Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158182 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mulida Arifiati
"Operasi CABG merupakan salah satu penanganan bedah pada PJK dan meningkatkan kualitas pasien kehidupan baik. Namun pasien yang telah menjalani CABG tetap berisiko untuk kejadian iskemik. Pencegahan sekunder kardiovaskular memainkan peran penting untuk mempertahankan jangka panjang patensi cangkok, memperlambat proses aterosklerotik, dan mencegah hasil kardiovaskular yang merugikan. Perubahan perilaku dipengaruhi oleh keyakinan seseorang untuk berubah dan dukungan disekitarnya. Keyakinan yang dianggap berpengaruh terhadap pola perubahan perilaku adalah perceived benefit dan perceived barrier. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan perceived benefit, perceived barrier dan dukungan sosial terhadap perawatan diri pasien setelah operasi CABG. Metode: desain cross-secrtional, dengan jumlah sampel 75 responden, kriteria inklusi: Pasien operasi CABG lebih dari 6 bulan, Usia lebih dari 30 tahun, Hasil analisis terdapat empat hubungan yang bermakna terhadap perawatan diri, didapatkan pendidikan nilai p 0,015, perceived benefit  nilai p 0,001, perceived barrier dengan nilai p 0,004 , dan dukungan sosial nilai p 0,000. Dan hasi tidak bermakna pada usia nilai p 0.631 dan pengetahuan nilai p 0.418 Jenis kelamin nilai p 0,357. Kesimpulan : terdapat hubungan yang bermakna anatara perceived benefit, perceibved barrier, dan dukungan sosial terhadap perawatan diri pasien setelah operasi CABG

CABG surgery is one of the surgical treatments for CHD and improves the patient's quality of life. However, patients who have undergone CABG remain at risk for ischemic events. Cardiovascular secondary prevention plays an important role in maintaining long-term graft patency, slowing the atherosclerotic process, and preventing adverse cardiovascular outcomes. Behavior change is influenced by a person's belief to change and support around him. The beliefs that are considered to have an effect on the pattern of behavior change are perceived benefits and perceived barriers. The purpose of this study was to determine the relationship of perceived benefit, perceived barrier and social support to patient self-care after CABG surgery. Methods: cross-sectional design, with a sample of 75 respondents, inclusion criteria: CABG surgery patients more than 6 months, age more than 30 years, the results of the analysis there are four significant relationships with self-care, education p value is 0.015, perceived benefit value p 0.001, perceived barrier with p value 0.004 , and social support p value 0.000. not significant, namely age p value 0.631 and knowledge p value 0.418 Gender p value 0.357. Conclusion: there is a significant relationship between perceived benefit, perceived barrier, and social support for patient self-care after CABG surgery."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Puspita Sari
"Kejadian penyakit kulit pada santri di pondok pesantren masih banyak terjadi. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya tingkat pengetahuan santri mengenai kebersihan diri dan lingkungan sehingga dapat berpengaruh terhadap perilaku perawatan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan kebersihan diri dan lingkungan dengan perilaku perawatan diri santri di pondok pesantren X Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan 107 sampel yang diambil menggunakan stratified random sampling. Penelitian ini juga menggunakan lembar observasi mengenai sanitasi lingkungan untuk mendukung hasil penelitian. Analisis statistik menggunakan chi-square mendapatkan bahwa tingkat pengetahuan kebersihan diri dan lingkungan memiliki hubungan yang sangat bermakna dengan perilaku perawatan diri p=0,001; OR=5,924. Penelitian ini merekomendasikan agar perawat dapat meningkatkan pengetahuan kebersihan diri dan lingkungan melalui promosi kesehatan berupa penyuluhan kesehatan.

