Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145620 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Resti Jayeng Ramadhanti
"Penelitian menganalisis pengaruh auditor relationship yang diukur dengan hubungan person-to-person, audit firm dan client firm dan rotasi audit terhadap kualitas audit yang diukur dengan abnormal working capital accrual. Hasil menunjukkan hubungan person-to-person berpengaruh singnifikan negatif terhadap abnormal working capital accrual. Mengartikan bahwa semakin lama hubungan antara person-to-person maka akan menurunkan abnormal working capital accrual dan meningkatkan kualitas audit. Variabel hubungan audit firm- client firm dan rotasi audit tidak berpengaruh terhadap abnormal working capital accrual. Sedangkan variabel ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dan cash flow from operating berpengaruh terhadap abnormal working capital accrual.

The study analyzed the influence of auditor relationship measured by person-to- person relationship, firm audit and client firm and audit rotation on audit quality as measured by abnormal working capital accrual. The result shows that the person-to-person relationship has a significant negative effect on the abnormal working capital accrual. Understanding that the longer relationship between person-to-person will decrease abnormal working capital accrual and improve audit quality. The firm-client firm audit audit and audit rotation variables do not affect the abnormal working capital accrual. While variable size, growth, profitability and cash flow from operating are influence on abnormal working capital accrual."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Fadli Rizkianto
"ABSTRAK
Fokus dari penelitian ini adalah untuk menguji dampak identifikasi klien terhadap kualitas audit. Dalam riset ini, data diperoleh dengan menggunakan teknik sampel non-probability sampling dengan auditor yang bekerja di 10 besar; diluar 4 besar Kantor Akuntan Publik (KAP) di Indonesia sebagai sampelnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa kenaikan pada citra klien akan meningkatkan identifikasi yang dilakukan auditor terhadap kliennya. Dalam riset ini menunjukkan persetujuan auditor yang bekerja di 10 besar; diluar 4 besar Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap perlakuan yang klien inginkan tidak meningkat dengan meningkatnya identifikasi klien diiringi dengan frekuensi tindak RAQ tidak meningkat dengan meningkatnya identifikasi klien audit. Selain itu riset ini menunjukkan bahwa identifikasi klien oleh auditor tidak meningkat dengan meningkatnya periode audit juga identifikasi klien oleh auditor tidak meningkat dengan semakin pentingnya klien. Dalam penelitian ini menunjukkan persetujuan auditor untuk perlakuan yang klien inginkan tidak menurun dengan meningkatnya identitas profesional dan frekuensi tindak RAQ tidak menurun dengan meningkatnya identitas profesional

