Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140242 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Safira Dyah Kusumawardhani
"Variasi kegiatan antropogenik di DKI Jakarta sebagai kota urban yang berkembang pesat menimbulkan limbah yang dilepas ke sungai yang pada akhirnya bermuara di Teluk Jakarta. Di sisi lain, Teluk Jakarta dikenal masih dimanfaatkan sebagai tempat pariwisata, fasilitas transportasi laut, maupun sumber tangkapan. Tujuan penelitian ini adalah guna melihat persebaran konsentrasi serta beban pencemar organik dan nutrien yang dilihat berdasarkan angka konsentrasi dan debit pada titik pantau sungai serta menilai aktivitas antropogenik mana yang paling berpengaruh terhadap besaran beban pencemar. Konsentrasi pencemar organik dan nutrien dilihat dari Data Alam KLHK, sedangkan besaran debit akan diproyeksikan berdasarkan besaran curah hujan, luas sub-DAS, dan morfologi saluran sungai pada periode 2016 – 2019 dengan Hec-HMS. Penelitian memperlihatkan bahwa curah hujan sangat berpengaruh pada besaran beban pencemar yang dinyatakan dalam ton/tahun walau konsentrasi terukur tidak terlalu signifikan. Guna melihat pengaruh aktivitas antropogenik terhadap beban pencemar, dilakukan analisis korelasi antara beban pencemar dengan persentase tutupan lahan yang diperkuat dengan grafik scatter. Penelitian memperlihatkan bahwa korelasi antara jenis lahan aktivitas antropogenik dengan pencemar (kecuali DO atau oksigen terlarut) tidak selalu berkorelasi positif, sebagaimana halnya yang terlihat pada korelasi lahan komersial dan TSS yang justru berkorelasi negatif.

Variations of anthropogenic issues in DKI Jakarta as urban city produce waste that flows into water bodies that ends up in Jakarta Bay. In fact, Jakarta Bay is known to be still used by local residents as a place of tourism, marine transportation facilities, and a source of marine catch as consumption and ornamental animals. The purpose of this study is to see the distribution of concentrations and the rate or loading of organic and nutrient pollutants seen based on concentration and discharge figures at river monitoring points and assess which anthropogenic activity has the most influence on the amount of beban of pollutant. The concentration of organic and nutrient pollutants is seen from Data Alam by Ministry of Environment and Forestry, while the amount of discharge will be projected based on the amount of rainfall rate, sub-basin area, and morphology of river channels in the period 2016 – 2019. Research shown that rainfall rate greatly affects the amount of pollutant loading expressed in tons/year even though the measured concentration is not too significant. In order to see the influence of anthropogenic activity, a correlation analysis was carried out between the loading of pollutants and the percentage of land cover which was strengthened by a scatter chart. Research also shows that the correlation between anthropogenic activity land types and polluters (except Dissolved Oxygen) is not always positively correlated, as it is seen in the correlation of commercial land and TSS which is actually negatively correlated.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dorothy Marsha Constantine
"Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai di Pulau Jawa yang tercemar oleh limbah dari aktivitas rumah tangga, komersial/industri serta pertanian. Pesatnya pertumbuhan penduduk akan memicu adanya perubahan tata guna lahan. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan aktivitas manusia di berbagai sektor, pencemaran air sungai menjadi masalah serius yang dihadapi oleh manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis spasiotemporal terhadap konsentrasi dan beban pencemar air Sungai Ciliwung serta korelasinya dengan tren perubahan tata guna lahan untuk mengetahui faktor-faktor dominan yang memengaruhi beban pencemaran sungai tersebut. Analisis dilakukan terhadap parameter pencemar organik dan nutrien (BOD, COD, DO, TSS, NH3, NO2, NO3 dan Total Fosfat) dengan menggunakan data debit dan kualitas air Sungai Ciliwung dari BBWS Ciliwung – Cisadane. Secara spasial, konsentrasi dan beban pencemar organik dan nutrien dari hulu ke hilir cenderung menunjukkan peningkatan dari hulu hingga ke hilir. Sedangkan secara temporal, konsentrasi pencemar organik (BOD dan COD) memuncak di tahun 2018 kemudian mengalami penurunan hingga tahun 2020. Kemudian, konsentrasi pencemar nutrien (NH3, NO3, T-P) dan TSS paling tinggi adalah pada tahun 2020. Tren beban BOD, NH3, NO2dari tahun 2016 – 2020 meningkat, sedangkan tren beban COD, TSS, NO3, dan Total Fosfat dari tahun 2016 – 2020 menurun. Bila dilihat dari tren perubahan tutupan lahan dan nilai koefisien korelasi, peningkatan persentase lahan permukiman menyebabkan meningkatnya beban pencemar. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil uji korelasi yang positif kuat-moderat antara keduanya. Sedangkan hasil uji korelasi persentase lahan pertanian dengan beban pencemar menunjukkan korelasi negatif moderat dengan lahan pertanian. Dari hasil uji tersebut dapat diperkirakan bahwa limbah aktivitas pertanian secara kuantitas tidak lagi signifikan terhadap pencemaran di badan air bila dibandingkan dengan kegiatan domestik. Selain itu, rata-rata rasio BOD/COD didapatkan kurang dari 0,3 (bersifat non-biodgradable) sebagai indikator adanya pencemaran dari kegiatan non-domestik seperti kegiatan komersil/industri dan TPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antropogenik yang paling dominan memengaruhi beban pencemar organik dan nutrien di DAS Ciliwung dalam penelitian ini adalah kegiatan domestik (secara khusus akibat limbah greywater), serta limbah kegiatan komersil/industri yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan namun langsung dibuang ke saluran air dan mengalir ke badan air.

