Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104329 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wildan Hasbia
"Semakin meningkatnya pendapatan masyarakat Indonesia berbanding lurus dengan meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia akan investasi demi mencapai kesejahteraan finansial. Investasi dalam hal ini salah satunya dapat dilakukan secara tidak langsung melalui pasar modal, yang mana di dalamnya terdapat berbagai pihak yang melakukan kegiatan di pasar modal sesuai ketentuan UU Pasar Modal. Ketentuan tersebut bertujuan untuk memberikan kepastian hukum bagi berbagai pihak yang melakukan kegiatan di pasar modal, serta melindungi kepentingan masyarakat sebagai investor dari praktik yang merugikan. Praktik ilegal yang dilakukan oleh suatu pihak yang tidak memiliki izin dan/atau menyalahgunakan izin yang dimilikinya tentu memberikan sentimen negatif dan kekhawatiwan masyarakat terhadap investasi di pasar modal. Maka dari itu, Satgas Waspada Investasi dibentuk dengan tujuan untuk melakukan tugas pencegahan dan tugas penanganan terhadap dugaan tindakan melawan hukum di bidang penghimpunan dana masyarakat dan pengelolaan investasi. Penelitian yuridis-normatif ini akan membahas dan menganalisis pengaturan terkait Satgas Waspada Investasi dengan meninjau tugas, wewenang, bentuk pencegahan, dan bentuk penanganan yang dapat dilakukan oleh Satuan Tugas Waspada Investasi terhadap dugaan kegiatan investasi ilegal. Penelitian ini juga akan membahas bagaimana efektivitas peran Satgas Waspada Investasi dalam menangani suatu dugaan kasus investasi ilegal dalam pasar modal. Satgas Waspada Investasi sebagai forum koordinasi dalam hal ini perlu dasar hukum yang lebih tinggi untuk mengakomodir tugas dan wewenangnya, serta lebih proaktif dalam menjalankan tugas pencegahan dan penanganan terhadap kegiatan investasi ilegal yang merugikan masyarakat sebagai investor di pasar modal.

The increasing income of the Indonesian people is directly proportional to the increasing awareness of the Indonesian people about investment to achieve financial welfare. Investment, in this case, of which can be done indirectly through the capital market, in which various parties are carrying out activities in the capital market under the provisions of the Capital Market Law. The provision aims to provide legal certainty for various parties carrying out activities in the capital market, as well as protect the interests of the public as investors from harmful practices. Illegal practices carried out by a party who does not have a license and/or abuses the permit have certainly given negative sentiment and public concern towards investment in the capital market. Therefore, the Investment Alert Task Force was formed to carry out preventive and enforcement tasks against alleged unlawful acts in the field of collecting public funds and managing investments. This juridical-normative research will discuss and analyze the relevant regulation of the  Investment Alert Task Force by reviewing the duties, authorities, forms of prevention, and forms of enforcement that can be carried out by the Investment Alert Task Force against alleged illegal investment activities. This research will also discuss the effectiveness of the role of the Investment Alert Task Force in dealing with an alleged case of illegal investment in the capital market. The Investment Alert Task Force as a coordination forum in this case needs a higher legal basis to accommodate its duties and authorities, as well as be more proactive in carrying out the task of preventing and enforcing on illegal investment activities that harm the public as investors in the capital market."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edria Nissa Kamila
"Investasi merupakan salah satu kegiatan muamalah yang dianjurkan dalam Islam. Pandemi COVID-19 membuat perekonomian Indonesia terpuruk yang ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi yang kontraksi, tetapi fenomena yang berbeda terjadi pada pasar modal Syariah karena sektor ini terus tumbuh melalui produk yang mereka miliki. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena tersebut dengan behavioural finance melalui teori psikologis yakni menganalisis pengaruh kepribadian terhadap perceived investment performance atau performa investasi yang dirasakan. Penelitian ini mengadopsi model The Big Five Personality Traits sebagai kerangka teori dan melakukan pendekatan studi kuantitatif dengan metode Structural Equation Modelling (SEM). Variabel independen dalam penelitian antara lain mudah sepakat (agreeableness), keterbukaan (openness to experience), neurotisisme (neuroticism), ekstraversi (extraversion), dan berhati-hati (conscientiousness) dengan variabel dependen perceived investment performance. Penelitian ini menggunakan 293 sampel yang diperoleh melalui survei yang disebar secara daring yang merupakan investor Muslim dan sedang melakukan investasi di pasar modal Syariah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kepribadian extraversion, openness to experience, dan neuroticism memengaruhi perceived investment performance (performa investasi yang dirasakan) secara signifikan, sementara jenis kepribadian agreeableness dan conscientiousness ditemukan tidak signifikan. Investor yang memiliki kepribadian ekstraversi (extraversion) dan keterbukaan (openness to experience) cenderung untuk melakukan investasi dengan risiko yang tinggi sehingga membuat performa investasi yang mereka rasakan lebih tinggi. Namun, investor dengan kepribadian neurotisisme (neuroticism) memiliki dampak yang sebaliknya. Penelitian ini juga menemukan bahwa mayoritas responden penelitian memiliki jenis kepribadian extraversion dan openness to experience. Hasil penelitian dapat digunakan oleh pemerintah untuk membantu pasar modal Syariah Indonesia bisa memiliki pertumbuhan yang lebih baik lagi dengan mengedukasi masyarakat terkait pentingnya personality traits dalam menentukan profil risiko pada investasi.

