Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151772 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alexander Anindito Setyono
"Transportation has been a significant industry for big cities for hundreds of years. It is a part of our everyday lives and contributes considerably to a country’s economy. As the population of a certain country keep on increasing as time flies by, the demand for the innovation in the transportation world kept on increasing to keep up with the exponential growth of the industry. One of the technology that is used to handle the increasing demand for transportation analytics is by using big data analytics as it can handle humongous amount of data that are too large or complex to be dealt with traditional data processing application software. Big data analytics has been used through many different kind of applications in the modern era and it has achieve a great number of success in different field of work. A traffic data imputation is proposed in order to solve this problem and there are several imputation methods that are available which has their own plus and minuses. There are traditional data imputation methods that are already used from many years ago such as linear interpolation and regression but it has been proved that this traditional methos still have a low accuracy rating. Hence, a more modernized and more accurate method is introduced which is called the Generative Adversarial Network (GAN).

Transportasi telah menjadi industri yang signifikan bagi kota-kota besar selama ratusan tahun. Ini merupakan bagian dari kehidupan kita sheari-hari dan berkontribusi besar terhadap perekonomian suatu negara. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk suatu negara, permintaan akan inovasi dalam dunia transportasi terus meningkat untuk mengikuti pertumbuhan industri yang eksponensial. Salah satu teknologi yang digunakan untuk menangani peningkatan permintaan ini adalah dengan menggunakan analitik data besar karena dapat menangani data dalam jumlah yang terlalu besar dan kompleks untuk ditangani dengan aplikasi perangkat lunak pengolah data tradisional. Dalam menjalankan Analisa menggunakan analisis data besar, ada masalahnya yang muncul yaiu hadirnya data data yang tidak lengkap. Sebuah metode imputasi data diusulkan untuk mengatasi masalah ini seperti interpolasi linier dan metode yang lebih modern dan akurat digunakan pada skripsi ini yang disebut jaringan berlawanan generatif."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
H. Baharuddin
"ABSTRAK
Konsep backhaul trips delivery dan swaps of extra capacities telah diperkenalkan secara luas dalam berbagai kesempatan baik dalam konferensi atau seminar di tingkat nasional maupun internasional [1][3]. Hingga saat ini konsep tersebut masih sebagai wacana dalam upaya meningkatkan pangsa pasar penjualan LNG, terbukti dengan belum ada satupun kontrak LNG yang menerapkan konsep tersebut.
Dengan latar belakang pemahaman yang mendalam tentang kedua konsep tersebut dan potensi pasar LNG yang ada di dunia hingga saat ini, disertasi ini membahas penelitian yang dilakukan untuk menganalisa pelaksanaan konsep backhaul trips dan swaps terutama diterapkan pada setiap kemungkinan skenario yang melibatkan baik penerapan backhaul dan swaps secara murni maupun kombinasinya. Ada lima skenario yang dikembangkan dan disimulasikan. Skenario tersebut meliputi: penerapan backhaul trips secara murni (Skenario 1), penerapan swaps secara murni untuk kontrak dengan kapasitas yang sama (Skenario 2) dan kapasitas yang berbeda (Skenario 5), kombinasi backhaul trips dan swaps sebagian (Skenario 3) dan kombinasi backhaul trips dan swaps penuh (Skenario 4). Sebagai acuan, disimulasikan pula sebuah skenario yang menunjukkan bagaimana sebuah kontrak LNG yang sama apabila diterapkan menurut mekanisme penjualan yang lazim digunakan saat ini (Skenario 6 - konvensional). Simulasi dilakukan untuk studi kasus kontrak antara Qatar-Jepang dan Indonesia-India/Pakistan.
