Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52233 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M Naufal Muzakki Juliansyah
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku mahasiswa terhadap Kopinako dengan menggunakan 7Ps dari bauran pemasaran sebagai variabel indikator. Penelitian ini melibatkan 10 partisipan untuk diwawancarai. Pengumpulan data akan menggunakan wawancara semi terstruktur yang didasarkan pada protokol studi kasus. Penelitian ini menggunakan triangulasi lokasi dan anggota untuk validitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku konsumen terhadap Kopinako terutama dipengaruhi oleh faktor tempat yang bermitra dengan bukti fisik seperti aksesibilitas, suasana, arsitektur, dll. Sedangkan faktor berikut yang mempengaruhi perilaku konsumen Kopinako adalah faktor produk yang bermitra dengan harga. . Peneliti menemukan pola bahwa faktor tempat merupakan faktor yang mempengaruhi untuk menarik dan mempengaruhi niat konsumen seperti untuk belajar atau nongkrong. Sedangkan faktor produk dan harga merupakan faktor pendorong yang mempengaruhi konsumen apakah akan terjadi pembelian ulang atau tidak. Sesuai dengan hasil tersebut, pemasar dapat mengembangkan strategi pemasaran yang tepat dan alokasi sumber daya seperti berinvestasi di tempat sambil meningkatkan produk yang dapat membuat kedai kopi lebih unggul dari pesaing.

The purpose of this research is to study what factors that influences student’s behavior towards Kopinako using 7Ps of the marketing mix as the indicator variable. This research involves 10 participants to be interviewed. Data collection will using a semi-structured interview that is based on the study case protocol. This research uses a location and member triangulation for validity. The result showed that consumer behavior towards Kopinako mainly influenced by the place factor partnered with physical evidence such as the accessibility, the ambiance, the architecture, etc. while the following factor that influence the behavior of Kopinako consumer is the product factor partnered with the pricing. The researcher found a pattern that a place factor is the influencing factors to attract and influence consumer intention such as for studying or hanging out. While product and price factor are the drivers that influence consumer whether there will be a repeat purchase or not. Accordance to the result, marketers can develop appropriate marketing strategies and allocation of resources like investing on the place while improving the product that can make the coffee shop superior than competitors.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Salman Fauzan
"Melihat perubahan yang terjadi terhadap konsumen sebaiknya para pelaku usaha selalu melakukan pembaharuan terhadap cara mereka dalam memberikan penawaran kepada konsumen. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap penawaran sebuah produk dengan dua jenis penawaran yang dilakukan secara secara bersama sama yaitu bonus packs dan price discount. Penelitian ini mencoba untuk melihat apakah konsumen yang memiliki price consciousness tinggi memiliki kecenderungan sikap yang lebih positif terhadap penawaran produk dengan kombinasi low bonus pack dan high price discount (LBP HPD) dibandingkan dengan high bonus pack dan low price discount (HBP LPD). Penelitian akan menggunakan factorial design between subject 2x2 dengan bonus pack dan price discount sebagai stimulus penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsumen memiliki sikap yang lebih positif terhadap penawaran produk dengan kombinasi LBP HPD dibandingkan dengan HBP LPD. Lebih lanjut pembahasan hasil penelitian juga menunjukan sikap yang cenderung lebih positif terhadap penawaran dengan kombinasi LBP HPD karena efek dari price discount. Terakhir konsumen yang memiliki price consciousness yang tinggi tidak terbukti memiliki sikap yang lebih positif terhadap penawaran produk dengan kombinasi LBP HPD dibandingkan dengan HBP LPD sebaliknya konsumen dengan price consciousness rendah memiliki sikap yang lebih positif terhadap penawaran produk dengan kombinasi LBP HPD. Hasil temuan pada penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi produsen untuk lebih sering menawarakan produk dengan dua jenis penawaran secara sekaligus hal ini dapat meningkatkan value dan lebih menarik perhatian dari konsumen untuk membeli produk.

