Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121013 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pratiwi Kusuma Wardani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumsi rokok yang tidak memenuhi ketentuan mengenai batasan Harga Transaksi Pasar di 34 Provinsi di Indonesia dan menganalisis dampak yang mempengaruhi pemantauan Harga Transaksi Pasar Tembakau oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Selain itu, penelitian ini menghitung estimasi proporsi rokok yang tidak memenuhi aturan harga transaksi pasar minimum dengan membandingkan data rokok yang dikonsumsi menggunakan SUSENAS dengan aturan Harga Transaksi Pasar. Penelitian ini menerapkan model regresi panel fixed effect untuk memperkirakan dampak kebijakan pemantauan Harga Transaksi Pasar Produk Tembakau terhadap konsumsi rokok yang tidak memenuhi ketentuan HTP tahun 2016-2019. Kajian ini menemukan bahwa kenaikan tarif cukai produk tembakau terbukti secara signifikan positif dan pemantauan HTP untuk produk tembakau terbukti tidak signifikan mempengaruhi konsumsi rokok dengan harga yang tidak memenuhi ketentuan HTP.

This study aims to investigate what factors are c that does not meet the regulations regarding the limits on Market Transaction Prices in 34 Provinces in Indonesia and analyze the impact that influences the monitoring of Tobacco Market Transaction Prices by the Directorate General of Customs and Excise. In addition, this study calculates the estimated proportion of cigarettes that do not comply with the minimum market transaction price rules by comparing the data on cigarettes consumed using SUSENAS with the Market Transaction Price rules. This study applies a fixed effect panel regression model to estimate the impact of the policy of monitoring the Tobacco Products Market Transaction Price on cigarette consumption that does not meet the HTP regulations in 2016-2019. The study found that the increase in tariffs on tobacco productsproved significantly positive and monitoring of HTP for tobacco products proved insignificant in influencing cigarette consumption at prices that did not meet the HTP regulations.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusnia Monica
"Konsumsi rokok di Indonesia menduduki posisi terbanyak di wilayah Asia Tenggara pada 2016 dan meningkat sampai di 2018, sehingga beban kerugian kesehatan dan ekonomi bertambah. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan harga rokok dan pendapatan rumah tangga pada keputusan untuk merokok dan jumlah konsumsi rokok oleh perokok berdasarkan kelompok pendapatan di Indonesia tahun 2018. Kategorisasi kelompok pendapatan menggunakan perhitungan Had Kifayah dan nishab zakat serta berdasarkan perspektif ekonomi Islam (Islamic values). Data yang digunakan adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2018 dengan unit analisis Kepala rumah tangga sebagai representatif per rumah tangga. Dengan demikian, penulis mengadopsi two-part model untuk mengolah dan menganalisis data serta menggunakan software Stata 15. Model bagian pertama menggunakan model Logit sedangkan bagian kedua metode OLS dalam menjawab dua tujuan tersebut. Hasil penelitian bahwa harga rokok, pendapatan rumah tangga serta karakteristik sosio-demografis mempengaruhi secara signifikan perilaku konsumsi rokok di semua kelompok pendapatan. Total elastisitas harga rokok pada konsumsi rokok secara keseluruhan sebesar -0,811 yang berarti kenaikan harga rokok 10% menyebabkan berkurangnya kemungkinan dan jumlah permintaan rokok sebesar 8,1%. Sedangkan, total elastisitas pendapatan secara keseluruhan adalah 0,975 artinya kenaikan pendapatan per rumah tangga sebesar 10% maka terjadi peningkatan 9,75% pada kemungkinan dan jumlah permintaan konsumsi rokok. Selain itu, kelompok rumah tangga mustahik lebih responsif dalam menghadapi perubahan harga rokok dan pendapatan, di mana elastisitasnya lebih besar daripada rumah tangga muzaki. Sementara itu, rokok dapat dikatakan sebagai barang normal dan bersifat inelastis, namun tidak sesuai dengan teori konsumsi ekonomi Islam.