Hasil Simulasi menunjukkan bahwa kapasitas tanker yang dapat digunakan dalam penerapan backhaul trips rata-rata adalah 57%. Berdasarkan hasil analisa diketahui bahwa skenario yang paling baik ditinjau dari segi efisiensi biaya, feasibility dan analisis resiko adalah Skenario 4 yang merupakan kombinasi antara backhaul trips dan swaps penuh. Skenario tersebut memberikan penurunan biaya transportasi sebesar 44.9%. Batasan penerapan konsep backhaul trips dan swaps ini terletak pada persyaratan letak geografis, volume kontrak maksimum yang dapat dilakukan yaitu sebesar 96% dari volume kontrak utama, dan jangka waktu kontrak backhaul trips yang bergantung pada jangka waktu kontrak utamanya.

Abstract
he concepts of using backhaul deliveries of LNG integrated with the swap of extra production capacity between plants have been publicly promoted in several national and international seminar and conference events [I] [3]. So far, these concepts are still considered new approaches in LNG marketing strategy, since LNG contracts, which are long term contracts, still utilize the traditional way of dedicated LNG transportation that has existed for over 30 years. There have been no LNG contracts that utilize these new strategies.
The research to analyze the implementation of the back haul and swap concepts is performed in this dissertation backed by an in depth understanding of the concepts and the LNG market potential of these concepts in the current world LNG trade. Combinations of the two concepts are also explored.
This research has developed five (5) scenarios and studied them in the form of operating simulations. These are:
Scenario Description
1 Pure backhaul trips
2 Pure production swap for identical volumes
Combination of backhaul and partial swap Combination of backhaul and full swap Pure swap for non-identical volumes
The results are then compared with Scenario 6, which is the conventional production and transportation concept. Case studies used in these simulations are the contracts between Qatar-Japan and Indonesia-India/Pakistan.
Results show that the average tanker capacity that can be utilized for backhaul trips is 57%. Scenario 4 is the best scenario that allows the highest cost efficiency, feasibility and lowest risk. Using the case studies, scenario 4 can reduce transportation cost by up to 44.9%.
However, there are significant limitations for the implementation of the backhaul trip/swap concepts. In order to be successfully implemented, there are geographical limitations that should be considered, as well as recognizing a strong dependence on the main LNG contract in terms of the maximum volume of the contract (96%) that can be considered for backhaul, and the length of the contract.
"
2002
D1165
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
H. Baharuddin
"Konsep backhaul trips delivery dan swaps of extra capacities telah diperkenalkan secara luas dalam berbagai kesempatan baik dalam konferensi atau seminar di tingkat nasional maupun internasional [1][3]. Hingga saat ini konsep tersebut masih sebagai wacana dalam upaya meningkatkan pangsa pasar penjualan LNG, terbukti dengan belum ada satupun kontrak LNG yang menerapkan konsep tersebut.
Dengan latar belakang pemahaman yang mendalam tentang kedua konsep tersebut dan potensi pasar LNG yang ada di dunia hingga saat ini, disertasi ini membahas penelitian yang dilakukan untuk menganalisa pelaksanaan konsep backhaul trips dan swaps terutama diterapkan pada setiap kemungkinan skenario yang melibatkan baik penerapan backhaul dan swaps secara murni maupun kombinasinya. Ada lima skenario yang dikembangkan dan disimulasikan. Skenario tersebut meliputi: penerapan backhaul trips secara murni (Skenario 1), penerapan swaps secara murni untuk kontrak dengan kapasitas yang sama (Skenario 2) dan kapasitas yang berbeda (Skenario 5), kombinasi backhaul trips dan swaps sebagian (Skenario 3) dan kombinasi backhaul trips dan swaps penuh (Skenario 4). Sebagai acuan, disimulasikan pula sebuah skenario yang menunjukkan bagaimana sebuah kontrak LNG yang sama apabila diterapkan menurut mekanisme penjualan yang lazim digunakan saat ini (Skenario 6 - konvensional). Simulasi dilakukan untuk studi kasus kontrak antara Qatar-Jepang dan Indonesia-India/Pakistan.