Seeing the changes that have occurred to consumers, business actors should always update their ways of making offers to consumers. This study aims to determine consumer attitudes towards the offer of a product with two types of offers made together, namely bonus packs and price discounts. This study also tries to see whether consumers who have high price awareness tend to have a more positive attitude towards product offerings with a combination of low bonus packs and high price discounts (LBP HPD) compared to high bonus packs and low price discounts (HBP LPD). The study will use a 2x2 factorial design between subjects with bonus packages and price discounts as a research stimulus. The results of the study show that consumers have a more positive attitude towards product offerings with the LBP HPD combination compared to the HBP LPD. Further discussion of the results of the study also showed that attitudes tended to be more positive towards offers with the LBP HPD combination because of the effect of price discounts. Finally, consumers who have high price consciousness are not proven to have a more positive attitude towards product offerings with the LBP HPD combination compared to the HBP LPD, conversely consumers with low price consciousness have a more positive attitude towards product offerings with the LBP HPD combination. The findings in this study can be used as a reference for manufacturers to start offering products more frequently with two types of offers simultaneously, this can increase value and attract more consumers to buy the product."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahrul Haetamy Ananto
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan strategi Marketing Public Relations PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF dalam mempromosikan instrument EBA Ritel. Dengan menggunakan strategi kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Penelitian ini menguraikan bagaimana strategi SMF dalam membangun citra pada kualitas serta pelayanan produknya. Penelitian ini berargumen bahwa SMF telah melakukan tiga strategi Marketing Public Relations yaitu push, pull dan pass. Ketiga aspek dalam strategi tersebut saling berpengaruh dalam mendukung efektivitas kegiatan marketing komunikasi dalam membentuk awareness baik kepada produk maupun korporasi. Perencanaan pengemasan program komunikasi yang selaras dengan tujuan pemasaran produk serta arah kebijakan perusahaan menjadi penting dalam menciptakan efektivitas strategi Marketing Public Relations untuk membentuk citra produk investasi yang terpercaya, aman, menguntungkan dan mudah dipahami publik.

The aims from this study are to explain the implementation of the Marketing Public Relations strategy of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) or SMF in promoting RMBS Retail By using a descriptive qualitative strategy with a case study method. This study describes how SMF's strategy in building an image on the quality and service of its products. This study argues that SMF has implemented three Marketing Public Relations strategies, namely push, pull and pass. The three aspects of the strategy influence each other in supporting the effectiveness of marketing communication activities in creating awareness for both products and corporations. Planning for packaging communication programs that are in line with product marketing objectives and the direction of company policies is important in creating an effective Marketing Public Relations strategy to form an image of investment products that are trusted, safe, profitable, and easily understood by the public.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aqilla Nasyia Maulidia
"Keadaan pasar yang semakin ramai membuat berbagai industri harus bersaing untuk mendapatkan perhatian dari konsumen dan pangsa pasar, termasuk industri makanan dan minuman. Cara yang dilakukan perusahaan untuk membeli produk mereka adalah dengan membuat strategi pemasaran. Salah satu jenis strategi pemasaran yang terkenal adalah strategi pemasaran nostalgia. Pendekatan pemasaran nostalgia terbagi menjadi dua, yaitu nostalgia pada kemasan produk dan iklan nostalgia. Tujuan dari analisis ini adalah untuk membandingkan efektivitas dalam strategi pemasaran nostalgia pada kemasan produk dengan strategi pemasaran iklan nostalgia pada produk makanan. Analisis dilakukan melalui studi kepustakaan dari jurnal atau penelitian mengenai pemasaran nostalgia di industri makanan dan minuman selama satu dekade terakhir. Hasil analisis dipetakan ke dalam model perilaku konsumen nostalgia, yaitu reaksi emosional nostalgia, reaksi kognitif nostalgia dan reaksi perilaku nostalgia. Analisis menunjukkan bahwa pendekatan iklan nostalgia lebih efektif daripada nostalgia pada kemasan produk.
