Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91076 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nahda Hanura
"Memiliki ide bunuh diri dapat mengakibatkan seseorang untuk merencanakan hingga melakukan upaya bunuh diri. Kelompok mahasiswa yang berusia 18-25 tahun, atau tahap usia emerging adulthood, merupakan kelompok yang rentan untuk memiliki ide bunuh diri karena mahasiswa berada di tahap usia untuk melakukan eksplorasi diri, namun terdapat tuntutan akademik, tanggung jawab, dan tututan untuk bersikap mandiri di perguruan tinggi yang berbeda dengan tingkat pendidikan pada tahap usia perkembangan sebelumnya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi ide bunuh diri adalah resiliensi yang berperan sebagai faktor protektif dalam membantu individu untuk bangkit kembali dan menghadapi kesulitan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resiliensi dalam mempengaruhi ide bunuh pada mahasiswa. Partisipan penelitian ini berjumlah 649 orang yang merupakan mahasiswa yang berusia 18-25 tahun di Indonesia. Alat ukur Depressive Symptom Index-Suicidal Subscale digunakan untuk mengukur ide bunuh diri dan Connor-Davidson Resilience Scale-10 digunakan untuk mengukur tingkat resiliensi. Berdasarkan hasil analisis simple regression, diperoleh bahwa resiliensi dapat memprediksi ide bunuh diri secara signifikan pada mahasiswa dengan koefisien korelasi yang negatif, Hal tersebut menunjukkan semakin tinggi resiliensi pada mahasiswa, maka ide bunuh diri yang dimiliki akan cenderung semakin rendah.

Having suicidal ideation may lead a person to plan suicide which also may result in a suicide attempt leading to death. College students at the age of 18-25, known as the emerging adulthood stage, are at increased risk of suicidal ideation because it is the age where they explore themselves, yet as a student, they have academic demands, growing responsibilities, and autonomy in college, contrast to their previous educational level and developmental stage. Amongst the factors that can influence suicidal ideation is resilience which acts as a protective factor in helping individuals to  be able to bounce back and face difficulties. The aim of this research was to examine the role of resilience as a predictor of suicidal ideation in college students. The participants of this research were 649 college students ranging 18-25 years old in Indonesia. The Depressive Symptom Index – Suicidal Subscale was used to measure suicidal ideation and the Connor-Davidson Resilience Scale-10 was used to measure the level of resilience. According to the simple regression analysis used, the result indicates that resilience significantly predicts suicidal ideation in college students with a negative correlation coefficient. Therefore, the higher resilience in college students, the lower possibility they have of having suicidal ideation."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fabila Ibtisamah Zulkifli
"Percobaan bunuh diri akibat ide bunuh diri adalah hal yang perlu diperhatikan khususnya dalam kelompok usía menuju dewasa khususnya mahasiswa yang memiliki tingkat ide bunuh diri tinggi. Mahasiswa tahapan usía dimana sering terjadi instabilitas diri yang dapat menyebabkan mahasiswa merasakan kesepian apabila tidak mendapatkan dukungan yang dibutuhkan. Kesepian tinggi yang dirasakan mahasiswa dapat memunculkan pemikiran dan pandangan negatif terhadap dirinya sendiri dan lingkungan sosialnya yang dapat mendorong mahasiswa memiliki ide bunuh diri. Penelitian ini dilakukan untuk mencari tahu hubungan kesepian dan ide bunuh diri pada mahasiswa di Indonesia. Responden pada penelitian berjumlah 649 orang yang merupakan mahasiswa Indonesia berusia 18-25 tahun. Ide bunuh diri diukur dengan Depressive Symptom Index – Suicidal Subscale (DSI-SS) dan Kesepian diukur dengan UCLA Loneliness Scale Revised Version 3. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kesepian dengan ide bunuh diri pada mahasiswa Indonesia dimana apabila tingkat kesepian mahasiswa semakin tinggi, akan semakin tinggi pula tingkat ide bunuh diri yang dimiliki