Hasil Simulasi menunjukkan bahwa kapasitas tanker yang dapat digunakan dalam penerapan backhaul trips rata-rata adalah 57%. Berdasarkan hasil analisa diketahui bahwa skenario yang paling baik ditinjau dari segi efisiensi biaya, feasibility dan analisis resiko adalah Skenario 4 yang merupakan kombinasi antara backhaul trips dan swaps penuh. Skenario tersebut memberikan penurunan biaya transportasi sebesar 44.9%. Batasan penerapan konsep backhaul trips dan swaps ini terletak pada persyaratan letak geografis, volume kontrak maksimum yang dapat dilakukan yaitu sebesar 96% dari volume kontrak utama, dan jangka waktu kontrak backhaul trips yang bergantung pada jangka waktu kontrak utamanya.

The concepts of using backhaul deliveries of LNG integrated with the swap of extra production capacity between plants have been publicly promoted in several national and international seminar and conference events [I] [3]. So far, these concepts are still considered new approaches in LNG marketing strategy, since LNG contracts, which are long term contracts, still utilize the traditional way of dedicated LNG transportation that has existed for over 30 years. There have been no LNG contracts that utilize these new strategies.
The research to analyze the implementation of the back haul and swap concepts is performed in this dissertation backed by an in depth understanding of the concepts and the LNG market potential of these concepts in the current world LNG trade. Combinations of the two concepts are also explored.
This research has developed five (5) scenarios and studied them in the form of operating simulations. These are:
Scenario Description
1 Pure backhaul trips
2 Pure production swap for identical volumes
Combination of backhaul and partial swap Combination of backhaul and full swap Pure swap for non-identical volumes
The results are then compared with Scenario 6, which is the conventional production and transportation concept. Case studies used in these simulations are the contracts between Qatar-Japan and Indonesia-India/Pakistan.
Results show that the average tanker capacity that can be utilized for backhaul trips is 57%. Scenario 4 is the best scenario that allows the highest cost efficiency, feasibility and lowest risk. Using the case studies, scenario 4 can reduce transportation cost by up to 44.9%.
However, there are significant limitations for the implementation of the backhaul trip/swap concepts. In order to be successfully implemented, there are geographical limitations that should be considered, as well as recognizing a strong dependence on the main LNG contract in terms of the maximum volume of the contract (96%) that can be considered for backhaul, and the length of the contract.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
D88
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Ayu Kurniati
"MaaS (Mobility as a Service) diinterpretasikan sebagai sebuah konsep yang menawarkan solusi mobilitas yang dapat diimplementasikan di perkotaan Indonesia dengan angkutan umum sebagai fundamental utama. Penelitian ini akan mengembangkan suatu framework indikator baru yang komprehensif dan dapat digunakan untuk melihat kesiapan suatu kota terhadap implementasi MaaS berdasarkan perspektif pemerintah di wilayah perkotaan di Indonesia. Pengembangan framework ini dilakukan dengan menyusun framework dari berbagai studi literatur kemudian menguji kelayakan framework dilakukan dengan analisis pre-sampling dan sampling. Analisis pre-sampling dilakukan untuk menguji validitas suatu framework dengan para ahli melalui pengujian Content Validity Index sehingga terbentuk instrumen yang dapat digunakan sehingga dapat dilakukan analisis sampling. Sebanyak 20 (dua puluh) variabel framework dari analisis pre-sampling kemudian diujicobakan di wilayah Joglosemar. Tahap selanjutnya, pada analisis sampling dibagi menjadi 2 (dua) analisis yaitu deskriptif dan SEM-PLS. Data kemudian diolah dan diperoleh 11 (sebelas) variabel yang memenuhi uji SEM-PLS. Berdasarkan analisis SEM-PLS diketahui pengaruh variabel eksogen yang paling berpengaruh baik langsung dan pengaruh tidak langsung terhadap "Ketersediaan Dana" (variabel endogen) melalui variabel "Familiarisasi" (variabel mediasi) adalah variabel Regulasi dan Peraturan. Oleh karena itu, kebijakan untuk menjalankan perencanaan implementasi MaaS di Indonesia, harus didukung dengan ketersediaan dana dan diperlukan regulasi dan peraturan yang kuat melalui familiarisasi MaaS kepada stakeholder terkait.

