Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110943 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chandra Setiawan
"Penelitian ini mengkaji tentang fenomena mahasiswa yang menetap di Asrama Universitas Indonesia di tengan kondisi pandemik Covid-19 dan kebijakan pembelajaran secara online. Kajian penelitian mencakup alasan mahasiswa memilih menetap atau kembali lagi ke Asrama UI bagi mereka yang pulang, hambatan yang mereka temui dan strategi adaptasi yang mereka lakukan dalam upaya mengatasi hambatan dan menyesuaikan diri di tengah kondisi pandemik Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan terlibat, wawancara mendalam, dan pengumpulan data sekunder. Temuan data menunjukan bahwa mahasiswa yang memilih tinggal atau kembali lagi ke asrama didasarkan pada pilihan rasional mereka atas berbagai pertimbangan yang dilakukan. Strategi koping yang mereka lakukan untuk mengatasi permasalahan meliputi strategi yang berfokus pada emosi dan strategi yang berfokus pada masalah. Keberhasilan strategi tersebut juga tidak lepas dari beberapa faktor internal dan eksternal. Faktor internal mencakup kesehatan dan energi, keyakinan positif, tujuan, motiviasi, keterampilan pemecahan masalah, keterampilan sosial, pemahaman tentang situasi dan kondisi, serta terbiasanya dengan lingkungan asrama. Faktor eksternal mencakup dukungan sosial dan sumber daya materi yang kemudian dikelompokkan ke dalam lima bagian yaitu pihak Asrama UI, pihak UI (K3L, PLK, Klinik Satelit), ILUNI UI dan donatur, keluarga serta teman dan pasangan.

This study examines the phenomenon of students living in the dormitory of University of Indonesia (UI) during the Covid-19 pandemic and national online learning policies. The research study includes the reasons why students choose to stay or return to the UI dormitory for those who return home, the obstacles they meet and the adaptation strategies they undertake to overcome obstacles and adjust to the conditions of the Covid19 pandemic. The method used in this study were participant observation, in-depth interviews, and secondary data collection. The data findings show that students who choose to stay or return to the dormitory are base on their rational choice of various considerations to made. The coping strategies they use to overcome problems include strategies that focus on emotions and strategies that focus on problems. The success of this strategy cannot be separated from several internal and external factors. Internal factors include health and energy, positive beliefs, goals, motif, problem solving skills, social skills, understanding of situations and conditions, and getting accustomed to the dorm environment. External factors include social support and material resources which are then grouped into five parts, namely the UI dormitory, the UI (K3L, PLK, Satellite Clinic), ILUNI UI and donors, family and friends and spouses/romantic partners."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Ayu Setiady
"Pandemik COVID-19 telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, pemerintah berupaya menekan penyebaran virus hingga membuat kebijakan bagi masyarakat untuk tetap berada di rumah. Dampak yang terjadi meningkatnya kasus kecanduan game online dan insomnia akibat aktivitas secara online. Penelitian ini bertujuan untuk mengindetifikasi hubungan antara kecanduan game online dan insomnia pada mahasiswa sarjana di Depok pada masa pandemik COVID-19. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional dengan jumlah responden 205 mahasiswa dengan teknik Convenience Sampling. Kecanduan game online diukur menggunakan instrumen Internet Gaming Disorder Scale–Short-Form(IGDS9-SF) dan insomnia diukur dengan instrumen Insomnia Severity Index(ISI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kecanduan game online dan insomnia cukup sedang pada mahasiswa. Prevalensi kecanduan game online sedang yaitu 50.7% dan 65.9% mahasiswa mengalami insomnia. Hasil analisis stastistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan (p<0.005) antara kecanduan game online dengan insomnia pada mahasiswa. Penelitian ini dapat menjadi rekomendasi edukasi promosi kesehatan sebagai upaya mencegah kecanduan game online dan mengurangi kejadian insomnia dengan meningkatkan kebutuhan tidur mahasiswa.