The increasingly crowded market conditions make various industries have to compete to get the attention of consumers and market share, including the food and beverage industry. Companies purchase their products by developing a marketing strategy. Nostalgic marketing is a marketing strategy that involves integrating elements of nostalgia into marketing activities. There are two types of nostalgic marketing approaches, nostalgia packaging and nostalgia advertising. The purpose of this analysis is to compare the effectiveness of nostalgia marketing on product packaging to nostalgia advertising marketing on food products. The analysis is carried out using journal articles or research on nostalgia marketing in the food and beverage industry over the last decade. The analysis' findings are applied into a model of nostalgic consumer behavior, which includes nostalgic emotional reactions, nostalgic cognitive reactions, and nostalgic behavioral reactions. According to the findings, nostalgia advertising is more effective than nostalgia on product packaging.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nasyitha Valia Setyowati
"Kawasan Cipadu merupakan salah satu pusat perdagangan terbesar yang berada di Kota Tangerang dengan tekstil dan didukung oleh produk tekstil yang menjadi komoditas utama. Lokasi yang terpencil dan berada di perbatasan antara Kota Tangerang dengan Kota Jakarta Selatan dan Kota Tangerang Selatan berdiri tanpa direncanakan dan berdiri secara pribadi oleh pemilik lahan. Berawal dari lahan-lahan kosong, kini ruang-ruang sepanjang Jl. KH Wahid Hasyim dengan pesat dan terisi dengan interaksi sosial berbasis perdagangan dengan pola horizontal berkelompok atau membentuk blok-blok pertokoan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemasaran yang dikemas dalam bauran pemasaran 4P dengan fokus utama dan penjelasan lebih mendalam pada variabel place dengan meninjau ruang-ruang yang terproduksi untuk aktivitas perdagangan tekstil maupun produk tekstil. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif, pengumpulan data dengan wawancara dan observasi, dan analisis dengan pendekatan spasial deskriptif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini ialah lokasi yang strategis dengan produk utama tekstil sisa garmen yang relatif murah dan tersebar antar pihak menjadikan Kawasan Cipadu sebagai destinasi berbelanja tekstil dan produk tekstil yang didalamnya terisi dengan interaksi perdagangan oleh pembeli dan pengunjung.

The Cipadu area is one of the largest textile trade centers in Tangerang City and supported by textile products which are the main commodity. Cipadu is the remote area and located on the border between the City of Tangerang and the City of South Jakarta and South Tangerang City. It was established without any planning and established personally by the land owner. Starting from vacant land, now the spaces along Jl. KH Wahid Hasyim quickly and fully engaged in trade-based with social interactions with a horizontal group pattern or forming as a shopping block. This study aims to analyze the marketing strategy which are concluded in the 4P marketing with the main focus and a more in-depth for "place" variable by reviewing the spaces produced for textile and textile product trading activities. The research method used in this research is qualitative, by data collection from interview and observation, also analysis with spatial descriptive approach. The results obtained in this study are a strategic location with the main textile products remaining garments which are relatively cheap and spread between parties, making the Cipadu area a destination for shopping for textiles and textile products which is filled with trade interactions by buyers and visitors."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nelson Kevin
"Persaingan yang semakin ketat dalam dunia pemasaran mendorong merek untuk menerapkan strategi pemasaran yang unik demi memenangkan pasar. Terlebih bagi industri parfum, mengkomunikasikan produk berbasis aroma dalam media sosial bukanlah sebuah perkara mudah. Emotional marketing menjadi salah satu jawaban. Pemasaran dengan pendekatan emosional menjadi kunci untuk menyentuh perasaan konsumen dan mempengaruhi keputusan pembelian (Robinette, 2001). Terdapat empat aspek penting dalam emotional marketing, yaitu: keterkaitan dengan memori, pemasaran soft selling, respons yang cepat, dan dorongan terhadap aksi (Hou, 2023). Jurnal ini membahas bagaimana Layr Fragrance membangun komunikasi melalui konten media sosial yang dirancang untuk menyentuh perasaan khalayak. Tulisan juga akan menganalisis dampak strategi pemasaran tersebut terhadap ketertarikan pembelian produk menggunakan model AIDA. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan metode analisis konten untuk mengeksplorasi unggahan pada akun Instagram @layrfragrance dalam periode 2023-2024. Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi emotional marketing berhasil membentuk minat dan ketertarikan khalayak terhadap produk Layr Fragrance.
The increasingly fierce competition in the marketing field encourages brands to implement unique marketing strategies to lead the market. Especially for the perfume industry, communicating aroma-based products on social media is not an easy task. Emotional marketing emerges as one of the answers. Marketing with an emotional approach is the key to touch consumers' feelings and to influence purchase decisions (Robinette, 2001). There are four important aspects in emotional marketing: connection to memory, soft selling marketing, quick response, and prompting action (Hou, 2023). This journal discusses how Layr Fragrance builds communication through social media content designed to touch the audience's emotions. The paper also analyzes the marketing strategy’s impact on purchase decision using AIDA model. The research employs a qualitative approach and content analysis method to explore posts on the @layrfragrance Instagram account during the period of 2023-2024. The analysis results show that Layr Fragrance's emotional marketing strategy successfully shapes interest and intrigue among the audience."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Safanta
"Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi TI di Indonesia mempengaruhi tren atas pembentukan startup berbasis TI. Salah satu contohnya adalah PT. Mitra Digital Laboratorindo dengan produknya yang bernama Pesanlab. Pesanlab merupakan sebuah platform penyalur jasa pemeriksaan kesehatan diagnostik antara laboratorium dengan konsumen. Proses bisnis yang dimiliki oleh Pesanlab begitu unik, sehingga memerlukan strategi-strategi yang dapat membantu dalam memenuhi target yang telah ditentukan. Kerangka kerja yang digunakan adalah RACE Planning yang merupakan adopsi dari SOSTAC . Secara keseluruhan perumusan strateginya memang mengikuti tahapan SOSTAC , hanya saja di dalam pemilihan strateginya tidak menggunakan teori-teori yang baku. Strategi-strategi diadopsi dari e-commerce di Indonesia. Penelitian ini menghasilkan 3 target, 9 strategi dan 32 taktik sesuai dengan analisis situasi yang dilakukan dengan wawancara kepada top management PT. Mitra Digital Laboratorindo.

