Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201157 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joko Santoso
"Supplier Relationship Management (SRM) telah menjadi salah satu proses bisnis utama dalam Supply Chain Management (SCM) yang mendukung pencapaian tujuan organisasi. Namun, dalam pengadaan publik perhatian terhadap SRM masih terbatas baik dari sisi pengelolaan maupun sistem/infrastruktur. Di sisi lain, nilai ekonomis pengadaan publik sangat besar dan beragam sehingga membutuhkan jumlah penyedia yang banyak dengan kualifikasi yang multisektor. Kondisi ini berpotensi lembaga publik tidak dapat mengoptimalkan tujuan pengadaannya yakni peningkatan efisiensi, tata kelola yang baik dan berkesinambungan. Tujuan tesis ini adalah melakukan analisis hubungan kausal antara faktor-faktor utama yang mempengaruhi implementasi Supplier Relationship Management (SRM) dalam pengadaan publik. Selain itu juga, merumuskan strategi yang dapat diterapkan dalam pengelolaan faktor-faktor tersebut. Penelitian ini menggunakan Systematic Literature Review (SLR) dan metode Delphi untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama. Ekstraksi yang dihasilkan dilanjutkan dengan analisis hubungan kausal antar faktor dengan metode Fuzzy Dematel. Selanjutnya dilakukan studi literatur dan permintaan pendapat para ahli untuk merumuskan strategi peningkatan implementasi SRM. Dari hasil penelitian diperoleh informasi terdapat 6 (enam) faktor utama yang dominan yang mempengaruhi implementasi SRM yaitu pengembangan supplier, praktik manajemen yang baik, kemampuan teknologi informasi, tekanan kelembagaan eksternal, kompetensi dan kapasitas supplier serta kolaborasi dan integrasi. Selanjutnya beberapa rekomendasi strategi dihasilkan untuk peningkatan implementasi SRM. Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi para pengambil keputusan di lembaga publik dalam meningkatkan implementasi SRM.

Supplier Relationship Management (SRM) has become one of the main business processes in Supply Chain Management (SCM) that supports the achievement of organizational goals. However, in public procurement, attention to SRM is still limited, both in terms of management and systems/infrastructure. On the other hand, the economic value of public procurement is very large and varied, so it requires a large number of suppliers with multi-sectoral qualifications. This condition could make public institutions unable to optimize their procurement objectives, which are increasing efficiency, governance and sustainability. The purpose of this thesis is to analyze the causal relationship between the main factors that influence the implementation of Supplier Relationship Management (SRM) in public procurement. In addition, formulating strategies that can be applied in the management of these factors. This study uses the Systematic Literature Review (SLR) and the Delphi method to identify the main factors. The resulting extraction is continued by analyzing the causal relationship among factors using the fuzzy dematel method. Subsequently, literature studies and requests for expert opinion are conducted to formulate strategies for improving SRM implementation. From the research results obtained information that there are 6 (six) main dominant factors that influence the implementation of SRM, namely supplier development; good management practices; information technology capabilities; external institutional pressure; supplier competence and capacity; and collaboration and integration. Furthermore, several strategic recommendations are generated for the improvement of SRM implementation. This research can be a reference for decision makers in public institutions in improving SRM implementation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joanne Felicia Caroline
"Industri makanan dan minuman merupakan industri manufaktur yang memiliki peranan krusial dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia, baik dari segi kontribusi terhadap PDB Indonesia maupun penciptaan lapangan kerja. Pertumbuhan ini membawa tantangan lain karena berdampak terhadap lingkungan dan sosial sehingga menuntut industri untuk mengintegrasikan aspek lingkungan dan sosial ke dalam manajemen rantai pasok. Salah satunya dengan memiliki pemasok yang menerapkan aspek keberlanjutan karena pemasok memiliki peran yang sangat penting sebagai dalam rantai pasok. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja pemasok pada salah satu perusahaan makanan dan minuman di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) untuk memperoleh bobot kriteria penilaian pemasok berkelanjutan, dan Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk memperoleh nilai kinerja setiap pemasok perusahaan. Kemudian Importance-Performance Analysis digunakan untuk mengelompokkan kriteria penilaian pemasok berdasarkan hasil bobot kepentingan kriteria yang tinggi dan nilai kinerja pemasok yang tinggi, untuk memilih pemasok-pemasok potensial dalam mengimplemenasi praktik keberlanjutan. Pengelompokan kriteria penilaian pemasok ini akan menjadi dasar dalam merancang strategi untuk meningkatkan kinerja penerapan keberlanjutan pemasok. Hasil dari penelitian ini menunjukan perusahaan memiliki lima pemasok yang berpotensial untuk menerapkan keberlanjutan dan rekomendasi strategi penerapan keberlanjutan terhadap ke-lima pemasok perusahaan dengan nilai kinerja pemasok yang tinggi, sebagai panduan untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi pemasok dalam menerapkan aspek keberlanjutan.