Investment is one of the muamalah activities that are recommended in Islam. The COVID-19 pandemic has made the Indonesian economy slump as indicated by contractionary economic growth, but a different phenomenon occurs in the Islamic capital market because this sector continues to grow through the products they have. Therefore, this study aims to analyse this phenomenon with behavioural finance through psychological theory, namely analysing the influence of personality on perceived investment performance. This study adopts The Big Five Personality Traits model as a theoretical framework and approaches a quantitative study using the Structural Equation Modelling (SEM) method. The independent variables in this study are agreeableness, openness to experience, neuroticism, extraversion, and conscientiousness with the dependent variable is perceived investment performance. This study uses 293 samples gathered through an online survey who are Muslim investors and currently investing in the Islamic capital market. The results show that the extraversion, openness to experience, and neuroticism personality types significantly affected perceived investment performance, while agreeableness and conscientiousness were found to be insignificant. Investors who have an extraversion personality and openness to experience tend to invest with high risk so that their perceived investment performance is higher. However, investors with neuroticism personality traits have the opposite effect. This study also finds that the majority of research respondents had extraversion and openness to experience personality types. This study also finds that research respondents have extraversion personalities and openness to experience. The results of the study can be used by the government to help the Indonesian Islamic capital market to have better growth by educating the public regarding the importance of personality traits in determining the risk profile of investments."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufan Darmawan
"

Pertumbuhan jumlah investor di pasar modal syariah di Indonesia terus meningkat dari tahun 2015 sampai 2019, khususnya investor di saham syariah. Membuat keputusan investasi didasari oleh keadaan setiap investor, baik rasional maupun irasional aspek. Investor syariah dihadapkan terhadap rasionalitas dan moralitas ketika melakukan investasi pada saham syariah. Penelitian ini bertujuan mencari faktor-faktor yang memengaruhi investment decision investor saham syariah di Indonesia. Penelitian menggunakan kuesioner online dari google formulir untuk pengumpulan data, sehingga didapatkan 108 responden yang mengisi kuesioner. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square (PLS)-SEM dengan bantuan perangkat lunak SmartPLS versi 3.2.8. Hasil dari penelitian ini menunjukan faktor financial literacy, personal value, dan risk aversion memiliki pengaruh positif terhadap investment decision. Sedangkan information asymmetry tidak memiliki pengaruh terhadap investment decision. Hasil lain yang didapatkan dari penelitian ini adalah financial literacy, personal value, information asymmetry tidak memiliki pengaruh terhadap risk aversion.

 

 

 


The development of the number of investor in Islamic Capital Market in Indonesia has increased from 2015 to 2019, especially investors on Islamic stock. Investment decision making is based on the condition of every investor, both rational and irrational aspect. Islamic investor faced with rationality and morality when investing in Islamic stock. This research aims to look for factors that influence investment decisions Islamic stock investors in Indonesia. This research using online questionnaire from Google. The analysis used in this research is Partial Least Square (PLS) SEM with tools SmartPLS version 3.2.8. The results of this research show the factor financial literacy, personal values, and risk aversion influence on investment decision, whereas information asymmetry has no influence on investment decision. Other results from this research are financial literacy, information asymmetry and personal value has no influence on risk aversion.

