Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75589 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
M. Fauzy Zikri
"ABSTRAK
Seiring meningkatnya kuantitas pertanian di Indonesia, harus diikuti dengan peningkatan kualitas pertanian. Umumnya salah satu indikator atau parameter yang biasa digunakan untuk menunjukan kualitas pertanian adalah jumlah hama yang merusak tanaman di daerah tertentu. Pengendalian organisme pengganggu pada tanaman tersebut dapat diminimalisir dengan produksi bio-insektisida berbasis Getah Pepaya Carica papaya yang disadap lalu diekstraksi dengan gelombang ultrasonik munggunakan pelarut NADES campuran dari Cholin chloride ChCl dan Oxalic acid Ox dengan variasi waktu sonifikasi selama 10, 20, 30 menit dan rasio pelarut 1:2, 3:2, 2:1. Bio-insektisida diproduksi dengan melakukan uji aktivitas enzim secara kualitatif protein dengan metode lowry dan secara kuantitatif menggunakan bantuan spektrofotometer UV/Vis dengan panjang gelombang 750 nm serta uji efikasi. Hasil ekstraksi terbaik didapatkan pada pelarut NADES dengan rasio 1:2 dengan waktu ekstraksi selama 30 menit dengan waktu ekstraksi selama 30 menit menghasilkan konsentrasi protein sebesar 7,23 ppm dan konsentrasi tirosin sebesar 7,9 ppm. Sampel bio-insektisida efektif mematikan ulat grayak dengan tingkat mortalitas 100 dalam rentang waktu 5-7 hari.

ABSTRACT
Along with the increasing quantity of agriculture in Indonesia, should be followed by improving the quality of agriculture. Generally one of the indicators or parameters commonly used to indicate the quality of agriculture is the number of pests that damage plants in certain areas. The control of disturbing organisms on the plant can be minimized by the bio insecticide production of Carica papaya which is tapped and extracted with ultrasonic assisted using a mixed NADES solvent from Cholin chloride ChCl and Oxalic acid Ox with varying sonification time for 10, 20, 30 minutes and solvent ratio of 1 2, 3 2, 2 1. Bio insecticide was produced by conducting qualitative enzyme activity of protein with lowry method and quantitatively using UV Vis spectrophotometer aid with 750 nm wavelength and efficacy test. The best extraction result was obtained at NADES solvent with 1 2 ratio with extraction time for 30 min with extraction time for 30 minutes yielding protein concentration equal to 7,23 ppm and tyrosine concentration equal to 7,9 ppm. Bio insecticide samples effectively kill grayak caterpillars with 100 mortality within 5 7 days."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nandajanwulan Arozal
"Enzim papain merupakan enzim yang berasal dari getah pepaya (Carica papaya) yang terkenal akan khasiatnya sebagai pelunak daging. Hal ini disebabkan karena papain merupakan enzim protease, yaitu biokatalis dalam reaksi hidrolisis protein. Berdasarkan aktivitas protease enzim papain tersebut, papain banyak dimanfaatkan dalam bidang industri tekstil, kosmetik, bir, dan farmasi. Hal ini menyebabkan penelitian dan pengembangan proses isolasi papain menjadi penting. Proses isolasi enzim papain yang dilakukan pada makalah ini adalah dengan homogenisasi, sentrifugasi, dan pengendapan protein dengan variasi konsentrasi dan jenis presipitan. Homogenisasi dilakukan pada pH 7 untuk menjaga agar enzim papain tidak terdenaturasi. Sebelum melakukan pengendapan enzim, teriebih dahulu ditentukan waktu dan suhu inkubasi optimum untuk reaksi hidrolisis kasein. Penentuan waktu inkubasi optimum dilakukan pada suhu 37°C dan rentang waktu 10 s.d. 50 menit. Sedangkan untuk menentukan suhu optimum, dilakukan pada waktu inkubasi optimum yang telah didapatkan dari prosedur sebelumnya dan pada rentang suhu 30°C s.d. 70°C. Waktu dan suhu optimum tersebut akan digunakan untuk uji aktivitas setelah dilakukan pengendapan enzim. Presipitan yang digunakan adalah ammonium sulfat, garam dapur (NaCl), etanol, dan isopropanol. Variasi konsentrasi dan jenis presipitan digunakan untuk mendapatkan enzim papain hasil isolasi yang memiliki tingkat aktivitas protease tertinggi. Adapun uji aktivitas protease dilakukan dengan menpikur absorbansi spektrofotometri reaksi hidrolisis kasein yang dikatalisis oleh papain. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pengendapan dengan ammonium sulfat dengan konsentras1 10% memberikan aktivitas yang paling baik, yaitu sebesar 22,599 FU (Enzyme Unit). Sedangkan pengendapan enzim dengan isopropanol memberiKan aktivitas sebesar 22,113 EU, dengan etanol sebesar 22,092 EU, dan dengan NaCI pada konsentrasi 40% sebesar 5,078 EU. Hal ini disebabkan karena ammonium sulfat mempunyai valensi anion yang paling bespr, kestabilan yang paling tinggi, dan toksisitas yang rendah terhadap papain."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danti Firda Nur
