Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131109 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gabriela Bianca
"Penggunaan aplikasi pelacakan kontak merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi pandemi global COVID-19 dengan angka kasus yang terus meningkat. Aplikasi pelacakan kontak yang digunakan di Indonesia adalah PeduliLindungi yang menjadi salah satu syarat untuk mengakses area publik, dimana pada awalnya diberlakukan pada wilayah Jawa-Bali. Namun, dalam penggunaannya masih ditemukan tantangan yang memengaruhi mutu layanan elektronik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi pengguna terhadap mutu layanan aplikasi PeduliLindungi berdasarkan dimensi E-Servqual. Metode yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan kuantitatif menggunakan desain cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan persepsi pengguna terhadap mutu aplikasi PeduliLindungi sudah baik dengan penilaian yang positif pada dimensi-dimensi mutu layanan aplikasi PeduliLindungi. Dimensi yang memiliki hubungan signifikan terhadap persepsi pengguna terhadap mutu aplikasi PeduliLindungi (ESQ) adalah dimensi pengalaman pengguna (EXP) dan kepercayaan pengguna (TRU). Sedangkan dimensi reliabilitas (REL), ketanggapan (RES), kemudahan penggunaan (EOU), privasi (PRI), ketersediaan sistem (SA), desain aplikasi (WD), serta kualitas informasi (IQ) tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap persepsi pengguna terhadap mutu aplikasi PeduliLindungi (ESQ). Saran yang dapat diberikan adalah dengan meningkatkan dan memperbaiki fungsi sistem dan teknis serta meningkatkan keamanan terhadap data pengguna.

The use of contact tracing application is one of the efforts made to overcome the global COVID-19 pandemic with the continued rapid increase in the number of cases. PeduliLindungi is contact tracing application that used in Indonesia which is one of the conditions for accessing public areas, which was initially applied to the Java-Bali area. However, in its use there are still challenges that effect the quality of PeduliLindungi electronic services. This study aims to analyze user perceptions of the service quality of the PeduliLindungi based on the E-Servqual dimensions. Observational with a quantitative approach using a cross sectional design is used as method in this study. The result showed that the user’s overall perception of the quality of PeduliLindungi was good with positive assessment of the service quality dimensions of the PeduliLindungi application. The dimensions that have significant relationship to user perceptions of the PeduliLindungi quality (ESQ) are user experience (EXP) and user trust (TRU). While the dimensions of reliability (REL), responsiveness (RES), ease of use (EOU), privacy (PRI), system availability (SA), application design (WD), and information quality (IQ) did not have significant relationship to user perceptions on the the quality of PeduliLindungi (ESQ). Recommendation that can be given are to improve the system and technical functions and increase the security of user data."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Adhytia Wana Putra Rahmadhan
"Angka penerimaan vaksinasi booster COVID-19 di Indonesia masih rendah, yaitu 15.33% dari total sasaran vaksinasi per April 2022. Salah satu strategi yang terbukti efektif dalam meningkatkan tingkat vaksinasi pada masyarakat adalah dengan mengimplementasikan sistem reminder dan recall. Pada penelitian terdahulu, reminder dan recall masih diterapkan pada media tradisional, seperti melalui surat, dan belum diterapkan melalui media modern seperti aplikasi smartphone, khususnya aplikasi pelacakan kontak. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangan rancangan sistem reminder dan recall pada aplikasi pelacakan kontak PeduliLindungi menggunakan metodologi Design Science Research (DSR) dengan tiga iterasi serta menerapkan kaidah eight golden rules. Pada iterasi pertama, dihasilkan rancangan berupa prototipe low-fidelity (wireframe) dan pada iterasi selanjutnya dihasilkan rancangan berupa prototipe high-fidelity (clickable prototype). Prototipe yang dihasilkan memiliki tiga fitur utama, yaitu mekanisme reminder dan recall, pendaftaran online vaksinasi booster COVID-19, dan artikel edukasi. Evaluasi pada iterasi pertama menggunakan wawancara, iterasi kedua menggunakan wawancara dan System Usability Scale (SUS), serta iterasi ketiga menggunakan Post-Study System Usability Questionnaire (PSSUQ). Pada iterasi kedua, nilai SUS yang diperoleh adalah 71.6 atau “Good (Acceptable)”, sedangkan pada iterasi ketiga, nilai system usefulness, information quality, interface quality dan overall dari PSSUQ adalah 2.456, 2.473, 2.230, dan 2.397, yang menandakan bahwa rancangan telah dibuat dengan baik. Penelitian ini memberikan manfaat berupa kontribusi kepada dua area, yaitu sebagai rujukan implementasi sistem reminder dan recall pada aplikasi pelacakan kontak khususnya PeduliLindungi, serta perbaikan dan pengembangan aplikasi pelacakan kontak menggunakan metodologi DSR.