 

"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriya Raharja Yuwono
"Berbagai penelitian mempelajari hubungan antara saham dan faktor-faktor determinan seperti umur, jenis kelamin, investasi pada rumah tinggal, investasi properti, persepsi terhadap risiko, kewirausahaan (kepemilikan usaha), jumlah pendapatan, informasi atau pendapat ahli, kesehatan, pengetahuan, dan motivasi untuk menabung. Namun belum ditemukan riset di Indonesia yang meneliti hubungan faktor-faktor tersebut kepada minat berinvestasi pada saham.
Penelitian ini menemukan bahwa tidak semua faktor tersebut memiliki hubungan yang konsisten bila dibandingkan dengan penemuan penelitian lainnya di luar negeri. Walaupun jumlah individu yang berminat investasi saham relatif besar namun tidak dapat mewakili jumlah investor saham yang sebenarnya.

Many researches have studied the relationship between stock and other factors such as age, gender, housing investment, property investment, risk attitude, entrepreneurial risk, labor income, professional investment advice, health, knowledge, and saving motives. However none has been found to study the relationship of those factors with investment intentions in stock in Indonesia.
This research has found that not all factors tested have a consistent relationship compared to the findings of other research abroad. Although the amount of individual willing to invest in stock is relatively large, it does not represent the real number of investor.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29488
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Walangitang, Alicia Valda Veyfra
"Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimanakah perlindungan yang diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan bagi Investor terkait Investasi Ilegal dan bagaimanakah peranan Otoritas Jasa Keuangan dalam memberikan perlindungan hukum bagi investor terkait praktik investasi ilegal melalui disgorgement dan disgorgement fund dengan menggunakan metode penelitian yuridis normative yang kemudian dapat disimpulkan bahwa: 1. Otoritas Jasa Keuangan menyediakan perlindungan hukum secara preventif yaitu dengan dengan memberikan edukasi kepada calon investor, mewajibkan izin bagi perusahaan investasi, dan membentuk Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan Dana dan Pengelolaan Investasi atau yang lebih dikenal dengan Satgas Waspada Investasi dan perlindungan hukum represif yaitu dengan menyediakan layanan pengaduan nasabah, melakukan pencabutan izin usaha pada perusahaan yang melakukan pelanggaran, pengajuan gugatan ke Pengadilan dan membentuk Dana Perlindungan Pemodal oleh Indonesia Securities Investor Protection Fund (SIPF) serta yang terbaru adalah mengeluarkan ketentuan Disgorgement dan Disgorgement Fund. 2. Disgorgement dan disgorgement fund adalah ketentuan untuk pengembalian dana kerugian yang wajib dibayarkan oleh pelaku kepada korban yang dirugikan agar pelaku tidak dapat memakai atau menikmati uang atau dana yang didapatkan secara melawan hukum atau illegal di mana OJK berperan sebagai pengawas yang dimana seluruh kegiatan disgorgement dan disgorgement fund sebagai upaya perlindungan bagi investor atas kerugian akibat adanya bentuk pelanggaran hukum dalam investasi, khususnya terkait investasi ilegal melalui pengembalian dana yang diderita oleh investor di pasar modal.

