Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193767 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iin Suryatmana
"Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik peningkatan kadar gula darah (hiperglikemi) akibat terganggunya fungsi produksi dan kerja insulin pada pangkreas. Dampak hiperglikemi yang tidak teratasi akan menyebabkan komplikasi/keparahan pada penderita diabetes. Inovasi MARI THERAPI merupakan intervensi keperawatan berupa manajemen diri diabetes yang terdiri dari edukasi, manajemen nutrisi, latihan fisik, perawatan kaki, minum obat, pemeriksaan kadar glukosa darah dan relaksasi hipnosis lima jari dengan therapi musik, yang diberikan pada dewasa dengan diabetes melitus pada keluarga maupun di komunitas. Intervensi ini diimplementasikan kepada dewasa diabetes sebanyak 31 orang selama 55-60 menit setiap sesi sebanyak 13 minggu (6 tahap=13 sesi pertemuan). Hasil implementasi di keluarga didapatkan bahwa rerata skor kepatuhan hidup sehat meningkat 29,8, dan rerata skor hiperglikemi menurun 203gr/dl setelah diberikan asuhan keperawatan keluarga. Hasil implementasi di komunitas didapatkan rerata skor kepatuhan hidup sehat 15,26 dan rerata skor hiperglikemi menurun 127,74 gr/dl setelah diberikan asuhan keperawatan komunitas intervensi MARI THERAPI. Hasil dependent t tes didapatkan bahwa intervensi MARI THERAPI berpengaruh untuk meningkatkan kepatuhan hidup sehat dan menurunkan hiperglikemi dewasa dengan diabetes (p<0,05). Intervensi MARI THERAPI dapat digunakan sebagai pilihan intervensi keperawatan dan direkomendasikan pada individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat pada dewasa dengan diabetes melitus.

Diabetes mellitus is a metabolic disease characterized by increased blood sugar levels (hyperglycemia) due to disruption of insulin production and action in the pancreas. The impact of unresolved hyperglycemia will cause complications/severity in diabetics. MARI THERAPY innovation is a nursing intervention in the form of diabetes self-management which consists of education, nutrition management, physical exercise, foot care, taking medication, checking blood glucose levels and relaxing five-finger hypnosis with music therapy, which is given to adults with diabetes mellitus in their families and families. in the community. This intervention was implemented to 31 diabetic adults for 55-60 minutes each session for 13 weeks (6 stages = 13 sessions). The results of the implementation in the family showed that the average score for healthy living increased by 29.8, and the average score for hyperglycemia decreased by 203gr/dl after being given family nursing care. The results of the implementation in the community showed that the average score for healthy living was 15.26 and the average hyperglycemia score decreased by 127.74 g/dl after being given community nursing care with the MARI THERAPY intervention. The results of the dependent t test showed that the MARI THERAPY intervention had an effect on increasing adherence to healthy living and reducing hyperglycemia in adults with diabetes (p<0.05). The MARI THERAPY intervention can be used as a nursing intervention option and is recommended for individuals, families, groups and communities in adults with diabetes mellitus."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Candra Citra Sari
"Penderita DM (diabetesi) tidak hanya kalangan lansia tetapi juga sudah banyak diderita oleh kalangan pada usia produktif. Permasalahan terkait dengan perawatan diri sering ditemukan pada diabetesi yang baru saja didiagnosa atau sudah lama didiagnosa DM. Beberapa hambatan yang terjadi pada diabetesi dalam melaksanakan perilaku peraatan diri yaitu keterbatasan dalam pengetahuan dan keterampilan dalam penyusunan menu, kekurangan informasi kurangnya aktivitas fisik, kepatuhan terhadap pengobatan yang rendan dan juga dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar yang minim.Pengendalian DM pada diabetesi sangata diperlukan untuk mengurangi komplikasi DM. Berdasarkan kondisi tersebut dikembangkan program GEPARI. Tujuan dari program ini adalah meningkatkan perilaku perawatan diri para diabetesi. Metode yang digunakan yaitu studi kasus keluarga dan aggregate dewasa DM menggunakan pendekatan proses keluarga dan komunitas yang melibatkan 10 keluarga dan 34 diabetesi dewasa. Program ini didasarkan pada lima pilar pengendalian DM yaitu edukasi, manajemen nutrisi, aktivitas fisik, pengobatan dan juga pemeriksaan gula darah yang dilaksanakan selama 12 sesi. Evaluasi terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan dan tingkat kemandirian keluarga menggunakan kuesioner sedangkan gula darah sewaktu diukur menggunakan glucometer yang dilaksanakan sebelum dan sesudah pelaksanaan program GEPARI. Hasil implementasi didapatkan hasil bahwa terjadi peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan (p>0,05), penurunan glukosa darah sewaktu dan peningkatan kemandirian keluarga. Program GEPARI disarankan dapat dilaksanakan dalam pelayanan kesehatan komunitas. 