The acceptance rate for COVID-19 booster vaccination in Indonesia remains relatively low, representing 15.33% of the overall vaccination target as of April 2022. Implementing a reminder and recall system is one strategy that has proven effective in increasing vaccination rates in society. In prior research, reminders and recalls were still used in traditional media, such as letters, and had not been integrated into modern media, such as smartphone applications, especially contact tracing applications. Therefore, this study aims to develop a reminder and recall system design for the PeduliLindungi contact tracing application using the Design Science Research (DSR) methodology with three iterations and applying the eight golden rules. The first iteration produces a low-fidelity prototype (wireframe), and the next iteration produces a high-fidelity prototype (clickable prototype). The final prototype has three main features: a reminder and recall mechanism, online registration for COVID-19 booster vaccination, and educational articles. The evaluation in the first iteration employs interviews, the second iteration employs interviews and System Usability Scale (SUS), and the third iteration employs the Post-Study System Usability Questionnaire (PSSUQ). The SUS value obtained in the second iteration is 71.6 or "Good (Acceptable)", while in the third iteration, the system usefulness, information quality, interface quality, and overall PSSUQ values are 2.456, 2.473, 2.230, and 2.397, showing that the resulting design has a good quality. This study contributes to two research areas: the implementation of a reminder and recall system in PeduliLindungi contact tracing apps, and the enhancement of contact tracing applications using the DSR methodology."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Freddy Fadjari
"ABSTRAK
Salah satu faktor pendukung lancar atau tidaknya suatu proyek pengembangan perangkat lunak adalah perencanaan. Demgam perencanaan yang baik diharapkan pengembangan perangkat lunak bisa sesuai dengan target yang diharapkan. Kegiatan perencanaan terdiri dari penjadwalan, pelacakan dan perkiraan (estimasi). Estimasi yang baik dapat membantu menjaga agar jadwal proyek tidak terlambat dan dapat menjaga ketepatan biaya yang dianggarkan. XYZ sebagai institusi perumus kebijakan perbankan di Indonesia menggunakan metode Use Case Point (UCP) untuk melakukan estimasi usaha dan biaya dalam rangka menjaga jadwal proyek tepat waktu dan tepat biaya. Selain ketepatan jadwal proyek dan alokasi anggaran, XYZ juga harus dapat melakukan estimasi biaya proyek yang sesuai harga pasar. Hal ini untuk tetap menjaga kualitas perangkat lunak yang dikembangkan. Apabila estimasi biaya pengembangan perangkat lunak terlalu rendah dikhawatirkan perangkat lunak yang dikembangkan akan turun kualitasnya. Berdasarkan sampling proposal penawawaran harga pengembangan perangkat lunak yang pernah masuk ke XYZ dalam rentang waktu 2016-2018, beberapa vendor dengan kualifikasi baik, mengajukan proposal harga penawaran 20-40% lebih tinggi dari pada Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang dibuat oleh XYZ. Hal ini dapat menjadi indikasi bahwa mekanisme estimasi yang ada saat ini perlu ditinjau ulang atau di-enhance agar lebih akurat. Selain itu dalam laporan semester I - 2018, dari 121 proyek terdapat 23,14% proyek yang terlambat dikarenakan ada beberapa tahapan yang tidak sesuai estimasi UCP. Terkait hal tersebut, pimpinan pengembangan perangkat lunak XYZ meminta untuk dilakukan kajian terhadap metode estimasi yang lebih baik. Use Case Point Activity Based-Costing (UCPAbc) merupakan integrasi antara UCP dan metode ABC yang sudah banyak digunakan sebagai suatu standar dalam menghitung aktivitas dalam proyek dapat menjadi alternatif pilihan untuk peningkatan akurasi estimasi. Hal ini karena UCPAbc dapat menghubungkan UCP dengan 12 aktivitas pengembangan dengan lebih lengkap. Dalam penelitian ini digunakan 3 sample data dari beberapa sektor pengembangan perangkat lunak yang ada di XYZ. Dari hasil penelitian terhadap 3 sample data tersebut apabila dibandingkan dengan biaya aktual didapatkan kesimpulan bahwa UCPAbc memiliki rata-rata nilai akurasi yang lebih baik yaitu 85,69%, dibandingkan rata-rata nilai akurasi metode UCP 78,57%.

