Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54559 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Saragih, Jhon Bernando
"Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembinaan dan pengembangan usaha kecil yang terarah dan terpadu serta berkesinambungan dan guna mewujudkan usaha kecil yang tangguh dan mandiri, serta dapat berkembang menjadi usaha menengah salah satunya dilakukan dengan menggalakkan program "kemitraan". Diharapkan melalui kemitraan dapat secara cepat tercipta simbiosis mutualistik, sehingga kekurangan dan keterbatasan pengusaha kecil dapat teratasi, serta usaha kecil akan memperoleh berbagai manfaat dengan prinsip win-win solution.
Dalam konteks ini akan dikaji mcngenai dampak pelaksanaan program kemitraan tersebut, di DKI Jakarta, dengan mengambil studi kasus di PIK Pulogadung - Jakarta Timur. Kajian dipusatkan pada dampak berbagai pola kemitraan yang dilaksanakan pada usaha kecil tersebut, khususnya usaha kecil furniture, garment dan kulit. Teridentifikasi ada 3 (tiga) pola kemitraan pada usaha kecil furniture, garment dan kulit tersebut, yaitu sub-contracting up-stream, sub-contracting partial dan keterkaitan operasional. Khusus pada usaha kecil garment juga dapat diidentifikasikan pola kemitraan keterkaitan dagang.
Berdasarkan argumentasi tersebut sebelumnya, baik pada furniture, garment maupun kulit di DKI Jakarta, implementasi pola kemitraan SC-upstream memiliki tingkat fleksibilitas (kecocokan) yang relatif lebih tinggi dalam memberikan dampak terhadap perkembangan UK tersebut, dibandingkan dengan pola SC-partial maupun PKO. Akan tetapi dalam hal perlu lebih dicermati bahwa, memang implementasi pola kemitraan SC-partial pada UK furniture, garment maupun kulit di DKI Jakarta relatif kurang fleksibel (cocok) dibandingkan dengan pola SC-up stream, akan tetapi pola SC-partial ini masih relatif membawa dampak yang bagus terhadap perkembangan UK tersebut. Karena pada dasarnya tingkat perbedaan yang ada hanya pada akses permodalan, dimana pada UK yang mengikuti pola kemitraan SC-partial lebih suka menggunakan penyertaan modal sendiri. Hal ini terjadi karena memang struktur permodalan mereka berada pada tingkat yang kuat.
Sementara itu pada implementasi kemitraan PKO pada UK furniture, kulit maupun garment di DKI Jakarta, teridentifikasi memiliki tingkat fleksibilitas (kecocokan) yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan pola SC-up stream dan SC-partial. Hal tersebut terjadi karena UK yang mengikuti kemitraan PKO ini tidak memiliki posisi tawar (bargaining position) di hadapan pengusaha UM atau UB mitranya. Karena pada dasarnya UK yang mengikuti kemitraan PKO ini hanya berfungsi sebagai "tukang jahit". Karena hanya sebagai tukang jahit, maka pada kenyataannya yang terjadi UK yang bersangkutan hanya menjual "jasa tenaga kerja".
Berdasarkan pada hasil penelitian, dan beberapa kesimpulan tersebut sebelumnya, mancatat bahwa pola kemitraan sub-contracting up-stream (SC-up steam) relatif paling cocok (fleksibel) diimplementasikan pada usaha kecil furniture, kulit maupun garment di DKI Jakarta pada khususnya, dan pada usaha kecil furniture, kulit maupun garment pada umumnya. Karena usaha kecil yang mengikuti pola kemitraan SC-up stream ini memiliki keunggulan; (a) Memiliki bargaining position yang tinggi, (b) Tidak memiliki karakteristik sebagai sekedar tukang jahit (maklon), dan (c) Pola hubungan kemitraan pada SC-up stream tersebut mencerminkan pola hubungan kerjasama dagang murni (kerjasama pemasaran). Karena keunggulan tersebut maka usaha kecil relatif menjadi pemegang kebijakan tingkat harga, kapasitas, jenis, mode, hingga ke kualitas produk.
