Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191141 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Damai Tri Putri
"Tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme merupakan tindak kejahatan luar biasa dan lintas nasional maupun internasional. Dalam meningkatkan efektivitas pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme, dengan hasil kajian yang telah dilakukan, PPATK menggunakan sistem informasi yang dikembangkan oleh UNODC yaitu goAML untuk menggantikan sistem informasi sebelumnya, yaitu GRIPS. Hasil rapat pimpinan memutuskan bahwa data di sistem GRIPS akan dimigrasi ke dalam sistem goAML. Berdasarkan riset yang ada, kegagalan proyek migrasi sistem umumnya disebabkan oleh kegagalan migrasi data. Merujuk pada pengalaman migrasi data yang pernah mengalami kegagalan sebelumnya dan pelaksanaan migrasi data yang tidak terstruktur pada proses migrasi laporan LTKM (Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan), untuk mencegah terjadinya kegagalan serta membuat proses migrasi data menjadi lebih efektif, maka dirumuskanlah strategi migrasi data yang dapat dijadikan panduan dalam proses migrasi data dari sistem GRIPS ke sistem goAML. Strategi ini menggunakan metodologi migrasi data dari PDMv3 Methodology serta kerangka kerja dari DMBOK dan Loshin untuk manajemen datanya. Hasil dari penelitian ini merumuskan strategi migrasi data yang data profiling, data mapping, proses ETL, testing dan validation dengan menempatkan proses data cleansing di dalam setiap tahapan proses migrasi data untuk tetap menjaga kualitas data.

The money laundering and terrorism financing are extraordinary, transnational and international crime. In order to increase the effectiveness of eradicating money laundering and terrorism financing crime, with the results of the studies that have been carried out, PPATK uses the information system developed by UNODC, namely goAML, to replace the previous system, namely GRIPS. The executive meeting has decided that the data in GRIPS system will be migrated into the goAML system. Based on existing research, system project migration failures are generally caused by data migration failures. Refers to the previous failure experienced and having an unstructured process on STR (Suspicious Transaction Reports) data migration, in order to prevent this failure and to create the process to be more effective, then the strategy of data migration has been formulated that can be used as a guidance for data migration process from GRIPS system into goAML system. This strategy is used data migration methodology from PDMv3 Methodology and the DMBOK and Loshin for the data management framework. The results of this study formulate a data migration strategy which, if arranged into a stage, begins with data profiling, data mapping, ETL process, testing, and validation by placing the data cleansing process in each step of the data migration process to maintain the data quality."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Wintarsih
"Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) merupakan lembaga
intelijen keuangan yang bertugas untuk mencegah dan memberantas tindak pidana
pencucian uang di Indonesia. Dalam menjalankan fungsinya, PPATK melibatkan banyak data dan dokumen negara yang bersifat rahasia dan sangat rahasia. Kewajiban PPATK maupun pegawai PPATK dalam menjaga kerahasiaan informasi tertuang pada Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang maupun Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2011 tentang Intelijen Negara. Untuk menjaga kerahasiaan data dan dokumen negara, PPATK senantiasa melakukan sosialisasi kesadaran keamanan informasi secara rutin kepada pegawai PPATK, khususnya pegawai yang mengelola maupun mengakses data dan dokumen negara secara
langsung. Namun hasil simulasi internal menggunakan metode social engineering yang dilakukan terhadap pegawai PPATK secara acak pada Desember 2017 menunjukkan
bahwa masih terdapat pegawai yang terpancing dan memberikan informasi yang tidak
seharusnya diberikan kepada orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa ada beberapa
pegawai yang belum memiliki kesadaran keamanan informasi yang tinggi sesuai dengan kebutuhan PPATK, dan dapat menimbulkan citra buruk terhadap PPATK dan
mengganggu fungsi PPATK untuk mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian
uang. Secara hukum, kelalaian yang diakibatkan oleh kurangnya kesadaran informasi dapat dikenakan pidana denda maupun pidana penjara sesuai dengan yang tertera dalam Undang-Undang yang disebutkan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kesadaran keamanan informasi pegawai PPATK pada tiap-tiap fokus area berdasarkan pedoman keamanan informasi yang telah dimiliki oleh PPATK, dengan menggunakan teori Knowledge, Attitude, Behavior (KAB), serta untuk mengetahui aspek mana saja yang masih perlu dilakukan peningkatan kesadaran keamanan informasi sehingga diharapkan seluruh pegawai PPATK dapat memiliki tingkat kesadaran keamanan informasi yang tinggi dan kerahasiaan data dan
dokumen negara yang dikelola oleh PPATK dapat terjaga dengan baik. Hasil penelitian dari 159 responden menunjukkan bahwa tingkat kesadaran keamanan
informasi pegawai PPATK berada pada kategori Sedang dan masih membutuhkan
peningkatan kesadaran keamanan informasi, khususnya di area Pertukaran Informasi, Pengendalian Akses Informasi dan Manajemen Insiden Keamanan Informasi. Selain itu, analisis yang dilakukan juga membuktikan bahwa pengetahuan memberikan pengaruh yang positif terhadap sikap dan perilaku seseorang, sehingga PPATK dapat meningkatkan tingkat kesadaran keamanan informasi pegawai dengan menanamkan pengetahuan yang lebih banyak.

Indonesia Financial Transaction Reports and Analysis Center (INTRAC/PPATK) is a financial intelligent agency that prevent and eradicate money laundering in Indonesia. As an intelligent unit, PPATK handles a lot of confidential and highly confidential state documents. Therefore, PPATK as an institution and its employees holds an obligation to keep confidentiality as stated in Law of the Republic of Indonesia Number 8 Year 2010 regarding Countermeasure and Eradication of Money Laundering and Law of the Republic of Indonesia Number 17 Year 2011 regarding State Intelligence. In order to keep confidentiality, PPATK routinely holds information security awareness events for its employees, especially for those who have direct access to data and/or state documents. Even so, internal social engineering simulation result in December 2017 shows that some of the employees still willing to give information to unauthorized party.
This means that there are employees that did not meet PPATKs information security awareness standard. It can deliver negative impact for PPATKs image in society. Furthermore, it can interupt PPATKs role as a financial intelligent unit. By law, a negligence caused by lack of information security awareness can be charged by fine penalties or even jail as stated in Law of the Republic of Indonesia Number 8 Year 2010 regarding Countermeasure and Eradication of Money Laundering and Law of the Republic of Indonesia number 17 Year 2011 regarding State Intelligence. This research aims to measure information security awareness of PPATKs employees on each focus area based on PPATK information security policy by using Knowledge, Attitude, Behavior (KAB) theory, and also to understand which focus area that still needs improvement to be able to increase PPATK employees information security awareness level and maintain confidentialy in their work. The result of this research gained from 159 respondents answers shown that the level of PPATK employees information security awareness is Average and there are 3 areas that are lack of awareness, which are Information Trading, Information Access Control and Information Security Incident Management. This research also concluded that a better knowledge affects positively to a better attitude and behavior, thus PPATK can develop their employees awareness by providing them with better knowledge in information
security.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dzul Azhar Iskandar
"Instansi keuangan di Indonesia termasuk bank memiliki kewajiban dalam melaporkan
data debitur yang dimiliki dalam bentuk pelaporan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) ke pihak regulator. Berdasarkan hasil wawancara menyebutkan bahwa pelaporan data debitur SLIK yang dilaporkan oleh Bank XYZ masih menerima sanksi administrasi dari regulator. Penelitian ini bertujuan untuk mengemukakan prioritas strategi yang dapat meningkatkan kualitas data pelaporan dan meminimalisir sanksi administrasi dari regulator. Penelitian dilakukan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) yang menggabungkan kebutuhan pengguna dan kebutuhan teknis yang didapat berdasarkan hasil wawancara dengan Subject Matter Expert (SME) SLIK yang ada dalam Bank XYZ. Kebutuhan pengguna dan kebutuhan teknis tersebut digambarkan dalam bentuk House of Quality (HoQ) untuk selanjutnya hasil penelitian didapat berdasarkan skema yang ada dalam QFD. Selain QFD, penelitian ini juga menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan bobot serta prioritas dari dimensi kualitas data beserta kebutuhan pengguna. Geometric Mean juga digunakan dalam penelitian ini untuk menghitung ratarata dari nilai kuesioner. Dengan QFD, prioritas strategi dapat dihasilkan sekaligus tujuan dan hasil penelitian didapatkan demi meningkatkan kualitas data pelaporan SLIK. Hasil penelitian ini mengemukakan strategi berupa kebutuhan pengguna dengan urutan prioritasnya dari yang terpenting yaitu pengawasan kualitas data input di setiap cabang, sistem untuk melakukan validasi data SLIK, aplikasi DQM mengakomodir kualitas data kredit SLIK, parameter ceklis yang wajib dipenuhi setiap ada penambahan requirement baru SLIK, prosedur preventive sebelum proses pelaporan, parameter valid untuk menentukan alamat nasabah yang memiliki lebih dari satu value, kebijakan dan prosedur untuk perbaikan data SLIK secara manual, meningkatkan kecepatan proses data SLIK. Strategi lain berupa prioritas dari kebutuhan teknis yang perlu diadakan ataupun ditingkatkan kualitasnya berdasarkan yang terpenting yaitu proses audit cabang, pembuatan kebijakan, prosedur, parameter ceklis, utilisasi dan optimasi server, pengembangan aplikasi DQM, dan pembuatan sistem validasi data.

Financial institution in Indonesia included Bank have an obligation of reporting the debtor data had in form of Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) reporting to the regulator side. Based on interview result which is mentioned that the reporting of SLIK debtor data has been reported by Bank XYZ still received an administrative punishment from regulator. The objective of this research is to conclude strategy priority which could improve the quality of reporting data and minimalize an administrative punishment from regulator. This research used Quality Function Deployment (QFD) method which is combined user needs and technical needs resulted from interview with Subject Matter Expert (SME) of SLIK in Bank XYZ. Those user needs and technical needs described in form of House of Quality (HoQ) and the next is the result of this research resulted based on the schema on QFD. Beside QFD, this research is also used Analytic Hierarchy Process (AHP) to decide the weight and the priority from both of data quality dimensions and user needs. Geometric Mean is also used in this research to calculate the average of questionnaire value. With QFD, the strategy priority could resulted and also the objective of the research is achieved for improving the data quality of SLIK reporting. The result of this research proposed strategies that is user needs with their priority based on the most important is the controlling data input quality in every branches, the system to do validate SLIK data, the application of DQM which accomodates the quality of SLIK credit data, the to do list parameter which has to be fulfilled in every adding of SLIK new requirement, the preventive procedures before doing reporting process, the valid parameters to decide customer address which has more than one record, the policy and procedures to fix SLIK data manually, improving the quickness of SLIK data processes. The other strategies is the priority of technical needs which has to be done or improve those qualities based on the most important is branches audit process, the making of policies, procedures, to do lists, the utilization and optimation of server, the development of DQM application, and the making of validating data system."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurananda Budi Muliani
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi serta globalisasi saat ini dapat memunculkan aktivitas kriminal yang dilakukan secara terorganisir seperti kejahatan tindak pidana pencucian uang yang seringkali dapat melibatkan Notaris dalam kewenangannya membuat akta autentik. Oleh karena itu, pemerintah tidak hanya mengatur ketentuan pihak pelapor yang sebelumnya hanya diatur dalam UU No. 8/2010 saja tetapi juga diatur kembali ke dalam PP No. 43/2015. Perluasan ketentuan pihak pelapor tersebut menjadikan para profesi khususnya Notaris untuk wajib melaporkan transaksi keuangan mencurigakan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dengan melakukan pendaftaran dan pelaporannya pada suatu aplikasi khusus yaitu Gathering Reports & Information Processing System (GRIPS). Adapun permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini mengenai kedudukan dan peran Notaris dalam sistem pelaporan tindak pidana pencucian uang serta tanggung jawabnya sebagai pihak pelapor dalam aplikasi