Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 204814 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ni Made Truly Pinanti Sastra
"Latar Belakang: Asam tioglikolat (TGA) yang digunakan sebagai bahan baku corrosion inhibitor dapat menghasilkan H2S (hidrogen sulfida) dan memajan kesehatan pekerja. Tujuan penelitian adalah menganalisis tingkat risiko H2S dari TGA dalam produk CI beserta usulan pengendalian risiko di perusahaan. Metodologi: Chemical Health Risk Assessment (CHRA) menurut DOSH versi 2018 pada dua unit kerja terpajan di PT. X, yaitu Unit kerja 1 (area produksi) dan Unit Kerja 2 (area warehouse). Hasil: Sesuai DOSH, tingkat risiko kesehatan gas H2S termasuk hazard rating (HR) = 5. Analisis exposure rating (ER) secara kualitatif menunjukkan ER area produksi (4) lebih tinggi dari ER di area warehouse (3) karena perbedaan frequency-duration rating (FDR) antar unit kerja. Dengan menghubungkan Magnitude rating (MR) saat aktivitas membuka tutup drum CI = 4, tingkat risiko kesehatan berada pada high risk level (RR = 20 Unit Kerja 1; RR = 15 Unit Kerja 2). Kesimpulan: Risiko kesehatan akibat pajanan H2S dari CI termasuk pada high risk level menurut CHRA DOSH dan langkah utama yang perlu dilakukan adalah subsitusi untuk menurunkan level risiko. Kesesuaian langkah pengendalian teknis, administratif, dan APD sangat penting saat TGA digunakan dalam produk corrosion inhibitor.

Background: Thioglycolic acid (TGA) is used as iron ion reduction in corrosion inhibitor which can produce H2S (hydrogen sulfide) and expose to human health. The purpose of this research is to analyze the risk level of H2S exposure from CI along with the proposed risk control in the company. Methodology: Chemical Health Risk Assessment (CHRA) according to DOSH (2018) in two exposed work units in PT. X (Work Unit 1 as production area and Work Unit 2 as warehouse area). Result: According to DOSH, the hazard rating of H2S is 5. Qualitative exposure rating (ER) analysis shows the ER of the production area (4) is higher than ER in the warehouse area (3) due to the difference in frequency-duration rating (FDR). By considering the Magnitude rating (MR) during drums opening is 4, the level of health risk is at high risk level (RR Work Units 1 = 20; RR Work Units 2 = 15). Conclusion: H2S exposure from CI is at high risk level according to CHRA DOSH and the main required control is substitution to reduce the risk level. Adequacy of technical, administrative, and PPE control measures is critical when TGA is used in corrosion inhibitor."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shofi Sari Azima
"ABSTRAK
Hidrogen sulfida (H2S) merupakan gas penyumbang bau yang sangat menyengat dari proses bakteri timbunan sampah di TPA Cipeucang. Apabila konsentrasi gas H2S tersebut melebihi baku mutu dan terhirup oleh anak-anak maka akan berdampak langsung pada kesehatan anak-anak yang bermukim di Pemukiman TPA Cipeucang. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi risiko kesehatan anak-anak akibat pajanan gas H2S. Untuk mengestimasi risiko kesehatan akibat pajanan inhalasi H2S, dilakukan analisis risiko kesehatan lingkungan pada anak-anak yang bermukim di pemukiman TPA Cipeucang. Konsentrasi H2S dianalisis menggunakan alat pompa hisap dan spektrofotometer air sampler (HVS). Sementara itu, sebanyak 69 responden diobservasi untuk dilakukan estimasi mengenai tingkat risiko kesehatan akibat pajanan H2S. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa konsentrasi rata-rata H2S di pemukiman TPA Cipeucang telah melebihi baku mutu yaitu 0,024 ppm (baku mutu: 0,02 ppm). Nilai rata-rata CDI H2S pada anak-anak adalah 0,0025 mg/kg/hari. Nilai RQ pada anak-anak diatas >1 yaitu 1,28. Sementara gejala kesehatan pada beberapa responden menunjukan adanya gejala kelebihan asupan H2S, meskipun belum diketahui apakah gejala tersebut hanya disebabkan oleh H2S atau oleh risk agent lain. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pajanan H2S pada anak-anak berisiko terhadap kesehatan karena RQ>1.

