Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36381 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nau, Robert H.
New York: Ronald Press, 1962
004.65 NAU a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Peterson, Larry L.
San Francisco: Morgan Kaufmann Publisher, 2007
004.65 PET c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Info Komputer, 2007
1007000336
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Joshua Prasetya Gani
"Penelitian ini mengembangankan sistem cloud telemetry untuk kendaraan berbasis CAN bus, sebuah protokol yang banyak digunakan dalam kendaraan untuk mengintegrasikan berbagai modul. Telemetri memainkan peran penting dalam memantau dan menganalisis kinerja kendaraan secara real time. Sistem cloud telemetry menerima data CAN bus dan menggunakan jaringan seluler sebagai media transmisi ke cloud. Pengujian sistem cloud telemetry membandingkan waktu transmisi saat cuaca cerah, hujan, dan propagasi yang berbeda-beda. Kondisi ini dipilih untuk mengetahui pengaruh cuaca terhadap keandalan dan kecepatan transmisi data. Hasil pengujian menunjukkan perbedaan waktu transmisi selama empat skenario yang berbeda. Waktu transmisi dapat didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan untuk transmitter mengirim data ke server yang dapat disebutkan delay transmisi. Waktu transmisi rata-rata skenario 1 (LOS - tidak ada hujan) adalah 1,41 detik. Waktu transmisi rata-rata skenario 2 (LOS - hujan sedang) adalah 1,56 detik. Waktu transmisi rata-rata skenario 3 (NLOS - tidak ada hujan) adalah 1,86 detik. Waktu transmisi rata-rata skenario 4 (NLOS - hujan deras) adalah 1,97 detik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hujan meningkatkan waktu transmisi, sementara ada nilai waktu transmisi yang lebih besar untuk propagasi NLOS jika dibandingkan dengan propagasi LOS. Oleh karena itu, hujan dan propagasi NLOS akan meningkatkan waktu transmisi atau delay ke cloud. Selain itu, sistem cloud telemetry menyediakan transmisi dan analisis data CAN bus secara real-time, sehingga memungkinkan para insinyur untuk mengambil keputusan yang tepat untuk kinerja kendaraan yang optimal. Kemampuan sistem untuk memberikan data yang tepat waktu dan akurat dalam kondisi cuaca buruk menjadikannya alat yang berharga untuk peningkatan kinerja kendaraan.

This thesis presents the development of a cloud telemetry system for vehicles that utilizes the CAN Bus Communication Protocol, a robust method widely used in vehicles for integrating various modules. Telemetry plays a crucial role in monitoring and analyzing the performance of a vehicle in real time. The cloud telemetry system receives CAN bus data and utilizes cellular networks as its transmission media to the cloud. The testing of the proposed cloud telemetry system compares the transmission time during clear weather, moderate rain, and different propagations. These conditions were chosen to understand the impact of weather on the reliability and speed of data transmission. The results of the testing show a difference in the transmission time during four different scenarios. Transmission time can be defined as the time required for the transmitter to send data to the server which can also be referred to as transmission delay. The average transmission time during scenario 1 (LOS - no rain) is 1.41 seconds. The average transmission time during scenario 2 (LOS - moderate rain) is 1.56 seconds. The average transmission time during scenario 3 (NLOS - no rain) is 1.86 seconds. The average transmission time during scenario 4 (NLOS - heavy rain) is 1.97 seconds. The results show that rain does increase transmission time, while there is a greater transmission time for NLOS propagation when compared to LOS propagation. Therefore, rain and NLOS propagation will increase transmission time or latency to the cloud. Furthermore, the cloud telemetry system provides real-time CAN bus data transmission and analysis, enabling the ability to make informed decisions for optimal vehicle performance. The system’s ability to deliver timely and accurate data under adverse weather conditions makes it a valuable tool for performance enhancement."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Hutchison, David
Workingham: Addison-Wesley, 1988
004.68 HUT l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Taylor, Ed
New York: McGraw-Hill, 1998
R 004.6 TAY n
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Tubagus Haedar Ali
Jakarta: Gramedia, 1990
001.642 TUB p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Naugle, Matthew G.
New York: McGraw-Hill, 1994
004.62 NAU n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Diyanatul Husna
"Salah satu isu yang sangat penting dalam dunia internet saat ini adalah serangan-serangan dalam dunia maya dengan motivasi keuangan dan perangkat lunak berbahaya yang memiliki kemampuan untuk melakukan serangan secara otomatis. Honeypot dan IDS bekerja sama untuk memberikan solusi keamanan jaringan yaitu sebagai intrusion detection yang dapat mengumpulkan data serangan.
