Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183470 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novita Indri Garini Lestari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh intellectual capital (IC) terhadap kinerja keuangan dan kinerja ESG (environmental, social and goverrment) perusahaan dengan pandemi COVID-19 sebagai variabel moderasi. Pada penelitian ini menggunakan sampel perusahaan (kecuali sektor keuangan) yang tercatat pada bursa efek di negara-negara ASEAN, yaitu: Indonesia, Malaysia, Philippina, Singapura dan Thailand dengan total data observasi sebanyak 784 dalam periode tahun 2016 sampai dengan 2020. Dalam penelitian ini menggunakan model Modified Value-Added Intellectual Coefficient (MVAIC) sebagai proksi dari IC, return on assets (ROA) sebagai proksi dari kinerja keuangan, dan skor ESG dari database Eikon Thomson Reuters sebagai proksi dari kinerja ESG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MVAIC memiliki hubungan positif yang signifikan dengan kinerja keuangan, tapi sebaliknya MVAIC berhubungan negatif signifikan dengan kinerja ESG. Dengan pandemi COVID-19 sebagai variabel moderasi, hasil pengujian menunjukkan periode pandemi tidak terbukti memoderasi pengaruh MVAIC terhadap kinerja keuangan dan kinerja ESG. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa dalam kondisi normal sebelum krisis ekonomi akibat COVID-19, perusahaan-perusahaan di ASEAN lebih mengutamakan pemanfaatan IC untuk meningkatkan kinerja keuangan. Sedangkan, dalam masa pandemi COVID-19, perusahaan-perusahaan di ASEAN belum memanfaatkan IC untuk meningkatkan kinerjanya. Implikasi dari penelitian ini adalah memberikan pemahaman kepada perusahaan pentingnya IC untuk kinerja keuangan dan kinerja ESG perusahaan baik di masa normal maupun di masa krisis.

This study aims to analyze the impact of intellectual capital (IC) on firm’s financial performance and ESG (environmental, social and government) performance with the COVID-19 pandemic as a moderating variable. This study uses a sample of companies (except the financial sector) listed on stock exchanges in ASEAN countries, namely: Indonesia, Malaysia, the Philippines, Singapore, and Thailand with a total of 784 observational data in the 2016 to 2020 period. This study uses the Modified Value-Added Intellectual Coefficient (MVAIC) model as a proxy for IC, return on assets (ROA) as a proxy for financial performance, and ESG scores from the Eikon Thomson Reuters database as a proxy for ESG performance. The results showed that MVAIC had a significant positive relationship with financial performance, but on the other hand, MVAIC had a significant negative relationship with ESG performance. With the COVID- 19 pandemic as the moderating variable, the test results show that the pandemic period was not proven to moderate the influence of MVAIC on financial performance and ESG performance. These results indicate that under normal conditions before the economic crisis due to COVID-19, companies in ASEAN prioritized using IC to improve financial performance. Meanwhile, during the COVID-19 pandemic, companies in ASEAN are not using IC to improve their performance. The implication of this research is to provide understanding to companies about the importance of IC for the company's financial performance and ESG performance both in normal times and in times of crisis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Rilia Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pandemi COVID-19 terhadap risiko kredit, pengaruh risiko kredit terhadap kinerja keuangan perbankan, pengaruh pandemi COVID-19 terhadap kinerja keuangan perbankan melalui risiko kredit, serta peran kinerja ESG sebagai variabel moderasi pengaruh pandemi COVID-19 terhadap risiko kredit, dan perannya dalam memoderasi pengaruh risiko kredit terhadap kinerja keuangan perbankan. Penelitian ini mengkaji 115 firm-year observasi untuk 23 perbankan di negara-negara ASEAN-5: Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand selama 2017 hingga 2021. Penelitian ini menggunakan metodologi Structural Equation Modeling (SEM) karena risiko kredit sebagai variabel intervening. Penelitian ini menggunakan perbandingan sampel pada perbankan yang memiliki kinerja ESG tinggi dan rendah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 berpengaruh positif signifikan terhadap risiko kredit dan risiko kredit berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja keuangan bank. Penelitian ini juga menunjukan bahwa pandemi COVID-19 berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan melalui risiko kredit. Lebih lanjut, pengaruh pandemi COVID-19 terhadap risiko kredit bank positif signifikan pada bank dengan kinerja ESG tinggi dibandingkan bank dengan kinerja ESG rendah. Perbankan dengan kinerja ESG yang tinggi juga menunjukkan pengaruh risiko kredit negatif terhadap kinerja keuangan perbankan, sedangkan pada perbankan dengan kinerja ESG rendah, risiko kredit tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan.

