Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96843 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ringga Rasi Hatmoko
"Aktifitas pergerakan transportasi pada negara Indonesia semakin mengalami peningkatan pertahunnnya. Peningkatan aktivitas tersebut berjalan seiringan dengan tingginya pembangunan dan pengembangan insfrastruktur. Peningkatan ini tidak hanya di daerah perkotaan tetapi juga di daerah lain sehingga masih memerlukan pembangunan untuk mendukung aktivitas tersebut. Oleh karenanya dapat dipastikan bahwa kebutuhan akan bahan-bahan bangunan juga akan meningkat. Salah satu penggunaan bahan untuk lapis permukaan yang sering digunakan pada perkerasan jalan adalah material paving block. Demikian pula bahan beton termasuk material yang sering digunakan untuk berbagai macam bahan bangunan, sehingga timbul dampaknya yaitu limbah beton. Penelitian ini dilakukan untuk memanfaatkan limbah beton sebagai agregat menengah pada paving block dari nilai kuat tekan yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan SNI 03-1691-1996. Dalam penelitian ini menggunakan variasi umur benda uji, variasi ketinggian, dan variasi kepadatan. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa penambahan material RCA memiliki nilai kuat tekan yang lebih rendah dari campuran tanpa RCA. Penurunan nilai kuat tekan benda uji kontrol dengan benda uji campuran tambahan RCA sebagai agregat menengah sebesar 25.87% pada variasi 6 cm, 23.88% pada variasi 8 cm, dan 15.90% pada variasi 10 cm. Meskipun demikian penurunan ini tetap memberikan manfaat dari penggunaan agregat limbah beton sebagai material daur ulang untuk mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh material beton.

Transportation movement activities in Indonesia are increasing every year. The increase in activity goes hand in hand with the high development and development of infrastructure. This increase is in urban areas and other areas, so it still requires action to support these activities. Therefore, it is confident that the demand for building materials will also increase. One of the materials used for surface coatings that are often used in road pavements is paving block material. Likewise, concrete is often used for various building materials, so the impact is concrete waste. This research analyzed the utilization of cement concrete waste as intermediate aggregate in paving blocks from the compressive strength value produced under the provisions of SNI 03-1691-1996. This study uses age variations of the test object, variations in height, and variations in density. The results indicate that adding RCA material has a lower compressive strength value than the mixture without RCA. The decrease in the compressive strength of control specimens with additional mixed specimens of RCA as intermediate aggregate was 25.87% at 6 cm variation, 23.88% at 8 cm variation, and 15.90% at 10 cm variation. However, this decrease still benefits from using concrete waste aggregate as a recycled material to reduce the environmental impact caused by cement concrete material."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mampearachchi, Wasantha
"This book provides a comprehensive overview of concrete block paving (CBP). Starting with the basics, such as the history, applications, advantages and limitations of CBP, it then discusses in detail the structural behavior, construction process, and design support conditions, covering topics like specifications for blocks and laying patterns, field performance and mix design for ICBP. Lastly, it examines good CBP practices and maintenance."
Singapore: Springer Singapore, 2019
e20510450
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Rafid Firmansyah
"Kondisi permukaan jalan merupakan salah satu penyebab penyumbang kecelakaan di jalan, skid resistance memiliki peran penting untuk menahan roda supaya tidak mudah tergelincir. Penelitian ini berfokus pada faktor limbah beton sebagai agregat menengah dan faktor suhu pada permukaan perkerasan jalan dengan tipe AC-WC batas tengah. Penelitian ini akan membandingkan pengaruh penggunaan limbah beton sebagai agregat menengah pada campuran AC-WC batas tengah dengan agregat alami pada campuran AC-WC batas tengah terhadap nilai skid resistance dengan perubahan suhu. Digunakan presentase limbah beton sebagai agregat menengah sebanyak 43%. Kadar aspal optimum yang digunakan untuk campuran agregat batuan sebanyak 8% dan untuk campuran limbah beton 9%. Pengujian ini digunakan alat british pendulum tester dengan variasi suhu yang digunakan pada penelitian adalah 26oC, 30oC, 35oC, 40oC, 45oC, dan 50oC. Pengujian juga digunakan 2 kondisi berbeda, yaitu kondisi standart dan kondisi immersion dalam bak perendam selama 24 jam dengan suhu 60oC. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa nilai skid resistance campuran limbah beton lebih tinggi dibandingan dengan campuran agregat batuan, dengan nilai skid resistance yang akan semakin menurun jika suhu permukaan semakin, tingkat korelasi antara nilai skid resistance dengan suhu adalah sedang.