Ciliwung River is one of many rivers on the Java Island which is polluted by waste from domestic, commercial/industrial and agricultural activities. The rapid population growth caused changes in land use. Along with population growth and the development of human activities in various sectors, river pollution became a serious problem for humans. The purpose of this study is to conduct a spatiotemporal analysis of the concentration and pollutant load of the Ciliwung River and its correlation with the trend of land use changes to determine the factors that dominantly influence the river pollution. The analysis was carried out on the parameters of organic pollutants and nutrients (BOD, COD, DO, TSS, NH3, NO2, NO3 and Total Phosphate) using the flow and water quality data of the Ciliwung River from BBWS Ciliwung – Cisadane. Spatially, the concentration of organic pollutants and nutrients increased from upstream to downstream. Spatial variations in organic and nutrient pollutant loads also tend to show an increase from upstream to downstream. Meanwhile, temporally, the concentration and load of organic pollutants (BOD and COD) peaked in 2018 and then decreased until 2020. Then, the concentration and load of nutrient pollutants (NH3, NO3, T-P) and the highest TSS was in 2020. The trend of BOD, NH3, and NO2 loads from 2016 – 2020 increased, while the trend of COD, TSS, NO3, and Total Phosphate loads from 2016 – 2020 decreased. From the trend of land cover changes and the value of coefficient correlation, an increasing percentage of residential land caused an increasing pollutant load. This is indicated by the results of a strong-moderate positive correlation test between those two. While the results of the correlation test of the percentage of agricultural land with the pollutant load showed a negative correlation. From that results, it can be estimated that the waste of agricultural activity is no longer significant in terms of pollution in water bodies compared to domestic activities. In addition, the average BOD/COD ratio was found to be less than 0,3 (non-biodgradable) as an indicator of pollution from non-domestic activities such as commercial/industrial activities or landfill runoff. The results showed that the most dominant anthropogenic activities affecting organic and nutrient pollutant loads in the Ciliwung watershed in this study were domestic activities (particularly due to greywater waste), as well as the waste of commercial/industrial activities that did not meet the established standards but were directly discharged and flowed into a water body."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pradnya Paramita, 1985
627.12 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"The Citarum River is one of the main rivers in the West Jaava province. Commonly, the Citarum is devided into 3 sections : upper stream, middle stream and down stream...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"In this study , spatial and seasonal variations of water quality in haraz river basin were evaluated using multivariate statistical techniques,such as cluster analysis,principal component analysis and factor analysis...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengukuran kualitas air seperti pH, suhu, oksigen terlarut (DO: Disolved Oxygen), turbiditas, konduktivitas, dan salinitas pada beberapa ruas S. Cikaniki (Cikaniki hulu, Cisarua, Curug Bitung, dan Lukut) telah dilakukan dengan menggunakan water quality checker (WQC). Hasil pengamatan diharapkan dapat digunakan sebagai data pendukung bagi penelitian lainnya S. Cikaniki. Data pendukung lainnya yang diukur adalah debit air imana kecepatan arus diukur dengan current meter dan luas penampang basah diukur dengan roll meter. Hasil pengamatan menunjukan bahwa berdasarkan nilai konduktivitas, S. Cikaniki masih tergolong kedalam perairan yang alami dengan pH air yang cenderung normal. Tampak adanya kecenderungan peningkatan rata-rata untuk parameter pH, suhu, konduktivitas, turbiditas, dan estimasi debit dari arah hulu ke hilir. Untuk nilai rata-rata tahunan, dapat dikatakan, pada semua lokasi pengamatan, dari tahun 2006 ke tahun 2008 rata-rata pH dan turbiditas air cenderung menurun, sedangkan untuk parameter DO dan konduktivitas, penurunan terjadi pada lokasi Curug Bitung dan Lukut. Hasil menunjukkan pula adanya keterkaitan yang linier antara parameter konduktivitas, turbiditas, dan estimasi debit"
