Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3057 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edria Nadilla Althoofani
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana hasil analisis semiotika pada kedua iklan pariwisata di Youtube “Visit Qatar” dan representasi kebudayaan Qatar dalam kedua iklan tersebut. - Kedua iklan tersebut berjudul berjudul “ قطر عيش عالم استثنائي ” dan “هنا قطر.. أغنية اليوم الوطني ”. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif deskriptif dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes dan teori kebudayaan Koentjaraningrat. Penelitian ini menunjukkan adanya makna denotasi, makna konotasi, dan mitos dalam dua iklan tersebut. Makna denotasinya adalah realitas kebudayaan Qatar yang terdiri dari berbagai macam wujud kebudayaan. Makna konotasinya adalah setiap kebudayaan memiliki maknanya masing-masing dan menjadi refleksi di kehidupan yang akan datang. Mitosnya adalah wujud kebudayaan Qatar menjadi sesuatu yang merepresentasikan kebudayaan Qatar yang dapat dilihat sebagai kebiasaaan masyarakat Qatar dan sebagai bagian dari warisan budaya Qatar.

This study aims to explain the results of a semiotic analysis of the two tourism advertisements on the Youtube Channel "Visit Qatar," and the representation of Qatari culture in the two advertisements. The two ads are titled “ قطر عيش عالم استثنائي - ” and “ هنا قطر.. أغنية اليوم الوطني ”. This research is conducted qualitatively descriptively using Roland Barthes' semiotic theory and Koentjaraningrat's cultural theory. The finding of this research shows the two advertisements' denotative meanings, connotative meanings, and myths. The denotative meaning is the reality of Qatari culture, which consists of various forms of culture. The connotative meaning is that every culture has its meaning and becomes a reflection in the life to come. The myth is that Qatari culture represents Qatari culture which can be seen as a habit of Qatari people and as part of Qatar's cultural heritage."
Depok: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tamba, Darwis
"Masalah penelitian ini adalah faktor-faktor apa yang mempengaruhi masuknya wisatawan ke Kabupaten Samosir sehingga dapat meningkatkan devisa daerah maupun negara. Oleh sebab itu, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menjelaskan faktor-faktor Entry Mode apa saja yang perlu dipertimbangkan agar dapat meningkatkan pemasaran industri pariwisata di Kabupaten Samosir.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan riset kepustakaan, yakni dengan menggunakan buku dan literatur yang berhubungan dengan judul penelitian dan riset lapangan dengan Cara melakukan pengumpulan data pengisian kuesioner dan peninjauan langsung ke lapangan Berta wawancara dengan pihak yang memiliki pemahaman tentang masalah yang akan dibahas dalam tesis ini.
Peneiitian ini mengacu pada Prinsip Pamikiran Analitik yaitu Menyusun Hirarki (menyusun realitas yang kompleks ke dalam bagian yang menjadi elemen pokoknya, kemudian bagian ini menjadi bagian-bagiannya lagi, dan seterusnya secara hirarkis), Menetapkan Prioritas ( mempersepsi hubungan antara hal-hal yang diamati, membandingkan hal yang serupa berdasarkan kriteria tertentu, dan menimbang intensitas preferensi terhadap hal yang satu dibandingkan dengan hai lainnya), dan Konsistensi Logis (menetapkan relasi antar obyek atau antar pemikiran sehingga sedemikian koheren, yaitu obyek-obyek atau pemikiran itu saling terkait dengan balk dan kaitan tersebut menunjukkan konsistensi).
Dan hasil uji AHP yang dilakukan, diketahui bahwa kebijakan produk terutama produk wisata danau dan hotel harus mendapat prioritas dalam perumusan kebijaksanaan di bidang pariwisata, karena ke 2 (dua) variabel ini memiliki nilai probabilitas tertinggi dibanding variabel-variabel lainnya serta strategi stabilitas sebagai altematif strategi untuk mendukung kebijakan tersebut.

