Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106805 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Husna Dhiya Hanifah
"Periklanan digital yang menggunakan media sosial belakangan ini sedang mengalami pertumbuhan yang pesat. Iklan digital di Instagram sering kali menggunakan influencer sebagai salah satu metode untuk menargetkan target khalayak. Jenis terbaru dari influencer yang baru muncul adalah influencer non manusia. Ayudia Larasati, salah satu tokoh Webtoon Indonesia yang menjadi tokoh utama di Webtoon Lara(s)hati dan Zona Maya, menjadi infuencer non manusia terbaru yang melakukan kolaborasi dengan merek dan influencer manusia lain dalam cakupan periklanan digital. Jurnal ini menganalisis peran Laras sebagai influencer non manusia dalam ranah periklanan digital di Instagram. Laras, yang merupakan pengguna Instagram yang berwujud non manusia, memenuhi beberapa karakteristik dari influencer, yakni memiliki sentralitas jaringan, attractiveness, dan trustworthiness. Ekspansi tokoh Laras dari medium Webtoon ke medium Instagram dianalisis menggunakan analisis multimodalitas, dan terlihat bahwa terdapat konsistensi karakter dalam moda yang berbeda sehingga tercipta adanya konsistensi makna.

Digital advertising using social media is currently experiencing rapid growth. Digital advertising on Instagram often uses influencers as a method to target the target audience. The newest type of influencer that has just emerged is the non-human influencer. Ayudia Larasati, one of the Indonesian Webtoon figures who became the main character in Laras(h)ati and Zona Maya, is the newest non-human influencer to collaborate with brands and other human influencers in the scope of digital advertising. This journal analyzes Laras' role as a non-human influencer in the realm of digital advertising on Instagram. Laras, who is a non-human Instagram user, fulfills several characteristics of influencers, namely having network centrality, attractiveness, and trustworthiness. The expansion of Laras' character from Webtoon to Instagram was analyzed using multimodality analysis, and it can be seen that there is a consistency of character in different modes to create consistency of meaning."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Agatha Josephine
"Beberapa penelitian menyatakan bahwa sosial media memberikan dampak negatif, ternyata sosial media juga bisa digunakan sebagai jembatan untuk memperbaiki masalah masalah sosial yang terjadi. Kraut et al (2002) menyatakan efek positif dari penggunaan internet terhadap kehidupan sosial dan kesejahteraan psikologis. Tujuan dari penelitian ini diharapkan dapat mengkaji pemaknaan follower akun Instagram @gethappy.id saat mengkonsumsi dan berbagi postingan yang disampaikan oleh akun Instagram tersebut. Penelitian ini menggunakan analisis resepsi terhadap akun instagram @gethappy.id. Melalui wawancara mendalam terhadap tiga informan dengan kriteria, follower akun @gethappy.id perempuan berusia 20-29tahun. Hasil penelitian ini menemukan bahwa dukungan sosial melalui akun instagram bukanlah menjadi sumber yang utama bagi informan. Selain itu terkait proses pemaknaan dukungan sosial akun @gethappy.id ditemukan dua pemaknaan dominan dan satu pemaknaan negosiasi. Secara keseluruhan, munculnya konten-konten positif di instagram diharapkan mengurangi dampak negatif dari mengkonsumsi media sosial terutama instagram.