GRIPS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif dengan menggunakan studi dokumen serta didukung dengan hasil wawancara sebagai alat pengumpulan data. Dalam hasil penelitian ini dijabarkan bahwa Notaris hanya berperan dalam pembuatan akta autentik dengan batasan penerapan kebenaran formil saja dan tidak perlu mencari kebenaran materiil terhadap sumber dana para pengguna jasanya karena pada dasarnya tanggung jawab Notaris berkaitan erat dengan pengemban rahasia jabatan dan sebatas obyek laporan yang telah ditentukan untuk dilaporkan. Maka, untuk menghindari Notaris dalam keterlibatan transaksi keuangan mencurigakan yang dilakukan oleh pengguna jasa, diperlukannya suatu perlindungan bagi Notaris yakni dengan melakukan upaya hukum atas pengujian peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang (judicial review) kepada Mahkamah Agung agar terciptanya kepastian hukum terhadap Notaris sehubungan dengan permasalahan kewajibannya tersebut.

ABSTRACT
The development of information technology and globalization today can lead to criminal activities carried out in an organized manner such as the crime of money laundering crimes which often can involve Notaries in their authority to make authentic deeds. Therefore, the government does not only regulate the provisions of the reporting party previously only regulated in UU No. 8/2010, but also re-arranged into PP No. 43/2015. Expansion of the provisions of the reporting party made professionals, especially Notaries, obliged to report suspicious financial transactions to the Financial Transaction Reporting and Analysis Center (PPATK) by registering and reporting on a specific application, namely Gathering Reports & Information Processing System (GRIPS). The problems discussed in this study concerning the position and role of the Notary in the reporting system of money laundering and their responsibilities as reporting parties in the GRIPS application. The method used in this study is normative juridical by using document studies and supported by the results of interviews as a data collection tool. In the results of this study, it was explained that Notaries only play a role in making authentic deeds with limits to the application of formal truth only and do not need to look for material truths for the sources of funds of service users because basically the Notary's responsibilities are closely related to the secret office bearers and limited object reports. So, to avoid a Notary in the involvement of suspicious financial transactions carried out by service users, the need for protection for a Notary is by making legal remedies for judicial review of the Supreme Court in order to create legal certainty against the Notary in connection with the issue of its obligations."
2019
T54131
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryono Budhi Pamungkas
"ABSTRAK
Dalam konsep anti-pencucian uang, penghentian sementara transaksi oleh
PPATK merupakan hal penting dalam upaya penyitaan dan perampasan aset hasil
tindak pidana untuk diserahkan kepada negara atau dikembalikan kepada yang
berhak. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, penelitian ini
bertujuan untuk menjawab permasalahan, yakni bagaimanakah pelaksanaan
penghentian sementara transaksi oleh PPATK berdasarkan UU No. 8 Tahun 2010
tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang? Apakah
kewenangan penghentian sementara transaksi oleh PPATK dapat melindungi
kepentingan nasabah PJK? Dan apakah kewenangan penghentian sementara oleh
PPATK sejalan dengan prinsip due of process of law. PPATK melakukan
penghentian sementara atas seluruh atau sebagian transaksi apabila terdapat
informasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan/atau melalui suatu proses
analisis/ pemeriksaan diketahui atau diduga terkait dengan tindak pidana. Dalam
hal terdapat keberatan oleh pengguna jasa, maka terdapat hak pengguna jasa
dalam pengajuan keberatan, hak tindak-lanjut penanganan keberatan, hak
pencabutan atas penghentian sementara transaksi, serta hak tindak-lanjut
penundaan transaksi. Proses penghentian sementara transaksi dilakukan
berdasarkan standar prosedur operasi yang komprehensif dan detail dan sesuai
hukum acara yang berlaku. Secara umum penghentian sementara transaksi telah
mencapai tujuannya untuk mencegah berpindahnya harta kekayaan yang tidak
sah, dalam pelaksanaannya menghadapi beberapa kendala yang dapat diselesaikan
dengan kerjasama dan koordinasi antara PPATK, Penyedia Jasa Keuangan,
Penegak Hukum, serta Lembaga Pengawas dan Pengatur dengan tetap
memperhatikan kepentingan nasabah atau pengguna jasa.

