Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 207036 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fabian Muhammad Giffari Putra Riza
"Peran ekonomi transportasi semakin penting, hal ini ditunjukkan dengan bagaimana orang membutuhkan lebih banyak waktu untuk bepergian ke tempat kerja dalam beberapa dekade terakhir. Oleh karena itu, menjadi penting untuk mengetahui bagaimana kesejahteraan masyarakat dapat ditentukan oleh pilihan mereka saat bepergian, salah satunya adalah moda transportasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan dampak moda transportasi yang digunakan dalam perjalanan komuter terhadap kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Menggunakan regresi logistik yang dipesan dan keamanan pribadi selama perjalanan sebagai proxy untuk kesejahteraan, penelitian ini menemukan bahwa moda transportasi memang mempengaruhi keamanan pribadi mereka. Selain itu, berjalan kaki, bersepeda, dan menggunakan kendaraan pribadi berhubungan positif dengan keamanan pribadi selama perjalanan. Dari temuan tersebut, penelitian ini mengadvokasi rekomendasi kebijakan yang sejalan dengan peningkatan pengalaman komuter angkutan umum serta pengguna mobilitas aktif, seperti penegakan keamanan di halte atau stasiun kereta api serta prioritas pejalan kaki dan pengendara sepeda melalui penyediaan trotoar yang lebih luas serta jalur sepeda.

The role of transport economics is increasingly important, it is shown by how people take more time to commute to work in recent decades. Thus, it becomes important to figure out how people’s well-being can be determined by their choices when commuting, one of which is transporting mode. This study aims to estimate the impact of transport mode used in commuting on people’s well-being in Indonesia. Using ordered logistic regression and personal security during commuting as a proxy to well-being, this study finds that transport modes do affect their personal security. Additionally, walking, cycling, and using private vehicle are positively related to personal security during commuting. From the findings, this study advocates for policy recommendations that are in line with improving commuting experience of public transit as well as active mobility users, such as security enforcements at bus stops or train stations as well as pedestrians’ and cyclists’ prioritization through providing wider sidewalks and bike lanes."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Retno Utami
"ini membahas mengenai hubungan antara tingkat pendidikan dengan kebahagiaan individu di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk melihat pengaruh tingkat pendidikan terhadap kebahagiaan sehingga dapat mengetahui perbedaan antara individu yang menempuh pendidikan rendah dengan individu yang menempuh pendidikan tinggi terhadap kebahagiaan yang dirasakan individu tersebut. Dalam studi ini, tingkat kebahagiaan individu diukur berdasarkan indeks kebahagiaan. Indeks kebahagiaan dibentuk berdasarkan tiga dimensi yang telah ditentukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Ketiga dimensi tersebut diantaranya dimensi kepuasan hidup yang terbagi atas kepuasan hidup personal dan kepuasan hidup sosial, dimensi perasaan, serta dimensi makna hidup. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu yang berusia 15-65 tahun. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan data sekunder, yaitu IFLS 5 (2014/2015) untuk melakukan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Hasil dari analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa dengan tingkat pendidikan yang semakin tinggi maka kebahagiaan individu dapat semakin meningkat. Kemudian, hasil analisis inferensial juga menemukan hasil yang sesuai bahwa lama tahun sekolah yang ditempuh individu signifikan mempengaruhi tingkat kebahagiaan individu.