Indonesia is cigarette consumption was the highest position in Southeast Asia in 2016. It had increased until 2018 and caused an increased risk of health and economic loss. This study discusses changes in cigarette prices and household income in the decision to smoke, the quantity of cigarette consumption by smokers according to income groups in Indonesia 2018. The categorization of income groups uses the calculation of Had Kifayah and nishab zakat and based on an Islamic economic perspective (Islamic values). This study used the 2018 National Socio-Economic Survey (SUSENAS) raw data with the Head of the household analysis unit as the household representative. Thus, the authors adopted a two-part model to process and analyze data and use Stata 15. The first part model uses the Logit model while the second part of the OLS method in answering these two objectives. The result of this study is the price of cigarettes, household income, and socio-demographic characteristics significantly influence cigarette consumption behavior in all income groups. The total elasticity of cigarette prices on the overall cigarette consumption is -0,811, which means a 10% increase in cigarette prices caused a decrease in the probability and quantity of cigarette demand by 8.1%. On the other hand, total income elasticity is 0.975 that means an increase in income per household by 10% then an increase of also 9.75% in cigarette consumption behavior. Also, mustahik households can be more responsive in changing the price of cigarettes and income since the elasticity is greater than muzaki households. Meanwhile, cigarettes can be said to be normal goods and inelastic, but it does not fit with consumption theory in Islamic economics.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Bayu Lesmana
"Penelitian ini menganalisis pengaruh pengenaan cukai rokok elektrik terhadap konsumsi rokok konvensional di Indonesia. Dengan menggunakan data makro agregat konsumsi rokok tahun 2015-2020 yang diestimasi menggunakan OLS, 2SLS, GMM dan System-GMM, terbukti cukai rokok elektrik berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi rokok konvensional menggunakan model statis, adiksi miopik, dan adiksi rasional. Rokok elektrik dan rokok konvensional memiliki hubungan substitusi dan perokok di Indonesia rasional dalam mengkonsumsi rokok saat ini. Untuk itu Pemerintah harus membuat desain kebijakan cukai yang lebih efektif dan seimbang serta lebih fokus pada future effect dalam upaya pengendalian konsumsi produk tembakau.

This study analyzes the effect of e-cigarette excise on conventional cigarette consumption in Indonesia. Using aggregate macro data on cigarette consumption period 2015-2020 estimated using OLS, 2SLS, GMM, and System-GMM, the study found that e-cigarette excise had a positive and significant effect on conventional cigarette consumption using static, myopic, and rational addiction models. E-cigarettes and conventional cigarettes have substitution relationships and smokers in Indonesia are rational in consuming cigarettes today. For this reason, Government must design excise policies that are more effective and balanced and focus on the future effect in efforts to control the consumption of tobacco products"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Salman
"Pada tahun 2009, pemerintah melalui kementrian keuangan menerapkan sistem cukai spesifik pada semua produk hasil tembakau dimana ini merupakan perubahan besar dari sistem cukai sebelumnya. Sistem spesifik ini menghasilkan multi tarif cukai yang menyebabkan struktur cukai rokok menjadi sangat kompleks, maka dari itu Pemerintah selanjutnya mencoba untuk menyederhanakan sistem cukai rokok dengan menghilangkan tarif cukai rokok rendah dan menggabungkannya dengan tarif rokok yang lebih tinggi. Di saat yang sama setiap tahun pemerintah selalu menaikkan tarif cukai rokok untuk meningkatkan pemasukan Negara. Hal ini menyebabkan biaya produksi untuk setiap batang rokok menjadi tinggi bagi para produsen rokok.
Tesis ini membahas pengaruh simplifikasi struktur cukai rokok terhadap kinerja keuangan dan strategi harga di industri rokok Indonesia dimana para produsen rokok akan merespon dengan menaikkan harga rokok pada konsumen dan menerapkan strategi harga yang efektif. Pada level perusahaan, penelitian ini membuktikan bahwa pengaruh cukai rokok memiliki hubungan yang sangat signifikan terhadap pricing dan profit margin pada perusahaan rokok di Indonesia.