Attempted suicide due to suicidal ideation is a matter of concern in the emerging adulthood group especially college students who have high levels of suicidal ideation. College students are at the stage where self-instability often occurs which can cause students to feel lonely if they do not get the support they need. The loneliness felt by college students can lead to negative thoughts and views about themselves and their social environment which can encourage students to have suicidal ideation. This study was conducted to find out the relationship between loneliness and suicidal ideation in college students in Indonesia. Respondents in the research were 649 people who were Indonesian college students aged 18-25 years. The suicidal ideation variable was measured with Depressive Symptom Index – Suicidal Subscale (DSI-SS) and the loneliness variable was measured by the UCLA Loneliness Scale Revised Version 3. The results showed that there is a significant positive relationship between loneliness and suicidal ideation in Indonesian students, where if the level of loneliness increases the level of suicidal ideation in college students will also increase."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Nabila Amalia
"Ide bunuh diri menjadi perilaku yang muncul pertama sebelum tindakan bunuh diri terjadi sehingga meningkatkan faktor protektif dapat menjadi cara efektif dalam mengurangi perilaku tersebut. Salah satu upayanya dengan meningkatkan welas diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran dari welas diri terhadap ide bunuh diri pada mahasiswa rantau. Partisipan keseluruhan berjumlah 186 mahasiswa dengan masa perkembangan dewasa awal yang berusia 18-25 tahun, merantau, dan tinggal sendirian di asrama, indekos, atau apartemen selama berkuliah. Partisipan diukur dengan menggunakan alat ukur Self-Compassion Short Form (SCS-SF) dan Depressive Symptom Index-Suicidality Subscale (DSI-SS). Data yang didapatkan dianalisis menggunakan teknik regresi linear sederhana dengan hasil menunjukkan bahwa welas diri secara signifikan dengan arah hubungan negatif terhadap tingkat ide bunuh diri pada mahasiswa rantau (R^2 = 0,236, p < 0,05). Dengan kesimpulan, setiap peningkatan welas diri dapat menurunkan tingkat ide bunuh diri. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pengembangan langkah intervensi preventif dari faktor risiko ide bunuh diri pada mahasiswa rantau.

Suicidal ideation emerged as the first behavior before the act of suicide itself. Therefore, increasing protective factors could have been an effective way to reduce such behavior. One of the efforts was by enhancing self-compassion. This study aimed to identify the role of self-compassion in suicidal ideation among out-of-town college students. The total number of participants was 186 students in early adulthood aged 18-25 years, who lived alone in dormitories, boarding houses, or apartments during their studies. The participants were assessed using Self-Compassion Short Form (SCS-SF) and the Depressive Symptom Index-Suicidality Subscale (DSI-SS). The data obtained were analyzed using simple linear regression techniques, with the results showing that self-compassion significantly negatively correlated with the level of suicidal ideation among out-of-town college students (R2 = 0.236, p < 0.05). In conclusion, the study found that increases in self-compassion led to reductions in the level of suicidal ideation. The findings of this study were expected to be a basis for developing preventive intervention steps against the risk factors of suicidal ideation among out-of-town students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sovia Nada
"Sebagai kebutuhan primer, tidur memengaruhi fungsi individu dalam sehari-hari yang tergantung dari kualitasnya. Kualitas tidur memainkan peranan penting dalam memprediksi munculnya salah satu perilaku berisiko pada setiap individu, yaitu ide bunuh diri. Salah satu kelompok dengan prevalensi buruknya kualitas tidur dan ide bunuh diri yang cenderung tinggi adalah kelompok mahasiswa yang dalam klasifikasi perkembangan tergolong dalam kelompok usia emerging adulthood. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi peran kualitas tidur terhadap ide bunuh diri pada mahasiswa. Peneliti mengaplikasikan tipe kuantitatif dan metode non-eksperimental dengan menyebarkan kuesioner berisikan alat ukur Depressive Symptom Index-Suicidality Subscale (DSI-SS) dan The Pittsburgh Sleep Quality Index <(PSQI) kepada mahasiswa aktif berusia 18-25 tahun secara daring. Di samping itu, penelitian ini mengimplementasikan metode analisis regresi linear sederhana untuk menganalisis peran dari kualitas tidur terhadap ide bunuh diri. Dari 702 partisipan yang diuji, ditemukan bahwa kualitas tidur secara signifikan dan positif dapat memprediksi ide bunuh diri (R2 = 0,188, p < 0,05). Hal ini berarti bahwa memburuknya kualitas tidur akan diikuti dengan kenaikan indikasi ide bunuh diri. Hasil penelitian ini lebih sesuai diterapkan pada mahasiswa sarjana (S1) dan dilakukan di masa pandemi. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih representatif.

