Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 260690 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fanny Rahma Sary
"Kejadian jatuh merupakan penyebab paling sering klien dewasa masuk ke rumah sakit dan mengalami trauma brain injury atau cedera kepala. Cedera kepala merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat mengancam jiwa. Dampak yang dirasakan dari cedera kepala juga beresiko tinggi untuk mengalami peningkatan tekanan intrakranial .Klien dengan cedera kepala beresiko mengalami peningkatan tekanan intrakranial karena akibat dari adanya massa dari edema maupun hematoma. Elevasi kepala 30° diketahui dapat membantu mengurangi dan mencegah terjadinya peningkatan tekanan intrakranial. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada pasien dengan cedera kepala sedang dalam perawatan di ruang rawat. Elevasi kepala 30° dilakukan dengan pemberian intervensi asuhan keperawatan lainnya selama tiga hari kepada pasien. Hasil menunjukan terdapat penurunan tanda dan gejala adanya peningkatan tekanan intrakranial.

Falls are the most frequent cause of adult clients entering the hospital and experiencing brain injury or head injury. Head injury is one of the health problems that can be life-threatening. The perceived impact of a head injury is also a high risk for increased intracranial pressure. The risk of experiencing increased intracranial pressure due to the presence of a mass from edema or hematoma. Head elevation of 30° is known to help reduce and prevent an increase in intracranial pressure. This scientific work aims to analyze nursing care in patients with head injuries who are being treated in the ward. Head elevation of 30° is done by providing other nursing care interventions for three days to the patient. The results showed a decrease in signs and symptoms of increased intracranial pressure."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Senalda Defa Viani
"Kondisi kritis pasien mengacu pada kondisi yang memerlukan perawatan intensif khusus yang tidak jarang memerlukan alat bantu napas baik berupa dukungan oksigenasi maupun peralatan yang lebih advance lainnya seperti ventilator mekanik. Posisi tirah baring merupakan posisi yang kerap kali dialami oleh pasien kritis yang dirawat di unit perawatan intensif. Minimnya pergerakan dan status nutrisi yang buruk dapat menimbulkan masalah lain yaitu luka tekan. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas madu manuka sebagai balutan madu pada perawatan luka tekan yang dialami oleh pasien kritis tirah baring lama. Evaluasi perkembangan luka dipantau setiap hari melalui pergantian balutan luka untuk diamati ukuran, kedalaman, eksudat, pus, biofilm, perdarahan aktif dan slough. Hasilnya, terdapat perbaikan luka ditandai dengan berkurangnya panjang, lebar dan kedalaman luka, terhentinya perdarahan aktif dan tidak ada lagi eksudat baik pus, biofilm maupun slough.

The critical condition of the patient refers to conditions that require special intensive care which often require breathing apparatus in the form of oxygenation support or other more advanced equipment such as mechanical ventilators. The bed rest position is a position that is often experienced by critically ill patients who are treated in the intensive care unit. Lack of movement and poor nutritional status can cause another problem, namely pressure sores. The purpose of this paper is to determine the level of effectiveness of manuka honey as a honey dressing in the treatment of pressure sores experienced by critically ill patients on prolonged bed rest. Evaluation of wound development was monitored every day by changing wound dressings to observe size, depth, exudate, pus, biofilm, active bleeding and slough. As a result, there was improvement in the wound characterized by reduced length, width and depth of the wound, cessation of active bleeding and no more exudate either pus, biofilm, or slough."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiyah Mumpuni
"Stroke iskemik merupakan kondisi dimana adanya gangguan aliran darah ke parenkim otak yang menyebabkan kematian sel-sel otak karena kekurangan oksigen. Manifestasi klinis yang umum terjadi pada pasien pasca stroke adalah hemiparesis. Hemiparesis merupakan kelemahan pada satu sisi tubuh biasanya kontralateral pada area yang terdampak stroke. Hemiparesis umumnya terjadi dari wajah hingga kaki dimana terjadi penurunan kekuatan otot. Analisis dilakukan pada pasien perempuan berusia 63 tahun yang mengalami stroke iskemik berulang dengan faktor risiko hipertensi dan diabetes mellitus. Masalah keperawatan yang muncul adalah risiko perfusi serebral tidak efektif, hambatan mobilitas fisik, dan ketidakstabilan kadar glukosa darah. Tujuan penulisan ini yaitu memparkan hasil analisis asuhan Keperawatan dengan menggunakan latihan ROM spherical grip untuk meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke iskemik. Latihan ROM spherical grip diberikan selama empat hari dari tanggal 22/09/22 sampai dengan 26/09/22 dengan setiap latihan dilakukan sekitar 15 menit dilakukan dua kali sehari pagi dan sore. Dari hasil latihan ROM spherical grip, terbukti efektif meningkatkan kekuatan otot dan rentang pergerakan pergelangan tangan. Kesimpulannya latihan ROM spherical grip dapat dilakukan untuk meningkatkan kekuatan otot dan intervensi ini mudah dilakukan serta tidak menimbulkan efek samping.