This study aims to analyze the effect of the COVID-19 pandemic on credit risk, the effect of credit risk on banking financial performance, the effect of the COVID-19 pandemic on banking financial performance through credit risk, and the role of ESG performance as a moderating variable for the effect of the COVID-19 pandemic on credit risk, and the role of ESG performance in moderating the effect of credit risk on banking financial performance. This study examines 115 firm-year observations for 23 banking companies in ASEAN-5 countries: Indonesia, Philippines, Malaysia, Singapore, and Thailand during 2017 to 2021. This study uses the Structural Equation Modelling (SEM) methodology due to credit risk as an intervening variable.
The results of this study indicate that the COVID-19 pandemic has a significant positive effect on credit risk and credit risk has a significant negative effect on bank financial performance. This research also shows that the COVID-19 pandemic has a significant negative effect on banking financial performance through credit risk. Furthermore, the effect of the COVID-19 pandemic on bank credit risk is significantly positive for banks with high ESG performance compared to banks with low ESG performance. Banks with high ESG performance also show the effect of negative credit risk on bank financial performance, whereas in banks with low ESG performance, credit risk has no effect on bank financial performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuannisa Aisanafi
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh manajemen risiko perusahaan terhadap kinerja, serta pengaruh intellectual capital sebagai variabel moderasi, menggunakan Teori Keagenan sebagai dasar teori. Dengan menggunakan sektor perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016 berjumlah 118 observasi, penelitian ini membuktikan bahwa manajemen risiko perusahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja pasar, karena pelaksanaannya cenderung hanya memenuhi kewajiban atas peraturan. Praktik manajemen perusahaan belum dilaksanakan secara holistik karena beberapa bank masih mematuhi peraturan bank sentral tentang manajemen risiko secara parsial, dilihat dari skor tingkat manajemen risiko perusahaan pada masing-masing kelompok bank buku 1,2,3, dan 4. Sebaliknya, manajemen risiko perusahaan terbukti positif signifikan mempengaruhi kinerja operasi, karena membantu meminimalisir biaya yang mungkin terjadi akibat kerugian yang harus ditanggung, meningkatkan efisiensi, yang berujung pada peningkatan kinerja operasi. Intellectual capital terbukti signifikan sebagai variabel moderasi dengan pengaruh melemahkan pada pengaruh manajemen risiko perusahaan terhadap kinerja pasar dan operasi,disebabkan oleh pengaruh value added human capital yang negatif dan mengindikasikan ketidakefisienan biaya. Dengan kata lain, intellectual capital memakan biaya besar, sehingga investor menangkap secara negatif.

This research is intended to investigate the impact of enterprise risk management to firm performance, with intellectual capital as a moderating variable, using Agency Theory as the underlying theory. By using banking sector listed in Indonesia Stock Exchange for the period 2014-2016 amounted to 118 observations, this study proves that enterprise risk management does not give significant impact to market performance, because its implementation is merely to comply with regulations. The enterprise risk management practices have not yet implemented holistically by the banks, some banks still comply to the central bank's regulations partially, proven by the degree of enterprise risk management in each group of banks. On the other way, enterprise risk management is proven to be positively significant in improving operating performance, because it helps minimize costs that might incur losses that must be borne by the company, increase efficiency, which then improve the operating performance. Intellectual capital is proven to be significant as a moderating variable that has weakening effect, for both market and operating performance. This is due to the negative impact of value added of human capital which indicates the cost inefficiency. Namely, intellectual capital is assumed and considered as costly, so that investors capture it negatively."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hadyan
"Pergeseran dari ekonomi berbasis sumber daya fisik ke ekonomi berbasis pengetahuan telah menyebabkan para peneliti mencari cara baru untuk mengukur aset tidak berwujud, termasuk Intellectual Capital. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah A-VAIC (Adjusted Value Added Intellectual Coefficient) yang terdiri dari HCE (Human Capital Efficiency), INVCE (Innovation Capital Efficiency), dan CEE (Capital Employed Efficiency). Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji hipotesis yang diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 48 perusahaan bertipe non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010 hingga 2019. Penelitian ini menemukan bahwa A-VAIC berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Temuan-temuan tersebut dapat digunakan sebagai acuan bagi manajer untuk mengelola Intellectual Capital secara efektif dan efisien, yang mengarah pada kinerja perusahaan yang lebih baik.