As a primary need, sleep affects individual functions in routine that depends on its quality. Sleep quality plays important role in predicting one of the risk behaviors in every individual, suicidal ideation. One of the groups that have the high bad sleep quality and suicidal ideation prevalence is college students, that in developmental classification is categorized as emerging adulthood. This study aims to identify the role of sleep quality to suicidal ideation among college students. This study applied the quantitative and non-experimental type that collected the data online using questionnaire including the measurement tool which are Depressive Symptom Index-Suicidality Subscale (DSI-SS) dan The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) to active college students who were 18-25 years old. Furthermore, this research implemented the statistical analysis of simple linear regression to analyze the role of sleep quality to suicidal ideation. From 702 participants’ data tested, the result of this study indicated that sleep quality significantly and positively play a role in predicting suicidal ideation (R2 = 0,188, p< 0,05). This result indicated that the worst the sleep quality, the higher the possibility in experiencing suicidal ideation. This study’s result is more applicable for undergraduates in Bachelor’s Degree and conducted in pandemic. Therefore, further study is needed to increase the representativeness of the result."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Telaumbanua, Nobel Kristian
"Bunuh diri merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, khususnya di kalangan dewasa muda. Bunuh diri biasanya didahului oleh ide bunuh diri yang dipicu oleh distres psikologis. Salah satu faktor yang berperan kuat untuk merespon distres psikologis dengan mengembangkan ide bunuh diri adalah trait kepribadian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara trait kepribadian dengan ide bunuh diri pada mahasiswa. Partisipan penelitian ini adalah mahasiswa berjumlah 411 orang yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan berusia 18-25 tahun. Pengukuran variabel ide bunuh diri dalam penelitian ini menggunakan skala Depressive Symptom Index – Suicidal Scale (DSI-SS), sedangkan pengukuran variabel trait kepribadian dilakukan dengan menggunakan skala International Personality Item Pool – Big Five Markers 25 item (IPIP-BFM-25). Dimensi kepribadian yang digunakan dalam instruman IPIP-BFM-25 adalah extraversion, agreeableness, conscientiousness, emotional stability, dan intellect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa trait kepribadian emotional stability memiliki korelasi yang negatif secara signifikan dengan ide bunuh diri pada mahasiswa. Selain itu, ide bunuh diri tidak berkorelasi secara signfikan dengan trait kepribadian extraversion, agreeableness, conscientiousness, maupun intellect.

Suicide is one of the leading causes of death in the world, especially among emerging adults. Suicide is usually preceded by suicidal ideation triggered by psychological distress. One of the factors that play a strong role in responding to psychological distress by developing suicidal ideation is personality traits. This study examines the correlation between personality traits and suicidal ideation among college students. The participants of this study are 411 students from various universities in Indonesia and aged around 18-25 years. The measurement of the suicide ideation variable in this study is conducted with the Depressive Symptom Index – Suicidal Scale (DSI-SS) scale, while the personality trait variable was measured using the International Personality Item Pool – Big Five Markers with 25 item scale (IPIP-BFM-25). The personality dimensions included in the IPIP-BFM-25 instrument are extraversion, agreeableness, conscientiousness, emotional stability, and intellect. The result shows that the emotional stability personality trait had a significant negative correlation with suicidal ideation among college students. In addition, suicidal ideation is not significantly correlated with extraversion, agreeableness, conscientiousness, and intellect personality traits."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Shilla Dwisurta
"Ide bunuh diri cukup marak terjadi di kalangan mahasiswa karena mereka rentan mengalami tekanan. Studi menunjukkan bahwa dalam situasi tertekan, individu bereaksi secara berbeda berdasarkan gaya kelekatan dewasa (adult attachment styles). Adult attachment dapat mempengaruhi perilaku dan cara regulasi emosi seseorang dalam situasi yang mengancam, yakni mencari kedekatan, menghindar, atau menarik perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan adult attachment style dan ide bunuh diri pada mahasiswa perempuan dan laki-laki. Instrumen Attachment Style Questionnaire digunakan untuk mengukur adult attachment style dan Depressive Symptom Index–Suicidal Subscale untuk mengukur ide bunuh diri. Responden penelitian terdiri dari 649 orang mahasiswa berusia 18-25 tahun (dewasa awal) dari berbagai daerah di Indonesia. Pada mahasiswa perempuan, hasil penelitian ini menunjukkan hubungan yang signifikan antara secure (r=-0,162, p<0,01), fearful (r=0,315, p<0,01), preoccupied (r=0,208, p<0,01), dan dismissing attachment style (r=0,244, p<0,01) dan ide bunuh diri. Sementara pada mahasiswa laki-laki, ditemukan hubungan yang signifikan antara secure (r=-0,237, p<0,01), fearful (r=0,191, p<0,01), dan dismissing attachment style (r=0,132, p<0,01) dengan ide bunuh diri, namun tidak ada hubungan yang signifikan antara preoccupied attachment style dan ide bunuh diri.