This thesis discusses the relationship between education level and individual happiness in Indonesia. This study aims to see the effect of education level on happiness so that it can determine the difference between individuals with low education and individuals with higher education on the individual's perceived happiness. In this study, the individual's level of happiness was measured based on the happiness index. The happiness index is formed based on three dimensions that have been determined by the Badan Pusat Statistik (BPS). The three dimensions include the dimension of life satisfaction which is divided into personal and social life satisfaction, the dimension of feeling, and the dimension of the meaning of life. The unit of analysis in this study was individuals aged 15-65 years. This research is quantitative with secondary data, namely IFLS 5 (2014/2015) in conducting descriptive and inferential statistical analysis. The results of the descriptive statistical analysis show that with the higher level of education, individual happiness can increase. Then, the results of the inferential analysis also found the appropriate results that the length of the school year taken by the individual significantly affected the individual's level of happiness."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indy Naila Syadira Amiruddin
"Salah satu kegiatan yang menjadi tren selama pandemi COVID-19 adalah online buying. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel yang memengaruhi sikap online buying, menganalisis profil sikap online buying mahasiswa aktif Universitas Indonesia dan peran variabel demografi sebagai variabel moderator. Variabel-variabel yang akan dianalisis adalah sikap online buying, emotional well-being, social health, physical health well-being, subjective well-being, keadaan finansial, etnosentrisme konsumen, umur, jenis kelamin, tempat tinggal selama pandemi COVID-19, pendidikan terakhir ibu, pendidikan terakhir ayah, pekerjaan ibu, pekerjaan ayah, asal SMA dan asal fakultas. Penelitian ini menggunakan teknik analisis Partial Least Square, Classification and Regression Tree dan Multi-Group Analysis. Data yang digunakan adalah data primer yaitu 1500 mahasiswa Universitas Indonesia angkatan 2018, 2019, 2020 dan 2021 yang aktif pada tahun akademik 2021/2022 semester genap. Hasil dari penelitian ini adalah variabel laten emotional, physical health, subjective well-being, social health dan etnosentrisme konsumen memengaruhi sikap online buying. Profil mahasiswa sikap online buying tidak terencana adalah subjective well-being tinggi, etnosentrisme dan social health rendah. Profil mahasiswa sikap online buying terencana adalah etnosentrisme dan physical health well-being tinggi. Variabel demografi umur, tempat tinggal selama pandemi COVID-19, pendidikan terakhir ibu, pendidikan terakhir ayah, pekerjaan ibu, pekerjaan ayah, asal SMA dan asal fakultas menjadi variabel moderator.

One of the activities that has become a trend during COVID-19 pandemic is online buying. The purpose of this study is to determine the variables that influence the online buying behavior, analyze the profile of online buying behaviour of active students at the Universitas Indonesia and the role of demographic variables as moderator variables. The analyzed variables are online buying behavior, emotional well-being, social health, physical health well-being, subjective well-being, financial condition, consumer ethnocentrism, age, gender, place of residence during the COVID-19 pandemic, mother's last education, father's last education, mother's occupation, father's occupation, high school origin and faculty origin. This study uses Partial Least Square, Classification and Regression Tree and Multi-Group Analysis. The data used is a primary data with 1500 students of Universitas Indonesia batch 2018, 2019, 2020 and 2021 who are active in even semester 2021/2022 academic year. The results of this study are emotional well-being, physical health, subjective well-being, social health and consumer ethnocentrism affect online buying behavior. The profiles of students with unplanned online buying behavior are high subjective well-being, low ethnocentrism and social health. The profiles of students with planned online buying behavior are students with high ethnocentrism and physical health well-being. Demographic variables of age, place of residence during the COVID-19 pandemic, mother's last education, father's last education, mother's occupation, father's occupation, high school origin and faculty origin became moderating variables."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Lauditta Chairunnisa
"ABSTRAK
Isu kesetaraan hak gender telah berkembang di masyarakat dunia selama beberapa dekade terakhir ini, yang membuat kini lebih banyak perempuan yang mampu menyelesaikan pendidikan tinggi serta semakin adilnya kesempatan kerja antara pria dan wanita. Hal ini pun menyebabkan adanya pergeseran peran pada wanita, seperti lebih banyak bekerja di rumah tangga, memiliki lebih sedikit anak, dan menunda pernikahan. Namun, hal ini menimbulkan masalah baru berupa timbulnya double burden wanita dalam rumah tangga serta motherhood wage penalty di tempat kerja. Di beberapa negara, fenomena ini memiliki korelasi terhadap penurunan tingkat kebahagiaan wanita secara absolut maupun secara relatif dibandingkan dengan laki-laki. Di Indonesia, sebanyak 73% wanita yang berstatus menikah juga aktif mencari nafkah. Jika partisipasi wanita menyebabkan turunnya tingkat kebahagiaan wanita di Indonesia, tentu hal ini bisa menjadi masalah. Dengan menggunakan data yang diperoleh dari Indonesia Family Life Survey, penulis melakukan analisis Ordered Probit untuk menganalisis apakah status ketenagakerjaan mempengaruhi tingkat kebahagiaan wanita di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status ketenagakerjaan mempengaruhi tingkat kepuasan hidup wanita menikah di Indonesia secara negatif. Penelitian juga menemukan bahwa anak merupakan faktor yang penting dalam menentukan kebahagiaan wanita menikah, serta persepsi tentang bagaimana sang individu mengartikan hidupnya dan bersyukur juga menjadi faktor yang penting dalam menentukan kepuasan hidupnya.

