Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135763 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Butsainah Jihan
"Stres akademik merupakan respon psikologis pada mahasiswa terhadap tuntutan akademik. Stres ini dianggap sebagai ancaman pada hasil belajar dan pencapaian akademik di perguruan tinggi. Di era pandemi ini, stres akademik juga menjadi tantangan pada mahasiswa keperawatan yang telah mengalami penyakit covid 19. Telah dilaporkan bahwa penyintas covid 19 memiliki kualitas hidup yang buruk. Dengan demikian, pemahaman terkait hubungan antara stres akademik dengan kualitas hidup pada penyintas covid 19 penting untuk didalami. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres akademik dengan kualitas hidup pada mahasiswa keperawatan penyintas covid 19. Metode cross-sectional digunakan dalam penelitian ini dengan melibatkan 106 mahasiswa keperawatan penyintas covid 19. Academi Stress Scale dan WHOQoL-BREF merupakan instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengukur stres akademik dan kualitas hidup secara berurut. Uji korelasi pearson memperlihatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara stres akademik dengan kualitas hidup (p<0,05) dengan korelasi negatif rendah (r= -0,228). Penelitian ini menunjukkan bahwa stres akademik dapat mempengaruhi kualitas hidup pada mahasiswa penyintas covid 19. Namun, penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk mengeksplorasi variabel lainnya yang juga memiliki kemungkinan mempengaruhi kualitas hidup.

Academic stress is a psychological response of students toward academic demands. This stress is deemed to be a threat to learning outcomes and academic performance in college. In this pandemic era, academic stress is also a challenge for nursing school college students who have survived from Covid-19 disease. It has been reported that survivors of Covid-19 experience poor quality of life (QoL). Thus, the understanding of the association between academic stress and QoL in student covid-19 survivors is essential to be explored. This study to examine the correlation between academic stress and QoL in nursing students Covid-19 survivors. A cross-sectional method was applied in this study, which involved 106 bachelor nursing student Covid-19 survivors. Academic Stress Scale and WHOQoL -BREF were instruments used to measure academic stress and QoL consecutively. Pearson correlation test showed there was a significant relationship between academic stress and QoL (p<0.05) with a negative low correlation (r=-0.228). This study shows that academic stress may affect the QoL in students of Covid-19 survivors. However, further study is necessary conducted to explore the other variables that probably influence QoL as well."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie Kumala Hayati
"Guru adalah profesi yang memiliki banyak tugas dan tanggung jawab. Beban kerja yang meningkat di akhir semester bisa menjadi stresor untuk guru. Stres dan kualitas tidur merupakan dua hal yang saling berkaitan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan kualitas tidur pada guru. Sampel penelitian ini adalah 111 guru aktif yang mengajar di DKI Jakarta, dengan desain penelitian cross-sectional dan analisis bivariat uji Pearson chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai P value sebesar 0,947 yang berarti tidak ada hubungan antara kedua variabel.

Teacher is a profession with many duties and responsibilities. Increased workload at the end of the semester can be a stressor for teachers. Stress and sleep quality are two interrelated things. The study aims to identify the relationship between stress levels and sleep quality in teachers. The samples of this study were 111 actively-teaching teachers in DKI Jakarta, with a cross-sectional study and Pearson chi square test bivariate analysis. The result of the study shows P value score is 0,947 which means there is no relationship between the two variables.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novalita Lamanda Putri
"Stres kerja merupakan salah satu risiko penurunan kemampuan kerja, yang berdampak kepada produktifitas perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat stres kerja dengan kemampuan kerja pada operator mesin cetak di PT. X. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diadaptasi dari Niosh Gereric Job Stress Questionnare dan Work Ability Index. Variabel pekerjaan sebagai faktor penyebab stres memiliki hubungan signifikan dengan kejadian stres yaitu variabel lingkungan kerja, disain kerja, dukungan dalam pekerjaan, dan perkembangan karir. Hasil penelitian menunjukkan, tingkat stres kerja mempengaruhi kemampuan kerja pekerja, dengan proporsi 80,6% pekerja yang mengalami stres berat memiliki kemampuan kerja buruk, dengan odd ratio 8, sehingga pekerja yang mengalami stres berat memiliki risiko 8 kali lebih tinggi untuk memiliki kemampuan kerja yang buruk dibandingkan pekerja yang mengalami stres ringan.

