Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146867 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meksi Paldo Rerung
"Poulasi perempuan menopause di Indonesia akan diperkirakan mengalami peningkatan pada tahun 2025, menopause sebagai suatu kondisi yang normal memiliki beberapa faktor yang dapat mempengaruhi menopause. Menopause memiliki dampak pada beberapa aspek seperti fisik, mental, sosial dan ekonomi dan Kualitas hidup. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode komparasi dengan membandingkan kualitas hidup kelompok perempuan menopause Bekerja dan IRT. Jumlah responden penelitian ini sebanyak 128 orang dengan menggunakan instrumen Utian Quality of Life (UQOL), analisis hasil data responden menggunakan uji t independen untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kualitas hidup pada perempuan menopause bekerja dan IRT . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa skor rerata pada masing-masing aspek QOL adalah aspek pekerjaan 23.86, kesehatan fisik 25.17, emosional 20.04, dan seksual 9.08 hasil temuan ini menunjukkan skor pada masing-masing aspek kelompok bekerja berada di atas rerata sedangkan pada kelompok IRT berada di bawah skor rerata. Skor total QOL perempuan bekerja adalah 84.54 sedangkan pada kelompok IRT adalah 67.20. analisis uji t independen ditemukan nilai signifikansi pada aspek dan total QoL 0.00 atau < 0.05 menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok sampel. Berdasarkan hasil temuan pada penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan kualitas hidup perempuan menopause bekerja dan IRT, di mana kualitas hidup perempuan menopause bekerja lebih baik daripada kualitas hidup perempuan menopause IRT.

The population of menopausal women in Indonesia is expected to increase in 2025, menopause as a normal condition has several factors that can affect menopause. Menopause has an impact on several aspects such as physical, mental, social and economic and quality of life. The research method used in this study is a comparative method by comparing the quality of life of a group of working menopausal women and housewifes. The number of respondents in this study was 128 people using the Utian Quality of Life (UQOL) instrument. The analysis of the results of the respondent's data used an independent t test to determine whether there were differences in the quality of life of working menopausal women and housewifes. The results of this study indicate that the average score for each aspect of QOL is 23.86 for work, 25.17 for physical
health, 20.04 for emotional, and 9.08 for sexuality. below the mean score. The total QOL score for working women was 84.54 while in the housewifes group it was 67.20. independent t-test analysis found a significance value in the aspect and total QoL 0.00 or <0.05 indicating there was a significant difference in the two sample groups. Based on the findings in this study, it can be concluded that there are differences in the quality of life of working menopausal women and housewives, where the quality of life of working menopausal women is better than the quality of life of menopausal women of housewifes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruskin Ristiana
"ABSTRAK
Status kerja dan otonomi perempuan kawin di dalam rumah tangganya diduga saling mempengaruhi satu sama lain sehingga akan diteliti apakah dengan bekerja perempuan menjadi memiliki otonomi yang tinggi atau sebaliknya, perempuan dapat bekerja karena ia memiliki otonomi yang tinggi di dalam rumah tangganya. Dengan menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia SDKI 2012 dan analisis regresi logistik multinomial yang memperlakukan status bekerja dan otonomi secara bergantian menjadi variabel bebas dan variabel terikat, ditemukan bahwa status bekerja mempunyai pengaruh terhadap otonomi perempuan kawin dalam rumah tangga, dan begitu pula sebaliknya. Namun, arah dan kuat pengaruhnya tergantung pada jenis status bekerja dan otonominya.