People with DM (diabetes) are not only among the elderly but also have suffered by many people of productive age. Problems related to self-care are often found in people with diabetes who have just been diagnosed or have been diagnosed with diabetes for a long time. Some of the obstacles that occur in diabetes in carrying out self-care behavior are limitations in knowledge and skills in preparing menus, lack of information, lack of physical activity, low adherence to medication and also minimal support from family and the surrounding environment. reduce DM complications. Based on these conditions, the GEPARI program was developed. The aim of this program is to improve self-care behavior of diabetics. The method used is a family case study and aggregated adult DM using a family and community process approach involving 10 families and 34 adult diabetes. This program is based on the five pillars of DM control, namely education, nutrition management, physical activity, medication and also blood sugar checks which were carried out for 12 sessions. Evaluation of knowledge, attitudes and skills and level of family independence using a questionnaire, while blood sugar is measured using a glucometer which is carried out before and after the implementation of the GEPARI program. The results of the implementation showed that there was an increase in knowledge, attitudes and skills (p>0.05), a decrease in blood glucose and an increase in family independence. The GEPARI program is recommended to be implemented in community health services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
T. Widya Naralia
"Penyakit Diabetes Mellitus masih menjadi salah satu penyakit tidak menular dengan angka kejadian yang terus meningkat dan menyebabkan komplikasi berbagai organ bagi penderitanya. Lansia menjadi populasi paling berisiko terkena Diabetes Mellitus karena telah mengalami penurunan fungsi organ pankreas sehingga terjadi kegagalan sekresi hormon insulin.  Lansia dengan diabetes mellitus membutuhkan dukungan baik dari keluarga maupun komunitas disekitarnya untuk dapat menjalankan perawatan diri. Intervensi keperawatan melalui pendekatan pada keluarga dan kelompok dinilai dapat meningkatkan perilaku perawatan diri lansia DM. Karya ilmiah akhir spesialis ini bertujuan untuk memberikan gambaran pengaruh penerapan Cegah dan Rawat Diabetes melalui Serat, Aktivitas dan Relaksasi (CERDAS SERASI) sebagai bentuk praktik keperawatan berbasis fakta pada lansia DM di keluarga dan komunitas. Metode penelitian dalam karya ilmiah ini adalah studi kasus terhadao keluarga dan kelompok binaan. Hasil evaluasi terhadap 10 keluarga binaan menunjukkan terjadinya peningakatan kemandirian keluarga setelah diintervensi selama 6 bulan. Selain itu baik keluarga maupun kelompok yang dilakukan intervensi CERDAS SERASI menunjukkan terjadi peningkatan perilaku perawatan diri lansia DM meliputi peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam melakukan perawatan diri DM. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada perilaku perawatan diri dan penurunan kadar glukosa darah lansia DM sebelum dan sesudah intervensi (p=0.000) dan perubahan pada status kemandirian fungsional lansia setelah dilakukan intervensi kelompok (p=0.000). Intervensi CERDAS SERASI efektif dalam meningkatkan perilaku perawatan diri, penurunan kadar glukosa darah, dan peningkatan status kemandirian fungsional lansia. Intervensi ini sebaiknya dilakukan berkelanjutan untuk mempertahankan status kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup lansia dengan maslah penyakit diabetes mellitus.