Job stress is one of risk factor to work ability impairment, which has impact to productivity. The purpose of this research is to analyze the relation between stress level and work ability on press- machine operator in PT. X year 2014. This research is quantitative research with cross sectional design study. Data is collected using questionnaire which is adapted from Niosh Gereric Job Stress Questionnare and Work Ability Index. Job factor which has significant relation with job stress is work environment, work design, social support, and career development. This research show that there is a siginificant relation between job stress, and work ability, with proportion 80,6% workers that had heavy work related stress has poor work ability. Based on chi square test, worker with heavy stress have risk until 8 times higher to have work ability impairment, than worker with light stress.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risa Adinda Amelia
"Kualitas asuhan keperawatan merupakan komponen penting yang secara signifikan berkontribusi terhadap kualitas layanan kesehatan secara keseluruhan termasuk stress yang dialami perawat sehingga mencegah kualitas kehidupan kerja menurun. Lingkungan kerja, termasuk beban kerja, komunikasi, dan budaya organisasi, memiliki dampak yang besar terhadap kualitas perawatan yang diberikan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan kualitas kehidupan kerja di kalangan perawat di Rumah Sakit. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan kuesioner survei untuk mengumpulkan data dari sampel perawat yang bekerja di rumah sakit dan menggunakan metode cross-sectional. Sampel penelitian yang sebanyak 216 perawat. Metode pengambilan sampel menggunakan cluster sampling dengan Teknik simple random sampling. Penelitian ini menggunakan kuesionerExpanded Nursing Stress Scale (ENSS) sebanyak 57 item dan Kualitas Kehidupan Kerja sebanyak 50 item. Hasil penelitian yang di analisis menggunakan uji korelasi Chi-square menunjukkan ada hubungan antara tingkat stress dengan kualitas kehidupan kerja pada perawat yang bekerja di Rumah Sakit (r= 0,004 a <0,05). Peneliti menyarankan kepada Rumah Sakit untuk mengembangkan dan mengimplementasikan strategi untuk mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kualitas kehidupan kerja di antara para perawat. 

The quality of nursing care is an important component that contributes significantly to the overall quality of health care, including the stress experienced by nurses that prevents the quality of work life from deteriorating. The work environment, including workload, communication, and organizational culture, has a major impact on the quality of care provided in hospitals. This study aims to determine the relationship between stress levels and quality of work life among nurses in hospitals. This study used a quantitative approach, using a survey questionnaire to collect data from a sample of nurses working in the hospital and using a cross-sectional method. The research sample consisted of 216 nurses. The sampling method used was cluster sampling with simple random sampling technique. This study used the Expanded Nursing Stress Scale (ENSS) questionnaire as many as 57 items and Quality of Work Life as many as 50 items. The results of the study analyzed using Chi-square correlation test showed that there was a relationship between the level of stress and quality of work life of nurses working in hospitals (r= 0,004 a <0,05). The researcher suggested the hospital to develop and implement strategies to reduce the stress level and improve the quality of work life of nurses."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Dwi M.
"Kualitas tidur yang buruk dipercaya dapat mempengaruhi kondisi fisik, psikologis, dan kognitif. Penelitian ini membahas tentang hubungan kualitas tidur mahasiswa dengan tingkat stres, kecemasan, dan depresi. Desain yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan potong lintang. Penelitian ini melibatkan 220 mahasiswa keperawatan sebagai responden yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan Depression, Anxiety, and Stress Scale-21 (DASS-21). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kualitas tidur dengan tingkat kecemasan (p<0.001), tetapi tidak ada hubungan kualitas tidur dengan stres dan depresi (p=0,12; p=0,086). Akan tetapi, ditemukan bahwa mahasiswa berkualitas tidur buruk memiliki tingkat stres dan depresi yang lebih tinggi. Kegiatan untuk menurunkan tingkat kecemasan, stres, dan depresi yang tepat perlu diprogramkan secara terstruktur di program studi, dan perlu penelitian lebih lanjut tentang terapi yang tepat untuk meningkatkan kualitas tidur.

