Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156880 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adrian Pratama Afrianto
"Kegiatan donasi yang dilakukan di ruang-ruang publik mulai bergeser sejak kemunculan internet. Seperti halnya Kitabisa.com yang bergerak dalam bidang sosial dan fokus pada kegiatan penggalangan dana atau donasi. Dari berbagai bentuk kegiatan donasi yang dikampanyekan oleh Kitabisa.com, yang menarik adalah konten #bantulansia. Konten dikemas dengan menampilkan kondisi kemiskinan lansia sehingga mampu menarik para pengguna Instagram untuk memberikan like, komentar, bahkan donasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotika yang berfokus pada kajian tentang tanda-tanda, fungsi tanda, sistem tanda dan produksi makna ditarik dari tanda-tanda tersebut dengan model semiotika Ferdinand De Saussure. Terdapat dua komponen yang berkaitan dalam semiotik, yaitu penanda (signifier) adalah sebuah bunyi, gambar, atau tulisan yang bermakna artinya petanda adalah aspek material dari apa yang dilihat, dibaca, ditulis atau didengar. Kedua adalah petanda (signified) yang merupakan konsep atau gambaran mental atau pikiran, artinya penanda adalah aspek mentalnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kitabisa.com cenderung menampilkan kondisi lansia yang rentan, kekurangan ekonomi dan harapan yang tidak tercapai karena ekonomi terbatas sehingga membangkitkan rasa iba, prihatin yang menjadi trigger dalam konten Kitabisa.com. Konten yang diproduksi terpola, te-rutinisasi serta mengikuti kerangka standar dan prosedur Kitabisa.com dengan syarat 5% dari donasi terkumpul akan diklaim oleh Kitabisa.com. Semakin banyak donasi yang terkumpul maka semakin tinggi nilai 5% yang diklaim oleh Kitabisa.com artinya ideologi komersial pun tidak luput dari tubuh Kitabisa.com.

Donation activities carried out in public spaces began to shift since the emergence of the internet. Like Kitabisa.com, which is engaged in social activities and focuses on fundraising or donation activities. From the vast variety of donation campaign by Kitabisa.com, the interesting one is the content of #bantulansia. The content is packaged by displaying the poverty conditions of the elderly to attract Instagram users to give likes, comments, and even donations. This study uses a semiotic analysis method that focuses on the study of signs, sign functions, sign systems and the production of meaning drawn from these signs with Ferdinand De Saussures' semiotic model. There are two components in semiotics, the first one is signifier which could consist from sound, image, or writing created from the material aspect of what is seen, read, written or heard. The second is the signified which is a concept or mental picture or thought as the mental aspect. The results of this study indicate that Kitabisa.com tends to display the elderly in a vulnerable condition, economic difficulties and unachieved life expectancy caused by the economical limitations to trigger compassion and concern in Kitabisa.com content. The content produced is patterned, routinized and follows the standard framework and procedures of Kitabisa.com on the condition that 5% of the collected donations will be claimed by Kitabisa.com. The more donations collected, the higher the 5% value claimed by Kitabisa.com, meaning that commercial ideology does not escape Kitabisa.com's body.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhvidya
"Tesis ini membahas cara pembentukan akun populer dalam media sosial Instagram yang dilakukan oleh orang dari kalangan bukan artis dan bukan tokoh ternama Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi deskriptif. Informan adalah tiga orang masyarakat umum yang bukan artis ataupun tokoh. Penelitian ini menghasilkan 4 empat cara untuk membentuk akun populer dan meningkatkan pengikut dalam media sosial Instagram. Keempat cara tersebut adalah Konsistensi, Menciptakan Konten Berkarakteristik, Mengunggah Ulang, dan Memberikan Ekspektasi pada Pengikut.

This thesis discusses how to form a popular account in social media Instagram done by people from non artists and not prominent figures Indonesia. This research uses qualitative research model with descriptive phenomenology method. Participants are three common people who are not artists or figures. This study produced 4 four ways to form popular accounts and increase followers in social media Instagram. These four ways are Consistency, Creating Characteristic Content, Repost, and Giving Expectations to Followers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T51210
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
RR. Annisa Widyandini Widodo
"Instagram adalah salah satu media sosial yang paling banyak digunakan di Belanda. Pengguna Instagram tidak terbatas pada selebriti atau masyarakat biasa namun juga para politikus, seperti Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte. Tidak hanya sebagai alat komunikasi, Instagram juga digunakan sebagai sarana menyampaikan kritik, seperti yang terdapat dalam komentar unggahan Instagram Mark Rutte. Tugas akhir ini membahas tentang sarkasme komentar warganet dalam empat unggahan Instagram Mark Rutte @minpres pada 10 Januari 2022. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan makna dan fungsi majas sarkasme dalam komentar warganet di Instagram Mark Rutte serta memperlihatkan emoji yang digunakan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan menggunakan teori tentang majas dari Antoine Braet, Wiertzema dan Jansen, dan Hans Smessaert. Hasil penelitian ini memperlihatkan komentar sarkasme dengan makna denotatif dan konotatif yang didominasi oleh makna denotatif serta penggunaan emoji untuk memperkuat makna tersebut. Sarkasme yang ditemukan memiliki fungsi S (versterkend) atau penegasan, fungsi H (humor) atau humor, dan fungsi K (kritiek) atau kritik. Fungsi yang mendominasi adalah fungsi K (kritiek) atau kritik.