What factors affecting tourism in Samosir district that could increase regional and national income is the problem delivered in this research. With such question, the purpose of this research is to analyze and to explain Entry Mode factors should be considered to expand tourism in Samosir district.
Two methods used in this research. One is literary and books research, which are interrelated with the case. The other is field research using data collection, questioners, and direct visit to and interviews in the field with people understand the research problem.
The research refers to the Analytical Thinking Principal: to put problems in order (mapping complex realities into its main element to be divided in to parts in order), to give priority (making coherent perceptions on relation between object and or thoughts, that are interrelated objects or thought which build a consistent relation).
From the Analytical Hierarchy Process (AHP), it is known that policy of products particularly within hotels and lake should be given priority in drafting the tourism policy. There are two reasons for this: because both variables have the highest probability compare with the other variables; and because strategy for stability as an alternative to support the tourism policy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22126
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faatih Natasha Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang berpengaruh signifikan di dalam model Destination Branding Image yang terdiri dari tiga dimensi destination image yakni cognitive image, unique image, dan affective image terhadap intention to revisit dan intention to recommend wisatawan nasional yang pernah berwisata ke Kota Solo.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cognitive image, unique image, dan affective image secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap intention to revisit dan tidak signifikan terhadap intention to recommend. Variabel yang satusatunya berpengaruh signifikan dalam model ini adalah unique image. Unique image dapat dijadikan sebagai strategi jika suatu destinasi wisata ingin berbeda dengan destinasi wisata lainnya.

This research is aimed to find out significant variables in destination branding image model. The model contains of three destination image dimensions: cognitive image, unique image, and affective image toward intention to revisit and intention to recommend domestic tourists who have ever travelled to Solo.
The result shows that cognitive image, unique image, and affective image significantly influence intention to revisit altogether. However, it does not significantly influence intention to recommend. The only one significant variable in this model is unique image. Unique image can be a strategy for a region to be different from other tourists destination.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45801
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selly Julita
"ABSTRAK
Sebagai salah satu aspek yang penting pada kehidupan, makanan juga berperan pada aspek budaya, salah satunya ialah hubungan antara makanan dengan identitas yang dapat terlihat pada makanan khas dari suatu daerah. Sementara itu, makanan khas dari suatu daerah juga dapat menjadi makanan nasional ketika makanan tersebut digunakan untuk memperkenalkan suatu negara sebagai salah satu destinasi pariwisata. Salah satu contohnya ialah penggunaan konten makanan khas seperti sosis dan pretzel yang terdapat pada brosur turisme Jerman. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, makanan Jerman kini tidak hanya terdiri atas makanan khas daerah-daerahnya saja, tetapi juga makanan-makanan lain yang tidak berasal dari Jerman. Skripsi ini membahas mengenai representasi makanan nasional Jerman yang ditampilkan oleh brosur perjalanan ke Jerman dengan BB, brosur perjalanan ke M nchen, serta brosur mengenai tradisi dan adat Jerman. Representasi pada ketiga brosur tersebut akan memperlihatkan identitas budaya Jerman.

ABSTRACT
As one important aspect of life, food also plays a role in cultural aspects, one of which is the relationship between food and identity that can be seen in a typical food of a region. Meanwhile, typical food from a region can also become a national food when the food is used to introduce a country as a tourist destination. One example is the use of typical food content such as sausages and pretzels in German tourism brochures. However, along with the times, German foods is now not only consisting of typical foods from its regions, but also other foods that do not come from Germany. This thesis discusses the representation of German national food displayed trough trip to Germany with BB brochure, travel to Munich brochure, and German rsquo s tradition and costum brochure. Representations on the three brochures will show German cultural identity."