Poor sleep quality is believed can affect the physical, psychological, and cognition. This study aimed to determine the correlation between sleep quality and levels of stress, anxiety, and depression. Design of this study was analytical with cross sectional approach. This study used Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) and Depression, Anxiety, and Stress Scale-21 (DASS-21) as instruments. There were 220 nursing students who participated and chosen by stratified random sampling technique. The results showed there were an association between sleep quality with levels of anxiety (p<0,001). Although, there were no correlation between sleep quality with stress and depression (p=0.12 and p=0.086), it was found that students which have bad sleep quality also have the higher level in stress and depression. The structured activities to reduce levels of anxiety, stress, and depression should be programmed by study program. Researcher suggested for next research to explore how to improve sleep quality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56475
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman
"Pandemi COVID-19 berdampak sangat luas, khususnya pada orang dengan HIV/AIDS sering mengalami stress dan cemas lantaran takut tertular COVID-19, yang dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup mereka. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara resiliensi dan dukungan sosial dengan kualitas hidup pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA) selama masa pandemi COVID-19. Metode penelitian ini adalah cross sectional, jumlah sampel sebanyak 133 orang diambil secara convenience sampling. Resiliensi diukur menggunakan kueosiner (CD-RISC-25), dukungan sosial (MSPSS) dan kualitas hidup menggunakan (WHOQoL-HIV-BREF). Dari hasil analisis Chi-Squaire bahwa resiliensi memiliki hubungan signifikan terhadap kualitas hidup dengan (p=0,000 < α=0,05). Demikian juga dukungan sosial memiliki hubungan signifikan terhadap kualitas hidup dengan (p=0,000 < α=0,05). Sedangkan dari hasil analisis regresi logistic berganda menunjukkan bahwa resiliensi menjadi variable dominan yang mempengaruhi kualitas hidup orang dengan HIV/AIDS dengan nilai OR=59,533. Kesimpulan ada hubungan antara resiliensi dan dukungan sosial dengan kualitas hidup, dan responden yang memiliki resiliensi tinggi memiliki kecenderungan 59,53 kali lebih tinggi memiliki kualitas hidup baik dibandingkan dengan responden yang memiliki resiliensi sedang dan rendah setelah dikontrol oleh status pernikahan, tingkat penghasilan dan lama didiagnosa HIV.

During the COVID-19 pandemic the impact was very broad, including people with HIV/AIDS, eexperienced fear of contracting COVID-19. The aim of this study was to determine the relationship between resilience and social support with the quality of life among people living with HIV/AIDS (PLWH) during pandemic. Methods: This research was a cross sectional study, involved 133 respondents that took part in the survey. The resileience was measured by (CD-RISC-25) questionnaire, and the social support was measured by (MSPSS), while the quality of life was measured by (WHOQoL-HIV-BREF). Results: resilience has a significant relationship with quality of life with (p = 0.000 < = 0.05). Likewise, social support has a significant relationship with quality of life (p = 0.000 < = 0.05). Multiple logistic regression analysis show that resilience is the dominant variable that affected the quality of life in people with HIV/AIDS with OR=59,533. The conclusion : resilience and social support with quality of life, and respondents who have high resilience have a 59.53 times higher tendency to have a good quality of life compared to respondents who have moderate and low resilience after being controlled by marital status, income status and duration of HIV diagnosis."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resti Rahmadika Akbar
"ABSTRAK
Lingkungan pembelajaran pada pendidikan kedokteran menentukan kesuksesan akademik mahasiswa. Akan tetapi, pendidikan kedokteran merupakan sumber terbesar yang menyebabkan mahasiswa stres, selain masalah pribadi, finansial ataupun masalah keluarga. Tujuan dari penelitian ini untuk menilai hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap lingkungan pembelajaran dengan tingkat stres mahasiswa. Penelitian ini merupakan studi dengan desain potong lintang, dilaksanakan mulai dari Desember 2016 sampai Juni 2017, melibatkan mahasiswa tingkat I, II, III dan IV Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah (FK UNBRAH), Padang, dengan total jumlah mahasiswa 595 orang. Persepsi mahasiswa terhadap lingkungan pembelajaran dinilai menggunakan kuesioner Dundee Ready Educational Environment Measure (DREEM) dan tingkat stres mahasiswa dinilai dengan kuesioner Depresion Anxiety Stress Scale (DASS) 42. Kedua kuesioner telah tervalidasi dan tersedia dalam Bahasa Indonesia. Responden yang terlibat dalam penelitian ini sejumlah 477 (80,1%). Persepsi seluruh mahasiswa terhadap lingkungan pembelajaran didapatkan nilai median 132(92-200), yang bermakna "lebih banyak positif dibandingkan negatif". Terdapat perbedaan bermakna persepsi mahasiswa tingkat I terhadap lingkungan pembelajaran dengan tingkat lainnya. Tingkat stres mahasiswa FK UNBRAH termasuk kategori normal. Hubungan persepsi mahasiswa terhadap lingkungan pembelajaran dan tingkat akademik bermakna dengan korelasi negatif sangat lemah (p<0,05). Semakin baik persepsi mahasiswa terhadap lingkungan pembelajaran, semakin rendah tingkat stres mahasiswa.