ABSTRACT
Hydrogen sulfide (H2S) is a gas contributor dreadful stench from the landfill waste in the landfill bacteria Cipeucang. If the H2S gas concentrations exceed the quality standards and be inhaled by children will have a direct impact on the health of children who live in the landfill Cipeucang. This study aims to estimate the risk to children's health due to exposure to H2S gas. To estimate the health risks from inhalation exposure to H2S, an analysis of environmental health risks to children living in enclaves Cipeucang landfill. H2S concentrations were analyzed using a suction pump and spectrophotometer air samplers (HVS). Meanwhile, as many as 69 respondents were observed to estimate the level of health risks from exposure to H2S. Laboratory test results showed that the average concentration of H2S in the settlement TPA Cipeucang quality standard that has exceeded 0,024 ppm (quality standard: 0,02 ppm). The average value of H2S CDI in children is 0,0025 mg/kg/day. RQ value in children over> 1 is 1.28. While health symptoms at some respondents showed any symptoms of excess intake of H2S, although it is not yet known whether the symptoms are only caused by H2S or by another agent risk. Based on these results, we can conclude that exposure to H2S at-risk children to health because RQ> 1.
"
2016
S65337
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Maulani Kartikasari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko kesehatan akibat pajanan gas hidrogen sulfida terhadap anak-anak di sekitar TPA Galuga, Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis risiko kesehatan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai RQ < 1 untuk efek pajanan realtime, pajanan lifespan, dan pajanan pola aktivitas singkat aktivitas istirahat atau tidur, aktivitas ringan, aktivitas sedang, aktivitas berat . Hasil perhitungan menunjukkan nilai RQ < 1 berarti pajanan H2S tidak memiliki risiko yang berarti untuk anak-anak yang berada di pemukiman penduduk di sekitar TPA Galuga. Namun, anak-anak memiliki gangguan kesehatan yang berhubungan dengan efek kesehatan yang dapat ditimbulkan pajanan gas H2S, yaitu gangguan ISPA sebanyak 43 anak 48,3 dan iritasi mata sebanyak 21 anak 23,6 . Hasil analisis uji T pada riwayat gangguan ISPA dan gangguan iritasi mata dengan intake individu menyatakan tidak ada perbedaan signifikan rata-rata intake realtime kelompok responden yang tidak mengalami gangguan kesehatan dengan kelompok responden yang mengalami gangguan kesehatan. Hal ini dikarenakan pengukuran kejadian hanya dilihat berdasarkan kejadian sesaat bukan dalam suatu periode.Kata kunci : Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan, Hidrogen Sulfida, Pemukiman di sekitar TPA Galuga.

ABSTRACT
This study aims to determine the level of health risks due to exposure of hydrogen sulfide gas to children around Galuga landfill, Bogor. This research uses environmental health risk analysis approach. The results showed that the RQ "
2017
S69707
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrya Alfandi, Author
"ABSTRAK
Hidrogen sulfida merupakan gas beracun yang terkandung pada instalasi
produksi associated gas suatu industri eksplorasi minyak dan gas. Skripsi ini
merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan semi kuantitatif menggunakan
data sekunder perusahaan dan literature serta observasi lapangan yang kemudian
dianalisis menggunakan perangkat lunak Areal Location Hazardous Atmosphere
(ALOHA). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konsekuensi yang terjadi
berdasarkan jangkauan dispersi gas, dan populasi berisiko terpajan dari skenario
kebocoran instalasi produksi associated gas yang sudah dirancang.
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa skenario worst case (ruptur dan
tidak terkendali) pada pipa gas berukuran 10 inch memiliki dispers gas paling
luas. Dalam satu jam, dispersi gas H2S terjauh dengan AEGL-1 0.51 ppm (60
min) mencapai 3.6 km dengan populasi berisiko mencakup penduduk yang tinggal
di sekitar area station produksi PT. X. Selain itu didapatkan gambaran
pengetahuan populasi berisiko terpanajan mengenai bahaya kebocoran gas serta
gambaran sistem keselamatan kebocoran gas yang tersedia di PT.X

ABSTRACT
Hydrogen sulfide is a toxic gas that is contained on the installation of
associated gas production of an oil and gas exploration industry. This thesis is a
descriptive study with a semi-quantitative approach using secondary data from the
company, literature and field observations. Then, these data are analyzed using the
software Areal Location of Hazardous Atmosphere (ALOHA). The purpose of
this study was to determine the consequences that occur based on the range of gas
dispersion, and population at risk to exposed of leakage scenarios that have been
designed at the associated gas production installations.