The COVID-19 pandemic has impacted every aspect of life, the government was trying to supress the spread of the virus within make policies for people to stay at home. The impact that occur is that many people are online gaming addiction and insomnia. The aims of this research is to identify the relation between online gaming addiction and insomnia among students during the COVID-19 pandemic. This study used cross sectional design, involving 205 samples of collage students. Samples were selected by convenience sampling. Online gaming addiciton is measured with Internet Gaming Disorder Scale-short-form (IGDS9-SF) instrument. The insomnia is measured by Insomnia Severity Index (ISI) instrument. The result has showed that the prevalence of online gaming addiction and insomnia in collage student. The results shows that the prevalence of online gaming addiction 50.7% and 65,9% insomnia among collage student. The result showed a significant relationship (p<0.0005) between online gaming addiction and insomnia. This study can be recommendation for health promotion to prevent online gaming addiction and insomnia by increasing collage student sleep needed."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Kenichi Johan
"Latar belakang: Pandemi COVID-19 di Indonesia dilaporkan dengan penambahan kasus yang semakin meningkat. Karena hal tersebut, beberapa rumah sakit di Indonesia dijadikan sebagai rumah sakit rujukan COVID- 19, salah satunya RSUI Depok. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk meneliti profil kunjungan iGD RSUI yang ditinjau dari aspek demografi, triase, dan diagnosis pasien
Metode: Penelitian ini potong lintang ini mengambil sampel berupa data sekunder, yaitu data riwayat pasien yang tercatat dalam rekam medis IGD RSUI untuk periode 2020 (1 Januari 2020 – 31 Desember 2020). Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif menggunakan software Microsoft Excel akan dilanjutkan analisis bivariat dengan teknik analisis chi-square menggunakan software SPSS versi 20.
Hasil: Pasien dalam rekam medis berjumlah 2.735 orang. Pola kunjungan umum dan pasien COVID-19 IGD RSUI mengalami peningkatan selama masa pandemi COVID-19. Terjadi peningkatan pada bulan Maret, menurun hingga bulan Mei, dan meningkat kembali secara bertahap hingga bulan Desember untuk kedua pola kunjungan. Setiap kunjungan memiliki karakteristik yang ditandai oleh aspek demografi (jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, wilayah tempat tinggal), triase, dan diagnosis.
Kesimpulan: Masa pandemi COVID-19 telah telah berperan terhadap banyaknya perubahan yang terjadi dalam profil kunjungan IGD RSUI selama tahun 2020.

Background: The COVID-19 pandemic in Indonesia is reported with the addition of increasing cases. Within the condition, several hospitals in Indonesia have been used as COVID-19 referral hospitals, one of which is RSUI Depok. Thus, this study aims to examine the profile of IGD RSUI visits in terms of demographics, triage, and patient diagnosis.
Methods: This cross sectional study took secondary database for the samples, which is IGD RSUI patient medical records for one period in 2020 (January 1st 2020 - December 31th 2020). Data obtained was analyzed descriptively using Microsoft Excel software continued with bivariate analysis with chi-square analysis techniques using SPSS version 20 software.
Results: Patients in the medical record amounted to 2,735 people. The pattern of general visits, as well as patients with COVID-19 visits, has increased during the COVID-19 pandemic. There was increasing number in March, decreasing until May, and gradually increased until December for both visit patterns. Each visit has characteristics that are identified by demographic aspects (gender, age, education, occupation, area of residence), triage, and diagnosis.