Abstract
The concept of anti-money laundering, suspension of transactions by
INTRAC is essential in order to conduct assets seizure and forfeiture of criminal
proceeds to be submitted to the state or to be returned to their owners. By using a
normative juridical research methods, this study aims to answer the problems,
namely how is the implementation of the temporary suspension of transaction by
INTRAC based on Law no. 8 of 2010 concerning the Prevention and Eradication
of Money Laundering? Whether the temporary suspension of transactions
authorized by the PPATK can protect the interests of customers of Financial
Service Provider? And whether the authority to conduct temporary suspension by
INTRAC is in line with the principles of due process of law. PPATK can
perform temporary suspension against the entire or partial transaction if there is
information that can be accounted for and / or through a process of analysis /
examination to be known or suspected to be associated with crime. In the event
of any objection by the customer, the customer has the right to file an objection,
the right of follow-up for their objection, the right of revocation of the suspension
of transaction, and the right of follow-up for the postponement the transaction.
The process of suspension of transactions carried out according to a
comprehensive and detailed standard operating procedures and based on
appropriate procedural law. In general, suspension of the transaction has reached
its goal to prevent the transfer of property that is not valid, its implementation
deals with several obstacles that can be solved by cooperation and coordination
between the PPATK, Financial Services Providers, Law Enforcement, and
Regulatory and Supervisory Board with due regard to the interests of customers or
service users."
2012
T31127
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sumardi
"ABSTRAK
Pemenuhan pangan merupakan hak asasi setiap rakyat Indonesia yang harus senantiasa tersedia setiap waktu, aman, bermutu, bergizi, dan beragam dengan harga yang terjangkau oleh daya beli masyarakat. Tetapi pada kenyataannya, stabilisasi harga bahan pokok di Indonesia belum sepenuhnya tercapai, dimana rata-rata koefisien variasi (KV) harga pada beberapa komoditas bahan pokok misalnya daging ayam, bawang merah, dan cabai masih melewati KV wajar. Salah satu faktor penyebab fluktuasi harga bahan pokok di Indonesia adalah faktor distribusi barang, misalnya infrastruktur distribusi yang belum memadai, rantai distribusi yang panjang, biaya distribusi tinggi, serta data pasokan dan permintaan barang yang belum terpantau.
Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah membuat kebijakan pengembangan sistem logistik nasional berdasarkan konsep supply chain management (SCM), dengan membangun fasilitas Pusat Distribusi di daerah. Untuk mendukung penerapan program tersebut, diperlukan strategi penerapan dan dukungan sistem informasi yang handal agar mampu mencapai tujuan program tersebut yaitu menjamin stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok, serta mengurangi disparitas harga antar daerah. Penelitian ini menggunakan pendekatan soft system methodology (SSM) dalam menyusun model dan strategi penerapan sistem informasi Pusat Distribusi. Hasil dari penelitian ini adalah rancangan model kebutuhan fungsional sistem informasi Pusat Distribusi yang digambarkan dalam use case diagram serta 18 strategi penerapan sistem informasi logistik.

ABSTRACT
The right to food is a fundamental right of every people that should be available every time, safe, have certain quality, nutritious and various with affordable price. But in fact, the price stabilization of staple food in Indonesia have not been fully achieved, where the average of coefficient of variation (CV) of some staple food items, exceed the reasonable CV (more than 9 percents). Distribution of goods is one of the main factors which cause price fluctuations on the staple food in Indonesia, such as inadequate distribution infrastructure, long distribution channel, high distribution costs, and also unmonitored data of supply and demand.