MaaS (Mobility as a Service) is interpreted as a concept that offers mobility solutions that can be implemented in Indonesian cities with public transportation as the main fundamental. This research will develop a new, comprehensive indicator framework that can be used to see a city's readiness for MaaS implementation based on the government's perspective in urban areas in Indonesia. The development of this framework is carried out by compiling frameworks from various literature studies and then testing the feasibility of the framework is carried out by pre-sampling and sampling analysis. A pre-sampling analysis is carried out to test the validity of a framework with experts by testing the Content Validity Index so that an instrument is formed that can be used so that a sampling analysis can be carried out. A total of 20 (twenty) framework variables from the pre-sampling analysis were then tested in the Joglosemar area. In the next stage, the sampling analysis is divided into 2 (two) analyzes, namely descriptive and SEM-PLS. The data was then processed and 11 (eleven) variables were obtained that fulfilled the SEM-PLS test. Based on the SEM-PLS analysis, it is known that the exogenous variables that have the most direct and indirect influence on the "Availability of Funds" (endogenous variable) through the "Familiarization" variable (mediation variable) are Regulatory and Regulatory variables. Therefore, policies to carry out MaaS implementation plans in Indonesia must be supported by the availability of funds and strong regulations and rules are needed through familiarization of MaaS to relevant stakeholders."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The 1970's and 1980's witnessed both substantial conceptual and practical interest in paratransit across Europe and North America, as well as widespread implementation of paratransit services and strategies. Subsequently, the trajectory of paratransit (also often referred to as flexible transport systems) has waned, to the point where it is frequently relegated to a very narrow niche (often related to special needs) in the spectrum of collective transport services. More recently, technological advances have made feasible new and / or improved approaches for organizing and delivering local passenger transportation. With practice, policy and research in paratransit now being impacted by these developments, a new set of possibilities is emerging. Some practitioners have forged ahead over the past decade and implemented services and organizational models that show the way forward for what is possible, sometimes without the benefit of the most advanced available technologies. This book draws on a selection of papers presented at the International Paratransit Conference in Monterey in October 2014 to capture these exciting developments."
United Kingdom: Emerald, 2016
e20469406
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Hutasuhut, Tigor Ifrada Lazuardi
"ABSTRAK
Studi mandiri ini merupakan tinjauan sistematis tentang smartphone menjadi alat pengumpulan, penerimaan, dan pengolahan data mentah yang bersumber dari transportasi publik atau stasiun dari transportasi publik itu sendiri dan memberikan data-data matang kepada agen transit atau pemerintah dan pengguna transportasi publik secara kekinian (real-time). Studi mandiri ini juga meneliti manfaat yang diterima oleh agen transit atau pemerintah atau pengguna transportasi publik dari menggunakan informasi dari data-data matang ini. Penelitian ini adalah tinjauan literatur sistematis dengan desain sintesis narasi. Hasil penelitian menyarankan data-data matang yang terkini yang dapat diakses pengguna tentang transportasi publik memungkinkan pengguna tersebut untuk menentukan rute yang paling baik untuk bepergian, keamanan dari informasi yang dibentuk dari data yang bersumber dari transportasi publik itu sendiri, serta memberikan kemandirian untuk pengguna yang memiliki kecacatan untuk menggunakan transportasi publik. Agen transit atau pemerintah dapat mengumpulkan data transportasi publik dengan jumlah besar tanpa perlu investasi alat mahal dan menggunakan data tersebut untuk kepentingan selanjutnya.