ABSTRACT
Learning environment in medical education is one of several aspect determine students' academic success. The medical education itself has been the biggest source of depression or stress for students, besides personal, financial, or family problems. The purpose of this study is to assess the correlation between students' perception about their learning environment and their stress levels. This study was a cross sectional study, conducted from December 2016 to April 2017, involving the 1st, 2nd, 3rd, 4th year students of the Faculty of Medicine, Baiturrahmah University (FK UNBRAH), Padang, with a total of 595 students. Students' perceptions on their learning environment were assessed using the Dundee Ready Educational Environment Measure (DREEM) questionnaire and the student stress level was assessed by the questionnaire of Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42). Both questionnaires have been validated and available in Bahasa. Respondents involved in the study were 477 (80.1%). The median of the students's perceptions on their learning environment was 132 (92-200), which means "more positive than negative". Students' perceptions on learning environment between 1st year students with other academic year differed significantly. The median value of student stress level was categorized as normal. There was no statistically significant difference in stress level based on academic level and gender. The correlation between students' perception toward learning environment and academic level was found to be significant with very weak negative correlation (p<0,05). The better students' perception of the students to the learning environment, the lower the stress level."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifatul Muizzati
"Pandemi COVID-19 memberikan dampak pada peningkatan kejadian Long COVID, terutama pada rentang usia produktif. Penelitian ini dilakukan sebagai respon tingginya riwayat peningkatan jumlah kasus COVID-19 di wilayah Jabodetabek dan sebagai upaya untuk menggambarkan risiko gejala Long COVID. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai kualitas hidup penyintas COVID-19 terutama pada penyintas yang memiliki risiko gejala Long COVID pada usia produktif di wilayah Jabodetabek. Metode penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Sampel terdiri dari individu yang pernah terinfeksi COVID-19 pada tahun 2021-2022, usia 15-64 tahun, dan berdomisili di wilayah Jabodetabek. Jumlah sampel terkumpul sebanyak 430 berdasarkan teknik cluster sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang terdiri dari karakteristik demografi dan klinis responden, serta instrument kualitas hidup Short Form Health Survey (SF-36) yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan dengan pendekatan statistik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian didapatkan bahwa Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki kualitas hidup baik (76,3%). Diikuti kualitas hidup sedang (17%), dan lemah (6,7%). Responden dengan risiko gejala Long COVID memiliki proposi kualitas hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan responden tanpa risiko gejala Long COVID. Domain fungsi sosial adalah domain kualitas hidup baik terbanyak, sedangkan domain energi adalah domain dengan kategori baik terendah. Penemuan ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pemahaman untuk pengembangan intervensi dalam meningkatkan kualitas hidup penyintas COVID-19 dan mengurangi dampak jangka panjang yang dialami.