The results of this study found that the worst case scenario (uncontrolled
rupture) in a 10 inches gas pipeline has the most extensive gas dispersion. Within
an hour, the farthest H2S gas dispersion with AEGL-1 0.51 ppm (60 min) reached
3.6 km with a population at risk include people living in the surrounding area of
production station. Moreover, other results from this study were the level of
knowledge from population at risk about the dangers from gas leaks and gas leaks
safety systems overview that available in PT.X."
Universitas Indonesia, 2014
S54963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulaicha Dwi Hastuti
"Flex matala biofilter dengan luas permukaan 365 m2/m3 (M365) dan 190 m2/m3 (M190) digunakan sebagai carrier bkteri dalam produksi biohidrogen menggunakan reaktor CSTR. Reaktor CSTR yang dilengkapi dengan biofilter (CSTR-PBF) didesain dan dioperasikan untuk memproduksi gas biohidrogen dengan bahan baku limbah pabrik minuman sebagai substrat pada konsentrasi 10 ? 30 g total glukosa/L dan waktu tinggal 8 jam ? 0,5 jam. Carrier atau biofilter dipasang pada bagian tengah fermentor (60 mm dari dasar fermentor) yang berfungsi untuk menghindari washout. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi substrat 15 ? 20 g/L memberikan yield dan Laju produksi gas biohidrogen (LPH) yang tinggi. Biofilter M365 memberikan kinerja produksi hidrogen yang lebih baik dibanding dengan biofilter M190. HRT 0,5 jam memberikan LPH yang paling tinggi, yakni 124,87 L H2/L/hari, namun yieldnya 1,17 mol H2/mol glukosa. Di sisi lain, kondisi yang memberikan yield tertinggi dicapai pada waktu tinggal 4 jam dengan LPH sebesar 13,74 L H2/L/hari dan yield sebesar 1,82 mol H2/mol glukosa. Kondisi operasi yang direkomendasikan adalah waktu tinggal 1 jam dan konsentrasi substrat 20 g glukosa/L dengan LPH 88,69 L H2/L/hari, konversi substrat, 91,85 % dan yield 1,42 mol H2/mol glukosa. Pada waktu tinggal yang rendah, yakni 1 jam dan 0,5 jam terdapat perbedaan distribusi konsentrasi biomassa pada bagian atas, tengah dan bawah reaktor. Produk cair terbesar adalah asam butirat dan asam asetat dengan rasio 1,41 mol asam butirat/mol asam asetat sampai dengan 5,66 mol asam butirat/mol asam asetat.

A flex-matala packed biofilter with specific surface area M365 m2/m3 (M365) and 190 m2/m3 (M190) were used as a bacteria carrier in a Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR) in this study. The continuous stirred tank reactor with packed biofilter (CSTR-PBF) was designed and operated under sugary wastewater substrate at concentration of 10 g total sugar/L ? 30 g total glukosa/L and hydraulic retention time (HRT) 8 h - 0.5 h to assess the biohydrogen producing ability. Biofilter was installed at 60 mm height from the bottom of bioreactor (middle of the bioreactor). The biofilter played a role in avoiding biomass washout. It was found that substrat concentration of 15 ? 20 g glucose/L lead the hydrogen production performa. Biofilter M365 produced the higher hydrogen production rate and yield. The condition producing the higher hydrogen production rate was at HRT 0.5 h with hydrogen production rate (HPR) of 124.87L H2/L/d, and yield of 1.17 mol H2/mol glucose. On the other hand, the condition producing the higher yield obtained when the fermentor operated at HRT 4 h, which hydrogen production rate and yield were 13.74 H2/L/d, and yield of 1.42 mol H2/mol glucose. Operation condition suggested for hydrogen production was HRT 1 h and 20 g total glucose/L which HPR, susbtrate conversion and yield were 88.69 H2/L/d; 91.85 % and 1.42 mol H2/mol glucose. There was difference distribution of biomassa on top, middle and bottom part of the bioreactor observed at HRT 1 h to 0,5 h. Butyric acid and acetic acid were the main liquid product that the ratio was 5.66 mol butyric/mol acetic. A flex packed biofilter used in CSTR system is a better approach to accumulate biomass concentration in bioreactor for enhancing biohydrogen production rate comparison with other kinds of bioreactor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Examination of the hydrogen gas detection system. Examination of the hydrogen gas detection system in IEBE have been done. The hydrogen gas detection system in IEBE attached sensor to detect the existence of secretary hydrogen gas from system because leakage or imperfect its hydrogen combustion. Intention of examination is to know the temperature of around sensor and respon of indicator warning, evacuate and faiture...."