ABSTRACT
This self-study is a systematic review about smartphones being a tool to collect, disburse, and process raw data sourced from the public transport itself or from the station of said public transportation, then gives processed datas to transit agencies or government and the users of public transportation in real-time. This self-study also does research on benefits received by transit agencies or government and users of public transportation from using processed datas. This research is a systematic literature review designed with narrative synthesis. Result of research suggests processed real-time datas who are accessed with public transportation users enables those users to select the best routes for traveling, safety from informations that comes from the public transportation itself, and also enables users with disabilities to be self-sufficient at using public transportation. For transit agencies or governments, they can gather huge amounts of public transportation data without having to invest in expensive tools and use those datas for further research.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helen Burhan
"Layanan ride sourcing atau lebih dikenal sebagai layanan taksi online semakin populer sebagai pelengkap sarana angkutan umum bagi masyarakat. Hal ini menyebabkan pertumbuhan jumlah armada yang bergabung dalam perusahaan platform atau operator penyedia layanan taksi online juga kian membesar. Jika pertumbuhan jumlah armada ini tidak dibatasi, maka masalah kemacetan yang sudah ada di Kota Jakarta saat ini bisa tambah memburuk. Sementara dari segi operasional, layanan taksi online masih dikatakan belum efektif, hal ini bisa dilihat dari waktu tunggu penumpang yang masih cukup tinggi dan adanya sistem surge pricing, yaitu tarif pelayanan lebih tinggi dari tarif biasanya karena tingginya permintaan layanan kendaraan sedangkan ketersediaan kendaraan sedikit.
Untuk mengatasi permasalahan meningkatnya jumlah armada taksi online dan juga masalah operasional pada layanan taksi online, penelitian ini bertujuan mengembangkan skema sharing platform untuk mengoptimalkan penggunaan layanan ride splitting pada layanan taksi online. Layanan ride splitting merupakan layanan ride sourcingdimana satu pengemudi (kendaraan) dapat melayani minimal dua pesanan customer sekaligus dalam satu kali perjalanan. Jumlah penumpang dalam satu pesanan customer bisa lebih dari satu orang, akan tetapi semua penumpang dalam satu pesanan customer tersebut mempunyai lokasi asal dan tujuan yang sama. Sementara itu, skema sharing platform atau resource sharing pada layanan ride sourcing adalah suatu skema dimana customer yang memesan layanan kendaraan dari platform A dapat dilayani oleh kendaraan dari platform B, begitu juga sebaliknya, dengan profit sharing yang telah ditentukan sebelumnya.
Model optimasi penggunaan layananan ride splitting dengan menerapkan skema sharing platform yang dikembangkan menggunakan bentuk New Modified Maximum Weighted Bipartite Matching, sedangkan metode penyelesaiannya menggunakan Greedy Heuristic Method. Fungsi tujuan dari model optimasi tersebut yaitu memaksimumkan nilai bobot yang merupakan rasio antara profit yang diperoleh operator dan pengemudi dengan konversi nilai uang dari waktu tunggu penumpang. Nilai bobot yang maksimum disini berarti memaksimumkan profit sekaligus meminimumkan waktu tunggu penumpang.
Untuk menguji model optimasi yang dikembangkan dilakukan simulasi dengan mempertimbangkan beberapa scenario. Skenario tersebut terkait dengan nilai faktor profit sharing , tarif perjalanan yang dikenakan operator per customer, serta kondisi lalu lintas berupa kecepatan tempuh perjalanan. Berdasarkan hasil simulasi diperoleh bahwa layanan ride splitting yang menerapkan skema sharing platform dengan memperoleh hasil yang lebih baik bila dibandingkan dengan layanan tanpa skema. Nilai 95% artinya operator kendaraan awal yang dipesan oleh customermemperoleh profit sharing sebesar 5% dari operator kendaraan yang ditugaskan melayani customer dengan adanya sharing platform. Hasil yang lebih baik pada simulasi tersebut ditunjukkan dengan perolehan nilai bobot yang lebih besar sekitar 4,5% - 25,3 %, total profit dari operator dan pengemudi yang lebih besar sekitar 15,91% – 48,9%, waktu tunggu dari customer yang lebih kecil sekitar 1,9% - 13,7% dan jumlah pasangan ride splitting yang lebih besar sekitar 8,57%- 12,85%.

