Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47778 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ariningsih Boedhoyo
"Industri penyamakan kulit (tannery) cukup berkembang di Indonesia. Industri ini merupakan penghasil bahan baku bagi industri yang mengolah kulit menjadi barang jadi seperti koper, tas, sepatu, jaket, kerajinan tangan dll. Industri penyamakan kulit dalam prosus produksinya banyak memakai bahan baku air. Karena itu dalam perkembangannya industri ini harus diimbangi dengan perkembangan teknologi pengolahan limbah, terutama limbah cairnya. Industri penyamakan kulit yang ditinjau adalah daerah sentra industri kulit Sukaregang, Garut, Jawa Barat dengan pengambilan sampel dari unit produksi yang paling mewakili, yang menghasilkan limbah cair dengan kadar pencemar diantaranya 1,8 kg/ton BOD, 3,5 kg/ton COD, 0,56 kg/ton TSS, 0,04 kg/ton krom total, dan 0.03 kg/ton amoniak serta debit limbah cair rata-rata sebesar 30 m3/hari.
Unit pengolahan limbah yang ada sekarang secara umum meliputi pengolahan fisik-kimia-biologi dan telah disesuaikan dengan debit yang direncanakan. Sebagai sumber energi untuk menggerakkan pompa-pompa pada instalasi tersebut digunakan genertator dengan kapasitas 16 HP. Unit pengolahan limbah ini tidak difungsikan sebagaimana mestinya. Beberapa unit produksi hanya melakukan pengendapan awal sebagai proses pengolahannya.
Dari hasil pengamatan selama di lapangan, diketahui bahwa unit pengolahan yang ada saat ini belum memadai. Hal ini karena unit pengolahan awal yang merupakan bak pengendap awal maupun ekualisasi awal belum dimiliki oleh seluruh unit produksi. Dalam sistem pembuangannyapun tidak ada pemisahan saluran untuk limbah yang mengandung Krom dan Sulfida. Selain itu pula tidak terdapat satupun bak presipitasi Krom maupun oksidasi Sulfida pada unit pengolahan yang ada.
Tercemarnya air tanah yang menurut warga sekitar adalah akibat buangan limbah Krom seharusnya memacu keseriusan Pemda setempat akan penanganan masalah ini. Karena itu pada daerah sentra industri tersebut perlu dibangun suatu kesadaran dalam masyarakat akan pentingnya pengolahan limbah cair yang memadai, terutama limbah yang mengandung bahan beracun berbahaya, agar dapat dibuang ke badan air dengan aman dan tidak mencemari lingkungannya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusnadi
1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romanus Anugrah Jalil Budipatmana
"Industri penyamakan kulit ( tannery ) cukup berkembang di Indonesia. Industri ini merupakan penghasil bahan baku bagi industri yang mengolah kulit menjadi bahan jadi seperti: sepatu, koper, tas, jaket, kerajinan tangan dan lain-lain.
Perkembangan industri penyamakan kulit harus diimbangi dengan perkembangan teknologi pengolahan limbah, terutama limbah cairnya. Hal ini disebabkan karena limbah cair yang dihasilkan oleh industri penyamakan kulit mempunyai beban pengolahan yang besar, yaitu: 144,9 kg/ton BOD, 351,9 kg/ton COD, 48,3 kg/ton TSS; 3,45 kg/ton krom total, 3,45 minyak dan 12,42 kg/ton amoniak serta debit limbah cair sebesar 191,3 m / hari.
Berdasarkan data kualitas limbah cair industri penyamakan kulit di atas, maka unit pengolahan limbah cair disarankan agar limbah cair tersebut memenuhi baku mutu yang ditetapkan adalah : pengolahan fisik (oil-catcher, fine-screen, comminutor, bak ekualisasi), pengolahan kimia (presipitasi krom.oksidasi sulfida, netralisasi, koagulasi-flokulasi-sedimentasi) dan pengolahan biologi (activated-sludge).
Dengan menggunakan unit pengolahan tersebut diharapkan kualitas limbah yang keluar dari unit pengolahan ini adalah : BOD = 60 mg/L, COD = 204 mg/L dan TSS = 42 mg/L. Industri PT. Budi Makmur Jayamumi yang dievaluasi pada prinsipnya juga menggunakan unit pengolahan limbah cair seperti di atas. Limbah cair yang dihasilkan instalasi pengolahan limbah cair juga masih memenuhi baku mutu yang ditetapkan, sehingga instalasi pengolahan limbah cair tersebut layak digunakan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34711
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Eddy Purnomo
Yogyakarta: Kanisius, 2001
597.9 EDD p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
"Telah dilakukan percobaan proses elektrokoagulasi menggunakan logam alumunium sebagai sacrificial electrode untuk reduksi kadar kromium dalam limbah cair penyamakan kulit. Limbah yang digunakan memiliki kadar kromium 3560,606 ppm dan mengandung zat padat terlarut sebesar 196 ppm. Percobaan dilakukan dengan sistem batch dengan variasi tegangan 2 Volt sampai 20 Volt, waktu operasi 2; 4; 6; 8 dan 10 menit, variasi pH 3, 4, 5 dan 7 serta variasi jarak elektroda 2; 4; 6 dan 8 cm. Dihasilkan data optimasi pada tegangan 17 Volt, waktu operasi 10 menit, pH 5, dan jarak elektroda 2 cm. Setelah diperoleh kondisi optimum dari sistem batch, dilakukan pengolahan air limbah dengan sistem flow dengan variasi laju alir 100; 6,2 dan 4 ml/menit. Dihasilkan data optimasi laju alir maximum diperoleh pada aliran lambat yang pertama yaitu 4 ml/menit. Analisis hasil pengolahan limbah dengan metode flow yang didasarkan pada data optimasi metode batch melalui pengukuran parameter kadar kromium dengan instrumen AAS, daya hantar listrik menggunakan konduktometer dan total dissolved solid menggunakan TDS-meter. Dari percobaan diperoleh nilai efisiensi elektrokoagulasi kromium sebesar 34,68% (2325,758 ppm), DHL 57,14% (306,25 μS/cm menjadi 131,25 μS/cm) dan TDS 57,14% (84 ppm)."
JSTK 4:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan gelatin sebagai flokulan dalam proses pengolahan limbah cair industri penyamakan kulit. Pengolahan limbah cair dilakukan dengan menggunakan gelatin hasil limbah cair industri penyamakan kulit. Pengolahan limbah cair dilakukan dengan menggunakan gelatin hasil hidrolisis trimming kulit pikel domba menggunakan NaOH dan KOH menggunakan dosis berturut-turut: 0,02., 0,04., 0,08., dan 0,1% berat pervolume limbah yang diolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gelatin dapat digunakan sebagai bahan oengolah limbah cair industri penyamakan kulit. Gelatin hasil hidrolisis dengan NaOH dosis aplikasi 0,1% menghasilkan limbah terolah dengan penurunan kekeruhan tertinggi yaitu sebesar 90,49%. Sedangkan gelatin hasil hidrolisis dengan KOH dosis aplikasi 0,06% menghasilkan limbah terolah dengan tingkat penurunan COD dan krom total tertinggi yaitu masing-masing sebesar 67,42% dan 79,26%, serta pada dosis 0,08% juga menghasilkan persentase adsorbsi polutan pada limbah tertinggi, yaitu sebesar 17,99%."
Yogyakarta: Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik, 2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>