Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165765 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amilita Medisa Rizky Dharmayanti
"Penelitian mengenai polikristalin perovskite manganite telah dilakukan, material Nd0,7Sr0,3Mn(1-x)CoxO3 (x = 0; 0,03; 0,05; 0,07 dan 0,1) disintesis dengan menggunakan metode sol–gel kemudian dikarakterisasi dengan menggunakan Xray Diffractometer dan menunjukkan bahwa doping cobalt pada sampel tidak menyebabkan perubahan struktur kristal yaitu orthorhombic dengan space group Pnma. Karakterisasi Scanning Electron Microscopy menunjukkan bahwa terjadi perubahan ukuran grain yang membesar pada saat didoping cobalt sebesar 3% dan 7% akibat penurunan interaksi double exchange (DE). Hasil pengujian dengan menggunakan Vibrating Sampe Magnetometer menunjukkan penurunan magnetisasi pada saat diberikan kenaikan doping cobalt. Selain itu, saat diuji dengan cryogenic magnetometer, sampel dengan doping cobalt 7% menunjukkan nilai resistivitas yang tinggi yang ditunjukkan dengan pergeran puncak yang dipengaruhi oleh adanya ion Co3+ yang menyebabkan terpisahnya charge transfer sepanjang ikatan Co – O – Co.

Polycrystalline perovskite manganite Nd0,7Sr0,3Mn(1-x)CoxO3 (x = 0; 0,03; 0,05; 0,07 dan 0,1) material has been synthesized using sol – gel methods. It was observed under the X-ray Diffractometer and shows that different amount of cobalt doping on the sample caused the crystal structure to remains the same, which is orthorhombic with Pnma space group. The characterization using Scanning Electron Microscopy indicated the changed of the grain in the sample which grow larger when cobalt was doped for 3% and 7%, it is due to the lower double exchange (DE) interaction. Furthermore, the result from Vibrating Sampe Magnetometer denote that the magnetization is decreasing caused by the increase amount of cobalt doping in the sample. Moreover, from the cryogenic magnetometer measurement, sample with cobalt doping of 7% shows the high resistivity indicate by the shifting peak which influenced by Co3+ ion that affects the charge transfer integral along the Co – O – Co bond."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romadhon Nuzuly
"[Telah dilakukan substitusi Ni pada senyawa perovskite La0,67Ba0,33Mn1-xNixO3 with x = 0; 0,01; 0,02; 0,03; 0,04; and 0,05 dan dikarakterisasi dengan difraksi sinar x, permagraf, dan four point probe (FPP). Semua sampel menunjukkan struktur kristal orthorombik pada suhu ruangan. Parameter kisi a, b, c cenderung konstan seiring
bertambahnya Ni pada Mn. Magnetisasi saturasi untuk semua sampel belum dapat ditentukan yang dikarenakan hasil pengukuran permagraf belum terbentuk kurva histeresis. Selain itu, nilai magnetisasi remanen untuk semua sampel bernilai nol atau tidak ada. Magnetoresistansi negatif terjadi pada x = 0 dengan rasio 15,625% dan magnetoresistansi positif terjadi pada x = 0,01 sampai dengan 0,05 dengan persentase maksimum 18,341% untuk x = 0,01.;Ni-substituted to perovskites La0,67Ba0,33Mn1-xNixO3 with x = 0; 0.01; 0.02; 0.03; 0.04; and 0.05, have been done and investigated by x-ray diffraction, permagraph,
and four point probe (FPP) measurements. All samples show an orthorhombic structure in room temperature. The cell parameter a, b, c tent to consist with increasing Ni content. Magnetization saturation for all samples can not be measure, because the hysteresis loop is not form. On the other side, magnetic remanence is zore for all samples. Negative magnetoresistance appears at x = 0 with ratio 15.625% and positive magnetoresistance appears at x = 0.01 untill 0.05 with
maximum ratio 18.341% for x = 0.01., Ni-substituted to perovskites La0,67Ba0,33Mn1-xNixO3 with x = 0; 0.01; 0.02; 0.03;
0.04; and 0.05, have been done and investigated by x-ray diffraction, permagraph,
and four point probe (FPP) measurements. All samples show an orthorhombic
structure in room temperature. The cell parameter a, b, c tent to consist with
increasing Ni content. Magnetization saturation for all samples can not be measure,
because the hysteresis loop is not form. On the other side, magnetic remanence is
zore for all samples. Negative magnetoresistance appears at x = 0 with ratio
15.625% and positive magnetoresistance appears at x = 0.01 untill 0.05 with
maximum ratio 18.341% for x = 0.01.]"
