Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75583 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Adi W. Gunawan
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005
155.4 ADI a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Widyaningtyas
"ABSTRAK
Masa remaja adalah suatu tahap kehidupan antara masa kanak-kanak dan
dewasa yang penuh dengan perubahan-perubahan baik secara fisik maupun
emosional. Terjadinya perubahan-perubahan tersebut membutuhkan
masa
secara
penyesuaian diri baik dari pihak remaja maupun dari pihak orang tua (Papalia &
Olds, 1998). Kegagalan kedua belah pihak dalam menyesuaikan diri mereka
terhadap perubahan yang terjadi, dapat membawa remaja pada tingkah laku yang
beresiko tinggi (Papalia & Olds, 1998; Santrock, 1998; Tumer & Helms, 1995).
Salah satu sebab yang selalu dipertimbangkan sebagai penyebab remaja terlibat
dalam perilaku beresiko tinggi adalah faktor keluarga, yaitu keluarga yang dipenuhi
dengan konflik, parenting practice yang kurang atau tidak konsisten, dan
hubungan antar anggota keluarga yang tidak harmonis.
Beberapa ahli mengatakan bahwa ketidakharmonisan orang tua dapat
digolongkan sebagai tahap awal dari suatu proses perceraian (Hohannon dalam
Tumer & Helms, 1995; Ahrons dalam Carter & McGoldrick, 1989). Tahap
tersebut meliputi perceraian emosi di antara pasangan suami-istri. Dari banyak
penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa
ketidakharmonisan hubungan orang tua membawa dampak yang negatif bagi anak.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk meneliti
lebih lanjut tentang masalah-masalah yang dihadapi remaja sehubungan dengan
ketidakharmonisan hubungan orang tua serta dukungan sosial yang dibutuhkan
oleh remaja agar akibat negatif yang diasosiasikan dengan ketidakharmonisan
hubungan orang tua, dapat dihindari.
Penelitian ini menggabungkan kedua pendekatan yang biasa digunakan
dalam penelitian-penelitian psikologi, yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Metode pengambilan data yang digunakan pun mencerminkan kedua pendekatan yang digunakan, yaitu melalui kuesioner dan wawancara mendalam yang ditunjang
dengan observasi.
Dari penyebaran kuesioner diperoleh hasil bahwa masalah utama yang
sering menyebabkan konflik diantara ayah dan ibu subyek adalah masalah ideologi
peran jender dan diikuti dengan masalah keuangan. Selain itu juga ditemukan
bahwa pasangan yang mempunyai masalah perselingkuhan, biasanya juga
mengalami masalah lain yang cukup banyak dalam dimensi-dimensi yang lain.
Sedangkan dari wawancara dan observasi kepada 3 orang subyek yang orang
tuanya mengindikasikan ketidakharmonisan hubungan orang tua, diperoleh hasil
bahwa masalah yang dihadapi remaja sebagai implikasi ketidakharmonisan
hubungan orang tua meliputi rentang yang cukup luas, seperti pergaulan yang
salah, ketergantungan yang berlebihan pada pacar, keraguan dalam membangun
hubungan intim dengan lawan jenis, kesadaran akan penderitaan ibu, sering
bertengkar dengan ayah, kebingungan dalam memihak, ibu sering melampiaskan
rasa frustasinya kepada anak-anaknya, dan hubungan dengan ayah yang semakin
menjauh. Dukungan emosional dan dukungan jaringan sosial merupakan dukungan
yang paling banyak diterima oleh subyek, sedangkan dukungan instrumental hampir
tidak didapatkan oleh subyek. Selain itu juga ditemukan bahwa sebagian besar
subyek wawancara mengaku belum cukup puas terhadap dukungan sosial yang
sudah diberikan oleh orang-orang di sekitar mereka. Subyek mengharapkan
dukungan yang tidak hanya bersifat menenangkan tetapi juga dukungan berupa
tindakan yang dapat membuat orang tuanya harmonis kembali. Subyek juga
mengharapkan dukungan orang-orang terdekat mereka, terlebih lagi orang-orang
yang tinggal satu rumah dengan mereka yang mengalami langsung
ketidakharmonisan hubungan orang tuanya, misalnya kakak.
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan agar dilakukan penelitian
yang sama terhadap remaja laki-laki. Remaja laki-laki cenderung enggan bercerita
tentang hal-hal yang menggelisahkan hatinya dan justru keengganannya itulah yang
potensial menimbulkan tingkah laku yang agresif. Selain itu penulis juga
menyarankan keterlibatan orang tua subyek dalam penelitian selanjutnya. Hal
tersebut dilakukan perlu sebagai upaya untuk mengerti permasalahan dari berbagai
sudut pandang."