Ride sourcing services, or more famously known as online taxi services, is getting more popular as a complement of public transportation for the community. This has caused the growth in the number of fleet joining the platform company or the online taxi company to also increase. If the growth in the number of fleet is not regulated, the traffic issues currently already existing in Jakarta can get even worse. On the other hand, from the operational point of view, online taxi services is deemed as not yet effective; which can be seen from the long waiting time for the passengers and the surge pricing system that occurs when the demand for the vehicle is higher than the number of vehicles available.
To solve issues of the increasing number of online taxi fleet and also the operational issues in the online taxi services, this study aims to develop a sharing platform scheme to optimize the use of ride splitting service in online taxi services. Ride splitting services is a ride sourcing service where one vehicle can serve at least two request customers at one trip. The number of passengers per customer can be more than of one person, but all the passengers in one request customer have the same origin and destination. On the other hand, sharing platform scheme or resource sharing in ride sourcing services is a scheme where a customer ordering vehicle service from platform A can be served by vehicle from platform B, and the other way around, with a predetermined profit sharing applied.
The optimized model of ride splitting service usage by applying sharing platform scheme is developed using the New Modified Maximum Weighted Bipartite Matching form, while the solving method is using Greedy Heuristic Method. The objective function of the optimized model is to maximize the weighted value which is the ratio between profit earned by the operator and money conversion of the passenger’s waiting time. Maximum weighted value means maximizing the profit and minimizing the waiting time.
To test the optimized model developed, we do a simulation which takes into consideration several different scenarios. Those scenarios are related to factor values of profit sharing , travel rate difference charged by the operator per customer, and paying attention to the existing traffic condition. The simulation shows that ride splitting services applying sharing platform scheme with 95% gets better results than services without scheme. The value of 95% means initial operator requested by the customer gets 5% of profit sharing from the operator whose vehicle is actually serving the customer with sharing platform. The better results from the simulation are the higher weighted value of 4.5% - 25.3%, higher total profit of the operator and drivers of 15.91%-48.9%, and shorter customer waiting time of 1.9%-13.7% and bigger number of matchs of 8.57%-12.85%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Future innovations on transportation system in Indonesia.
"
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2014
388.095 98 BAM r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dinna Arifiyanti
"ABSTRAK
Pencucian uang merupakan fenomena umum yang terjadi di seluruh dunia. Sektor keuangan seperti lembaga perbankan merupakan titik kontak tingkat pertama dalam pencucian uang. Untuk itu, setiap bank perlu melakukan pemantauan terhadap kegiatan transaksi nasabahnya melalui penyimpanan data arus transaksi. Penerapan teknik lanjutan dari big data analytics sepeti data mining dapat digunakan sebagai teknik untuk mendeteksi indikasi pencucian uang, Pada penelitian ini, penulis menganalisis data transaksi pada sebuah rekening nasabah di Bank menggunakan teknik statistik deskriptif, regresi, dan visualisasi untuk mengetahui pola yang terjadi pada data histori dan mengidentifikasi transaksi anomali. Hasil interpretasi analisis regresi menunjukkan pada saat tertentu, waktu berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah transaksi. Hasil penelitian akhirnya menunjukkan adanya penyimpangan pola transaksi yang mengarah pada adanya indikasi pencucian uang dalam rekening nasabah tersebut.