Diabetes Mellitus is still a non-communicable disease with an increasing incidence and causing complications in various organs for sufferers. The elderly are the population most at risk of developing Diabetes Mellitus because they have experienced a decrease in the function of the pancreas organ resulting in failure of insulin secretion. The elderly with diabetes mellitus need support from both their family and the surrounding community to be able to carry out self-care. Nursing interventions through approaches to families and groups are considered to be able to improve self-care behavior of DM elderly. This specialist's final scientific work aims to provide an overview of the effect of implementing Prevent and Treat Diabetes through Fiber, Activity and Relaxation (CERDAS SERASI) as a form of fact-based nursing practice for DM elderly in the family and community. The research method in this paper is a case study of families and target groups. The results of the evaluation of 10 assisted families showed an increase in family independence after 6 months of intervention. In addition, both families and groups with the CERDAS SERASI intervention showed an increase in self-care behavior for the elderly with DM including increased knowledge, attitudes and skills in self-care for DM. Further analysis showed that there were significant differences in self-care behavior and a decrease in blood glucose levels in DM elderly before and after the intervention (p=0.000) and changes in the functional independence status of the elderly after group intervention (p=0.000). The SMART SERASI intervention was effective in improving self-care behavior, decreasing blood glucose levels, and increasing the functional independence status of the elderly. This intervention should be carried out continuously to maintain health status and improve the quality of life of the elderly with diabetes mellitus."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sutrisno
"Hipertensi merupakan masalah kesehatan utama bagi lansia baik secara nasional maupun global. Dampak dari hipertensi penyumbang peringkat pertama terbesar kerugian kesehatan. Hal ini perlunya menjadi perhatian, sehingga dikembangkan Inovasi Liga Tensi untuk mengontrol tekanan darah dan stres lansia di Kelurahan Curug, Kota Depok. Tujuan inovasi ini yaitu memberi gambaran tentang pengaruh Intervensi Keperawatan Liga Tensi terhadap penurunan tekanan darah dan stres pada lansia. Metode yang digunakan adalah studi kasus keluarga dan agregat dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga dengan melibatkan 10 keluarga dan 38 lansia yang ada di Kelurahan Curug menggunakan convenience sampling. isometric handgrip exercise (latihan IHG) dan latihan autogenik, terdiri atas 6 sesi selama 12 kali pertemuan. Data sebelum dan setelah intervensi diukur menggunakan sphygmomanometer digital, instrumen perilaku (pengetahuan sikap dan keterampilan) keluarga dan lansia dalam mengelola hipertensi dimodifikasi oleh penulis, pengukuran nilai stres menggunakan DASS 21 dan pengukuran tingkat kemandirian keluarga. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, sikap, keterampilan lansia (p<0,05) dan penurunan nilai stres secara bermakna (p<0,05), penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik (p<0,05) serta peningkatan kemandirian keluarga. Simpulan terjadi penurunan tekanan darah, penurunan stres dan peningkatan perilaku serta tingkat kemandirian keluarga setelah implementasi Liga Tensi. Diharapkan hasil studi ini dapat diaplikasikan oleh perawat dalam penatalaksanaan dan pengendalian hipertensi lansia di komunitas.

