Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196160 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Ade Pramudya
"Kadmium ( Cd ) adalah logam berat yang ticlak berguna bagi tubuh dan dapat menimbulkan keracunan pada makluk fi^dup. Logam ini cenderung terakumulasi dalam jaringan tubuh dan mempunyai waktu paruh yang panjang. Cd masuk kedalarn tubuh melalui saluran pemapasan dan pencemaan. Makanan yang menganclung Cd menyebabkan masuknya logam ini ke dalam tubuh manusia. Telur ayarn petelur diduga mengandung Cd yang berasal dari pakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Cd terhadap, produktivitas dan alcumulasinya dalam telur ayarn petelur. Tiap kelompok terdiri dari 20 ekor ayam. dan masing-masing diberi pakan yang ditambah Cd 10 dan 20 mg tiap kg pakan selama 2 bulan. Sebagai kontrol adalah kelompok ayam yang diberi pakan yang tidak ditambah Cd. Produksi telur diamati setiap hari. Sampel diambil setiap minggu, dioksidasi dengan campuran asam, dan dianalisis dengan memakai spektrofotometer ,serapan atom dimana prinsipnya adalah pengulcuran radiasi yang diserap oleh atom yang ingin ditentukan kadamya. Metode ini dipilih karena sederhana, cepat, peka, teliti dan selektif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa toksisitas Cd menurunkan produksi telur dari kelompok yang menclapat Cd 10 dan 20 mg per kg pakan mulai minggu ke-7 dari perlalcuan. Hal ini disebabkan karena Cd menghambat absorpsi kalsium yang dibutuhkan untuk pembentukan kulit telur. Pada umumnya, kadar Cd dalarn putih dan kuning telur dari kelompok yang yang mendapat pakan ditambah Cd 10 dan 20 mg tiap kg pakan, lebih tinggi daripada kontrol. Meskipun sebagian besar perbedaannya tidak nyata. Kadar Cd dalam putih telur lebih besar daripada dalam kuning telur dengan perbandingan 4: 1.

Cadmium ( Cd ) is a heavy metal useless to the body and it can affect toxicity to biological life. This metal tends to accumulate in the tissues and has a long half-life. Cd enters the body through respiratory and digestive tract9. Cd-contaminated foods cause this metal to enter the human body. The eggs of the layer chicken are suspected to contain cadmiuni^ which comes from the poultry feed. The aim of this study was to know the effect of cadmium on the productivity and its accumulation in the eggs of layer chicken. Each group consisted of 20 chicken and were given poultry feed plus Cd 10 and 20 mg per kg of poultry feed respectively for 2 months. As the control group was the chicken fed without Cd addition. The egg production was observed everyday. Samples were taken everyweek, oxidized with an acid mixture, and analyzed using atomic absorption spectrophotometer, the principle of which was to measure the radiation absorption by the atom being determined. This method was chosen because of its simplicity, rapidity, sensitivity, accuration, and selectivity. The results indicated that cadmium toxicity decreased the egg production of the groups fed with Cd 10 and 20 mg per kg of poultry feed respectively, which started from the 7th week of the treatment. Probably, this was caused by Cd, which inhibited calcium absorption used for egg-shell formation. In general, the concentration of Cd in egg whites and yolks of the groups treated with Cd 10 and 20 mg per kg of poultry feed respectively, were higher than that of the control group. However most of the"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Sunaryo
"Pemakaian antibiotika golongan tetrasiklin dalam bidang peternakan makin banyak digunakan, baik untuk pengobatan teraak maupun sebagai pemacu pertumbuhan, karena golongan tetrasiklin merupakan jenis antibiotika yang mempunyai spektrum keija yang luas, harganya relatif murah, dan mudah didapat. Pemberian antibiotika pada hewan menyebabkan adanya residu pada pangan asal temak seperti daging, telur, dan susu. Bahan pangan tersebut umumnya diolah dengan pemanasan sebelum dikonsumsi, sehingga p^rlu diteliti pengaruh pemanasan terhadap kandungan residu antibiotika tersebut. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh pemanasan pada suhu air mendidih terhadap kandungan residu antibiotika golongan tetrasiklin (oksitetrasiklin, tetrasiklin, dan klortetrasiklin) dalam telur ayam. Waktu pemanasan pemanasan yang digunakan 1, 5, 10, 15, dan 30 menit setelah air mendidih (+100 °C). Residu golongan tetrasiklin dideteksi menggunakan Kromatografi Cair Kineija Tinggi (KCKT) dengan fase gerak asam oksalat 0,0025 M ; asetonitril (8;2). Hasil yang diperoleh menunjukkan proses pemanasan dapat menurunkan kandungan residu antibiotika golongan tetrasiklin. Persentase residu yang tertinggal setelah pemanasan selama 30 menit pada suhu air mendidih pada kuning telur oksitetrasiklin 8,8%, tetrasiklin 20,9% dan klortetrasiklin 36,5%. Sedangkan residu yang tertinggal pada putih telur oksitetrasiklin 9,2%, tetrasiklin 20%, dan klortetrasiklin 35,7%.