Ischemic stroke is a condition where there is an interruption of blood flow to the brain parenchyma which causes the death of brain cells due to lack of oxygen. The common clinical manifestation in post-stroke patients is hemiparesis. Hemiparesis is weakness on one side of the body, usually contralateral to the area affected by the stroke. Hemiparesis generally occurs from the face to the feet where there is a decrease in muscle strength. The analysis was performed on a 63-year-old female patient who had recurrent ischemic stroke with risk factors for hypertension and diabetes mellitus. Nursing diagnose that arise are the risk of ineffective cerebral perfusion, impared physical mobility, and instability of blood glucose levels. The purpose of this paper is to present the results of the analysis of nursing care using ROM spherical grip exercises to increase muscle strength in ischemic stroke patients. The spherical grip ROM exercise was given for four days from 22/09/22 to 26/09/22 with each exercise performed for about 15 minutes twice a day in the morning and evening. From the results of the spherical grip ROM exercise, it is proven to be effective in increasing muscle strength and range of motion of the wrist. In conclusion, spherical grip ROM exercises can be done to increase muscle strength and this intervention is easy to do and does not cause side effects."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ginanjar Sasmito Adi
"Program spesialis keperawatan medikal bedah khususnya neurologi dimaksudkan untuk menjadikan seorang perawat spesialis neurosains yang berperan dalam praktik keperawatan berupa pemberi asuhan keperawatan lanjut, melakukan pembuktian ilmiah dan agen pembaharu. Asuhan keperawatan dilakukan pada kasus pasien dengan cedera kepala dan 31 pasien dengan gangguan neurologis dengan pendekatan Model adaptasi Roy (RAM). Perilaku maladaptif paling banyak terganggu pada mode fisologis dengan diagnosis penurunan kapasitas adaptif intrakranial. Evidence Based Nursing dilakukan dengan menerapkan sistematik oral care pada 12 pasien gangguan neurologis dengan hasil yang signifikan (p value 0,004). Program inovasi menerapkan pemberdayaan caregiver pasien stroke dengan hasil perbedaan pengetahuan dan keterampilan caregiver melalui edukasi dan demonstrasi (p value <0.005). Pengkajian perilaku dan stimulus pada RAM perlu diterapkan pada pengkajian pada pasien gangguan neurologis. Intervensi keperawatan diharapkan berbasis pada evidence based nursing. Pemberdayaan caregiver pada pasien gangguan neurologis khususnya stroke perlu dilakukan sejak dini untuk menyiapkan caregiver dalam merawat pasien gangguan neurologis.

Nurse specialist program of medical surgical nursing especially neurological nurses proposed neuroscience nurse specialist play role in nursing practice as advanced nursing care providers, conduct scientific evidence and innovator. Roy adaptation model approach was used in the nursing care of the head injury patients and 31 patients of neurological disorders cases. Decreased intracranial adaptive capacity was the most often of nursing diagnosis enforced which was caused maladaptive behavior in physiological mode. Evidence based nursing was implemented by practice systematic oral care in 12 neurological disorders patients that showed oral assessment score differed significantly (p value 0,004). Role as an innovator was implemented by engage caregiver empowerment through education and demonstration in stroke patients that showed there was differences in the knowledge and skills of the caregivers (p value <0.005). Roy adaptation model can be one effective approach for the assessment of the neurological disorders patients. Nursing interventions are expected to always be based on evidence based nursing. Early caregiver empowerment in neurological disorders patients especially stroke is required to set up the caregivers in caring of the patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kustiyuwati
"Residensi keperawatan medikal bedah dilaksanakan selama mengikuti program spesialis keperawatan medikal bedah dengan menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem perkemihan. Teori keperawatan yang digunakan adalah teori self care Orem yang merupakan suatu pendekatan dinamis dimana perawat bertugas mengembangkan kemampuan pasien dan keluarga untuk memenuhi kebutuhan self care pasien.
Masalah keperawatan utama pada pasien dengan gangguan sistem perkemihan adalah kelebihan volume cairan, ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh, ketidakpatuhan, kelemahan dan cemas. Perencanaan diberikan berdasarkan tingkat ketergantungan pasien meliputi: bantuan seluruhnya, bantuan sebagian dan support edukasi.
Evaluasi keperawatan berfokus pada kemampuan pasien untuk mempertahankan kebutuhan self care, kemampuan untuk mengatasi deficit self care dan sampai sejauhmana perkembangan kemandirian pasien, serta kemampuan keluarga dalam memberikan bantuan self care jika pasien tidak mampu. Pelaksanaan evidence based nursing practice berupa penerapan intervensi edukasi dalam merencanakan inisiasi dialisis pada pasien penyakit ginjal kronik.
Dari 11 pasien yang diberikan edukasi terdapat 7 pasien (63,6%) menerima yang terdiri dari 5 pasien menjalankan inisasi dialisis karena sudah ada indikasi untuk inisiasi dialisis, dan 2 pasien akan mengikuti pengobatan secara teratur dan menjalankan perilaku hidup sehat. Sedangkan 4 pasien (36,4%) menolak walaupun sudah ada indikasi untuk inisiasi dialisis. Kegiatan inovasi adalah mengembangkan media edukasi berupa leaflet, booklet dan video untuk merencanakan inisiasi dialisis pada pasien penyakit ginjal kronik.

