Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56018 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ajrina Luthfia
"Penelitian ini hendak membahas keberadaan unsur eksistensialisme dalam film animasi Spirited Away karya Hayao Miyazaki dengan pendekatan Eksistensialisme Jean-Paul Sartre. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang menggunakan metode analisis naratif untuk menganalisis keterkaitan unsur eksistensialisme dengan alur pada suatu karya sastra dalam bentuk media film. Analisis yang dilakukan dalam film ini melibatkan keterkaitan faktor internal seperti tema, alur cerita, dan penokohan, serta faktor eksternal seperti kepercayaan masyarakat Jepang, keadaan ekonomi, serta kritik terhadap masyarakat Jepang modern. Hasil dari penelitian ini menunjukkan elemen-elemen dalam pemahaman Eksistensialisme Sartre ditemukan dalam film animasi Spirited Away dan direpresentasikan oleh tindakan dan perilaku dari beberapa karakter dalam film tersebut.

This study intends to discuss the existence of existentialism elements in the animated film "Spirited Away" by Hayao Miyazaki with an approach of Jean-Paul Sartre's existentialism. This research is a qualitative research, which uses a narrative analysis method to analyze the connection between existentialism elements and the plot of a certain literary work in the form of a film media. The analysis carried out in this film involves the interconnection of internal factors such as themes, storylines, and characterizations, as well as external factors such as Japanese beliefs, economic conditions, and criticism toward modern Japanese society. The results of this study indicate that elements in Sartrean existentialism was found in the animated film of "Spirited Away" and were represented by actions and behaviors of several characters in the film."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Ferizky Fadli
"Dalam dunia perfilman saat ini dikenal istilah sulih suara atau dubbing, sebuah istilah yang merujuk pada kegiatan mengubah audio percakapan dalam sebuah film menjadi bahasa lain sehingga bahasa film tersebut dapat dimengerti oleh masyarakat luas. Analisis dilakukan pada sebuah film animasi karya Hayao Miyazaki yang berjudul Spirited Away. Bahasa yang digunakan dalam film ini adalah bahasa Jepang, namun setelah ditayangkan di Netflix, memiliki beberapa opsi pilihan sulih suara dalam bahasa lain, salah satunya yaitu bahasa Arab. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana tindak tutur ekspresif berbahasa Arab digunakan dalam film Spirited Away yang telah disulih suara berbahasa Arab. Dalam proses analisis data, data dianalisis berdasarkan teori tindak tutur ekspresif yang dikemukakan oleh Searle (1976), dan Guiraud, et al. (2011) serta teori tindak tutur ekspresif milik Austin (1962). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskrpitif dengan pendekatan pragmatik. Setelah dilakukan analisis, ditemukan tindak tutur ekspresif sebanyak 53 data dalam film Spirited Away. Tuturan tersebut terdiri atas: (1) Thanking (terima kasih) sebanyak 15 data; (2) Disapproving (ketidaksetujuan) sebanyak 8 data; (3) Praising (memuji) sebanyak 5 data; (4) Accusing (menuduh) sebanyak 5 data; (5) Welcoming (ungkapan menyambut atau selamat datang) sebanyak 5 data; (6) Approving (menyetujui) sebanyak 3 data; (7) Sadness (kesedihan) sebanyak 3 data; (8) Protesting (memprotes) sebanyak 3 data; (9) Guilt (rasa bersalah) sebanyak 2 data; (10) blaming (menyalahkan) sebanyak 2 data; (11) Apologizing (meminta maaf) sebanyak 2 data. Hasil analisis menunjukkan bahwa sulih suara bahasa Arab dalam film ini memadukan dua budaya, yaitu Jepang dan Arab, dalam aspek keramahtamahan dan kesopanan dalam interaksi sosial.