Oleh karena itu hendaknya kebijakan pembinaan terhadap pengembangan usaha kecil di DKI Jakarta pada khususnya, dan usaha kecil pada umumnya, khususnya yang terkait dengan implementasi program kemitraan, hendaknya diarahkan pada pemilihan pola kemitraan SC-up stream tersebut. Akan tetapi syarat utama yang harus dipenuhi adalah, pihak pemegang kebijakan harus memberikan dukungan bantuan permodalan usaha yang cukup, misalnya dengan melepaskan kredit lunak dan membantu membukakan akses permodalan bagi usaha kecil furniture. Karena syarat utama usaha kecil dapat melakukan pola kemitraan SC-up stream ini harus memiliki dukungan kemampuan permodalan sendiri/mandiri yang kuat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T7524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17341
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellita Rahardyan Maharani
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak program pembangunan Sentra Industri Kecil Menengah tahun 2016-2019 terhadap peningkatan banyaknya Industri Kecil Menengah di Indonesia. Dengan menggunakan Data Industri Mikro Kecil, Data Industri Besar Sedang serta Data Status Operasional Sentra IKM dan menggunakan metode fixed effect difference in difference (FE-DID), penelitian ini menemukan bahwa operasional Sentra IKM di kabupaten/kota di Pulau Sulawesi, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Maluku dan Papua memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan banyakya Industri Kecil Menengah pada jenis industri pangan, kerajinan dan alat angkut. Namun banyakya IKM jenis industri logam dan alat mesin pertanian di Pulau Jawa dan Sumatera justru menurun pasca beroperasinya Sentra IKM. Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi wilayah serta adanya perbedaan manfaat produktivitas pada masing-masing jenis industri. Kemudian, dampak dinamis dari beroperasionalnya Sentra IKM terhadap banyaknya IKM mulai dirasakan pada tahun pertama setelah operasional Sentra IKM dan terus meningkat di tahun-tahun berikutnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Program Pembangunan Sentra Industri Kecil Menengah efektif dalam menumbuhkan IKM baru di luar Pulau Jawa dan Sumatera pada jenis industri padat karya.

This study aims to analyze the impact of the Small Medium Enterprise’s Cluster program in 2016-2019 on increasing of the number of Small Medium Enterprises by using micro and small industry, medium large industry and operational status of Small Medium Enterprise’s Cluster data with fixed effect difference in difference (FE-DID) method. This study found that Small Medium Enterprise’s Cluster program had a significant impact on increasing the number of Small Medium Enterprises on the island of Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku and Papua in food, craft and transportation industry. However, a decrease on the number of small and medium industries was identified on Java and Sumatera in metal and agriculture machine industry due to differences in regional conditions and also differences in productivity benefit for each type of industry. The dynamic effects of operation of Small Medium Enterprise’s Cluster can felt since 1 year after the operating and increases in the following year. The Small Medium Enterprise’s Cluster program is effective in growing new small and medium industries, especially labor-intesive industries, in outside Java and Sumatera."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Virza
"Persetujuan Multilateral Agreement on Trade Related Aspect Of intellectual Property Right (TRW's) merupakan salah satu upaya untuk membantu promosi bagi berlangsungnya inovasi teknologi dan pengalihannya serta penyerapan teknologi demi kepentingan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. TRIPs memberikan perlindungan global terhadap aplikasi-aplikasi teknologi melalui Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Indonesia sebagai anggotanya berkewajiban menyesuaikan peraturan perundang-undangan nasional dibidang HKI dengan persetujuan internasional tersebut.
Dengan diberlakukannya persetujuan mengenai TRIPs maka dunia penelitian yang diselenggarakan oleh lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) dan universitas menempatkan pemasyarakatan dan sosialisasi HKI pada prioritas utama. Dengan begitu para peneliti akan membuat penelitian-penelitian yang berorientasi HKI.
Dalam penelitian ini dibahas dampak dari pemberlakuan TRIPs terhadap Sistem Inovasi Nasional di Indonesia serta menentukan langkahlangkah strategis yang dapat ditempuh oleh para pelaku dan elemen yang terkait dengan Sistem Inovasi Nasional khususnya lembaga litbang dan Industri farmasi di Indonesia.