To overcome these problems, the government made a policy on national logistics system development based on the concept of supply chain management (SCM). It was manifested by constructing distribution center facility in the region. The implementation strategy and reliable information system was needed to support the system implementation. It has the aim to be able to ensure the prices stability and availability of the staple foods, and also to reduce the price disparity between regions. This research uses soft system methodology (SSM) approach to develop information system models and the implementation strategy. Results from this research are design of information system model which is described in use case diagram and 18 activities for implementation strategies of logistics system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pungkas Budhi Santoso
"Penelitian ini mengkaji strategi PT KSEI dalam implementasi sentralisasi data investor dan berbagi data Customer Due Diligence (CDD) melalui sistem CORES.KSEI. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menjadi peluang dan ancaman bagi PT KSEI, mengevaluasi kapasitas dan kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan strategi sentralisasi data dan berbagi data CDD, serta mengusulkan strategi yang dapat diterapkan untuk optimasi tersebut. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini mengevaluasi lingkungan internal dan eksternal PT KSEI melalui matriks EFE – IFE, kemudian strategi perusahaan dirumuskan mellaui matriks IE dan analisa SWOT. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa PT KSEI memiliki peluang signifikan untuk memperkuat posisi pasar berkat dukungan regulasi yang kuat, kemajuan teknologi informasi, dan pertumbuhan investor yang baik. Namun, KSEI perlu menyelesaikan tantangan seperti ketergantungan tinggi pada vendor TI eksternal, rendahnya adopsi kebiasaan baru dan kebutuhan akan sosialisasi yang lebih efektif oleh stakeholder, dan risiko kapasitas dan keamanan. Penelitian ini merekomendasikan strategi sosialisasi dan edukasi yang lebih komprehensif, peningkatan kapasitas dan kapabilitas infrastruktur teknologi dan sumber daya manusia, dan pengembangan kolaborasi industri untuk meningkatkan penerapan dan efektivitas sistem CORES.KSEI. Penting bagi PT KSEI untuk selalu melakukan pendekatan inovatif dan selalu adaptif terhadap dinamika teknologi dan pasar.

This study examines PT KSEI's strategies for implementing investor data centralization and customer due diligence (CDD) data sharing through the CORES.KSEI system. The primary objective of this research is to identify factors that can present opportunities and threats to PT KSEI, evaluate the company's capacity and capabilities in optimizing data centralization and CDD data sharing strategies, and propose strategies for such optimization. Through a qualitative approach, this study assesses the internal and external environment of PT KSEI using EFE - IFE matrices and formulates the company's strategies through IE matrices and SWOT analysis. The results indicate that PT KSEI has significant opportunities to strengthen its market position due to intense regulatory support, advancements in information technology, and positive investor growth. However, PT KSEI must address challenges such as its high dependency on external IT vendors, the low adoption of new habits of share CDD data, the need for more effective stakeholder socialization, and data capacity and security risks. This study recommends more comprehensive socialization and education strategies, enhancement of technological infrastructure and human resource capacity and capabilities, and development of industry collaborations to improve the implementation and effectiveness of the CORES.KSEI system. It is crucial for PT KSEI to continually adopt innovative approaches and remain adaptable to technological and market dynamics."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisaa Fitri Shabrina
"Saat ini, sudah tersedia inovasi untuk transaksi pembayaran menggunakan kartu pintar. Kartu pintar ini dapat mempermudah seseorang dalam penjualbelian tanpa harus membawa uang tunai. PT DAM adalah perusahaan yang mengimplementasi sistem dan chip card untuk transaksi pembayaran. Sayangnya pada tahun 2016 hanya 50% dari proyek PT DAM yang dapat terimplementasi. Dari hasil wawancara diketahui adanya requirement pengimplementasian chip yang selalu berbeda-beda dari berbagai jenis bisnis. Oleh sebab itu, penulis menganalisis kesamaan dan keragaman dari fitur-fitur dari aplikasi yang sudah terpasang di klien PT DAM. Peraturan Bank Indonesia, EMV standard dan NCICCS menjadi acuan untuk analisis fitur-fitur di aplimasi yang sudah dibuat oleh PT DAM. Pemodelan fitur dibuat dengan menggunakan acuan Feature Oriented Domain Analysis (FODA). Pemodelan fitur diharapkan dapat mempermudah PT DAM untuk mengimplementasikan software reuse.

