Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166299 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suyadi Prawirosentono
Jakarta: Bumi Aksara, 2000
658.562 SUY f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mahendro Mayangkoro
"Menjelang era globalisasi saat ini, perkembangan tuntutan akan mute yang tinggi telah melanda berbagai bidang. Konsultan Perencana sebagai bagian dari industri konstruksi bangunan dituntut agar dapat melaksanakan kegiatan perencanaan dengan baik sehingga kualitas dari bangunan yang dihasilkan dapat memberikan kepuasan bagi berbagai pihak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh Konsultan Perencana adalah dengan menerapkan prosedur Quality Assurance (Pemastian Mutu) sebagai bagian dari sistem manajemen mutu perusahaan tersebut_ Namun demikian diperlukan persiapan yang matang dari seluruh pegawai perusahaan tersebut, diantaranya dengan meningkatkan kemampuan serta mentalitas kerja yang memadai agar program Quality Assurance dapat berjalan dengan baik. Dari studi kasus PT. Encona Engineering dan Divisi Realti & Properti PT. Wijaya Karya dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan prosedur Quality Assurance melalui perencanaan program Quality Assurance yang baik, penggunaan standar sistem mutu, dan pembentukan organisasi Quality Assurance tersendiri dapat memberikan hasil yang optimal dengan memberikan pengaruh terhadap proses perencanaan dan mute produk yang dihasilkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Muhardiansyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran atau persepsi karyawan Perusahaan terhadap kompetensi perusahaannya dalam aspek peningkatan mutu dan pembelajaran yang diperlukan dalam meraih dan mempertahankan posisi persaingan di era kompetisi yang ketat.
Penelitian dilakukan dengan metode survei dengan mengambil studi kasus pada Perusahaan GUF yang bergerak di bidang engineering, procurement, dan construction anjungan lepas pantai (offshore platform). Sampel diambil secara random sebanyak 110 orang dari 150 orang karyawan.
Instrumen yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Learning Organization Profile (LOP) untuk mengukur variabel tingkat penerapan pembelajaran, serta Kriteria Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) untuk mengukur variabel peningkatan mutu. Untuk mengukur variabel-variabel tersebut digunakan skala model Likert.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa karyawan yang menyatakan pembelajaran telah diterapkan pada sebagian kecil perusahaan sebanyak 30,18%, belum diterapkan sebanyak 28,98%, dan diterapkan pada bagianbagian tertentu sebanyak 22,11%. Selebihnya, sebesar 18,73% menyatakan bahwa pembelajaran telah diterapkan pada sebagian besar dan diterapkan sepenuhnya.
Selain itu, karyawan yang menyatakan setuju terhadap peningkatan mutu di Perusahaan GUF sebanyak 48,41% dan yang menyatakan tidak setuju sebanyak 39,77%, serta sisanya (11,82%) menyatakan tidak ada pendapat.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa dengan rendahnya tingkat penerapan pembelajaran (learning), usaha-usaha yang mengarah pada peningkatan/perbaikan mutu berkelanjutan (continuous quality improvement) di Perusahaan GUF masih memiliki kelemahan-kelemahan yang mendasar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boston: McGraw-Hill, 2005
658.562 QUA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fandy Tjiptono
Yogyakarta: Andi Offset, 1996
658.562 Tji t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Firmansyah
"Sh.lipsi ini menjelaskan mengenai cycle time proses bongkar dan muat petikemas, dimuiai dari kapal sampai kepada lapangan penwnpukan dan sebaliknya secara cukup mendetail, sehingga dapat diketahui proses bongkar dan muat petikemas tersebul. Peralatan hongkar dan muat petikemas mehputi Comainer Crane, Rubber J'yred Crantry, dan Head Truck. Pengambilan data dilukakan dengan eara observasi lapangan langsung maupun tidak langsung dan wawancara dengan pihak-pihak terkait lainnya, dan juga studi terhadap dokwnen-doknmen yang berknitan dengan proses pelayanan bongkar dan muat petikemas di Terminal Petikemas Koja. Hastl dari analisa cycle time menunjukkan bahwn proses bongkar lebih cepat dari pada proses muat, ini dikarenakan rata-rata persentasi kerugian idle lime proses muat sebesar 35.47 %, sedangkan rata-rata persentasi kerugian idle time proses bongkar sebesar 23.24 %. Dan juga rata-rata kemampuan peralatan bongkar dan muat dalam menangani petikemas unluk proses muat sebesar 16,19 box/jam, sedangkan untuk proses bongkar sebesar 20.12 box/jam. Hasil dari analisa inl selanjutnya dicari masalah yang terjadi, menelusuri penyebab asalnya, dan menerapkan tindakan pembetulan yang efektif yailu dengan pendekatan Program Perbaikan Mulu, yang ukan menjadi bahan pertimbangan bagi pernsahaan untuk melakukan tindukan yang diperlukan unluk mengurangi idle 1 ime yang teijadi.