551 LIMNO 16:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Daniel Immanuel
"

Pertumbuhan penduduk yang terjadi di D.I Yogyakarta meningkatkan jumlah limbah yang dibuang sehingga mempengaruhi kualitas air sungai. Selain itu, pertumbuhan populasi juga berkontribusi pada perubahan penutup lahan di daerah aliran sungai yang kemudian akan berdampak pada kualitas air sungai. Tujuan penelitan ini adalah untuk menganalisis variabilitas spasial dan temporal kualitas air pada Sungai Code di Provinsi D.I Yogyakarta, selain itu mengetahui tren perubahan penutup lahan di Daerah Tangkapan Air (DTA) Sungai Code serta hubungannya dengan perubahan kualitas air sungai, dan mengidentifikasi serta menganalisis parameter kualitas air dominan yang  mempengaruhi variabilitas kualitas air Sungai Code secara keseluruhan. Data yang di analisis adalah data sekunder yang berasal dari Pemerintah Provinsi D.I Yogyakarta yang terbatas pada periode pemantauan 2011-2017. Metodologi yang dilakukan adalah analisis deskriptif untuk menganalisis variasi spasial dan temporal kualitas air secara visual, kemudian melakukan klasifikasi penutup lahan untuk Daerah Tangkapan Air (DTA) Sungai Code dengan software ArcGIS 10.3 serta menganalisis hubungan perubahannya dengan perubahan kualitas air Sungai Code, dan menganalisis variabilitas data kualitas air dengan Cluster analysis (CA) & Principal Component Analysis (PCA) menggunakan software IBM SPSS. Hasil penelitian menunjukan terdapat parameter yang konsentrasinya mediannya memiliki tren positif untuk variasi spasial dari hulu ke hilir, diantaranya: suhu, TDS, BOD, COD, Nitrat, Nitrit, Seng, Tembaga, Timbal, Bakteri koli tinja, selain itu terdapat juga parameter yang konsentrasi mediannya memiliki tren positif untuk variasi temporal dari tahun 2011-2017, diantaranya: pH, TDS, Nitrat, Nitrit, Deterjen, Seng, Warna. Terdapat juga parameter-parameter yang perlu diperhatikan karena konsentrasinya sebagian besar sudah melebihi baku mutu kelas 3 dan/atau kelas 4 yang ditetapkan dalam Pergub DIY No. 20 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Air, diantaranya: BOD, Nitrit, Tembaga, Bakteri koli tinja. Hasil korelasi penutup lahan dan kualitas air mendapatkan bahwa penutup lahan vegetasi alami dapat memberikan dampak positif terhadap perubahan kualitas air Sungai Code, sedangkan penutup lahan agrikultur dan area bangunan cenderung memberikan dampak negatif terhadap perubahan kualitas air Sungai Code. Untuk CA, paramater kualitas air Sungai Code berhasil dikelompokan menjadi 4 cluster, diantaranya: kelompok pencemar nuterien, kelompok pencemar logam, kelompok pencemar materi organik dan kelompok pencemar grey water. Analisis komponen utama (PCA) menghasilkan empat komponen utama (PC1, PC2, PC3, PC4) yang mempunyai variansi secara berturut-turut 22,815%, 17,631%, 16,016%, 12,806% dan menjelaskan total 69,268% variabilitas data kualitas air Sungai Code. PC1 diinterpretasikan sebagai pencemar materi organik Sungai Code. PC2 diinterpretasikan sebagai pencemar nutrien dan kontaminasi tinja pada Sungai Code yang dapat berasal dari limbah dan air limpasan agrikultur. PC3 diinterpretasikan sebagai pencemar logam Sungai Code yang dapat berasal dari air limpasan urban dan limbah domestik. PC4 dapat diinterpretasikan sebagai dampak pencemaran grey water pada Sungai Code.