Medical surgical nursing residency program implemented during specialist medical surgical nursing care focuses on patient with urinary system disorders. Nursing theory using self care Orem theory which is a dynamic approach in which the nurse on duty to develop the ability of the patient and the family to meet the needs of the patient's self care.
Major nursing problems in patients with the urinary system disorders are excess fluid volume, imbalance nutrition: less than body requirements, non compliance, weakness and anxiety. Planning is given based on the patient is level of dependence include the wholly compensatory nursing system, partially compensatory nursing system and support educative compensatory.
Evaluation of nursing focuses on the patient's ability to over come self care deficit and the extent to which development of patient autonomy and the ability to overcome self care deficit and the ability of families to provide assistance in self care if the patient is incapacitated. Implementation of evidence based nursing practice is the application of education on chronic kidney disease patient's plans to initiate dialysis.
The results obtained from 11 patients who were given education, there were 7 patients (63,6%) received consisting of 5 patient's plans to initiate dialysis because already an indication for initiate dialysis and 2 patients will follow the treatment regularly and implement healthy behavior. Whereas 4 patients (36,4%) refused although there has been an indication for initiate dialysis. Innovation activities was to develop educational media such as leaflets, booklets and videos on chronic kidney disease patient's plans to initiate dialysis.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vina
"Professionalime ilmu keperawatan adalah bagian disiplin ilmu keperawatan sampai dengan keperawatan sub spesialisasi dimana perawat spesialis sebagai seorang perawat yang dipersiapkan melampaui level seorang perawat generalis yang berwenang untuk praktek sebagai spesialis dengan keahlian dalam cabang bidang keperawatan. Ners spesialis keperawatan medikal bedah dengan peminatan muskuloskletal berperan dalam perawatan kekhususan masalah dan kasus kelolaan yang berkaitan dengan orthopedi atau muskuloskletal. Tujuan utama memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif pada pasien kasus Spinal Cord Injury dengan trauma melalui pendekatan keperawatan model teori self-care Orem. Asuhan berupa pengelolaan 1 kasus kelolaan uatam dan 30 resume yang terdiri 3 bagian kasus besar yaitu kasus Spine, ekstremitas atas, dan ekstremitas atas dengan menggunakan teori model keperawatan Self-Care Orem yang menekankan tentang kebutuhan perawatan diri. Pencegahan terjadinya luka tekan dengan pemberian Aloe vera gel sebagai bagian dari tindakan mandiri keperawatan berdasarkan bukti penelitian ilmiah. Proyek inovasi berupa pengkajian resiko DVT dengan menggunakan Autar Scale adalah bentuk pengembangan dari intervensi keperawatan untuk pencegahan resiko terjadinya DVT pada pasien dengan kasus muskuloskletal. Tujuan seluruh kegiatan yang dilakukan selama kegiatan residensi adalah mewujudkan asuhan keperawatan yang komprehensif berdasarkan bukti ilmiah terkini.