Universitas Indonesia, 2015
T43931
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhwan Nur Rahman
"Penelitian mengenai polikristalin perovskite manganit telah dilakukan, dimulai dengan mensintesis material La0,7(Ba0.97Ca0.03)0.3Mn1-xCuxO3 (x = 0; 0,03; 0,05; 0.07 dan 0,10) dengan menggunakan metode sol-gel, karakterisasi menggunakan X-ray diffractometer, menunjukkan sampel memiliki struktur kristal rhombohedral dengan space group R-3c, substitusi Cu yang dilakukan tidak mengubah struktur kristal sampel akan tetapi hanya merubah parameter latis, volume unit sel, ukuran kristalit rata-rata, Panjang ikatan dan sudut ikatan antara Mn/Cu terhadap oksigen. Karakterisasi SEM menunjukkan bahwa terjadi perubahan ukuran grain yang membesar saat konsentrasi Cu ≤ 5% dan ukuran grain akan mengecil kembali saat kosentrasi melebihi 5%. Karakterisasi menggunakan VSM menunjukkan bahwa terjadi penurunan magnetisasi seiring penambahan konsentrasi Cu. Hasil uji kelistrikan menunjukkan bahwa resistivitas menurun drastis ketika konsentrasi Cu ≤ 5% dan meningkat kembali ketika konsentrasi Cu melebih 5 %. Hasil permodelan menggunakan persamaan perkolasi menunjukkan penurunan Tcmod seiring dengan penambahan konsentrasi Cu.

Research on polycrystalline perovskite manganite has been carried out, starting with materials synthesizing La0.7(Ba0.97Ca0.03)0.3Mn1-xCuxO3 (x = 0; 0.03; 0.05; 0.07 and 0.10) using the sol-gel method, characterization using X-ray diffractometer, shows the sample has a rhombohedral structure with R-3c space group, Cu substitution that is not changing the crystal structure of the sample, but only change lattice parameters, unit cell volume, average crystallite size, bond length and the bond angle between Mn / Cu and oxygen. Characterization of SEM showed changes in grain size which increase when concentration of Cu ≤ 5% and grain size will decrease when Cu concentration increases by 5%. Characterization using VSM showed a decrease the magnetization. Electrical characterization results showed that the resistivity decrease dramatically while Cu concentrations ≤ 5% and increased while Cu concentrations increased by 5%. The modeling results using the percolation equation showed the Tcmod decrease according to the ratio of Cu concentration."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T53238
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Purie W.
"Berkas radiasi yang jatuh pada permukaan tubuh pasien yang tidak rata atau miring menghasilkan distribusi isodosis yang berbeda dengan standar distribusi yang diperoleh pada permukaan yang rata, saat dilakukan penyinaran pada sudut normal. Pendekatan yang digunakan untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan mencari profil berkas untuk setiap kemiringan sudut saat penyinaran. Kemiringan sudut yang digunakan sampai dengan sudut 60⁰ untuk teknik SAD dan SSD. Sebuah asumsi dibuat yaitu pergeseran berkas geometri yang dihasilkan akibat sudut miring yang diberikan tidak melebihi 2mm.

A radiation beam striking an irregular or sloping patient surface produces an isodose distribution that differs from the standard distribution obtained on flat surfaces with a normal beam incidence. An approach is used to address this problem with looking for the beam profile for oblique angles of beam incidence. Applicable for angles of incidence up to 60⁰ for SAD (Source Axis Distance) and SSD (Source Surface Distance) techniques. An assumption is made that the friction of beam geometry that result of oblique angles does not more than 2mm.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S350
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Reinhold Publishing Corporation, 1960
546.623 COB
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Jaya Sari
"Material perovskite manganites (x = 0; 0,05; 0,1; 0,15) dari bahan dasar Lanthanum (III) Oxide , Calsium Carbonate , Stronsium Carbonate , Manganese (II) Carbonate , Iron (III) Oxide telah disintesis dengan menggunakan metode solid state. Bahan dasar dicampur dan digerus dengan menggunakan mortar dan pestel, dikompaksi, kalsinasi pada suhu 800°C selama 8 jam , sampel serbuk disintering pada suhu 900°C selama 24 jam dan sampel pellet disintering pada suhu 1000°C selama 12 jam dan 1200°C selama 12 jam dengan kenaikan 8 jam. Hasil karakterisasi menggunakan X-Ray Diffractometer (XRD) menunjukkan struktur kristal Rhombohedral dengan space group R-3c, subsitusi Fe terhadap sampel tidak mengubah struktrur kristal tetapi mengubah nilai parameter kisi kristal. Karaktersasi SEM-EDS menampilkan ukuran grain dan mengkonfirmasi unsur penyusun material dengan doping Fe berhasil tersubsitusi. karakterisasi SEM-EDS dengan menggunakan metode elemental mapping mengkonfirmasi homogenitas sampel. Hasil pengukuran nilai magnetisasi menggunakan permagraph menunjukkan penurunan nilai magnetisasi seiring bertambahnya konsentrasi doping Fe. Penurunan nilai magnetisasi secara signifikan terlihat pada doping Fe di atas 5%. Penurunan nilai magnetisasi disebabkan karena adanya interaksi Double Exchange & Superexchange yang terjadi pada sampel.