ABSTRACT
The focus of this research is to test the effect of client identification to audit quality. Nonprobability sampling was used and the samples are auditors who work in Big 10, excluding Big 4 audit firms in Indonesia. This research shows that the increase in client image leads to an increase in client identification. Meanwhile the non-Big 4 but still in Big 10 auditors' acquiescence to client-preferred treatment does not increase with increasing client identification and the frequency of RAQ acts does not increase with increasing audit client identification. This research shows that The auditors' client identification does not increase with increasing auditor tenure, also auditors' client identification does not increase with increasing client importance. The auditors' acquiescence to client-preferred treatment does not decrease with increasing professional identity and the frequency of RAQ acts does not decrease with increasing professional identity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imbuh Salim
"Agency problem implies the need of an independent profession (external auditor) to assure agent (management) act on behalf of principle. Unfortunately we can't fully rely any longer on the profession because of financial reporting scandals. It means that board of commissioner has to more actively acts to oversight the corporate governance. This oversight tasks is almost impossible to be carried by the board it self, mainly concerned to its competence limitation, so the board need to form a committee that have competence and full commitment to 'make sure' the corporate always on the right track. The committee's main responsibilities are concerned with financial reporting, risk management and control, and corporate governance. Regulators require listed companies, banks and other financial service companies, and certain state owned companies to have an audit committee. However, whether the committees exist just to fulfill this requirement or fully act as arm length of the board to improve good corporate governance is still questioned."
2005
MUIN-XXXIV-11-Nov2005-50
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sidqi Umar
"Independensi merupakan unsur paling penting yang membedakan profesi akuntan publik dengan profesi lainnya. Apabila independensi telah dilanggar, akuntan tersebut tidak layak untuk mengaudit perusahaan yang bersangkutan. Independensi akuntan publik merupakan dasar masyarakat pada percaya profesi akuntan publik dan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk menilai mutu jasa audit. Independensi merupakan alasan utama yang menyebabkan perusahaan serta pihak ketiga (investor/calon kreditor dan pemerintah) memerlukan jasa akuntan publik. Apabila akuntan publik itu sendiri tidak mempertahankan independensinya, mereka secara tidak langsung telah meruntuhkan kredibilitas dan eksistensi profesi mereka.
Independensi auditor dapat ditinjau dan dievaluasi dari dua sisi, yakni: (1) Independensi dalam kenyataan (independence in fact) diwujudkan apabila pada kenyataannya auditor mampu mempertahankan sikap yang tidak memihak sepanjang pelaksanaan audit independensi ini bersumber pada kejujuran didalam diri auditor untuk mempertimbangkan semua fakta yang ada, dan membuat keputusan secara objective. (2) Independensi dalam penampilan (independence in appearance) adalah independensi ditinjau dari sudut pandang pihak lain yang mengetahui informasi bersangkutan dengan diri auditor, atau dengan kata lain hasil intepretasi pihak ketiga mengenai independensi ini. Apabila auditor telah bersikap independen dalarri kenyataan, tetapi pihak - pihak yang berkepentingan tidak yakin akan independensinya, maka sebagian besar audit yang dilakukannya menjadi sia - sia.
Penelitian ini juga membatasi penelitiannya pada beberapa faktor yang mempengaruhi independensi akuntan publik saja, baik secara kenyataan maupun dalarn penampilan, yaitu : (1) Ketaatan akan semua standar profesi, standar pemeriksaan dan kode etik yang ditetapkan IAI, (2) Hubungan kepemilikan dan hubungan kepentingan dengan klien, (3) Jasa-jasa non audit, (4) Besarnya fee yang diterima oleh KAP. Dalam menganalisa penelitian diguanakan metode statistik chi square untuk melihat apakah faktor-faktor yang mempengaruhi independensi seorang auditor akan mempangaruhi independensi para auditor yang bekerja di KAP X.
Dari analisa penelitian terlihat bahwa faktor ketaatan dan kepatuhan dalam menjalankan semua standar pemeriksaan dan kode Etik yang ditetapkan IA1 serta faktor hubungan kepemilikan dan kepentingan sangat mempengaruhi independensi auditor KAP X secara fakta dalam menjalankan tugas pemeriksaannya. Hubungan kepemilikan dan hubungan kepentingan kepentingan merupakan faktor yang sangat dominan mempengaruhi independen seorang auditor baik dilihat secara fakta maupun penampilan."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T20183
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endra Noorhuda
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah ada perbedaan tingkat ketrampilan sosial auditor internal dan subkomponennya. Penelitian menerapkan survei dengan teknik FIRO-B (Fundamental Interpersonal Relation Orientation-Behaviour) untuk menganalisis preferensi interaksi sosial auditor internal yang bekerja pada Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan. Responden survei ini adalah auditor internal sektor pemerintah berjumlah 77 orang yang terletak di Jalan Wahidin Raya Nomor 1 Indonesia.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan ekspektasi menjalin hubungan baik dengan auditee berdasarkan penugasan suportif dan independen, ekspektasi mensupervisi berdasarkan jenjang karir dan jenjang pendidikan, keinginan disupervisi berdasarkan pengalaman. Terdapat juga perbedaan yang signifikan marginal keinginan didekati auditee antara auditor dalam penugasan suportif dan independen, ekspektasi mensupervisi berdasarkan jam diklat dan jumlah sertifikasi, tingkat ketrampilan sosial auditor berdasarkan jenjang karir, dan tingkat kedekatan dengan auditee berdasarkan unit kerja. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan sosial semakin penting untuk keberhasilan kerja auditor internal.

The purpose of this study is to analyze whether there is any significant different in social skills of internal auditor and its subcomponent. Surveys were developed using FIRO-B (Fundamental Interpersonal Relation Orientation-Behaviour) technique with 77 internal auditor respondents working in Inspectorate General of Minister of Finance from public sector at Wahidin Raya Street Number 1 Indonesia.
The results of this study indicate that there are significant differences expected affection based on supportive and independent assignments, expected control based on career and levels of education, wanted control based on experience. There are also marginally significant difference wanted affection based on supportive and independent assignments, social skills preference based on career, total affection based on unit and expected control based on hours training and certification number. This study indicates that social interaction skills are of increasing importance to the working success of internal auditors.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Meliana Purba
"Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris pengaruh identifikasi klien dan identifikasi profesional auditor terhadap kualitas audit. Sample yang digunakan pada penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada KAP Big 4 dan KAP Non Big 4 di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa client image merupakan pembentuk identifikasi klien oleh auditor. Sedangkan audit tenure dan client importance tidak terbukti berhubungan dengan identifikasi auditor-klien. Identifikasi klien terbukti menurunkan kualitas audit yang diukur dengan tindakan penurunan kualitas audit oleh auditor. Disisi lain identifikasi auditor-klien tidak terbukti menurunkan kualitas audit yang diukur dengan auditor’s client acquiescence. Identifikasi professional juga tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

