Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131577 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Damiana Noor Firdauza
"BRI (Bank Rakyat Indonesia) berhasil melakukan restrukturisasi kredit, khususnya segmen UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Mengengah), pada masa pandemi Covid-19. Restrukturisasi kredit berhasil mendorong BRI mencapai kinerja keuangan tertinggi. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor penentu keberhasilan restrukturisasi kredit BRI tersebut. Objek penelitian ini adalah Divisi Credit Restructuring and Recovery Segmen Kredit UMKM. Penelitian ini menggunakan studi kasus kualitatif. Data diperoleh dari wawancara dan dokumentasi. Hasil analisis membuktikan bahwa faktor penentu keberhasilan dalam menghadapi krisis adalah kemampuan BRI dalam menyesuaikan strategi yang adaptif terhadap perubahan kebijakan pemerintah. Kriteria debitur dan siklus restrukturisasi merupakan faktor penentu keberhasilan restrukturisasi kredit sebelum kebijakan restrukturisasi ditetapkan. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa kombinasi 3 (tiga) komponen utama, yaitu tingkat suku bunga, jangka waktu kredit, dan penundaan pembayaran, sebagai faktor penentu keberhasilan kebijakan restrukturisasi kredit. Selain itu, terdapat 5 (lima) komponen pendukung keberhasilan restrukturisasi kredit BRI, yaitu pemasaran kredit, jaminan kredit, nilai personal, informasi dan komunikasi, dan kerja sama pihak luar.

BRI (Bank Rakyat Indonesia) succeeded in loan restructuring, especially in the MSMEs (Micro Small Medium Enterprises) segment. Loan restructuring has succeeded in pushing BRI to achieve the highest financial performance. This study aims to determine the key success factors of BRI's loan restructuring. The research object is the Credit Restructuring and Recovery Division for the MSMEs segment. This study applies a qualitative case study. Interviews and documentation were used to collect the data. The findings indicate that the critical success factor in dealing with the crisis is BRI's ability to adapt to government policies change. The debtor's criteria and loan restructuring cycle are critical success factors of BRI's loan restructuring before the loan restructuring policy is set. The findings also indicate that the combination of 3 (three) main components, namely interest rates, extending loan terms, and payment delays, are a determining factors for the success of loan restructuring policies. In addition, there are 5 (five) components that support the success of BRI's loan restructuring, namely loan marketing, loan guarantee, personal values, information and communication, and other party cooperation."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denisa Putri Ramadhanty
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh faktor spesifik-bank terhadap kinerja bank konvensional dan bank syariah di Indonesia pada saat pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi panel data dengan model estimasi fixed effect model atau ordinary least square (OLS). Faktor spesifik-bank yang digunakan dalam penelitian adalah diversifikasi pendapatan, kualitas aset, kapitalisasi, dan efisiensi operasional. Hasil penelitian menemukan bahwa faktor spesifik-bank secara signifikan mempengaruhi kinerja sektor perbankan. Diversifikasi pendapatan, kapitalisasi, kualitas aset, dan efisiensi operasional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap bank konvensional. Di sisi lain, kualitas aset berpengaruh negatif dan efisiensi operasional berpengaruh positif terhadap kinerja bank syariah. Diversifikasi pendapatan hanya berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE, namun tidak signifikan mempengaruhi ROA. Sementara, kapitalisasi tidak signifikan mempengaruhi kinerja bank syariah.