Hypertension is a major health problem for the older people, both nationally and globally. The impact of hypertension is the first largest contributor to health losses. This needs to be a concern, so that the Tension League Innovation was developed to control blood pressure and stress in the older people in Curug Village, Depok City. The purpose of this innovation is to provide an overview of the effect of the Nursing Intervention Liga Tensi on reducing blood pressure and stress in the older people. The method used is a family case study and aggregated with a family care approach involving 10 families and 38 older people in Curug Village using convenience sampling. The Liga Tensi innovation is an integration of Isometric Handgrip Exercise and Autogenic Training, consisting of 6 sessions for 12 meetings. Data before and after the intervention were measured using a digital sphygmomanometer and an instruments for measuring behaviours (knowledge, attitudes and skills) of families and the older people in managing hypertension were modified by the author, an instrument for measuring stress values ​​using DASS 21 and measuring family independence. The results showed an increase in knowledge, attitudes, skills of the older people (p<0.05) and a significant decrease in stress values ​​(p<0.05), a decrease in systolic and diastolic blood pressure (p<0.05) and an increase in family independence. The conclusion is that there is a decrease in blood pressure, a decrease in stress and an increase in behaviour and family independence after the implementation of the Liga Tensi. It is hoped that the results of this study can be applied by nurses in the treatment and control of hypertension in the older people in the community."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Novita Yuliet
"Diabetes melitus menjadi salah satu masalah kesehatan dunia dimana angka kejadian, komplikasi dan mortalitas lebih tinggi pada kelompok lansia daripada kelompok usia yang lebih muda. Prevalensi kejadian diabetes melitus tipe II pada lansia terus meningkat. Diabetes melitus memerlukan perhatian dalam perawatan bagi penderita dan keluarga. Dukungan keluarga dan dukungan sosial menjadi bagian penting bagi lansia DM dalam meningkatkan manajemen diri sebagai upaya pengontrolan kadar gula darah. Tujuan untuk memberikan gambaran implementasi program MADURASA DIABETES (Manajemen Dukungan Rawat Lansia Diabetes) sebagai inovasi dalam asuhan keperawatan komunitas untuk meningkatkan perilaku perawatan diri kelompok diabetesi. Pelaksanaan intervensi MADURASA DIABETES dilakukan pada keluarga dan komunitas di kelurahan Curug Kota Depok selama 6 bulan. Hasil evaluasi menunjukkan terjadi perubahan perilaku, penurunan nilai stress dan penurunan gula darah sewaktu (GDS) pada diabetesi. Terdapat perubahan yang signifikan pada kelompok diabetesi (n=35) sebelum dan sesudah intervensi pada perilaku (p<0,05), nilai stress (p<0,05) dan GDS (p<0,05). serta peningkatan kemandirian keluarga Program MADURASA DIABETES diharapkan dapat diterapkan perawat sebagai salah satu strategi pelaksanaan program perawatan kesehatan masyarakat (PERKESMAS) di lingkup pelayanan kesehatan primer

 


Diabetes mellitus is one of the world's health problems where the incidence, complications and mortality are higher in the elderly group than in the younger age group. The prevalence of type II diabetes mellitus in the elderly continues to increase. Diabetes mellitus requires attention in the care of patients and their families. Family support and social support are an important part for DM elderly in improving self-management as an effort to control blood sugar levels. The aim is to provide an overview of the implementation of the MADURASA DIABETES (Diabetes Elderly Support Management) program as an innovation in community nursing care to improve self-care behavior in the diabetic group. The implementation of the MADURASA DIABETES intervention was carried out on families and communities in the Curug sub-district, Depok City for 6 months. The results of the evaluation showed that there was a change in behavior, a decrease in stress values ​​and a decrease in temporary blood sugar (GDS) in diabetes. There were significant changes in the diabetes group (n=35) before and after the intervention in behavior (p<0.05), stress scores (p<0.05) and GDS (p<0.05). as well as increasing family independence. The MADURASA DIABETES program is expected to be implemented by nurses as one of the strategies for implementing the public health care program (PERKESMAS) in the scope of primary health services.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tamrin
