Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102308 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irma Widyasari
"Nyeri payudara dan puting payudara merupakan salah satu keluhan ibu menyusui yang paling sering dan merupakan penyebab utama sehingga ibu tidak dapat memenuhi durasi menyusui dari target dalam menyusui dan berhenti menyusui lebih awal. Faktor yang mempengaruhi nyeri selama menyusui terdiri dari faktor biologis yang diakibatkan dari infeksi dan faktor anatomi yang diakibakan dari masalah posisi dan pelekatan saat menyusui, masalah anatomi bayi, dan bentuk atau ukuran puting yang tidak normal. Intervensi digunakan untuk mengatasi nyeri pada daerah payudara adalah melakukan terapi kompres dengan lidah buaya (Aloe Vera). Intervensi yang diberikan dilakukan pada selama 30 menit sehari dua kali yaitu pada pagi dan sore. Karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada ibu postpartum yang mengalami nyeri pada daerah payudara selama menyusui dengan penerapan terapi kompres lidah buaya (Aloe Vera). Karya ilmiah ini menggunakan metode case study pada satu pasien di wilayah Puskesmas Pancoran Mas. Evaluasi dari intervensi didapatkan adanya penurunan skala nyeri dari sedang menjadi ringan dengan menggunakan Numeric Rating Scale dan pasien merasa lebih nyaman. Keterbatasan dari penelitian ini adalah intervensi yang diberikan baru diterapkan pada satu pasien.

Breast and nipple pain is one of the most frequent complaints of breastfeeding mothers and is the main cause so that mothers cannot meet the breastfeeding duration of the target in breastfeeding and stop breastfeeding early. Factors that affect pain during breastfeeding consist of biological factors resulting from infection and anatomical factors resulting from position and attachment problems while breastfeeding, infant anatomy problems, and abnormal nipple shape or size. The intervention used to treat pain in the breast area is to apply compress therapy with aloe vera (Aloe Vera). The intervention was given for 30 minutes twice a day, in the morning and evening. This paper aims to analyze nursing care for postpartum mothers who experience pain in the breast area during breastfeeding with the application of aloe vera (Aloe Vera) compress therapy. This scientific work uses the case study method on one patient in the Pancoran Mas Health Center area. Evaluation of the intervention found that there was a decrease in the pain scale from moderate to mild using the Numeric Rating Scale and the patient felt more comfortable. The limitation of this study is that the intervention was only applied to one patient. Keywords: Aloe Vera, compress, pain, postpartum"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siswati Setiasih
"Tanaman Aloe vera, lidah buaya, telah diketahui memiliki manfaat dan khasiat yang mengagumkan baik untuk kesehatan dan kosmetik, maupun sebagai bahan baku obat-obatan. Khasiat tersebut disebabkan karena lidah buaya selain mengandung vitamin, asam amino dan mineral, juga mengandung senyawa polisakarida seperti, mukopolisakarida (MPS) yang diduga merupakan komponen utama yang memiliki aktivitas biologik. Pada penelitian in! telah dilakukan analisis MPS yang terkandung dalam daun lidah buaya segar-dengan berbagai perlakuan yang dibandingkan dengan kandungan MPS dalam produk hasil olahannya (produk minuman sehat) baik secara kualitatif (FTIR, KLT, dan KCKT) maupuin kuantitatif (metode gravimetri dan Folin Wu). Hasil analisis mengarahkan pada dugaan adanya kandungan MPS yang dapat dipertahankan pada produk minuman tersebut. Kadar MPS dalam lidah buaya segar dengan perlakuan I. II, ill, IV. dan dalam produk minuman berturut-turut sebesar 0,34%; 0,20%; 0,32%; 0,81%; dan 0,28%. Sedangkan, kadar gula pereduksi yang terkandung dalam lidah buaya segar dengan perlakuan I, II, III, IV sena produk minuman berturut-turut adalah sebesar 16,83%; 17.62%; 20,20%; 20,49 %, dan 19,01%."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
SAIN-11-2-2006-25
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurfadilah
"Tanaman lidah buaya (Aloe barbadensis Mill, atau Aloe vera Linn),
sudah sangat akrab dengan masyarakat kita, karena tanaman ini sering
dijumpai di haiaman rumah kita. Tanaman ini dibagi menjadi dua bagian
dasar yaitu bagian gel dan latex. Gel lidah buaya merupakan bagian dalam
daun lidah buaya yaitu daging daun yang berbentuk seperti jelly dan
berwarna bening. Latex aloe vera umumnya disebut sebagai "juice Aloe",
merupakan getah yang keluar dari sel perisiklik tepat di bawah kulit luar Aloe
vera.