Suicidal ideation is quite common among students because they are prone to stress. Studies show that in stressful situations, individuals react differently based on adult attachment styles. Adult attachment can affect a person's behavior and emotional regulation in a threatening situation, namely seeking closeness, avoiding, or attracting attention. This study aims to examine the relationship between adult attachment style and suicidal ideation in female and male students. The Attachment Style Questionnaire was used to measure adult attachment style and the Depressive Symptom Index–Suicidal Subscale to measure suicidal ideation. Research respondents consisted of 649 students aged 18-25 years (emerging adults) from various regions in Indonesia. For female students, the results of this study showed a significant correlation between secure (r=-0.162, p<0.01), fearful (r=0.315, p<0.01), preoccupied (r=0.208, p<0.01), and dismissing attachment style (r=0.244, p<0.01) with suicidal ideation. Meanwhile, on male students, this research found a significant correlation between secure (r=-0.237, p<0.01), fearful (r=0.191, p<0.01), and dismissing attachment style (r=0.132, p< 0.01) with suicidal ideation, but there is no significant correlation between preoccupied attachment style and suicidal ideation."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kidung Panglipur Jati
"Mahasiswa menjadi kelompok yang rentan akan bunuh diri. Selain tantangan akademis, hubungan romantis pada kalangan mahasiswa juga dapat mengakibatkan distress yang mengarah pada ide bunuh diri. Menggunakan teori interpersonal theory of suicide oleh Joiner (2005), penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kualitas hubungan romantis dan ide bunuh diri pada mahasiswa secara umum, terlepas dari predisposisi individu terhadap psikopatologi klinis. Responden penelitian ini merupakan mahasiswa S1/D3/D4 berusia 18-24 tahun yang telah berpacaran minimal selama 6 bulan berjumlah 313 orang yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kualitas hubungan romantis adalah Relationship Quality (RQ), sedangkan alat ukur yang digunakan untuk mengukur ide bunuh diri adalah Depressive Symptom Index-Suicidality Subscale (DSI-SS). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas hubungan romantis berhubungan negatif secara signifikan dengan ide bunuh diri pada mahasiswa. Implikasi dari penelitian ini adalah untuk memberikan landasan informasi bagi pencegahan perilaku bunuh diri akibat hubungan romantis di kalangan mahasiswa.

College students are prone to suicidal behaviour. Aside of academic challenges, romantic relationship in college students could trigger distress and lead to suicidal ideation. Applying interpersonal theory of suicide (Joiner, 2005), this study is aimed to find relationship between romantic relationship quality and suicidal ideation among general college students, apart from individual predisposition of clinical psychopatology. Participants of this study are 313 college students in bachelor and associate degree aged between 18-24 who has been dating for 6 months. The instruments used in this study are Relationship Quality (RQ) and Depressive Symptom Index-Suicidality Subscale (DSI-SS). This study found that romantic relationship quality is negatively significant related to suicidal ideation among college students. Implication of this study is to provide base information for prevention of suicidal behavior related to romantic relationship problems among college students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalis Al Ghifari
"ABSTRACT
Penelitian ini membahas mengenai keberfungsian keluarga sebagai prediktor terhadap ide bunuh diri pada remaja akhir. Keberfungsian keluarga menjadi faktor protektif maupun faktor risiko dari ide bunuh diri pada remaja akhir. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan jumlah partisipan sebanyak 496 individu, dengan rentang umur 18-22 tahun. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Positive and Negative Suicide Ideation Inventory PANSI untuk mengukur ide bunuh diri, dan Family Assesment Device FAD untuk mengukur persepsi individu mengenai keberfungsian keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberfungsian keluarga secara signifikan dapat memprediksi ide bunuh diri pada remaja akhir R=-0.487.