"Diabetes melitus merupakan sekelompok gangguan metabolisme tubuh, ditandai dengan hiperglikemik kronis yang dapat mengakibatkan komplikasi akut dan kronis. Prevalensi penyakit DM meningkat pada agregat dewasa sebagai kelompok rentan. Karya Ilmiah akhir Spesialis ini menggunakan integrasi teori manajemen, community as partner, family centre nursing, dan health promotion model. Pelaksanaan intervensi dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga pada 10 keluarga binaan dan asuhan keperawatan komunitas pada 65 diabetesi dewasa dengan purposive sampling. Terjadi peningkatan tingkat kemandirian keluarga dalam merawat agregat dewasa dengan DM. 90% kemandirian keluarga setelah intervensi adalah Tingkat kemandirian III dan 10% Tingkat Kemandirian IV. Terjadi peningkatan pengetahuan sebanyak 18,3%, sikap sebesar 22% dan perilaku sebesar 56% pada agregat dewasa dengan DM. Intervensi Dialatama merupakan suatu bentuk intervensi latihan yang efektif untuk mengatasi masalah gaya hidup kurang gerak, dan diagnosis keperawatan seperti ketidakefektifan pemeliharaan Kesehatan, perilaku Kesehatan cenderung berisiko, risiko ketidakstabilan gula darah, risiko disfungsi neurovaskuler perifer dan beberapa diagnosis lainnya. Intervensi Dialatama ini dapat diberikan kepada individu, kelompok maupun komunitas. Intervensi bisa dilakukan oleh masyarakat secara umum, baik yang memiliki masalah aktual maupun yang berisiko. Diharapkan Program Dialatama dapat terus dijalankan oleh diabetes secara aktif dan mandiri.

Diabetes Mellitus is metabolic disease because alter secretion, act of insulin or both, showed by hyperglycemia. The prevalence of DM increased in the aggregate of adults as a susceptible group. This specialist's final scientific work uses the integration of management theory, community as partner, family center nursing, and health promotion model. Implementation of the intervention with the approach of family nursing care in 10 assisted families and community nursing care for 65 adult diabetics with purposive sampling. There was an increase in the level of family independence in caring for the aggregate of adults with DM. 90% of family independence after the intervention is Level III independence and 10% Independence Level IV. There was an increase in knowledge as much as 18.3%, attitudes by 22% and behavior by 56% in the aggregate of adults with DM. Dialatama intervention is an effective form of exercise intervention to overcome sedentary lifestyle problems, and nursing diagnoses such as ineffective health maintenance, health behaviors that tend to be at risk, risk of blood sugar instability, risk of peripheral neurovascular dysfunction and several other diagnoses. This Dialatama intervention can be given to individuals, groups or communities. Interventions can be carried out by the general public, both those who have actual problems and those who are at risk. It is hoped that the Dialatama Program can continue to be run by diabetics actively and independently"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Safaruddin
"Pendahuluan: Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu penyakit tidak menular (PTM) dengan jumlah populasi tertinggi di Indonesia dan penyebab kematian tertinggi keenam di Indonesia. Dampak dari DM memberikan kerugian kesehatan dari tahun ke tahun, sehingga perlu penanganan yang serius maka dikembangkan inovasi Diet, Senam Kaki dan Relaksasi Benson (DEKADEE).
Tujuan: Memberi gambaran tentang pengaruh Intervensi Keperawatan DEKADEE terhadap pengendalian Kadar gula darah pada lansia diabetisi.
Metode: Studi kasus keluarga dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga yang melibatkan 10 keluarga sesuai praktik berbasis fakta dan inovasi dalam asuhan keperawatan komunitas pada 44 lansia. Inovasi DEKADEE terdiri 9 sesi selama 14 kali pertemuan. Data sebelum dan sesudah intervensi diukur menggunakan alat pemeriksaan gula darah, perilaku (pengetahuan sikap dan keterampilan), kemandirian, kadar gula darah.
Hasil: Adanya peningkatan perilaku pada keluarga meliputi rerata sebesar 3.95%, sikap rerata sebesar 2.53%, keterampilan rerata sebesar 3.66% dan tingkat kemandirian rerata 2 tingkat sebesar 80% dan 3 tingkat rerata sebesar 20% serta penurunan kadar gula darah 61.045 mg/dl. Hasil Uji T dengan nilai rerata signifikan 0,000 (p<0,05).