2017
S69662
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Embun Ferdina Enjaini
"ABSTRAK
Stunting (pendek) merupakan masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan
tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Kecamatan Tanjung
Agung Palik memiliki persentase stunting tertinggi (47,48%), Desa yang menjadi lokasi
penelitian adalah Desa Sengkuang dan Desa Sawang Lebar, kedua desa tersebut
merupakan desa yang paling tinggi kejadian stunting. Tujuan Penelitian ini untuk
menganalisis sosial budaya suku Rejang terkait dengan stunting. Metode penelitian ini
menggunakan kualitatif Rapid Ethnografi. Informan utama dalam penelitian ini adalah 4
ibu yang memiliki anak balita stunting dengan ekonomi rendah, 4 ibu yang memiliki balita
stunting dengan ekonomi menengah dan 4 ibu yang memiliki anak balita normal dengan
ekonomi rendah, yang tinggal di suku Rejang Kecamatan Tanjung Agung Palik yang
dipilih dengan metode purposive sampling yang datanya sudah diketahui dari sistem e-
PPGBM Puskesmas berdasarkan pengukuran antropometri. Pengumpulan data dilakukan
melalui wawancara mendalam dan observasi partisipasi yang dilaksanakan pada bulan
April-Juni 2019 di Kecamatan Tanjung Agung Palik. Hasil penelitian menunjukan bahwa
penyebab stunting pada masyarakat suku Rejang disebabkan oleh 1) Lingkungan dan
Sanitasi yang buruk, 2) Masih belum melakukan ASI eksklusif, 3) Pemberian MP-ASI dini
balita, 4) Pola pemberian makanan yang masih rendah, 5) Pengetahuan masyarakat yang
masih rendah, 6) Masih adanya kepercayaan tentang pantang makan pada ibu hamil dan
balita. Disarankan agar ada upaya penurunan kepercayaan pantang makan ibu hamil dan
anak balita, pengetahuan lingkungan dan sanitasi, mengurangi pemberian makanan
prelakteal pada bayi baru lahir, pola pemberian makan dan cakupan pemberian MP-ASI
dini melalui penyuluhan rutin dengan melibatkan orang tua balita dan bermitra dengan
dukun untuk memberikan edukasi akan pentingnya kesadaran ibu terkait gizi.

ABSTRACT
Stunting is a chronic nutritional problem on toddlers characterised by a shorter height
compared to the children in their age group. Tanjung Agung Palik District has the highest
stunting case percentage (47,48%), the villages used as a sample for this thesis are the
Sengkuang and Sawang Lebar village. These two village has the highest numbers of
stunting cases. The purpose of this research is to analyse from a socio-cultural aspect of
how the Rejang Tribe deals with stunting. This research uses a Rapid Etnographic method.
The main informants for this research are 4 mothers with stunted toddlers from low income
families, 4 mothers with stunted toddlers from middle income families, and 4 mothers with
normal toddlers from low income families all od whic are from the Rejang Tribe in the
Tanjung Agung Palik District selected by purposive sampling method whose data is known
from the Puskesmas e-PPGBM system based on anthropometric measurements. The data
were collected through an in-depth interview and participative observation conducted
between April to June 2019 in the Tanjung Agung Palik District. The research results
concluded that the stunting cases in the Rejang Tribe are caused by 1) Bad environment
and sanitation, 2) Still not doing exclusive breastfeeding, 3) Provision of early MP-ASI for
toddlers, 4) The pattern of feeding is still low, 5) Community knowledge that is still low,
6) There is still a belief about abstinence in pregnant women and toddlers. It is
recommended that there be an effort to reduce the confidence of abstinence from pregnant
women and toddlers, knowledge of the environment and sanitation, reduce prelacteal
feeding in newborns, feeding patterns and coverage of early MP-ASI through routine
counseling involving parents of toddlers and partnering with traditional healers to provide
education on the importance of maternal awareness regarding nutrition."