The incidence of skin diseases in students at boarding schools is still common. It was because the students have poor knowledge about personal hygiene and environment so it can affect the behavior of self care. Research aimed to analize relationship between level of knowledge of personal hygiene and environment with Self Care in Students at Boarding School X Bogor Regency. The research used design cross sectional with 107 samples which is chosen by stratifed random sampling. This research also used an observation sheet on environmental sanitation to support the research results. Statistic analized used chi square with the result that level of knowledge of personal hygiene and environment had correlation with self care practice p 0,001 OR 5,924. This study recommended the nurses to improved the knowledge of personal hygiene and environment with heath promotion in order to avoid skin disease."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Rahmawati
"DM tipe 2 memiliki pengaruh cukup besar terhadap seluruh aspek kehidupan klien serta memiliki risiko terjadinya berbagai komplikasi yang dapat mengancam jiwa. Self-care diyakini mampu mempertahankan dan meningkatkan status kesehatan klien DM serta mencegah terjadinya komplikasi. Selain perhatian dan kasih sayang klien DM juga membutuhkan informasi terkait penyakit DM dari lingkungan sekitarnya termasuk keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan informasi keluarga dengan self-care klien DM tipe 2 di Kelurahan Ambarketawang Yogyakarta. Desain penelitian menggunakan analitic correlation dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dukungan informasi keluarga dan self-care kepada 119 responden. Hasil menunjukkan bahwa dukungan informasi keluarga memiliki hubungan kuat dan positif dengan self-care klien DM tipe 2 p value: 0,000 . Peningkatan dukungan informasi keluarga dianjurkan guna meningkatkan status kesehatan klien DM.

DM type 2 has a considerable influence on all aspects of a client 39 s life as well as having the risk of complications that can be life threatening. Self care is believed to be able to maintain and improve the health status of the DM client and prevent complications. DM client also requires information related to DM disease of the surrounding environment, including the family. This study aims to determine the relationship of the family with information support self care clients type 2 diabetes in Ambarketawang Yogyakarta. The study design using analytic correlation with cross sectional approach. The data collection was conducted using questionnaires family support and self care to 120 respondents. The results show that the support of family information has a strong and positive relationship with self care clients with type 2 diabetes p Value 0,000 . Improved the support of family information is recommended in order to improve the health status of the DM client.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48291
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ermelinda Toyo Legu
"Latar Belakang. Perawatan diri merupakan aktivitas yang dilakukan pasien yang bertujuan untuk memelihara kesehatan, mencegah penyakit, memantau gejala, dan mengevaluasi efek pengobatan. Berbagai masalah psikologis pasien kanker terjadi akibat progresivitas kanker maupun pengobatan yang dijalankan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres, kecemasan dan depresi terhadap perawatan diri pada pasien kanker yang menjalani terapi. Metode. Desain penelitian yang digunakan adalah metode desain korelasional melalui pendekatan cross sectional study dengan smapel yang didapatkan sebanyak 171 pasien . Hasil analisis data bivariat menggunakan uji chi-square dengan p value= 0,024 < 0,05 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara stres, kecemasan dan depresi terhadap perawatan diri pasien kanker yang menjalani terapi, Hasil analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik didapatkan stress, kecemasan dan depresi merupakan faktor yang mempengaruhi perawatan diri pasien kanker setelah dikontrol oleh tingkat ketergantungan, dukungan sosial dan self-efficacy dengan nilai OR 2.57. Hasil dari penelitian ini diharapkan adanya pengembangan intervensi psikologis demi meningkatkan perawatan diri pasien kanker dengan mempertimbangkan tingkat ketergantungan, dukungan sosial dan self- efficacy

Background. Self-care is an activity carried out by patients aimed at maintaining health, preventing disease, monitoring symptoms, and evaluating the effects of treatment. Various psychological problems in cancer patients occur due to the progress of the cancer and the treatment being carried out. Objective. This study aims to determine the relationship between stress, anxiety and depression on self-care in cancer patients undergoing therapy. Method. The research design used was a correlational design method using a cross sectional study approach with a sample of 171 patients. Results. Bivariate data analysis using the chi-square test with p value = 0.024 < 0.05, meaning that there is a significant relationship between stress, anxiety and depression on self-care for cancer patients undergoing therapy. The results of multivariate analysis using the logistic regression test showed that stress, anxiety and depression is a factor that influences self-care in cancer patients after being controlled by the level of dependency, social support and self-efficacy with an OR value of 2.57. The results of this research are expected to develop psychological interventions to improve self-care for cancer patients by considering the level of dependency, social support and self-efficacy"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Hidayati
Jakarta: Kencana, 2013
610.73 WAH m (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pandan Enggarwati
"Penderita diabetes tipe 2 berisiko mengalami depresi yang secara negatif memengaruhi penurunan aktivitas perawatan diri. Bukti terbaru menunjukkan dukungan sosial bermanfaat dalam menurunkan risiko depresi dan meningkatkan aktivitas perawatan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek mediasi dukungan sosial antara hubungan gejala depresi terhadap aktivitas perawatan diri penderita diabetes tipe 2 melalui pendekatan cross sectional pada 94 responden. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan komplikasi penyakit diabetes tipe2 signifikan memengaruhi aktivitas perawatan diri (p=0,000; R2=0,515). Hasil analisis jalur dan tes sobel menunjukkan bahwa dukungan sosial memediasi efek secara signifikan pada hubungan gejala depresi terhadap aktivitas perawatan diri (z=-0,162 > ttabel 1.96; pengaruh langsung -0,499; pengaruh tidak langsung= -0,0789; total efek=40,3%). Skrining gejala depresi dan intervensi yang melibatkan dukungan sosial perlu dilakukan pada pasien diabetes tipe 2 yang dicurigai mengalami penurunan aktivitas perawatan diri.