ABSTRACT
The issue of gender equality has developed over the past decades, which makes women now have more equal opportunities in career and education compared to men. Because of this, women roles in the household are now shifting; more women now are working outside the household, having less children, and also postponing marriage. However, this phenomenon leads to some new problems for women, such as facing double burden in the household and also motherhood wage penalty in the workplace. In some countries, this phenomenon has caused womens happiness level to decrease both absolute and relative to men. In Indonesia, about 73% of married women are also actively working outside the household. If working also causes womens happiness level decreases in Indonesia, this will lead to bigger problems. Using data from Indonesia Family Life Survey, the author conducted Ordered Probit analysis to see whether employment status decreases married womens happiness level in Indonesia. The result of the study shows that employment status does decrease the happiness level of married women in Indonesia. It is also found that children is an important factor in determining happiness level of married women; as well as perceptions about their life."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dio Anggara
"ABSTRACT
Penelitian ini menjelaskan pengaruh tingkat dukungan sosial terhadap tingkat well-being mahasiswa migran penerima program Afirmasi Pendidikan ADik Papua dan Daerah 3T terdepan, terluar, dan tertinggal di Universitas Indonesia. Studi-studi sebelumnya memperlihatkan bahwa mahasiswa memiliki permasalahan terkait ketidaksiapan mental, hubungn sosial, dan ekonomi. Studi melihat permasalahan mahasiswa migran sebagai bentuk rendahnya tingkat well-being yang disebabkan oleh rendahnya tingkat dukungan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengen teknik pengumpulan data diperoleh melalui survei kepada 34 mahasiswa, wawancara mendalam kepada 6 mahasiswa, studi dokumen, dan observasi. Dalam analisis dukungan sosial, pihak yang dinilai paling memberikan dukungan adalah teman dan orang tua, sedangkan yang kurang memberikan dukungan adalah pemerintah daerah. Sementara itu dalam analisis well-being, skor terendah terdapat pada mental well-being. Uji regresi menunjukkan terdapat tiga model yang memiliki pengaruh signifikan terhadap well-being mahasiswa yaitu dukungan emosional, dukungan jaringan, dan dukungan informasi. Sementara itu, peneliti menduga terdapat varibel lain yang turut mempengaruhi well-being mahasiswa yaitu jaringan kelompok keagamaan mahasiswa berdasarkan wawancara mendalam dan observasi dan religiositas mahasiswa berdasarkan studi litelatur.