The shift from physical-resource-based economies to knowledge-based economies has caused researchers to look for a new way to measure intangible assets, including intellectual capital. The objective of this research is to examine the impact of Intellectual Capital on a firm’s performance. The method used in this research is A-VAIC (Adjusted Value Added Intellectual Coefficient) which consists of HCE (Human Capital Efficiency), INVCE (Innovation Capital Efficiency), and CEE (Capital Employed Efficiency). The multiple regression analysis is employed to test the hypotheses studied. The sample used in this research is 48 nonfinancial companies listed on Indonesia Stock Exchange from 2010 to 2019. This research found that A-VAIC has a significant positive effect on a firm’s performance. The result shows that Intellectual Capital had positively influenced a firm’s performance. The findings may be used as a reference for the manager to effectively and efficiently manage Intellectual Capital, leading to a better firm’s performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Rizna Pratiwi
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh intellectual capital dan corporate governance terhadap kinerja perbankan di Indonesia. Intellectual capital diukur dengan menggunakan metode Value Added Intellectual Coefficient (VAIC), sedangkan corporate governance diukur dengan menggunakan nilai komposit self-assessment corporate governance perbankan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa VACA dan VAHU berpengaruh positif terhadap kinerja perbankan di Indonesia, yang diproksikan oleh ROA dan ROE. Tetapi, corporate governance tidak terbukti memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perbankan di Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga melakukan pengujian untuk masing-masing jenis perbankan, hasilnya menunjukkan bahwa VACA perbankan syariah terbukti berpengaruh lebih besar terhadap ROE perbankan.

This study is aimed to investigate the impact of intellectual capital and corporate governance on bank’s financial performance in Indonesia. Intellectual capital is measured by Value Added Intellectual Coefficient (VAIC) method, while corporate governance is measured by corporate governance composit value of Banks.
The result indicates VACA and VAHU have influence on bank's performance in Indonesia which proxied by ROE and ROA. However, corporate governance has not significant influence on Banks’s performance. Furthermore, this study examined for each bank’s type, the result shows VACA’s sharia banks proved to be a greater impact on bank's ROE.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T38606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Chalid Marta
"This research aims to examine the impact of intellectual capital management (indicated by human capital, structural capital, and relational capital) to company’s financial performance (measured by depreciation expenses to sales ratio, operating profit margin, and employee expenses ratio). Value Added Intellectual Coefficient (VAIC) introduced by Pulic (2000) is used to measure intellectual capital management. Based on 94 samples of listed oil and gas companies in ASEAN and Australia, it shows that intellectual capital has significant correlation over company financial performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronaldo
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh intellectual capital terhadap nilai perusahaan dengan struktur kepemilikan sebagai variabel moderasi pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Intellectual capital pada penelitian ini diukur dengan metode Value Added Intellectual Coefficient (VAICtm) sedangkan nilai perusahaan diukur dengan menggunakan Tobin?s Q. Struktur kepemilikan sebagai variabel moderasi disajikan dengan presentase kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional. Populasi penelitian in iadalah perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia dengan 30 perusahaan sebagai sampel berdasarkan purposive sampling method. Metode analisis yang digunakan adalah persamaan regresi berganda dan path analysis dengan pengujian residual variabel moderasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intellectual capital memiliki pengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan. Selain itu, kepemilikan manajerial merupakan variabel moderasi yang memperlemah pengaruh intellectual capital terhadap perusahaan sedangkan kepemilikan institusional bukan variabel moderasi dalam penelitian ini.

ABSTRACT
This research is aimed at examining the effect of intellectual capital on firm?s value using ownership structure as moderating variable. Intellectual capital on this research is measured using a model of Value Added Intellectual Coefficient (VAICtm) while the value of the company is measured by Tobin?s Q. Ownership Structure as a moderating variable is represented by the precentage of managerial owenership and institutional ownership. This research?s population is the listed companies on Indonesia Stock Exchange with research period from 2008 to 2015. After applying the purposive sampling method, 30 companies are selected as research sample. The statistical technique used is multiple regression equation with path analysis to test residual moderating variables. The results of this research indicate that intellectual capital has a positive and significant effect on firm value while managerial ownership is the moderating variable that negatively affects the intellectual capital?s impact on firm value. From this research it is found that institutional ownership does not work as a moderating variable."
2016
S66326
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farsiana Andini
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah terdapat pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap kinerja keuangan dan pertumbuhan yang berkelanjutan (Sustainable Growth) pada perusahaan di sektor industri consumer goods di Indonesia selama tahun 2018 sampai dengan 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis regresi berganda untuk mengukur hubungan antara variabel IC (dinyatakan sebagai nilai VAIC - Value Added Intellectual Coefficient) beserta dengan komponennya Capital Employed Efficiency (CEE), Human Capital Efficiency (HCE), Structural Capital Efficiency (SCE), Innovative Capital Efficiency (RDE) dan Relational Capital Efficiency (RCE) dengan kinerja keuangan Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Sales Growth (SG) dan Sustainable Growth Rate (SGR). Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara IC dan kinerja keuangan, di mana VAIC memiliki pengaruh terhadap ROA, ROE, SG dan Sustainable Growth Rate pada perusahaan. Namun hasil penelitian terhadap komponen IC (CEE, HCE, SCE, RDE dan RCE) menunjukkan hasil yang bervariasi terhadap kinerja keuangan (ROA, ROE, SG) dan Sustainable Growth Rate (SGR). Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya pengelolaan dan pengembangan IC bagi perusahaan, terutama dalam meningkatkan kinerja keuangan dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