People with type 2 diabetes are at risk of experiencing depression which which affects in self-care activities. Recent evidence shows that social support is beneficial in reducing the risk of depression and positively affect the increase in self-care activities. This study aims to determine the mediating effect of social support on the relationship between depressive symptoms and self-care activities of people with type 2 diabetes through a cross sectional approach on 94 respondents. The results of multiple linear regression analysis showed that complications of type 2 diabetes significantly affects activities related to depression treatment (p = 0,000; R2 = 0.515). The results of path analysis and the sobel test show that social support significantly mediates the effect of relationship between depressive symptoms and self-care activities (z = -0,162> table 1.96; direct effect -0,499; indirect effect = -0,0789; total effect = 40, 3%). Screening for depressive symptoms and interventions which involves social support are strongly suggested for patients with type 2 diabetes who are suspected of showing decline in self-care activities."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Gilang Pamungkas
"Pendahuluan: Ners spesialis merupakan seorang perawatan dengan pengetahuan dan keterampilan tingkat lanjut, terdidik melebihi tingkat perawat umum atau khusus dalam membuat keputusan yang kompleks dengan pendekatan sistem untuk mempengaruhi perawatan optimal di Layanan Kesehatan. Metode: Karya ilmiah ini menggunakan pendekatan asuhan keperawatan dengan teori defisit perawatan diri, EBN, dan inovasi keperawatan. Hasil: Teori defisit perawatan diri dapat diterapkan pada pasien dengan Lutembacher Syndrome karena meningkatkan kemandirian pasien. Diskusi: Teori defisit perawatan diri dapat diterapkan kepada pasien kardiovaskular di Pelayanan Kesehatan. Kesimpulan: Pelayanan kesehatan perlu memperhatikan terkait dengan perawatan diri pasien sehingga mereka dapat melakukan perawatan secara mandiri dan mencegah readmission.

Introduction: A specialist nurse is a nurse with advanced knowledge and skills, educated beyond the level of a general or specialized nurse in making complex decisions with a systems approach to influence optimal care in Health Services. Method: This scientific work uses a nursing care approach with self-care deficit theory, EBN, and nursing innovation. Results: Self-care deficit theory can be applied to patients with Lutembacher Syndrome because it increases patient independence. Discussion: Self-care deficit theory can be applied to cardiovascular patients in Health Services. Conclusion: Health services need to pay attention to patient self-care so that they can carry out treatment independently and prevent readmissions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gunadi
"Keperawatan sebagai suatu profesi dituntut untuk memberiken pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Untuk menjamin kepercayaan ini praktek keperawatan harus dilandasi ilmu pengetahuan, menggunakan metodologi keperawatan dan berlandaskan etika keperawatan. Inti praktek keperawatan adalah pemberian asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan ditujukan kepada pasien yang tidak mampu, tidak tahu dan tidak mau, termasuk pasien dalam kondisi keterbatasan kemampuann untuk melakukan pergerakan. Asuhan keperawatan yang perlu diberikan pada pasien dengan keterbatasan pergerakan diantaranya adalah perawatan diri, sehingga kesejahteraan dan kenyamanan pasien dapat dipertahanka.n Namun pada kenyataannya hal ini belum diterapkan secara optimal, sehingga menambah permasalahan kesehatan baru bagi pasien
