Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135230 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maharani Diaz Indra Pratiwi
"Ai Qing adalah salah satu penyair terkemuka Tiongkok yang telah menghasilkan berbagai karya dari masa ke masa. Mulai dari masa setelah ia keluar dari penjara, setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, hingga setelah ia kembali dari pengasingannya. Namun ketiga era tersebut menghasilkan karya dengan gaya yang berbeda. Maka dari itu, tulisan ini akan meneliti karya-karya Ai Qing pada ketiga era tersebut. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana gaya dan bentuk puisi Ai Qing dari masa ke masa. Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan ekstrinsik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perubahan yang signifikan pada karya Ai Qing pada ketiga era tersebut. Perbedaan tersebut muncul karena adanya gejolak yang terjadi pada kehidupan Ai Qing. Selain itu, kondisi sosial politik di Tiongkok juga berpengaruh besar pada karya-karya yang ia hasilkan.

Ai Qing is one of China's leading poets who has produced various artworks from time to time. Starting from the time after he was released from prison, after the founding of the People's Republic of China, until after he returned from his exile. But the three eras turned out to produce artworks with different styles. Therefore, this paper will examine the artworks of Ai Qing in the three eras. The purpose of this paper is to find out the style and form of Ai Qing's poetry from time to time. The method that will be used in this research is a qualitative method while the approach used is extrinsic. The results of this research indicate a significant change in Ai Qing's work in the three eras. The difference arose because of the turmoil that occurred in Ai Qing's life. In addition, the socio-political conditions in China also greatly influenced the artworks he produced."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Betalina Intan Kartikaningrum
"Romantisme Modern di Cina berkembang pesat dalam masa kesusastraan modern yang diawali dengan terjadinya Revolusi Sastra pada tahun 1917. Revolusi Sastra ini antara lain menganjurkan Para penyair untuk menggunakan bahasa sehari-hari dalam karyanya. Salah satu penyair Cina yang beraliran Romantis modern ini adalah Ai Qing. Skripsi ini mengetengahkan beberapa puisi Ai Qing, kemudian puisi-puisi tersebut dianalisa untuk ditarik kesimpulan bahwa dalam puisi-puisi itu terkandung ciri-ciri Romantisme"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S12836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermin Leonny
"ABSTRAK
Sejak masa kanak-kanak, hidup Jiang Qing tidak bahagia. Ayahnya yang kejam dan sering berbuat sewenang-wenang terhadap ibunya, telah membuat Jiang Qing bertekad tidak akan menjadi wanita yang lemah seperti ibunya. Ia tumbuh menjadi seorang wanita yang pantang menyerah,pendendam, dan ambisius. Pernikahannyadengan Mao Zedong telah membuka jalan bagi Jiang-Qing untukmenunjukkan kekuasaannya. Revolusi Kebudayaan yang dilancarkan Mao untuk menyingkirkan lawan-lawan politiknya pada akhirnya dijadikan alat oleh Jiang Qing untuk membalaskan dendam pribadinya terhadap orang-orang yang pernah menghinanya. Tindakan pembersihan iniberlangsung dari tahun 1966 hingga tahun 1976. Ketika Mao Zedong wafat, kedudukan Jiang Qing mulai terancam. Pada bulan Oktober 1976, ia ditangkap dan dengan demikian berakhirlah dinastinya.

"
1996
S12882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Huang, Zunxian
Beijing : Zhongguo Qingnian Chubanshe, 2000
SIN 895.11 HUA r (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Karina Kelan
"Jiang Qing adalah salah seorang tokoh penting dalam sejarah Revolusi Cina. la adalah istri terakhir Mao Zedong, seorang pemimpin Cina yang berkuasa sejak awal terbentuknya Republik Rakyat Cina tahun 1949. Selain turut berkecimpung dalam bidang politik, peran terbesar yang dimainkan Jiang Qing adalah dalam bidang seni khususnya seni teater. Seni teater Cina mencakup berbagai macam mentuk seperti opera, musik, teater boneka dan lain-lain. Namun Jiang Qing mempunyai peranan besar dalam perkembangan opera, khususnya jenis Opera Beijing ( Jing ju ). Opera Beijing merupakan salah satu jenis seni teater yang paling populer di Cina. Jiang Qing melihat bahwa seni Opera Beijing ini dapat menjadi media yang efektif untuk menyampaikan pesan kepada penontonnya. Oleh karena itu ia kemudian berusaha merombak kaidah-kaidah asli dan Opera tersebut menjadi suatu bentuk seni Revolusioner yang tujuan utamanya agar dapat menyampaikan pesan-pesan dan pandangan Partai kepada masyarakat luas. Usaha Jiang Qing ini mendapat tantangan dari beberapa tokoh kebudayaan Cina yang berpengaruh pada saat itu. Pertentangan tersebut mencapai puncaknya pada tahun 1960-an khususnya pada masa Revolusi Kebudayaan yang berlangsung tahun 1966-1976. Namun pembahasan dalam karya tulis ini akan dibatasi pada tahun 1966-1969, yaitu tahun-tahun terpenting dari Revolusi Kebudayaan."
1987
S12857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Gabriella Meidiana Anggoro Putri
"Artikel ini bertujuan untuk memberikan analisis mendalam tentang seni AI, meneliti teknik, dampak, dan implikasinya bagi dunia seni. Membahas peran AI dalam proses kreatif, menyoroti bagaimana algoritma pembelajaran mesin dan model generatif digunakan untuk menghasilkan karya seni. Membahas implikasi seni AI bagi dunia seni. Mengeksplorasi dampak karya seni yang dihasilkan AI pada praktik artistik, yang menentang gagasan konvensional tentang hak cipta dan orisinalitas. Selain itu, Artikel ini juga mengkaji bagaimana pengamat, kritikus dan institusi mempersepsi seni AI, menyoroti hubungan antara AI dan kreativitas manusia. Pertimbangan etis seputar seni AI juga dieksplorasi dalam artikel ini, termasuk permasalahan bias dan diskriminasi, transparansi algoritmik, dan peran seniman dalam proses kreatif seni AI. Artikel ini menggunakan metode analisis konseptual. Didasari oleh konsep family resemblance yang dicetuskan oleh Ludwig Wittgenstein, yang membahas akan bagaimana kategorisasi itu penting dalam memahami sebuah konsep.