The condition of the road surface is one of the causes of accidents on the road, skid resistance has an important role to keep the wheels from slipping easily. This research focuses on the recycle concrete aggregate factor as intermediate aggregate and the temperature factor on the surface of road pavement with the middle limit type AC-WC. This study will compare the effect of using recycled concrete aggregate as intermediate aggregate in the middle limit AC-WC mixture with natural aggregate in the middle limit AC-WC mixture on the value of skid resistance with temperature changes. The percentage of recycled concrete aggregate as an intermediate aggregate is used as much as 43%. The optimum asphalt content used for a mixture of rock aggregate is 8% and for a mixture of recycled concrete aggregate 9%. This test used a British pendulum tester with temperature variations used in this study were 26oC, 30oC, 35oC, 40oC, 45oC, and 50oC. The test also used 2 different conditions, namely standard conditions and immersion conditions in an immersion bath for 24 hours at a temperature of 60oC. From the results of the study, it was found that the skid resistance value of the recycled concrete aggregate mixture was higher than that of the natural aggregate mixture, with the skid resistance value decreasing as the surface temperature increased, the correlation level between the skid resistance value and the temperature was moderate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Dwi Rahmat Rajab Sirfefa
"Penggunaan Asbuton LGA dan pemanfaatan limbah beton (RCA) semakin berkembang dan menjadi alternatif yang menarik sebagai pengganti agregat dan aspal konvensional dalam pembangunan jalan yang memiliki kapasitas beban lalu lintas yang rendah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah beton terhadap parameter marshall dan nilai kuat lentur campuran aspal. Benda uji yang dibuat dibagi menjadi dua yaitu benda uji marshall yang akan diuji marshall dan benda uji paving block yang akan diuji bending. Kedua benda uji tersebut menggunakan spesifikasi campuran CPHMA, dimana benda uji paving block akan menggunakan kadar aspal optimum dari pengujian marshall. Tahapan pengujian dimulai dengan pengujian karakteristik dari material yang digunakan yaitu agregat baru, limbah beton, aspal minyak, asbuton LGA serta oli bekas yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan material yang digunakan. Selanjutnya dilakukan pembuatan benda uji berdasarkan blending agregat dan job mix formula yang dibuat. Kemudian dilakukan pengujian Marshall Standard terhadap benda uji untuk mencari kadar aspal optimum dari campuran, dan dilanjutkan dengan pengujian lentur untuk mengetahui kuat lentur dari campuran. Hasil pengujian yang didapatkan yaitu nilai KAO untuk campuran agregat baru tanpa menggunakan RCA adalah 7,5% sedangkan untuk campuran dengan tambahan RCA adalah 8%. Serta nilai kuat lentur yang didapatkan dari pengujian kuat lentur menggunakan campuran agregat baru tanpa RCA yaitu 0.313 Mpa sedangkan untuk campuran dengan RCA adalah 0.295 Mpa.

The use of Asbuton LGA and the utilization of Recycled Concrete Aggregates (RCA) is growing and is an attractive alternative as a substitute for conventional aggregate and asphalt in the construction of roads that have a low traffic load capacity. The purpose of this study was to determine the effect of the addition of recycled concrete aggregates on Marshall parameters and the value of the flexural strength of the asphalt mixture. The test object made is divided into two, namely the Marshall test object which will be tested by Marshall and the paving block test object which will be tested for bending. The two specimens used the CPHMA mixture specifications, where the paving block specimens will use the optimum bitumen content from the Marshall test. The testing phase begins with testing the characteristics of the material used, namely new aggregate, waste concrete, oil asphalt, LGA asbuton and used oil which aims to determine the feasibility of the material used. Then, the test object is made based on the aggregate blending and job mix formula made. Then the Marshall Standard test was carried out on the specimens to find the optimum asphalt content of the mixture, and continued with flexure testing to determine the flexural strength of the mixture. The test results obtained were that the KAO value for the new aggregate mixture without using RCA was 7.5% while for the mixture with additional RCA it was 8%. As well as the flexural strength value obtained from the flexural strength test using a new aggregate mixture without RCA, which is 0.313 Mpa, while for a mixture with RCA, it is 0.295 Mpa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darren Matthew