Memperhatikan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengidentifikasi tingkat pemenuhan kebutuhan perawatan diri yang dilakukan oleh perawat pada pasien yang imobilisasi. Pcnelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif pada 30 orang responden pasien yang dirawat di IRNA A Bedah Ortopedi RSUP Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data terhadap 30 kuesioner didapatkan hasil sebagai berikut : Dari 18 pertanyaan tentang pemenuhan perawatan diri, rata - rata pemenuhan perawatan diri yang diberikan berada pada nilai 0,995 - 1,885 yang artinya pemenuhan perawatan diri pada pasien berada pada rentang kurang baik sampai baik. Untuk pemenuhan mandi dan perawatan kulit, toileting, serta berpakaian dan tampil rapi sudah baik, sedangkan untuk pemenuhan perawatan kaki dan kuku, perawatan rambut dan perawatan mata masih kurang baik.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemenuhan perawatan diri yang dilakukan perawat belum optimal, sehingga perlu optirnalisasi pada masa mendatang. Apabila pemenuhan pcrawatan diri ini tidak dioptimalkan, maka pennasalahan yang timbul akibat imobilisasi temtama gangguan integritas mit akan tetap terjadi. Akibatnya akan menambah permasalahan kesehatan baru bagi pasien."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5060
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Widia Wati
"[ABSTRAK
Nama WidiaWatiNPM 1206195810Program Studi Ners Spesialis Keperawatan Medikal BedahJudul Penerapan Asuhan Keperawatan Model Self Care Orem pada Pasien Diabetes Melitus dengan Ulkus di RSUPN Cipto Mangunkusumo Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang terjadi karena kelainan sekresi insulin kerja insulin atau keduanya yang ditandai dengan Hiperglikemia Kondisi hiperglikemia yang tidak teratasi dapat menimbulkan berbagai komplikasi baik komplikasi akut maupun kronik Salah satu komplikasi kronik adalah ulkus diabetes Seiring dengan meningkatnya jumlah kejadian DM maka prevalensi ulkus diabetes akan meningkat juga Di Indonesia ulkus diabetes dan ganggren merupakan komplikasi diabetes yang paling banyak dirawat di rumah sakit Penanganan ulkus diabetes yang tidak optimal menyebabkan meningkatnya hari rawat inap Kondisi luka menimbulkan gangguan pemenuhan kebutuhan perawatan diri bagi pasien Perawat berperan penting dalam membantu pemenuhan Self Care pasien Untuk itu penerapan asuhan keperawatan model Self Care Orem berfokus pada kemampuan individu dalam melakukan tindakan perawatan mandiri mengenali dan mengatur kebutuhan perawatannya Penerapan Evidence Based Nursing adalah terapi Progressive Muscle Relaxation PMR dan latihan nafas merupakan latihan untuk meningkatkan kontrol glikemik dan menurunkan tingkat stress pada pasien DM tipe 2 Sedangkan Inovasi Keperawatan yang diberikan bertujuan meningkatkan Self Care dengan cara meningkatkan kemampuan pasien dalam Self Health Assessment Kata kunci Diabetes melitus Ulkus diabetes Model Self Care Orem ABSTRAK Nama WidiaWatiNPM 1206195810Program Studi Ners Spesialis Keperawatan Medikal BedahJudul Penerapan Asuhan Keperawatan Model Self Care Orem pada Pasien Diabetes Melitus dengan Ulkus di RSUPN Cipto Mangunkusumo Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang terjadi karena kelainan sekresi insulin kerja insulin atau keduanya yang ditandai dengan Hiperglikemia Kondisi hiperglikemia yang tidak teratasi dapat menimbulkan berbagai komplikasi baik komplikasi akut maupun kronik Salah satu komplikasi kronik adalah ulkus diabetes Seiring dengan meningkatnya jumlah kejadian DM maka prevalensi ulkus diabetes akan meningkat juga Di Indonesia ulkus diabetes dan ganggren merupakan komplikasi diabetes yang paling banyak dirawat di rumah sakit Penanganan ulkus diabetes yang tidak optimal menyebabkan meningkatnya hari rawat inap Kondisi luka menimbulkan gangguan pemenuhan kebutuhan perawatan diri bagi pasien Perawat berperan penting dalam membantu pemenuhan Self Care pasien Untuk itu penerapan asuhan keperawatan model Self Care Orem berfokus pada kemampuan individu dalam melakukan tindakan perawatan mandiri mengenali dan mengatur kebutuhan perawatannya Penerapan Evidence Based Nursing adalah terapi Progressive Muscle Relaxation PMR dan latihan nafas merupakan latihan untuk meningkatkan kontrol glikemik dan menurunkan tingkat stress pada pasien DM tipe 2 Sedangkan Inovasi Keperawatan yang diberikan bertujuan meningkatkan Self Care dengan cara meningkatkan kemampuan pasien dalam Self Health Assessment Kata kunci Diabetes melitus Ulkus diabetes Model Self Care Orem ABSTRACT Name WidiaWatiNPM 1206195810Study Program Postgraduate of Nursing Science programTitle Nursing care by Orem rsquo s self care model application for diabetes mellitus patient with diabetic ulcer in RSUPN Cipto Mangunkusumo Diabetes mellitus is metabolic