Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169499 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Fitriyana Gumay
"Beberapa tahun terakhir, banyak negara di Asia yang melaporkan peningkatan prevalensi gangguan makan, salah satunya adalah Body Image Disturbance (BID). Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran self-compassion terhadap BID pada dewasa awal di masa pandemi COVID-19. Partisipan keseluruhan berjumlah 180 partisipan yang berada pada rentang usia dewasa awal, yaitu 18-29 tahun, serta berdomisili dan berkewarganegaraan Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa self-compassion memiliki peran yang signifikan terhadap BID (R2 = .239, F(1, 178) = 55.77, p = .000). Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa tidak ada perbedaan skor self-compassion dan BID antara laki-laki dan perempuan.

In recent years, many countries in Asia have reported an increasing prevalence of eating disorders, one of which is Body Image Disturbance (BID). This study aims to examine the role of self-compassion on BID in emerging adulthood during the COVID-19 pandemic. There are a total of 180 participants who are in the emerging adulthood, 18-29 years old, domiciled and an Indonesian citizens. This study has found that self-compassion had a significant role in BID (R2 = .239, F(1, 178) = 55.77, p = .000). In addition, this study also found that there was no meaningful difference in self-compassion and BID scores between men and women."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas ndonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sindi Fatimah Dewantari Nugraha
"Skripsi ini mengkaji tentang pembentukan body image anggota cover dance VERMILION yang mengidolakan SNSD. Melalui wawancara mendalam dan pengamatan saya berusaha mengetahui body image anggota VERMILION yang terbentuk berdasarkan pengetahuan mereka mengenai SNSD. Anggota VERMILION memanfaatkan media untuk mencari informasi tentang SNSD. Pengetahuan tentang SNSD mempengaruhi pandangan anggota VERMILION tentang body image, sehingga kriteria kecantikan mereka mengacu pada gambaran tubuh anggota SNSD. Anggota VERMILION melakukan perbandingan tubuhnya dengan tubuh SNSD, kemudian menyadari kenyataan bahwa bentuk tubuhnya berbeda dengan tubuh SNSD dan menyebabkan mereka mengalami body dissatisfaction. Berbekal pengetahuan yang diperoleh dari orang terdekat, artikel tentang kecantikan, dan film tentang kecantikan mereka melakukan perubahan bentuk tubuh. Anggota VERMILION juga melakukan peniruan penampilan idola ketika menjadi cover dance dan ketika tidak menjadi cover dance. Hal ini dilakukan untuk memperlihatkan bahwa mereka adalah cover dance dan fans dari SNSD.

This study examines the forming of body image of VERMILION cover dance members who love SNSD. In depth Interviews and observations were conducted to reveal the body image of VERMILION members which was formed based on their knowledge regarding SNSD. VERMILION members use media to search information regarding SNSD. The knowledge regarding SNSD affects VERMILION members rsquo s point of view regarding body image. As the result, the beauty criteria of VERMILION members refer to SNSD members rsquo s body image. VERMILION members compare their body with SNSD members rsquo s body. They found the fact that their shape of body is different from SNSD members rsquo s body which causes body dissatisfaction. The knowledge which is gained from relatives, beauty articles, films regarding beauty becomes a base in forming body image. VERMILION members also imitate their idol rsquo s appearance whether they become a cover dance or not. This matter is conducted to show that they are the cover dance and fans of SNSD."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S70038
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwimita Aprilia
"Citra tubuh merupakan masalah yang umum dialami oleh individu. Citra tubuh pada laki-laki digambarkan dengan tubuh kekar dan otot besar. Hal itu bertolak belakang dengan citra tubuh pada wanita yang identik dengan bentuk tubuh yang ramping. Masalah pada citra tubuh dapat mengarahkan pada risiko gangguan makan, rendahnya harga diri, serta suasana hati buruk dan depresi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan citra tubuh positif pada individu adalah dengan mengembangkan sikap welas diri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran welas diri terhadap citra tubuh pada laki-laki usia 18-25. Sebanyak 140 partisipan laki-laki usia 18–25 tahun melakukan pengukuran citra tubuh dan welas diri menggunakan Body Image Scale for Youth dan Skala Welas Diri. Analisis regresi linier digunakan untuk melihat peran welas diri terhadap citra tubuh. Hasil penelitian menemukan welas diri memiliki peran sebesar 4,22% dalam memprediksi variabel citra tubuh pada lakilaki usia 18-25 tahun (!(1,138) = 6,08; + = 0,015; ./ = 0,0422). Penelitian ini menemukan perbedaan yang signifikan antara skor citra tubuh partisipan dengan pengalaman perundungan partisipan. Manfaat hasil penelitian adalah untuk menambah informasi dan ilmu baru terkait welas diri dan citra tubuh pada laki-laki.