The purpose of this study is to prove empirically the influence of client identification and professional identification by the auditor on audit quality. The sample used in this study is the auditor working on Big KAP 4 and KAP Non Big 4 in Indonesia. The results of this study indicate that the client image is a form of client identification by the auditor. While tenure and client importance audits are not proven to be related to auditor-client identification. Client identification has been shown to decrease audit quality as measured by reduced audit quality acts by auditors. On the other hand, auditor-client identification is not proven to decrease audit quality as measured by the auditor's client acquiescence. Professional identification also has no effect on audit quality.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Elizabeth Rosalina
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tenure audit dan rotasi auditor terhadap kualitas audit, pengaruh ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap kualitas audit, serta pengaruh moderasi ukuran KAP terhadap hubungan tenure audit dan kualitas audit. Tenure audit dibedakan menjadi tenure KAP dan tenure audit partner (AP). Rotasi auditor dibedakan menjadi rotasi KAP dan rotasi audit partner (AP). Sampel penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2004 hingga 2011, kecuali perusahaan yang bergerak di industri keuangan. Kualitas audit dalam penelitian ini diukur dengan kualitas laba dengan menggunakan tingkat akrual diskresioner (Kasznik, 1999). Tenure KAP dan rotasi KAP terbukti tidak berpengaruh kuadratik terhadap kualitas audit. Tenure AP dan rotasi AP juga tidak terbukti memiliki hubungan kuadratik dengan kualitas audit. Ukuran KAP terbukti berpengaruh positif secara langsung terhadap kualitas audit. Ditemukan pula bahwa pengaruh ukuran KAP memoderasi hubungan antara tenure AP dan kualitas audit. Akan tetapi, tidak ditemukan adanya pengaruh ukuran KAP dalam memoderasi hubungan antara tenure KAP dan kualitas audit. Hasil penelitian ini mengindikasikan perlunya pengkajian lebih lanjut terkait efektivitas peraturan yang membatasi tenure audit.

This research aims to examine the effect of audit tenure and auditor rotation on audit quality, the effect of audit firm size on audit quality, and the moderating effect of audit firm size on the relationship between audit tenure and audit quality. Audit tenure refers to audit firm tenure and audit partner tenure. Auditor rotation refers to audit firm rotation and audit partner rotation. The research samples are public companies that are listed in Indonesia Stock Exchange during 2004-2011 periods exclude the companies in financial industry. Audit quality?s proxy is earnings quality which is measured by the level of discretionary accrual (Kasznik, 1999). This research finds that audit firm tenure and audit firm rotation have no effect on audit quality. Audit partner tenure and audit partner rotation also have no effect on audit quality. There is a positive of audit firm size on audit quality. But, the evidences that support the moderating effect of audit firm size on the relationship between audit firm tenure and audit quality are insufficient. In the other hand, moderating effect of audit firm size on the relationship between audit partner tenure and audit quality shows that the engagement with Big X auditor will give a positive impact on audit quality. The results of this research show that the regulation that limits the audit tenure is a subject of further evaluation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Edelwis
"Laporan karya akhir ini membahas tentang pengaruh rotasi kantor akuntan publik terhadap kualitas audit dan biaya audit. Proksi untuk kualitas audit adalah manajemen laba yang diukur dengan akrual abnormal. Sampel penelitian ini adalah 619 perusahaan nonkeuangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dalam periode 2013 - 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rotasi kantor akuntan publik tidak berpengaruh kualitas audit. Hal ini dikarenakan kualitas audit lebih dipengaruhi oleh independensi auditor dan kompetensi auditor. Rotasi kantor akuntan publik juga tidak berpengaruh terhadap biaya audit baik normal maupun abnormal karena biaya audit yang dibebankan kantor akuntan publik pada setiap perusahaan pada dasarnya sama. Kata Kunci: Rotasi Kantor Akuntan Publik, Kualitas Audit, Biaya Audit, Manajemen Laba.