disease because alter secretion act of insulin or both showed by hyperglycemia Hyperglycemia uncontrolled can cause complication either acute or chronic One of chronic complication is diabetic ulcer Increasing prevalence of diabetes could be assumed that could increase prevalence of diabetic ulcer either In Indonesia diabetic ulcer and gangrene were the most diabetes complication that was hospitalized Care of diabetic ulcer that was not optimal could cause length of stay LOS in hospital Diabetic ulcer could cause needs of self care demand disturbance for patient Nurse had important role in help self care demand for patient For that reason application of nursing care with self care Orem model focused on individual ability to do self care recognize and regulate care requirement Evidence Based Nursing about Progressive Muscle Relaxation PMR therapy and breathing exercise for enhance blood glucose control and reduce stress level in diabetes type 2 patient whereas nursing innovation purposed to enhance self care through increasing patient ability for Self Health Assessment Keywords Diabetes mellitus diabetic ulcer Orem rsquo s Self Care Model;ABSTRACT Name WidiaWatiNPM 1206195810Study Program Postgraduate of Nursing Science programTitle Nursing care by Orem rsquo s self care model application for diabetes mellitus patient with diabetic ulcer in RSUPN Cipto Mangunkusumo Diabetes mellitus is metabolic disease because alter secretion act of insulin or both showed by hyperglycemia Hyperglycemia uncontrolled can cause complication either acute or chronic One of chronic complication is diabetic ulcer Increasing prevalence of diabetes could be assumed that could increase prevalence of diabetic ulcer either In Indonesia diabetic ulcer and gangrene were the most diabetes complication that was hospitalized Care of diabetic ulcer that was not optimal could cause length of stay LOS in hospital Diabetic ulcer could cause needs of self care demand disturbance for patient Nurse had important role in help self care demand for patient For that reason application of nursing care with self care Orem model focused on individual ability to do self care recognize and regulate care requirement Evidence Based Nursing about Progressive Muscle Relaxation PMR therapy and breathing exercise for enhance blood glucose control and reduce stress level in diabetes type 2 patient whereas nursing innovation purposed to enhance self care through increasing patient ability for Self Health Assessment Keywords Diabetes mellitus diabetic ulcer Orem rsquo s Self Care Model;ABSTRACT Name WidiaWatiNPM 1206195810Study Program Postgraduate of Nursing Science programTitle Nursing care by Orem rsquo s self care model application for diabetes mellitus patient with diabetic ulcer in RSUPN Cipto Mangunkusumo Diabetes mellitus is metabolic disease because alter secretion act of insulin or both showed by hyperglycemia Hyperglycemia uncontrolled can cause complication either acute or chronic One of chronic complication is diabetic ulcer Increasing prevalence of diabetes could be assumed that could increase prevalence of diabetic ulcer either In Indonesia diabetic ulcer and gangrene were the most diabetes complication that was hospitalized Care of diabetic ulcer that was not optimal could cause length of stay LOS in hospital Diabetic ulcer could cause needs of self care demand disturbance for patient Nurse had important role in help self care demand for patient For that reason application of nursing care with self care Orem model focused on individual ability to do self care recognize and regulate care requirement Evidence Based Nursing about Progressive Muscle Relaxation PMR therapy and breathing exercise for enhance blood glucose control and reduce stress level in diabetes type 2 patient whereas nursing innovation purposed to enhance self care through increasing patient ability for Self Health Assessment Keywords Diabetes mellitus diabetic ulcer Orem rsquo s Self Care Model;ABSTRACT Name WidiaWatiNPM 1206195810Study Program Postgraduate of Nursing Science programTitle Nursing care by Orem rsquo s self care model application for diabetes mellitus patient with diabetic ulcer in RSUPN Cipto Mangunkusumo Diabetes mellitus