This research discusses the protection provided by the Financial Services Authority to investors regarding illegal investments and to determine the role of the Financial Services Authority in providing legal protection for investors involved in illegal investment practices through disgorgement and disgorgement funds using a juridical normative research method, which can then lead to the conclusion that: 1. The Financial Services Authority provides preventive legal protection by educating potential investors, mandating licenses for investment companies, and forming a Task Force for Handling Allegations of Unlawful Actions in Fundraising and Investment Management. They also offer repressive legal protection by providing customer complaint services, revoking business licenses for companies that commit violations, filing lawsuits in court, establishing the Investor Protection Fund through the Indonesia SIPF, and regulations on Disgorgement and Disgorgement Funds. 2. Disgorgement and disgorgement fund are provisions for the mandatory return of loss funds to be paid by wrongdoers to victims who have suffered damage, preventing wrongdoers from using or enjoying money obtained unlawfully. OJK acts as a supervisor where all disgorgement and disgorgement fund activities serve as efforts to protect investors against losses resulting from legal violations by returning funds to the affected investors."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Wangsalegawa
"Kontrak Investasi Kolektif (KIK) dan Dana Investasi Real Estat (DIRE) atau REIT, diperkenalkan di Indonesia melalui peraturan perundang-undangan Pasar Modal yang mengadopsi konsep Collective Investment Scheme yang memiliki karakteristik serupa trust dengan kewajiban fidusia terhadap kepentingan beneficiaries, dan konsep produk Real Estate Investment Trusts suatu model investasi dengan aset dasar penerbitan efek berupa aset real estat. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami peraturan perundang-undangan dan pelaksanaan produk Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan tersebut adalah penelitian hukum normatif dengan metode kepustakaan. Transplantasi konsep-konsep dalam produk DIRE berbentuk KIK membentuk DIRE berbeda dengan produk investasi lain di pasar modal Indonesia. DIRE memiliki cakupan aktivitas investasi yang lebih luas, mencakup investasi dalam bentuk efek dan properti fisik, aktivitas dalam lingkup pasar modal dan aktivitas di luar lingkup pasar modal. Di sisi lain, peraturan perundang-undangan Indonesia mempengaruhi DIRE sehingga berbeda dengan produk sejenis di pasar modal lainnya. DIRE sebagai subyek hukum dengan bentuk hukum KIK tidak mengalami hambatan dalam aktivitas pasar modal, namun untuk aktivitas di luar pasar modal, KIK yang bukan merupakan bentuk hukum, menyebabkan mekanisme kegiatan DIRE harus disesuaikan. DIRE dapat menggunakan Special Purpose Company dalam aktivitas investasinya, di samping itu banyak aktivitas DIRE dilakukan oleh Manajer Investasi yang mewakili DIRE di dalam dan di luar pengadilan. Hal tersebut membuka kemungkinan terjadinya benturan kepentingan, karenanya diperlukan perlindungan bagi pemegang unit penyertaan khususnya untuk minority unit holders. Regulasi yang berperan penting dalam menentukan kerangka hukum investasi, diharapkan mencakup aspek-aspek yang diperlukan untuk menjaga kepentingan pelaku jasa keuangan, investor dan dalam skala yang lebih luas, menjaga kepentingan Negara.

Collective Investment Contract (CIC) and Real Estate Investment Fund or Indonesia REIF (I-REIF) were introduced in Indonesia through legislation which have adopted the concept of Collective Investment Scheme that has similar characteristics to ?trust? with fiduciary obligations to the interests of beneficiaries; and the concepts of Real Estate Investment Trusts, an investment model with real estate as underlying asset. The purpose of this study was to understand the legislation and implementation of I-REIF under Collective Investment Contract. The method used to address the problems is a normative legal research. Tranplantation concepts in CIC and I-REIF under CIC creates I-REIF different from other investment products in Indonesian capital market. It has broaden the investment scope from securities to physical properties, includes activity inside and outside capital market. On the other hand, Indonesia legislation affecting I-REIF so different from similar products in other capital markets. I-REIF under CIC as legal subject does not experience obstacles in capital market activity, but for activities outside the capital market, CIC which is not a legal form, causing the activity of I-REIF should be adjusted, such as use Special Purpose Company in its investment activity. Many activities carried out by the Investment Manager representing I-REIF, inside and outside the court. It opens the possibility of conflict of interest, hence protection for particularly minority unit holders is needed. Regulation which plays an important role in determining legal framework for investment, is expected to cover necessary aspects to safeguard the interests of the financial services companies, investors and in broader scope, safeguard interests of the Country."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
T44003
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Farhanto
"Herding behavior dapat didefinisikan sebagai perilaku individu yang memutuskan untuk mengikuti orang lain dan meniru perilaku kelompok daripada mengambil keputusan secara mandiri berdasarkan informasi yang mereka punya. Analisis kali ini bertujuan untuk menganalisis keberadaan herd behavior yang dipengaruhi oleh investor attention. Dalam penelitian kali ini, Google Search digunakan sebagai proxy dari investor attention dengan dugaan bahwa ketika investor attention meningkat, maka jumlah investor yang menggunakan Google Search untuk mencari informasi akan meningkat sehingga nantinya investor akan memiliki informasi yang serupa dan kemudian membuat keputusan perdagangan serupa sehingga terbentuk herd behavior. Penelitian kali ini juga menganalisis pengaruh investor attention dalam pembentukan herd behavior pada periode market return negatif dan pada periode Pandemi COVID-19. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah metode cross-sectional absolute deviation (CSAD). Sampel penelitian yang digunakan adalah data berupa return harian dari IHSG pada periode Juli 2012-Juni 2022 yang diambil dari Refinitiv eikon dan data berupa frekuensi pencarian kata kunci terkait Pasar Modal Indonesia pada periode Juli 2012-Juni 2022 yang diambil dari Google Trends. Hasil dari penelitian kali ini adalah ditemukan keberadaan herd behavior yang dipengaruhi oleh investor attention, tetapi tidak ditemukan keberadaan herd behavior dalam periode market return negatif dan dalam periode Pandemi COVID-19.