Instagram is one of the most used social media in the Netherlands. Instagram users are not limited to celebrities or ordinary people but also politicians such as the Prime Minister of the Netherlands, Mark Rutte. Not only as a communication tool but Instagram is also used as a means of conveying criticism as stated in Mark Rutte's Instagram post comments. This final project discusses the sarcasm of netizen comments in Mark Rutte (@minpres)’s four Instagram uploads on January 10, 2022. The purpose of this research is to explain the meaning and function of sarcasm in the comments of netizens on Mark Rutte's Instagram and show the emoji used. This research uses a descriptive analysis method using the figure of speech theory from Antoine Braet, Wiertzema and Jansen, and Hans Smessaert. The results show that sarcasm comments with denotative and connotative meanings which are dominated by denotative meanings and the use of emojis to strengthen these meanings. The sarcasm found has an S function (versterkend) or strengthen, an H function (humor) or humor, and a K function (kritiek) or criticism. The dominant function is the K function (kritiek) or criticism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Suci Febrianti
"Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat masyarakat dapat memperluas interaksinya baik secara online maupun offline. Salah satunya berinteraksi melalui media sosial. Hal tersebut menjadikan praktik bermedia melalui media sosial terus digemari oleh berbagai kalangan. Instagram sebagai salah satu media sosial yang banyak digandrungi oleh masyarakat. Kebutuhan akan interaksi dan komunikasi dengan intensitas setiap waktu dapat menjadikan Instagram memiliki fungsi yang berbeda-beda sesuai kebutuhan sang pengguna. Hal tersebut menjadi salah satu alasan masyarakat memiliki atau membuat akun Instagram lebih dari satu. Main account, sebagai akun Instagram yang digunakan untuk berinteraksi dengan orang-orang yang lebih luas. Second account, sebagai akun di luar akun utama dan hanya orang-orang dengan jangkauan tertentu saja (orang-orang pilihan) yang berada di dalam lingkaran akun ini namun memiliki intensitas waktu lebih banyak dalam penggunaannya. Pembuatan lebih dari satu akun Instagram tentunya memiliki alasan dan makna-makna tertentu dari sang pengguna Instagram sendiri. Identitas yang ditampilkan dalam akun-akun yang dibuatnya menjadi pertimbangan sang pengguna Instagram. Pengalaman-pengalaman pribadi yang terjadi oleh seseorang dapat dibagikan melalui Instagram sebagai bentuk ekspresi dari sang pengguna yang nantinya dapat memunculkan suatu interaksi di akun Instagram tersebut.

The development of increasingly modern technology makes people able to expand their interactions both online and offline. One of them interacts through social media, which makes the practice of media through social media regularly favored by various groups. Instagram as one of the social media that is loved by many people. The need for interaction and communication with intensity at any time can make Instagram have different functions according to each users needs. The various function is one of the reasons people have more than one Instagram account. The main account used to interact with a broader range of people. The second account used as an account outside the main account and targeted to only people with a certain range (selected people) who are in this account circle but with more time intensity. Signing up for more than one Instagram account certainly has certain reasons and meanings from the Instagram user. The identity displayed in the accounts he or she made was taken into consideration by the Instagram user. Personal experiences that occur by someone can be shared through Instagram as a form of expression from the user who later can bring up an interaction on the Instagram account.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiranastari Asoka Sumantri
"Media sosial memiliki peran penting di masyarakat dalam membentuk opini pada isu-isu yang berkaitan dengan lingkungan karena memiliki kekuatan untuk menyebarkan informasi dan menciptakan kesadaran bersama di masyarakat. Akun @pendakiindonesia di media sosial Instagram menjadi salah satu akun yang menjalankan kampanye mengenai konservasi lingkungan di kawasan pendakian. Dalam menjalankan kampanye, pesan yang bersifat edukatif atau menyampaikan informasi baru yang bermanfaat menjadi unsur penting untuk menciptakan kesadaran bagi para audiens. Pesan edukatif yang disampaikan harus memperhatikan format, nuansa dan konteks pesan. Selain itu, maksimalisasi penggunaan Instagram sebagai media kampanye perlu memperhatikan aspek relevansi waktu dan frekuensi penyampaian pesan. Jurnal ini menggunakan metode studi literatur dimana penulis memberikan penjelasan komprehensif terkait unggahan terbaru pesan konservasi lingkungan di kawasan pendakian yang disampaikan oleh akun pendaki @pendakiindonesia dengan tujuan untuk mendeskripsikan penggunaan pendekatan dalam pesan edukatif mengenai konservasi lingkungan. Penulis menemukan bahwa akun @pendakiindonesia telah menyampaikan pesan edukatif dengan format, nuansa, dan konteks yang sesuai dengan cara penyampaian pesan edukatif yang baik, namun perlu lebih memperhatikan relevansi waktu dan meningkatkan frekuensi pesan. Kesimpulan dari studi ini adalah akun @pendakiindonesia sudah menyampaikan pesan edukatif mengenai konservasi lingkungan melalui akun Instagram sebagai media kampanye.