Some research states that social media has a negative impact, but social media can also be used as a bridge to fix social problems. Kraut et al (2002) state the positive effects of internet use on social life and psychological well-being. The purpose of this study is expected to be able to examine the meaning of followers of the Instagram @ gethappy.id account when receiving and sharing posts submitted by the Instagram account. This study uses acceptance analysis of the Instagram account @ gethappy.id. Through in-depth interviews with three informants with criteria, female @ gethappy.id account followers won 20-29 years. The results of this study found facts about social through Instagram accounts to be the main source for informants. In addition, related to the meaning of the social support process of the @ gethappy.id account, two dominant meanings and one negotiation interpretation were found. Overall, improve the positive content on Instagram which is expected to reduce the negative impact of the larger social media instagram needed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T55067
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Kamila Athiyya,author
"Iklan konvensional kerap diabaikan karena sudah tidak lagi disukai, hal ini direspon oleh pelaku bisnis dengan bekerja sama dengan influencer untuk melakukan influencer marketing yakni memasarkan produk dan meraih target audiens yang baru. Kini kegiatan influencer marketing lazim digunakan oleh bisnis besar maupun
kecil, dan kerap dilakukan pada aplikasi berbagi gambar Instagram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh influencer marketing pada akun Instagram
salah satu influencer yakni Ayudia Bing Slamet terhadap purchase intention produk brand THENBLANK. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data dari 193 responden di Jabodetabek. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode regresi linear, dan hasilnya menunjukkan bahwa influencer marketing yang dilakukan Ayudia pada Instagramnya berpengaruh signifikan terhadap minat beli produk brand THENBLANK.
"
Depok: Fakultas Ilmu Admnistrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vallen Damayanti
"Advertising clutter di media sosial dapat memicu respons negatif dan mengurangi efektivitas iklan digital. Namun, nostalgia yang ditimbulkan oleh iklan di media sosial diketahui dapat membangkitkan tanggapan positif konsumen terhadap brand yang diiklankan. Nostalgia pada iklan digital telah banyak digunakan oleh brand di seluruh dunia dan telah diteliti sebelumnya. Meskipun demikian, masih belum jelas bagaimana nostalgia dapat membangkitkan tanggapan positif pada tipe media sosial yang berbeda. Penelitian ini menggunakan teori nostalgia dan consumer-brand relationship untuk menguji efek moderasi tipe media sosial pada hubungan antecedent (need to belong, nostalgia proneness, dan social media intensity) dan outcomes (self-brand connection & social media engagement) dari iklan nostalgia di Facebook dan Instagram. Data dikumpulkan dari pengguna Facebook & Instagram melalui survei online dan dianalisis menggunakan structural equation modeling dengan multiple-group analysis. Hasilnya menunjukan bahwa ada efek yang signifikan pada pengaruh need to belong terhadap nostalgia proneness, social media intensity terhadap ad-evoked nostalgia, ad-evoked nostalgia terhadap self-brand connection, serta self-brand connection terhadap social media engagement pada Instagram dan Facebook. Sedangkan efek moderasi tipe media sosial signifikan pada pengaruh need to belong terhadap ad-evoked nostalgia, need to belong terhadap nostalgia proneness, nostalgia proneness terhadap ad-evoked nostalgia, serta nostalgia proneness terhadap social media intensity.

Advertising clutter on social media can trigger negative responses and reduce the effectiveness of digital advertising. However, nostalgia evoked by advertising on social media is known to evoke positive consumer responses to the advertised brand. Nostalgia appeal on digital advertisements has been widely used by brands around the world and has been studied before. Nonetheless, it remains unclear how nostalgia can evoke positive responses on the different social media types. The current research used the theory of nostalgia and consumer-brand relationship to examine the moderating effect of social media types on the antecedent (need to belong, nostalgia proneness, and social media intensity) and outcomes (self-brand connection & social media engagement) of ad-evoked nostalgia on Facebook & Instagram. The data were collected from Facebook & Instagram millennial users through online surveys and analyzed using structural equation modeling with multiple-group analysis. The results show that there is a significant effect of need to belong to nostalgia proneness, social media intensity to ad-evoked nostalgia, ad-evoked nostalgia to self-brand connection, and self-brand connection to social media engagement on Instagram and Facebook. Meanwhile, the moderating effect of social media type is significant on the effect of need to belong to ad-evoked nostalgia, need to belong to nostalgia proneness, nostalgia proneness to ad-evoked nostalgia, and nostalgia proneness to social media intensity."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
De Rembulan Ayundhasurya
"Banyaknya pesaing bisnis kuliner memberikan dampak terhadap keputusan pembelian konsumen yang akan dipengaruhi pada saat mereka mempertimbangkan merek, kualitas, dan harga dari produk yang akan dibeli. Oleh karena itu, pemasar perlu memperhatikan strategi dan media promosi yang tepat dan inovatif agar proses pemasaran dapat berjalan secara efektif.