Herding behavior can be defined as the behavior of individuals who decide to follow others and imitate group behavior rather than making decisions independently based on the information they have. This research aims to analyze the existence of herd behavior that is influenced by investor attention. In this study, Google Search is used as a proxy for investor attention with the assumption that when investor attention increases, the number of investors using Google Search to search for information will increase so that later investors will have similar information and then make similar trading decisions so that herd behavior are formed. This research also analyzes the influence of investor attention in forming herd behavior during the negative market return period and during the COVID-19 Pandemic. The method used in this study is the cross-sectional absolute deviation (CSAD) method. The research sample used is data of daily market return from the Indonesia Composite Index (ICI) for the period July 2012-June 2022 taken from Refinitiv eikon and search frequency data for keywords related to the Indonesian Capital Market in the period July 2012-June 2022 taken from Google Trends. The results of the present study found the existence of herd behavior influenced by investor attention, but no herd behavior was found during the negative market return period and during the COVID-19 Pandemic period."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusufa R. Dibyoseputro
"ABSTRAK
Seiring dengan berlakunya ASEAN Economic Community (AEC), terdapat dorongan integrasi pasar modal antar Negara anggota ASEAN. Indonesia didorong untuk ikut ambil bagian salah satunya dengan mengikuti ASEAN Collective Investment Schemes (ASEAN CIS). Suatu wadah investasi kolektif yang didasarkan oleh mekanisme Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif (Reksa Dana KIK) di pasar modal Indonesia. Perlindungan hukum terhadap pemegang unit penyertaan atau investor menjadi isu penting dalam implementasi ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara ketentuan ASEAN Capital Market Forum (ACMF) dan hukum pasar modal Indonesia terhadap perlindungan Investor.

ABSTRACT
The enactment of ASEAN Economic Community (AEC) encourages the integration of capital markets among the members of ASEAN countries. Indonesia urged to take part in one of the integration which is ASEAN Collective Investment Schemes (ASEAN CIS). ASEAN CIS is an investment schemes that based on mutual funds in Indonesia Capital Market law. The legal protection for unitholders or investor is an important issue in this implementation. This research aims to analyse the correlation between ASEAN Capital Market Forum (ACMF) regulation
and the regulation on Indonesia capital market law regarding the investor protections
"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S61514
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Clarita I.
"Pandemi COVID-19 yang melanda berbagai negara kurang lebih dua tahun, telah memberikan dampak negatif terutama pada sektor kesehatan dan ekonomi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan, untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi adalah dengan meningkatkan investor di Pasar Modal. Salah satu teknologi yang dapat membantu peningkatan jumlah investor di pasar modal adalah platform investasi pasar modal online. Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberikan rekomendasi terkait faktor-faktor yang dapat memengaruhi niat penggunaan platform investasi pasar modal online dengan menggabungkan teori Technology Acceptance Model (TAM), Theory of Planned Behavior (TPB) dan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Penelitian ini menggunakan mixed method yaitu menggabungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner secara online dan berhasil mengumpulkan data sebanyak 1074 yang kemudian diolah dengan menggunakan Covariance Based-Structural Equation Modelling (CB-SEM). Sementara data kualitatif dikumpulkan melalui wawancara dan kemudian dianalisis menggunakan thematic analysis. Berdasarkan hasil analisis terhadap data penelitian, penulis menemukan bahwa attitude, perceived ease of use, perceived behavioral control, subjective norm, dan national pride adalah faktor-faktor yang dapat memengaruhi niat penggunaan platform investasi pasar modal online. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu seluruh pemangku kepentingan yang terlibat di lingkungan pasar modal untuk dapat mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam menciptakan lingkungan yang aman dan menarik bagi pertumbuhan dan peningkatan minat investasi pasar modal di Indonesia.