ABSTRACT
Money laundering is a common phenomenon that occurs all over the world. The financial sector such as banking institutions is the first point of contact in money laundering. Therefore, every bank needs to monitor its customers 39 transaction activities through storage of transaction flow data. Application of advanced techniques of big data analytics such as data mining can be used as a technique to detect money laundering indications. In this study, a set of a customer rsquo s transaction data in a bank is being analysed using descriptive statistics, regression, and visualization techniques to observe the patterns that occur in historical data and to identify anomalous transactions. Regression analysis interpretation showed that time had significant impact on transaction amount. The result of the research finally showed an existence of unusual transaction pattern which led to an indication of money laundering in the customer 39 s account. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50500
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basuki Rahmat
"Jaringan telekomunikasi untuk sistem tenaga listrik menjadi salah satu fasilitas pendukung penting untuk monitor dan kontrol sistem tenaga pada jaringan distribusi dalam cakupan area luas. Jaringan demikian bisa dipandang sebagai jaringan syaraf sistim tenaga. Teknologi Broadband Power Line Communication(Broadband PLC) terkini dengan standar HomePlug AV dan IEEE P1901 bisa menawarkan landasan guna menggelar jaringan sensor-synchrophasor pada jaringan distribusi tenaga untuk menjadikan suatu sistim smart grid. Trafik paket data acak melewati slave-station jaringan sensor-synchrophasor dengan kapasitas buffer terbatas dan kanal keluaran tunggal, dapat dimodelkan sebagai antrian paket data acak pada slave-station jaringan Broadband PLC. Akses kanal transmisi bersama dari sejumlah sensor-synchrophasor pada kanal keluaran slave-station menuju sentral kontrol sistim tenaga pada master-station diatur oleh skema protokol MAC kombinasi CSMA/CA dan TDMA.
Gangguan tenaga listrik bisa menyebar luas dalam jaringan distribusi tenaga, akibatnya sejumlah sensor-synchrophasor berpotensi membangkitkan trafik paket data acak melewati slave?station menuju master-station secara bersamaan. Situasi demikian, mengakibatkan kompetisi akses kanal transmisi bersama menuju master-station, dan berdampak pada sistim antrian dalam slave-station mengalami kondisi jenuh. Disisi lain, munculnya gangguan tersebut, bisa menurunkan kekuatan maupun kapasitas kanal komunikasi pada jaringan Broadband PLC. Lebih lanjut, situasi itu mengakibatkan munculnya paket loss antrian yang tidak diharapkan, dan menyebabkan informasi kondisi jaringan distribusi melewati slave-station menjadi tidak utuh ketika sampai di sentral kontrol sistim tenaga.
Penelitian ini memodelkan antrian paket data acak pada slave-station jaringan Broadband PLC dengan pendekatan rantai Markov. Dengan asumsi bahwa kedatangan paket data acak pada suatu antrian dengan kapasitas buffer terbatas serta server tunggal, model tersebut secara ringkas dapat dinyatakan dengan notasi Kendal?s sebagai BMAP/M/1/B. Model ini sebagai model terbaru untuk sistim antrian paket data acak pada slave-station jaringan Broadband PLC sebagai jaringan sensor-synchrophasor dalam jaringan distribusi tenaga. Model juga dinyatakan dengan formula matematik dan ditunjukkan dengan diagram kedaan rantai Markov Multiphase Batch Poisson dalam 3 fasa-Markov.
Analisis model antrian paket data acak pada kondisi jenuh menunjukkan terjadinya probabilitas paket loss sebagai fungsi laju kedatangan, laju layanan dan kapasitas buffer data dalam antrian. Dari simulasi numerik sistim antrian pada kondisi jenuh, untuk tiap 1000 kedatangan paket data acak dengan laju kedatangan bervariasi acak antara 14 Mbps hingga 150 Mbps; kapasitas buffer 64 Mbit serta laju layanan tetap pada 100 Mbps, muncul probabilitas paket loss bervariasi acak antara 0 hingga 33.5 %, dengan nilai rata-rata 6.75 %. Selanjutnya, jika kapasitas buffer antrian dinaikkan dari 16 Mbit ke 128 Mbit, diperoleh penuruan probabilitas paket loss maksimum dari 5.42 % menjadi 0.38 % terhadap kenaikan laju kedatangan paket data secara linier.
Antrian paket data pada kapasitas buffer tetap 64 Mbit dengan laju layanan berubah dari 85; 100; 120; 135; hingga 150 Mbps, diperoleh rata-rata probabilitas paket loss maksimum 1.2 %. Pada laju layanan 85 Mbps, probabilitas paket loss maksimum adalah 1.1 %, jika laju layanan dinaikkan menjadi 100 Mbps maka probabilitas paket loss turun menjadi (2.3) x (10-4) %, sementara jika laju layanan dinaikkan menjadi 120 Mbps, probabilitas paket loss turun menjadi (0.1) x (10- 4 )%.