Currently, innovation is available for payment transactions using smart cards. This smart card can facilitate someone in the process of selling and buying without using cash. PT DAM is a company that implements systems and chip cards for payment transactions. Unfortunately, by 2016 only 50% of PT DAM's projects can be implemented. From interviews the need to implement chip is always different from different types of business. Therefore, the authors analyze the similarity and diversity of features of the applications already installed on PT DAM clients. Bank Indonesia Regulations, EMV and NCICCS standards serve as a reference for analysis of features in applications that have been created by PT DAM. Feature modeling is made using the reference Feature Oriented Domain Analysis (FODA). Feature modeling is expected to make it easier for PT DAM to implement software reuse."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Airlangga Pradana
"In the telecommunications industry, which specializes in mobile broadband and Internet of Things (IoT) products, PT Jaringan stands as one of the largest telecommunications companies. The aim of writing this internship report is to evaluate and analyze the process of migrating revenue data from the old Business Intelligence system to the new Business Intelligence system in PT Jaringan whether it is in accordance with Accounting Information System theory. The work given to the author focused on the Data Governance section, where the author was given the task of assisting the migration of revenue data from the old Business Intelligence system (BI1) to the new Business Intelligence system (BI2). Then the author's next task is to check the revenue data contained in BI1 and BI2, to compare whether there are differences or discrepancies between the two data. The emphasis in the internship activity is to analyze and evaluate whether the migration of revenue data from BI1 to BI2 at PT Jaringan is in accordance with Accounting Information Systems theory, especially Business Intelligence, data validation, data cleaning, data checking, information quality, and protection of confidential company data using VPN and authorization system. The evaluation results show that the data migration from BI1 to BI2 at PT Jaringan has implemented data validation, data cleaning and manual data checking processes to ensure that the data going into BI2 is accurate and there are no errors. The company has also implemented an authorization system so that confidential data can only be accessed by interested parties. To protect confidential data contained in the company's Business Intelligence system, PT Jaringan has also required the use of VPN to access BI1 and BI2 to protect against potential data leaks.

Dalam industri telekomunikasi, yang mengkhususkan diri pada produk mobile broadband dan Internet of Things (IoT), PT Jaringan berdiri sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar. Penulisan laporan magang ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menganalisis proses migrasi data pendapatan dari sistem Business Intelligence yang lama menuju sistem Business Intelligence yang baru pada PT Jaringan apakah sudah sesuai dengan teori Sistem Informasi Akuntansi. Pekerjaan yang diberikan kepada penulis terfokus pada bagian Data Governance, di mana penulis diberikan tugas untuk mendukung migrasi data pendapatan dari sistem Business Intelligence yang lama (BI1) ke sistem Business Intelligence yang baru (BI2). Kemudian tugas penulis selanjutnya adalah memeriksa data pendapatan yang terdapat pada OLAP di BI1 dan BI2, untuk membandingkan apakah terdapat perbedaan atau ketidaksesuaian antara kedua data tersebut. Penekanan dalam kegiatan magang adalah menganalisis dan mengevaluasi apakah migrasi data pendapatan dari BI1 ke BI2 di PT Jaringan sudah sesuai dengan teori Sistem Informasi Akuntansi, terutama Business Intelligence, data validation, data cleaning, data checking, kualitas informasi, dan perlindungan terhadap data perusahaan yang bersifat rahasia menggunakan VPN dan authorization system. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa migrasi data dari BI1 ke BI2 pada PT Jaringan telah mengimplementasikan proses data validation, data cleaning, dan manual data checking untuk memastikan data yang akan masuk ke BI2 sudah akurat dan tidak terdapat error. Perusahaan juga sudah mengimplementasikan authorization system agar data yang bersifat rahasia hanya bisa diakses oleh pihak yang berkepentingan. Untuk melindungi data rahasia yang terdapat pada system Business Intelligence perusahaan, PT Jaringan juga telah mewajibkan penggunaan VPN untuk mengakses BI1 dan BI2 untuk melindungi dari potensi kebocoran data."