In the world of filmmaking today, the term dubbing is well known. It refers to the activity of changing the audio conversations in a film into another language so that the film's language can be understood by a wider audience. An analysis is conducted on an animated film by Hayao Miyazaki titled "Spirited Away." The language used in this film is Japanese, but after being broadcasted on Netflix, it offers several dubbing options in other languages, including Arabic. The aim of this research is to analyze how expressive speech acts in the Arabic language are used in the film "Spirited Away" after being dubbed in Arabic.During the process of data analysis, the data is analyzed based on the theory of expressive speech acts proposed by Searle (1976) and Guiraud, et al. (2011), as well as Austin's (1962) theory of expressive speech acts. The method used in this research is qualitative-descriptive research with a pragmatic approach. After the analysis, a total of 53 instances of expressive speech acts were found in the film "Spirited Away." These expressions consist of: (1) Thanking with 15 instances; (2) Disapproving with 8 instances; (3) Praising with 5 instances; (4) Accusing with 5 instances; (5) Welcoming with 5 instances; (6) Approving with 3 instances; (7) Sadness with 3 instances; (8) Protesting with 3 instances; (9) Guilt with 2 instances; (10) Blaming with 2 instances; (11) Apologizing with 2 instances. The analysis results indicate that the Arabic dubbing in this film combines two cultures, Japanese and Arab, in terms of hospitality and politeness in social interactions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Daniella Claudia
"Penelitian ini akan membahas ekokritisisme dalam film Spirited Away 2001 oleh Hayao Miyazaki. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori ekokritisisme menurut Buell, Heise, dan Thornber. Melalui teori tersebut, Hayao Miyazaki berusaha menyampaikan betapa pentingnya pelestarian lingkungan dan mengingatkan kerugian apa yang akan menimpa kami jika manusia memutuskan untuk menghiraukan kepentingan lingkungan. Hayao Miyazaki berusaha menyampaikan beberapa hal tersebut dengan menggunakan film animasi yang mengangkat tema isu lingkungan sebagai media kreatifnya. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa ekokritisisme dalam film Spirited Away direpresentasikan melalui beberapa adegan dan karakter penting.

In this research, I will discuss ecocriticism in Hayao Miyazaki rsquo s Film, Spirited Away 2001 . Theory that will be used in this research is theory of ecocriticism according to Buell, Heise, and Thornber. Through this theory, Hayao Miyazaki was trying to deliver a message about the importance on conserving the environment and also reminding the audience about the disadvantages that the kami will bear when human decided to ignore the importance of the environment. Hayao Miyazaki was trying to deliver those messages by using film animation which brought up environmental issues as its main theme as the creative media. Through this research, it is concluded that ecocriticism in Spirited Away was representated through some scenes and important characters.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Annisa
"Skripsi ini akan membahas mengenai subjek yang eksis dan hubungannya dengan keputusan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan adanya relasi interdependensi yang terjadi antara seorang subjek dan orang lain yang menjadi landasan penting dalam eksistensialisme Jean Paul Sartre. Relasi interdependensi akan memberi dampak pada keputusan yang dibuat oleh seorang subjek, karena subjek yang eksis tidak akan lepas dari pengaruh orang-orang yang pernah terlibat dalam pengalamannya. Hal ini terjadi karena orang lain merupakan salah satu unsur pembentuk faktisitas manusia.

This thesis will talk about an exist subject and its relation with decision. The purpose of this research is to show an interdependent relation between the Self and the Other who became Jean Paul Sartre’s base of existentialism. The interdependence relationships will have an impact on decisions made by a subject, because the subject would not exist apart from the influence of the Other who have been involved in the experience. This happens because the Other is one of the elements forming man’s facticity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46462
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diani Rizki Inirakha
"Di dalam penelitian ini akan dibahas mengenai antropomorfisme yang ada di dalam film Porco Rosso karya Hayao Miyazaki. Teori yang digunakan adalah teori antropomorfisme kesusastraan menurut Carolyn L. Burke dan Joby G. Copenhaver. Melalui teori tersebut dapat terlihat bahwa Miyazaki menggunakan antropomorfisme sebagai gaya karya sastra dalam kesusastraan untuk menyampaikan gagasannnya yang mengkritik sifat manusia melalui ide-ide yang dikemukakan dan digambarkan oleh Porco. Fisher mengkategorikan antropomorfisme menjadi dua, yaitu antropomorfisme interpretatif dan antropomorfisme imajinatif. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa antropomorfisme dalam Porco Rosso bersifat imajinatif bukan interpretatif, artinya objek atau hewan yang digunakan di dalam animasi diperlakukan seperti manusia yaitu memiliki kepribadian dan melakukan kegiatan.