Food and beverage industry is a manufacturing industry that plays a crucial role in economic growth in Indonesia, in terms of contribution to Indonesia's GDP and job creation. This growth brings another challenge because it impacts on the environment and social, thus requires the industry to integrate environmental and social aspects into the supply chain management. One of them is by having sustainable suppliers, because suppliers have a very important role in the supply chain. This study aims to assess the performance of suppliers in a food and beverage company in Indonesia. The method used in this research is Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) to obtain the weighting criteria for continuous supplier assessment, and Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) to obtain the performance value of each company's suppliers. Then, the Importance-Performance Analysis is used to classify supplier selection criteria based on the results of the high importance weight of criteria and high supplier performance score, to select potential suppliers to implement sustainability practices. This grouping of supplier selection criteria will be the basis for designing a supplier sustainability implementation strategy. The results of this study indicate that the company has five suppliers that potentially would implement sustainable practice and recommendations for implementing sustainability strategies for five suppliers of companies with high supplier performance values, as a guide to develop and enhance suppliers' potential to apply sustainability aspects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Banjarnahor, Artina Sanadia
"ABSTRAK
Pada proyek EPC, fase pengadaan memiliki porsi biaya yang cukup besar yaitu sekitar 50-60% dari total biaya proyek. Penggunaan sebagian besar dari total biaya pada proyek untuk pengadaan peralatan dan material menjadi suatu hal yang krusial pada proyek EPC. Salah satu cara untuk meminimalisir kesalahan pada fase pengadaan adalah dengan menerapkan manajemen rantai pasok (supply chain). Pengukuran tingkat penerapannya dilakukan untuk mengevaluasi penerapannya di setiap proyek, sehingga pada proyek selanjutnya, penerapannya dapat ditingkatkan. Kuesioner disebarkan kepada karyawan di bagian pengadaan untuk menilai penerapan manajemen rantai pasok, kemudian dianalisis dengan uji normalitas, uji homogenitas, uji validitas, uji reliabilitas, dan statistik deskriptif. Diperoleh hasil bahwa meskipun terbilang baru, penerapan manajemen rantai pasok sudah cukup baik di Indonesia.

ABSTRACT
On EPC projects, procurement phase has quite big portion of cost which is around 50-60% of the total cost of a project. Most of this portion is used to procure equipments and materials. This becomes a crucial thing on EPC project. One of the ways to reduce the mistakes on procurement phase is to apply supply chain management. The purpose of the measurement is to evaluate and improve the application for the next project. Questionnaires are given to employees in procurement phase, then the data will be analyzed with normality test, homogenity test, validity and reliability test, and descriptive analysis. The result is that eventhough this kind of management is new in construction industry, the application in Indonesia is quite good in some EPC constructor.