Social media has a prominent role in society in forming opinions on issues related to the environment because it has the power to disseminate information and create mutual awareness in society. The @pendakiindonesia account on Instagram is one of the accounts running a campaign on environmental conservation in the hiking area. In running a campaign, educational messages that convey useful new information is the crucial element in creating awareness and must be delivered by paying attention to the format, nuance, and context of the message. Also, maximizing the use of Instagram as a campaign media needs to pay attention to the time relevance and frequency of message delivery aspects. This journal uses a literature study method where the author provides a comprehensive explanation regarding the latest upload of environmental conservation messages in the climbing area delivered by the climber @pendakiindonesia account to describe the use of the approach in educational messages about environmental conservation. The author finds that the @pendakiindonesia account has conveyed educational messages with a format, nuance, and context that is following a correct way of delivering educational messages but needs to pay more attention to time relevance and increase message frequency. Thus, the @pendakiindonesia account has conveyed educational messages about environmental conservation through the Instagram account as a campaign medium."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Nur Zalika
"Di dalam Instagram terdapat fitur kolom komentar bagi para pengikut untuk memberikan tanggapan apapun, baik dalam bentuk pujian, saran, cacian, maupun kritikan. Pada pertuturan secara daring, proses penyampaian pendapat, ide dan perasaan peserta tutur bersifat lebih bebas. Tidak jarang percakapan pada media sosial menimbulkan banyak kesalahpahaman dan perdebatan yang salah satunya disebabkan karena ketidaksantunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi-strategi ketidaksantunan pada tuturan direktif dan ekspresif yang digunakan penutur berbahasa Jerman dalam menanggapi berita pembatalan Oktoberfest tahun 2020 di akun Instagram @tagesschau. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan melalui metode deskriptif. Penelitian ini menganalisis tuturan yang menggunakan strategi ketidaksantunan menurut Culpeper (1996). Tuturan tersebut berfokus pada bentuk tuturan direktif dan ekspresif berdasarkan teori Searle (1975) serta fungsi ujarannya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat ujaran yang menggunakan strategi ketidaksantunan secara langsung (bald on record impoliteness) pada tuturan direktif dengan fungsi menuntut dan fungsi menentang. Selanjutnya ketidaksantunan negatif (negative impoliteness) ditemukan dengan fungsi mempertanyakan dan meminta. Pada tuturan ekspresif yang paling banyak ditemukan, yaitu: ujaran menggunakan strategi ketidaksantunan positif (positive impoliteness) dengan fungsi ujaran yang ditemukan untuk mengkritik, mengungkapkan kekesalan dan mengungkapkan kesedihan.