This study aims to examine the influence of bank-specific factors on the performance of conventional banks and Islamic banks in Indonesia during the Covid-19 pandemic. The research method used is panel data regression with a fixed effect model or ordinary least square (OLS) estimation model. The bank-specific factors used in the study are income diversification, asset quality, capitalization, and operational efficiency. The results of the study found that bank-specific factors significantly affect the performance of the banking sector. Income diversification, capitalization, asset quality, and operational efficiency have a negative and significant effect on conventional banks. On the other hand, asset quality has a negative effect and operational efficiency has a positive effect on the performance of Islamic banks. Income diversification only has a positive and significant effect on ROE, but does not significantly affect ROA. Meanwhile, capitalization does not significantly affect the performance of Islamic banks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gagat Panggah Mulyo
"Kondisi perekonomian yang tidak stabil pada masa Pandemi Covid 19 memberikan dampak bagi kinerja keuangan Perbankan khususnya Perbankan Syariah. Mekanisme transmisi pengaruh Pandemi Covid 19 bagi Negara dan Perbankan Syariah menyebabkan variabel ekonomi makro dan variabel ekonomi mikro mengalami kontraksi. Variabel ekonomi makro yaitu : Produk Domestik Bruto (PDB), Inflasi (INF) dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika (IDR). Variabel ekonomi mikro yaitu: Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), Financing at Risk (FAR), Risiko Investasi (INV), Cost to Income Ratio (CIR), Total Aset (TAS). Penelitian ini bertujuan menganalisa hubungan variabel ekonomi makro dan mikro dengan kinerja keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia pada kurun waktu Pandemi Covid 19. Sampling terdapat 12 Bank Umum Syariah. Metode yang digunakan adalah Vector Error Correction Model (VECM).  Hasil estimasti VECM atas hubungan variabel ekonomi makro dengan kinerja keuangan yaitu variabel PDB dan IDR secara parsial memiliki hubungan negatif dengan ROA sedangkan INF memiliki hubungan Positif dengan ROA. Hasil estimasi VECM atas hubungan variabel ekonomi mikro dengan kinerja keuangan yaitu variabel CAR, FAR, INV, CIR dan TAS secara parsial memiliki hubungan negatif dengan ROA sedangkan FDR memiliki hubungan positif dengan ROA. Hasil estimasi Impulse Response Factor, dapat diketahui bahwa shock yang terjadi pada ROA di masa mendatang dipengaruhi oleh seluruh variabel independennya. Shock menyebabkan pergerakan ROA yang fluktuatif namun akan stabil dalam jangka panjang. Hasil estimasi Forecast Error Decomposition of Variance, menunjukkan komposisi kinerja BUS yakni ROA secara dominan dipengaruhi oleh variabel ROA itu sendiri daripada variabel independenny, namun komposisi tersebut sedikit demi sedikit mulai dipengaruhi oleh variabel independennya pada masa mendatang. Selama Pandemi Covid 19, perbankan syariah dinilai kuat menghadapi krisis. Hal ini tidak lepas dari sinergitas antara Perbankan Syariah, Pemerintah dan Regulator. Pemerintah dan regulator secara umum telah menunjukkan responsifitas yang baik dalam merumuskan kebijakan selama pandemi Covid 19. Mereka telah mengambil langkah-langkah yang signifikan untuk menjaga stabilitas sistem perbankan dan melindungi perekonomian secara keseluruhan. Beberapa kebijakan yang diambil pemerintah dan regulator, seperti stimulus ekonomi, keringanan pembayaran, dan penyesuaian regulasi, telah membantu mengurangi dampak negatif pandemi terhadap perbankan syariah.

Unstable economic conditions during the Covid 19 Pandemic had an impact on the financial performance of banking, especially Islamic banking. The transmission mechanism for the influence of the Covid 19 Pandemic for the State and Islamic Banking has caused macroeconomic variables and microeconomic variables to experience contraction. The macroeconomic variables are: Gross Domestic Product (GDP), Inflation (INF) and the Rupiah exchange rate against the US Dollar (IDR). Microeconomic variables namely: Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), Financing at Risk (FAR), Investment Risk (INV), Cost to Income Ratio (CIR), Total Assets (TAS). This study aims to analyze the relationship between macro and micro economic variables and the financial performance of Islamic Commercial Banks in Indonesia during the Covid 19 Pandemic. The sampling included 12 Islamic Commercial Banks. The method used is the Vector Error Correction Model (VECM). The VECM estimation results on the relationship between macroeconomic variables and financial performance, namely the GDP and IDR variables partially have a negative relationship with ROA while INF has a positive relationship with ROA. The results of the VECM estimation of the relationship between microeconomic variables and financial performance, namely the variables CAR, FAR, INV, CIR and TAS partially have a negative relationship with ROA while FDR has a positive relationship with ROA. The results of the estimation of the Impulse Response Factor, it can be seen that the shock that occurs in ROA in the future is influenced by all the independent variables. Shock causes a fluctuating ROA movement but will be stable in the long term. The results of the Forecast Error Decomposition of Variance estimate show that the composition of BUS performance, namely ROA, is dominantly influenced by the ROA variable itself rather than the independent variables, but this composition will gradually begin to be influenced by the independent variables in the future. During the Covid 19 Pandemic, Islamic banking was considered strong in facing crises. This cannot be separated from the synergy between Islamic Banking, the Government and Regulators. The government and regulators in general have shown good responsiveness in formulating policies during the Covid 19 pandemic. They have taken significant steps to maintain banking system stability and protect the economy as a whole. Several policies taken by the government and regulators, such as economic stimulus, payment relief, and regulatory adjustments, have helped reduce the negative impact of the pandemic on Islamic banking."