Instagram marak digunakan sebagai lahan bagi pemasaran produk kuliner untuk mempromosikan produknya secara online. Pemasar di Instagram menggunakan selebriti dalam berbagai iklan yang dikenal dengan celebrity endorsement. Celebrity endorsement merupakan salah satu strategi pemasaran yang kreatif untuk meningkatkan volume penjualan karena selebriti memiliki daya tarik dan diikuti banyak penggemar. Selain itu, pesan yang disampaikan khalayak di social media Instagram juga menimbulkan terciptanya Electronic Words-of-Mouth (e-WOM).
Penelitian ini fokus pada pengaruh Celebrity Endorsement dan Electronic Words-of-Mouth terhadap keputusan pembelian produk kuliner Bandung Makuta, baik hubungan secara langsung maupun menggunakan mediator Brand Image. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh dengan metode sensus dan didapatkan sebanyak 200 responden.
Hasilnya, Celebrity endorsement tidak memiliki pengaruh langsung terhadap keputusan pembelian, namun memiliki pengaruh tidak langsung melalui brand image. Sedangkan electronic words-of-mouth memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung melalui brand image terhadap keputusan pembelian.

The number of culinary business competitors has an impact on consumer purchasing decisions that will be affected when they consider the brand, quality, and price of the product to be purchased. Therefore, marketers need to pay attention to the right and innovative strategies and media promotions so that the marketing process can run effectively.
Instagram is widely used as a media for marketing culinary products to promote their products online. Marketers on Instagram use celebrities in various advertisements known as celebrity endorsement. Celebrity endorsement is one of the creative marketing strategies to increase sales volume because celebrities have appeal and are followed by many fans. In addition, the message conveyed by Instagram audiences on social media also led to the creation of Electronic Words-of-Mouth (e-WOM).
This research focuses on the effect of Celebrity Endorsement and Electronic Words-of-Mouth on purchasing decisions for Bandung Makuta culinary products, both directly and using Brand Image as a mediator. The sampling technique used was a saturated sample with a census method and obtained as many as 200 respondents.
The result is celebrity endorsement does not have a direct effect on purchasing decisions, but has an indirect effect through the brand image. While electronic words-of-mouth has a direct or indirect effect through a brand image of purchasing decisions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T52361
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim Musthofal Akhyar
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan diksi yang digunakan pada akun Instagram kampanye Pemilu 2024 dengan nama akun sahabat.alkhansa. Selain itu, penelitian ini juga akan menjelaskan seberapa efektif penggunaan diksi yang digunakan terhadap perolehan suara Al Khansa Mujahidah dalam Pemilu tahun 2024. Diksi merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dalam melakukan kampanye di media sosial untuk memudahkan pembaca agar mudah memahami ide dan gagasan yang ingin disampaikan oleh peserta Pemilu. Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menjelaskan dan mendeskripsikan berdasarkan kata-kata dari data yang diperoleh berdasarkan fokus dan tujuan penelitian ini. Dalam penelitian ini, akan dijelaskan diksi berdasarkan Gorys Keraf berupa, pemakaian kata bersinonimi, pemakaian kata bermakna denotasi dan konotasi, pemakaian kata umum dan kata khusus, pemakaian istilah asing, pemakaian jargon, dan slang yang digunakan dalam unggahan pada akun Instagram sahabat.alkhansa. Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan masyarakat agar lebih kreatif dalam menggunakan diksi dalam kehidupan sehari-hari dan dalam menggunakan media sosial. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat diksi yang digunakan dalam unggahan Instagram sahabat.alkhansa. Diksi yang digunakan yaitu, pemakaian kata bersinonimi, pemakaian kata bermakna denotasi dan konotasi, pemakaian kata umum dan kata khusus, pemakaian istilah asing, pemakaian jargon, dan slang.
