Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11442 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bandung: Alumni, 1992
307.2 Sej
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1982
809 SEJ
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2001
S33829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halawa, Ohiao
Jakarta: Nias, 1993
657.092 HAL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pradipta Kurniawati
"Manusia dan lingkungan merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, keduanya saling berinteraksi. Untuk berlindung dari keganasan alam manusia membuat rumah dan sebagai makhluk sosial maka manusia berinteraksi dan tinggal bersama-sama orang lain. Maka muncullah suatu kelompok rumah yang kemudian disebut pemukiman.
Pada daerah perkotaan dimana penducluknya banyak sering terj adi persaingan mendapatkan Iahan karena lahan yang tersedia semakin terbatas, Persaingan juga dipicu faktor kedekatan dengan pusat kegiatan, semakin dekat semakin mahal, Ketidak beruntungan pekerja pada sektor formal, membuat mereka beralih ke sektor informal dengan penghasilan pas-pasan Pekeljaan sektor informal hams tinggal dekat pusat kegiatan karena daerah inilah memiliki peluang untuk mencari nafkah Oleh karena daya beli yang rendah, para pekerja sektor informal memilih untuk bermukim pada tanah kosong milik pemerintah, Akhimya trbentuklah pemukiman liar.
Pemukiman ini tak jarang terlihat kumuh sehingga memicu pemerintah untuk menggusur ke tempat yang dianggap lebih baik misalnya rumah susun. Namun temyata biaya hidup yang tinggi pada rumah susun, menyebabkan masyarakat berekonomi pas-pasan tidak dapat hidup di rumah susun. Masyarakat dengan golongan ekonomi menengah yang hanya mampu hidup dalam rumah susun. Lalu bagaimanakah masyarakat dengan taraf ekonomi rendah bermukim dengan baik di perkotaan sehingga mereka dapat melangsungkan kehidupannya Lalu bagaimanakah pemerintah menyedikan pemukiman bagi masyarakat bertaraf ekonomi rendah agar lebih sesuai dengan kehidupan masyarakat bertaraf ekonomi rendah.
Teori Ekofeminisme dengan konsep berkelanjutannya mengandung nilai-nilai etika lingkungan bepijak pada nilai-nilai budaya perempuan seperti kesetaraan, keadilan, cinta, persahabatan, kepercayaan dan hubungan baik antar sesama telah merencanakan pengelolaan lingkungan pemukiman di daerah perkotaan dengan basis partisipasi masyarakat Pembangunan pemukiman dengan basis partisipasi masyarakat dapat menjawab kebutuhan bermukim masyarakat bertaraf ekonomi rendah di perkotaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1997
S33778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
711.58 MAS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Eby Kartiati
"Dalam tuqas akhir ini dibahas mengenai pemodelan masalah perhitungan pesanan materi iklan yang masuk pada suatu biro iklan agar didapat sejumlah maksimum materi yang siap pakai, sesuai kapasitas yang ada. Algoritma yang digunakan adalah algoritma maksimum Low minimum cut yang disesuaikan agar dapat menyelesaikan masalah lalu lintas kerja dalam pembuatan materi ikian ini.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afri Fauzi
"Obyek penelitian yang dikaji dalam skripsi ini adalah pemukiman masyarakat Cina di Kota Indramayu, Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan mengetahui kedudukan pemukiman masyarakat Cina di dalam tata ruang Kota Indramayu. Melalui observasi diketahui bahwa pada pemukiman masyarakat Cina di Kota Indramayu dapat dijumpai elemen-elemen pemukiman masyarakat Cina seperti: klenteng, bangunan-bangunan ruko/pasar, akses/orientasi bangunan-bangunan pada pemukiman, serta pelabuhan. Hasil analisis internal terhadap pemukiman masyarakat Cina di Kota Indramayu diketahui bahwa struktur pemukimannya membentuk pola grid dengan sumbu vertikal utara-selatan dan lintang horisontal barat-timur. Dari pola yang demikian, nampak adanya pembagian wilayah yang memperlihatkan fungsi komersial dan strata sosial yang berbeda. Perbedaan ini tergantung pada tingkat kemudahan aksesibilitasnya. Jalan-jalan primer membagi kawasan Pecinan yang memiliki tingkat komersial paling tinggi. Jalan-jalan tersebut juga dapat memperlihatkan batas-batas wilayah pemukiman. Sementara jalan-jalan sekunder merupakan jalan-jalan kecil di antara ruko_ruko yang lebih dikenal dengan gang-gang. Gang-gang ini menghubungkan daerah belakang dengan daerah depan dari pemukiman masyarakat Cina. Ukurannya relatif sempit sehingga gang-gang tersebut hanya dapat dilalui oleh pejalan kaki dan kendaraan_kendaraan seperti motor, becak, dan sepeda. Bangunan-bangunan hunian yang besar dan berornamen mewah menempati daerah di kiri-kanan jalan-jalan primer komersial. Sementara kelompok masyarakat Cina biasa menempati rumah-rumah kecil yang jauh dari jalan-jalan primer. Disamping itu, keletakkan klenteng ternyata memperlihatkan penafsiran yang berbeda-beda di sejumlah kawasan. Hasil analisis ekstemal menunjukkan bahwa di dalam tata ruang Kota Indramayu, pemukiman masyarakat Cina terletak di antara pemukiman Eropa (di utara) dan pemukiman Pribumi-Arab (di selatan) (mediating position). Pemukiman yang dibentuk atas dasar pola grid ini merupakan kawasan yang di dalamnya berlangsung interaksi keruangan, sosial, ekonomik, dan nilai-nilai budaya. Di satu sisi pemukiman masyarakat Cina ini merupakan daerah tertutup, monorasial yang warganya bersandar pada nilai-nilai solidaritas internal dan kekeluargaan. Di sisi lain wilayah ini juga merupakan kawasan multirasial; yakni sebagai pusat kegiatan ekonomi kota yang masyarakatnya heterogen baik dari kebudayaannya (etnik) maupun status sosialnya. Melalui penafsiran peran perantara terhadap tata letak pemukiman masyarakat Cina di dalam tata ruang Kota Indramayu, diketahui bahwa daerah ini memiliki peran perantara (mediating role) baik dalam politik (struktural) maupun ekonomi (fungsional)"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S11517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>