Jakarta: Sekolah Kajian dan Stratejik Global Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Choirany Indah Baihaqqi
"Penelitian ini menganalisis pengaruh interaksi kejadian pandemi Covid-19 terhadap kinerja keuangan perusahaan asuransi umum di Indonesia pada periode waktu 2018-2022. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan regresi data panel dengan menganalisis 51 perusahaan asuransi umum di Indonesia yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia antara tahun 2018-2022 sebagai sampel penelitian. ROA dan YOI merupakan variabel dependen dalam penelitian yang merepresentasikan kinerja keuangan. Variabel independen dalam penelitian ini di antaranya adalah pandemi Covod-19, interaksi antara pandemi Covid-19 dengan ukuran perusahaan, interaksi antara pandemi Covid-19 dengan rasio beban klaim perusahaan, interaksi antara pandemi Covid-19 dengan rasio kecukupan investasi perusahaan, dan interaksi antara pandemi Covid-19 dengan rasio likuiditas perusahaan. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan negatif antara pandemi Covid-19 terhadap kinerja keuangan perusahaan asuransi umum di Indonesia. Akan tetapi, penelitian ini tidak ditemukan adanya pengaruh signifikan dari variabel interaksi pandemi Covid-19 dan variabel kontrol terhadap kinerja keuangan perusahaan asuransi umum di Indonesia.

This study aims to examine the effect of the COVID-19 pandemic on the financial performance of general insurance companies in Indonesia during the period of 2018–2022. This study uses a panel data regression approach by analyzing 51 general insurance companies listed on the Indonesia Stock Exchange between the periods of 2018 and 2022 as research samples. ROA and YOI are the dependent variables that represent financial performance. The independent variables in this study are the COVID-19 pandemic, the interaction between COVID-19 pandemic and company size, the interaction between COVID-19 pandemic and claim expense ratio, the interaction between COVID-19 pandemic and investment adequacy ratio, and the interaction between COVID-19 pandemic and liquidity ratio. The results of this research show that there is a significant negative influence between the COVID-19 pandemic and the general insurance companies’ performances in Indonesia. However, the findings also found that there are no significant influences from the interaction between the COVID-19 pandemic and control variables on the financial performance of general insurance companies in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Utami
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pandemi covid-19 terhadap kinerja bank umum yang diukur berdasarkan profitabilitas bank yang di proyeksikan berdasarkan tingkat pengembalian aset dan tingkat pengembalian ekuitas dengan menggunakan metode regresi data panel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas variabel independen pandemi covid-19. Penelitian ini terdiri atas variabel dependen yaitu profitabilitas bank yang digambarkan dengan perubahan pada pengembalian aset dan pengembalian ekuitas. Hasil penelitian menunjukkan pada model pengembalian aset tidak ada pengaruh signifikan antara pandemi covid-19 terhadap ROA. Sedangkan pada model pengembalian ekuitas, terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pandemi covid-19 terhadap ROE.