ABSTRACT
It rsquo s been assumed that marriage women rsquo s participation in the labor market and their household autonomy was influence each other. So, we will examine whether being employed will enhances women rsquo s household autonomy or whether they working because they have a high level of autonomy in their household. We using the Indonesia Demographic and Health Survey SDKI 2012 data and the multinomial logistic regression analyze by treating women rsquo s working status and women rsquo s household autonomy by turns them as dependent and independent variable. We found that women rsquo s working status has influence on the household autonomy, and so on the contrary. But, the direction and the significance of this influence are depend on type of work status and autonomy. "
2017
T48819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hitijahubessy, Christy Natalia Magdalena
"ABSTRAK
Pentingnya dukungan sosial sangat membantu perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan sosial dengan kualitas hidup perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga. Desain penelitian ini yaitu cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 243 perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga, berusia 19-49 tahun. Penilaian dukungan sosial menggunakan kuesioner MSPSS, sedangkan penilaian terhadap kualitas hidup menggunakan kuesioner WHOQOL Bref versi bahasa Indonesia.
Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat hubungan sangat kuat, arah hubungan positif antara dukungan sosial dengan kulitas hidup fisik dipengaruhi oleh pendidikan (R=0,994, p=0,000). Dukungan sosial dengan kualitas hidup hubungan sosial dipengaruhi oleh pendidikan dan riwayat perilaku kekerasan sebelumnya (R=.0.960, p=0,000). Dukungan sosial dengan kualitas hidup lingkungan dipengaruhi oleh pekerjaan (R=0,992, p=0,000). Dukungan sosial dapat djadikan salah satu intervensi untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga melalui program pendampingan dan konseling.

ABSTRACT
The importance of social support highly helps the women becoming the domestic violence victims to improve their quality of life. This research aims at identifying the correlation between social support and the quality of life of the women as the domestic violence victims. The research design is cross sectional. The research samples are 243 of women aged 19-49 years becoming the domestic violence victims. The marking of social support uses MSPSS questionnaires, while the marking of the quality of life uses WHOQOL Bref questionnaires in Indonesian version.
The analysis result shows that there is a very strong correlation. The direction of positive correlation between social support and physical life quality is influenced by education (R=0,994, p=0,000). The correlation of social support with the quality of life of social relation is influenced by the education and the history of previous violence behavior (R=.0.960, p=0,000). The correlation of social support with the environmental life quality is influenced by jobs (R=0,992, p=0,000). The social support can be one of the interventions to improve the quality of life of the women becoming the domestic violence victimsthrough mentoring program and counseling.
"
2016
T46365
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nancy Indriyani Dida
"ABSTRAK
Saat ini proporsi kejadian terinfeksi HIV pada perempuan semakin meningkat. Kualitas hidup pada ibu rumah tangga dengan HIV rendah, hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti HIV disclosure, stigma dan stres. Tujuan : Mengidentifikasi hubungan HIV disclosure, stigma dan stres terhadap kualitas hidup ibu rumah tangga dengan HIV di Kupang, menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel terdiri dari 120 ibu rumah tangga dengan HIV di poli VCT Sobat yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Hasil : Ada hubungan antara stres (p=0,011;α=0,005) dan stigma (p=0,001;α=0,005) dengan kualitas hidup ibu rumah tangga dengan HIV. Faktor paling dominan yang mempengaruhi kualitas hidup ibu rumah tangga dengan HIV adalah tingkat stres sedang (p=0,009;α=0,005; OR=7,667; 95% CI= 1,678-35,032). Kesimpulan : Stres dan stigma berhubungan dengan kualitas hidup ibu rumah tangga denfan HIV di Kupang. Direkomendasikan untuk dilakukan deteksi dini tingkat stres pada ibu rumah tangga dengan HIV agar dapat dilakukan intervensi awal untuk mengurangi stigma dan meningkatkan kualitas hidup.

ABSTRACT
The proportion of HIV-infected women currently increases. Quality of life in housewives with HIV is low, this can be caused by many factors such as HIV disclosure, stigma and stress. Objective: To identify the relationship between HIV disclosure, stigma and stress on the quality of life of housewives with HIV in Kupang, using a cross sectional study design. The sample consisted of 120 housewives with HIV in poly VCT friends who were selected by consecutive sampling technique. Results: There was a relationship between stress (p = 0.011; α = 0.005) and stigma (p = 0.001; α = 0.005) with the quality of life of housewives with HIV. The most dominant factor affecting the quality of life of housewives with HIV is the moderate stress level (p = 0.009; α = 0.005; OR = 7.667; 95% CI = 1.678-35.032). Conclusion: Stress and stigma are associated with quality of life of housewives with HIV in Kupang. Early detection of stress levels in housewives with HIV is recommended so that early intervention can be carried out to reduce stigma and improve quality of life.