Instagram has a comment section for the followers to provide any response, whether in the form of praise, suggestions, insults, or criticism. In online speech, people can convey their opinions, ideas, and feelings freely. The conversations on social media often cause a lot of misunderstanding and debate, oftentimes triggered by impoliteness. The purpose of this study is to analyze impoliteness strategies in directive and expressive speech used by German speakers toward the cancellation of the Oktoberfest 2020 in the German national and international news broadcasting company under the account name @tagesschau. This research is a qualitative research conducted through descriptive methods. This study analyzes utterance using the impoliteness strategy according to Culpeper (1996). The speech focuses on directive and expressive speech forms according to Searle(1975). The results of this study show that in directive speech act which uses direct impoliteness strategy, there is comment with demanding function and opposing function. Furthermore, in negative impoliteness category, there is comment with questioning function and with requesting function. While on expressive speech act category, positive impoliteness is commonly used. There are comments with critical speech function, expressing dejection, and expressing sadness."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agatha Josephine
"Beberapa penelitian menyatakan bahwa sosial media memberikan dampak negatif, ternyata sosial media juga bisa digunakan sebagai jembatan untuk memperbaiki masalah masalah sosial yang terjadi. Kraut et al (2002) menyatakan efek positif dari penggunaan internet terhadap kehidupan sosial dan kesejahteraan psikologis. Tujuan dari penelitian ini diharapkan dapat mengkaji pemaknaan follower akun Instagram @gethappy.id saat mengkonsumsi dan berbagi postingan yang disampaikan oleh akun Instagram tersebut. Penelitian ini menggunakan analisis resepsi terhadap akun instagram @gethappy.id. Melalui wawancara mendalam terhadap tiga informan dengan kriteria, follower akun @gethappy.id perempuan berusia 20-29tahun. Hasil penelitian ini menemukan bahwa dukungan sosial melalui akun instagram bukanlah menjadi sumber yang utama bagi informan. Selain itu terkait proses pemaknaan dukungan sosial akun @gethappy.id ditemukan dua pemaknaan dominan dan satu pemaknaan negosiasi. Secara keseluruhan, munculnya konten-konten positif di instagram diharapkan mengurangi dampak negatif dari mengkonsumsi media sosial terutama instagram.

Some research states that social media has a negative impact, but social media can also be used as a bridge to fix social problems. Kraut et al (2002) state the positive effects of internet use on social life and psychological well-being. The purpose of this study is expected to be able to examine the meaning of followers of the Instagram @ gethappy.id account when receiving and sharing posts submitted by the Instagram account. This study uses acceptance analysis of the Instagram account @ gethappy.id. Through in-depth interviews with three informants with criteria, female @ gethappy.id account followers won 20-29 years. The results of this study found facts about social through Instagram accounts to be the main source for informants. In addition, related to the meaning of the social support process of the @ gethappy.id account, two dominant meanings and one negotiation interpretation were found. Overall, improve the positive content on Instagram which is expected to reduce the negative impact of the larger social media instagram needed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T55067
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Astari
"Pertumbuhan teknologi dan dampak penetrasi digital membuat masyarakat beralih dari layanan televisi tradisional ke layanan subscription video on demand (S-VOD). Dengan semakin ramainya pasar S-VOD dengan banyaknya merek S-VOD, merek-merek tersebut ditantang untuk menggunakan pendekatan pemasaran yang berbeda untuk memenangkan pangsa pasar. Salah satu pendekatan pemasaran yang paling populer adalah pemasaran digital, dan media sosial adalah bagian darinya. Penggunaan media sosial sebagai alat pemasaran saat ini sedang menjadi tren di kalangan brand. Tujuan pemasaran media sosial adalah untuk mendapatkan user engagement yang tinggi. Untuk menciptakan user engagement digunakan beberapa pendekatan, salah satunya adalah dengan menyampaikan karakteristik pesan untuk berkomunikasi dengan pengguna. Tidak hanya karakteristik pesan umum yang perlu ditentukan dalam kampanye, tetapi karakteristik pesan rinci yang spesifik juga penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pesan apa yang memiliki pengaruh besar dalam membentuk keterlibatan pengguna di media sosial. Penelitian ini dilakukan pada akun Instagram Netflix Indonesia dan Disney+ Hotstar Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis isi. Studi ini menemukan bahwa tidak semua jenis karakteristik pesan menciptakan dampak atau pengaruh pada keterlibatan pengguna.