Conclusion: The COVID-19 pandemic period has played a role in the many changes that have occurred in the profile of RSUI's Emergency Department (ED) in 2020
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugrahiza Satryo Bimantoro
"Latar Belakang: Virus COVID-19 pertama kali diidentifikasi pada tanggal 31 Desember 2019. Sejak ditemukan, virus ini telah menginfeksi lebih dari 700 juta orang di seluruh dunia. Varian delta pertama kali ditemukan pada Oktober 2020 di India. Virus ini sangat mudah menular dengan tingkat penularan 50-60% lebih tinggi dibandingkan dengan varian sebelumnya. Varian ini juga lebih sulit untuk diobati dikarenakan adanya mutasi pada sisi penempelan antigen-antibodi. Data epidemiologi dan dampak dari varian ini di Indonesia masih belum banyak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi mortalitas pada pasien COVID-19 varian delta di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI).
Metode: Penelitian ini menggunakan desain kasus-kontrol dengan melibatkan 224 rekam medis pasien COVID-19 dari bulan Juni-Agustus 2021. Faktor-faktor yang dianalisis adalah usia, jenis kelamin, derajat keparahan, komorbiditas, D-dimer, SGOT, dan temuan radiologi.
Hasil: Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa semua faktor meningkatkan odds ratio mortalitas kecuali jenis kelamin. CKD/AKI (p=0,01), kerusakan hati (p=0,01), derajat kritis-berat (p=<0,01), dan peningkatan SGOT (p=<0,01) secara signifikan berkontribusi pada model akhir.
Kesimpulan: Hubungan signifikan ditemukan antara mortalitas dan usia, tingkat keparahan, komorbiditas, peningkatan D-dimer dan SGOT, serta temuan radiologi yang abnormal. Selain itu, semua faktor ini berkontribusi dalam meningkatkan odds ratio mortalitas.

Introduction: The COVID-19 virus was first identified on December 31st of 2019. Ever since it was discovered, the virus has infected more than 700 million people worldwide. The delta variant was first discovered in October 2020 in India. The virus was found to be highly transmissible with 50-60% higher transmission rate compared to the previous variant. The variant was also found to be more difficult to treat and manage. The epidemiological data and the impact of this variant in Indonesia is still undermined. This study intends to investigate the factors that affects mortality in COVID-19 patients during the delta variant in Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI).
Method: This research utilizes a case-control design including 224 COVID-19 patients’ medical records from June-August 2021. Factors analyzed are age, gender, degree of severity, comorbidities, D-dimer, SGOT, and radiology findings.
Results: Logistic regression analysis revealed all factors increases the odds ratio of mortality except for gender. CKD/AKI (p=0.01), liver injury (p=0.01), severe-critical degree (p=<0.01), and SGOT elevation (p=<0.01) were significantly contributing to the final model.
Conclusion: Significant relationship between mortality and age, degree of severity, comorbidities, D-dimer and SGOT elevation, and abnormal radiology findings. Additionally, these factors are all contributing to increasing the odds ratio for mortality.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nicky Adam Haykhal
"Penelitian ini meneliti hubungan antara adverse childhood experiences (ACE) dan perilaku promosi kesehatan pada mahasiswa Jabodetabek di masa pandemi Covid-19. Perilaku promosi kesehatan adalah berbagai tindakan yang secara sadar dilakukan individu untuk meningkatkan kondisi fisik dan mental serta terhindar dari penyakit. Perilaku ini terdiri dari 6 dimensi yaitu aktivitas fisik, nutrisi, tanggung jawab kesehatan, hubungan interpersonal, manajemen stres, dan pertumbuhan spiritual. Adverse childhood experiences (ACE) adalah pengalaman tidak menguntungkan di bawah usia 18 tahun yang berpotensi traumatis. ACE terdiri dari 3 tipe, yaitu kekerasan, pengabaian, dan tantangan rumah tangga. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode korelasional. Perilaku promosi kesehatan dan ACE mahasiswa Jabodetabek (N = 170) diukur menggunakan Health Promoting Lifestyle Profile-II (HPLP-II) dan ACE-Questionnaire (ACE-Q). Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara total keseluruhan skor perilaku promosi kesehatan dan ACE (r (170) = -,055, > 0,05, two tails). Lebih lanjut, terdapat hubungan negatif yang signifikan pada dua dimensi perilaku promosi kesehatan yaitu hubungan interpersonal (r (170) = -0,181, p < 0,05, two tails) dan pertumbuhan spiritual (r(170) = -0,167, p < 0,05, two tails) dengan tipe ACE pengabaian.