ABSTRACT
One of the supporting phase for a smooth development project is planning. With good planning software development can be in accordance with the expected target. Planning activities consist of scheduling, tracking and estimation. Good estimates can help keep the project schedule not too late and can maintain the accuracy of budgeted costs. XYZ as an institution of banking policy formulation in Indonesia uses the Use Case Point (UCP) method to estimate business and costs in order to maintain the project schedule on time and on budget. Furthermore to the accuracy of the project schedule and budget allocation, XYZ must also be able to estimate project costs according to market prices. This is to maintain the quality of the software developed. If the estimated cost of developing software is too low, it is feared that the software developed will decrease in quality. Based on tsampling of software development proposals offered by vendors who have submitted it to XYZ in the 2016-2018 period, several vendors with good qualifications submitted their proposals for offer prices of 20-40% higher than the Self Estimated Prices (HPS) made by XYZ. This can be an indication that the current estimation mechanism needs to be reviewed or enhanced to be more accurate. In addition, in the 1st semester 2018 report, out of 121 projects (23.14%) are late because there are several stages that do not match the estimation of UCP. Related to this, the leader of XYZ software development requested a review of a better estimation method. Use Case Point Activity Based-Costing (UCPAbc) which is an integration between UCP and the ABC method that has been widely used as a standard in calculating project activities can be an alternative choice for increasing accuracy of estimates. This is because UCPAbc can connect UCP with 12 development activities more details. In this research there are 3 data samples were used from 3 software development sectors at XYZ. The results of 3 data samples when compared with the actual costs it was concluded that UCPAbc had a better average accuracy value of 85.69%, compared to the average accuracy of the UCP existing method 78.57%."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Aplikasi PeduliLindungi merupakan salah satu aplikasi yang diciptakan oleh pemerintah sebagai salah satu upaya mitigasi penyebaran Covid-19 di Indonesia. Seiring dengan berjalannya waktu aplikasi ini menjadi suatu kewajiban bagi masyarakat agar dapat beraktifitas di ruang publik. Berangkat dari hal tersebut, penelitian ini mengkaji terkait kualitas pelayanan aplikasi pedulilindungi selama masa pandemis covid-19 khususnya di Kota Depok dengan menggunakan empat dimensi E-Government Quality yang dikemukakan oleh Papadomichelaki dan Mentzas (2012). Adapun penelitian ini menggunakan Teknik pengumpulan data kuantitatif melalui survey yang kemudian peneliti lengkapi dengan studi literature dan wawancara mendalam. Adapun jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang yang didapatkan melalui penyebaran kuesioner secara online. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas aplikasi pedulilindungi di Kota Depok adalah baik. Namun, memang masih terdapat beberapa kendala yang dirasakan oleh masyarakat dalam penggunaan dan pelaksanaan pelayanan aplikasi pedulilindungi di lapangan. Maka dari itu, dalam penelitian ini terdapat beberapa saran yang ditujukan kepada tim pengembang aplikasi pedulilindungi agar aplikasi bisa semakin baik kedepannya.