URANIA 14 (1-4) 2008 (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
URANIA 14 (1-4) 2008 (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Indriani
"Upaya untuk memproduksi hidrogen masih sedikit dari sumber yang terbarukan. TiO2 dalam bentuk nanotube arrays dengan dopan Boron yang disintesis dengan metode anodisasi untuk produksi hidrogen telah diinvestigasi. Perlakuan termal katalis B-TiO2 nanotube arrays (B-TNTAs) dilakukan dengan kalsinasi reduksi dengan gas hidrogen pada suhu 500oC selama 2 jam. Analisis SEM menunjukkan morfologi nanotube arrays tiap konsentrasi boron seragam. Analisis UV-Vis DRS menunjukkan B-TNTAs memiliki absorbansi yang besar pada jangkauan panjang gelombang sinar tampak dengan band gap energy yang relatif rendah yaitu menjadi 2,9 eV. Analisis XRD menunjukkan hasil 100% kristal anatase murni. Melalui proses fotokatalisis, hidrogen mampu dihasilkan hingga 48959 μmol/m2 setelah 4 jam pengujian dengan katalis 7,5 mM B-TNTAs.

Attempts to produce hydrogen is still slightly from renewable sources. TiO2 nanotube arrays in the form of boron dopants synthesized by anodizing method for hydrogen production has been investigated. Catalyst-thermal treatment of TiO2 nanotube arrays B (B-TNTAs) performed by calcination reduction with hydrogen gas at a temperature of 500oC for 2 hours. SEM analysis showed the morphology of nanotube arrays by uniform boron concentration. UV-Vis DRS analysis showed B-TNTAs has a large absorbance in the visible wavelength range with a band gap energy is relatively low, to 2.9 eV. XRD analysis produces 100% anatase crystals. Through a photocatalytic process, hydrogen is able to produce up to 48959 μmol/m2 after 4 hours of testing with catalyst 7.5 mM B-TNTAs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fascal Muhammad Feisal
"ABSTRAK
Pada tahun 2013, penduduk sekitar TPA Burangkeng melakukan aksi penutupan jalan masuk menuju TPA Burangkeng. Hal tersebut disebabkan banyak keluhan warga akibat pencemaran dari TPA yang masih menggunakan sistem Open Dumping. Menurut dinas lingkungan hidup pada tahun 2017 mengatakan bahwa TPA Burangkeng mengalami over kapasitas atau overload dalam penampungan sampah. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya lahan yang sekarang dijadikan TPA Burangkeng. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat risiko dan pengaruh pajanan H2S terhadap kesehatan anak-anak yang bermukim di sekitar TPA Burangkeng pada tahun 2018. Penelitian ini menggunakan data primer dan desain studi deskriptif analitik yang menggunakan desain studi cross sectional dan metode pendekatan analisis risiko kesehatan lingkungan ARKL . Lokasi penelitian adalah pemukiman sekitar TPA sampah Burangkeng, Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi. Total responden adalah 89 responden dengan purposive sampling yang kemudian akan dilanjutkan dengan menggunakan Snowball sampling untuk sisa sampel pada titik tersebut. Setiap titik akan mendapatkan besar sampel yang sama Proportional . Sampel manusia memiliki kriteria inklusi berupa orang tua yang memiliki anak berusia sekolah 5-12 tahun yang bermukin di sekitar TPA Burangkeng dalam radius kurang dari 1 km. Pengambilan data akan dilakukan dengan wawancara, pengukuran antropometri dan pengambilan sampel udara di ke 3 titik. Hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata konsentrasi H2S dalam udara ambien di ketiga titik masih memenuhi baku mutu yang berlaku yaitu < 0,02 ppm. Sedangkan, untuk rata-rata berat badan anak melebihi standar pengukuran US-EPA. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai RQ < 1 untuk pajanan realtime,dan pajanan jangka singkat. Sedangkan pada pajanan lifespan nilai RQ > 1 yang berarti anak-anak yang bermukim di sekitar TPA Burangkeng berisiko terkena efek nonkasinogenik H2S dalam jangka waktu 30 tahun. Sedangkan, untuk gejala gangguan akibat asupan H2S yaitu ISPA yang dimiliki anak-anak sebanyak 71 78,9 anak memiliki gejala gangguan ISPA. Bila dilakukan Uji Mann Whitney U Test untuk melihat hubungan antara asupan realtime dengan gejala yang dimiliki anak didapat bahwa tidak ada perbedaan signifikan rata-rata median asupan realtime antara anak yang memiliki gejala gangguan ISPA dengan yang tidak memiliki.