ABSTRACT
This study explains the effect of social support level to migrants students well being receiving Papua Education Affirmative ADIK program and 3T Outside, Outermost and Left behind regions at the University of Indonesia. Previous studies discussed that students have problems related to mental, social, and economic unpreparedness. This study explains the migrant students problems as a form of low levels of well being caused by low levels of social support. This study uses quantitative approaches with data collection techniques obtained through surveys to 34 students, in depth interviews to 6 students, document studies, and observations. In the analysis of social support, the parties who are most likely to provide support are friends and parents, while the local governments give less supports. Meanwhile, in a well being analysis, the lowest score is in the well being mentality. Regression test showed that there are three models that have significant influence on student well being that is emotional support, network support, and information support. Meanwhile, the researcher suspect that there are other variables that influence the well being of students, namely the network of religious groups of students based on in depth interviews and observation and students religiosity based on review study."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Deni
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara dukungan sosial melalui media sosial terhadap tingkat well-being mahasiswa di Universitas Indonesia. Studi-studi terdahulu sebagian besar menemukan bahwa kepribadian mahasiswa, peran institusi pendidikan, dan dukungan sosial memiliki asosiasi terhadap tingkat well-being pada mahasiswa. Namun pembahasan tentang dukungan sosial mayoritas masih terbatas pada saluran offline saja, belum mencakup pada saluran Online. Oleh karena itu, Peneliti memiliki argumen bahwa dukungan sosial yang diterima oleh mahasiswa melalui saluran media sosial memiliki hubungan dengan well-being mahasiswa. Studi ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui survei secara online pada sampel sebanyak 325 responden yang berasal dari populasi yaitu Mahasiswa tingkat akhir Universitas Indonesia yang dipilih menggunakan teknik penarikan sampel probability sampling dengan teknik multistage stratified random sampling. Studi ini juga melakukan wawancara mendalam untuk memperoleh data pendukung. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat dukungan sosial melalui media sosial dengan tingkat well-being mahasiswa Universitas Indonesia. Dukungan sosial melalui media sosial berupa dukungan emosional, social companionship, informasional, dan instrumental memiliki hubungan yang signifikan serta berkorelasi positif terhadap well-being mahasiswa Universitas Indonesia. Artinya semakin tinggi tingkat dukungan sosial melalui media sosial yang diterima, maka semakin tinggi juga tingkat well-being mahasiswa Universitas Indonesia. Temuan peneliti juga menunjukkan bahwa teman kuliah memiliki peran paling signifikan dalam memberi dukungan sosial melalui media sosial khususnya dalam dukungan emosional, social companionship, dan informasional. Sementara orang tua memiliki peran penting dalam dukungan intstrumental. Selain itu, saluran dukungan sosial juga tidak hanya melalui media sosial melainkan terdapat juga platform video conference seperti Zoom dan Google Meet juga sering digunakan

This study aims to examine the relationship between social support through social media on the level of well-being of students at the University of Indonesia. Most previous studies have found that student personality, the role of educational institutions, and social support have associations with the level of well-being in students. However, discussions about social support for the majority are still limited to offline channels, not including online channels. Therefore, the researcher has an argument that the social support received by students through social media channels has a relationship with student well-being. This study uses a quantitative research method with data collection techniques through online surveys on a sample of 325 respondents from the population, namely final year students at the University of Indonesia who were selected using a probability sampling technique with a multistage stratified random sampling technique. This study also conducted in-depth interviews to obtain supporting data. The results of the study found that there was a significant relationship between the level of social support through social media and the level of well-being of University of Indonesia students. Social support through social media in the form of emotional support, social companionship, informational, and instrumental has a significant relationship and is positively correlated to the well-being of University of Indonesia students. This means that the higher the level of social support received through social media, the higher the level of well-being of University of Indonesia students. The research findings also show that college friends have the most significant role in providing social support through social media, especially in emotional support, social companionship, and informational. While parents have an important role in instrumental support. In addition, social support channels are also not only through social media but there are also video conferencing platforms such as Zoom and Google Meet which are also often used."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selena Salsabila Nusantara
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh faktor material dan faktor non-material terhadap kebahagiaan di Indonesia. Dengan menggunakan data cross-section dari Indonesia Family Life Survey IFLS wave 5 tahun 2014, studi ini mengambil 78000 responden yang diestimasi menggunakan model logit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor material yaitu pendapatan absolut, pendapatan relatif, dan pengeluaran.berkorelasi positif terhadap kebahagiaan di Indonesia. Sedangkan faktor non-material yang berpengaruh adalah kondisi kesehatan, ketaatan beragama, kepercayaan mayoritas, perasaan kesepian, perasaan tertekan, rasa aman, partisipasi sosial, dan trust.Hasil penelitian menunjukan bahwa orang yang memiliki pasangan, berpendidikan, wanita, memiliki pekerjaan lebih merasa bahagia. Riset ini juga menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan dalam tingkat kebahagiaan antara individu yang tinggal di perkotaan atau pedesaan. Kemudian, hubungan antara kebahagiaan dan usia menunjukkan kurva yang berbentuk U. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor non-material memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan faktor material dalam mempengaruhi kebahagiaan apabila faktor material dilihat dalam bentuk pendapatan absolut. Namun, apabila faktor material dilihat dalam bentuk pendapatan relatif, pengaruh dari pendapatan relatif lebih besar dibandingkan faktor non-material dalam mempengaruhi kebahagiaan di Indonesia.