This study examines the relationship between adverse childhood experiences (ACE) and health promoting behavior in Jabodetabek university students during the Covid-19 pandemic. Health promoting behavior is various actions that are consciously taken by individuals to improve physical and mental conditions and avoid disease. This behavior consists of 6 dimensions, namely physical activity, nutrition, health responsibilities, interpersonal relationships, stress management, and spiritual growth. Adverse childhood experiences (ACE) is a potentially traumatic childhood experiences under the age of 18. ACE consists of 3 types, namely abuse, neglect, and household challenges. This research is a quantitative research with correlational method. Health promoting behavior and ACE in Jabodetabek students (N = 170) were measured using the Health Promoting Lifestyle Profile-II (HPLP-II) and ACE-Questionnaire (ACE-Q). The results of the study generally stated that there was no relationship between the total overall health promoting behavior score and ACE (r (170) = -0.055, > 0.05, two tails). Furthermore, there is a significant negative relationship on two dimensions of health promoting behavior, namely interpersonal relationships (r (170) = -0.181, p < 0.05, two tails) and spiritual growth (r(170) = -0.167, p < 0 .05, two tails) with type ACE neglect."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nikita Evelyna Subiyanto
"COVID-19 merupakan penyakit pernapasan yang mewabah di seluruh dunia setelah kasus pertama di Wuhan, Republik Rakyat Tiongkok, ditemukan pada Desember 2019, dan memasuki Indonesia pada tahun 2020, yang mengakibatkan terjadinya masa pandemi. Pada masa pasca-pandemi tersebut, diduga terdapat hubungan antara determinan lingkungan hunian baik dari kondisi lingkungan dan kondisi status ekonomi memiliki hubungan dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku pencegahan COVID-19. Penelitian berikut menggunakan desain penelitian cross-sectional dan simple random sampling. Dari penelitian berikut, dapat dilihat bahwa terdapat hubungan bermakna antara determinan lingkungan hunian terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku pencegahan COVID-19, dan dapat diketahui lingkungan hunian memiliki hubungan lebih kuat terhadap pengetahuan seseorang terhadap COVID-19.

COVID-19 is a respiratory illness that plagued the world after first case found on Wuhan, People’s Republic of China, in December 2019, and entered Indonesia on 2020 that caused pandemic era in Indonesia. On post-pandemic era, it is suspected there are relationship between household condition determinants from the environment and economic status to knowledge, perception and attitudes towards COVID-19. The research used cross-sectional study design and simple random sampling. From this research, it could be seen that there is a significant relationship between household condition and knowledge, perception and attitudes towards COVID-19. It is also known that household condition has stronger relationship with someone’s knowledge towards COVID-19."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiorin Kusuma Wardhani
"Transmisi Covid-19 dapat berlangsung dengan cepat melalui droplets, aerosol, maupun direct contact. Salah satu bentuk pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan pengaturan ventilasi untuk mengurangi kontaminasi pada udara sehingga dapat mengendalikan transmisi virus via aerosol. Oleh karena itu, penting diketahui hubungan antara ventilasi terhadap risiko penularan Covid-19 melalui udara. Desain penelitian yang dilakukan adalah cross sectional. Data yang diambil berasal dari data primer dengan dilakukan pengukuran pada ruangan yang menjadi sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Kemudian data diolah dengan uji analisis statistik bivariat. Dari 8 ruangan yang diteliti, terdapat 2 ruangan yang berisiko tinggi terhadap transmisi Covid-19. Hubungan antara jumlah ventilasi outlet dengan penularan Covid-19 melalui udara memiliki hubungan yang signifikan terbukti dengan hasil uji statistik Mann-Whitney U (U = 0,5, p = 0,049). Selain itu, jumlah ventilasi outlet juga dapat meningkatkan ACH outlet dan memiliki korelasi sangat kuat yang signifikan (p = 0,001) serta besar koefisien korelasi 0,993. Pengaturan ventilasi terutama ventilasi outlet pada ruang kuliah kampus Depok dan Salemba perlu ditingkatkan supaya bisa mencapai laju udara > 12 ACH sehingga risiko transmisi virus Covid-19 dapat ditekan menjadi lebih rendah.