Material perovskite manganese (x = 0; 0,05; 0,1; 0,15) from base material Lanthanum (III) Oxide, Calsium Carbonate, Stronsium Carbonate, Manganese (II) Carbonate, Iron (III) Oxide have been synthesized using solid state reaction method. The basic ingredients were mixed and ground using a mortar and pestle , compacted, calcined at 800°C for 8 hours, sintered the powder sample at 900°C for 24 hours, sintered the pellet sample at 1200°C for 12 hours in 8 hour increments and re- sintered the pellet sample at 1000°C for 12 hours. The result of characterization using an X-Ray Diffractometer (XRD) shows a rhombohedral crystal structure with space group R-3c. The substitution of Fe in the sample does not change the crystal structure but changes the value of the crystal lattice parameter. SEM-EDS characterization shows grain size and confirms that the constituent elements of the material with Fe doping have been succesfully substituted. SEM-EDS characterization using elemental mapping method confirmed the homogeneity of the sample. The result of measuring the magnetization value using a permagraph showed a decrease in the magnetization value as the concentration of Fe doping increased. A significant decrease in magnetization value was seen in Fe doping above 5%. The decrease in magnetization value is due to the Double Exchange (DE) and superexchange interactions that occur in the sample."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trians Aprilianto
"Struktur kristal, morfologi, dan sifat kemagnetan dari material perovskite manganat La0,7Sr0,2Ba0,1Mn1-xCrxO3 dengan substitusi ion chromium sebesar 0%, 3%, 5%, 7%, dan 10% serta temperatur sintering sebesar 900οC dan 1200οC telah dipelajari dalam penelitian ini. Material La0,7Sr0,2Ba0,1Mn1-xCrxO3 yang disintesis dengan menggunakan metode solgel telah di karakterisasi X-Ray Diffractometer (XRD), Scanning Elektron Microscope (SEM), Energy Dispersive Spectroscopy (EDS), dan Vibrating Sampel Magnetometer (VSM). Hasil analisis data XRD menunjukkan bahwa material La0,7Sr0,2Ba0,1Mn1-xCrxO3 memiliki fasa tunggal serta bebas dari unsur pengotor (impuritas). Dalam penelitian ini, substitusi ion chromium (Cr) pada ion mangan (Mn) dengan konsentrasi doping Cr3+ hingga 10% menghasilkan struktur rhombohedral R-3C space group. Peningkatan konsentrasi doping ion chromium (Cr) pada material La0,7Sr0,2Ba0,1Mn1-xCrxO3­ menyebabkan penurunan pada ukuran kisi c, penurunan sudut ikatan oktahedron ion mangan/chromium terhadap oksigen, dan peningkatan nilai panjang rata-rata ikatan oktahedron ion mangan/chromium sehingga nilai electronic bandwidth menjadi berkurang dan mengindikasikan penurunan nilai saturasi magnetisasi. Berdasarkan analisis data SEM, konsentrasi doping ion chromium (Cr) sebesar 10% menghasilkan ukuran butir terbesar pada setiap temperatur sintering yang diberikan. Material La0,7Sr0,2Ba0,1Mn1-xCrxO3 dengan temperatur sintering 1200οC menghasilkan ukuran rata-rata kristalit yang lebih besar daripada temperatur sintering 900οC karena adanya pembesaran ukuran butir dan batas butir menjadi semakin jelas. Analisis data VSM menyimpulkan bahwa peningkatan konsentrasi doping ion Chromium mengakibatkan penurunan nilai saturasi magnetisasi pada material La0,7Sr0,2Ba0,1Mn1-xCrxO3­.