ABSTRACT
This thesis discusses the influence of material and non material factors on happiness in Indonesia. Using the cross section data from the Indonesia Family Life Survey IFLS wave 5 of 2014, this study took 78,000 respondents estimated using a logit model. The results show that happiness in Indonesia is positively influenced by material factors such as absolute income, relative income, and expenditure, while non material factors such as health conditions, religious observance, trust, feelings of loneliness, feelings of depression, security, social participation, and trust are also significantly affect happiness.The results showed that people, who are married, educated, women, and have job tend to be happy. The research also found that there is no difference on happiness between individuals living in urban or rural areas. In addition, the relationship between happiness and age shows an U shaped curve. Finally, non material factors have a greater influence than absolute income as material factors in affecting happiness. However, in terms of relative income, the effect of relative income is greater than non material factors in affecting happiness in Indonesia."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zikra Fadilla
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dukungan atasan dan tempat kerja terhadap well-being karyawan perusahaan startup di Indonesia. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada responden secara daring maupun luring. Alat ukur yang digunakan adalah 19 indikator dari penelitian Jang (2009). Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability dengan purposive sampling, dengan syarat responden harus merupakan karyawan pada perusahaan startup yang memiliki kebijakan fleksibilitas dalam penjadwalan kerja. Setelah menyebarkan kuesioner selama 2 bulan didapatkan sebanyak 228 kuesioner namun hanya 224 kuesioner yang bisa di olah di tahap selanjutnya. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan program Lisrel 8.8 diketahui bahwa dukungan atasan serta dukungan dari tempat kerja tidak dapat secara langsung memengaruhi well-being karyawan. Diperlukan adanya kebijakan baik berupa formal atau informal dari perusahaan yang dapat mendukung jalannya fleksibilitas penjadwalan kerja. Sehingga bagi karyawan yang menjalankan fleksibilitas tersebut merasa dapat menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan mereka. Dan pada akhirnya well-being karyawan dapat terpenuhi dengan baik. Selain hubungan mediasi, pada penelitian ini juga menguji hubungan satu-per-satu antar varibel, dan hasil uji untuk semua hipotesis dinyatakan positif signifikan atau dengan kata lain semua hipotesis diterima.

ABSTRACT
The aim of this study is to examine the effect of supervisory and workplace support on employee well-being at start-up companies in Indonesia. This study uses quantitative methods with a questionnaire. Questionnaires were distributed by offline and online. We use 19 indicators by Jang (2009) as a measuring instrument. The sample selection method is non-probability with purposive sampling. It specifically selected employees of start-up companies that have implemented flexible work schedule thus obtaining 228 respondents. After data cleaning, there are 224 questionnaires could be processed further with structural equation modelling (SEM) by using the Lisrel 8.80. The finding shows that supervisory and workplace support implementation would not directly effect employee well-being. They need formal or informal policies written by the company to support the flexibility of work schedule. If flexible work schedule is implemented properly, work-life balance could be enhanced. Employees who can balance their work and life will experience a significant increase in employee well-being. In addition, besides the mediation effect, this study also found the effect each relationship between variables, and results for all hypotheses were stated to be significantly positive."
2019
T54482
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Hidayatul Rahmawati
"ABSTRAK