Population growth that occurred in D.I Yogyakarta increased the amount of waste discharged so that it affected river water quality. In addition, population growth also contributes to changes in land cover in watersheds which will then have an impact on river water quality. The purpose of this research is to analyze the spatial and temporal variability of water quality in the River Code, in addition to knowing trends in land cover changes in the Code watershed and its relationship to changes in river water quality, and analyzing dominant water quality parameters that affect Code River water quality variability as a whole. This research using secondary data from the Provinsi D.I Yogyakarta, which limited to the 2011-2017 monitoring period. The methodology used is descriptive analysis to analyze spatial and temporal variations in water quality, then classify land cover in Code watershed with ArcGIS 10.3 software and analyze the relationship of changes with changes in Code River water quality, analyze variability of water quality data with Cluster analysis (CA) & Principal Component Analysis (PCA) using IBM SPSS software. The results showed there are parameters whose median concentration has a positive trend for spatial variations from upstream to downstream, including: temperature, TDS, BOD, COD, Nitrate, Nitrite, Zinc, Copper, Lead, Fecal Coli Bacteria. There are also concentration parameters the median has a positive trend for temporal variations from 2011-2017, including: pH, TDS, Nitrate, Nitrite, Detergent, Zinc, Color. There are also parameters that need to be considered because most of the concentrations have exceeded the grade 3 and / or grade 4 water quality standards stipulated in Pergub DIY No. 20 Tahun 2008, including: BOD, Nitrite, Copper, fecal coli bacteria. The correlation results between land cover and water quality found that natural vegetation land cover can have a positive impact on changes in Code River water quality, while agricultural and building areas land cover tend to have a negative impact on changes in Code River water quality. For CA, the Code River water quality parameters were grouped into 4 clusters, including: the nutrient polluter group, the metal polluter group, the organic material polluter group and the gray water polluter group. Principal component analysis (PCA) produced four main components (PC1, PC2, PC3, PC4) which had variances respectively 22.815%, 17.631%, 16.016%, 12.806% and explained a total of 69.268% variability of Code River water quality data. PC1 is interpreted as organic matter pollutans in Code River. PC2 is interpreted as nutrients pollutants and fecal contamination in the Code River which may come from agricultural waste and runoff. PC3 is interpreted as a Code River metal pollutant that may come from urban runoff water and domestic waste. PC4 may interpreted as the impact of gray water pollution on the Code River.

"
Depok: Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinya Amima Sara
"Skripsi ini merupakan pemodelan aliran sungai secara dua dimensi yang berupa kecepatan arah x, kecepatan arah y, dan kedalaman air. Ketiga variabel ini dihitung dengan persamaan massa dan momentum. Persamaan dasar kekekalan massa dan momentum diturunkan dahulu agar diperoleh bentuk dua dimensinya. Kemudian bentuk differensialnya dimodelkan dengan metode beda hingga forward difference. Perhitungan dilakukan untuk kondisi sungai yang steady maupun unsteady. Untuk kondisi unsteady, digunakan metode numerik Runge Kutta orde 4. Rumus yang diperoleh ini akan dimasukkan ke dalam listing program visual basic agar memudahkan pemodelan dalam tahap perhitungan, sehingga inilah yang disebut sebagai Program Pemodelan Beda Hingga.