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas ndonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Airlangga Pradana
"In the telecommunications industry, which specializes in mobile broadband and Internet of Things (IoT) products, PT Jaringan stands as one of the largest telecommunications companies. The aim of writing this internship report is to evaluate and analyze the process of migrating revenue data from the old Business Intelligence system to the new Business Intelligence system in PT Jaringan whether it is in accordance with Accounting Information System theory. The work given to the author focused on the Data Governance section, where the author was given the task of assisting the migration of revenue data from the old Business Intelligence system (BI1) to the new Business Intelligence system (BI2). Then the author's next task is to check the revenue data contained in BI1 and BI2, to compare whether there are differences or discrepancies between the two data. The emphasis in the internship activity is to analyze and evaluate whether the migration of revenue data from BI1 to BI2 at PT Jaringan is in accordance with Accounting Information Systems theory, especially Business Intelligence, data validation, data cleaning, data checking, information quality, and protection of confidential company data using VPN and authorization system. The evaluation results show that the data migration from BI1 to BI2 at PT Jaringan has implemented data validation, data cleaning and manual data checking processes to ensure that the data going into BI2 is accurate and there are no errors. The company has also implemented an authorization system so that confidential data can only be accessed by interested parties. To protect confidential data contained in the company's Business Intelligence system, PT Jaringan has also required the use of VPN to access BI1 and BI2 to protect against potential data leaks.

Dalam industri telekomunikasi, yang mengkhususkan diri pada produk mobile broadband dan Internet of Things (IoT), PT Jaringan berdiri sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar. Penulisan laporan magang ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menganalisis proses migrasi data pendapatan dari sistem Business Intelligence yang lama menuju sistem Business Intelligence yang baru pada PT Jaringan apakah sudah sesuai dengan teori Sistem Informasi Akuntansi. Pekerjaan yang diberikan kepada penulis terfokus pada bagian Data Governance, di mana penulis diberikan tugas untuk mendukung migrasi data pendapatan dari sistem Business Intelligence yang lama (BI1) ke sistem Business Intelligence yang baru (BI2). Kemudian tugas penulis selanjutnya adalah memeriksa data pendapatan yang terdapat pada OLAP di BI1 dan BI2, untuk membandingkan apakah terdapat perbedaan atau ketidaksesuaian antara kedua data tersebut. Penekanan dalam kegiatan magang adalah menganalisis dan mengevaluasi apakah migrasi data pendapatan dari BI1 ke BI2 di PT Jaringan sudah sesuai dengan teori Sistem Informasi Akuntansi, terutama Business Intelligence, data validation, data cleaning, data checking, kualitas informasi, dan perlindungan terhadap data perusahaan yang bersifat rahasia menggunakan VPN dan authorization system. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa migrasi data dari BI1 ke BI2 pada PT Jaringan telah mengimplementasikan proses data validation, data cleaning, dan manual data checking untuk memastikan data yang akan masuk ke BI2 sudah akurat dan tidak terdapat error. Perusahaan juga sudah mengimplementasikan authorization system agar data yang bersifat rahasia hanya bisa diakses oleh pihak yang berkepentingan. Untuk melindungi data rahasia yang terdapat pada system Business Intelligence perusahaan, PT Jaringan juga telah mewajibkan penggunaan VPN untuk mengakses BI1 dan BI2 untuk melindungi dari potensi kebocoran data."
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas ndonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>