The COVID-19 pandemic, which has been affecting several countries for almost two years, has had a damaging effect, particularly on the health and economic sectors. Increasing capital market investors is one of the initiatives that can be undertaken to restore economic growth. An online capital market investment platform is one technology that can help increase the number of investors in the capital market. Based on these conditions, the purpose of this study is to analyze and recommend factors that may influence the intention to use online capital market investment platforms by combining the theories of Technology Acceptance Model (TAM), Theory of Planned Behavior (TPB), and Unified Theory of Acceptance and Use (UTAUT). This study uses a mixed method, which combines quantitative and qualitative research methods. Quantitative data was acquired via distributing questionnaires online, and 1074 data were collected and processed using Covariance Based-Structural Equation Modeling (CB-SEM). While qualitative data were collected through interviews and then analyzed using thematic analysis. Based on the analysis of research data, the authors discovered that attitude, perceived ease of use, perceived behavioral control, subjective norms, and national pride are factors that can influence the intention to to use online capital market investment platforms. The findings of this study are aimed to assist all stakeholders involved in the capital market environment in creating a safe and attractive environment for growth and increasing interest in capital market investment in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nesya Adira
"Polemik terkait investasi asing di tengah masyarakat difasilitasi oleh inkonsistensi
pemberitaan di media dan kemunculan berita-berita provokatif. Meski demikian,
bagaimana mekanisme informasi mempengaruhi sikap terhadap investasi asing
belum banyak dielaborasi. Penelitian survei-eksperimental between-subjects
dilakukan untuk mengetahui bagaimana konten informasi politik dalam
pemberitaan media multimodal yang berisi ancaman simbolis dan ekonomi
(realistis) dari dua negara investor yang berbeda (Tiongkok dan Arab Saudi) dapat
mempengaruhi pembentukan sikap individu terhadap kebijakan investasi asing.
Empat jenis persepsi ancaman diteliti pengaruhnya berdasarkan Integrated Threat
Theory [1] – yaitu ancaman simbolis (ancaman terhadap nilai-nilai dalam
kelompok), ancaman ekonomi (ancaman realistis terhadap sumber daya
kelompok), kecemasan dalam hubungan antarkelompok, dan stereotip negatif.
Dengan menggunakan media survei daring, 378 partisipan terbagi ke dalam 4
kelompok dengan desain 2 (cue Tiongkok, cue Arab Saudi) x 2 (ancaman
simbolis, ancaman ekonomi) dan satu kelompok kontrol. Pengujian hipotesis
dilakukan dengan ordinary least square path analysis menggunakan PROCESS
Macro SPSS. Analisis mediasi menunjukkan pemaparan informasi berisi ancaman
mempengaruhi pembentukan sikap negatif terhadap investasi asing hanya melalui
pemrosesan sistematis dengan mengaktivasi persepsi ancaman ekonomi dan
simbolis. Meski demikian, pengaruh pemaparan informasi pada sikap terhadap
investasi asing ini hanya terjadi pada kelompok yang menerima informasi
ancaman ekonomi (β = 0,269; BootSE = 0,078; 95% CI [0,118; 0,428]) dan
ancaman simbolis (β = 0,098; BootSE = 0,044; 95%CI [0,013; 0,188]) yang
berasal dari investor Tiongkok. Hasil ini mengindikasikan dukungan terhadap
investasi asing masih tidak terlepas dari pengaruh sentimen etnis yang mengakar
di Indonesia.

Foreign investment has always been a polemic in Indonesian public, facilitated by
inconsistency and provocative tones on several media outlets. Yet, how this
information can influence people's attitude towards foreign investment has not
been explored. Between-subjects survey-experimental study was conducted to
understand how political information containing economic (realistic) and
symbolic threats of foreign investment on multimodal news from two different
countries (China and Saudi Arabia) can influence attitude towards foreign
investment. Four threats perceived were derived from Integrated Threat Theory--
symbolic threat (threat towards ingroup values), economic threat (realistic threat
towards ingroup‘s resources), intergroup anxiety and negative stereotypes. Using
online survey platform, 378 participants were grouped into 4 experimental groups
with 2 (cue: China, Saudi Arabia) x 2 (threat: symbolic, economic) with 1 control
group. Hypothesis were tested using ordinary least square path analysis with
PROCESS Macro for SPSS. Mediation analysis showed exposure to threat laden
information influences the formation of negative attitude towards foreign
investment through systematic processing by activating both economic and
symbolic threat perceptions. This effect only appeared on participants exposed by
information containing economic threat (β = 0,269; BootSE = 0,078; 95% CI
[0,118; 0,428]) and symbolic threat (β = 0,098; BootSE = 0,044; 95%CI [0,013;
0,188]) from China. This result indicates that support towards foreign investment
is still heavily related to ethnic sentiment deeply rooted in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>