 

"
2019
T53071
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Mareti
"ABSTRAK
Kualitas kehidupan seksual merupakan prediktor kesehatan mental dan kehidupan
individu. Penelitian cross sectional ini bertujuan mengidentifikasi hubungan
antara fungsi seksual dengan kualitas hidup perempuan. Pengambilan sampel
menggunakan proporsi sesuai kriteria inklusi dengan 305 responden perempuan
usia produktif di Provinsi DKI Jakarta. Uji regresi linier berganda menyatakan
bahwa ada hubungan antara domain lubrikasi dengan domain kesehatan fisik p =
0.00, ada hubungan antara domain gairah seksual dengan domain psikologis p =
0.06, ada hubungan antara domain gairah sekual dengan domain hubungan sosial
p = 0.00, ada hubungan antara domain kepuasan seksual dengan domain
lingkungan kualitas hidup perempuan p = 0.00. Adanya hubungan antara fungsi
seksual dengan kualitas hidup perempuan semakin memperkuat bahwa kualitas
hidup perempuan bergantung pada fungsi seksual perempuan sehingga pengkajian
tentang kebutuhan seksual dan pemberian edukasi seksualitas penting untuk
digalakkan baik di pelayanan rumah sakit maupun pelayanan maternitas
komunitas untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan

ABSTRACT
Sexual life quality is a predictor for mental health and individual life. This cross
sectional research aims at identifying the association between sexual function and
women's life quality. Sampling using the appropriate proportion of respondents
inclusion criteria with 305 respondents of women of reproductive age in Special
Capital Region of Jakarta. Multiple regression analysis shows that there is a
relation between lubrication domain with physical health domain p = 0.00, sexual
arousal domain with psychological domain p = 0.06, sexual arousal domain with
social relations domain p = 0.00, sexual satisfaction domain with environment
domain p = 0.00. There is association between sexual function and women’ life
quality reinforces that women’s life quality depends to female sexual function
there for the assessment sexual needs and education sexuality is important to be
encouraged both in hospital or maternal community care to improve the women’s
life quality"
2016
T45839
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifa`atul Mahmudah
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara work-life balance dan career advancement potential pada perempuan bekerja. Pengukuran work-life balance menggunakan alat ukur work-life balance yang dikembangkan oleh Fisher, Bulger, dan Smith (2009) dan pengukuran career advancement potential menggunakan alat ukur yang dikembangkan oleh Heimler (2010). Berdasarkan data dari 87 perempuan bekerja di PT.XYZ, diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara work-life balance dan career advancement potential (r=0,50, p< 0,05).