This research aims to examine the influence of Intellectual Capital (IC) on financial performance and Sustainable Growth of consumer goods industries sectors in Indonesia during the period of 2018-2022. The multiple regression analysis method was used to measure the relationship between the Value Added Intellectual Coefficient (VAIC) and along with its components Capital Employed Efficiency (CEE), Human Capital Efficiency (HCE), Structural Capital Efficiency (SCE), Innovative Capital Efficiency (RDE) and Relational Capital Efficiency (RCE) with financial performance Return On Assets (ROA) Return On Equity (ROE), Sales Growth (SG) and Sustainable Growth Rate (SGR). The analysis results show there is influence between IC and financial performance, where the VAIC has a effect toward ROA, ROE, SG and Sustainable Growth Rate, However, the research results on IC components (CEE, HCE, SCE, RDE, and RCE) show varied results on financial performance (ROA, ROE, SG) and Sustainable Growth Rate (SGR). The implications of this research highlight the importance of managing and developing IC for companies, especially in improving financial performance and achieving sustainable growth."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alika Adzhani
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari intellectual capital terhadap kinerja keuangan serta nilai pasar perusahaan. Dengan menggunakan model Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™) (Pulic, 1998, 2004; Ghosh dan Mondal, 2009; Yalama, 2013), penelitian ini menguji hubungan antara efisiensi VAIC™ dari 3 (tiga) sumber daya utama perusahaan, yakni: aset fisik, human capital, dan structural capital dengan variabel kinerja keuangan perusahaan (yang diproksikan dengan ROA dan ROE), dan variabel nilai pasar perusahaan (yang diproksikan dengan MBV). Data yang digunakan adalah perusahaan padat intellectual capital di Indonesia, yakni perusahaan sektor otomotif, media dan periklanan, perbankan, bioteknologi, teknologi informasi, perkreditan (selain perbankan), kabel, asuransi, farmasi, properti, layanan telekomunikasi, dan keamanan. Sementara perusahaan tidak padat intellectual capital di Indonesia yakni perusahaan barang dan pakaian, makanan, minuman, dan tembakau, jasa transportasi, pertambangan dan jasa pertambangan, serta perdagangan grosir dan eceran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009 – 2018. Pada akhirnya, akan dilakukan komparasi atas hasil dari perusahaan padat intellectual capital dan tidak padat intellectual capital di Indonesia. = The purpose of this study is to investigate the relation between intellectual capital, financial performance, and firms market value. By using Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™) (Pulic, 1998, 2004; Ghosh dan Mondal, 2009; Yalama, 2013) model, this research examine the relationship between the VAIC™ by 3 (three) major components of firms resources, which are: physical asset, human capital, and structural capital and analyzing the relation between intellectual capital and financial performance variable (proxied by ROA and ROE), and firms market value variable (proxied by MBV). Data are drawn from corporate with High-IC Intensive that are companies from automotive and allied product, media and advertising, banks, biotechnology, computer and services, credit agency (other than banks), cable, insurance, pharmaceutical, property and real estate, telecommunication services, and security industries. Whilst from the Low-IC Intensive, are companies from consumer durables and apparels, foods, beverages, and tobaccos, transportation services, mining and mining services, and wholesale and retail trade that are listed in Indonesia Stock Exchange from the period of 2009 – 2018. Other output will be comparing the results from High-IC Intensive and Low-IC Intensive companies in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eki Putri Susilowati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Bank Pembangunan Daerah memiliki kinerja yang baik apabila memiliki modal intelektual Total Bank Pembangunan Daerah yang penulis teliti sebanyak 26 perusahaan sejak tahun 2005 sampai 2014 Dalam penelitian ini penulis mengukur modal intelektual melalui HCE SCE CEE dan VAICTM Sedangkan untuk mengukur kinerja keuangan penulis menggunakan ROA dan ROE Penelitian ini menggunakan 4 model dimana didapatkan hasil yang menunjukan bahwa VAICTM berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan Namun ketika VAICTM dibagi kedalam 3 komponen maka CEE merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap kinerja keuangan BPD.

This study aims to determine the Regional Development Banks whether has a good performance if it has intellectual capital Total Regional Development Banks of this research are 26 companies from 2005 to 2014 In this study intellectual capital is measured using the HCE SCE CEE and VAICTM Meanwhile to company rsquo s performance is measured using the ROA and ROE This study used four models where the results show that VAICTM positively associated with company 39 s financial performance But when VAICTM is split into three components CEE is the most influence component on financial performance in Regional Development Banks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>