ABSTRACT
This research explaining about family functioning as a predictor of suicide ideation among late adolescents. Family functioning could become a protective and risk factor, for adolescents rsquo suicide ideation. This is a quantitative research that includes 496 participants, aged 18 22. The data were collected using Positive and Negative Suicide Ideation Inventory PANSI to measures suicide ideation, and Family Assesment Device FAD to measures individual perception of their family functioning. The result suggests that family functioning can significantly predict suicide ideation among late adolescents R 0.487."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"
Artikel ini berupaya mengulas urgensi dimensi resiliensi bagi para pemuda di Indonesia dalam keseharian hidup. Secara sederhana, resiliensi dapat diterjemahkan sabgai kemampuan individu untuk bertahan, beradaptasi berikut bangkit dari berbagai bentuk penderitaan hidup yang menderanya. Persoalan ni menjadi penting mengingat masa muda merupakan periode-periode transisi yang begitu berat bagi setiap individu, di mana ketidakstabilan emosi dan psikologis besar mempengaruhi di dalamnya. Lebih jauh, artikel ini mendiskusikan karakteristik pemuda da alas an diperlukannya dimensi resiliensi, maraknya aksi bunuh diri yang dilakukan pemuda dewasa ini sebagai implikasi lemahnya dimensi resiliensi, serta berbagai upaya yang dapat ditempuh dalam rngka memperkuat dimensi resiliensi pada diri pemuda guna mengatasi persoalan tersebut, Artikel diawali dengan uraia ihwal perkembangan studi resiliensi, baik menyangkut aspek konseptual maupun kemanfaatannya."
JSPA 1:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Karissa Amara Mashudi
"Bunuh diri adalah masalah serius yang banyak melanda mahasiswa. Stres dari perkuliahan dan masalah-masalah kehidupan dapat menumpuk dan dapat memicu ide-ide bunuh diri karena memburuknya kondisi mental mereka. Jika ideasi tersebut tidak ditangani, mahasiswa dapat melakukan percobaan bunuh diri. Spiritualitas dapat berperan sebagai faktor pelindung dari ideasi bunuh diri sehingga penelitian ini berupaya mencari korelasi antara spiritualitas dan ideasi bunuh diri. Penelitian menggunakan Spiritual Well-Being Questionnaire (SWBQ) dan Revised-Suicide Ideation Scale (R-SIS) sebagai alat-alat ukur variabel. Data diambil dari 114 mahasiswa-mahasiswa S1 di seluruh Indonesia berusia 18-27, dengan 60.5% diantaranya merupakan perempuan dan mayoritas sedang melalui semester >8. Data yang diperoleh lalu diolah dengan teknik korelasi Spearman’s rho dan ditemukan adalah skor korelasi sebesar r = -0,758. Korelasi antara spiritualitas dan ideasi bunuh diri overt dan covert juga dihitung, menghasilkan skor sebesar r = -0,764 dan r = -0,729. Analisis-analisis ini menunjukkan korelasi negatif signifikan antara spiritualitas dan ideasi bunuh diri.

Suicide is a serious problem that plagues many college students. Stresses from classes and life problems may build up and trigger suicide ideation due to the students’ worsening mental condition. These ideations, when left untreated for long, may push an individual to make a suicide attempt. Spirituality may act as protective factor against suicide ideation so this research attempts to find a correlation between spirituality and suicide ideation. This research utilizes the Spiritual Well-Being Questionnaire (SWBQ) and the Revised-Suicide Ideation Scale (R-SIS) as measuring tools. Participants consisted of 114 bachelor-degree college students from all of Indonesia aged 18-27, 60.5% of which were women and most of which were those above their eighth semester. The data was processed through the Spearman's rho correlation technique and the results show a correlation score of r = -0,758. The correlation between spirituality and overt and covert suicide ideation was also counted, showing the correlation scores of r = -0,764 and r = -0,729 respectively. These analyses show a significant negative correlation between spirituality and suicide ideation."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>