The growth of technology and the digital penetration impact are making people shift from traditional television to subscription video on demand (S-VOD) services. As the S-VOD market becomes more crowded with numerous S-VOD brands, the brands are challenged to use different marketing approach to win the market share. One of the most popular marketing approaches is digital marketing, and social media is a part of it. The use of social media as a marketing tool now is becoming a trend among brands. The goal of social media marketing is to gain great user engagement. To create user engagement several approaches are used, one of the approaches is conveying message characteristics to communicate with the users. Not only general message characteristics needs to be defined in the campaigns, but specific detailed message characteristic is also important. This research aims to find out about what massage characteristic that has a big influence in shaping user engagement on social media. This research was conducted on Netflix Indonesia and Disney+ Hotstar Indonesia Instagram Account. This research uses a quantitative approach with the content analysis method. This study found that not all kinds of message characteristic create an impact or influence on user engagement."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilda Khairani
"Metafora pada umumnya digunakan untuk membantu memahami suatu konsep melalui konsep lain yang lebih mudah dipahami. Namun, metafora seksualitas justru cenderung menyamarkan satu konsep di balik konsep lain. Penggunaan metafora seksualitas sering ditemukan di akun Instagram pemengaruh perempuan, terutama yang menampilkan eksposur tubuh. Strategi tersebut mengundang ujaran berpotensi melecehkan karena UU TPKS yang mengatur tindak pidana terhadap pelecehan seksual telah disahkan. Penelitian ini menggabungkan perspektif semantik, pragmatik, dan analisis wacana kritis yang tergabung dalam teori analisis metafora kritis oleh Charteris-Black (2004) dan mengimplementasikan metode penelitian kualitatif. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana pemetaan konseptual antara ranah sumber dan ranah sasaran metafora seksualitas di Instagram perempuan, (2) apa jenis-jenis metafora seksualitas yang ditemukan, dan (3) apa faktor sosial pemicu metafora. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organ payudara perempuan paling banyak menjadi ranah sasaran. Ranah sumber pada umumnya merupakan objek konkret yang dipilih berdasarkan persamaan bentuk dan ukuran dengan payudara perempuan. Jenis metafora yang ditemukan adalah metafora struktural, orientasional, ontologis, nonontologis, dan metaftonimi. Faktor pemicu pemilihan metafora adalah fenomena sosial terkini, budaya populer, citra pemengaruh, pandangan objektivikasi, dan identitas gender.

Metaphors are for the most part utilized as a method for building an idea in a human's mind by utilizing another idea that is more clear. Nevertheless, the metaphor of sexuality in general mask one idea with another. It is every now and again found in the remark part of female influencers' Instagram, particularly those who address themselves with body exposure. This technique triggers potential verbal sexual harassment since UU TPKS is agreed upon. This study consolidated the semantic, pragmatic, and critical discourse analysis viewpoints in critical metaphor analysis (Charteris-Black, 2004) and implemented qualitative methods. The research questions are: (1) how is the conceptual mapping between the source and target domain of sexuality metaphors, (2) what types of metaphors are found, and (3) what social factors that trigger the production of metaphors. Examination showed that the representation of sexuality for the most part denotes the female breasts as a target domain. The source domain is dominated by substantial objects that are picked based on the likeness in shape and size to the female breasts. The types of metaphors found are structural, orientational, ontological, non-ontological, and metaphtonymy. Metaphor of sexuality is influenced by recent social phenomenon, pop culture, image of influencers, objectification views, and gender identity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Astri Nurul Ain
"Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap representasi wanita Muslim sebagai influencer gaya hidup Instagram dalam studi kasus tokoh Malaysia, Vivy Yusof; tokoh Indonesia, Raline Shah; dan tokoh Kuwait, Ascia, dan bagaimana identitas online mereka membentuk identitas wanita Muslim. Subjek penelitian ini adalah akun Instagram Vivy, Raline, dan Ascia @vivyyusof, @ralineshah, dan @ascia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial merupakan platform untuk mempraktikkan perbedaan dan persamaan budaya yang menentukan identitas wanita muslim. Instagram menunjukkan perbedaan budaya melalui signifikansi penutup kepala dalam representasi ketiga influencer wanita Muslim. Namun, Instagram juga memberikan kemiripan yang terungkap melalui konten terkait pekerjaan mereka yang mengarah pada citra atau wanita super yang ideal. Representasi ini berkontribusi pada pemahaman tentang masalah bagaimana wanita Muslim menantang representasi berprasangka dan anggapan umum tentang iman dan gender yang disajikan dalam representasi penelitian akademis wanita Muslim. Oleh karena itu, penelitian kualitatif ini memberikan representasi yang seimbang.

This paper aims to reveal the representation of Muslim women as an Instagram lifestle influencer in a case study of Malaysian figure, Vivy Yusof; Indonesian figure, Raline Shah; and Kuwaiti figure, Ascia and how their online identity construct Muslim women identity. The subject of this research is Vivy, Raline, and Ascia’s Instagram account @vivyyusof, @ralineshah, and @ascia. The results indicate that social media is a platform to practice cultural differences and similarities that determine Muslim women's identity. Instagram shows cultural differences through the significance of head-covering in the representation of the three Muslim women influencers. However, Instagram also provides similarities that revealed through their work-related content that leads to an ideal image or superwoman. These representations contribute to an understanding of the issue of how Muslim women are challenging prejudiced representations and common presumption about faith and gender presented in representations of Muslim women's academic research. Therefore, this qualitative research provides a balanced representation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>