"ABSTRAK
Ulat grayak adalah salah satu hama yang sering menyerang tanaman cabai merah. Kerusakan yang ditimbulkan oleh hama ini antara lain dengan gigitan dan kunyahan pada daun serta memakan permukaan daun sehingga hanya meninggalkan tulang daunnya saja. Getah pepaya dapat digunakan sebagai pestisida karena mengandung enzim sisteina protease yang merupakan zat yang dapat menghambat sistem pencernaan serangga sehingga dapat membunuh serangga. Percobaan ini memvariasikan getah pepaya yang digunakan yaitu getah yang berasal dari daun, batang dan kulit buah pepaya. Selain itu metode ekstraksi yang digunakan juga divariasikan menjadi metode ekstraksi dengan menggunakan blender dan dengan penyadapan. Ekstraksi dengan menggunakan blender akan dilanjutkan dengan ekstraksi secara kimia menggunakan larutan fosfat buffer dan amonium sulfat. Sedangkan metode penyadapan akan dilanjutkan dengan ekstraksi secara kimia dengan menggunakan aseton. Kedua metode akan dibandingan dengan menggunakan uji aktivitas enzim dan uji efikasi. Aktivitas enzim akan diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Sedangkan uji efikasi akan menggunakan larva ulat grayak yang diberi daun cabai yang telah dioleskan biopestisida. Selain itu akan dilakukan uji penyimpan untuk melihat perubahan warna dan bau serta aktivitas pada sampel

ABSTRACT
Spodoptera litura is one of the major pests on red chilli pepper Capsicum annum . Larvae damage crops by biting, chewing and then eating the lower surface of the leaves. The leaves will become transparent white, severe damage leaves behind only leaf bone. Spodoptera litura in red chilli pepper ca eliminated with pesticide from chemical. But they have side effect if using in a long time like killing another insects and increase the number of pest. Using chemical pesticide need to increase the dose so will be dangerous to enviroment. For decreasing dependancy of chemical pesticide using biopesticide is the alternative.The author s initiated to use latex and piece of papaya as biopesticide. Papaya Carica papaya could be used as a biopesticide because it contains sisteine protease which substances that can inhibit eating even to kill insects pests. The method used is extraction with variation of tapping. First latex and piece of papaya from tapping soluted by phospate buffer, after incubated in temprature 40 C centrifuge the solution and precipitated with aseton 50 . For purification author use nylon filter. For latex and piece of papaya without tapping the extraction add sodium bisulfate as enzyme activator. Based on the method, result will be reach is enzyme activity and mortality rate of spodoptera litura.The result will be test using efication test with flybow of spodoptera litura which are given red chilli pepper leave which given biopesticide from papaya in a week. For activity,we using spectrophotometer UV Vis for measure absorbance in wavelength 750 nm. "
2017
S67873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Tibrizi
"Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi pertanian yang cukup besar terhadap pembangunan dan ekonomi nasional. Namun potensi pertanian tersebut harus diikuti dengan peningkatan kualitas pertanian itu sendiri. Ulat grayak (Spodoptera sp.) merupakan salah satu hama yang merusak berbagai macam tumbuhan dan dapat merugikan sektor pertanian. Salah satu cara untuk mengendalikan hama ulat grayak adalah pemberian pestisida organik (bioinsektisida) yang bersifat mudah terurai di alam dan aman bagi kesehatan manusia. Enzim papain merupakan salah satu enzim yang didapatkan dari getah pepaya yang berfungsi sebagai bioinsektisida dan bisa didapatkan pada limbah kulit pepaya yang ketersediannya melimpah di Indonesia. Metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan enzim papain dari getah pepaya adalah ekstraksi dengan bantuan gelombang ultrasonik. Natural Deep Eutectic Solvent (NADES) dipilih sebagai pelarut karena sifatnya yang ramah lingkungan untuk mengekstrak enzim papain yang nantinya akan dibuat menjadi biopestisida. Waktu sonikasi 10, 20, dan 30 menit serta rasio massa getah per volume pelarut 20, 40, dan 60 mg/mL divariasikan untuk mendapatkan kondisi optimum dalam proses ekstraksi yang dilihat terhadap hasil uji konsentrasi protein, uji aktivitas enzim, dan uji efikasi. Hasil menunjukkan bahwa waktu 20 menit dan konsentrasi 20 mg/mL merupakan kondisi optimum untuk proses ekstraksi enzim papain. Selain itu penggunaan pelarut NADES dibandingkan dengan pelarut etanol sebagai pelarut yang umum digunakan, menunjukkan bahwa hasil ekstraksi dengan pelarut NADES lebih baik dibandingkan dengan hasil dari pelarut etanol.