Since 2009, government imposed a large, nearly uniform specific tax for all tobacco products and this represents a major change from the previous excise structure. This has resulted a multi-tier excise tariff and very complicated excise structure, thus Government plan to simplify the excise structure by eliminating lower-tiered rates to the higher-tiered rates and increasing the rates every year thus making it expensive for manufactures.
This study aims to examine the impact of the recent changes in cigarette excise structure simplification towards the financial performance of cigarette manufacturers in Indonesia in which the manufacturers will response and establish effective pricing strategies. On a company level, this research has proven that the impact of excise structure simplification significantly relates to manufacturer's pricing and profit margin in Indonesia cigarette industry.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Novita Sari
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis hubungan tarif cukai terhadap perusahaan rokok di industri rokok Tanah Air yang tercatat di Ditjen Bea Cukai. Untuk mengetahui bagaimana bentuk pasar industri rokok, dilakukan analisis menggunakan Structure-Conduct-Performance, yang melihat hubungan antara struktur, perilaku, dan kinerja industri rokok. Hasilnya, industri rokok di Indonesia memiliki struktur oligipoli dengan tingkat persaingan moderat. Dari dua model pada seluruh perusahaan, ditemukan bahwa penerapan tarif cukai berhubungan negatif dan signifikan dengan pangsa pasar perusahaan rokok. Begitupun dengan harga jual rokok. Pertumbuhan penduduk usia 15-24 tahun juga diketahui berhubungan positif dan signifikan terhadap pangsa pasar rokok. Sementara itu, pada 5 perusahaan utama, pada model 1 atau usia 15+, ditemukan bahwa cukai per harga jual berpengaruh positif terhadap pangsa pasar

ABSTRACT
This research analyzed the correlation between excise rates and Cigarette companies in Indonesia which was recorded in the Directorate General of Customs and Excise. In order to find out how the market shapes the cigarette industry, the analysis is conducted using the Structure-Conduct-Performance, which looked at the relationship between structure, behavior and performance of the cigarette industry. As a result, the cigarette industry in Indonesia has oligopoly structure with a moderate level of competition. Of the two models in the entire company, it was found that the application of the tax rates significantly and negatively associated with cigarette companies? market share, as well as the sale price of cigarettes. The growth population of 15-24 year-olds is positively and significantly impacted to cigarette market share. Meanwhile, the five major companies, the model 1 or ages 15+, found that excise per selling price has positive effect on market share"
2016
T47037
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joppy Teja Sentana
"[Banyak studi empiris terdahulu yang menyajikan hasil penelitian mengenai dampak kenaikan harga rokok akibat kenaikan tarif cukai terhadap konsumsi rokok dan pendapatan pajak pemerintah. Namun, hanya sedikit dari studi tersebut yang meneliti dampak pengurangan tarif cukai terhadap konsumsi rokok dan pendapatan pajak pemerintah. Dengan menggunakan data Pemesanan Pita Cukai dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan metode Difference in Difference,
penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kebijakan pemerintah, yaitu pengurangan tarif cukai rokok untuk perusahaan skala kecil yang memproduksi rokok buatan tangan, Pemerintah mengklaim bahwa kebijakan yang mulai berlaku efektif pada 1 Juli 2010 tersebut disahkan dalam rangka menjawab isu terkait ketenaga kerjaan sebagaimana tertuang dalam Road Map Industri Tembakau. Namun, hasil empiris
penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan produksi rokok, meskipun tanda koefisiennya sudah sesuai dengan prediksi dan klaim pemerintah.;Prior economic studies provided empirical results regarding the impacts of cigarette price increase owing to excise tax increase on cigarette consumption and tax revenues. However, few papers have ever investigated the effects of excise tax cut on those two outcomes. By using data from Excise Banderole Order from Ministry
of Finance of Republic of Indonesia and Difference in Difference (DID) method, this study aims at examining the government’s tax-reduction policy for small-sized hand-made cigarette companies. The government claims that the policy, which came into force on July 1st, 2010, was enacted in order to address labor issue as outlined in the Road Map of Tobacco Industry. However, the empirical result shows
that the policy does not have significant effect in increasing cigarette production, though the coefficients’ signs are as expected and confirm the government’s claim, Prior economic studies provided empirical results regarding the impacts of cigarette
price increase owing to excise tax increase on cigarette consumption and tax
revenues. However, few papers have ever investigated the effects of excise tax cut
on those two outcomes. By using data from Excise Banderole Order from Ministry
of Finance of Republic of Indonesia and Difference in Difference (DID) method,
this study aims at examining the government’s tax-reduction policy for small-sized
hand-made cigarette companies. The government claims that the policy, which
came into force on July 1st, 2010, was enacted in order to address labor issue as
outlined in the Road Map of Tobacco Industry. However, the empirical result shows
that the policy does not have significant effect in increasing cigarette production,
though the coefficients’ signs are as expected and confirm the government’s claim]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T44703
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniera Nanda Ariefti
"ABSTRAK
Perusahaan rokok elektrik memperkenalkan produk mereka sebagai alat terapi untuk berhenti merokok dan sebagai alternatif untuk rokok konvensional. Namun, tujuan tersebut tidak sejalan dengan praktik yang ada karena konsumsi rokok elektrik telah mendorong perilaku penggunaan ganda di antara perokok. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara karakter merokok dan penggunaan rokok elektrik. Studi sebelumnya telah membahas masalah ini dengan menganalisis beberapa variabel termasuk status demografi. Namun, penelitian terdahulu tidak memberi gambaran mengenai pola konsumsi rokok elektrik. Studi ini akan menekankan pada pola konsumsi rokok dengan mengembangkan klasifikasi karakter merokok yang lebih rinci. Ini dilakukan untuk menangkap pola penghentian rokok, peralihan, dan penggunaan ganda dalam konsumsi rokok elektrik. Model dari penelitian ini adalah logit dan probit dengan menggunakan observasi dari RISKESDAS 2018. Analisis menunjukkan bahwa konsumsi rokok elektrik di Indonesia tidak mengikuti tujuan esensial yang diklaim oleh perusahaan. Meskipun pola penghentian dan pengalihan dapat ditangkap, hasil penelitian juga menunjukkan kekhawatiran lainnya tentang penggunaan ganda.