PeduliLindungi is an application made by government as an effort to mitigate the spread of Covid-19 Viruses. During the time, currently pedulilindungi is a mandatory application for citizen to be able to do activies in public spaces. Referring to this context, this study examines the quality of application services to protect during the Covid-19 pandemic by using Analysis E-Government Service Quality of the Pedulilindungi Application during Covid-19 Pandemic : A Case Study in Depok City. This Research using quantitative data collection techniques through surveys which are the complemented by literature studies, and in depth interviews. The number of respondents in this study were 100 respondents who were obtained through online questionnaires. The results of this research indicate that the quality of the application in Depok City is good. However, there are still some obstacles that are felt by the community in the use and implementation of PeduliLindungi application services in the field. Therefore, in this study, there are several suggestions addressed to the PeduliLindungi application development team so that the application can be better in the future."
[Depok, Depok]: [Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia], 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Wulandari
"Pemerintah meluncurkan aplikasi pelacakan kontak bernama aplikasi PeduliLindungi untuk menghentikan penyebaran COVID-19. Namun aplikasi ini hanya memiliki 55 juta atau hanya sekitar 20% dari jumlah penduduk Indonesia. Jumlah tersebut dinilai kurang untuk membantu mengatasi COVID-19. Setidaknya diperlukan 60% dari populasi yang menggunakan aplikasi pelacakan kontak sehingga penggunaan aplikasi pelacakan kontak menjadi efektif. Kualitas layanan merupakan faktor pengaruh dominan terhadap niat adopsi pengguna. Rendahnya kualitas layanan suatu aplikasi dapat mempengaruhi keinginan masyarakat untuk menggunakan aplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kualitas layanan aplikasi pelacakan kontak berdasarkan ulasan pengguna. Penelitian ini menggunakan metode pemodelan topik untuk memperoleh dimensi kualitas layanan serta analisis sentimen untuk mengukur kualitas layanan. Penelitian ini terdiri dari (1) pengumpulan ulasan pengguna aplikasi PeduliLindungi, (2) pra-pemrosesan dari data ulasan yang sudah diekstrak, (3) mengklasifikasikan ulasan ke topik/ dimensi kualitas layanan, (4) mengukur skor kualitas layanan setiap dimensi kualitas layanan, dan (5) mengevaluasi total skor untuk kualitas layanan dari aplikasi PeduliLindungi. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan. Pertama, dari berbagai dimensi kualitas layanan diketahui bahwa dimensi system efficiency, functional benefit, system availability, dan emotional benefit menjadi faktor penting oleh pengguna aplikasi pelacakan kontak. Skor kualitas layanan pada setiap dimensi adalah 66.5% untuk dimensi system efficiency, 54.4% untuk dimensi functional benefit, 51.5% untuk dimensi system availability, dan 46.2% untuk dimensi emotional benefit. Skor kualitas layanan aplikasi PeduliLindungi secara keseluruhan adalah 40.6%.

The government has launched a contact tracing application called the PeduliLindungi application to stop the spread of COVID-19. However, this application only has 55 million or only about 20% of Indonesia's population. This amount is considered insufficient to help overcome COVID-19. At least 60% of the population is required to use contact tracing applications for the use of contact tracing applications to be effective. Service quality is the dominant influence factor on user adoption intention. Service quality level can affect people's desire to use the application. This study aims to measure the service quality of contact tracing applications based on user reviews. This study uses the topic modeling method to obtain service quality dimensions and sentiment analysis to measure service quality. This research consists of (1) collecting user reviews of PeduliLindungi, (2) pre-processing the extracted review data, (3) classifying reviews into topics/service quality dimensions, (4) measuring service quality scores for each service quality dimension, and (5) evaluate the total score for the service quality of the PeduliLindungi application. This research produced several findings. First, from various service quality dimensions, it is known that the service quality dimensions of a contact tracing application are system efficiency, functional benefit, system availability, and emotional benefit are important factors for contact tracing application users. The service quality score on each dimension is 66.5% for the system efficiency dimension, 54.4% for the functional benefit dimension, 51.5% for the system availability dimension, and 46.2% for the emotional benefit dimension. The overall PeduliLindungi service quality score is 40.6%."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Laneisha Sherissa