Selanjutnya, eksperimen numerik yang diekspresikan secara grafis, menunjukkan bahwa kenaikan laju layanan dapat menurnkan probabilitas packet loss dengan 6,78 kali lebih rendah dibandingkan penambahan kapasitas buffer. Oleh karena itu, secara teknis peningkatan kinerja sistem antrian paket data pada jaringan Broadband PLC akan lebih signifikan dengan peningkatan laju layanan dari pada penambahan kapasitas buffer. Untuk mengatur laju layanan antrian terhadap variasi acak laju kedatangan paket data dapat digunakan metode kontrol adaptif yang di tanam dalam Medium Access Control pada jaringan Broadband PLC.

Telecommunication network over the power system is one of the important support facilities for monitoring and controlling over wide-area coverage of power distribution network. Such networks can be viewed as neural network of power systems. Latest Broadband Power Line Communication (Broadband PLC) technology with HomePlug AV or IEEE P1901 standard may offer a platform for synchrophasor-sensor network in power distribution network to establish a smart distribution grid. Random data traffic passing through the slave-station of synchrophasor-sensor network with limited buffer capacity and single output channel can be modeled as a randomly data packet queue on slave-station of Broadband PLC network. The access of shared transmission channel from a number synchrophasor-sensor to output channel of slave-station into the central master control of the power system regulated by a combination MAC protocol scheme of CSMA /CA and TDMA.
The electric power disturbance may be spread in the power distribution network, resulting in a sensor-synchrophasor potentially generate random packet traffic passing through a slave-station into master-station simultaneously. Such situation, cause to packet contention on shared channel into master-station, and impact to be saturated of the queue system. The other hand, occurs of the disturbance may reduce to bandwidth or capacities of communications channel of Broadband PLC network. Further, that situation leads to occur unexpected packet loss, and cause to be not intact the information of distribution network condition passing through slave-station when reached on central of power systems control.
This research is modeling of the random data packet queue on slave-station of Broadband PLC network with Markov chain approach. Assuming that arrival of randomly data packet on a queue with limited buffer capacity and single server, thus model could be stated concisely by Kendal's notation as BMAP/M/1/B. This is a newest model for random packet queuing system on slave-station of Broadband PLC network as synchrophasor-sensor network of power distribution network. Furthermore, thus model also is expressed by the mathematical formula and shown by the state transition diagram of Markov chain Multiphase Batch Poisson in 3-phase Markov.
Analysis of random data packet queuing model in saturated conditions shows a packet loss is dependents on arrival rate, service rate and buffer capacity the queue. From the numerical simulation of the queuing system in saturated conditions, for each 1000 data packet arrival on 64 Mbit buffer capacities, 100 Mbps service rate, and random packet arrival rate between 14 Mbps to 150 Mbps, causes packet loss with probability between zero (0) to 33.5%, with the average is 6.75%. Furthermore, if the queue buffer capacity increased from 16 Mbit to 128 Mbit, obtained maximum probability of packet loss may decrease from 5.42 % to 0.38 % to the linearly increase in packet arrival rate.
On queue data packet on 64 Mbit fixed buffer capacity with service rate varied on 85; 100; 120; 135; up to 150 Mbps, obtained an average maximum packet loss probability at 1.2 %. At service rate 85 Mbps, the maximum packet loss probability is 1.1%, if service rate increased to 100 Mbps, the packet loss probability decreased to (2.3) x (10-4)%, while if service rate increased to 120 Mbps, the packet loss probability decreased to (0.1) x (10-4)%.
Further, numerical experiments are graphically expressed, shows that the increases of service rate can reduce the packet loss probability by 6.78 times lower than buffer capacity additions. Hence, technically to improvement of the packet queuing system performance on Broadband PLC network, more significantly by increases of service rate than adding of buffer capacity. To regulate of queue service rate to the random variation of data packet arrival rate can be use an adaptive control method that embedded in Medium Access Control of Broadband PLC network.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
D1382
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>