Body image is a common issue experienced by individuals. In men, body image is often depicted as muscular and bulky. This contrasts with the image of women, which is typically associated with a slim body shape. Body image concerns can lead to risks of eating disorders, low self-esteem, as well as negative mood and depression One way to improve positive body image in individuals is by developing self-compassion. This study aims to examine the role of self-compassion in body image among men aged 18-25. A total of 140 male participants aged 18-25 years was performing measurements of body image and self-compassion using the Body Image Scale for Youth and Skala Welas Diri. Linear regression analysis was used to examine the role of self-compassion in body image. The research findings revealed that selfcompassion played a role of 4.22% in predicting the body image variable in men aged 18-25 years. (!(1,138) = 6,08; + = 0,015; ./ = 0,0422). This study found a significant difference participants' body image scores between participants' experiences of bullying. The benefits of this research are to provide additional information and new knowledge regarding self-compassion and body image in men."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Kartika
"Teori objectified body consciousness dan teori objektifikasi diri mengungkapkan bahwa basil penelitian di budaya Barat mengobjektiifikasi perempuan melalui konstruksi bahwa tubuh perempuan yang sangat kurus adalah ideal. Bila perempuan tidak dapat mencapai ukutan ideal itu akan timbul ketidakpuasan dalam diri perempuan. Di Indonesia terdapat budaya yang majemuk, dimana kurus tidak sellllu menjadi acuan ukuran tubuh yang ideal. Budaya Jakarta, sebagaimana budaya Barat pada umumuya. mencitrakan tubuh perempuan kurus sebagai sesuatu yang ideal. Sebalikuya budaya Bugis menganut tubuh perempuan yang 'berisi' sebagai tubuh ideal.
Berdasarkan hal itu peneliti berpendapat bahwa petempuau yang berlatar belakang budaya Bugis dan tinggal di Jakarta diduga mengbedapi dua budaya yang menyangkutpautkan tubuh ideal yang bertolak belakang. Melalui studi kualitatif dengan mctode wawancara terhadap empat partisipan yang bersuamikan suku Bugis di Jakarta, penelitian ini mendapatkan bahwa keempat partisipan terbukti menghadapi dua budaya yang saling bertentangan di dalam kehidupau dewasa mudanya Sebagian besar partisipan menganut tubuh ideal kurus. Penemuan lainnya adalah perempuan yang berasal dari Bugis menunjukkan kepuasan atas tubuhnya, sebaliknya perempuan yang tidak berasal dari Bugis melapurkan ketidakpuasan terhadap tubuhnya. lni menunjukkan bahwa ketidakpuasan dapat dijelaskan dengan mengetahui budaya mana yang diinternalisasikan secara dominan oleh individu.