Kesimpulan: Terdapat pengaruh Inovasi DEKADEE terhadap pengetahuan, sikap, keterampilan serta adanya pengaruh yang signifikan intervensi DEKADEE pada penurunan kadar gula darah sewaktu di Kelurahan Jatijajar Kota Depok.

Introduction: Diabetes Mellitus (DM) is one of the non-communicable diseases (PTM) with the highest population in Indonesia and the sixth highest cause of death in Indonesia. The impact of DM causes health losses from year to year, so it needs serious treatment, so the Benson Diet, Foot Exercise and Relaxation (DEKADEE) innovation was developed.
Objective: To provide an overview of the effect of DEKADEE Nursing Intervention on controlling blood sugar levels in elderly people with diabetes.
Methods: A family case study with a family nursing care approach involving 10 families according to fact-based practices and innovations in community nursing care for 44 elderly people. DEKADEE's innovation consists of 9 sessions of 14 meetings. Data before and after the intervention were measured using blood sugar checkers, behavior (knowledge, attitudes and skills), independence, and blood sugar levels.
Results: There was an increase in family behavior including an average of 3.95%, an average attitude of 2.53%, an average skill of 3.66% and an average level of independence of 2 levels of 80% and 3 levels of an average of 20% and a decrease in blood sugar levels of 61,045 mg/dl. T test results with a significant mean value of 0.000 (p <0.05).
Conclusion: There is an effect of DEKADEE's innovation on knowledge, attitudes, skills and a significant effect of DEKADEE's intervention on reducing blood sugar levels while in Jatijajar Village, Depok City.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Mustikaningtyas
"ABSTRAK
Diabetes Melitus merupakan penyakit tidak menular penyebab kematian terbesar keempat di dunia. Depok menduduki peringkat 2 di Jawa Barat dengan jumlah penderita diabetes mellitus tipe 2 terbanyak. Insulin direkomendasikan sebagai salah satu terapi diabetes lini pertama untuk mengontrol kadar glukosa. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tingkat kepatuhan terapi insulin pada penderita diabetes mellitus tipe 2 agar tercapai hasil terapi sesuai dengan yang direncanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran kepatuhan terapi insulin pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian model cross sectional dan menggunakan teknik consecutive sampling sebagai teknik dalam pengambilan sampel. Jumlah sampel 79 orang pasien diabetes mellitus tipe 2 yang berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kepatuhan insulin masih rendah sebanyak 52 orang 65,8 . Adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi kepada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok, Dinas Kesehatan Depok, perawat, dan masyarakat untuk meningkatkan kepatuhan terapi insulin.

ABSTRAK
Abstract Diabetes Mellitus is the fourth leading non infectious diseases cause of death in the world. Depok was ranked 2nd in West Java with the highest number of people with type 2 diabetes mellitus. Insulin is recommended as one of the first line diabetes therapy to control glucose levels. Therefore, it is important to know the adherence level of insulin therapy in people with type 2 diabetes mellitus in order to achieve the satisfied results of therapy. This study aimed to identify the level of adherence in insulin therapy among people with type 2 diabetes mellitus in Depok City. This research was a quantitative research using a cross sectional design and using consecutive sampling as a technique in sampling. The number of samples were 79 patients with type 2 diabetes mellitus who came to the Regional General Hospital of Depok City. The result showed that the level of insulin adherence came still low as many as 52 people 65.8 . This study is expected to provide information to the Regional General Hospital of Depok City, Depok Health Office, nurses, and the community to improve adherence to insulin therapy."