2019
T53718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imron Heriyanto
"Penelitian ini membahas tentang kraton di masa kini. Dalam penelitian ini ditunjukkan sebuah proses adaptasi yang dilakukan oleh kraton terhadap keadaan sosial dan kebudayaan yang telah berubah dari kondisi awalnya. Penelitian mengenai hal ini akan dilihat secara spesifik pada momentum penyelenggaman kegiatan Upacara Panjang Jimat di Kraton Kasepuhan Cirebon Jawa Barat.
Penelitian ini dibangun dalam perspektif antropologis, dengan menggunakan pendekatan khasnya, yaitu metode kualitatif. Melalui pengamatan terlibat dan wawancara mendalam, sebagai teknik utama pengumpulan datanya, penelitian ini berusaha menggali informasi mengenai keadaan obyektif kraton pada saat ini, baik mengenai sisi materialnya maupun aktivitas-aktivitasnya yang kemudian dihubungkan dengan keadaan lingkungan fisik, sosial, dan kebudayaan di sekitarnya yang telah dan sedang berubah. informasi mengenai hal tersebut dilihat secara holistik dan dalam perspektif lokal.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa perubahan sosial dan kebudayaan yang telah dan sedang terjadi di lingkungan Cirebon telah mempengaruhi situasi dan kondisi Kraton Kasepuhan. Perubahan sosial dan kebudayaan tersebut, di antaranya, telah mempengaruhi keseragaman tata cara hidup tradisional. Kraton sebagai institusi yang terlahir dari tradisi lama, pun tidak luput dari pengaruh perubahan tersebut.
Sebagai sebuah langkah adaptasi terhadap keadaan lingkungan di sekitarnya, kini Kraton Kasepuhan telah membangun sebuah pola baru kehidupan sosial dan kebudayaan yang ditata menurut kerangka kerja struktur sosial dan kebudayaan yang berubah-ubah. Kehadiran Yayasan Kraton Kasepuhan di institusi tradisional ini, telah membawa angin perubahhan. Penerapan tata kerja birokrasi modern di yayasan ini, bersamaan dengan masih berlakunya sebagian kecil dari tata kerja birokrasi tradisional yang ada, telah membuat kraton tidak lagi hadir sebagai sebuah institusi ekseklusif melainkan justru hadir sebagai sebuah institusi yang terbuka; sebuah institusi yang dapat diajak bekerja sama oleh institusi manapun. Keberadaan Yayasan Kraton Kasepuhan sebagai organisasi berbadan hukum formal tersebut semakin mengukuhkan identitas Kraton Kasepuhan pada masa kini. Fenomena tersebut jelas sekali terlihat dalam penyelenggaraan kegiatan Upacara Panjang Jimat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T2649
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renariah
"Berdasarkan hasil sensus penduduk dunia tahun 1995, diperoleh data bahwa harapan hidup terpanjang di dunia dicapai oleh bangsa jepang, dengan rata-rata umur lansia untuk laki-Maki mencapai 76 tahun dan perempuan mencapai 82 tahun. Salah sate contohnya adalah Shigechiyo Izumi berhasil mencapai umur 120 tahun. Sementara harapan hidup bangsa lain seperti Swiss rata-rata hanya mencapai 74 tahun untuk laki-laid daze 80 tahun untuk perempuan, sedangkan Amerika hanya mencapai 72 tahun untuk laki-laki dan 79 tahun untuk perempuan (Kosei hakusho = buku putih mengenai kesehatan dan kesejahteraan, 1995 : 127).
Selanjuthya kalau kita amati data hasil sensus penduduk prefektur Miyagi tahun 1998, data tersebut menunjukkan bahwa setiap tahun orang jepang berusia lanjut bertambah dalam jumlah yang cukup besar, yaitu jumlah penduduk pada tahun 1996 berjumlah 352.449 orang, sedangkan pada tahun 1997 jumlahnya naik menjadi 367210 orang, berarti dalam kurun waktu satu tahun penambahannya mencapai 14.761 orang (Laporan tahunan sensus penduduk prefektur Miyagi, 1998). Dari selisih jumlah tersebut menunjukkan bahwa usia lanjut dapat diraih dan dipertahankan melalui pembinaan kesehatan yang baik.