"
2015
S59753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aga Ferdiansyah
"Penelitian ini menyajikan perencanaan pemilihan pemasok untuk perusahaan yang mengadopsi strategi multi source, di mana beberapa kategori komponen dipasok oleh beberapa pemasok. Memiliki beberapa pemasok dapat menjadi pilihan yang tepat ketika pemasok memiliki masalah kapasitas, sumber cadangan diperlukan untuk melindungi dari kekurangan bahan, dan kebutuhan untuk menjaga persaingan di antara pemasok. Kriteria yang digunakan untuk menentukan peringkat supplier adalah kualitas, biaya, dan pengiriman. Metode Delphi digunakan untuk mendapatkan perbandingan tingkat kepentingan antara semua kriteria. Setelah itu data menjadi input untuk kriteria analisis bobot menggunakan metode AHP. Terakhir, data bobot kriteria digunakan sebagai input dalam penentuan peringkat untuk memilih pemasok menggunakan metode TOPSIS. Hasil dari tiga langkah utama dalam penelitian ini adalah peringkat pemasok yang mewakili kinerja kualitas, pengiriman, dan aktivitas biaya mereka. Pengambil keputusan harus mengalokasikan pesanan sesuai dengan strategi alokasi pesanan yang telah ditentukan oleh perusahaan. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah pemasok melakukan yang terbaik untuk mengungguli pesaing mereka dan daya saing antar pemasok dapat dipertahankan.

This study presents a supplier selection planning for companies that adopt multi source strategy, where some category of components supplied by several suppliers. Having several suppliers can be the right choice when a supplier has capacity problems, backup sources are needed to protect against material shortages, and the need to maintain competition among suppliers. Criteria that used for determining supplier rank are quality, cost, and delivery. The Delphi method is used to obtain comparison of importance degree between all criteria. After that the data become input for criteria weight analysis using AHP method. Finally, the criteria weight data used as input in rank determination for selecting supplier using TOPSIS method. The result of these three main steps in this study is supplier ranking that represents their performance of quality, delivery, and cost activity. Decision maker must allocate orders following the order allocation strategy that has been determined by the company. The expected outcome of this study is suppliers doing their best to outperform their competitor and competitiveness between suppliers can be maintained."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Kemala Dewi
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berpengaruh pada project procurement agar efisien dan efektif berdasarkan pelaksanaan supply chain management proyek UTHO dan usaha untuk menghasilkan optimalisasi biaya pada project procurement dalam supply chain management PT. ABC Proyek UTHO. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan data primer hasil pengamatan dan wawancara serta data sekunder tentang pelaksanaan project procurement dalam supply chain management PT. ABC Proyek UTHO, untuk selanjutnya dianalisis.
Hasil analisis dan pembahasan menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh pada project procurement PT. ABC Proyek UTHO merupakan konsekuensi lanjutan dari penggunaan type efficient supply chain pada PT. ABC Proyek UTHO. Sedangkan kondisi manajemen biaya pada project procurement PT. ABC Proyek UTHO sebagai kondisi yang sebagian besar membutuhkan proses inovasi dari PT. ABC Proyek UTHO dan usaha yang dapat dilakukan untuk menghasilkan optimalisasi biaya pada project procurement dalam supply chain management PT. ABC Proyek UTHO adalah melaksanakan strategi yang sepenuhnya memperhatikan gambaran umum perusahaan, informasi umum Proyek UTHO, faktor yang mempengaruhi project procurement dalam supply chain management, serta kondisi manajemen biaya pada project procurement PT. ABC Proyek UTHO.

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the factors that influence the procurement project for efficient and effective supply chain management is based on the implementation of the project UTHO and effort to produce cost optimization in project procurement in supply chain management of UTHO Project PT. ABC. The research method used is descriptive qualitative research using primary data observations and interviews and secondary data on the implementation of project procurement in supply chain management of UTHO Project ABC UTHO, for further analysis.