is metabolic disease because alter secretion act of insulin or both showed by hyperglycemia Hyperglycemia uncontrolled can cause complication either acute or chronic One of chronic complication is diabetic ulcer Increasing prevalence of diabetes could be assumed that could increase prevalence of diabetic ulcer either In Indonesia diabetic ulcer and gangrene were the most diabetes complication that was hospitalized Care of diabetic ulcer that was not optimal could cause length of stay LOS in hospital Diabetic ulcer could cause needs of self care demand disturbance for patient Nurse had important role in help self care demand for patient For that reason application of nursing care with self care Orem model focused on individual ability to do self care recognize and regulate care requirement Evidence Based Nursing about Progressive Muscle Relaxation PMR therapy and breathing exercise for enhance blood glucose control and reduce stress level in diabetes type 2 patient whereas nursing innovation purposed to enhance self care through increasing patient ability for Self Health Assessment Keywords Diabetes mellitus diabetic ulcer Orem rsquo s Self Care Model, ABSTRACT Name WidiaWatiNPM 1206195810Study Program Postgraduate of Nursing Science programTitle Nursing care by Orem rsquo s self care model application for diabetes mellitus patient with diabetic ulcer in RSUPN Cipto Mangunkusumo Diabetes mellitus is metabolic disease because alter secretion act of insulin or both showed by hyperglycemia Hyperglycemia uncontrolled can cause complication either acute or chronic One of chronic complication is diabetic ulcer Increasing prevalence of diabetes could be assumed that could increase prevalence of diabetic ulcer either In Indonesia diabetic ulcer and gangrene were the most diabetes complication that was hospitalized Care of diabetic ulcer that was not optimal could cause length of stay LOS in hospital Diabetic ulcer could cause needs of self care demand disturbance for patient Nurse had important role in help self care demand for patient For that reason application of nursing care with self care Orem model focused on individual ability to do self care recognize and regulate care requirement Evidence Based Nursing about Progressive Muscle Relaxation PMR therapy and breathing exercise for enhance blood glucose control and reduce stress level in diabetes type 2 patient whereas nursing innovation purposed to enhance self care through increasing patient ability for Self Health Assessment Keywords Diabetes mellitus diabetic ulcer Orem rsquo s Self Care Model]"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Sofyan Prasetyo
"ABSTRAK
Hipertensi merupakan penyebab penyakit kardiovascular terbanyak. Hipertensi di
RSUD Kudus menempati peringkat tiga besar berdasarkan kunjungan pasien.
Tujuan penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan
self care management pada pasien hipertensi di RSUD Kudus. Desain
menggunakan survey analitik pendekatan cross sectional, teknik sampling yang
digunakan adalah pruporsive sampling dengan jumlah sampel 157. Analisis
statistik menggunakan chi square. Penelitian mendapatkan hasil bahwa efikasi
diri, dukungan sosial, pendidikan dan komplikasi memiliki hubungan bermakna
dengan self care management. Penelitian ini merekomendasikan untuk
meningkatkan efikasi diri dengan memperhatikan pendidikan san usia sehingga
self care management menjadi lebih baik.

ABSTRACT
Hypertension is the most of caused cardiovascular disease in the word and
Indonesia. Hypertension in RSUD Kudus had leather of third caued of visiting
patient The aims of research was identified factors associated with self-care
management in the patient with hypertension in RSUD Kudus. Design approach
used analytic cross sectional survey, techniques of sampling used purposive
sampling with 157 samples. Statistical analysis was used chi square. The result of
research obtained that self-efficacy; social support, education and complications
had significant relationships with self care management. The study recommended
to increase self efficacy by focusing to education and aged so, the self care
management by better."
2012
T31185
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>