Akses akan teknologi yang dibutuhkan oleh industri akan dibatasi oleh peraturan HKI internasional. Untuk itu lembaga penelitan di Indonesia perlu mempunyai sumberdaya manusia yang memahami HKI sehingga analisa HKI dapat dilakukan sebelum suatu penelitian dimulai, untuk menyusun strategi agar produk yang akan dihasilkan sesedikit mungkin mengandung komponen yang dipatenkan dan memfasilitasi agar produk yang dihasilkan dapat dikembangkan di lapangan.
Teori yang mendukung penelitian ini adalah teori Globalisasi, Inovasi Teknologi, Ekonomi Pasar, dan Strategi Pemasaran Global. Teori Globalisasi menjelaskan aspek ekonomi, faktor pemicu dan tahapan globalisasi. Dalam Inovasi Teknologi, penelitian ini menggunakan proses inovasi teknologi, keunggulan kompetitif dan sistem inovasi nasional. Ekonomi Pasar meliputi hak kekayaan intelektual. Sedang pada Strategi Pemasaran Global dibahas mengenai strategi pengembangan produk global.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan melalui studi literatur dari mass media, website dan sumber tertulis lainnya serta wawancara dengan instansi yang terkait dengan penelitian ini.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberlakuan perjanjian TRIPs adalah saiah satu faktor yang mendukung peningkatan inovasi teknologi lokal. Kinerja dan komersialisasi hasil litbang dan interaksinya dengan sektor industri ditentukan dengan indikator peningkatan jumlah aplikasi paten dan jumlah pendapatan royalti di suatu negara. Indikator-indikator ini belum dapat digunakan di Indonesia karena masih sedikitnya industri yang menerapkan paten domestik dalam proses produksinya.
Melalui tesis ini, peneliti ingin menekankan peran lembaga litbang dalam memperkuat jaringan dan interaksinya dengan sektor industri dimana akan meningkatkan akses ke teknologi baru dan komersialisasi hasil litbang. Juga menekankan perlunya lembaga litbang memelihara siklus hidup proses inovasi teknologi.

Multilateral Agreement Implementation of Trade Related Aspect of Intellectual Property Rights (TRIPs) Impact on National Innovation System. Case Study: Interaction of Research Institution and Pharmaceutical IndustryMultilateral Agreement on Trade Related Aspect of Intellectual Property Rights (TRIPs) is one of the efforts to promote the ongoing and transfer of technology innovation for the development of science and technology. TRIPs gives the global protection for the technology applications through Intellectual Property Right (IPR). Indonesia as the country member is obliged to arrange its laws in the field of IPR complied with the international agreement.
With the implementation of TRIPs, researches done by the R & D institutions and universities have placed the socialization of IPR as top priority. This way will result IPR oriented researches.
In this research implementation of TRIPS impact on Innovation National System is discussed to appoint the strategic moves that can be done by the actors and elements related with Innovation National System especially R & D institutions and pharmaceutical industries in Indonesia.
Access on technology needed by the industry will be limited by international IPR laws. In order to set up the strategy that result the minimum patent component product and to allow the development of the product, Research institutes in Indonesia must have the human resources that comprehend IPR which will conduct the IPR analysis prior starting the research.
Theories that support this research are theories in Globalization, Technology Innovation, Market Economy, and Global Marketing Strategies. Theory in globalization is described in the aspect of economy, trigger factor, and its staging. In technology innovation, this research is using the theory for technology innovation process, competitive advantage, and national innovation system. Market economy is covering the Intellectual Property Right. Strategy in developing global product is defining the Global Marketing Strategies.
Research method used is descriptive analysis through literature study from mass media, website, other published written sources, and interviews with institutions and firms which are related with this research.
This research come to the conclusion that TRIPs agreement is one of the factors that support the increase of the local technology innovation. Performance and commercialization of R & D and its interaction with industrial sector are determined by the increase number of patent application and royalty in a country. These indicators are not applicable yet in Indonesia since a very limited number of industries that apply domestic patent in its production process.