Kemacetan lalu lintas merupakan ancaman yang serius untuk aksesibilitas dan mobilitas pengguna jalan di Indonesia. Dalam kasus jalan tol, salah satu penyebab kemacaten karena adanya perlambatan dan perhentian kendaraan di gerbang tol ketika melakukan pembayaran. untuk merespon kemacetan karena sitem pembayaran tersebut, diberlakukan sistem pembayaran secara elektronik yang lazim disebut Electronic Toll Collection (ETC) untuk memperpendek watu transaksi dan meningkatkan standar pelayanan jalan tol. Studi terdahulu menunjukkan penggunaan ETC memberikan manfaat baik untuk pengguna jalan tol maupun operator jalan tol. Tesis ini menggunakan metode kuantitatif regresi data panel dari data sampel gerbang tol jaringan jalan tol di Indonesia periode bulan Januari tahun 2017 sampai dengan bulan Desember 2018 untuk menganalisis bagaimana pengaruh kebijakan penerapan ETC terhadap efisiensi sistem transportasi. Temuan penelitian ini mengindikasikan bahwa intervensi penerapan ETC secara signifikan mengurangi waktu transaksi di gerbang tol sebesar 93,5%, cateris paribus. Kebijakan intervensi tersebut meningkatkan aksebilitas dan efisiensi waktu transaksi. Strategi komprehensif untuk merespon dampak penerapan intervensi kebijakan tersebut dapat dipertimbangkan, terutama dalam hal melonjaknya jumlah kendaraan yang memasuki gerbang tol akibat semakin cepatnya waktu transaksi yang bisa menimbulkan efek bottleneck setelah kendaraan memasuki gerbang tol.


ABSTRACT

 


Traffic congestion represents a significant threat to accessibility and mobility in Indonesia. In the case of the toll road, the stop and go movement along the toll road plaza as the effect of the payment mechanism often causes the delay at toll gates, which results in traffic congestion. As the situation becomes more serious, a technology innovation called the Electronic Toll Collection (ETC) has been deployed in Indonesia toll road network to curb the transaction time in toll payment and thereby increase the level of service. Previous research indicated that the ETC implementation brings benefits for both toll road users and operators in many ways. The study utilizes a quantitative method of econometric panel regression using data from selected toll gates in the Indonesia toll road network from January 2017 to December 2018 to analyze how the ETC deployment affects transport system efficiency. The findings indicate that the intervention of ETC implementation significantly decreases the transaction time in toll gates by 93.5%, cateris paribus. Thus, the intervention eases the accessibility and yield efficiency in transaction time. Furthermore, an adapted strategy after the implementation could be considered, especially regarding the trend of surging traffic on toll roads that may cause bottlenecks after entering toll gates.

 

"
2019
T52903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Biyan Shandy Paramayudha
"Sejumlah penelitian telah membuktikan adanya kesenjangan upah antar gender di Indonesia. Dari penelitian-penelitian tersebut, diketahui bahwa sebagian besar kesenjangan upah antar gender di Indonesia disebabkan oleh komponen yang tidak terjelaskan yang juga dianggap sebagai komponen diskriminasi. Penelitian ini mencoba untuk mempertimbangkan aspek komuter yaitu waktu komuter dalam menjelaskan kesenjangan upah antar gender di Indonesia. Dengan metode dekomposisi Blinder-Oaxaca, penelitian ini menganalisis data Survei Angkatan Kerja Nasional 2019. Hasil analisis menunjukkan bahwa waktu komuter berpengaruh positif terhadap kesenjangan upah antar gender. Hasil analisis dekomposisi Blinderr-Oaxaca juga menunjukkan bahwa penambahan variabel waktu komuter dapat meningkatkan proporsi kesenjangan upah antar gender yang terjelaskan dari 14,2% hingga 22,6% dari total kesenjangan upah pada pekerja formal dan dari 22,3% menjadi 36,2% pada pekerja informal. Penelitian ini juga mengidentifikasi adanya efek spatial entrapment dan tanggung jawab rumah tangga pada pekerja perempuan di Indonesia yang perlu dipertimbangkan dalam perumusan kebijakan

Several researches have proven the existence of gender wage gap in Indonesia. From those researches, it can be inferred that the majority of gender wage gap in Indonesia is consisted of unexplained parts which is commonly interpreted as discrimination. This research aims to explain the unexplained part of gender wage gap in Indonesia through the inclusion of commuting aspect, which is commuting time. By using Blinder-Oaxaca decomposition method, this research analyzes the data from Survei Angkatan Kerja Nasional (Indonesian Labor Force Survey) 2019. The results have shown that commuting time is positively correlated to wage. Blinder-Oaxaca decomposition also shows that inclusion of commuting time is able to increase the proportion of explained part of the wage gap from 14,2% to 22,6% in formal worker group and from 22,3% to 36,2% in informal worker group. This research has also identified the effect of spatial entrapment and household responsibility on Indonesian female workers, which is essential to be considered in policymaking."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>