This study aims to determine the effect of the Covid-19 pandemic on the performance of commercial banks as measured by bank profitability which is projected based on the rate of return on assets and the rate of return on equity using the panel data regression method. The variables used in this study consist of the independent variables of the Covid-19 pandemic. This study consists of the dependent variable, namely bank profitability, which is described by changes in return on assets and return on equity. The results of the study show that in the asset return model there is no significant effect of the Covid-19 pandemic on ROA. Meanwhile, in the equity return model, there is a significant influence between the Covid-19 pandemic variables on ROE.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Mahafat Reezky Mus
"Pandemi Covid-19 membawa banyak perubahan pada kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Salah satu sektor yang paling signifikan terkena dampak pandemi adalah aspek ekonomi kehidupan masyarakat. Dengan beratnya kapal yang dihadapi akibat pandemi Covid-19, kredit macet menjadi hal yang lumrah. Dalam praktik perbankan syariah, pembiayaan murabahah merupakan praktik umum yang dilakukan oleh bank konsumer dan syariah. Namun, dengan terjadinya Covid-19 kredit macet di murabahah menjadi kejadian yang tidak biasa. Bank sebagai lembaga keuangan yang vital bagi perekonomian suatu negara tergantung pada likuiditas bank itu sendiri. Oleh karena itu, penyelesaian kredit bermasalah terutama pada masa pemulihan dari era pandemi Covid-19 menjadi vital. Bank Syariah Indonesia, sebagai salah satu Bank Syariah bukan terbesar di Indonesia karena merger dari tiga bank syariah besar di Indonesia juga mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Dari kondisi tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memecahkan dua permasalahan yaitu bagaimana aturan dan ketentuan pengaturan kredit bermasalah melalui pembiayaan murabahah? Dan Bagaimana praktik penyelesaian kredit bermasalah dengan pembiayaan Murabahah di Bank Syariah Indonesia di masa pandemi Covid-19. Untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian hukum normatif. Dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada cara-cara tertentu untuk menyelesaikan kredit bermasalah dalam pembiayaan murabahah yang akan tergantung pada jenis pembiayaan (murabahah agunan atau tidak agunan). Apalagi di tengah pandemi Covid-19, Bank Syariah Indonesia tetap menerapkan strategi dasar dalam menyelesaikan kredit bermasalah namun dengan beberapa keringanan. Dari penelitian yang dilakukan, rekomendasi yang diberikan dari hasil penelitian ini adalah agar Dewan Syariah Nasional membuat peraturan yang hanya berfokus pada penyelesaian kredit bermasalah dalam pembiayaan murabahah. Karena regulasi yang ada saat ini belum mengatur secara konkrit dan sistematis tentang cara penyelesaian kredit macet dalam pembiayaan murabahah.

The Covid-19 pandemic brought many changes to the lives of people all over the world. One of the most significant sectors impacted by the pandemic is the economy aspect of people's lives. With the hardships faced due to the Covid-19 pandemic, a non-performing loan is a common occurrence. In sharia banking practices, Murabahah financing is a common practice done by consumer and shariah banks. However, with the occurrence of the Covid-19 non-performing loans in Murabahah becomes an uncommon occurrence. Bank as a financial institution that is vital to a country's economy depends on the liquidity of the bank itself. Therefore, settling a non-performing loan especially during the recovery period from the Covid-19 pandemic era becomes vital. Bank Syariah Indonesia, as one of not the biggest Shariah Bank in Indonesia because of a merger from three major shariah banks in Indonesia has also suffered from the economic distress caused by the Covid-19 pandemic. From those conditions, this research aims to solve two problems which are how are the rules and regulations on setting non-performing loans through Murabahah financing? And How is the practice of resolving non-performing loans with Murabahah financing in Bank Syariah Indonesia during the Covid-19 pandemic. To answer those research questions, this research uses a normative legal research approach. From the research carried out, it could be concluded that there are certain ways to resolve non-performing loans in Murabahah financing which will depend on the type of financing (secured or unsecured murabahah). Moreover, during the Covid-19 pandemic, Bank Syariah Indonesia still implement their basic strategy in settling non-performing loans however with a few leniencies. From the research conducted, the recommendation given from the result of this research is for the National Shariah Council to make a regulation that focuses solely on settling non-performing loans in Murabahah financing. As the available regulation now have not regulate concretely and systematically on how to resolve a non-performance loan in a Murabahah financing."