11tis final test explain about cycle time dist;harge and container loading process. Start from the ship co container yard and on the contra1y detaily, so the discharge and container loading process can be know. '11te discharge and loading container equfment consist of Container Crane. Rubber Tyret:/ Gantry. and Head Truck. Data is Taking by direct and indirect field observation and interview wih other side, and also by studying of document related to service discharge and container loading process in Terminal Container Koja. The result from anahysis of cycle time indicate that the disharge process faster than loading process, because the average persentase IO!Ss idle time for loading container process is 35.47 %, for discharge container process is 23.24 %, And also average handling Discharge and loading container equiment for loading container process is 16./9 box/hour, for discharge comainer proce.vs is 20. 12 box/hour. Continously this analsysis is founding the problem that happen, tracing him co use, and apply the effective correction by Quality Improvement Programme - QJP, so that become a consideration for company to taking action that needed to decrease idle time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37563
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manik, Baduaman
"Dalam persaingan pasar sekarang ini dimana tuntutan pelanggan akan produk berkualitas semakin tinggi dan harga bersaing membuat industri manufaktur PT.TM harus me]akukan perbaikan terus menerus (enterprises require a process of continuous, on-going improvement in order to maintain and enhance productivity and competitive edge). Penerapan QCC sebagai pengendali mutu dapat melakukan perbaikan dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas, produktifitas, menurunkan ongkos produksi dan keselamatan lingkungan. Di lini produksi painting di tiap seksi menjadikan suatu sistem pelanggan dan pemasok dimana sebelum berlanjut ke seksi berikutnya diusahakan untuk menghasilkan nol cacat dalam hal ini diharapkan produk yang akan diterima pasar benar-benar sesuai dengan harapan pelanggan yang menjadi pengguna akhir produk tersebut.
Dari Penelitian yang dilakukan ditemukan perbedaan cacat-cacat yang timbuI sebelum dan sesudah penelitian dengan penerapan QCC dilakukan. Angka perubahan menunjukkan rata-rata cacat sebelumnya sebesar :
- PTC-ED 2.20 defects/Unit
- Surfacer 13.48 defects/unit
- Top Coat 5.44 defects/unit
- In Process 2.76 defects/unit
- Next Process 0.13 defect/unit
- OK Ratio 98.88 %
- OK Ratio sebesar 94,88 %
Ongkos produksi per unit di departemen painting dapat diturunkan mulai Januari Desember 2003 seperti berikut ini :
Target yang ditetapkan pemsahaan sebesar Rp. L219.714,- menjadi Rp. 1.114.091,- ; dari Rp. 1.213.561,- menjadi Rp.1.027.908,- ; Dari Rp.1.207.408,- menjadi Rp. 997.741,-; dari Rp. L229.530,- menjadi Rp. 1.028.752,- ; dari Rp. 1.222.839,- menjadi Rp. 1.053.231,- ; dari Rp. 1.216.148 menjadi Rp. 1.093.525.- ; dari Rp. 1.029.457,- menjadi Rp. 1.089.820,- ; dari Rp.1.202.766,- menjadi Rp. 1.070.980,- ; dari Rp 1.196.074,- menjadi Rp. 1.196.074,- menjadi Rp. I. 106.227,- ; dari Rp. 1.189.382,- menjadi Rp. 1.023.641,- ; dari Rp. 1.182.690,- menjadi Rp.970.190,- ; dari Rp. 1.175.998,- menjadi Rp. 1.032.116,-

In a competitive market, where the demand of Customer about high quality more increasing, where PT. TM manufacturing enterprises require a process of continuous, on-going improvement in order to maintain and enhance productivity and competitive edge. The use of QCC as methodology process continuous improvement has been increasingly playing a critical role in any quality improvement, cost reduction, better productivity, safety of environment. Line production of painting each work station be a system supilier and customer for producing zero defects before continue the product to ono/her section in hope the real customer will receive the conformance? requirements, that the end user.