The analysis and discussion shows that the factors that influence the procurement project at UTHO Project PT. ABC is a consequence of the use of advanced types of efficient supply chain in UTHO Project PT. ABC. While the conditions of the project cost management in procurement UTHO Project PT. ABC as a condition that mostly require the innovation process from UTHO Project PT. ABC and effort that can be done to produce the project procurement cost optimization in supply chain management of UTHO Project PT. ABC is to implement strategies that fully into account the general description of the company, general information UTHO Project, factors affecting the project procurement in supply chain management, as well as the conditions of the project cost management in procurement UTHO Project PT. ABC.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Raeesha Aurelia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan efisiensi rantai pasok di Gudang PCB PT XYZ, sebuah perusahaan manufaktur elektronik. Dengan menggunakan model Supply Chain Operations Reference (SCOR) dan Analytical Hierarchy Process (AHP), penelitian ini mengukur dan menganalisis kinerja gudang berdasarkan 26 indikator kinerja yang telah divalidasi oleh para ahli perusahaan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa nilai performa gudang pada tahun 2023 adalah 59,01%, yang termasuk dalam kategori average (50-70%) menurut Traffic Light System. Proses dispatch dan periode waktu bulan Juli tercatat sebagai performa terendah. Berdasarkan Importance Performance Analysis, terdapat lima indikator yang masih memerlukan perbaikan, termasuk Accuracy of product delivery according to item, Unfinished Outgoing Process Rate, dan Accuracy of product delivery according to quantity. Usulan perbaikan meliputi integrasi Sistem Active Tracking dan Computerized Maintenance Management System (CMMS) berbasis RFID untuk mengatasi permasalahan terkait akurasi pengiriman, pemeliharaan peralatan, dan efisiensi operasional. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis dalam meningkatkan kinerja operasional dan daya saing PT XYZ di industri elektronik.

This research was conducted to evaluate and improve supply chain efficiency in the PCB warehouse of PT XYZ, an electronics manufacturing company. Using the Supply Chain Operations Reference (SCOR) model and Analytical Hierarchy Process (AHP), this research measures and analyzes warehouse performance based on 26 performance indicators that have been validated by company experts. The evaluation results show that the warehouse performance value in 2023 is 59.01%, which falls into the average category (50-70%) according to the Traffic Light System. The dispatch process and the July time period recorded the lowest performance. Based on Importance Performance Analysis, there are five indicators that still require improvement, including Accuracy of product delivery according to item, Unfinished Outgoing Process Rate, and Accuracy of product delivery according to quantity. Proposed improvements include the integration of Active Tracking System and RFID-based Computerized Maintenance Management System (CMMS) to address issues related to delivery accuracy, equipment maintenance, and operational efficiency. This research provides a practical contribution in improving the operational performance and competitiveness of PT XYZ in the electronics industry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bonita
"Pada era globalisasi saat ini, perkembangan industri mengalami kemajuan yang pesat. Keadaan tersebut menjadikan kondisi persaingan bisnis semakin ketat. Persaingan menjadi suatu tantangan bagi perusahaan untuk terus berupaya meningkatkan performansinya agar dapat menghasilkan output produksi yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan. Output yang akan dihasilkan oleh perusahaan sangat dipengaruhi oleh mutu dari produk yang diberikan oleh supplier. Oleh sebab itu, kegiatan pengukuran dan evaluasi kinerja supplier penting dilakukan oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan kekuatan bersaing, kepuasan pelanggan, serta profitabilitas perusahaan. Pada penelitian ini menggunakan metode Decision Making Trial and Evaluation Laboratory (DEMATEL) dan Analytical Network Process (ANP). Metode DEMATEL digunakan untuk mendapat matriks hubungan total dimana matriks tersebut dapat diketahui kriteria dan sub kriteria mana yang paling penting dan yang paling banyak mempengaruhi. Hasil pada metode DEMATEL digunakan sebagai input pada metode ANP untuk menghitung bobot setiap kriteria dan sub kriteria. Dari bobot kriteria dan sub kriteria yang telah didapatkan, nilai terbobot setiap supplier dapat dihitung untuk mengetahui supplier yang memiliki nilai tertinggi sampai terendah.