2017
S67065
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defrima Oka Surya
"ABSTRAK
Pemberian asuhan keperawatan keluarga dan komunitas untuk mencegah komplikasi kaki pada diabetisi dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan teori family centered nursing, community as partner dan health belief model. Intervensi yang diberikan early self management interventions Es-Mager . Es-Mager adalah kombinasi intervensi edukasi tentang Diabetes Melitus DM , pencegahan komplikasi kaki dengan deteksi dini, perawatan kaki, pengontrolan diet dan latihan. Metode yang dilakukan pada asuhan keperawatan keluarga adalah studi kasus dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode yang dilakukan pada asuhan keperawatan komunitas adalah quasi eksperimen dengan teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Asuhan keperawatan keluarga diberikan kepada 10 keluarga dengan agregat dewasa yang mengalami DM di RW 05 Kelurahan Curug Kota Depok. Asuhan keperawatan komunitas diberikan kepada 42 diabetisi di Kelurahan Curug Kota Depok. Hasil pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dan komunitas dengan intervensi Es-Mager dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan diabetisi, meningkatkan kontrol glukosa darah, sensitivitas kaki serta menurunkan resiko komplikasi kaki. Perawat diharapkan dapat memberikan asuhan keperawatan keluarga dan komunitas dengan intervensi Es-Mager untuk mencegah komplikasi kaki pada diabetisi.

ABSTRACT
Provision of family and community nursing care to prevent foot complications in people with diabetes can be done by using the theory of family centered nursing, community as partner and health belief model. Intervention that have been given early self management interventions Es Mager . Es Mager is a combination of educational interventions about Diabetes Mellitus DM , prevention of foot complications with early detection, foot care, diet control and exercise. The Methods on family nursing care was a case study with sampling techniques using purposive sampling. The method on community nursing care was quasi experiment with sampling technique using consecutive sampling. Family nursing care is given to 10 families with adults aggregate who have DM in RW 05 Kelurahan Curug Kota Depok. Community nursing care was given to 42 people with diabetes in Kelurahan Curug Kota Depok. The results of the implementation of family and community nursing care with Es Mager interventions can increase the knowledge, attitude and skills of people with diabetes, improve blood glucose control, foot sensitivity and reduce the risk of foot complications. Nurses are expected to provide family and community nursing care with Es Mager interventions to prevent foot complications in people with diabetes."
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Roswita
"Penyakit yang ditularkan melalui makanan foodborne disease masih menjadi tantangan pada sebagian besar negara di dunia. Anak usia sekolah berisiko tinggi untuk menderita Penyakit yang ditularkan melalui makanan foodborne disease yang disebakan ketidakamanan makanan. Intervensi yang efektif untuk meningkatkan keamanan makanan pada anak usia sekolah adalah pendidikan kesehatan menggunakan teknik bermain. Studi ini merupakan penelitian kuasi eksperimen tanpa kelompok kontrol yang dilakukan selama satu tahun di Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Studi ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan pengaruh penerapan permainan kartu keamanan makan dan bermain peran Kakema Berperan sebagai bentuk intervensi keperawatan komunitas pada anak usia sekolah. Hasil evaluasi intervensi Kakema Berperan menunjukkan terjadi peningkatan rata-rata pengetahuan, sikap dan ketrampilan mengenai keamanan makanan. Setelah dilakukan analisis lebih lanjut didapatkan hasil yaitu terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan p value < 0.001 dan sikap p value < 0.001 saat sebelum dan sesudah intervensi. Intervensi Kakema Berperan efektif untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan mengenai keamanan makanan pada anak usia sekolah. Intervensi ini sebaiknya dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan keamanan makanan.

Foodborne disease is still a challenge in most countries in the world. School aged children are at high risk for foodborne diseases caused by unsafety food. An effective intervention to improve food safety in school aged children is health education using play techniques. This study is a quasi-experimental study without a control group which was conducted for one year in Curug village Subdistrict Cimanggis Depok city. This study aimed to provide an overview and influence of the application of food safety card game and roleplay Kakema Berperan as a form of community nursing intervention in school aged children. The evaluation of Kakema Berperan intervention shows an increase in average of knowledge, attitude and practices regarding food safety. After further analysis showed that there were significant differences in the knowledge p value < 0.001 and attitude p value < 0.001 before and after intervention. Kakema Intervention effectively increased knowledge, attitudes and practices on food safety in school aged children. This intervention should be sustainable in order to improve food safety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>