Through this thesis, researcher would like to emphasis the role of the R & D institutions in strengthen the research networking and its interaction with industrial sector which will increase the access on new technology and commercialization R & D result. Also to emphasis the need of R & D institution in maintaining the life cycle of technology innovation process."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T 13872
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ermi Kuswandari
"Tesis ini membahas bagaimana pengaruh orientasi pemasaran yang dilakukan oleh UKM industri kerajinan anyaman serat tumbuhan di Kecamatan Sentolo dan Nanggulan dan seberapa besar pengamhnya terhadap pertumbuhan usaha dari UKM. Sebagai proksi orientasi pemasaran kami menggunakan variabel dummy dimana variabel bemilai I jika berorientasi ekspor dan bemilai 0 jika bcrorientasi domestik. Kami memasukkan faktor akses informasi/komun ikasi, akses permodalan ke lembaga keuangan/perbankan, penggunaan teknologi produksi dan aktivitas promosi sebagai variabel penjelas/independen daiam persamaan pertumbuhan usaha.
Hasil estimasi menunjukkan tidak adanya endogeneity bias untuk variabel orientasi pemasaran sehingga persamaan penumbuhan usaha bisa diestimasi dengan metode OLS. Kami menemukan bahwa orientasi pernasaran berpengaruh bagi pertumbuhan usaha. UKM yang berorientasi pemasaran ekspor, laba usahanya lebih tinggi sebesar 1,30% dibandingkan dengan UKM yang berorientasi pemasaran domestik. Selanjutnya, UKM yang memiliki akses pennodalan ke lembaga keuangan/perbankan laba usahanya lebih tinggi sebesar 0,19%. Sedangkan untuk variabel akses infonnasi/komunikasi, pcnggunaan teknologi produksi dan aktivitas promosi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan usaha dari usaha kecil dan menengah industri kerajinan anyaman serat tumbuhan di Kecamatan Sentolo dan Nangguian.

This thesis deals with how the effect of marketing orientation conducted by small and medium scale enterprises engaged in plant fiber embroidery at Sentolo and Nanggulan Sub-district to the growth of their business. As a marketing orientation proxy, the dummy variable is applied in which variable l applies to the export orientation and variable 0 applies to the domestic orientation. Such factors as the access to information/communication, capital/financial institution, production technology and promotional activities are considered as independent variables in the business growth formula.
The estimation results indicate that there is no bias endogeneity to the marketing orientation variable, so business growth formula can be estimated by using the OLS method. It is found that marketing orientation has affected the business growth. Small and medium scale enterprises which conduct the export-oriented marketing eam the operational income of I.30% higher than those of domestic-oriented. Furthermore, small and medium scale enterprises which have capital access to banks/financial institutions generate the operating income of 0.19% higher than those having no access. Meanwhile, such variables as the access to infomiation/communication, application of production technology and promotional activities have no effect to the growth of SMBs engaged in plant fiber embroidery at Sentolo and Nanggulan Sub-district.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T32115
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irsan Azhary Saleh
Jakarta: LP3ES, 1986
338.64 IRS i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Kanthi Sutomo
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2002
S24136
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Qadarian Bahagia
"Tesis ini meneliti ketahanan usaha Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga terhadap krisis ekonomi di Indonesia, berdasarkan Survei Usaha Terintegrasi tahun 1999. Ketahanan usaha diukur dengan besarnya proporsi kesulitan usaha di tiap sektor industri. Pengujian hipotesa dilakukan untuk melihat signifikansi faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan usaha. Faktor faktor yang berpengaruh tersebut meliputi : Jenis kelamin, pendidikan tertinggi yang ditamatkan pengusaha, jenis usaha utama/ kode ISIC, umur pengusaha, jumlah pekerja, omset, asal modal / sumber kepemilikan modal, rata-rata jam kerja per hari dan jumlah hari kerja dalam sebulan, status pelayanan koperasi, status kemitraan/bapak angkat status bantuan usaha, serta status pelatihan pekerja. Hasil uji hipotesa dengan statistik Z dan Chi-kuadrat menunjukkan adanya pengaruh variabel-variabel tersebut dengan ketahanan usaha. Penerapan model log linier digunakan untuk estimasi frekwensi populasi berdasarkan pola asosiasi antar variabel katagorik yakni : status kesulitan usaha, jenis usaha, jumlah pekerja, pendidikan dan jenis kelamin pengusaha. Hasil temuan menunjukkan peranan pengusaha perempuan terhadap ketahanan IKRT."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T20448
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
[Jakarta]: Yayasan Produktivitas Indonesia, [1992]
338.642 IND
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>