The rapid development of Information Technology IT in Indonesia influences the trend towards the establishment of IT based startup. One of example is PT. Mitra Digital Laboratorindo with its product called Pesanlab. Pesanlab is a healthcare diagnostic platform connecting laboratories to consumers. Its business processes are so unique that they require strategies that can assist in accomplished predetermined targets. The framework which being used is RACE Planning which is an adoption of SOSTAC . Overall the formulation of the strategy does follow the SOSTAC stages, but in the making of strategy does not use standard theories. Strategies adopted from various e commerce in Indonesia. This research produces 3 targets, 9 strategies and 32 tactics according to the situation analysis conducted by interview to top management of PT. Mitra Digital Laboratorindo."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
RA Mustika Hanryanto
"Kopi Kalong adalah salah satu umkm di bilangan Jakarta yang bergerak di bidang
industri Food and Beverage (FnB). Tren kedai kopi yang meningkat saat ini membuat persaingan menjadi sangat ketat di industri ini. Untuk itu, dalam mempertahankan keunggulan kompetitif, Kopi Kalong harus memiliki strategi yang baik untuk dapat bertahan. Hal ini dilakukan dengan memiliki ciri khas yang mudah dikenal oleh masyarakat dan karakter yang membedakannya dengan merk kopi lainnya yang begitu banyak. Tentunya juga didukung oleh strategi marketing, pelayanan, produk, harga, dan lokasi yang sesuai dengan target pasar. Salah satu caranya adalah dengan melakukan pengembangan kemasan produk dan memasarkannya dengan strategi marketing dengan memanfaatkan platform digital seperti sosial media Instagram.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dan data yang didapatkan berasal dari observasi, survey, grup diskusi, serta wawancara mendalam. Terdapat beberapa metode analisis yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian, antara lain Business Model Canvas (BMC), analisis Porter’s Five Forces, analisis PESTEL, Bauran Pemasaran Jasa, analisis SWOT, analisis TOWS, analisis Pareto, analisis Segmenting Targeting dan Positioning (STP) dan analisis GAP.

Kalong Coffee is one of the small medium enterprise (SME) in the Jakarta area which is engaged in the Food and Beverage (FnB) industry. The trend of coffee shops that are growing very rapidly nowadays makes competition very tight in thi industry. For that, in maintaining a competitive advantage, Kopi Kalong must have a good strategy to survive by having the characteristics that are easily recognized by the public. It is also supported by marketing strategies, services, products, prices, and locations that match the target market with a marketing strategy using digital platforms such as social media Instagram. This research was conducted using qualitative methods and the data obtained came from observations, surveys, discussion groups, and in-depth interviews. There are several analysis methods used to achieve the research objectives, including the Business Model Canvas (BMC),
Porter's Five Forces analysis, PESTEL analysis, Service Marketing Mix, SWOT analysis, TOWS analysis, Pareto analysis, Segmenting Targeting and Positioning
(STP) analysis and GAP analysis
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inez Gabrina
"Femvertising (iklan yang menampilkan perempuan dengan citra positif dan memberdayakan) merupakan strategi pemasaran yang saat ini cukup marak digunakan oleh perusahaan. Dengan femvertising, diharapkan perusahaan akan terhubung dengan lebih baik dengan target konsumen dan mendapatkan sikap yang positif terhadap brand mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabel anteseden dari attitude toward femvertising yaitu perceived congruence, perceived authenticity, public self-consciousness, social anxiety dan need for emotion dan bagaimana pengaruh sikap terhadap femvertising pada brand attitude, purchase intention dan e-WOM intention. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada 294 sampel, data diolah untuk kemudian dianalisis menggunakan SEM dan aplikasi AMOS. Hasil analisis menunjukkan bahwa perceived congruence, perceived authenticity dan public self-consciousness berpengaruh positif terhadap attitude toward femvertising, sedangkan social anxiety tidak berpengaruh secara signifikan dan need for emotion berpengaruh signifikan namun tidak secara positif. Ditemukan juga bahwa attitude toward femvertising berpengaruh positif secara signifikan terhadap brand attitude, purchase intention dan e-WOM intention. Penelitian ini memberikan kontribusi secara akademik dan implikasi manajerial mengenai strategi pemasaran dan periklanan dengan menggunakan isu pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender untuk menciptakan sikap yang positif sehingga berujung pada niat membeli.