The research that had been done, found the difference of defects before and after application of QCC. Difference nominal show us the average of defects as :
- PTC-ED 2.20 defects/Unit
- Surfacer 13.48 defects/unit
- Top Coat 5.44 defects/unit
- In Process 2.76 defects/unit
- Next Process 0.13 defect/unit
- OK Ratio 98.88 %
Production cost per unit in painting department can be decreased through January-December 2003 as follows:
Target cost :
Rp. 1.219.714,- actual Rp. 1.114.091, (January)
Rp. Rp. 1.213.561,- actual Rp,1.027.908, ( February)
Rp.1.20 7. 408,- actual Rp. 997.741, (March)
Rp. 1.229.530,- actual Rp. 1.028.752, (April)
Rp. 1.222.839,- actual Rp. 1.053.231, (May)
Rp. 1.216.148 actual Rp. 1.093.525, -(June)
Rp. 1.029.457,- actual Rp. 1.089.820, (July)
Rp.1.202. 766,- actual Rp. 1.070.980, -(August)
Rp 1.196.074, - actual Rp. 1. 106.227, (September)
Rp. 1.189.382,- actual Rp. 1.023.641, (Oktober)
Rp. 1.182.690,- actual Rp.970.190, - (Novvember)
Rp. 1.175.998, - actual Rp. 1.032.116,-. (December)
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14952
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robson, Mike
Jakarta: Binarupa Aksara, 1994
658.5 ROB q
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bakrin
"Upaya yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Jakarta Penjaringan untuk meningkatkan jumlah wajib pajak terdaftar adalah dengan melakukan perluasan wajib pajak. Prioritas kegiatan perluasan wajib pajak antara lain melalui kegiatan penyisiran di beberapa lokasi kawasan perdagangan, kawasan bisnis, kawasan industri, dan kawasan perumahan mewah. Upaya perluasan wajib pajak yang dilakukan oleh KPP Jakarta Penjaringan tampaknya masih belum optimal. Sampai dengan awal tahun 2004 perbandingan jumlah kepala keluarga dan wajib pajak orang perorangan baru mencapai 34,86%.
Untuk itu penelitian ini bermaksud ingin mengetahui mengapa wajib pajak di wilayah kerja KPP Jakarta Penjaringan cenderung menganggap pajak sebagai beban. Permasalahan penelitian yang diteliti adalah membahas persepsi wajib pajak tentang pajak dan kualitas pelayanan perpajakan KPP Jakarta Penjaringan. Sedangkan tujuan penelitannya adalah menjelaskan persepsi wajib pajak di wilayah kerja KPP Jakarta Penjaringan dan mengetahui kualitas pelayanan perpajakan kepada wajib pajak.
Varibel-variabel yang dianalisis adalah tentang Perilaku Wajib Pajak tentang Pajak dan Kualitas Pelayanan Perpajakan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Ho: Tidak ada hubungan antara variabel Perilaku Wajib Pajak tentang Pajak dan Dimensi Kualitas Pelayanan Perpajakan terhadap Persepsi Wajib Pajak. Hi: Ada hubungan antara variabel Perilaku Wajib Pajak tentang Pajak dan Dimensi Kualitas Pelayanan Perpajakan terhadap Persepsi Wajib Pajak. Untuk menguji hubungan antar variabel dalam penelitian dipilih lokasi penelitian di wilayah kerja KPP Jakarta Penjaringan. Populasi penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang terdiri dari kelompok usaha kecil dan pedagang. Untuk kebutuhan penelitian dipilih sampel sebesar 125 orang.
Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antar variabel Perilaku Wajib Pajak tentang Pajak dan Dimensi Kualitas Pelayanan Perpajakan terhadap variabel Persepsi Wajib Pajak tentang Pajak. Koefisien korelasi Pearson antara variabel Perilaku Wajib Pajak dan Persepsi Wajib Pajak sebesar 0,060 dan antara variabel Kualitas Pelayanan Perpajakan dan Persepsi Wajib Pajak sebesar - 0,076. Dengan demikian untuk variabel-variabel tersebut Ho diterima dan Ht ditolak dan tidak mempunyai makna pada taraf signifikansi 1% dan 5%.
Hasil pengujian juga menunjukkan koefisein determinasi hanya 0,9% (R2 = 0,009). Angka ini menunjukkan hanya sekitar 0,9% variabel bebas Perilaku Wajib Pajak tentang Pajak dan Dimensi Kualitas Pelayanan Perpajakan secara bersama-sama dapat menjelaskan variabel Persepsi Wajib Pajak tentang Pajak. Sedangkan F hitung = 0,565 lebih kecil dari F tabel 1%= 3,09 dan 5% = 2,24. Maka, pengujian regresi tidak terbukti pada taraf signikansi 5% dan 1%.
Berdasarkan hasil penelitian saran yang diajukan mencakup tentang perlunya sosialisasi tentang hak dan kewajiban wajib pajak secara filosofis, meningkatkan dialog antara wajib pajak dan petugas pajak, dan menyampaikan informasi tentang penindakan petugas pajak yang menyimpang dan menyalahgunakan jabatannya.
Daftar Kepustakaan: 44 (1971 - 2004) + 7 Undang-Undang dan Peraturan
Jumlah halaman: ix + 163 + 37 tabel + 5 bagan + 26 lampiran"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13915
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elizabeth Maria Mustika
"Kerasnya persaingan dalam pengadaan staf akademik di kalangan perguruan tinggi swasta (PTS), mendorong Unika Atma Jaya mengembangkan kebijaksanaan "peningkatan mutu akademik" yang dianggap sesuai untuk membina staf akademik yang sudah direkrut. Kebijaksanaan tersebut meliputi berbagai program kegiatan, seperti pemberian beasiswa untuk studi lanjut; pemberian berbagai tunjangan dan insentif karya ilmiah.
Penelitian ini merupakan studi evaluatif atas penyebaran informasi tentang "peningkatan mutu akademik" di kalangan staf akademik melalui saluran informasi formal, baik yang berbentuk lisan tatap muka maupun berbentuk tertulis, khususnya buku pedoman karyawan, surat edaran atau pengumuman, dan buletin Warta Atma Jaya. Data evaluasi diperoleh dari wawancara yang menggunakan kuesioner dengan hampir seluruh staf akademik yang memenuhi syarat dan dilengkapi dengan wawancara mendalam dengan lima informan kunci.
Hasil studi menunjukkan bahwa sebagian besar responden menganggap informasi tentang tugas, pelaksanaan tugas, dan pengembangan diri merupakan informasi penting. Adapun sumber-sumber paling penting untuk informasi tersebut adalah pimpinan universitas/fakultas dan atasan langsung. Media tertulis, yakni buku panduan karyawan, surat edaran/pengumuman, dan buletin Warta Atma Jaya dianggap tidak begitu penting. Dari studi evaluasi ini dapat disimpulkan bahwa pola komunikasi formal dalam penyebaran informasi tentang kebijaksanaan lembaga adalah sesuai dengan literatur tentang organisasi bisnis, berbentuk authority network yang bersifat hirarki. Meskipun pengetahuan tentang berbagai insentif dan fasilitas masih kurang rinci dan kurang lengkap, sebagian besar responden telah melaksanakan sebagian besar kebijaksanaan lembaga, khususnya studi lanjut, kursus, dan penulisan karya ilmiah.
Berdasarkan kesimpulan studi evaluasi ini disarankan agar ditingkatkan frekuensi pertemuan pimpinan-staf akademik agar pengetahuan staf akademik tentang berbagai kebijaksanaan lembaga dapat lebih lengkap. Dengan begitu moral kerjapun dapat meningkat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>