ABSTRACT
Residents around the Burangkengs landfill are closing the entrance. This is due to many residents complaints due to pollution from landfill that still use the Open Dumping system. According to the environmental agency in 2017 said that the Burangkengs landfill experiencing over capacity or overload in the garbage disposal. This is due to the limited land that is now used as Burangkengs landfill. The purpose of this study was to determine the level of risk and the influence of H2S exposure on the health of children living around the Burangkeng TPA by 2018.This study uses primary data and analytic descriptive study design that uses a cross sectional study design and methods of environmental health risk analysis approach. The location of the research is settlement around TPA waste of Burangkeng, Setu Sub district of Bekasi Regency. Total respondents were 89 respondents with purposive sampling which then will be continued by using Snowball sampling for the rest of the sample at that point. Each point will get the same large sample Proportional . Human samples have inclusion criteria in the form of parents who have school aged children 5 12 years old who engraved around the Burangkeng TPA within a radius of less than 1 km. The data collection will be done by interview, anthropometry measurement and air sampling at 3 points. The results showed that the average concentration of H2S in ambient air in all three points still meet the applicable quality standard that is."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valentina
"Telah diteliti pengaruh modifikasi fotokatalis TiO2 Degussa P-25 dalam memproduksi hidrogen dari gliserol dan air. Modifikasi yang dilakukan berupa perubahan morfologi menjadi nanotubes, pemberian dopan Pt, dopan N, dan penumbuhan fasa kristalin masing-masing melalui perlakuan hidrothermal (130oC, 12 jam), photo-assisted deposition, impregnasi dan kalsinasi 500oC selama 1 jam. Analisa SEM-EDS dan XRD menunjukkan bahwa katalis Pt-N-TiO2 nanotubes dengan tingkat kristalinitas dengan fasa anatase menyerupai TiO2 Degussa P-25. Berdasarkan uji kinerja fotokatalis di bawah sinar tampak, konsentrasi gliserol yang paling optimal adalah 50%. Morfologi nanotubes, dopan N, dopan Pt, dan dopan Pt dan N masing-masing memberikan kenaikan total produksi hidrogen sebanyak 2; 3; 11; dan 13,5 kali secara berurutan dibandingkan TiO2 Degussa P25.

The effects of modified TiO2 Degussa P-25 in hydrogen generation from water and glycerol have been observed. The photocatalyst was formed to nanotubes, doped with Pt, doped with N and crystallized each by hydrothermal treatment (130oC, 12 hours), photo-assisted deposition, impregnation, and calcination (500oC) respectively. Result of SEM-EDS and XRD show that Pt-N-TiO2 nanotubes composite crystallinity with anatase phase similar to TiO2 Degussa P-25 was successfully obtained. The effects of glycerol and water composition have also been observed under visible light resulting 50% of glycerol as the optimum concentration. Nanotubes morfology, N doped, Pt doped, and Pt-N doped catalyst increase the hydrogen production each by 2, 3, 11, and 13.5 times respectively compare to TiO2 Degussa P-25. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S895
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>