Pada penelitian ini, akan dibangun sistem keamanan jaringan menggunakan Honeynet multiple sensor yang berbasis open-source. Integrasi beberapa sensor Honeypot dan IDS dalam satu sistem disebut Honeynet. Honeypot dan IDS diimplementasikan pada suatu Host komputer dengan menggunakan MHN server sebagai web server, yang didalamnya dibangun sensor-sensor seperti Dionaea, Glastopf, Wortpot, p0f, Snort, dan Suricata.
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan diperoleh total keseluruhan alert yang berhasil direkam oleh sistem yaitu skenario 1: 5453 alert, skenario 2: 3021 alert, dan skenario 3:7035 alert dengan total keseluruhan serangan yaitu 15509 alert. Dari total keseluruhan serangan dideteksi 35% serangan berasal dari IP 192.168.1.103, 20% serangan berasal dari IP 192.168.1.104 , dan 45% serangan berasal dari IP 192.168.1.105.
Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa sistem telah berhasil menjebak, memonitoring, dan mendeteteksi serangan. Pengimplementasian sistem Honeynet ini bertujuan agar kekurangan dari suatu sensor seperti halnya hanya dapat mendeteksi serangan terhadap port dan protocol tertentu dapat diatasi oleh sensor yang lain. Sehingga apapun bentuk serangan yang ada dapat dideteksi. Penggunaan Honeynet multiple sensor berbasis open-source dapat menjadi langkah awal yang baik untuk mitigasi resiko dan sebagai peringatan awal adanya serangan cyber.

Recently, some of the important issues in the internet things are the attacks in a network with profit motivation and malicious software which has the ability to do the attack automatically. Honeypot and IDS are working together to give the solution for network security and act as the instrusion detection which has the ability to collect the attack's log.
This research will build network security system using multiple sensor Honeynet based on open-source. The integration of Honeypot's sensors and IDS in one system is called Honeynet. Honeypot and IDS are implemented in a computer host using MHN server as the web server, that contains various of sensors such as Dionaea, Glastopf, Wortpot, p0f, Snort, and Suricata.
Based on the research that has been done, it showed total of alerts that is successfully recorded by system are for the first scenario, there are 5453 alerts, second scenario is 3021 alerts, and the third scenario is 7035 alerts with total of alerts are 15509. From the total attacks, it is detected that 35% of the attacks are from IP address 192.168.1.103, 20% are from IP 192.168.1.104, and the 45% are from IP 192.168.1.105.