This research was conducted with the aim of describing the diction used on the 2024 Election campaign Instagram account with the account name Sahabat.alkhansa. Apart from that, this research will also explain how ef ective the use of diction was in Al Khansa Mujahidah's vote acquisition in the 2024 elections. Diction is one of the things that must be considered when carrying out a campaign on social media to make it easier for readers to easily understand the ideas and thoughts they want. submitted by election participants. The author uses a qualitative descriptive method to explain and describe based on words the data obtained based on the focus and objectives of this research. In this research, diction based on Gorys Keraf will be explained in the form of, the use of synonymous words, the use of words with meanings of denotation and connotation, the use of general words and special words, the use of foreign terms, the use of jargon and slang used in uploads on the Sahabat.alkhansa Instagram account. This research is useful for increasing people's insight to be more creative in using diction in everyday life and in using social media. Based on the research that has been carried out, there is diction used in the Instagram uploads of Sahabat.alkhansa. The diction used is the use of synonymous words, the use of words with meanings of denotation and connotation, the use of general words and special words, the use of foreign terms, the use of jargon and slang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dediyansyah
"Penelitian ini menguji hubungan penggunaan Instagram dengan loneliness pada remaja usia 15-19 tahun. Sebanyak 486 partisipan dari lima kota di Jabodetabek dilibatkan dalam penelitian ini. Data partisipan diambil dengan menggunakan metode online dan offline. Penggunaan Instagram diukur dengan menggunakan Instagram Usage yang di konstruk oleh Cheung (2014). Sementara itu, loneliness diukur dengan Shortened 3-Items Loneliness Scale (Hughes, Waite, Hawkley, & Cacioppo, 2004). Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara penggunaan Instagram dengan loneliness pada remaja (r = -0,134, p < 0,01). Ini berarti, semakin sering seseorang menggunakan Instagram, semakin rendah loneliness yang ia miliki.

This study examined correlation between Instagram usage and loneliness among adolescents age 15-19 years. 486 people from five different city in Jabodetabek, involved in this research. Data were collected online and offline. People's activity on Instagram was measured by Instagram Usage, which had been constructed by Cheung (2014). Meanwhile, loneliness was measured by Shortened 3-Items Loneliness Scale (Hughes, Waite, Hawkley, & Cacioppo, 2004). Results shown that Instagram usage negatively correlated with loneliness (r = -0,134, p < 0,01). This means, more often a person using Instagram, the less loneliness that she or he has.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Pratama Afrianto
"Kegiatan donasi yang dilakukan di ruang-ruang publik mulai bergeser sejak kemunculan internet. Seperti halnya Kitabisa.com yang bergerak dalam bidang sosial dan fokus pada kegiatan penggalangan dana atau donasi. Dari berbagai bentuk kegiatan donasi yang dikampanyekan oleh Kitabisa.com, yang menarik adalah konten #bantulansia. Konten dikemas dengan menampilkan kondisi kemiskinan lansia sehingga mampu menarik para pengguna Instagram untuk memberikan like, komentar, bahkan donasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotika yang berfokus pada kajian tentang tanda-tanda, fungsi tanda, sistem tanda dan produksi makna ditarik dari tanda-tanda tersebut dengan model semiotika Ferdinand De Saussure. Terdapat dua komponen yang berkaitan dalam semiotik, yaitu penanda (signifier) adalah sebuah bunyi, gambar, atau tulisan yang bermakna artinya petanda adalah aspek material dari apa yang dilihat, dibaca, ditulis atau didengar. Kedua adalah petanda (signified) yang merupakan konsep atau gambaran mental atau pikiran, artinya penanda adalah aspek mentalnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kitabisa.com cenderung menampilkan kondisi lansia yang rentan, kekurangan ekonomi dan harapan yang tidak tercapai karena ekonomi terbatas sehingga membangkitkan rasa iba, prihatin yang menjadi trigger dalam konten Kitabisa.com. Konten yang diproduksi terpola, te-rutinisasi serta mengikuti kerangka standar dan prosedur Kitabisa.com dengan syarat 5% dari donasi terkumpul akan diklaim oleh Kitabisa.com. Semakin banyak donasi yang terkumpul maka semakin tinggi nilai 5% yang diklaim oleh Kitabisa.com artinya ideologi komersial pun tidak luput dari tubuh Kitabisa.com.