Dunn (1976: 135) mengemukakan bahwa upaya pembinaan kesehatan ataupun penyembuhan diri dari suatu penyakit merupakan bagian dari kebudayaan setiap masyarakat tertentu. Betapapun sederhananya suatu masyarakat, mereka pasti memiliki cara tersendiri yang sesuai dengan tradisi-tradisi budaya yang rnencakup pengetahuan yang mereka miliki sebagai pedoman yang dipakai untuk membina kesehatan.
Iitsutae adalah salah satu bentuk tradisi lisan, yang disampaikan secara turun temurun sejak dahulu kala, yang merupakan salah satu model pengetahuan orang Jepang yang secara selektif dipergunakan oleh orang Jepang khususnya di prefektur Miyagi sebagai pendukungnya. Model pengetahuan tersebut merupakan bagian dari kebudayaan mereka, yang mereka pergunakan sebagai pedoman untuk bertindak, dalam hal ini adalah pedoman dan sebagai acuan untuk membina kesehatan bahkan mengobati penyakit?"
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Bambang Soediadi Adi Purwanto
"Harmony is highly praises in Japanese Society. This social value is a key to develop in which achieving of mutual understanding rather than a clear cut of analysis on conflicting views. Therefore, committee work or consultating negotiation, or even consensus become common goals, not by majority votes.
In this case, group system will affect the whole of interpersonal relations than individual. The system will operate consultation or negotiation on such as conflicts situation avoiding open confrontation. Discussion bridging agreement as to the sense of the meeting, even though the negotiation somehow can be confusing.
Avoiding open conflict is believed to be maintaining group solidarity at all by taking consultative situation than one-man decided. On this study, ie is chosen to overview on such as conflicts. Conflict is seen to be a phenomena of how self interest of the ie's members and how conflict developed in that social setting, like recruitment conflict, man and wife conflict or succession conflict.
The result than, perform that conflict is believed can be actually Support the group empathy to develop solidarity of the group. On the other hand, conflict also placed on such as social situation depends on how they took it into their mind.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T12564
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isdaryono
"Pengembangan pariwisata di Hawaii, Amerika Serikat, merupakan sebuah fenamena menarik, karena Hawaii merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Amerika Serikat yang berhasil mendatangkan banyak wisatawan dan devisa bagi negara bagian tersebut. Pengembangan tersebut telah berhasil membukukan kunjungan wisatawan 3 juta orang pada tahun 1970 sementara devisa yang diperoleh mencapai lebih dari 3.000 juta dolar Amerika pada tahun 1980 (Farrel, 1982 :24). Hawaii, sebagai negara bagian Amerika Serikat di kawasan Pasifik memiliki peran sangat strategis baik secara geografis, ekonomis, maupun politis. Dari aspek geografis, Hawaii menjadi jalur lalu lintas gerak manusia dari kawasan Amerika ke Asia Timur dan Pasifik maupun sebaliknya. Dari aspek ekonomi, Hawaii lama menjadi lintasan dari berbagai macam kegiatan perdagangan termasuk kepariwisataan, sementara dari aspek politisnya, Hawaii digunakan sebagai pangkalan Amerika Serikat di kawasan Pasifik.
Dewasa ini, pendapatan Hawaii dari sektor pariwisata dan militer, disamping dari gula dan nanas, menjadi andalan pendapatan negara bagian tersebut. Walaupun berbagai macam aspek yang melingkupi Hawaii sangat menarik untuk dibahas, namun hal itu tidak dilakukan karena fokus tesis ini mengarah pada terjadinya pergeseran budaya sebagai dampak dari pengembangan kepariwisataan di daerah tersebut.
