Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171722 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Erika Yutiasari
"Kontaminasi arsen (As), tembaga (Cu), dan timbal (Pb) pada sayuran seperti bayam dan kangkung akan menimbulkan masalah kesehatan bila melebihi batas cemaran yang diperbolehkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar logam dalam sampel (bayam dan kangkung) dari kampung Bolang-Tangerang, pasar swalayan modern Depok, dan kawasan industri Pulogadung. Sampel dikeringkan dengan oven untuk analisis Cu dan Pb sedangkan untuk arsen tidak dengan oven. Sampel didestruksi dengan HNO3 pekat menggunakan metode analisis sistem tertutup dengan alat microwave digestion system. Setelah tahap destruksi, sampel dianalisis dengan spektrofotometer serapan atom (SSA). Untuk analisis arsen dilengkapi dengan hydride vapor generator (HVG) serta larutan pereduksi HCl 5M dan NaBH4 0,4%. Cemaran As tidak terdeteksi tetapi Cu dan Pb terdeteksi. Menurut Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, batas cemaran maksimal Cu adalah 5 mg/kg dan Pb adalah 2 mg/kg. Sampel yang tidak layak dikonsumsi untuk cemaran Cu adalah daun bayam dari kampung Bolang-Tangerang, daun dan batang kangkung darat dari tiga daerah, dan untuk cemaran Pb pada daun bayam hijau, daun dan batang kangkung darat dari kawasan industri Pulogadung.

The contamination of arsenic (As), copper (Cu) and lead (Pb) in the vegetables such as spinach and kangkung will cause health problems if the contamination exceeds the allowed limit. This research was conducted to determine levels of metals in the sample (spinach and kangkung) from the village Bolang-Tangerang, Depok modern supermarkets, and industrial Pulogadung areas. Samples were dried in the oven for the analysis of Cu and Pb but for As was not. It was destructed by concentrated HNO3 by a closed system analysis method using Microwave Digestion System. After phase of destruction, it was analyzed by atomic absorption spectrophotometer (AAS), for analysis of arsenic equipped with hydride vapor generator (HVG) and the reducing solution, 5M HCl and 0.4% NaBH4. The contamination of As was not detected but Cu and Pb were detected. According to the Directorate General of Drug and Food Control Ministry of Health of the Republic of Indonesia, the maximum contamination limit is 5 mg Cu / kg and Pb is 2 mg / kg. Inadequate samples for the contamination of Cu was taken from leaves of spinach from the village of Bolang-Tangerang, leaves and stems of land kangkung from three areas, and for Pb in leaves of spinach, leaves and stems of land kangkung from Pulogadung industrial areas."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S32918
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraini
"Etambutol hidrokiorida merupakan obat yang sangat efektif terhadap mycobacterium tuberculosis baik pada manusia maupun pada hewan. Penyebab tuberculosis (tbc) adalah suatu basil tahan asam berupa mycobacterium tuberculosis yang ditemukan oleh Dr Robert Koch pada tahun 1882. Etambutol hidrokiorida berupa serbuk hablur putih tidak berbau higroskopis rasanya pahit dan bubuk kristalnya cukup stabil. Penetapan kadar etambutol dalam obat jadi dilakukan dengan cara pembentukan larutan etambutol menjadi larutan berwarna yaitu kompleks etambutol dengan ion logam Cu 2+. Pentbentukan kompleks mi akan terjadm dalam suasana basa dan kompleks mm cukup stabil pada pH = 11 dalam waktu 24 jam. Metoda analisa kadar etambutol dengan menggunakan spektrofotometer smnar tampak diukur pada panjang gelombang maksimum 625 nm sedangkan untuk AAS pada panjang gelombang maksmmumnya 324,7 nm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Afina Hindersah
"ABSTRAK