This research discusses the effect of audit firm rotation on audit quality and audit fees. The proxy for audit quality is earnings management as measured by abnormal accruals. The sample of this research is 619 nonfinancial companies listed on Indonesia Stock Exchange in the period 2013 2016. The results show that the audit firm rotation does not affect the quality of audit. This is because audit quality is more influenced by auditor independence and auditor competence. The audit firm rotation also has no effect on the normal or abnormal audit cost because the audit fees charged by the audit firm on each company are essentially the same."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Ayu Kartikasari
"ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh tenure dan rotasi audit terhadap kualitas audit. Penelitian ini berargumen bahwa tenure (tenure KAP dan tenure AP) dan kualitas audit dapat memiliki hubungan kuadratik. Selain itu variabel rotasi (rotasi KAP dan rotasi AP) juga diteliti. Kualitas audit diukur dengan menggunakan akrual diskresioner dari sisi netralitas dengan menggunakan model akrual diskresioner lainnya, yaitu Kasznik (1999), Modified Jones (1995), Dechow et al. (2002), dan Kothari et al. (2005). Sampel penelitian adalah perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia selain industri keuangan pada periode sebelum regulasi (1999-2001) dan setelah regulasi (2004-2008).

ABSTRACT
Penelitian ini menemukan adanya hubungan kuadratik antara tenure AP dan kualitas audit pada model Kasznik periode sebelum regulasi. Tenure AP berhubungan linier positif dengan kualitas audit pada model Modified Jones dan Dechow periode sebelum regulasi. Sedangkan Tenure KAP berhubungan linier negatif dengan kualitas audit pada model Kaznik. Untuk model lainnya belum ditemukan hubungan yang signifikan, sehingga dalam penelitian ini belum menemukan bukti yang konsisten mengenai pengaruh tenure terhadap kualitas audit. Pada periode sebelum regulasi, rotasi AP berhubungan negatif dan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit pada model Kaznik, Modified Jones, dan Dechow. Sedangkan rotasi KAP tidak ditemukan adanya pengaruh terhadap kualitas audit.

This thesis aims to examine the effect of audit tenure and rotation of audit quality. This study argues that the tenure (audit firm tenure and audit partner tenure) and audit quality can have a quadratic relationship. The variable rotation (firm rotation and partner rotation) was also examined. Audit quality is measured using discretionary accruals from the side of neutrality with the other discretionary accruals models, namely, Kasznik (1999), Modified Jones (1995), Dechow et al. (2002), and Kothari et al.(2005). Study sample is a company listed on the Indonesia Stock Exchange except the financial industry in the period before regulation (1999-2001) and after the regulation (2004-2008).
This study found a quadratic relationship between partner tenure and audit quality on the model Kasznik in the period before the regulation. Partner tenure positively linearly related to quality audit on Modified Jones model and Dechow model in the period before the regulation. While the Firm tenure negatively linearly related to the quality audit on the model Kaznik. For other models have not found a significant relationship, so in this study has not found a consistent evidence about the influence of audit tenure on audit quality. In the period before the regulation, is negatively related and significant effect of partner rotation on audit quality on Kaznik, Modified Jones and Dechow models. While the firm rotation did not reveal any effect on audit quality.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Wisnu Kusuma Haryadi
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh hasil audit yang diukur dengan opini dan temuan audit serta kualitas auditor yang diukur dengan berulangnya penugasan, peran, pengalaman dan latar belakang ketua tim terhadap audit delay Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) di Indonesia tahun 2013. Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linier berganda dengan menguji 471 sampel yang memenuhi kriteria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil audit yang diukur dengan opini dan temuan audit berpengaruh signifikan terhadap audit delay LKPD tahun 2013. Kualitas auditor yang diukur dengan berulangnya penugasan, peran, pengalaman dan latar belakang ketua tim tidak berpengaruh terhadap audit delay LKPD tahun 2013.

The study was conducted to analyze the effect of the audit result as measured by opinion and audit remarks, and auditor quality as measured by repeat assignment, roles, experiences and background of audit team leader on local government financial statement?s audit delay in Indonesia for the year ended 2013. This study using multiple linear regression model by testing 471 samples that met the criteria. The Result showed that audit result as measured by both opinion and audit remarks, have significant effect on local government financial statement audit delay for the year ended 2013. Auditor quality as measured by repeat assignment, roles, experiences and background of audit team leader has no significant effect on local government financial statement audit delay for the year ended 2013."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>