Professional expertise is part of the discipline of expertise up to sub-specialization where specialist nurses as nurses who are prepared go beyond the level of a generalist nurse who is classified to practice as a specialist with expertise in their field of expertise. Medical surgeon specialist nurses with specialization in musculoskeletal play a role in treating specific problems and managing cases related to orthopedics or musculoskeletal issues. The main goal is to provide comprehensive care assistance to patients with spinal cord injury cases with trauma through the Orem self-care model of therapy. The care is in the form of managing 1 main case and 30 resumes consisting of 3 major case sections namely the Spine, upper extremity and upper extremity cases using a theoretical model including Orem's Self Care who is depressed about the need for self-care. Prevention of pressure sores by administering Aloe Vera Gel as part of an independent act of kindness based on scientific research evidence. The innovation project in the form of DVT risk assessment using the Autar Scale is a form of developing interventions to prevent the risk of DVT in patients with musculoskeletal cases. The aim of all activities carried out during the residency activities is to realize comprehensive group care based on the latest scientific evidence."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Husein
"Praktek klinik lanjut selama praktek residensi keperawatan pada sistem neurologi dimaksudkan untuk mampu memberikan asuhan keperawatan, menerapkan Evidence Based Nursing (EBN) serta mampu berperan sebagai innovator di ruang perawatan. Peran pemberi asuhan keperawatan dilakukan dengan menggunakan model adaptasi Roy pada pasien dengan cedera kepala dan 30 pasien lainnya dengan berbagai gangguan sistem persarafan. Perilaku maladaptif paling banyak adalah mode adaptasi fisiologi, yaitu ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral. Intervensi keperawatan berupa manajemen edema cerebral ditujukkan untuk meningkatkan adaptasi pasien dalam meningkatkan perfusi jaringan cerebral. Penerapan EBN skrinning tool Trunk Impairment Scale. Program inovasi keperawatan berupa edukasi terhadap perawat dalam manajemen pasien pasca craniotomy dengan protokol ERAS.

Advanced clinical practice during the nursing residency practice in the neurological system is intended to be able to provide nursing care, implement Evidence Based Nursing (EBN) and be able to act as an innovator in the treatment room. The role of nursing caregivers was carried out using Roy's adaptation model in patients with head injuries and 30 other patients with various nervous system disorders. The most maladaptive behavior is physiological adaptation mode, namely ineffective cerebral tissue perfusion. Nursing intervention in the form of cerebral edema management is intended to improve patient adaptation in increasing cerebral tissue perfusion. Application of the EBN screening tool Trunk Impairment Scale. Nursing innovation program in the form of education to nurses in post-craniotomy patient management with the ERAS protocol."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aisah
"Praktek klinik lanjut selama praktek residensi keperawatan pada system neurologi dimaksudkan untuk mampu memberikan asuhan keperawatan, menerapkan Evidence Based Nursing (EBN) serta mampu berperan sebagai innovator dan edukator di ruang perawatan. Peran pemberi asuhan keperawatan dilakukan dengan menggunakan model adaptasi Roy pada pasien dengan cedera kepala dan 30 pasien lainnyadengan berbagai gangguan sistem neurologi atau persarafan. Perilaku maladaptive paling banyak adalah mode adaptasi fisiologi, yaitu ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral. Intervensi keperawatan berupa manajemen edema cerebral ditujukkan untuk meningkatkan adaptasi pasien dalam meningkatkan perfusi jaringan ceredral. Penerapan EBN Repetitive Facilitative Exercise (RFE) pada empat pasien stroke fase subakut menunjukkan keefektifan dalam meningkatkan fungsi motorik ekstremitas atas pasien stroke. Program inovasi keperawatan berupa penerapan program pencegahan kejadian jatuh pada pasien neurologi di rawat inap.