Covid-19 transmission can be done rapidly through droplets, aerosol, or direct contact. It can be prevented by regulating ventilation to reduce contamination in the air so that virus transmission via aerosol can be controlled. Therefore, it is important to know the relationship between ventilation and risk of Covid-19 transmission through the air. This study design is cross sectional. Data was taken from primary data by measuring room that is the sample that fits the inclusion and exclusion criteria. After that, data was processed by a bivariate statistical analysis test. Of the 8 rooms studied, there are 2 rooms that are at high risk of transmitting Covid-19. The relationship between the amount of outlet ventilation and transmission of Covid-19 through the air has a significant relationship as evidenced by the results of the Mann-Whitney U test (U = 0,5, p = 0,049). Furthermore, outlet ventilation can increase outlet ACH which has very strong correlation with correlation coefficient 0,993 and is statistically significant (p = 0,001). The ventilation arrangements especially outlet ventilation for the lecture halls in Depok and Salemba need to be increased to ventilation that can reach an air rate of > 12 ACH so that the risk of transmitting Covid-19 virus is lower."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Romadhon
"Indonesia sebagai sebuah Negara yang berada di kawasan strategis dan berdasarkan kondisi geografisnya, Indonesia perlu untuk memanfaatkan dan juga menjadikan aspek-aspek geografis sebagai sebuah landasan dalam membuat kebijakan atau menyusun suatu perencanaan atau strategi yang akan diterapkan. Untuk merencanakan suatu kebijakan atau penyusunan strategi nasional, dikenal beberapa istilah seperti geopolitik Permasalahan yang sangat serius dihadapi oleh Indonesia saat ini adalah perang menghadapi virus covid-19 yang menghantui Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam menangani pandemi ini, pemerintah sudah banyak mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang ditujukan untuk dapat bisa mengendalikan pandemi. Salah satunya mengenai mobilitas penduduk di masa pandemi menjadi sebuah titik sentral dalam hal penyebaran virus dan hal ini kemudian berubah seiring kebijakan atau strategi yang sudah disusun.masyarakat kemudian beradaptasi dan maka dari itu bagaimanakah hasil dari pengendalian mobilitas ini memiliki implikasi terhadap ketahanan nasional. Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis bagaimana adaptasi pengendalian mobilitas penduduk Indonesia di masa pandemi Riset ini termasuk ke dalam penelitian yang menggunakan metode penelitian tipe studi kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian maka ditemukan bahwa pelaksanaan pengendalian mobilitas yang diwujudkan melalui PSBB dan PPKM berhasil diadaptasikan dan berperan dalam upaya pemerintah dalam mengendalikan persebaran virus dan pengendalian pandemic di Indonesia. Walaupun tidak signifikan dan banyak masalah yang dihadapi dalam pelaksanaannya, PSBB dan PPKM berhasil dilaksanakan dan masyarakat juga berhasil beradaptasi selama proses pelaksanaannya. Dengan mengendalikan mobilitas penduduk yang mana pergerakan penduduk sangat dibatasi dan juga dikontrol dengan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah, maka akan memperkecil peluang penyebaran virus yang lebih luas daripada yang sebelumnya sehingga dengan ini pun Ketahanan Nasional Indonesia juga tidak berada dalam kondisi dibayang-bayangi oleh Ancaman Instabilitas Nasional.