Objectified body consciousness and Self-objectification theory stated that many researches found that Western culture objectifies women by cons/meting super thinness as an ideal body for women Consequently, when women cannot meet the ideal, they probably fee/less satisfied with their awn body. However, Indonesia has many various cultures, and therefore every culture has their own body standard for woman. Culture in Jakarta, like any other cultures in big cities. set the very thin body as an ideal. On the other hand, in Bugis tradition, women are expected to have a more plump or fat body, specially the married women.
Based on those facts. the researcher assumed that women with Bugis background and living in Jakarta face two cultures with contradictory body standard. By qualitative study and interview with four wives of Bugis husbands, this research found, as expected, that four participants are proved lo face the contradictory cultures in their young-adult life. Most of the participants adopted that thinness as their ideals body. Also, iJ is found that the wives from Bugis showed their body-satisfaction, hut the Non-Bugis wife did not report any body-satisfaction. This result shows us that body-dissatisfaction can be explained by finding out which culture is dominantly internalized by individuals.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T33700
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juwita Mannawi
"Masyarakat perkotaan merupakan sekumpulan individu yang memiliki pola hidup serba cepat dan instan. Pola hidup yang serba cepat dan instas menyebabkan masyarakat mudah terserang penyakit. Selain pola hidup tersebut juga kepadatan penduduk yang terjadi pada masyarakat perkotaan. Padatnya penduduk mengakibatkan semakin banyak daerah kumuh. Hal tersebut, menyebabkan perkembangan mikroorganisme semakin cepat dan berdampak pada kondisi kesehatan masyarakat. Salah satu masalah yang disebabkan oleh mikroorganisme adalah splenomegali. Splenomegali adalah kondisi dimana terjadi pembesaran pada limpa yang disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah mikroorganisme. Terjadinya pembesaran organ limpa yang terus-menerus pada klien dengan Splenomegali memicu terjadinya masalah kesehatan psikososial, seperti; gangguan citra tubuh. Gangguan citra tubuh merupakan perasaan tidak puas seseorang terhadap tubuhnya yang diakibatkan oleh perubahan struktur, bentuk, ukuran dan fungsi tubuh. Akibat perubahan citra tubuh perlunya dilakukan intervensi dengan cara asesmen citra tubuh, menerima kondisi tubuh, dan latihan meningkatkan citra tubuh. Intervensi tersebut dapat membantu klien meningkatkan citra tubuhnya.

The urban community is a group of individuals, who has a fast and instant paced lifestyle. Instant-paced lifestyle causes people susceptible to disease. In addition, to instant or unhealthy lifestyle, the population density also occurs in urban communities. Population density resulted in a growing number of slums in urban areas. This led to the quicker microorganism development and have impacts on public health. One of the problems caused by microorganisms is splenomegaly. Splenomegaly is a condition in which a spleen enlarged caused by various factors, one of them by microorganisms. The dilation constantly occurs in patient?s body, triggering psychosocial health issues, such as body image disturbance. Body image disturbance is an unsatisfied feeling one's body caused by changes in the structure, shape, size and function of the body. Interventions that can be performed on the client with body image disturbance, such as body image assessment, accept the condition of the body, and exercise improves body image. These interventions can help clients improve body image.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Desty Hersiana Mustikaningrum
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang gambaran citra tubuh remaja yang mengidolakan tokoh idola. Citra tubuh merupakan persepsi individu dan orang lain tentang bentuk dan ukuran tubuh individu. Remaja biasanya mengharapkan ukuran dan bentuk tubuhnya menjadi ideal seperti apa yang sering dilihatnya, salah satunya tokoh idola. Metode penelitian deskriptif sederhana dengan teknik pengambilan sampel secara acak sederhana pada 224 remaja dan menggunakan Contour Drawing Rating Scale sebagai instrumen penelitian. Hasil penelitian menunjukkan 89,3% remaja yang mengidolakan tokoh idola di SMAN 1 Depok memiliki citra tubuh positif. Pemahaman tentang citra tubuh perlu diberikan kepada remaja seperti di lingkungan sekolah agar remaja mengerti perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh beserta dampaknya.