"Fenomena banjir hampir setiap tahun terjadi di Indonesia. Banjir menyebabkan masalah ekonomi, masalah sosial, masalah kesehatan, hingga sudah memakan korban jiwa. Salah satu faktor utama yang menyebabkan banjir adalah sebagian besar permukaan jalan dilapisi material yang bersifat kedap air sehingga air hujan tidak dapat terinfiltrasi ke dalam tanah dan menyebabkan limpasan air hujan, yang kemudian terakumulasi dan terjadi banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari porous concrete paving block sebagai salah satu upaya untuk mencegah terjadinya banjir. Digunakkan batu screening dengan ukuran 4-9.5 mm sebagai komponen utama pembuatan porous concrete paving block. Dibuat paving block dengan variasi tinggi 6 cm, 8 cm, dan 10 cm. Rangkaian pengujian dilakukan untuk melihat karakteristik dari porous concrete paving block. Pengujian yang dilakukan berupa uji kuat tekan, porositas, dan laju infiltrasi. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, porous concrete paving block memiliki porositas berkisar antara 19 – 23% dan laju infiltrasi berkisar antara 0.17 – 0.42 cm/detik, namun porous concrete paving block mengalami penurunan kuat tekan sebesar 58-60% jika dibandingkan dengan paving block konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa porous concrete paving block hanya dapat digunakkan sebagai area pejalan kaki dan taman.

Floods occur almost every year in Indonesia. Floods cause economic, social, and health problems, and have even claimed lives. One of the main factors that cause flooding is that most of the road surfaces are coated with impervious pavement materials so that rainwater could not infiltrate into the soil and cause rainwater runoff, which accumulates and cause flooding. This research aims to study porous concrete paving block as an effort to prevent flooding. Screening stone with a size of 4-9.5 mm were used as the main component in manufacturing porous concrete paving block. Paving blocks were made with height variation of 6 cm, 8 cm, and 10 cm. A series of test were conducted to see the characteristics of porous concrete paving block. Compressive strength, porosity, and infiltration rate test are forms of testing that are carried out. The results show that porous concrete paving blocks have porosity between 19-23% and infiltration rate ranging from 0.17-0.42 cm/s. However, the compressive strength decreased by 58-60% when compared to conventional paving blocks. This indicates that porous concrete paving blocks can only be used as pedestrian and garden areas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reyhan Ananda
"Perkembangan infrastruktur jalan di Indonesia akan membutuhkan banyak nya batuan dan pasir untuk membangun jalan nasional dan jalan tol, sehingga dapat mempengaruhi alam. Dengan itu muncul solusi pemakaian limbah beton sebagai agregat pada perkerasan jalan untuk mengurangi jumlah batuan alami dalam pembuatan jalan nasional dan jalan tol. Limbah beton dapat kita jumpai dimanapun, limbah beton dapat berupa bongkahan penghancuran bangunan, puing-puing proyek infrastruktur, dan limbah beton pabrik. Penggunaan limbah beton akan dipakai sebagai agregat kasar dengan variasi kadar aspal 7%, 7,5%, 8%, 8,5%, dan 9%. Lalu digunakan kadar aspal 6%, 6,5%, 7%, 7,5%, dan 8% untuk agregat batuan sebagai pebanding penggunaan limbah beton sebagai agregat kasar. Pengujian akan dilakukan dengan Marshall Standard dan Immersion. Hasil menunjukan bahwa limbah beton sebagai agregat kasar meningkatkan Stabilitas, Marshall Quotient, VMA, dan VIM lalu menurunkan nilai VFA, Flow, dan Indeks Kekuatan Sisa.