The application of antibiotics tetracycline's in the livestock is increasing very rapidly, either as treatments for a diseases or used as growth promotor, since antibiotic tetracycline's had a broad spectrum activity, relatively inexpensive, and available in drug store. Antibiotics to the animal may caused its residue in their products, sucks as meat, eggs, and milk. However, food of animal origin are generally prepared by heating, therefore the effect of heating to the concentration of antibiotics residues should be studied. The aim of this s^udy was to find out the effect of heating chicken's eggs boiling water to the concentration of tetracycline's residue (oxytetracycline, tetracycline, and chlortetracycline ) in it. The length of heating were 1, 5, 10, 15, and 30 minutes after boiling point (about 100 C). The tetracycline's residues was detected using High Performance Liquid Chromatography (HPLC ) with oxalic acid 0,0025 M ; acetonitrile (8 ; 2) as mobile phase. The results indicated that heating reduced the concentration of the tetracycline as residues. The percentages of oxytetracycline's, tetracycline's and chlortetracycline's residue detected in egg yolks after heating the eggs for 30 minutes in boiling water were 8,8%, 20,9% and 36,5% respectively. While the residues detected in white eggs 9,2%, 20% and 35,7% for oxytetracycline, tetracycline and chlortetracycline respectively."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S32171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Universitas Indonesia, 2010
TA542
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Adi Seputro
"Telah terbuat suatu system yang dapat membawa dan meletakan telur pada sebuah kemasan produksi. Sebagai actuator digunakan sebuah lengan mekanik yang digerakan dengan pneumatic untuk memindahkan telur pada kemasan.
Semua control dikendalikan oleh mikrokontroller. Baik peralatan pendukung lainnya, seperti solenoid, motor dc dll

Has been made a system that can paste up lable at artless sticker and also also paste up sticker is referred at production tidiness. As actuator used a mechanic
arm for carry over egg to packing. All controls are controlled by mikrokontroller. Good supporting equipments other, like solenoid, motor dc etc
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Wibisono R.P.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
TA3314
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Wibisono R.P.
"Pengaruh radiasi paparan medan magnet perangkat GSM terhadap mahluk hidup sampai saat ini masih menjadi perdebatan. Berbagai penelitian yang telah dilakukan semakin menambah kuat dugaan bahwa pengaruh tersebut memiliki dampak yang negatif terhadap kesehatan.
Pada penelitian ini dilakukan uji coba untuk melihat pengaruh radiasi paparan medan magnet perangkat GSM terhadap mahluk hidup melalui pengujian hipotesa pada proses penetasan telur ayam kampung sebagai obyek percobaan.
Penelitian dilakukan dengan membandingkan hasil akhir dari penetasan dalam kondisi normal dengan penetasan yang dilakukan di bawah pengaruh radiasi paparan medan magnet perangkat GSM. Pemilihan perangkat GSM berdasarkan persentase pemakaiannya di masyarakat dan nilai Specific Absorption Rates (SAR).
Penetasan di bawah pengaruh paparan medan magnet dilakukan dengan menetaskan telur ayam kampung pada jarak antara 1-1,5 cm dari perangkat GSM yang sedang melakukan panggilan keluar selama 2 menit waktu pembicaraan berlangsung. Peradiasian dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada pagi, siang, dan sore hari. Proses penetasan ini diulang dengan menggunakan perangkat GSM yang berbeda-beda mewakili besar nilai SAR-nya masing-masing sebanyak 3 kali percobaan dengan sampel sebanyak 100 butir telur untuk setiap percobaan.
Dari hasil penelitian terbukti bahwa perangkat-perangkat GSM tersebut masih menghasilkan paparan medan magnet yang mempengaruhi perkembangan mahluk hidup, dimana dengan menilik cacat fisik yang terjadi, paparan medan magnet tersebut menimbulkan akibat yang negatif yaitu terjadinya perubahan susunan protein membran sel yang menyebabkan ketidaknormalan dalam pembentukan organ-organ tulang.

The Side Effect Experiment of Magnetic Fields of GSM Equipment Shelf Radiation to The Hatchery of Free Range Chicken EggsToday people still arguing about the side effect of magnetic field of GSM equipment to living creatures. Many researches that have been conducted have strengthened the assumption that the influences have negative cause to our health.On this research an experiment execute to see the radiation effect to the changing of membrane protein layer through some hypothesis tests on the hatchery process of free-range chicken egg as the object.
The research conduct by comparing the final results of hatchery in normal condition and hatchery under the side effect radiation of GSM equipment. The selection of GSM equipment bases on public using percentage and the SAR value. The hatchery under magnetic fields influences were conduct by hatching the free-range chicken eggs in 1 - 1.5 cm range from the GSM equipment while it was performed outgoing calls for two minutes. The radiation performed as many as three times a day: morning, noon, and at evening. These process repeated by using different GSM equipment represent their SAR value and every type used for three times experiment and having 100 eggs to radiate at each experiment.
From this research proved that the GSM equipment still produces magnetic fields which influence the growing of living creatures. By observed carefully the physical defect that happened, the negative side effect of the magnetic field still occur which is changing the cell membrane protein layer that caused abnormality in building bones structure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T9956
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dira Aztiani
"Cemaran timbal, kadmium, dan tembaga pada hati ayam akan menimbulkan masalah kesehatan bila melebihi batas yang ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menetapkan kandungan timbal, kadmium, dan tembaga dalam hati ayam kampung jantan dan betina serta hati ayam broiler jantan dan betina. Sampel dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C selama 48 jam kemudian didestruksi dengan HNO3 65% menggunakan metode analisis sistem tertutup dengan alat microwave digestion system. Larutan hasil destruksi dianalisis menggunakan spektrofotometer serapan atom.
Hasil penelitian menunjukkan adanya cemaran timbal, kadmium, dan tembaga pada seluruh sampel. Berdasarkan Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, maksimum kadar cemaran timbal dan tembaga adalah 2,0 mg/kg dan 20,0 mg/kg dan berdasarkan FDA, maksimum kadar cemaran kadmium adalah 1,0 mg/kg. Kadar timbal, kadmium, dan tembaga dalam sampel (bobot basah) yang diteliti aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S32725
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>