This article aims to provide an in-depth analysis of AI art, examining its techniques, impact and implications for the art world. Discusses the role of AI in the creative process, highlighting how machine learning algorithms and generative models are used to produce works of art. Discusses the implications of AI art for the art world. Explores the impact of AI-generated artwork on artistic practice, which defies conventional notions of copyright and originality. In addition, this article examines how observers, critics and institutions perceive AI art, highlighting the relationship between AI and human creativity. Ethical considerations around AI art are also explored in this article, including issues of bias and discrimination, algorithmic transparency, and the role of artists in the creative process of AI art. This article uses the method of conceptual analysis. Based on the concept of family resemblance that was coined by Ludwig Wittgenstein, who discusses how categorization is important in understanding a concept."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Made Rahayu Saptari Dewi
"Dalam budaya Cina, puisi seringkali dikaitkan dengan lukisan. Lukisan dan puisi menjadi bagian karya seni dan sastra yang banyak dihasilkan oleh seniman Cina, khususnya pada masa kedinastian. Keduanya tidak jarang ditemukan secara bersamaan, karena dalam karya lukis Cina klasik dapat ditemui guratan aksara berbentuk puisi. Pada awal masa Dinasti Qing (1644-1912), salah satu seniman yang menghasilkan karya lukis dengan guratan puisi didalamnya ialah Shi Tao (石涛). Meskipun demikian, tidak banyak referensi lukisan-lukisan klasik Shitao yang dapat ditemukan. Akan tetapi, penelitian ini berhasil memperoleh beberapa referensi lukisannya melalui pencarian pustaka di perpustakaan, bahkan melalui koleksi buku di kelenteng. Dari tiga lukisan karya Shitao yang diperoleh, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna puisi yang terdapat dalam beberapa lukisan karya Shi Tao serta bagaimana Shi Tao merepresentasikan karya seni dengan gaya lukis impresionismenya.

In Chinese culture, poetry is often associated with painting. Paintings and poems are part of works of art and literature that are produced by many Chinese artists, especially in the days of certainty. Both are not uncommon to be found simultaneously, because in classical Chinese painting we can find stylized characters in the form of poetry. At the beginning of the Qing Dynasty (1644-1912), one of the artists who produced paintings with poetry strokes in it was Shi Tao (石涛). However, there are not many references to Shitaos classic paintings that can be found. Nevertheless, this study succeeded in obtaining several references to his paintings through library searches in the library, even through book collections in temples. From the three paintings by Shitao obtained, this study aims to determine the meaning of poetry that contained in several paintings by Shi Tao as well as how Shi Tao represented his impressionistic artwork."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aninditta Septiani Putri
"ABSTRAK
Sejak terjadinya reformasi dalam bidang sastra, puisi pun mengalami perubahan. Puisi tidak hanya dipandang sebagai sumber sejarah, puisi baru mulai banyak yang berisi luapan perasaan penyair. Salah satu penyair yang menghasilkan karya-karya pada saat itu adalah Ai Qing. Ai Qing sebagai salah satu penyair kontemporer telah banyak mempublikasikan banyak puisi, salah satunya adalah ldquo;Da Yanhe mdash;Ibu Susuku rdquo; ??? mdash;???? , terbit pada tahun 1937. Penelitian ini memilih empat puisi Ai Qing, yaitu ldquo;Gerobak Dorong rdquo; ??? , ldquo;Petani rdquo; ?? , ldquo;Kehidupan rdquo; ?? , dan ldquo;Pohon rdquo; ? untuk dikaji. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran situasi zaman di dalam puisi tersebut dan kaitannya dengan peristiwa sejarah yang menjadi latarnya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-analitis dan kepustakaan, yaitu menganalisis situasi zaman di dalam puisi berdasarkan unsur intrinsiknya. Dari hasil analisis ke-empat puisi karya Ai Qing terlihat bahwa Ai Qing menunjukkan situuasi tanah airnya tercinta melalui diksi, majas, dan citraan tertentu di dalam puisi tertentu.

ABSTRACT
Since the reformation in literature, poem also change. Poem isn rsquo;t just as a history resources anymore, but also as a place for poets to show their feelings. One of the poet who published his works around that time is Ai Qing. Ai Qing is a contemporary poet who already wrote lots of poems, one of it was ldquo;Da Yanhe mdash;My Wet-Nurse rdquo; ??? mdash;???? , published at 1937. This research chose four poems by Ai Qing, there are ldquo;Handcart rdquo; ??? , ldquo;Farmer rdquo; ?? , ldquo;Life rdquo; ?? , ldquo;Tree rdquo; ? . The purpose of this research is to know how was the situation at that time as written in the poems and the relation of history events as their time settings. The research methods are describtive-analitycal and literature study. From the analyzation of the four poems, Ai Qing showed his country rsquo;s situation by using certain dictions, figure of speeches, and imagery."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"The people in devoloping countries typically live in rural area and work in agricultural sector. In 1992, around 66 % of those people live in rural area and 62% of labor force worked agriculturre, but they contribute only about 17 % of the GNP...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>