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmiyah Tsabita
"Pandemi COVID-19 telah melanda banyak Negara di dunia termasuk Indonesia. Wabah COVID-19 tidak hanya memberikan dampak yang signifikan bagi kesehatan masyarakat, namun juga memberikan dampak melemahnya perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah menerapkan kebijakan restrukturisasi pembiayaan guna menjaga stabilitas sistem keuangan dan memberikan kemudahan bagi nasabah debitur yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya pada bank. Kebijakan restrukturisasi tersebut diatur dalam POJK Nomor 48/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercylical Dampak Penyebaran Corona Virus Disease 2019. Penelitian ini dilakukan dengan metode yuridis-normatif, yaitu dengan mengkaji bahan pustaka atau data sekunder, termasuk bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Selain itu penulis juga melakukan wawancara dengan narasumber dari Bank Syariah Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah implementasi kebijakan relaksasi terhadap pembiayaan yang dilakukan oleh Bank Syariah Indonesia (Ex-Bank Syariah Mandiri) sudah dilakukan dengan baik sesuai dengan POJK Nomor 48/POJK.03/2020 dan sudah sangat membantu meringankan beban nasabah untuk bertahan di masa pandemi saat ini. Akibat hukum dari pelaksanaan restrukturisasi pembiayaan, yaitu terjadinya perubahan kesepakatan antara pihak bank dan nasabah di dalam perjanjian pembiayaan. Selain itu, restrukturisasi pembiayaan mengakibatkan batalnya perjanjian pembiayaan awal yang telah disepakati sebelumnya. Adapun hambatan dalam penerapan kebijakan restrukturisasi adalah adanya debitur yang tidak beritikad baik dan bersikap tidak kooperatif. Oleh karena itu, sebaiknya dibuat pengaturan mengenai pemberian sanksi bagi nasabah debitur yang tidak beritikad baik dan tidak kooperatif. Selanjutnya, untuk pemerintah lebih aktif memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai kebijakan restrukturisasi pembiayaan sehingga dapat membantu pemulihan perekonomian negara.

The COVID-19 pandemic has hit many countries in the world, including Indonesia. The impact of COVID-19 not only has on public health sector, but also on the public economic sector. Consequently, the government implemented a policy of financing restructuring in order to maintain financial system stability and provide convenience for debtor customers who have difficulty fulfilling their obligations to the bank. The restructuring policy is regulated in POJK Number 48/POJK.03/2020 concerning National Economic Stimulus as a Countercyclical Policy Impact of the Spread of Corona Virus Disease 2019. This research was conducted using the juridical-normative method by reviewing library materials or secondary data, including primary legal materials, secondary, and tertiary. In addition, the author also conducted interviews with informant from Bank Syariah Indonesia. The result of this study is implementation of the relaxation policy on financing carried out by Bank Syariah Indonesia (Ex-Bank Syariah Mandiri) has been implemented properly in accordance with POJK Number 48/POJK.03/2020 and able to help ease the burden on customers during the current pandemic. The legal consequence of this policy is a change of agreement between the bank and the customer in the financing agreement. In addition, the financing restructuring also resulted the cancellation of the pre-agreed financing agreement. As for the obstacles in implementing this policy is debtors not have good intentions and are uncooperative. Therefore, it is better to make arrangements regarding the imposition of sanctions for debtor who do not have good intentions and are uncooperative. Furthermore, for the government should be more active in  socializing to the public regarding the financing restructuring policy, so that it can help the country's economic recovery. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Sabri Rahman
"Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan sektor yang berperan penting bagi perekonomian Indonesia, sektor ini mampu memberi kontribusi yang sangat tinggi terhadap PDB dan mampu menyerap banyak tenaga kerja. Meskipun berkontribusi dengan baik untuk sektor ekonomi di Indonesia nyatanya UMKM masih kesulitan untuk memperoleh tambahan permodalan dari perbankan. Menyebarnya wabah Covid-19 yang menghantam berbagai sektor usaha di Indonesia juga berdampak terhadap UMKM. Dukungan modal dari perbankan dalam bentuk kerjasama pembiayaan atau kredit sangat diperlukan agar UMKM mampu bertahan melewati krisis akibat pandemi Covid-19 di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pembiayaan sektor UMKM pada perbankan di Indonesia pada periode 2020-2022 dengan menggunakan model data panel.  Pada penelitian ini akan dilakukan analisis pada kondisi Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Umum Konvensional (BUK) dalam menyalurkan pembiayaan atau kredit pada sektor UMKM.  Variabel yang digunakan pada  penelitian ini dibagi menjadi tiga kategori yaitu, variabel internal Bank Umum Syariah dengan variabel Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), Retun on Asset (ROA) dan Dana Pihak Ketiga (DPK). Variabel internal Bank Umum Konvensional dengan variabel Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), Retun on Asset (ROA) dan Dana Pihak Ketiga (DPK). Selanjutnya kategori Makroekonomi dengan variabel Inflasi dan Pertumbuhan PDB. Kategori Moneter dengan variabel BI7DRR. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi pembiyaan pada Bank Umum Syariah untuk  sektor UMKM di Indonesia pada masa pandemi adalah Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Loan (NPF), dan Inflasi. Sedangkan faktor-faktor yang memengaruhi penyaluran  kredit Bank Umum Konvensional untuk UMKM adalah Non Performing Loan (NPL), Return on Asset (ROA) dan Dana Pihak Ketiga.

The Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) sector is a sector that plays a vital role in the Indonesian economy; this sector can make a very high contribution to GDP and can absorb a large number of workers. Even though they contribute generously to the economic sector in Indonesia, in fact, MSMEs still need help to obtain additional capital from banks. The spread of the Covid-19 outbreak, which hit various business sectors in Indonesia, also impacted MSMEs. Capital support from banks in the form of collaborative financing or credit is needed so that MSMEs can survive the crisis caused by the Covid-19 pandemic in Indonesia. This study uses the panel data model to analyze the factors that influence the financing of the MSME sector to banks in Indonesia in the 2020-2022 period. This study will analyze the conditions of Islamic Commercial Banks (BUS) and Conventional Commercial Banks (BUK) in channeling financing or credit to the MSME sector. The variables used in this study are divided into three categories, namely, the internal variables of Islamic Commercial Banks with the variables Financing to Deposit Ratio (FDR), Non-Performing Financing (NPF), return on Assets (ROA) and Third Party Funds (DPK). Conventional Commercial Bank internal variables with Loan Deposit Ratio (LDR), Non-Performing Loans (NPL), return on Assets (ROA) and Third Party Funds (DPK) variables. Next is the Macroeconomic category with the Inflation and GDP Growth variables. Monetary Category with BI7DRR variable. The results of this study indicate that the factors influencing financing at Islamic Commercial Banks for the MSME sector in Indonesia during the pandemic were Third Party Funds (DPK), Financing to Deposit Ratio (FDR), Non-Performing Loans (NPF), and Inflation. Meanwhile, the factors influencing Conventional Commercial Bank lending to MSMEs are Non-Performing Loans (NPL), Return on Assets (ROA) and Third Party Funds."
Jakarta: Sekolah Kajian dan Stratejik Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadhlan Radaffa
"Penelitian ini meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan rumah tangga di Indonesia untuk menabung, sebelum dan selama wabah COVID-19. Penelitian ini menggunakan model regresi logistik untuk menganalisis data gabungan dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Data Potensi Desa (Podes) yang dikumpulkan pada tahun 2019 dan 2021.