Donation activities carried out in public spaces began to shift since the emergence of the internet. Like Kitabisa.com, which is engaged in social activities and focuses on fundraising or donation activities. From the vast variety of donation campaign by Kitabisa.com, the interesting one is the content of #bantulansia. The content is packaged by displaying the poverty conditions of the elderly to attract Instagram users to give likes, comments, and even donations. This study uses a semiotic analysis method that focuses on the study of signs, sign functions, sign systems and the production of meaning drawn from these signs with Ferdinand De Saussures' semiotic model. There are two components in semiotics, the first one is signifier which could consist from sound, image, or writing created from the material aspect of what is seen, read, written or heard. The second is the signified which is a concept or mental picture or thought as the mental aspect. The results of this study indicate that Kitabisa.com tends to display the elderly in a vulnerable condition, economic difficulties and unachieved life expectancy caused by the economical limitations to trigger compassion and concern in Kitabisa.com content. The content produced is patterned, routinized and follows the standard framework and procedures of Kitabisa.com on the condition that 5% of the collected donations will be claimed by Kitabisa.com. The more donations collected, the higher the 5% value claimed by Kitabisa.com, meaning that commercial ideology does not escape Kitabisa.com's body.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafsah Lathifah Khairunnisa
"Lelang online di media sosial merupakan bentuk penyalahgunaan fungsi media sosial. Salah satu media yang digunakan untuk kegiatan lelang online adalah Instagram. Instagram digunakan oleh pelaku kejahatan untuk melakukan viktimisasi penipuan lelang online. Dengan menggunakan routine activity theory tulisan ini akan menjelaskan faktor- faktor yang mempengaruhi viktimisiasi penipuan lelang online di media sosial Instagram. Data yang ada pada penulisan ini menggunakan data sekunder dari media sosial yang akan dianalsis dengan teknik analisis narasi. Berdasarkan hasil penelitian, adalah terdapat 3 (tiga) faktor viktimisasi penipuan lelang online di Instagram. Pertama, pemanfaatan computing environment pada Instagram yang merupakan motivated offender. Kedua, perilaku risk-taking korban yang mempengaruhi korban menjadi suitable target. Terakhir, kurangnya pengawasan yang handal oleh provider yaitu Instagram dan Pemerintah yang merupakan uncapable guardian.

Online auctions on social media are a form of abuse of the function in social media. One of the social media used for online auction activities is Instagram. Instagram is used by criminals to do victimization on online auction fraud. By using routine activity theory, this paper will explain the factors that influence the victimization of online auction fraud on social media Instagram. The data used in this paper is a secondary data from social media which will be analyzed using narrative analysis techniques. Based on the research results, there are 3 (three) factors of victimization of online auction fraud on Instagram First, the use of the computing environment on Instagram which is a motivated offender. Second, the victim's risk-taking behavior that influences the victim to become a suitable target. Finally, there is a lack of reliable supervision by providers, namely Instagram and the government, which are uncapable guardians."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M. Nursyaadillah
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh iklan media sosial terhadap niat beli. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data penelitian dikumpulkan melalui survei dengan total 97 responden. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan regresi linier. Hasil perhitungan data penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung antara iklan media sosial dengan minat beli sebesar 0,504 atau 50,4%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan Instagram media sosial berpengaruh positif terhadap minat beli untuk semua produk yang diiklankan oleh e-commerce pada iklan Instagram, kepada generasi milenial di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

This study aims to examine the effect of social media advertising on purchase intention. This study uses a quantitative approach. The research data was collected through a survey with a total of 97 respondents. The instrument in this study used a questionnaire and data analysis used linear regression. The results of the calculation of research data show that there is a direct influence between social media advertising and purchase intention of 0.504 or 50.4%. The results showed that social media Instagram ads had a positive effect on buying interest for all products advertised by e-commerce on Instagram ads, to the millennial generation in Jakarta, Banten, and West Java."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>