The development of road infrastructure in Indonesia will require a lot of rock and sand to build street roads and toll roads, sthe needs of those materials can affect nature. With that came the solution of using concrete waste as aggregate on road pavements to reduce the amount of natural rock in the construction of street roads and toll roads. We can find concrete waste anywhere, concrete waste can be obtaint from demolishing bulidings, infrastructure project debris, and factory concrete waste. Waste concrete will be used as coarse aggregate with variations in asphalt content of 7%, 7.5%, 8%, 8.5%, and 9%. Then used asphalt content of 6%, 6.5%, 7%, 7.5%, and 8% for natural aggregates as a comparison for the use of concrete waste as coarse aggregate. Tests will be carried out with Marshall Standard and Immersion. The results show that waste concrete as coarse aggregate increases Stability, Marshall Quotient, VMA, and VIM and then decreases VFA, Flow, and Residual Strength Index values."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada suatu konstruksi bangnman, beton merupakan bagian yang penting dan
mempunyai andil yang besar terhadap kekuatan konstruksi bangunan tersebut. Salah
satu faktor yang mempengaruhi kekuatan beton ialah mutu material-material penyusun
campuran beton. Pada suatu bangunan tertentu diperlukan beton bertulang dan
pemasangan tulangan daiam beton bertulang ini harus sesuai dengan perhitungan yang
telah dilakukan ahli-ahli Sipil. Spesifikasi mutu beton biasanya dinyatakan dalam kuat
campuran beton. Untuk mengetahui apakah beton-beton yang ada pada suatu konstruksi
bangunan telah memenuhi spesifikasi yang diharuskan, tentunya perlu dilakukan suatu
pemeriksaan
Pemeriksaan ini dapat dilakukan tanpa merusak sehingga tidak mempengaruhi
kekuatannya setelah pemeriksaan dilakukan. Salah satu metoda tak merusak yang dapat
dilakukan untuk pemeriksaan beton bertulang ini adalah uji ultrasonik, yaitu dengan
memanfaatkan gelombang akustik berfrekuensi tinggi. Dasar dari metoda ini adalah
adanya perbedaan kecepatan gelombang ultrasonik di dalam beton akibat adanya cacat-
cacat berupa keropos atau retakan yang mungkin terdapat baik di dalam maupun pada
permukaan beton dan adanya perbedaan kecepatan gelombang ultrasonik di dalam
tulangan baja.
Pada penelitian ini dibuat beberapa benda uji baik yang berbenruk kubus,
silinder, maupun balok dengan maupun tanpa tulangan baja dengan kual lekan yang
berbeda-beda sebagai model pengujian dengan pengkombinasian gradasi agreat kasar.
Peugujian ultrasonik pada benda uji dilakukan dengan metode transmisi. Pada pengujian ini digunakan slat yang dapar mengeluarkan gelombang ultrasonik dengn frekuensi 54 khz dan kecepatan gelombang yang merambat dalam beton 3,5 - 4,5 km/s tergantung mutu beton."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Dini Sofyani
"Penelitian ini membahas tentang penggunaan Abu Sekam Padi (RHA) sebagai bahan subtitusi perekat semen dan penggunaan Limbah Adukan Beton (CSW) sebagai agregat halus untuk mengurangi penggunaan jumlah pasir pada beton. Penelitian dilakukan dengan membuat mortar dengan lima variasi campuran dengan jumlah CSW 30%, 40%, 50%, 60% dan 70% dengan penggunaan RHA tetap yaitu 8% dari total pemakaian semen. Sifat mekanis beton yang diuji meliputi: kuat tekan, densitas atau kerapatan, absorbsi atau penyerapan air dan uji susut. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 3, 7, 14, 21, 28, 56 dan 90 hari. Untuk pengujian densitas dan absorbsi dilakukan pada umur 28 hari. Sedangkan untuk pengujian susut dilakukan pada umur 1-28 hari secara terus-menerus. Pada pengujian-pengujian yang sudah dilakukan, nilai optimum terjadi pada campuran dengan jumlah CSW 30%, karena memiliki nilai kuat tekan dan densitas paling tinggi, serta penyerapan air dan penyusutan yang paling rendah. Dari penelitian ini diharapkan mortar dengan campuran RHA dan CSW dapat diaplikasikan untuk pembuatan bahan konstruksi ramah lingkungan.