Dari penelitian-penelitian yang dilakukan diketahui bahwa salah satu
zat aktif yang terkandung dalam tanaman ini, yaitu aloin yang bermanfaat
bagi kesehatan, terutama untuk mengobati sakit lambung atau maag, mengatasi konstipasi dan berguna untuk mempercepat reaksi oksidasi etanol
dalam tubuh.
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi aloin dan menganalisis
kandungannya dalam getah tanaman Aloe vera yang di dasarkan atas
analisis kualitatif dan kuantltatif, seperti ujl KLT, FT-IR, dan HPLC. Anaiisis
ini dilakukan terhadap dua sampel hasil isolasi dengan dua metode yang
berbeda.
Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa di dalam tanaman lidah buaya
terdapat senyawa aloin, dan diketahui bahwa kadar aloin pada getah dengan
menggunakan metode pertama (freeze-drying) sebesar ^,87%. Sedangkan
kadar aloin pada getah dengan metode kedua (ekstraksi dengan etil asetat)
lebih kecil yaitu 0,49%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Dinda Istikomah
"Pembengkakan payudara menjadi salah satu manifestasi klinis ibu postpartum yang sering muncul. Di Indonesia rata-rata 5% ibu postpartum mengalami masalah ini. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada Ibu R (20 tahun) status paritas P1A0, postpartum hari ke-9 dengan masalah pembengkakan payudara. Intervensi yang dilakukan yaitu pemberian kompres kol sehari 2 kali selama 4 hari. Hasil observasi didapatkan adanya penurunan nyeri dari skala VAS 8 menjadi skala VAS 1 dan perubahan kondisi payudara dengan menggunakan instrumen Six Poin Engorgement Self-rated (SPES), dari skala 5 menjadi skala 1. Berdasarkan hasil penelitian ini, kol (Brassica oleracea var capitata) memiliki efektivitas untuk mengatasi masalah pembengkakan payudara. Selain kol terdapat berbagai cara yang dapat digunakan, dari hasil penelitian ini diharapkan akan muncul penelitian lain yang lebih bervariasi. Kata kunci: Bendungan ASI, kompres kol, pembengkakan payudara.

Breast engorgement is one of the most common clinical manifestations of postpartum mothers. In Indonesia, an average of 5% of postpartum mothers experience this problem. This study was conducted to analyze nursing care in NY. R (20 years) with P1A0, 9th day postpartum with breastfeeding problems. The intervention was giving cabbage compresses 2 times a day for 4 days. The results of observations showed a decrease in pain from the VAS 8 scale to the VAS 1 scale and changes in breast condition using the Six Points Engorgement Self-rated (SPES) instrument, from a scale of 5 to a scale of 1. Based on the results of this study, cabbage (Brassica oleracea var capitata) has effectiveness in overcoming the problem of breast milk accumulation. Apart from cabbage, various ways can be used. From the results of this study, it is hoped that other, more varied studies will emerge. Keywords: Breast engorgement, breast milk, cabbage leaf."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Merlia Metsa Riyani
"Nyeri merupakan keluhan paling umum pada ibu post seksio sesarea akibat insisi jaringan yang berdampak pada mobilisasi, kemampuan menyusui, dan nyeri yang berkelanjutan. Manajemen nyeri non- farmakologis menggunakan teknik relaksasi benson dan terapi musik dilakukan dua kali sehari selama tiga hari pada ibu post seksio sesarea. Tujuan studi kasus ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan asuhan keperawatan pada ibu postpartum dengan penerapan teknik relaksasi benson dan terapi musik untuk mengurangi intensitas nyeri post seksio sesarea. Metode penulisan yang digunakan adalah studi kasus keperawatan dengan menggunakan satu pasien dengan status paritas P2A1 di Rumah Sakit Universitas Indonesia. Dengan penerapan teknik relaksasi benson dan terapi musik pada ibu post seksio sesarea, hasil menunjukkan terdapat penurunan intensitas nyeri secara signifikan yang dibuktikan penurunan skala 7 (nyeri sangat berat) menjadi skala 2 (nyeri ringan) dari 10. Temuan lain didapatkan klien merasakan lebih dapat mengontrol nyeri, rileks, dan merasa lebih tenang. Rekomendasi penerapan teknik relaksasi benson dan terapi musik pada ibu post seksio sesarea untuk mengurangi nyeri. di rumah sakit.