Femvertising (ads that present women with an empowered and positive image) is a marketing strategy that is currently being widely used by companies. With femvertising, it is hoped that companies will better connect with target consumers and gain a positive attitude towards their brand. This study aims to analyze the antecedent variables of attitudes towards femvertising, namely perceived congruence, perceived authenticity, public self-consciousness, social anxiety and need for emotion and how attitudes towards femvertising influence brand attitudes, purchase intentions and e-WOM intentions. The research was carried out by distributing questionnaires to 294 samples, then the data was processed and analyzed using SEM and the AMOS application. The results show that perceived congruence, perceived authenticity and public self-consciousness have a positive effect on attitudes towards femvertising, while social anxiety has no significant effect and need for emotion has a significant but not positive effect. It was also found that attitudes towards femvertising has a significant positive effect on brand attitudes, purchase intentions and e-WOM intentions. This research contributes academically and has managerial implications regarding marketing and advertising strategies by using the issue of women's empowerment and gender equality to create positive attitudes that lead to purchase intentions."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Jana Djamal
"Strategi pemasaran didasarkan pada tiga tantangan utama yang muncul dari analisis kondisi internal dan eksternal Airbnb Australia. Perhatian utama pertama adalah dampak karbon yang ditinggalkan tuan rumah dan tamu. Untuk mengatasi masalah ini, kami berupaya membentuk kemitraan dengan organisasi yang berfokus pada lingkungan dan keberlanjutan jangka panjang (strategi 1). Tujuan dari strategi ini adalah untuk meminimalkan emisi karbon dioksida sekaligus meningkatkan investasi dalam upaya keberlanjutan. Yang kedua adalah ketergantungan yang tinggi pada pelanggan, yang mengarah pada strategi kedua, yaitu membentuk program loyalitas tamu (strategi 2). Strategi 2 dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai isu-isu kontroversial dan menumbuhkan basis klien yang kuat. Last but not least, Produk B: Pengalaman Airbnb Australia masih memiliki pangsa pasar yang kecil. Untuk mendongkrak pangsa pasar Produk B, kita harus berkolaborasi dengan biro perjalanan lokal (strategi 3). Strategi 3 diharapkan dapat meningkatkan investasi pemasaran, kehadiran media sosial produk, serta melakukan riset pelanggan dan kompetitif. Setiap pendekatan pemasaran memiliki target audiens yang berbeda. Milenial petualang, pria keluarga, dan wanita bisnis termasuk di antara target demografis. Kami menerapkan bauran pemasaran, yang meliputi produk, harga, lokasi, dan strategi promosi, untuk mencapai setiap tujuan.

The marketing strategies are based on the three primary challenges that emerged from an analysis of Airbnb Australia’s internal and external condition. The first major concern is the carbon impact that hosts and guests leave behind. To address this issue, we seek to form partnerships with organizations focused on the environment and long-term sustainability (strategy 1). The goal of this strategy is to minimize carbon dioxide emissions while increasing investment in sustainability efforts. The second is a high dependency on customers, which leads to the second strategy, which is to establish a guest loyalty program (strategy 2). Strategy 2 is meant to raise public awareness regarding contentious issues and foster a strong client base. Last but not least, Airbnb Australia’s Product B: Experiences still has a small market share. To boost the market share of Product B, we should collaborate with local travel agencies (strategy 3). Strategy 3 is expected to increase marketing investment, product’s social media presence, as well as undertake customer and competitive research. Each marketing approach has a distinct target audience. Adventuresome millennial, family men, and businesswomen are among the target demographic. We employ the marketing mix, which includes product, pricing, location, and promotion strategies, to achieve each aim."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>