Tembaga dan mangan merupakan suatu unsur mineral mikro yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit, namun dalam bentuk bebasnya tidak dapat diserap oleh tubuh akibat terlalu polar. Sehingga, dibutuhkan suatu pembawa yang dapat mengikat unsur mineral tersebut agar dapat meningkatkan penyerapannya oleh tubuh. Salah satu pembawa yang umunya dapat digunakan adalah asam amino. Metionin dan triptofan merupakan salah satu dari asam amino esensial yang diperlukan tubuh sebagai penyusun protein dan enzim. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu kompleks antara unsur mineral dengan asam amino serta menetapkan kadar unsur mineral dalam keadaan terikat dan bebas menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom SSA . Karakterisasi kompleks dilakukan dengan pengujian menggunakan spektrofotometer inframerah serta pemisahan mineral bebas dan terikat dilakukan dengan metode kromatografi kolom penukar ion. Hasil menunjukkan bahwa sintesis antara unsur mineral dengan asam amino dapat dilakukan dan kadar mineral bebas untuk kompleks tembaga-metionin, tembaga-triptofan, mangan-metionin berturut-turut adalah 4.52 mg/Kg; 6.53 mg/Kg; 0.056 mg/Kg dan kadar mineral terikat untuk kompleks tembaga-metionin, tembaga-triptofan, mangan-metionin, mangan-triptofan berturut-turut adalah 96.885 mg/Kg; 114.974 mg/Kg; 57.778 mg/Kg; dan 49.624 mg/Kg

ABSTRACT
Copper and manganese are micro mineral elements that the body needs in a small amounts, which the free form of these minerals can not be absorbed by the body due to high polarity. Therefore, it needs a carrier that can bind the mineral elements in order to be absorbed by the body. One of the carrier that generally used is amino acid. Methionine and tryptophan are one of the essential amino acids that the body needs as a constituent of proteins and enzymes. This study aims to create a complex between mineral elements with amino acids and determine the mineral element levels in a bound and free state using Atomic Absorption Spectrophotometer AAS . The complex characterization was done by using infrared spectrophotometry as well as separation of free and bound mineral content was done by ion exchange chromatography method. The results showed that the synthesis between mineral elements with amino acids were succeed and the results of free mineral content for copper methionine, copper tryptophan, manganese metionin compounds at 4,52 mg kg 6,53 mg Kg 0,056 mg Kg respectively and the results of bound mineral content for copper methionine, copper tryptophan, manganese methionine, manganese tryptophan complexes of 96,885 mg Kg 114,974 mg Kg 57,778 mg Kg and 49,624 mg Kg respectively."
2017
S67852
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Azizah Amalia
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
TA1346
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Neneng Devy Febriyani
"Perubahan lingkungan telah terjadi di Teluk Jakarta diakibatkan pencemaran oleh sampah dan banyaknya limbah industri yang semakin meningkat, namun dalam kondisi yang sedemikian tercemar masih ditemukan kenyataan lain bahwa beberapa jenis ikan, udang, kerang masih dapat ditemui di teluk Jakarta yang masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar tembaga, kadmium, dan timbal yang menyemari udang jerbung dan udang pacet dan untuk mengetahui apakah kandungan ketiga logam tersebut masih dalam batas aman untuk dikonsumsi mayarakat. Preparasi awal dilakukan dengan mencuci udang, pisahkan bagian badan, kulit, dan kepala, lalu keringkan dalam oven pada suhu 60° C selama 24 jam, setelah kering blender hingga menjadi serbuk.lalu destruksi dengan HNO3 65% di atas lempeng pemanas dalam lemari asam. Diperoleh rata-rata kadar tembaga dalam badan, kulit, kepala udang jerbung dan udang pacet dalam sampel (bobot basah) yang diteliti berturut-turut adalah 1,07 0,05; 2,23±0,08;4,30 0,29; 5,28 ± 0,13; 4,26 0,21; dan 11,86 ± 0,38 mg/kg. Rata-rata kadar kadmium dalam badan, kulit, kepala udang jerbung dan udang pacet dalam sampel (bobot basah) yang diteliti berturut-turut adalah 1,010,05; 0,69 ± 0,02; 0,83±0,11; 0,61 ± 0,02; 0,64 0,06; 0,80± 0,03 mg/kg. Rata-rata kadar timbal dalam badan, kulit, kepala udang jerbung dan udang pacet dalam sampel (bobot basah) yang diteliti berturut-turut adalah 0,21 ± 0,00; 0,48 ± 0,011,170,00; 0,56 0,00; 0,82 ± 0,00; 0,67 ±0,00 mg/kg. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tembaga, kadmium, dan timbal terdeteksi pada seluruh sampel dan masih dalam batas aman dikonsumsi berdasarkan maksimum kadar tembaga, kadmium, dan timbal yang telah ditetapkan Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yaitu sebesar 20,0 mg/kg, 1,0 mg/kg, dan 2,0 mg/kg."