This study aimed to identify the overview of body image in adolescents who idolize idols. Body image is the perception of the individual and others about individual?s body shape and size. Teens usually expect their body shape and size to be ideal as what they used to watched, like idols. Simple descriptive study with simple random sampling technique to 224 students and used the Contour Drawing Rating Scale as an instrument of research. The result showed 89,3% of teens who idolize idols in SMAN 1 Depok have a positive body image. Understanding of body image needs to be given to adolescents in the school environment in order to understand the changes that occur in the body and the impacts."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46444
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Yunita Suryaputri
"Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh citra tubuh terhadap kepuasan perkawinan Wanita dan pria dewasa lnuda yang dimediasi oleh frekuensi hubungan seksual dan kepuasan seksual. Penulis memprediksi citra tubuh akan meningkatkan frekuensi seksual yang kemudian meningkatkan kepuasan seksual lalu kepuasan perkawinan. Namun karena perbedaan peran gender, penelitian ini memprediksi citra tubuh akan berpengaruh terhadap kepuasan perkawinan Wanita melalui peningkatan frekuensi hubungan seksual lalu kepuasan seksualnya, sedangkan pada pria, citra tubuh diprediksi berpengaruh terhadap kepuasan perkawinan tidak melalui meningkatnya frekuensi hubungan seksual hanya melalui kepuasan seksualnya. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif dengan metode kroseksional. Jumlah partisipan dalam penelitian ini ialah 98 partisipan Wanita dan 50 partisipan pria yang bukan merupakan pasangan.
Hasil yang didapat diketahui bahwa variabel citra tubuh, sexual attractiveness, weight concern, Serta physical condition,berpengaruh terhadap kepuasan perkawinan Wanita sebesar 23,3% (R2= O,233), sedangkan pada pria, diketahui bahwa variabel citra tubuh, upper body strenght, physical attractiveness, dan physical condition berpengaruh terhadap kepuasan perkawinannya sebesar 14,4% (R2= O,144). Berbeda dengan prediksi, pada Wanita, citra tubuh berpengaruh terhadap kepuasan perkawinan, tidak melalui frekuensi hubungan seksual namun hanya melalui kepuasan seksual. Sedangkan pada pria, citra tubuh tubuh tidak berpengaruh pada kepuasan perkawinan, baik melalui peningkatan frekuensi hubungan seksual maupun kepuasan seksualnya. Kesirnpulan penelitian ini ialah pada Wanita, citra tubuh berpengaruh pada kepuasan perkawinannya melalui kepuasan seksual sedangkan pada pria citra tubuh tidak berpengaruh terhadap kepuasan perkawinan.

This study is about the role of body image on marital satisfaction in young adult Women and men mediated by sexual frequency and sexual satisfaction. We predict that body image will increase sexual frequency thus sexual satisfaction and marital satisfaction. But, because of gender role differences between men and Women, We predict body image Will affect marital satisfaction through increasing sexual frequency and sexual satisfaction in Women but in men, We predict body image will affect marital satisfaction through sexual satisfaction not sexual frequency. This research is quantitative with cross sectional method. Participants in this research are 98 Women and 50 men, and they were not couple.
The results show, body image variable, sexual attractiveness, Weight concern, and physical condition affected to marital satisfaction in Women about 23,3% (R2= 0,233), in men, body image variable, upper body strenght, physical attractiveness, and physical condition affected to marital satisfaction about l4,4% (R2= O,l44). ln Women, body image components affect marital satisfaction through sexual satisfaction only not sexual frequency. In men, body image components do not affect marital satisfaction through sexual frequency or sexual satisfaction. The summary of this study are in Women, body image affect marital satisfaction through sexual satisfaction, but in men body image do not affect marital satisfaction.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Haniya Nabila Yasmin
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang representasi diri selebriti mikro yang mencakup manipulasi
gambar, yang menetapkan standar kecantikan di media sosial dan dapat memengaruhi citra tubuh wanita.
Makalah ini juga akan menganalisis jika manipulasi gambar telah menantang norma-norma realita kita seharihari,
karena membuat kita untuk memenuhi standar kecantikan yang mustahil dan membantu kita keluar dari
keterbatasan tubuh kita sendiri. Penelitian ini akan menggunakan mikro-selebriti, konten media sosial dan
standar kecantikan sebagai referensi untuk menjelaskan bagaimana mikro-selebriti menggunakan teknik
representasi diri untuk mengkurasi konten media sosial mereka yang kemudian menetapkan standar kecantikan
yang mustahil bagi audiens mereka. Kerangka teori seperti Goffman, The Presentation of The Self Theory
(2008) dan Simulasi Baudrillard dan Teori Simulacra (1981) digunakan untuk memfasilitasi diskusi di balik
motivasi mengapa selebriti mikro membangun citra mereka dengan cara tertentu dan penjelasan tentang gambar
yang diubah. dan hubungannya dengan kenyataan. Berdasarkan analisis dari studi literature dan kerangka teori,
mikro-selebriti terlibat dalam presentasi diri karena menciptakan kesan berdasarkan standar kecantikan audiens
yang ada. Dengan demikian, audiens mereka menganggap presentasi mereka sebagai kebenaran yang
menunjukkan relevansi dengan Teori Simulasi dan Simulacra (1981). Kemudian, makalah ini megusulkan
bahwa presentasi diri oleh mikro selebriti tidak bearkibat buruk terhadap citra tubuh perempuan. Metode
makalah ini ialah mengambil analisa dari berbagai literatur dan penelitian lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alfida Hanum
"