This research was conducted to find the relationship between work-life balance and career advancement potential among employed women. Work-life balance among employed women was measured by work-life balance measurement that developed by Fisher, Bulger, and Smith (2009), while career advancement potential among employed women was measured by career advancement potential scale that developed by Heimler (2010). Based on data from a sample of 87 employed women at PT. XYZ, result of this research revealed that work-life balance was positively significantly related to career advancement potential (r=0,50, p<0,05)."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S45606
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Prabawidya Pusparani
"Migrasi perempuan sebagai pekerja rumah tangga PRT telah menjadi sebuah fenomena hubungan internasional yang masih minim dibahas dalam literatur akademis. Pembahasan dalam literatur mengenai migrasi perempuan sebagai PRT seringkali terfokus kepada bagaimana mereka merupakan korban yang rentan terhadap berbagai subordinasi dan opresi. Perempuan PRT migran telah dijuluki sebagai pahlawan devisa dalam istilah populer di Indonesia, namun mereka masih direpresentasikan sebagai korban yang tidak berdaya. Tinjauan pustaka dalam tulisan ini memperlihatkan bahwa terdapat kesenjangan literatur dalam membahas keberdayaan yang dimiliki para perempuan PRT selama proses migrasi. Penelitian ini berupaya untuk mengisi kesenjangan tersebut dengan menyorot agensi yang dimiliki para perempuan PRT migran. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus feminis terhadap pengalaman enam perempuan PRT migran yang telah kembali ke Indonesia. Dengan menganalisis perjuangan para perempuan tersebut dalam memberdayakan diri mereka pada saat maupun setelah mengalami berbagai bentuk opresi, akan terlihat bagaimana agensi telah dimanifestasikan oleh para perempuan PRT migran selama migrasi. Pada akhirnya, penelitian ini mengungkapkan bagaimana perempuan PRT migran telah memanifestasikan keberdayaan mereka melalui pembuatan keputusan bermigrasi dalam struktur patriarkis, kemampuan untuk melawan struktur dengan aktivisme, serta dengan menjadi agen pembangunan dan perubahan bagi komunitasnya.

The migration of women as domestic workers has become an international relations phenomenon that still lacks academic attention. The literatures discussing about migration of women as domestic workers has focused on representing them as victims who are vulnerable towards many forms of subordination and oppression. Women migrant domestic workers have been commonly addressed as ldquo heroes of foreign exchange rdquo in Indonesia, yet they are also still represented as powerless victims. The literature review in this research shows that there is a literature gap in the discussion of women migrant domestic workers during the migration process. This research seeks to fill in that gap by highlighting the agency of women migrant domestic workers. This research uses the feminist case study method towards the experience of six women migrant domestic workers who have returned to Indonesia. The author believes that by analyzing the struggle of those women in empowering themselves both during and after oppression, it will show how agency is manifested by these women migrant domestic workers throughout the migratory process. Through this research, it will be revealed how women migrant domestic workers have manifested their empowerment through their decision to migrate in a patriarchal structure, their capability in defying structure through activism, and also through becoming agents of development and change for their communities. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S67356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laura Khattrine Noviyanti
"ABSTRAK
Perempuan korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga KDRT banyak mengalami gangguan psikis antara lain cemas, rendah diri dan depresi. Gangguan tersebut mengakibatkan perempuan kehilangan tujuan hidup. Situasi adaptasi dari stres atau pulih terhadap dirinya dan mampu bertahan dengan mendapatkan kembali keseimbangan antara fisiologis, psikologis dan sosial disebut dengan resiliensi. Orang yang memiliki resiliensi diri disebut dengan penyintas. Fenomena yang terjadi saat ini di Jawa Tengah minimnya penelitian terkait pencarian tujuan hidup dan resiliensi diri perempuan penyintas KDRT. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran pengalaman pencarian tujuan hidup dan resiliensi diri perempuan korban menjadi penyintas KDRT. Hasil penelitian didapatkan empat tema, yaitu kemandirian dan keberanian adalah awal pemulihan hidup, dukungan orang terdekat yang memberikan kekuatan, strategi koping yang digunakan untuk mampu bertahan dan pembelajaran dari pengalaman yang menguatkan tujuan masa depan. Hasil penelitian merekomendasikan untuk perawat jiwa sebagai konselor para penyintas sudah dalam tahap pemulihan untuk meningkatkan kesehatan mental pasien.