As an agricultural country, Indonesia has considerable agricultural potential towards development of the national economy. However, the potential itself must be followed by the improvement quality of the agriculture. Armyworm or ulat grayak (Spodoptera sp.) is one of the pests that damages various kinds of plants and leads to harm the agricultural sector. One of the ways to control armyworm pests is to provide organic pesticides (bioinsecticides) which are biodegradable and safe for human health. The papain enzyme is one of the enzymes obtained from the sap of papaya which functions as a bio-insecticide. The sap of papaya itself comes from waste papaya skin which its availability is abundant in Indonesia. The method that can be used to get the papain enzyme from papaya’s sap is the extraction through the help of ultrasonic waves. Natural Deep Eutectic Solvent (NADES) was chosen as a solvent because of its environmentally friendly nature to extract the enzyme papain which later will be made into a biopesticide. The sonication time of 10, 20 and 30 minutes and the mass ratio of sap per volume of solvents 20, 40, and 60 mg / mL were varied to obtain the optimum conditions in the extraction process which were seen from the results of protein concentration test, enzyme activity test, and efficacy test. The result of the study showed that 20 minutes and a concentration of 20 mg / mL were the optimum conditions for the extraction process of the papain enzyme. In addition, the use of NADES solvents compared to ethanol solvents as commonly used solvents, showed that the extraction results with NADES solvents were better than the results of ethanol solvents."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sejumlah tanaman dan bahan alami lainnya telah banyak digunakan oleh peternak dalam mengatasi penyakit pada kambing dan domba, yang pada umumnya belum diuji aktivitasnya secara ilmiah. Aktivitas getah pepaya dalam mengatasi parasit saluran pencernaan Haemonchus contortus diuji pada domba yang telah diinfeksi secara buatan. Makanan dan lingkungan dijaga tidak terkontaminasi dan terinfeksi oleh H.contortus. Digunakan 20 ekor domba jantan yang dibagi menjadi 4 kelompok, satu kelompok digunakan sebagai kontrol dan kelompok yang lain diberi getah pepaya dengan dosis 0,33 g/kg bobot badan, 0,50 g/kg bb , dan 0,75 g/kg bb. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang nyata nilai telur per gram tinja (tpg) antara kelompok yang diberi 0,75 g/kg bb dan kelompok kontrol (P<0,05), akan tetapi tidak ada perbedaan yang nyata dalam jumlah cacing yang ditemukan (P>0,05) dari semua kelompok, walaupun kelompok kontrol menunjukkan jumlah cacing yang paling banyak dibandingkan dengan kelompok perlakuan lainnya. Dapat disimpulkan bahwa getah pepaya dapat digunakan untuk menanggulangi parasit H.contortus.
"
MPARIN 10 (1-2) 1997
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biji dan getah pepaya terhadap cacing Haemonchus contortus secara in vitro. Biji dan getah diambil dari bauh pepaya, sedangkan cacing H.contortus dikumpulkan dari abdomasum domba. Untuk pelarut biji dan getah pepaya digunakan cairan abomasum domba dengan 3 konsentrasi larutan dan 3 ulangan dalam cawan petri yang masing-masing berisi 10 ekor cacing. Untuk biji pepaya dibuat 0,0% ; 0,5% ; 1,0% dan 1,5% sedangkan getah pepaya dibuat 0,0% ; 0,25% ; 0,5% ; 1,0%. Pengamatan dilakukan terhadap mortalitas cacing yang dilihat dalam selang waktu tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin tinggi konsentrasi maka jumlah cacing yang mati makin bertambah. Konsentrasi yang dapat membunuh 100% cacing untuk biji pepaya adalah 1,5% dalam waktu 2 jam, sedangkan untuk getah pepaya adalah konsentrasi 1,0% dalam waktu 4 jam 30 menit. Pada akhir percobaan semua konsentrasi biji pepaya menyebabkan kematian cacing sebesar 100%, sedangkam konsentrasi 0,25% ; 0,5% ; dan 1,0% getah pepaya masing-masing menyebabkan kematian cacing sebesar 70% ; 93% ; dan 100%. Hasil ini menunjukkan bahwa kemungkinan biji dan getah pepaya dapat digunakan sebagai antelmintik. "
MPARIN 10 (1-2) 1997
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Anastasia Wibowo
"Pepaya mampu menghasilkan enzim yang sering disebut dengan enzim papain. Kini kebutuhan akan enzim papain semakin lama semakin meningkat. Oleh karena itu dilakukan proses pemisahan enzim papain dari buah pepaya dengan metoda ekstraksi padat - cair.