Indonesia, as a country that is in a strategic area,  needs to take advantage of and also make its geographical conditions a basis for making policies or formulating a plan or strategy to be implemented. To plan a policy or develop a national strategy, several terms are known, such as geopolitics. A very serious problem faced by Indonesia at this time is the war against the COVID-19 virus, which is haunting the Unitary State of the Republic of Indonesia. In dealing with this pandemic, the government has issued many policies aimed at being able to control it. One of them is regarding population mobility during a pandemic, which becomes a central point in terms of the spread of the virus, and this then changes along with the policies or strategies that have been prepared. The community then adapts, and the results of controlling this mobility have implications for national resilience. This study intends to analyze how the adaptation will control the mobility of the Indonesian population during the pandemic. This research is included in research that uses a literature study-type research method. Based on the research results, it was found that the implementation of mobility control realized through PSBB and PPKM was successfully adapted and played a role in the government's efforts to control the spread of the virus and control the pandemic in Indonesia. Even though they were not significant and faced many problems in their implementation, the PSBB and PPKM were successfully implemented, and the community also managed to adapt during the implementation process. By controlling the mobility of the population, where the movement of the population is very limited and also controlled by regulations issued by the government, it will minimize the opportunity for the spread of the virus to be wider than before, so that with this, Indonesia's national defense is also not overshadowed by the threat of national instability."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Vitariyani Mukti
"Latar Belakang: Virus dengan gejala pneumonia berat teridentifikasi di Wuhan, Cina sebagai virus COVID-19. Sulitnya pemutusan rantai infeksi COVID-19 mengancam seluruh dunia dan dinyatakan sebagai pandemi pada 11 Maret 2020. Akhirnya, berbagai layanan esensial negara seperti pengobatan gigi dan mulut terpaksa dibatasi aktivitasnya sebagai upaya pengendalian infeksi. Namun, rasa sakit yang tidak dapat tertahankan seperti kegawatdaruratan endodontik tidak bisa dihindari dan membutuhkan pertolongan segera. Selama pandemi, RSKGM FKG UI sebagai pusat rujukan pelayanan kedokteran gigi tetap beroperasi dengan memperketat rangkaian pencegahan dan pengendalian infeksi. Maka, identifikasi dan evaluasi kasus kegawatdaruratan endodontik sebelum dengan selama pandemi di RSKGM FKG UI dilakukan.
Tujuan: Mengetahui distribusi dan frekuensi kegawatdaruratan endodontik di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia sebelum dan selama pandemi COVID-19.
Metode: Penelitian merupakan penelitian deskriptif retrospektif dan analitik komparatif kategorik menggunakan data sekunder rekam medik.
Hasil: Terdapat 315 kasus kegawatdaruratan endodontik dengan 111 kasus ditemukan sebelum pandemi dan 204 kasus ditemukan selama pandemi. Terdapat dominasi pada kelompok usia produktif, jenis kelampin perempuan, dan tindakan PSA sebelum dan selama pandemi yang diiringi dengan perbedaan dominasi diagnosis kasus, yaitu acute apical abscess sebelum pandemi dan symptomatic irreversible pulpitis selama pandemi. Terdapat perbedaan bermakna antara diagnosis acute apical abscess dengan symptomatic irreversible pulpitis (p-value <0,05) dan perbedaan tidak bermakna antara tindakan perawatan kegawatdaruratan endodontik sebelum dengan selama pandemi.
Kesimpulan: Terjadi peningkatan kasus kegawatdaruratan endodontik selama pandemi COVID-19 yang diiringi dengan penurunan arus kunjungan departemen konservasi.