In current era of globalization, industrial development is progressing rapidly. This situation makes condition of business competition becomes more intense. Competition is a challenge for company to continue to improve its performance in order to produce the output that is able to meet customer needs. The output to be produced by company is strongly influenced by quality of the product provided by supplier. Therefore, supplier performance measurement and evaluation activities are important for company in order to improve competitive strength, customer satisfaction, and company profitability. This study uses Decision-Making Trial and Evaluation Laboratory (DEMATEL) and Analytical Network Process (ANP) methods. DEMATEL method is used to obtain a Total Influence Matrix where the matrix can be known which criteria and sub-criteria are the most important and which affect the most. The results of DEMATEL method are used as input to ANP method to calculate the weight of criteria and sub-criteria. From the weight of criteria and sub-criteria that have been obtained, the weighted value of each supplier can be calculated to find out which supplier has the highest to the lowest value."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Meralda Abida Rinaldy
"Penelitian ini membahas peningkatan ketahanan atau resiliensi rantai pasokan dalam industri pelumas, dengan fokus pada pengembangan dan implementasi langkah-langkah mitigasi gangguan strategis. Memastikan kinerja yang kuat terhadap gangguan adalah hal yang terpenting bagi perusahaan untuk menjaga kontinuitas bisnis dan meminimalkan kerugian selama masa krisis. Studi ini menggunakan model Supply Chain Operations Reference (SCOR), sebuah kerangka kerja yang komprehensif untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas rantai pasokan melalui metrik proses yang terstandardisasi dan Importance Performance Analysis (IPA) untuk memetakan indikator kerja yang dipriotitaskan untuk diperbaiki. Data penelitian diambil saat pandemi COVID-19 bertujuan untuk mengukur kerentanan dalam rantai pasokan pelumas dan mengusulkan usulan strategi yang tepat untuk meningkatkan ketahanan dan kemampuan beradaptasi selama gangguan/disrupsi. Hasil dari penelitian ini didapatkan nilai kinerja rantai pasok perusahaan pada saat terjadinya disrupsi sebesar 49,37% dimana difokuskan pada masalah pemenuhan permintaan pelanggan tidak tepat waktu, kurang efisiensinya pengelolaan material dan mesin, serta kurang adaptif dalam menghadapi permintaan pasar yang fluktuatif. Usulan strategi perbaikan diantara lain dengan implementasi advanced manufacturing seperti Asset Management Software (AMS) dan Manufacturing Execution System (MES), memakai metode peramalan dengan model TISM-MICMAC dan Machine Learning, serta penggabungan seluruh proses rantai pasok di dalam satu portal yang terintegrasi.

This research addresses improving supply chain resilience in the lubricants industry, focusing on the development and implementation of strategic disruption mitigation measures. Ensuring robust performance against disruptions is paramount for companies to maintain business continuity and minimize losses during times of crisis. This study uses the Supply Chain Operations Reference (SCOR) model, a comprehensive framework for evaluating and improving supply chain effectiveness through standardized process metrics and Importance Performance Analysis (IPA) to map work indicators that are prioritized for improvement. The research data was collected during the COVID-19 pandemic to measure vulnerabilities in the lubricant supply chain and propose appropriate strategies to improve resilience and adaptability during disruptions. The results of this study obtained a value of the company's supply chain performance at the time of disruption of 49.37% which focused on the problem of fulfilling customer requests not on time, less efficient management of materials and machinery, and less adaptive in dealing with fluctuating market demand. Proposed improvement strategies include the implementation of advanced manufacturing such as Asset Management Software (AMS) and Manufacturing Execution System (MES), using forecasting methods with TISM-MICMAC and Machine Learning models, and combining all supply chain processes in one integrated portal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Handayani
"Salah satu upaya PT Garuda Indonesia dalam menghadapi persaingan industri penerbangan ditempuh dengan cara meningkatkan peringkat airline dari bintang 3 menjadi bintang 4 (berdasarkan peringkat Skytrax International). Salah satu elemen penting untuk meningkatkan peringkat airline adalah melalui memberikan menu inflight meal yang terbaik. Menu makanan yang disajikan harus mengikuti prosedur standar penerbangan sehingga layak saji. Ada beberapa indikator yang mempunyai nilai standar yang ditetapkan oleh PT Garuda Indonesia, diantaranya kualitas, harga, waktu, service, inovatif dan keselamatan & lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk membantu penilaian evaluasi kinerja supplier dengan menggunakan metoda Fuzzy AHP serta membandingkan bobot kriteria utama dengan Metoda Supplier Assesment yang ada sehingga membantu PT Garuda Indonesia meningkatkan ranking menjadi bintang 4.