Penelitian yang dilakukan meliputi dua tahapan, yaitu pertama buah pepaya difermentasikan terlebih dahulu dengan menggunakan starter ragi Saccharomyces cerevisae dan tahap kedua setelah difermentasikan buah pepaya diekstraksi dengan solven air. Kondisi operasi pada saat proses ekstraksi meliputi perbedaan suhu (50°C, 60°C, dan 70°C) serta perbedaan waktu fermentasi (0 hari, 1 hari, 3 hari, dan 5 hari) dengan masing - masing waktu ekstraksi adalah 2 jam.
Hasil ekstraksi yang diperoleh kemudian di analisa dengan metode tirosin untuk aktivitas enzim dan metode lowry untuk analisa kadar protein, yang kemudian akan digunakan untuk menghitung berapa aktivitas enzim papain tertinggi Konsentrasi aktivitas enzim papain tertinggi yaitu pada suhu 70°C dengan waktu fermentasi 1 hari sebesar 4,499 EU/ml. Dan aktivitas spesifik enzim sebesar 0,328 EU/mg.

Papaya are often able to produce an anzyme called papain. Now the need for papain enzyme progressively increased. Therefore carriedout the separation processes of the papain enzyme from fruit papaya with solid-liquid extraction method.
The research covers two phases, the first fruit of papaya fermented starter in advance using the yeast Saccharomyces cerevisae and the second stage after fermented papaya fruit extracted by solven water. Operating conditions during the extraction process includes the different of temperature (50°C, 60°C, and 70°C) and different on time of fermentation (0 days, 1 days, 3 days, amd 5 days) with each time of fermentation is 2 hours.
Extraction result are obtained and analyzed by tyrosine method for enzyme activity and lowry method for analysis of protein content, which will then be used to calculate the higest activity of papain enzyme. The highest concentration of papain enzyme activity at 70°C with 1 days of fermentation is 4,499 EU/ml. And the specific enzyme activity is 0,328 EU/mg.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52636
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Ismaya
"Kebutuhan akan enzim papain belakangan ini mengalami peningkatan, dengan laju permintaan sebesar 3 – 5 % pertahun. Proses pemisahan enzim papain dari buah pepaya dengan metode ekstraksi padat – cair (leaching) mempergunakan pelarut air dan campuran buffer dalam prosesnya, dalam experimen digunakan berbagai macam variabel operasi untuk mendukung proses ekstraksi ini berjalan dengan maksimal, seperti variasi suhu dan lama waktu pengadukan (345 rpm).
Hasil ekstraksi yang diperoleh kemudian di analisa dengan metode tirosin untuk aktivitas enzim dan metode lowry untuk analisa kadar protein, yang kemudian akan digunakan untuk menghitung berapa aktivitas spesifik tertinggi yang akan diperoleh berdasarkan variasi suhu dan waktu pengadukan.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai aktivitas enzim tertinggi pada perlakuan suhu 70˚C dan waktu pengadukan selama 120 menit sebesar 4,68 EU/mL. Sedangkan untuk aktivitas spesifik enzim sebesar 10.34 EU/mg.

The need for the enzyme papain is greatly increased, its about 3 – 4% /years. The Separation Process of Papain Enzyme from Papaya Fruit by Solid-Liquid Extraction or leaching by using water and solvent mixtures buffer, this process is used in a wide range of operating conditions to support the extraction process such as temperature variations and long stirring.
The results obtained from the extraction are then determine for the enzyme activity by tyrosin method and protein levels by lowry method, and then calculate how the highest specific activity will be retrieved based on variation of temperature and time of stirring.
Based on the research results obtained the value of the highest enzyme activity on the treatment temperature 70˚C and time under stirring for 120 minutes of 4,68 EU/mL. As for the specific enzyme activity of 10.34 EU/mg
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>