The focus of this study is observing the use of Rice Husk Ash (RHA) as a subtitute of portland cement and Concrete Sludge Waste (CSW) to reduce of sand in concrete. Five compotitions are made in this study with precentages of CSW are 30%, 40%, 50%, 60% and 70% and fixed amount 8% of RHA. The concrete were tested in compressive strength test at the age of 3, 7, 14, 21, 28, 56 and 90 days. Density test and absorption test at the age of 28 days. And Shrinkage test at the age of 1-28 days. From the result of those tests obtained an optimum number of CSW 30% because has the biggest compressive strength and density, thelowestabsorption and percentage of shrinkage. From the result has been obtained, the concrete with RHA and CSW could be applied to building material."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S57865
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Koestiawan Setiadi
"Beton merupakan salah satu bahan yang banyak digunakan sebagai perkerasan jalan, karena bukan saja memiliki keandalan dalam hal kekuatan, keawetan serta kemudahan pelaksanaannya, tetapi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Oleh karena itu, dengan perkembangan teknologi beton sekarang ini, dilakukan usaha untuk meningkatkan kinerja beton menjadi lebih efektif dan efisien sebagai bahan perkerasan jalan yaitu dengan cara membuat struktur beton berpori yang memungkinkan aliran permukaan untuk infiltrasi ke dalam tanah. Perkerasan beton berpori merupakan salah satu bentuk pendekatan inovatif yang bersifat unik dalam pengelolaan air hujan dan efektif dalam menanggulangi permasalahan lingkungan serta mendukung pembangunan yang berdasarkan pendekatan ekosistem pada land development dan stormwater management. Peningkatan jumlah penggunaan beton dalam dunia konstruksi akan meningkatkan kebutuhan material beton dan mengakibatkan keterbatasan alam dalam menyediakan material pembentuk beton serta menyebabkan penurunan jumlah sumber alam yang tersedia untuk keperluan pembetonan. Di lain pihak, limbah industri manufaktur dari sisa proses finishing body mobil telah mengalami peningkatan hingga 10 ton/tahun. Permasalahan biaya dan tempat pembuangan limbah tersebut serta kerusakan alam yang dapat diakibatkan oleh pembuangan limbah, mendorong pemanfaatan limbah finishing industri manufaktur sebagai agregat alternatif yang dapat menggantikan sebagian agregat alam di dalam campuran beton. Secara keseluruhan, berdasarkan hasil pengujian permeabilitas, porositas, kuat tekan, kuat lentur dan leachate, maka beton berpori dengan pemanfaatan limbah finishing sebagai pelengkap atau pengganti agregat halus maka hasil optimum dicapai dengan pemanfaatan limbah sebesar 75% dari berat agregat halus. Dari hasil permeabilitas, beton berpori umur 28 hari dengan kandungan limbah 75% memiliki nilai kecepatan meluluskan air yang sangat bagus yaitu 0,378 cm/s dan berhasil meloloskan air sebanyak 83,42%, dapat menahan kuat tekan sebesar 3,243 MPa (umur beton 28 hari), kuat lentur sebesar 0,570 MPa serta pengaruh minimum terhadap lingkungan dengan memperhatikan subgrade soil properties dan kedalaman air tanah.

Concretes are one of the most popular material that has been used as pavement surfaces, not only because its strength, durability and workability, but also for its high economical value. Therefore, with compilation of concrete technologies, in order to improve concrete performance to be more effective and efficient, qualified structural system of porous pavement are those that reflected in high infiltration rates. Porous pavement are innovative and unique approach in stormwater management, it can improve the environment in vital ways and overbalanced sutainable development based on land development and stormwater management. The increasing of concrete amount in construction will excess demand of concrete materials and result natural source supply deflation. in other side, manufacture industrial waste has extremely increase into number of 10 tons/year. Cost and land problems also environmental damage that caused by waste disposal had encouraged the usage of manufacture industrial waste from finishing process as mixture in fine aggregate material that can replace most of aggregat quantity in concrete. According to the research on several tests, such as permeability,porousity, compressive and flexural strength also leachate test, the optimal result if reached by mixture with 75 % finishing waste addition. From the permeability test, 28 days porous concrete using 75% finishing waste resulted high permeability rate, that is 0,378 cm/s and succeded to infiltrate water approximately to 83,42% , able to resist 3,243 Mpa load and flexural stretng within 0,570 Mpa. It also has minimum impact to environmental issues, with consideration of subgrade soil properties and water table level."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The Purpose of this paper is to study the mechanical behavior of concrete blocks and prisms when performing axial compression tests within the Brazilian base of knowledge, intending to foment data of this kind for a world based networks. The block were built using five different mixtures in which the quantity of cement and the compacting ratio (density) were varied ( during the fabrication process). The three course high prisms were assembled using 1 cm (0.39 in.) thick full badded joints, always trying to leave the mortar's characteristic constant . The axial compression test were conducted according to Brazilian practice code recommendations, because most of the these standards are very similar to international practice code s. The compressive strenght, strains, and rupture form of each mixture studied were recorded . Attempts were made to correlate the strength, efficiency ratio(block strength / prism strength of the prisms, strains and rupture form ; with the quantity of cement and compacting ratio. The data are presented in tables and figures, and the obtained results are discussed throughout the text."
507 ACI 104:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>