ABSTRAK
Latar belakang: Penilaian kualitas hidup pasien multipel sclerosis (MS) belum rutin digunakan di Indonesia karena belum terdapatnya kuesioner spesifik berbahasa indonesia yang valid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk adaptasi lintas budaya dan validasi kuesioner kuesioner MSQOL-54 versi Indonesia (MSQOL-54 INA).
Metode: Adaptasi lintas budaya dilakukan sesuai dengan metode forward-backward terstandar. Uji psikometri dilakukan dengan menilai reliabilitas (α Cronbach), validitas interna (item internal consistency, item discriminant validity dan analisis fakorial) dan validitas eksterna dengan menilai korelasi dengan faktor klinis EDSS dan faktor demografis lainnya.
Hasil: Uji reliabilitas α Cronbach menunjukkan konsistensi internal yang baik (>0,7) di setiap domain kecuali domain persepsi kesehatan (0,665) dan fungsi sosial (0,433). Validitas bentuk dengan komputasi koefisien korelasi menunjukkan konsistensi konsistensi internal yang sesuai dengan dimensi MSQOL-54 asli. Berdasarkan analisis faktorial domain energi, keterbatasan peran akibat masalah emosional, fungsi sosial dan persepsi kesehatan tidak sesuai dengan dimensi asli. Validitas eksternal dengan EDSS menunjukkan korelasi negatif pada semua domain kecuali fungsi seksual, kemaknaan yang signifikan secara statistik ditemukan pada kedua skor komposit.
Kesimpulan: Kuesioner MSQOL-54 INA memilki reliabilitas yang baik dan terbukti valid serta dapat diterima dengan baik oleh pasien MS di Indonesia. Selanjutnya kuesioner ini dapat digunakan oleh klinisi indonesia untuk tata laksana MS yang lebih komprehensif.
ABSTRACT
Background: Quality of life assessment of patients with multiple sclerosis (MS) is not routinely performed in Indonesia due to the unavailability of the validated Indonesian version of a specific instrument. The objective of this study was to transculturally adapt and validate the Indonesian version of the MSQOL-54 (MSQOL-54 INA) questionnaire.
Methods: The transcultural adaptation was conducted by performing a standardized forward-backward method. Psychometric analysis was performed by assessing the reliability (Cronbach α), internal validation (item internal consistency, item discriminant validity and factorial analysis) and external validation by measuring the correlation with a clinical factor such as EDSS and other demographic factors.
Results: Reliability test with Cronbach α showed good internal consistency (>0.7) at each domain, except for health perception (0.665) and social function (0.433). Construct validity using computation of correlation coefficient showed internal consistency in accordance with the original MSQOL-54 standard dimension. Factorial analysis showed that energy, role limitation due to emotional problems, social function and health perception is not in accordance with the original version. External validation with EDSS showed negative correlation on almost all components, except for sexual function, but both composite scores were statistically significant.
Conclusion: MSQOL-54 INA questionnaire has good internal reliability and is proven to be valid and well-accepted by Indonesian MS patients. Therefore, it can be used by Indonesian clinicians for more comprehensive MS management.
"
Multiple myeloma adalah kondisi dimana sel plasma neoplastik berkembang dan mengisi ruang sumsum tulang yang menyebabkan kerusakan integritas tulang. Manifestasi klinis umum yang terjadi pada pasien multiple myeloma adalah nyeri kronik. Nyeri kronik dihubungkan dengan kondisi muskuloskeletal kronis yang menyebabkan pasien mengeluhkan nyeri yang sangat hebat pada area tulang. Umumnya pasien multiple myeloma dilakukan tatalaksana kemoterapi untuk memperlambat pertumbuhan sel kanker dan mengurangi gejala yang timbul, tetapi sering kali pasien mengeluhkan mual dan muntah pasca dilakukan kemoterapi. Hal ini menyebabkan pasien dapat mengalami peningkatan frekuensi mual setelah kemoterapi. Untuk mengatasi dua kondisi tersebut, salah satu intervensi keperawatan mandiri yang dapat dilakukan dengan mudah untuk menurunkan nyeri dan mual adalah dengan pemberian swedish massage dan aromaterapi citrus. Melalui hasil karya ilmiah ini, telah dilaporkan hasil analisis pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien multiple myeloma dengan penerapan swedish massage dan aromaterapi citrus untuk menurunkan intensitas nyeri dan mual. Metode yang digunakan adalah case study pada Ibu berusia 60 tahun dengan multiple myeloma disertai kondisi somatic pain shoulder dextra ec cancer pain dd closed fracture. Intervensi swedish massage dan pemberian aromaterapi citrus dilakukan selama 4 hari, dimana setiap pijatan dilakukan selama 20 menit dan untuk aromaterapi diberikan selama enam jam. Kemudian dilakukan evaluasi menggunakan skala nyeri numeric rating scale dan untuk mual menggunakan Rhodes Index Nausea, Vomitting, and Retching (RINVR). Hasil intervensi menunjukkan bahwa penerapan swedish massage dan aromaterapi citrus terbukti dapat menurunkan intensitas nyeri dan mual. Oleh karena itu, penulis merekomendasikan penerapan swedish massage dan aromaterapi citrus dilakukan pada pasien multiple myeloma untuk menurunkan intensitas nyeri dan mual.