2001
S3053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurprihatin
"Skripsi ini mengenai harga diri dan masalah- masalah yang dihadapi istri tanpa anak. Pada para istri tanpa anak akan dijumpai berbagai masalah sehubungan dengan ketiadaan anak. Diasumsikan hal ini juga berpengaruh terhadap harga dirinya. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui gambaran harga diri istri tanpa anak, gambaran permaaalahan yang dihadapi istri tanpa anak, dan apakah masalah yang dihadapi istri tanpa anak yang barharga diri tinggi berbeda dengan masalah yang dihadapi istri tanpa anak yang berharga diri rendah.
Subyek penelitian adalah istri tanpa anak yang tergolong usia dewaea muda sejumlah 32 orang. Alat yang digunakan adalah kuesioner inventori harga diri yang merupakan adpatasi dari Self-esteem Inventory (Coopersmith, 1967) dan daftar masalah yang dihadapi istri tanpa anak. Metode analisanya adalah prosentase dan chi- square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar subyek skor harga dirinya berada pada interval atas, namun masih dijumpai skor harga diri subyek yang sangat rendah. Lima masalah yang paling banyak dirasakan oleh subyek adalah cemas akan keadaan hari tua, kesepian, takut ditinggalkan suami, merasa bersalah karena belum juga hamil, dan hidup kurang tenteram. Berdasarkan urutan seringnya suatu masalah dirasakan, merasa bersalah karena belum hamil menduduki peringkat pertama. Juga ditemukan tidak ada perbedaan masalah antara istri tanpa anak yang berharga diri tinggi dengan istri tanpa anak yang berharga diri rendah, kecuali dalam masalah mengalami kemarahan kepada orang yang menanyakan tentang anak kepadanya. Untuk selanjutnya, disarankan mengadakan penelitian serupa dengan memperhatikan faktor- faktor yang mungkin berpengaruh, misalnya nilai anak."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Musdalifah
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S3064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wustari Larasati Gunadi
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1981
S2191
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Olivia
"ABSTRAK
Anak dalam sebuah perkawinan oleh masyarakat Indonesia dipandang penting. Bagi
pasangan yang tidak memiliki anak, adopsi adalah salah satu pemecahan alternatif.
Faktor keluarga besar dan lingkungan sekitar yang memandang kemandulan sebagai hal
yang memalukan, membuat banyak orang tua merahasiakan proses pengadopsian.
Kerahasiaan ini menjadi salah satu masalah bagi orang yang diadopsi karena terhadap
mereka sendiri pun status ini seringkali dirahasiakan juga. Penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa adopree mengalami beberapa masalah khusus sehingga jumlah
mereka yang dirujuk pada klinik kesehatan mental lebih banyak dariapada orang yang
tidak diadopsi (non-adoptee). Untuk itu ingin diketahui masalah apa saja yang dihadapi
oleh orang yang diadopsi ini dan bagaimana dengan identitas diri pada orang yang
diadopsi. Pembentukan identitas diri merupakan topik sentral pada masa adolesensi.
Maka subyek penelitian ini adalah orang -orang yang telah atau sedang melalui masa
adolesensinya. Orang yang diadopsi menjadi sumber informasi utama. Penelitian ini
adalah penelitian kualitatif dengan wawancara dan observasi sebagai teknik
pengumpulan data.
Hasil penelitian adalah ternyata ketiga subyek merasa terbuang dan ditolak. Timbul
keinginan untuk mencari siapa orang tuanya sebenarnya. Ketiga subyek mengalami
masalah akademis. Seorang subyek tidak meneruskan kuliahnya karena merasa tidak
dapat berkonsentrasi. Pada masa pembentukan identitas dirinya, para subyek disibukkan
dengan pertanyaan tentang asal-usulnya dan siapa orang tuanya sebenarnya.
Salah satu subyek yang telah mengenal orang tua kandungnya kemudian mengalami
masalah dengan hubungan antara orang tua kandung dan orang tua adopsinya. Selain itu
ternyata faktor keluarga besar berperan dalam diri kedua subyek dalam penelitian ini.
Seorang subyek merasa terus ditekan oleh keluarga besarnya, karena saudara»saudara
jauhnya merasa iri karena subyek tersebut diambil dari pasangan yang tidak beruntung.
Subyek lain diberitahu oleh adik sepupu ibunya tetapi ia harus merahasiakan
pengetahuannya itu.
Ketiga subyek dalam penelitian ini adalah perempuan dan ketiganya tidak diadopsi
secara resmi. Untuk mendapatkan gambaran masalah yang lebih lengkap hendaknya
pada penelitian lanjutan diambil subyek dengan karakteristik yang berbeda dengan
karakteristik tersebut. Sedangkan untuk saran praktis, hendaknya orang tua betul~betul
memperhatikan kesiapan subyek pada saat memberitahu statusnya dan selain itu juga
mengantisipasi kemungkinan pemberitahuan status oleh orang lain jika hendak
merahasiakan status adoptee tersebut."
1999
S2626
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S6177
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>