Pain is the most common complaint among mothers after cesarean section due to tissue incision, which affects mobility, breastfeeding abilities, and persistent pain. Non-pharmacological pain management using benson relaxation therapy and music therapy is conducted twice a day for three days for post-cesarean section mothers. The purpose of this case study is to analyze the implementation of nursing care for postpartum mothers with the application of benson relaxation techniques and music therapy to reduce the intensity of post-cesarean section pain. The writing method used is a nursing case study using a single patient with parity status P2A1 at the University of Indonesia Hospital. With the application of benson relaxation techniques and music therapy in post-cesarean section mothers, the results show a significant reduction in pain intensity, evidenced by a decrease from scale 7 (very severe pain) to scale 2 (mild pain) out of 10. Other findings include the client feeling more in control of pain, more relaxed, and calmer. Recommendations for the application of benson relaxation therapy and music therapy in post-cesarean section mothers to reduce pain in hospitals.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dennti Kurniasih MZ
"Diabetes mellitus menjadi ancaman serius bagi manusia. Kulit xerosis merupakan komplikasi diabetes mellitus yang sering terjadi. Pemberian pelembab pada kulit pasien diabetes mellitus perlu dilakukan untuk mencegah komplikasi lanjutan. Belum ada penelitian yang menelaah manfaat aloe vera terhadap status hidrasi kulit xerosis penyandang diabetes mellitus.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelembab mengandung ekstrak aloe vera 5% terhadap status hidrasi kulit xerosis pasien diabetes mellitus. Penelitian ini adalah randomized controlled trial (RCT) double blinding dengan rancangan penelitian menggunakan time series design terhadap 93 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Setiap responden diukur status hidrasi stratum corneum sebelum diberikan aplikasi pelembab dan setelah diberikan aplikasi. Pengukuran posttest dilakukan 1 jam, 2 jam, 3 jam, dan 7 hari kemudian. Analisis data menggunakan uji wilcoxon signed rank test, independent t-test, dan Anova.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara nilai status hidrasi pretest dan posttest baik pada kelompok kontrol maupun intervensi. Pelembab yang mengandung ekstrak aloe vera 5% secara signifikan meningkatkan status hidrasi kulit lebih tinggi dibandingkan pelembab kontrol. Pengamatan terhadap selisih nilai status hidrasi antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi menunjukkan bahwa mean difference kelompok intervensi lebih besar dibandingkan kelompok kontrol. Pelembab yang mengandung ekstrak aloe vera 5% lebih efektif untuk perawatan kulit xerosis penyandang DM dan dapat menjadi pilihan terapi perawatan masalah kulit tersebut.

Diabetes mellitus is a serious threat to humans. Xerosis is a skin complication of diabetes mellitus that often occurs. Giving moisturizers to the skin of patients with diabetes mellitus needs to be done to prevent further complications. There are no studies that examine the benefits of aloe vera on the xerosis skin hydration status of people with diabetes mellitus.
This study aimed to determine the effect of moisturizers containing 5% aloe vera extract on the skin hydration status of xerosis patients with diabetes mellitus. This study was a double blinding randomized controlled trial (RCT) using time series design on 93 respondents with a sampling technique using consecutive sampling. Each respondent measured the hydration status of the stratum corneum before being given a moisturizing application and after being given the application. Posttest measurements were carried out 1 hour, 2 hours, 3 hours, and 7 days later. Data analysis using Wilcoxon signed rank test, independent t-test, and Anova.
There were significant differences between the values of the pretest and posttest hydration status in both the control and intervention groups. Moisturizers containing aloe vera extract 5% significantly improve skin hydration status better than controls. Observations on the difference in the value of hydration status between control group and intervention group showed that the mean difference of the intervention group was greater than control group. Moisturizers containing aloe vera extract 5% are effective for xerosis skin care for patients with diabetes mellitus and can be a therapeutic choice for treating skin disorders.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53129
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvy Tamara Winata
"ABSTRAK
Pemberian ASI Eksklusif di DKI Jakarta masih perlu di promosikan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi terutama selama pandemi Covid-19. Faktor yang memengaruhi ibu postpartum dalam menyusui  diantaranya adalah nyeri saat menyusui serta perasaan kurangnya produksi ASI yang dapat menyebabkan  ibu berhenti menyusui.  Tujuan dari penulisan ini adalah  untuk menganalisis asuhan keperawatan pada Ibu postpartum guna meningkatkan pemberian ASI selama pandemi Covid-19. Metode yang digunakan adalah case study pada pasien puskesmas Kecamatan Ciracas yang mengalami nyeri payudara dan perasaan ASI kurang. Salah satu intervensi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memberikan therapeutic breast massage (TBM). Hasil evaluasi penerapan intervensi TBM menunjukan penurunan nyeri saat menyusui dan peningkatan kepercayaan diri klien dalam melanjutkan pemberian ASI secara eksklusif. Direkomendasikan pemberian  Intervensi   TBM pada ibu menyusui untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi selama masa pandemi.