Penelitian ini menunjukkan peningkatan probabilitas menabung uang selama pandemi COVID-19 pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2019. Studi ini mengungkapkan bahwa rumah tangga menunjukkan perilaku finansial yang adaptif selama masa-masa sulit, menyoroti pentingnya ketahanan finansial. Korelasi positif ditemukan antara perilaku tabungan dan beberapa variabel dalam studi ini. Faktor-faktor yang dipertimbangkan berhubungan dengan konsumsi, kredit, asuransi, tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan, dan status perkawinan. Individu dengan karakteristik tertentu seperti konsumsi yang lebih tinggi, pendidikan, atau pekerjaan menunjukkan kecenderungan yang lebih besar untuk menabung uang. Hubungan terbalik ditemukan antara perilaku tabungan dan variabel seperti jenis kelamin pria, ukuran keluarga yang lebih besar, dan kepemilikan rumah. Ada hubungan terbalik antara menabung uang dan faktor-faktor seperti ukuran keluarga yang lebih besar, kepala rumah tangga pria, dan kepemilikan rumah. Stabilitas dari faktor penentu utama perilaku tabungan bertahan dari tahun 2019 hingga 2021, menunjukkan konsistensi mereka meskipun ada gangguan ekonomi seperti pandemi. Penelitian ini menawarkan wawasan berharga tentang kebiasaan finansial di Indonesia. Potensinya terletak pada membantu pembuat kebijakan dan lembaga keuangan untuk mempromosikan kebiasaan menabung yang lebih baik, yang sangat penting untuk stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.


This study examined the factors that impact the tendency of Indonesian households to save, before and during the COVID-19 outbreak. The study utilized logistic regression models to analyze combined data from the National Socio-Economic Survey (Susenas) and Village Potential Data (Podes) gathered in 2019 and 2021. The study revealed an increase in the probability of saving money during the COVID-19 pandemic in 2021 compared to 2019. The study revealed that households displayed adaptive financial behaviors during difficult times, highlighting the significance of financial resilience. A positive correlation was found between savings behavior and several variables in the study. The factors considered are related to consumption, credit, insurance, residency, employment, education, and marital status. Individuals Household with certain characteristics such as higher consumption, education, or employment exhibit a greater inclination towards saving money. An inverse relationship was found between savings behavior and variables such as male gender, larger family size, and homeownership. There is an inverse relationship between saving money and factors such as larger family size, male household head, and homeownership. The stability of the core determinants of savings behavior persisted from 2019 to 2021, indicating their consistency despite economic disruptions such as the pandemic. This study offers valuable insights into financial habits in Indonesia. Their potential lies in assisting policymakers and financial institutions to promote better savings habits, which are essential for economic stability and growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusoa Pelangi Baseno
"Perbankan adalah salah satu bagian penting bagi ekonomi suatu negara, sehingga permasalahan ekonomi yang mengganggu perbankan dapat berpengaruh besar pada ekonomi nasional. Pada tahun 2020, kondisi ekonomi memburuk oleh karena pandemi global yang disebabkan oleh Coronavirus. Ketakutan akan terjadinya krisis yang sama kembali muncul. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dampak dari pandemi global tahun 2020 kepada performa bank buku IV di Indonesia. Lingkup waktu penelitian dilakukan terbatas pada jangka waktu antar kuartal satu tahun 2019 hingga kuartal tiga tahun 2020. Dimana penelitian akan menggunakan data laporan triwulanan yang akan dikelompokkan dalam rasio-rasio yang mengukur bagian dari likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan efisiensi bank. Rasio-rasio di uji beda dengan menggunakan t-test yang membandingkan antara tahun 2019 dan tahun 2020. Hasil menunjukkan penurunan yang kuat di bagian profitabilitas dan efisiensi. Bagian lain yaitu likuiditas dan solvabilitas menunjukkan pola yang sama dalam tingkat yang lebih kecil dan kurang berpengaruh.  

Banking is a crucial part of the economy of a country therefore economic instability that affects the banking system can have a major impact on the national economy. In 2020, major economic disruption will come from the global pandemic of Coronavirus. The fear of a similar crisis like in 1998 resurfaced. This study aims to figure out the effect of the global pandemic in 2020 of BUKU IV bank in Indonesia. Time scope of this study is limited to the first quarter of 2019 until the third quarter of 2020. This study will use the quarterly report of each bank that will group in their respective part of the ratio that measures liquidity, solvability, profitability, and efficiency. Each respective ratio will have an at – test between 2019 and 2020. Results of the test show a strong decline in profitability and efficiency. Other parts like liquidity and solvability have the same tendency with more little impact and are not very concerning. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>