In this research I will discuss anthropomorphism reflected in Hayao Miyazaki 39 s film, Porco Rosso. The theory used is the theory of antropomorphism literature according to Carolyn L. Burke and Joby G. Copenhaver. Through this theory we can perceive that Miyazaki used antropomorphism as a literature style that criticizes human characteristics through the ideas illustrated by Porco. Fisher categorized two types of antropomorphism, which include interpretative antropomorphism and imaginative antropomorphism. Through this research it is concluded that the antropomorphism reflected in the film Porco Rosso is imaginative and not interpretative, which means the objects or animals used in the animation is treated like human that have personality and activities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Artha Paramita Prima Ardiyanti
"Skripsi ini membahas gambaran neraka di dalam drama Huis Clos karya Jean-Paul Sartre. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan penjabaran secara deskriptif. Hasil penelitian memberikan gambaran neraka yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari melalui unsur-unsur sederhana yang kerap dialami oleh manusia. Gambaran neraka dapat ditemukan dan kemudian dilihat dari orang lain yang menyebabkan rasa ketidaknyamanan, hilangnya kebebasan, tatapan, komentar, dan pendapat. Unsur-unsur tersebut membangun gambaran bahwa orang lain dapat menimbulkan siksaan psikologis dan konflik yang kerap dialami oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari.

This thesis discusses the picture of hell in the drama Huis Clos by Jean-paul Sartre. This study is a qualitative study with descriptive elaboration. The results gives picture of hell that can be found in everyday life through the simple elements that are often experienced by humans. Picture of hell can be found and then viewed from another person that causes discomfort, lost of freedom, stares, comments, and opinieons. These elements build up a picture that someone else can lead to psychological and conflict that are often experienced by human in everyday life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S539
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Carin Sutjiadi
"Skripsi ini membahas bagaimana ideologi pasifisme diekspresikan dalam dua buah film animasi karya Hayao Miyazaki yang berjudul "Hauru no Ugoku Shiro" dan "Kaze Tachinu". Penelitian ini menggunakan kajian ekspresif dalam pendekatan psikologi sastra. Hasil penelitian menyatakan bahwa latar belakang biografis menjadi penyebab Miyazaki menganut pasifisme; kedua film tersebut mengekspresikan ideologi pasifisme melalui kisah antar tokoh yang disampaikan lewat dialog dan adegan khas pengeboman kota hingga menjadi lautan api serta pesawat perang yang hancur berjatuhan karena perang.

This thesis examines how the ideology of pacifism is expressed in two of Hayao Miyazaki's animation movies which are "Hauru no Ugoku Shiro" and "Kaze Tachinu". This research uses expressive analysis from psychological approach to literature. The result states that Miyazaki's background is the cause of him became a pacifist and both movies express the ideology of pacifism through stories between the characters, which are delivered by dialogues and typical scenes of city bombings and broken war airships.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S58038
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Petsy Jessy Ismoyo
"Skripsi ini membahas mengenai kebebasan dalam roman L'Âge de Raison karya Jean-Paul Sartre. Skripsi ini menggunakan analisis struktural. Sartre terkenal dengan pemikirannya mengenai kebebasan eksistensial. Penelitian ini melihat pemikiran Sartre mengenai kebebasan yang berkaitan dengan eksistensi, la mauvaise foi dan otentisitas manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sartre menyampaikan pemikirannya melalui seluruh aspek naratif dalam roman ini. Melalui seluruh aspek naratif, Sartre menyampaikan pemikirannya yang menyatakan bahwa manusia dikutuk untuk bebas, eksistensi manusia mendahului esensinya, adanya keberadaan orang lain dan tanggung jawab manusia dalam setiap pilihannya.