Background: Virus with symptoms of severe pneumonia was identified in Wuhan, China as COVID-19 virus. The difficulties in controlling the COVID-19 transmission have led to a pandemic which was declared on March 11, 2020. Various essential sectors of the country been restricted at last to control virus transmission. However, intolerable pain such as endodontic emergency is unavoidable and requires immediate help. During the pandemic, RSKGM FKG UI continues to operate as referral centre for dental services by tightening the health protocol. Therefore, it is necessary to identify and evaluate endodontic emergency cases before and during pandemic era at RSKGM FKG UI.
Objective: This study aims to determine the distribution and frequency of endodontic emergency cases in RSKGM FKG UI before and during pandemic era of COVID-19.
Methods: Retrospective descriptive and comparative analytical study is done using secondary data found in patient’s medical record.
Results: There were 315 cases of endodontic emergency with 111 cases found before the pandemic and 204 cases found during the pandemic. Case was dominated by productive age, female, and root canal treatment group before and during pandemic followed by acute apical abscess domination before pandemic and symptomatic irreversible pulpitis domination during pandemic. There was significant difference between acute apical abscess group and symptomatic irreversible pulpitis group (p-value <0,05) accompanied by no significant difference between treatment group before and during pandemic.
Conclusion: Collected data showed an increased cases of endodontic emergencies accompanied by decreased flow of regular visitors at conservative department.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathur Arif Rakhman
"Penelitian ini mengembangkan perilaku pengambilan risiko dengan studi kasus beribadah selama pandemik COVID-19 di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data primer dengan jumlah responden 1054 dengan menyebarkan kuesioner secara daring untuk melihat perubahan pola perilaku beribadah masyarakat di Indonesia sejak terjadi wabah COVID-19. Sampel yang diobservasi dan dianalisis adalah 410 laki-laki muslim yang memiliki rutinitas ke masjid sebelum terjadinya pandemik. Dengan pendekatan kuantitatif, penelitian ini menggunakan metode analisis SEM-PLS (Structural Equation Modeling- Partial Least Square), dengan mengukur faktor persepsi risiko, persepsi pandemik, modal sosial, religiositas, tingkat kepercayaan terhadap pemerintah, kondisi sosio-demografi, keluarga, dan tempat tinggal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi risiko, religiositas, rasa saling percaya /modal sosial, faktor keluarga dan tempat tinggal memiliki pengaruh positif signifikan terhadap intensi beribadah ke masjid. Sedangkan ditemukan bahwa persepsi pandemik, tingkat kepercayaan terhadap pemerintah, dan faktor kondisi sosio-demografi memiliki pengaruh negatif terhadap intensi beribadah ke masjid. Selain itu, hasil studi ini menunjukkan bahwa mayoritas responden memutuskan beribadah di rumah. Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam dunia penelitian serta memperbanyak literatur yang membahas perilaku masyarakat di tengah pandemi sehingga dapat dijadikan acuan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengevaluasi perilaku masyarakat di Indonesia.

This study assess risk taking behavior on religious activities during COVID-19 pandemic in Indonesia. This study uses primary data by collecting on online survey nationwide. This study involves 1054 respondents and uses 410 as an observation samples that characterize as Muslim male who goes to congregational prayers daily before pandemic hit Indonesia. Using quantitative approach, this study analyzes the data using SEM-PLS (Structural Equation Modeling-Partial Least Square), and measure some of factors which are risk perception; pandemic perception; social capital; religiosity; trust in government; socio-demographic condition; family; and place of living. The results of this study indicate that risk perception, religiosity, mutual trust, family, and place of living have a significant positive influence on a person's decision-making behavior in choosing to worship at home or in a mosque. Despite of all that, pandemic perception, trust in government, and socio-demographic condition have a significant negative influence on that behavior. In addition, the results of this study indicate that the majority of respondents decided to worship/ do religious activities at home. The results of this study are expected to be able to contribute in research and enrich the literature related to public behavior during a pandemic so that it can be used as a reference for the government and other stakeholders in evaluating their policies in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>