Crystal structure, morphology, and magnetic properties of the perovskite manganite material La0.7Sr0.2Ba0.1Mn1-xCrxO3 with substitution of Cr from 0%, 3%, 5%, 7%, and 10% and sintering temperatures of 900oC and 1200oC have been studied in this study. La0.7Sr0.2Ba0.1Mn1-xCrxO3 materials synthesized using the sol-gel method have been characterized by X-Ray Diffractometer (XRD), Scanning Electron Microscope (SEM), Energy Dispersive Spectroscopy (EDS), and Vibrating Sample Magnetometer (VSM). The results of XRD showed that material La0.7Sr0.2Ba0.1Mn1-xCrxO3 3 has a single phase and free of impurities. In this study, substitution of Cr in Mn site with doping concentrations of Cr3+ up to 10% resulted in the rhombohedral structure with R-3C space groups. Increasing doping concentration of chromium (Cr) in La0.7Sr0.2Ba0.1Mn1-xCrxO3 material causes a decrease in lattice size c, decrease Mn/Cr-O bonding angle, and increase Mn/Cr-O so that the value of electronic bandwidth and indicates a decrease in the value of saturated magnetization. Based on SEM data analysis, doped chromium (Cr) ion concentration of 10% produces the largest grain size at every sintering temperature. La0.7Sr0.2Ba0.1Mn1-xCrxO3 material with a 1200°C sintering temperature produces an average size of crystallite that is greater than of 900°C sintering temperature because at a higher sintering temperature causing enlargement of grain size and grain boundaries will increase. Based on VSM data analysis concluded that an increase in the concentration of doped Chromium ions resulted in a decrease in the saturated magnetization value of the material La0.7Sr0.2Ba0.1Mn1-xCrxO3.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fardiman Ruli
"ABSTRAK
Material La0,8Ca0,2MnO3 merupakan salah satu bahan lanthanum manganite yang memiliki rasio magnetoresistansi yang tinggi. Resistivitas dan temperatur transisi metal-insulator dipengaruhi oleh jumlah ion Mn4, jarak Mn-O dan sudut Mn-O. Subtitusi Ag pada Ca dapat meningkatkan jumlah Mn4 dan memperbesar sudut Mn-O-Mn karena Ag memiliki jari-jari ionik lebih besar serta muatannya lebih kecil. Sampel disintesis menggunakan metode sol-gel dengan variasi doping x = 0; 0,03; 0,07; 0,1; dan 0,15. Sampel yang telah dihasilkan dikarakterisasi dengan menggunakan XRD untuk mengetahui struktur kristal, parameter kisi dan volume unit cell. Berdasarkan hasil XRD, pemberian doping Ag menyebabkan transformasi struktur kristal dari orthorombic menjadi rhombohedral. Parameter kisi a dan c serta volume unit cell meningkat dengan bertambahnya doping Ag. Komposisi dari sampel dianalisis menggunakan Energy Dispersive X-ray EDX . Hasil EDX menunjukkan komposisi sampel terdiri dari seluruh unsur yang diharapkan yaitu La, Ca, Ag, Mn dan O dan tidak terdapat impuritas. Resistivitas dan nilai MR diukur dengan menggunakan cryogenic magnetometer. Resistivitas menurun dengan penambahan doping Ag serta temperatur metal-insulator mengalami peningkatan dengan bertambahnya Ag. Peningkatan doping Ag tidak berkorelasi linear dengan perubahan MR pada sampel La0,8Ca0,2-xAgxMnO3

ABSTRACT
Material La0,8Ca0,2MnO3 is one of lanthanum manganite compounds having high magnetoresistance (MR). The resistivity and metal insulator transition temperature are influenced by the number of Mn4+ ions, the Mn-O distance and the Mn-O-Mn angle. Substitution of Ag in Ca site can increase the amount of Mn4+ and enlarge the angle of Mn-O-Mn since Ag has a larger ionic radius and a smaller valency. All Samples were synthesized using sol gel method with doping variation x=0; 0.03; 0.07; 0.1 And 0.15. The samples that have been produced are characterized by using XRD to find out the crystal structure, lattice parameters and unit cell volume. XRD results show that the increment of doping Ag leads to transform the crystal structure from orthorombic to rhombohedral. The lattice parameters a and c and unit cell volume increase with increasing doping Ag. The composition of the sample were analysed by using SEM-EDX. The results show that the composition of the sample consists of La, Ca, Ag, Mn and O without additional impurities. Resistivity and MR values are measured using cryogenic magnetometers. Resistivity decreases with increment of Ag doping and metal insulator transition temperature increases with increasing Ag. The change of MR does not depend on increment of doping Ag in the La0,8Ca0,2-xAgxMnO3 sample. "
2017
T48435
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Santosa
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perubahan tekanan gas oksigen dan propana pada pelapisan baja dengan bahan pelapis Wolfram Carbide/Cobalt dengan menggunakan metode HVOF. Untuk itu digunakan XRD, SEM, dan EDAX. Morfologi struktur permukaan digunakan SEM, sedangkan untuk mengetahui komposisi digunakan EDAX selanjutnya XRD digunakan untuk mengetahui struktur dan fasa kristal dengan bantuan program RietAn (Rietfeld Analysis). Dari analisis XRD diperoleh bahwa struktur dan komposisi fasa sangat bergantung pada ratio tekanan antara oksigen dan propana. Fasa-fasa yang dominan dalam lapisan ini adalah WC dan Co. Namun fraksi fasa ini berbanding terbalik dengan ratio tekanan oksigen dan propana. Ratio tekanan oksigen dan propana juga mempengaruhi tingkat difusi atom Cobalt dalam kristal WC.