Perilaku menggemari selebritas disebut dengan celebrity worship, yang tergambarkan melalui perilaku mulai dari mendiskusikan selebritas bersama teman hingga memuja selebritas ke tahap yang lebih ekstrem. Celebrity worship ditandai dengan adanya keterlibatan emosional antara penggemar dengan selebritas. Namun, ikatan dan paparan pada selebritas secara terus menerus dapat menimbulkan kecenderungan penggemarnya untuk melakukan perbandingan diri. Perbandingan diri tersebut dapat memicu ketidakpuasan pada citra tubuh yang kemudian dapat mengarah pada perilaku makan terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran Body Image Dissatisfaction (BID) sebagai mediator hubungan antara celebrity worship dengan perilaku makan terganggu pada sampel penggemar K-Pop usia emerging adulthood (18-25 tahun). Hasil penelitian pada penggemar K-Pop (N = 219) menggunakan Celebrity Attitude Test (CAS), Eating Attitude Test-8 (EAT-8), dan Body Shape Questionnaire-Revised-10 (BSQ-R-10) menunjukkan bahwa terdapat indirect effect yang signifikan antara celebrity worship dan perilaku makan terganggu melalui BID (𝛽 = .07, BootSE = .01, CI = [.0425 – .0987]). Hasil penelitian ini mendukung hipotesis penelitian bahwa BID memediasi hubungan antara celebrity worship dan  perilaku makan terganggu. Temuan ini mengimplikasikan bahwa semakin tinggi celebrity worship pada penggemar K-Pop, maka semakin tinggi pula BID yang dirasakan, hingga meningkatkan perilaku makan terganggu pada penggemar K-Pop. 


Celebrity worship is a form of idolizing celebrities that ranges from discussing celebrity with friends to worshiping celebrities to a more extreme level. Celebrity worship is referred to as a one-sided emotional attachment to a celebrity. However, continuous exposure to celebrities could lead to a tendency for fans to do self-comparisons that trigger dissatisfaction with body image and further become disordered eating behavior. This study aims to see whether Body Image Dissatisfaction (BID) mediates the relationship between celebrity worship and disordered eating behavior among emerging adulthood (18-25 years of age) K-Pop fans. The results of this study (N = 219) using Celebrity Attitude Test (CAS), Eating Attitude Test-8 (EAT-8), dan Body Shape Questionnaire-Revised-10 (BSQ-R-10) showed that there was a significant indirect effect between celebrity worship and disordered eating behavior through BID (𝛽 = . 07, BootSE = .01, CI = [.0425 – .0987]). The results of this study proved that BID mediates the relationship between celebrity worship and disordered eating behavior. This finding implies that the higher the celebrity worship of K-Pop fans, the higher the perceived BID, which then increases the tendency of disordered eating behavior among K-Pop fans.

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eda Arthaputri
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara body image dengan kepuasan seksual pada wanita dewasa madya. Penelitian ini termasuk ke dalam tipe penelitian korelasional, dan kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional study, retrospektif, dan non eksperimental. Partisipan dalam penelitian ini adalah 51 wanita dewasa madya yang sudah mengalami menopause dan yang memiliki pasangan. Teknik pengambilan sampel menggunakan incidental sampling. Melalui korelasi Pearson, hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi signifikan antara body image dengan kepuasan seksual pada wanita dewasa madya.

The purpose of this research is to find the correlation between body image and sexual satisfaction among middle aged women. This study belongs to the type of correlational and quantitative research designed with cross-sectional studies, retrospective and non-experimental studies. Participants in this study were 51 middle aged women in the menopausal status who still have spouse. This research uses incidental sampling as the sampling technique. Using Pearson Correlation, the result shows significant correlation between body image and sexual satisfaction among middle aged women."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S44608
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>