ABSTRACT
Exclusive breastfeeding in DKI Jakarta still needs to be promoted to improve the welfare of mothers and babies during the Covid-19 pandemic. There are many factors that influence the ability of postpartum mothers in breastfeeding such as breast pain and lack of breast milk, which if not given proper intervention, will cause the mother to stop their breastfeeding and replace it with formula milk. The purpose of this paper is to analyze the nursing care of postpartum mothers in order to increase their breastfeeding practice during the Covid-19 pandemic. This research used a case study research metode and held in one of the Ciracas subdistrict health center. The participant is a patient who experienced breast pain and lack of breast milk. One of the interventions used to overcome those problems was by providing therapeutic breast massage (TBM). After doing the intervention, the application of TBM interventions could decrease breast pain and increase patient confidence. Therefore, TBM interventions could be given to breastfeeding mothers to improve the welfare of mothers and babies during this pandemic."
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Almaniera Athaya Lovita Zahra
"ASI eksklusif sebagai sumber nutrisi utama yang dibutuhkan untuk bayi baru lahir dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Pemberian ASI eksklusif pada bayi dengan ibu yang terkonfirmasi Covid 19 mengalami hambatan yang disebabkan prosedur rawat pisah dan terapi antiviral yang diberikan. Kondisi demikian dapat menimbulkan permasalahan dalam menyusui khususnya terkait produksi ASI seperti pengaruh kondisi kesehatan fisik yang terpapar Covid 19, stress yang dirasakan, dan frekuensi ASI yang diberikan berdampak pada ASI yang dikeluarkan sedikit, payudara terasa penuh, bengkak, serta nyeri. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis hasil intervensi yang berfokus untuk meningkatkan stimulus produksi ASI melalui kompres hangat dan masase payudara pada Ny. S postpartum isolasi ruang rawat inap Covid 19, RSUI. Hasil dari evaluasi intervensi menunjukkan dampak positif dengan peningkatan produksi ASI pada ibu dan pengosongan payudara menjadi maksimal sehingga dapat meningkatkan rasa nyaman, serta secara tidak langsung mengurangi rasa khawatir ibu terkait ketidakcukupan ASI dalam pemenuhan nutrisi bayi dan risiko komplikasi yang muncul. Berdasarkan manfaat yang diperoleh dapat dirasakan langsung oleh pasien, diharapkan asuhan keperawatan secara mandiri mampu dilakukan dan ditingkatkan dalam memberikan stimulus peningkatan produksi ASI pada ibu menyusui.

Exclusive breastfeeding is the main nutrition for newborns for their development and growth. Exclusive breastfeeding for infants with mothers who are confirmed to have COVID-19 can be affected due to the separation procedures and antiviral regimen. This conditions can cause problems in breastfeeding, especially related to breast milk production, such as the influence of physical health conditions exposed to Covid 19, the stress felt, and the frequency of breast milk given which has an impact on the amount of milk that is secreted, breasts feel full, swollen, and painful. This case study aims to analyze the results of an intervention that focuses on increasing the stimulation of breast milk production through warm compresses and breast massage on Ny. S postpartum isolation of the Covid 19 . The results of the intervention evaluation showed a positive impact by increasing the mother's milk production and maximal emptying of the breast so that it could increase comfort, and indirectly reduce the mother's worry regarding insufficient breast milk in fulfilling infant nutrition and the risk of complications that arise. Based on the benefits obtained can be felt directly by the patient, it is hoped that independent nursing care can be carried out and improved in providing a stimulus to increase milk production for breastfeeding mothers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Ayu Marcelina
"Periode postpartum merupakan periode kritis pada kesehatan maternal. Peningkatan prevalensi persalinan gemelli menjadi tantangan tersendiri bagi perawat maternitas untuk memberikan asuhan yang paripurna. Studi kasus dilakukan dengan fokus penerapan teori Self Care dan Unpleasant Symptoms (TOUS) pada asuhan keperawatan ibu postpartum dengan gemelli. Aplikasi teori difokuskan pada kelima kasus yang berfokus pada pengkajian gejala ketidaknyamanan dan kemampuan perawatan diri ibu postpartum dengan gemelli. Intervensi keperawatan yang optimal dan sesuai dapat membantu klien mencapai kemandirian dalam perawatan diri sendiri dan pencapaian kenyamanan pada periode postpartum. Ibu postpartum dengan gemelli harus memiliki self dan time management yang baik agar perawatan postpartum menjadi optimal.