The COVID-19 pandemic has had an impact on the increased occurrence of Long COVID, especially among the productive age group. This research was conducted in response to the high history of increasing COVID-19 cases in the Jabodetabek area and as an effort to describe the risk of Long COVID. This research was also conducted an overview of the quality of life of COVID-19 survivors, especially those at risk of Long COVID symptoms in the productive age group in the Jabodetabek area. The method that is used is cross-sectional. The sample consists of individuals who had been infected by COVID-19 in 2021-2022, aged 15-64 years, and living in Jabodetabek area. The total collected samples was 430 based on cluster sampling technique. Data was collected through a questionnaire which included respondents' demographic and clinical characteristics, as well as the Short Form Health Survey (SF-36) quality of life instrument which has been tested for validity and reliability. A quantitative descriptive statistical approach is used to analyze the data. The research findings showed that the majority of respondents had good quality of life (76.3%), followed by moderate quality of life (17%), and weak quality of life (6.7%). Respondents at risk of Long COVID symptoms had a lower proportion of quality of life compared to those without the risk of Long COVID symptoms. The social function domain had the highest proportion of good quality of life, while the energy domain had the lowest proportion of good quality of life. These findings are expected to provide insight and understanding for the development of interventions to improve the quality of life of COVID-19 survivors and reduce the long-term impacts they experience."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Puspitasari
"Mahasiswa rentan mengalami stres akademik karena banyaknya tuntutan akademik dan adanya transisi kondisi karena Pandemi COVID-19. Stres akademik yang dialami mahasiswa dapat memengaruhi kesehatan fisik, kesejahteraan psikologis, dan kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres akademik dengan kualitas tidur pada mahasiswa keperawatan. Penelitian dengan metode kuantitatif jenis deskriptif-korelasi dengan pendekatan cross-sectional ini melibatkan 234 mahasiswa program sarjana reguler FIK UI yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Instrumen Student-Life Stress Inventory (SLSI) digunakan untuk mengukur tingkat stres akademik dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengukur kualitas tidur. Hasil analisis univariat yaitu sebanyak 49,1% mahasiswa mengalami stres akademik tingkat berat dan 90,6% mahasiswa memiliki kualitas tidur kurang baik. Hasil analisis bivariat menggunakan uji Somers’d Gamma menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara stres akademik dengan kualitas tidur (p value: 0.003). Badan Konseling Mahasiswa tingkat fakultas sampai universitas disarankan untuk melakukan promosi kesehatan sebagai upaya mengatasi stres akademik dan kualitas tidur yang kurang baik pada mahasiswa. Peneliti selanjutnya dapat menambahkan jumlah sampel agar terlihat gambaran kejadian secara keseluruhan dalam suatu populasi.

Students are prone to experiencing academic stress due to the many academic demands and transitional conditions due to the COVID-19 Pandemic. Academic stress that experienced by students can affect physical health, psychological well-being, and sleep quality. This study aims to describe the relationship between academic stress and sleep quality in nursing students. This research used descriptive-correlation quantitative method with a cross-sectional approach involving 234 students of the regular undergraduate program of FIK UI who were selected by simple random sampling technique. The Student-Life Stress Inventory (SLSI) was used to measuring academic stress level and the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) was used to measuring sleep quality. The results of univariate analysis were 49,1% of students experienced severe academic stress and 90.6% of students had poor sleep quality. The results of bivariate analysis using the Somers’d Gamma test revealed that there were a significant relationship between academic stress and sleep quality (p value: 0.003). Student Counseling Boards from faculty to university levels are advised to carry out health promotion as an effort to overcome academic stress and poor sleep quality in students. The next researcher can add the number of samples so that the overall picture of events in a population can be seen."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nailul Dina Afera
"Stres akademik merupakan stres yang banyak terjadi dikalangan mahasiswa. Trait kepribadian neuroticism merupakan salah satu penyebab stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara trait kepribadian neuroticism dengan tingkat stres akademik pada mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
Penelitian menggunakan metode deskriptif-korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 91 orang mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan dari tahun pertama hingga tahun akhir menjadi sampel penelitian ini dengan teknik simple random sampling. Kuesioner penelitian menggunakan SLSI (Student-life Stress Inventory) dan NEO FFI (Neo Five Factor Inventory). Hasil penelitian didapatkan 44% mahasiswa mengalami stres akademik berat dan 44% mahasiswa memiliki nilai trait kepribadian neuroticism tinggi.
Hasil analisis hubungan didapatkan ada hubungan signifikan antara trait kepribadian neuroticism dengan tingkat stres akademik (p=0.00; α=0.05). Menghindarkan diri dari emosi negatif serta manajemen stres yang baik sangat perlu dilakukan oleh mahasiswa agar terhindar dari nilai trait kepribadian neuroticism yang tinggi serta stres akademik berat.

This study focused on the trait personality neuroticism dan academic stress among nursing students at Faculty of Nursing Universitas Indonesia. This study aimed to identify the correlation between trait personality neuroticism and academic stress.
Correlatives cross-sectional method is chosen as a design of research methodology involving 91 nursing students. SLSI (Student-life Stress Inventory) and NEO FFI (NEO Five Factor Inventory) used as research instrument.
The result shows 44% of students experienced severe of academic stress and 44% of students have high trait personality neuroticism and there is significant correlation between trait personality neuroticism and academis stress (p value 0.00; α 0.05). Keep the negative emotions away and have a good stress management are needed by students in order to avoid the high score of the personality trait neuroticism and severe academic stress.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>