Advanced clinical practice during nursing residency practice in the neurology system is intended to be able to provide nursing care, implement Evidence Based Nursing (EBN) and be able to act as innovators and educators in the treatment room. The role of the nursing care provider was carried out using Roy's adaptation model in patients with head injuries and 30 other patients with various neurological or neurological system disorders. Maladaptive behavior is the most common mode of physiological adaptation, which is the ineffectiveness of cerebral tissue perfusion. Nursing interventions in the form of cerebral edema management are aimed at increasing patient adaptation in enhancing ceredral tissue perfusion. The application of EBN Repetitive Facilitative Exercise (RFE) in four stroke patients in the subacute phase showed effectiveness in improving motor function of the upper limb of stroke patients. The nursing innovation program is in the form of a fall prevention program in neurology patients hospitalized."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Tri Wahyuni
"Praktik klinik residensi keperawatan medikal bedah pada pasien osteomielitis bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan peran perawat spesialis sebagai pemberi asuhan keperawatan profesional, edukator, peneliti, dan pembaharu inovator. Peran pemberi asuhan keperawatan dilakukan dengan menggunakan pendekatan Teori Self Care Orem pada pasien Infected union of left tibia post debridement and bone graft application from iliac wing dan 30 pasien lainnya dengan berbagai gangguan sistem muskuloskeletal. Peran sebagai edukator dan peneliti dilakukan oleh perawat spesialis terhadap pasien dan juga rekan sejawat di tatanan pelayanan rumah sakit. Penerapan EBN (Evidence Based Nursing) yaitu dengan mengaplikasikan intervensi diaphragmatic breathing exercise pada pasien pasca operasi Total Knee Replacement untuk mengurangi nyeri dan kecemasan. Proyek inovasi juga dilakukan sebagai perwujudan peran sebagai pembaharu atau inovator yaitu melalui pelaksanaan berupa Pengkajian Risiko DVT skala Autar dalam rangka meningkatkan kualitas asuhan keperawatan profesional di rumah sakit.

The clinical practice of medical-surgical nursing residency in osteomyelitis patients aims to develop and implement the role of specialist nurses as professional nursing care providers, educators, researchers, and reformers innovators. The role of nursing care provider is carried out using the Orem Self Care Theory approach in patients with infected union of left tibia post debridement and bone graft application from iliac wing and 30 other patients with various musculoskeletal system disorders. The role of educator and researcher is carried out by specialist nurses to patients and also colleagues in hospital service settings. The implementation of EBN (Evidence Based Nursing) is by applying diaphragmatic breathing exercise interventions in postoperative Total Knee Replacement patients to reduce pain and anxiety. Innovation projects are also carried out as a manifestation of the role as a reformer or innovator, namely through the implementation of the Autar scale DVT Risk Assessment in order to improve the quality of professional nursing care in the hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Purnamayanti
"Perawat memiliki peran dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pasien dalam upaya meningkatkan pencegahan perburukan penyakit yang dapat menurunkan derajat kesehatan mereka.Peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskular secara langsung mengakibatkan peningkatan hospitalisasi dan kematian. Perawat memiliki peran dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pasien dalam upaya meningkatkan pencegahan perburukan penyakit yang dapat menurunkan derajat kesehatan mereka dengan menjalankan perannya baik sebagai pemberi asuha, pendidik, peneliti, dan pembaharu. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan dan pendidik diterapkan pada 31 pasien dengan berbagai macam kasus kardiovaskular baik kasus medical maupun surgical. Pendekatan teori model yang digunakan adalah Teori Adaptasi Sister Callista Roy. Hasil analisis praktek menunjukkan bahwa teori Adaptasi Roy dapat digunakan pada asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem kardiovaskular. Peran peneliti dilakukan dengan melakukan uji kelayakan Zadit Burden Interview sebagai instrument pengkajian beban caregiver pada klien dengan gagal jantung. Hasil uji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa instrument tersebut memiliki reliabilitas yang cukup baik, namun harus dimodifikasi kembali dikarenakan terdapat 5 pertanyaan yang tidak valid. Adapun peran sebagai pembaharu adalah dengan merancang screening kebutuhan paliatif. Hasil uji validitas menunjukkan adanya hubungan yang positif dan kuat antara skor paliatif dengan beratnya gejala r=0,53, p=0,004.

Nurses have a role in improving the knowledge and skills of patients in an effort to improve the prevention of worsening disease that can reduce their health status. Increased prevalence of cardiovascular disease directly leads to increased hospitalization and death. Nurses have a role in improving the knowledge and skills of patients in an effort to improve the prevention of disease deterioration that can reduce their health by performing their role as a caregiver, educator, researcher, and inovator. Roles as nursing caregivers and educators are applied to 31 patients with various cardiovascular cases in both medical and surgical cases. The model theory approach used is Sister Callista Roy Adaptation Theory. The results of the practice analysis show that Roy's Adaptation theory can be used on client's nursing care with cardiovascular system disorders. The role of the researcher was conducted by conducting the Zadit Burden Interview feasibility test as a caregiver burden assessment instrument on clients with heart failure. Validity and reliability test results indicate that the instrument has a good enough reliability, but must be modified again because there are 5 invalid questions. The role of inovator is by designing palliative needs screening. The results of the validity test showed a positive and strong correlation between the palliative score and the symptomp burden r = 0.53, p = 0.004."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>