"Aplikasi PeduliLindungi saat ini menjadi aplikasi wajib yang digunakan oleh masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari selama masa pandemi COVID-19. Kualitas pelayanan aplikasi PeduliLindungi menjadi perhatian masyarakat mengingat aplikasi tersebut digunakan oleh seluruh kalangan masyarakat. Namun, pengguna kerap kali mengeluhkan layanan aplikasi PeduliLindungi, seperti sertifikat vaksin COVID-19 yang tidak muncul, proses registrasi yang kerap terkendala, dan respon operator aplikasi PeduliLindungi yang cenderung lama. Berdasarkan permasalahan yang ada, skripsi ini bertujuan untuk menganalisis e-service quality pada aplikasi PeduliLindungi di DKI Jakarta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dengan teknik pengambilan data, yaitu metode kuantitatif dengan survei. Wawancara dan studi pustaka sebagai data pendukung. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan aplikasi PeduliLindungi masuk ke dalam kategori baik. Hasil tersebut dibuktikan dari empat dimensi e-GovQual yang dikemukakan oleh Papadomichelaki dan Mentzas (2012), tiga di antaranya, yaitu dimensi keandalan, kepercayaan, dan keandalan masuk ke dalam kategori baik dan hanya dimensi dukungan masyarakat masuk ke dalam kategori buruk. Untuk itu, penelitian ini memberikan beberapa saran, yakni diharapkan Kementerian Kesehatan mengembangkan fitur-fitur dan memperkaya informasi yang dapat memudahkan pengguna, dan kepada pihak puskesmas agar menetapkan batas maksimum waktu penginputan data masyarakat yang divaksin.

PeduliLindungi app is currently a mandatory app to do daily activities during COVID-19. The service quality of the PeduliLindungi app has become a public concern considering that the application is currently used by all people. However, users often have some trouble about PeduliLindungi app services, such as certificate of COVID-19 vaccine takes time to appear on the app, the registration procces usually had a trouble, and the response form PeduliLindungi team regarding the complaints of users tend to be long. Based from the previous problems, this thesis aims to analyse electronic service quality on PeduliLindungi app in DKI Jakarta. The approach used in this research is quantitative, with collection techniques is quantitative method through survey. Interviews and literature study used for supporting data. The results of this study indicate that e-service quality on PeduliLindungi app is in good category. That results proved by four dimensions of e-service quality proposed by Papadomichelaki dan Mentzas (2012), three dimensions are in good category and only one dimension is in bad category. Therefore, this study provides suggestions to Ministry of Health to develop some features and enrich information that makes it easier for users, and to the health center to set a deadline for inputting data on people who are vaccinated."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Collins, Mark J.
"As an Office 365 developer, build custom SharePoint apps in Visual Studio using HTML5, CSS, and jQuery. Create declarative workflow applications with Visio and SharePoint Designer. Use Access Web Database to publish your data on the web, or write Exchange and Lync applications. All these possibilities and more are covered. You also have unprecedented control and flexibility over how you use these technologies in your applications. With a powerful set of Office 365 APIs, you can now access and integrate Office 365 data directly into your web or native applications, with full control of authentication, authorization and discovery.
"
New York : Springer, 2012
e20425603
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Ciptoning Hestomo
"Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi PT XYZ pada tahun 2017 bertanggung jawab atas beberapa proyek. Tetapi sayangnya tidak semua proyek yang ditangani dapat diselesaikan. Hal ini disebabkan beberapa hal terutama proses pengembangan perangkat lunak yang tidak teratur. Muncul peluang untuk menerapkan metodologi pengembangan perangkat lunak. Tetapi, tidak sembarang metodologi bisa digunakan karena bisa timbul kerugian ketika metodologi yang digunakan tidak tepat.
Digunakan metode quality function deployment dengan pendekatan pengambilan keputusan multi kriteria menggunakan bilangan fuzzy. Pengambil keputusan adalah seluruh karyawan PT XYZ. Nilai dari responden diambil menggunakan kuesioner. Pengolahan data dilakukan menggunakan dua matriks QFD dengan bilangan fuzzy.