Currently PT Garuda Indonesia is going to increase its airline rating from 3 star become 4 star (Skytrax International Rating) in facing the airline industry competition. One of important element to increase airline rate is giving best menu inflight meal. It is airline requirement for the catering to fulfill standard procedure of inflight meal. There are several standard indicator of PT Garuda Indonesia which are quality, price, time, service, innovative and safety & work environment. The purpose of this research is to evaluate supplier performance using Fuzzy AHP Method and compare with Supplier Assessment Method to support PT Garuda Indonesia become 4 star airline."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26163
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Made Dimas Agung Perwira
"Perusahaan Engineering Procurement Construction (EPC) memiliki ruang lingkup pekerjaan yang luas sehingga proyek-proyeknya membutuhkan dukungan dari rekanan terutama dalam bidang penyediaan jasa atau yang dikenal dengan Subkontraktor. Dengan mengalihkan lingkup mayoritas kepada Subkontraktor, hal ini menyebabkan Subkontraktor mempengaruhi kinerja keberhasilan proyek. Namun dalam prakteknya subkontraktor yang dipilih belum efektif dalam mendukung peningkatan kinerja perusahaan karena banyak subkontraktor yang gagal dalam melaksanakan pekerjaannya. Masalah ini juga dihadapi oleh salah satu perusahaan EPC terkemuka di Indonesia yang dipilih sebagai studi kasus. Dalam menghadapi permasalahan tersebut, penelitian ini memandang perlu adanya pengembangan proses pengambilan keputusan terutama pada kriteria yang digunakan dalam proses pemilihan subkontraktor agar tujuan pemilihan subkontraktor yang lebih baik dapat tercapai. Multi Criteria Decision Making (MCDM) dipilih dalam penelitian ini karena kompleksitas kriteria dalam proses pengambilan keputusan dan teknik Analitycal Hierarchy Process (AHP) diusulkan. AHP menerapkan struktur hirarkis dalam mencapai tujuan dan mampu mengkonsolidasikan expert judgment pada multikriteria yang tidak berkaitan satu sama lain. Berikut adalah kriteria dan subkriteria yang diperoleh melalui tahapan literature review dan pengolahan data. Kriteria yang penting adalah kriteria kemampuan, keselamatan, dan teknis. Sedangkan ringkasan subkriteria penting adalah kekuatan finansial untuk kriteria kapabilitas, dan program keselamatan kerja untuk kriteria keselamatan, serta jadwal pelaksanaan dan daftar personil untuk kriteria teknis.

Engineering Procurement Construction (EPC) companies have a wide scope of work so that their projects require support from partners, especially in the field of service supply or known as Subcontractors. By transferring the majority scope to Subcontractors, this causes Subcontractors to affect the performance of project success. However, in practice the selected subcontractors have not been effective in supporting increased company performance because many subcontractors have failed in carrying out their work. This problem is also faced by a leading EPC company in Indonesia, which is selected as a case study. In dealing with this problem, this study considers that it is necessary to develop the decision-making process, especially on the criteria used in the subcontractor selection process so that the goal of choosing a better subcontractor can be achieved. Multi Criteria Decision Making (MCDM) is selected in this study due to complex criteria in the decision-making process and Analytical Hierarchy Process (AHP) technique is proposed. AHP applies hierarchical structure in achieving goals and can consolidate expert judgments on multi-criteria that are not related to one another. The following are the criteria and sub-criteria obtained through the literature review and data processing stages. The important criteria are Kapabilitas, safety, and technical criteria. While the summary of the important sub-criteria is financial strength for Kapabilitas criteria, and work safety program for safety criteria, and implementation schedule and personnel list for the technical criteria."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>