This testing result showed that the system successfully monitores and detected the attacks. The purpose of this implementation of Honeynet system is that one sensor can be able to handle another sensor's lack of ability, such as that can only detect the attack to the particular port and protocol. So, it can detect all various of attack. The application of Honeypot multiple sensors based on open-source could be the first step for the risk mitigation and acts as the first alert for the possibility of attack.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arfan Efendi
"Di era digital yang berkembang pesat, kebutuhan akan infrastruktur jaringan data center yang aman dan efisien menjadi semakin penting. Penggunaan Virtual Extensible LAN (VXLAN) dalam data center menawarkan skala dan fleksibilitas, tetapi tantangan muncul dalam menjaga keamanan data yang sensitif, terutama saat data  ditransmisikan melalui jaringan yang tidak terpercaya atau terbuka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengevaluasi kinerja infrastruktur data center berbasis VXLAN yang diintegrasikan dengan protokol L2TPV3 dan IPsec yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan. Metode yang diterapkan meliputi konfigurasi VXLAN yang diintegrasikan dengan L2TPV3 dan IPsec dalam lingkungan jaringan yang disimulasikan menggunakan EVE-NG. Penelitian juga memanfaatkan otomatisasi dengan Python, Ansible, dan Git untuk efisiensi
konfigurasi dan manajemen jaringan. Pengujian dilakukan pada berbagai skenario, serta evaluasi kinerja jaringan dengan menggunakan dua perbandingan MTU untuk pengetesan latensi dan rata-rata RTT. Hasil dari pengujian mengindikasikan penambahan overhead pada waktu RTT rata-rata sebesar 4 ms untuk MTU standar dan 2000 byte, serta kenaikan sebesar 3 ms untuk MTU 1500 byte. Sementara untuk MTU yang lebih besar, yaitu 3000 byte dan 4000 byte, kenaikan RTT rata-rata lebih signifikan, yakni sekitar 4 ms dan 8 ms, berturut-turut. Temuan ini menyarankan bahwa MTU 1500 byte bisa menjadi pilihan yang lebih optimal, karena mencatatkan nilai RTT yang lebih stabil dan rendah dibandingkan dengan ukuran MTU yang lebih besar. Berdasarkan hasil penelitian, MTU 2000 byte menghasilkan kinerja yang tidak berbeda dengan MTU 1500 byte sehingga membuktikan MTU 2000 byte menjadi pilihan yang aman untuk implementasi metode yang diusulkan pada jumbo frame. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa integrasi L2TPV3 dan IPsec dapat melindungi paket menggunakan enkripsi dan berhasil di integrasikan dengan teknologi VXLAN. Hal ini terbukti dari hasil pengujian kinerja dan analisis paket, di mana data yang ditransmisikan melalui jalur yang dilindungi IPsec menunjukkan keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan jalur tanpa IPsec. Selain itu, implementasi otomatisasi berhasil melakukan efisiensi terhadap pekerjaan konfigurasi VXLAN yang berulang. VXLAN dengan L2TPv3 dan IPSEC menyediakan solusi yang efektif dalam meningkatkan keamanan data center. Temuan ini membuka peluang untuk penerapan infrastruktur jaringan yang lebih aman dalam lingkungan data center modern.

In the rapidly evolving digital era, the need for secure and efficient data center network infrastructure is increasingly important. The use of Virtual Extensible LAN (VXLAN) in data centers offers scalability and flexibility, but challenges arise in maintaining the security of sensitive data, especially when transmitted over untrusted or open networks. The purpose of this study is to develop and evaluate the performance of a VXLAN-based data center infrastructure integrated with L2TPV3 and IPsec protocols aimed at enhancing security. The applied methods include the configuration of VXLAN integrated with L2TPV3 and IPsec in a network environment simulated using EVE-NG. The study also leverages automation with Python, Ansible, and Git for efficient configuration and network management. Testing was conducted across various scenarios, along with network performance evaluation using two MTU sizes for testing latency and average RTT. The results indicate an added overhead of 4 ms for the average RTT for standard and 2000-byte MTUs, and an increase of 3 ms for the 1500-byte MTU. For larger MTUs, specifically 3000 and 4000 bytes, the increase in average RTT is more significant, approximately 4 ms and 8 ms respectively. These findings suggest that a 1500-byte MTU may be a more optimal choice, recording more stable and lower RTT values compared to larger MTU sizes. Based on the research findings, a 2000-byte MTU performs comparably to a 1500-byte MTU, proving to be a safe choice for implementing the proposed method in jumbo frames. The data obtained indicates that the integration of L2TPV3 and IPsec can protect packets using encryption and successfully integrates with VXLAN technology. This is evident from the performance testing and packet analysis results, where data transmitted through IPsec-protected paths shows better security compared to paths without IPsec. Furthermore, the implementation of automation has successfully increased efficiency for repetitive VXLAN configuration tasks. VXLAN with L2TPv3 and IPSec provides an effective solution for enhancing data center security. These findings open up opportunities for the deployment of more secure network infrastructure in modern data center environments."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>