Hasil dari penelitian ini, Dynamic System Development Method adalah metodologi pengembangan perangkat lunak yang sesuai diterapkan di PT XYZ dengan nilai 0,65691. Penelitian ini tidak hanya bermanfaat untuk PT XYZ, tapi juga bisa menjadi alternatif metode pemilihan metodologi pengembangan perangkat lunak bagi organisasi lain.

As a company engaged in information technology, XYZ-CORP in 2017 is responsible for several projects. Not all projects finished by the deadline. This is caused by the software development process is undisciplined. So, there are opportunities to enabled the use of software development methodology in the organization. But, not just any methodology can be used by the company. Incorrect methodology, may cause more problems than before.
The researcher decided to use the quality function deployment with multicriteria approach using fuzzy number. The decision maker in this study is every staff of XYZ-CORP. The data collection used in this research is questionnaire. Data processing is done using two QFD matrix with fuzzy number.
The result of this research, Dynamic System Development Method is a suitable software development methodology to be applied in XYZ-CORP with a value of 0.65691. This research is not only useful for XYZ-CORP, but also can be an alternative method of selecting software development methodologies for other organizations."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Roy Abdurrachman Pasha
"Kelengkapan dokumentasi yang dihasilkan dari siklus pengembangan perangkat lunak merupakan hal yang penting untuk dipenuhi agar risiko yang berdampak pada lambatnya penanganan suatu insiden atau masalah dapat diminimalisir. Berdasarkan data yang didapat, XYZ belum mampu memenuhi kelengkapan dokumentasi pada sebagian besar perangkat lunak yang dikembangkan selama 3 tahun terakhir. Salah satu penyebabnya adalah karena tidak diterapkannya software quality assurance SQA pada sebagian besar proses pengembangan perangkat lunak yang dijalankan dimana audit luaran merupakan salah satu kegiatan SQA.
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi peningkatan penerapan SQA di XYZ agar dapat diterapkan pada seluruh pengembangan perangkat lunak sehingga permasalahan dokumentasi dapat teratasi. Perumusan strategi menggunakan metode analisis kesenjangan melalui pembandingan kondisi di masa mendatang melalui Critical Success Factors dan kondisi saat ini dari analisis Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat SWOT yang didapatkan melalui Focus Group Discussion FGD.
Perumusan strategi juga menggunakan metode TOWS Matriks dimana poin SWOT yang telah didapatkan dilakukan pemeringkatan terlebih dahulu dengan menggunakan Analytic Hierarchy Process. Adapun strategi yang disusun divalidasi dengan para narasumber yang terlibat FGD agar strategi yang didapatkan benar-benar dapat menjawab permasalahan yang ditemui. Penelitian ini menghasilkan 10 strategi yang kemudian diturunkan ke dalam 15 program untuk dilaksanakan dalam waktu 5 tahun.

Completeness of documentation generated from the software development life cycle is essential to be met so that the risks which impacting the slow handling of an incident or problem can be minimized. Based on the data, XYZ Organization is unable to meet the completeness of the documentation on most of the developed software over the last 3 years. One reason is because the software quality assurance SQA , which audit the work products is one of its activities, not implemented in most of the software development process.
This study aims to formulate strategies to improve the implementation of SQA in XYZ that can be applied to the whole of software development. Strategy formulation using gap analysis by comparing the future conditions through the analysis of objectives rsquo s Critical Success Factors CSF and current conditions from the Strength, Weakness, Opportunity and Threat SWOT analysis through Focus Group Discussion FGD.
The strategy formulation also used TOWS Matrix method in which the SWOT rsquo s factors are ranked first by using Analytic Hierarchy Process AHP calculation. The strategy developed validated with the speakers who involved in FGD so that the strategies can actually answer the problems."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
DiMarzio, J.F.
"This book is no different in that it walks you through creating an arcade style prison break game app, top to bottom for an Android smartphone or tablet. This book teaches you the unique characteristics and challenges of creating an Arcade style game And it provides you with the full source code for this sample game app."
New York: Springer, 2012
e20425425
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>