The focus of this study is developing two dimensional river current that consists of velocity in x direction, velocity in y direction, and depth of water. These three variables can be computed from the continuity and momentum equation. Firstly we have to differentiate the equations to get two dimensional forms. Then, it can be modeled with forward finite difference method. Computation is done for steady and unsteady state. For unsteady state, 4th order Runge Kutta is used. The equation is inputed to visual basic program listing to make the computation in modeling process easier, so this is called Finite Difference Model Program."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S143
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Septi Dwiyanti
"Peningkatan penduduk di Pulau Jawa menyebabkan perubahan tutupan lahan yang signifikan dan mengakibatkan pertambahan tutupan lahan pemukiman, agrikultur, dan sebagainya. Semua hal itu akhirnya berujung kepada meningkatnya air limbah yang dihasilkan. Air limbah yang dihasilkan ini nantinya akan bermuara di perairan atau air sungai dan berkontribusi dalam penurunan kualitas air sungai, khususnya kemampuan sungai dalam mendegradasi materi organik yang dibawa oleh air limbah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis kondisi biodegradasi sungai-sungai di Pulau Jawa berdasarkan rasio konsentrasi BOD/COD, selain itu mengetahui tren temporal kondisi biodegradasi sungai di Pulau Jawa berdasarkan parameter BOD dan COD, serta menganalisis hubungan antara tutupan lahan dan rasio konsentrasi BOD/COD sungai di Pulau Jawa. Data yang digunakan sebagai analisis ialah data sekunder yang bersumber dari Badan Lingkungan Hidup Provinsi terkait serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan periode waktu 2016, 2018, dan 2019. Metodologi yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif untuk mengetahui tren rata-rata rasio konsentrasi BOD/COD tiap tahunnya dengan menvisualisasikan data menjadi grafik batang, lalu analisis secara temporal dengan memvisualisasikan data menjadi box and whisker plot menggunakan aplikasi SPSS. Selain itu juga dilakukan analisis spasial dengan melakukan pemetaan tutupan lahan pada DAS Sungai Ciliwung, Cisadane, Progo, serta Bengawan Solo menggunakan aplikasi geospasial ArcGIS 10.3. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kondisi biodegradasi sungai di Pulau Jawa relatif lambat berdasarkan nilai rata-rata dan median dari rasio konsentrasi BOD/COD. Tren dari rasio konsentrasi BOD/COD pun bervariasi di setiap provinsi, tren positif terjadi pada Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, sedangkan tren negatif terjadi pada Provinsi D I Yogyakarta dan Jawa Timur. Hasil analisis spasial hubungan antara rasio konsentrasi BOD/COD dengan klasifikasi tutupan lahan yaitu, rasio konsentrasi BOD/COD memiliki korelasi kuat positif dengan jenis tutupan lahan agrikultur, nilai korelasi rp yang didapatkan yaitu 0,679. Sementara itu, rasio konsentrasi BOD/COD memiliki korelasi kuat negatif dengan tutupan lahan area bangunan, nilai korelasi rp yang dihasilkan yaitu -0,546. Serta rasio konsentrasi BOD/COD memiliki korelasi kuat negatif dengan tutupan lahan vegetasi alami/semi alami, nilai korelasi rp yang didapatkan yaitu -0,636.

The increase of population on the island of Java causes significant land cover changes and results in increased land cover for settlements, agriculture, and etc. All of these things eventually lead to an increase in the amount of wastewater produced. The waste water produced will eventually end up in waters or river water and contribute to the decline in river water quality, especially the ability of rivers to degrade organik matter carried by wastewater. The purpose of this study is to analyze the biodegradation conditions of rivers in Java based on the ratio of BOD/COD concentrations, in addition to knowing the temporal trend of river biodegradation conditions in Java Island based on BOD and COD parameters, as well as analyzing the relationship between land cover and the ratio of BOD/COD concentrations. COD river in Java Island. The data used for analysis is secondary data sourced from the relevant Provincial Environment Agency and the Ministry of Environment and Forestry with a period of 2016, 2018, and 2019. The methodology used is descriptive statistikal analysis to determine the trend of the average BOD/COD concentration ratio. annually by visualizing the data into a bar graph, then analyzing it temporally by visualizing the data into a box and whisker plot using the SPSS application. In addition, spatial analysis was also carried out by mapping land cover in the Ciliwung, Cisadane, Progo, and Bengawan Solo watersheds using the ArcGIS 10.3 geospatial application. The results of the study indicate that the condition of river biodegradation in Java is relatively slow based on the average and median values of the BOD/COD concentration ratio. The trend of the BOD/COD concentration ratio also varies in each province, a positive trend occurs in Banten, DKI Jakarta, West Java, and Central Java Provinces, while a negative trend occurs in Yogyakarta and East Java Provinces. The results of the spatial analysis of the relationship between the concentration ratio of BOD/COD with land cover classification, namely, the concentration ratio of BOD/COD has a strong positive correlation with the type of agricultural land cover, the correlation value (rp) obtained is 0.679. Meanwhile, the concentration ratio of BOD/COD has a strong negative correlation with the land cover of the building area, the resulting correlation value (rp) is -0.546. And the concentration ratio of BOD/COD has a strong negative correlation with natural/semi-natural vegetation land cover, the correlation value (rp) obtained is -0.636."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadsyah Mansur
"Dalam melakukan penetapan tarif pelayanan puskesmas selama ini lebih banyak bersifat kira-kira dan pertimbangan faktor politis, sehingga tarif puskesmas yang berlaku saat ini dirasakan tidak rasional. Tarif rasioal yaitu yang berusaha menangkap konsumer surplus. Ada beberapa faktor untuk menentukan tarif rasional antara lain tarif yang ditetapkan berdasarkan tingkat kemampuan dan kemauan membayar masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, tarif pesaing, biaya satuan. Dengan diberlakunya UU. No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, maka daerah dituntut menggali sendiri pembiayaan untuk kegiatan operasional, puskesmas dalam melaksanakan 18 program pokoknya, membutuhkan biaya yang besar, sementara subsidi dari pemerintah dirasakan tidak mencukupi seiring dengan tuntutan akan mutu layanan puskesmas yang semakin meningkat, salah satu cara adalah dengan melakukan penyesuaian tarif puskesmas, sesuai dengan kebijaksanaan puskesmas swadana, terutama jika dilakukan swadana murni maka perlu dilakukan perhitungan berapa sebenamya tarif pelayanan puskesmas yang harus dibayarkan oleh pelanggannya. Penelitian merupakan analisis deskriptif dengan rancangan Cross Sectional, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terhadap pengunjung puskesmas dalam sebulan terakhir sebelum dilakukan penelitian.