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, ], 2010
S33138
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dira Aztiani
"Cemaran timbal, kadmium, dan tembaga pada hati ayam akan menimbulkan masalah kesehatan bila melebihi batas yang ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menetapkan kandungan timbal, kadmium, dan tembaga dalam hati ayam kampung jantan dan betina serta hati ayam broiler jantan dan betina. Sampel dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C selama 48 jam kemudian didestruksi dengan HNO3 65% menggunakan metode analisis sistem tertutup dengan alat microwave digestion system. Larutan hasil destruksi dianalisis menggunakan spektrofotometer serapan atom.
Hasil penelitian menunjukkan adanya cemaran timbal, kadmium, dan tembaga pada seluruh sampel. Berdasarkan Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, maksimum kadar cemaran timbal dan tembaga adalah 2,0 mg/kg dan 20,0 mg/kg dan berdasarkan FDA, maksimum kadar cemaran kadmium adalah 1,0 mg/kg. Kadar timbal, kadmium, dan tembaga dalam sampel (bobot basah) yang diteliti aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S32725
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan Penentuan Recovery dan Limit Deteksi Unsur Kadmium, Kobalt, Tembaga, Mangan, Nikel, Molibdenum dan Timbal pada Uranium Oksida Menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom - flame yang didahului dengan proses ekstraksi menggunakan TBP, TBP + CCL4 20 % dan CCL4. Validasi metode dilakukan untuk menentukan unjuk kerja suatu metode pengujian yang dikembangkan diantaranya perolehan kembali (recovery) dan limit deteksi. Penelitian ini bertujuan menentukan perolehan kembali (recovery) dan limit deteksi unsur Cd, Co, Cu, Mn, Ni, Mo dan Pb dalam Uranium Oksida (U3O8) menggunakan alat spektrofotometer serapan atom - flame yang didahului dengan proses ekstraksi menggunakan TBP, TBP + CCL4 20 % dan CCL4. Pada penelitian ini Uranium Oksida dilarutkan dengan HNO3, dilakukan ekstraksi menggunakan TBP, TBP + CCl4 20 % dan CCL4, selanjutnya fase air dalam asam encer dianalisis menggunakan SSA ? flame, recovery ditentukan dengan metode adisi (spike). Diperoleh persentase recovery antara 81,84 % hingga 113 %, penurunan persentase recovery menunjukkan adanya kehilangan analit selama berlangsungnya proses preparasi, kenaikan persentase recovery menandakan adanya penambahan analit yang berasal dari pelarut atau ekstraktan selama proses preparasi. Limit deteksi pengujian yang diperoleh adalah antara 0,0021 mg/L dan 0,8998 mg/L, lebih tinggi dibanding limit deteksi instrumen.
Studies on the determination recovery and detection limit of Cadmium, Cobalt, Copper, Manganese, Nickel, Molybdenum and Lead in Uranium Oxide using Atomic Absorption Spectrophotometer - Flame are described. A method developed should be validated to verify its performance parameter. The studies aim to determine the recovery and detection limit of Cadmium, Cobalt, Copper, Manganese, Nickel, Molybdenum and Lead in Uranium Oxide using Atomic Absorption Spectrophotometer ? Flame. In this study, the bulk of the matrix is dissolved with nitric acid and separated by batch extraction using TBP, TBP +CCl4 20 % and CCL4. The final aqueous phase containing the metallic impurities is fed to AAS ? flame, the recovery is determined by spike method. It is found that the recovery for various elements is in range 81,84 % - 113 % while the limit of detection for various elements is in range 0.0021 mg/L ? 0.8998 mg/L."
Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2016
620 PIN 9:17 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>