Keunikan Hawaii sebagai salah satu negara bagian di Amerika Serikat antara lain adalah Hawaii merupakan satu-satunya negara bagian yang berbentuk kepulauan, dengan luas wilayah paling kecil, dan diantara penduduk yang multi-etnis, bangsa kulit putih menjadi kelompok minoritas (Luedtke, 1986:226). Dilihat dari komposisi etnis demografisnya pada tahun 1977 masyarakat Hawaii terdiri dari warga keturunan Jepang sebanyak 36,9 persen, Campuran (Hawaii dengan Caucasia atau Hawaii dengan suku lain) sebanyak 17,1 persen, Caucasia 21,2 persen, Filipina 12,3 persen, Cina 6,4 persen, Polynesia 2,1 persen dan Puerto Rico 1,9 persen, Korea 1,3 persen dan bangsa lain 0,8 persen (Nordyke, 1967:67). Persentase yang relatif besar dari warga Hawaii keturunan Jepang menjadi salah satu pertimbangan mengapa pembahasan tesis ini mengarah kepada kelompk etnis ini untuk digunakan sebagai sampel, mewakili penduduk setempat. Disamping itu kenyataan bahwa warga Hawaii asli tidak pernah mencurigai orang Jepang dan menyebutnya sebagai saudara orang Hawaii (akin to the Hawaiians), sebagai imigran yang diinginkan (desirable immigrant), dan sebagai bangsa yang diyakini tidak akan banyak mempengaruhi identitas Hawaii (will not much affect the identity of the Hawaiian) (Hillbrand dikutip oleh Nordyke, 1967:37) menguatkan alasan mengapa masyarakat Hawaii keturunan Jepang menjadi fokus bahasan."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilona Regina Marggraf
"ABSTRAK
Tesis ini membandingkan pola ungkapan budaya, yaitu ekspresi rasa sakit dan respons terhadap ekspresi rasa sakit, dalam kebudayaan Swis, Tanimbar, dan Jawa melalui metode analisis percakapan. Peneliti mengutamakan hipotesis bahwa dalam ketiga kebudayaan dapat ditemukan pola ungkapan rasa sakit yang berbeda. Selain perbedaan ideosinkratis dapat ditemukan perbedaan pola ungkapan rasa sakit yang disebabkan oleh perbedaan kebudayaan informan yang direkam. Penelitian ini membahas komunikasi paralinguistis dan verbal dari informan yang berasal dari ketiga kebudayaan tersebut. Komunikasi nonverbal hanya dibahas sejauh penting untuk pengertian komunikasi paralinguistis dan verbal. Pada penelitian ini pegawai kesehatan dan pasien direkam dengan taperecarder dan kamera video untuk memperoleh data pola ungkapan rasa sakit empiris pada situasi pijetan dan kelahiran dari informan yang berasal dari ketiga kebudayaan tersebut. Data rekaman tersebut ditranskripsikan dan contoh-contoh ekspresi rasa sakit dan respons terhadap ekspresi rasa sakit digolongkan dalam beberapa kategori. Dalam tesis ini suatu ungkapan disebut pola ungkapan kalau ditemukan lebih dari satu contoh ungkapan tersebut dalam data rekaman. Suatu pola ungkapan hanya disebut pola ungkapan budaya kalau dalam data transkripsi ditemukan contoh yang berasal dari lebih dari satu informan atau kalau informan yang diwawancarai dapat mendukung data rekaman. Selain data rekaman dan data dari wawancara, juga dikumpulkan informasi dalam kepustakaan di Swis, Belanda, dan Indonesia. Penelitian ini memperlihatkan dengan jelas perbedaan dalam pola ungkapan rasa sakit ketiga kebudayaan tersebut dan dapat dimanfaatkan oleh pegawai kesehatan dan orang lain untuk mcnghindari kesalahpahaman dalam situasi antarbudaya karena mereka lebih sadar akan perbedaan pola ungkapan budayanya.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>