>