This thesis discusses about the freedom from the novel The Age of Reason by Jean-Paul Sartre using structural analysis. Sartre is famous by his thoughts about the existential freedom. This thesis consists of Sartre's existensialism which relates to the existence, the bad faith, and the authenticity. The result showed that Sartre delivers his thoughts through all aspects of the narrative in this novel. Through all aspects of the narrative, Sartre conveys his thoughts that man is condemned to be free, human existence that precedes his essence, the existence of Others, and the responsibility of man in every choice.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42847
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yeremia Putra Pradana
"Untuk mencapai eksistensi, manusia memerlukan pihak lain untuk menciptakan suatu relasi sosial. Dalam proses ini, manusia hendaknya mampu menerima dan berinteraksi dengan pihak lain demi mencapai eksistensi. Di jaman modern ini, teknologi menjadi bagian penting dalam kehidupan dan sangat mungkin bagi teknologi menjadi bagian dari ‘pihak’ lain. Jurnal ini berfokus pada relasi unik yang tercipta antara manusia dan teknologi dalam film Her (2013) oleh Spike Jonze. Ketika manusia bertemu dengan teknologi, hubungan mereka menjadi lebih kompleks sebab merupakan dua ciptaan yang berbeda. Meminjam pemikiran Martin Buber tentang eksistensialisme manusia, jurnal ini melakukan analisa terhadap kemungkinan dan keterbatasan interaksi hubungan eksistensial antara manusia dan teknologi. Menilik pada emosi dan logika pikir pihak teknologi untuk menjadi sama dengan manusia, jurnal ini hendak membedah bagaimana subyek, yaitu manusia dan teknologi dapat bersatu menjalin hubungan romantis yang bergantung pada sikap seseorang dalam menghadapi masalah dan kondisi suatu hubungan.

To exist, human being needs others to create social relations. In that process, human should accept and interact with others so that they can exist. In this modern era, technology becomes a significant part of human life, and, it is possible for technology to be “the others”. Examining a movie by Spike Jonze titled Her (2013), this essay spotlights a unique relationship between human and technology. When human creates relation with technology, the problem is more complex since the relation is between two different creatures. Using Martin Buber’s theory about human existentialism, this essay will analyze the possibility as well as the limit of human-technology interaction. By criticizing the subject’s emotion and logic in the process in which technology exist like a human being, this writing will highlight how the subjects, both human being and technology could coexist and engage in romantic relations, which depends on how humans reacts to the problems and conditions of the intimacy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Renata Mery Christian Natalia
"Fokus Utama dalam penelitian ini adalah perubahan makna teknologi dalam kehidupan manusia dalam film Spike Jonze yang berjudul "Her". Penelitian ini akan menggunakan teori Gabriel Marcel tentang eksistensialisme untuk menganalisa hubungan eksistensi manusia dan intersubjektifitas. Dengan pendekatan teori Gabriel Marcel, penelitian ini akan menganalisa hubungan interpersonal Theodore dengan Samantha berdasarkan opini, fidelitas dan harapan. Dari mesin menjadi sesuatu yang layaknya manusia, Samantha telah mengalami perubahan fungsinya sebagai sistem operasi. Studi ini menegaskan bahwa individu tidak perlu mempunyai badan untuk memiliki eksistensi di dunia. Eksistensi dapat terjadi selama manusia menganggap suatu hal sebagai subjek dan menjaga hubungan interpersonal. Her juga mengkritisasi mental manusia didunia dimana mereka sangat bergantung pada teknologi. Situasi ini telah membuat hubungan interpersonal hancur.

The main focus of this study is the shift of technology meaning in human life from Spike Jonze’s movie, “Her”. This study will use Gabriel Marcel’s theory of existentialism to analyze the correlation between human’s existence and intersubjectivity. By using Gabriel Marcel’s approach, this study examines Theodore’s interpersonal relationship with Samantha based on love, opinion, fidelity and hope. From machine to something like real human, Samantha had experience the change of her meaning as an operating system. This study confirms that individual does not need to have body to exist in the world. The existence would happen as long as people consider other as subject and keep up the interpersonal relationship. All in all, Her criticize about human mental in this world where people really depend on technology in this world. This situation has made the interpersonal relationship destroyed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>