Postpartum period is a critical period of maternal health. Inreasing prevalence of twin delivery is a challenge for maternity nurse to serve holistic care. Case study is applied with focus on the application of Self Care theory and Theory of Unpleasant Symptoms (TOUS) on nursing care in postpartum women with twin. The application of Self Care and TOUS effectively applied to five cases that focused on identification unpleasant symptoms and self care ability of postpartum women with twin. Optimum and appropriate interventions could help client to receive self care independently and feel comfort during postpartum period. Postpartum mother with twin should have appropriate self and time management so that optimum postpartum self care will be reached."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sukma Mauliddinah
"Postpartum adalah masa setelah plasenta lahir sampai dengan alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil yang secara normal berlangsung selama 6 minggu. Kondisi yang sering dialami oleh ibu postpartum yaitu luka perineum yang merupakan robekan pada daerah perineum yang terjadi karena robekan spontan ataupun tindakan episiotomi saat proses persalinan. Luka perineum tersebut menimbulkan nyeri yang mengarah pada gangguan rasa nyaman selama periode postpartum. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis masalah ibu postpartum dengan luka perineum menggunakan metode studi kasus. Kasus nyata terjadi pada Ny.A (24 tahun) yang melahirkan bayi keduanya secara spontan dengan luka perineum akibat robekan spontan saat proses persalinan sehingga mengeluhkan masalah ketidaknyamanan pasca partum. Pada saat pengkajian 12 jam postpartum, klien mengeluh tidak nyaman karena luka perineum yang terasa nyeri dengan skala nyeri 6, didukung dengan data ekspresi wajah meringis dan peningkatan tekanan darah. Intervensi yang diberikan adalah perawatan kenyamanan dengan tindakan pemberian kompres dingin pada luka perineum. Implementasi pemberian kompres dingin dilakukan dalam tiga kali pertemuan dengan durasi tiap pertemuan yaitu 30 menit, dan dievaluasi melalui ungkapan derajat kenyamanan klien terkait tingkat nyeri perineum menggunakan Numeric Pain Rating Scale. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan derajat kenyamanan dan penurunan tingkat nyeri perineum. Peneliti menyimpulkan bahwa penerapan terapi pemberian kompres dingin pada luka perineum efektif dalam meningkatkan derajat kenyamanan serta mengurangi tingkat nyeri perineum pasca persalinan. Pemberian kompres dingin ini dapat dijadikan salah satu pilihan intervensi dalam pemberian asuhan keperawatan maternitas pada ibu postpartum dengan luka perineum.

Postpartum is a period from delivering placenta to recovering reproductive organ as before pregnancy which normally lasts for 6 weeks. Common condition which is often experienced by postpartum mothers is perineal wound as trauma on perineal area that occur due to spontaneous tear or episiotomy during labor. Perineal wound causes pain that leads to impaired comfort during postpartum period. This study is conducted to analyze problems of postpartum mothers with perineal injury using a case study method. A real case occurred in Mrs. A (24 years old) who gave birth to her second baby spontaneously with a perineal wound due to a spontaneous tear during the delivery process, then she complained about postpartum discomfort. When doing assessment on 12 hours postpartum, the client complained of discomfort because of perineal pain with a pain scale of 6, supported by data on facial expression and increased blood pressure. Intervention given is comfort care by giving cold compress on perineal wound. Implementation of giving cold compresses was carried out in three days with the duration of 30 minutes, and evaluated through comfort degree related to level of perineal pain using Numeric Pain Rating Scale. The result showed an increase in client's comfort degree and a decrease in pain level. The researcher concludes that application of cold compress on perineal wound is effective in increasing comfort degree and reducing perineal pain level. This cold compress can be used as an intervention option in providing maternity nursing care for postpartum mothers with perineal injury."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>