The purpose of this research is to understand the influence of changing oxygen pressure and propane by using HVOF process of coating steel with Wolfram Carbide/Cobalt powder. XRD, SEM, and EDAX techniques have been utilized. SEM is used to study the morphologic structure of surface, but EDAX is used to know the composition of phase, and XRD is used to find out the structure and crystals phases by applying RietAn (Ristfeld Analysis) program. From XRD analysis, we find that structure and composition phase depend on the ratio of oxygen and propane?s pressure. The majority phases in this coating are WC and Co. The mass of fraction is indirect proportional to the ratio of oxygen and propane?s pressure. Therefore, the ratio of oxygen and propane influences the diffusion level of Cobalt (Co) in the Wolfram Carbide (WC) crystal structure."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21368
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Adelina
"Pengompleksan CoII (d') terhadap ligan 1,10-Fenantrolin (Fen) dan 4,7--Dxmetil-1,10-Fenantrolin(Dmfen)memperlihatkan karakteristik yang berbeda dengan pengompleksan MnII (d5) terhadap ligan yang sama. Demikian juga halnya dengan pengompleksan kedua jenis logam tersebut dalam kompleks campurannya dengan ligan rodanida (NCS). Studi terhadap spektra ultraungu-tampak, inframerah, dan sifat magnet kompleks, menerangkan secara lebih terperinci mode pengikatan kompleks. Melalui metode perbandingan mol, diperoleh stoikiometri kompleks M : L = 1 : 3. Spektra ligan terkompleks dalam CoL3 2' di daerah ultraungu memperlihatkan pergeseran batokromik dan kenaikan nilai e, yang secara tidak langsung menunjukkan terjadinya MLCT (Metal Ligan Charge Transfer). Spektra kompleks tersebut di daerah ultraungu dekat-tampak berasal dari transisi elektron MLCT (t,, -* 71*) dan d-d. Fenomena yang sama tidak jelas diamati pada MnL3'+. Ikatan Mn-L lebih lemah ditandai dengan pergeseran batokromik yang amat kecil di daerah ultraungu. Di daerah ultraungu dekat-tampak tidak diamati transisi elektron MLCT. Transisi di daerah ini ditandai dengan intensitas yang sangat lemah yang berasal dari transisi d-d Mn" dalam MnL22+. Penentuan stoikiometri kompleks campuran M:L:NCS dilakukan dengan metode perbandingan mol dengan dua pendekatan, yaitu penambahan NCS secara bertahap masing-masing dalam kompleks ML,2+ dan Diperoleh kesimpulan yang sama, yaitu stoikiometri kompleks M:L:NCS = 1:2:2. Spektra inframerah yang berasal dari kristal kompleks ML,(NCS), memperlihatkan bahwa NCS mengikat Co" dan Mn" melalui sisi N Keberadaan sisi basa S yang bebas dibuktikan melalui penambahan Hgri. Pergeseran u ke daerah 2100 cm-l mengindikasikan terjadinya pengikatan Hg-S. Nilai µof masingmasing kompleks ML,(NCS)2 menunjukkan bahwa konfigurasi elektron ion pusat, Co" dan Mn', dalam kompleks tersebut adalah spin tinggi. Hal ini berarti ligan tidak menyumbang banyak terhadap kekuatan medan ligan. Konfigurasi spin tinggi menjawab lemahnya intensitas transisi elektron MLCT pada masing-masing kompleks."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
T8140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>