ABSTRACT
Women who are subject to Intimate Partner Violence IPV experienced numbers of psychological disorders such as anxiety, low self esteem and depression. These disorders lead them to a point where they lose their life purposes. The adaptation situation in regards to their relation with the stress or when they recover themselves by regaining the balance between physiological, psychological, and social is called resilience. People who have self resilience are called survivors. The phenomenon that occurs at present time is scarce number of research related to the discovery of life purpose and self resilience of women who are survivors of IPV in Central Java. The purpose of this study is to gain insight of the experience of discovering the life purpose and self resilience of IPV survivor women. The study resulted in four themes self reliance and bravery mark the beginning of life recovery, support from the closest person provides strength, coping strategies which utilized to be able to survive, and learning from experience to reinforce future goals. The results of the study recommendsmental healthnurses to stand as the counselors for IPV survivors to support them in their recovery phase to improve the mental health of the patients."
2017
T48158
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hisyam Al Fattah
"Kesenjangan gender di Indonesia masih tercermin pada berbagai sektor salah satunya pendidikan dan ketenagakerjaan. Bahkan kesenjangan juga terjadi pada skala lebih kecil yakni rumah tangga. Terkait hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk untuk mempelajari pengaruh status bekerja terhadap keterlibatan pengambilan keputusan rumah tangga oleh perempuan. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017. Metode analisis yang digunakan adalah regresi logistik ordinal. Temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara status bekerja perempuan dengan partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan rumah tangga. Hasil studi ini dapat dijadikan acuan oleh pemangku kepentingan terkait dalam menyusun kebijakan yang mendukung akses perempuan ke pendidikan dan peluang kerja yang setara sehingga dapat membantu meningkatkan partisipasi mereka dalam proses pengambilan keputusan yang relevan bagi kehidupan keluarga mereka.

The gender gap in Indonesia is still reflected in various sectors, including education and employment. Inequality also occurs on a smaller scale, namely households. Related to this, this study aims to study the effect of working status on the involvement of women in household decision-making. The data used in this study came from the 2017 Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS). The analytical method used is ordinal logistic regression. The research findings show a positive and significant influence between women's working status and participation in household decision-making. The results of this study can be used as a reference by relevant stakeholders in formulating policies that support women's access to education and equal employment opportunities to help increase their participation in decision-making processes relevant to their family life."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina Escana
"ABSTRAK
Infark Miokard merupakan kasus kegawatan kardiovaskular yang dapat memperburuk kualitas hidup dan meningkatkan mortalitas. Prevalensi infark miokard lebih tinggi pada pria dibanding perempuan seusianya. Namun VIRGO study 2008-2012 menyatakan prevalensi infark miokard pada perempuan muda le; 55 tahun terus meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kualitas hidup laki-laki dan perempuan pasca infark miokard yang menjalani intervensi koroner perkutan. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang, dengan metode pengambilan sampel secara consecutive sampling sebanyak 126 responden. Penelitian ini menggunakan instrumen MacNew dengan hasil tidak ada perbedaan kualitas hidup antara laki-laki dan perempuan pada pasien pasca infark miokard yang menjalani intervensi koroner perkutan p = 0,246. Skor kualitas hidup laki-laki lebih tinggi pada domain sosial 5,41 0,81. Skor perempuan lebih tinggi pada domain emosional 5,53 1,01 dan domain fisik 5,58 0,78. Perawat disarankan memfasilitasi pasien degan memberikan asuhan perawatan yang komprehensif mencakup domain fisik, emosional dan sosial tanpa membedakan jenis kelamin pasien sehingga tercapai kualitas hidup yang optimal.

ABSTRACT
Myocardial infarction is an emergency case of cardiovascular which could decrease quality of life and increase mortality. Myocardial Infarction prevalence on men are higher than women at the same ages. But, the VIRGO 39 s study 2008 2012 stated that prevalence of myocardial infarction on younger women le 55 years old were increasing. This study aimed identify differences of quality of life between men and women post myocardial infarction undergoing percutaneous coronary intervention. This cross sectional study with consecutive sampling method involved 126 respondent. Using MacNew Instrument and showed no difference of quality of life p 0.246. The quality of life score of men are higher on the social domain 5,41 0,81. The quality of life score of women are higher on the emotional 5,53 1,01 and physical domain 5,58 0,78. Nurses are recommended to provide a comprehensive nursing care to obtain optimum quality of life without distinguishing between men and women. "
2018
spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>