Hasil penelitian menunjukan bahwa distribusi biaya yang dapat disediakan oleh masyarakat untuk setiap kali kunjungan di BP Umum minimum Rp.2.000, maksimum Rp.25.000, rata-rata Rp 9.200, Periksa kehamilan, bayi & anak minimum Rp.2.000, maksimum Rp.20.000, rata rata Rp 9.850, dan bila sakit gigi minimum Rp.3.000, maksimum Rp25.000; rata-rata Rp.10.050, dengan harapan adanya peningkatan kualitas layanan dan selalu diperiksa oleh dokter serta obat yang memadai. Hasil simulasi tarif dibandingkan biaya satuan normatif, tarif pesaing dan ATPI, maka tarif yang dapat direkomendasikan adalah untuk BP Rp 5.000, KIA, Rp 9.000, dan BP Gigi Rp. 12.500. Masyarakat yang tersingkir perlu diberikan subsidi silang, melalui upaya kartu sehat yang pengaturannya ditentukan bersama dengan pemerintah kecamatan dan desa. Puskesmas merupakan pilihan utama masyarakat Lubuk Alung Kabupaten Padang pariaman untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Masalah ini karena biaya puskesmas terjangkau, serta lokasi puskesmas dengan sarana transportasi relatif lancar.

In performing the price determination of public health center it is done in an arbitrary and political consideration, So that price of public health center services in is felt no Rational. The rational is price that try to consumer surplus. There are several factors to determine a rational price. One of them is determined based on public ability and willingness to pay for the health service, competitors price, and unit cost. With the ratification of Law No. 22 year 1999 regarding Regional Autonomy, the districts goverment is demanded to explore its own financial sources for its operations. The public health center is performing its 18 major programs needs a large amount of money, while the subsidy from the government is insufficient. While it must improve the quality of its services. So, one of the way to adjust the health community center according to the self-financing policy or pure self-financing is the recalculation of the actual rate of the health community services that must be paid by the customer. This research is a descriptive analysis by using Cross-Sectional method. It user interview to collect data interviview is conducted with visitors of public health center in the last month before the research is done.
The result of the research indicates that the cost distribution that can be covered by the people for each visit to General Health Clinic is at minimum of Rp. 2.000; and maximum Rp. 25.000; and average Rp. 9.200.- Mother and children care consultation at minimum of Rp 2.000.- and maximum Rp. 20.000.- and average Rp. 9.850.-, dental health care at minimum of Rp. 3.000.- and maximum Rp. 25.000.-and average Rp. 10.500.- , with the expectation that the quality of service will increase and always examine by doctors with sufficient medicines. The result of price simulation compared to normative unit - cost, the competitor's price ATP1 indicate that the price to be recommended for Health Clinic is Rp. 5.000.-, Mother and Children Health Clinic is Rp. 9.000: and Dental Clinic is Rp. 12.500. The disadvantaged people need to subsidized with cross-subsidy through health card, the arrangement of which can be done with the local government of sub-district and village. The public health center is the main choice of the people of Lubuk Alung, Padang Pariaman district to obtain health services, because the price of public health center reached and its location is accessible with relatively smooth transportation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T4297
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>