ABSTRACT
E-cigarette companies introduced their product as a therapeutic tool for smoking cessation and an alternative to conventional cigarettes. However, the aforementioned objective is not in-line with existing practice as the e-cigarette consumption has encouraged dual-use behavior among smokers. This study aims to examine the association between smoking characters and e-cigarette use. Previous studies have covered this issue by measuring several variables including demographic status. However, the studies lack in describing the pattern of e-cigarettes consumption. This study will emphasize on the e-cigarette consumption pattern as it tried to develop a more detailed classification of smoking characters. It intends to capture the smoking cessation, switching, and dual-use patterns in e-cigarette consumption. The models exercised are logit and probit regression using the observations from Basic Health Research 2018. The analysis showed that e-cigarette consumption in Indonesia does not follow the essential purposes claimed by e-cigarette companies. Although cessation and switching patterns could be captured, the result may indicate another significant concern regarding dual-use with other tobacco products. This study provides a detailed understanding of the e-cigarette consumption pattern and the peoples underlying behavior, which policymakers can consider for further policy formulation related to e-cigarette provision in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gede Dwipa Ria Narasara
"Penelitian ini melihat pengaruh pengawasan DJBC, tarif cukai, dan batasan minimum HJE terhadap tangkapan rokok ilegal. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif menggunakan ekonometrika dengan struktur data panel dengan pendekatan fixed effect. Data yang digunakan adalah data tangkapan rokok ilegal, anggaran pengawasan, jumlah pegawai bea cukai, tarif cukai, batasan minimum HJE, dan karakteristik daerah. Hasilnya tarif cukai dan batasan minimum HJE tidak berpengaruh signifikan terhadap tangkapan rokok ilegal, pengawasan berpengaruh signifikan sehingga diperlukan penguatan pengawasan dengan menambah anggaran pengawasan dan sumber daya manusia untuk bisa mengoptimalkan tangkapan rokok ilegal sehingga bisa menurunkan peredaran rokok ilegal

This study looks at the effect of DJBC supervision, excise tariffs, and minimum HJE limits on illegal cigarette catches. The method used is a quantitative method with a panel data structure with a fixed effect approach. The data used are illegal cigarette catches, supervision budgets, customs employees, excise rates, minimum HJE limits, and regional characteristics. The result is that excise rates and minimum HJE limits have no significant effect on illegal cigarette catches, it is necessary to strengthen supervision by increasing the supervision budget and human resources to be able to optimize illegal cigarette catches and reduce illegal cigarettes."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Han Galaputra Atmaja
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran seberapa besar peningkatan harga rokok akan membuat keputusan berhenti merokok pada mahasiswa Universitas Indonesia periode 2016-2017 yang merupakan perokok aktif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Jumlah responden yang digunakan adalah 215 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 209 responden yang membuat keputusan ingin berhenti setelah harga rokok mulai mengalami peningkatan. Hubungan antara variabel peningkatan harga rokok sebesar 50 dan 100 menunjukkan hasil yang positif signifikan terhadap keputusan berhenti merokok yang terjadi pada 64 responden yang diteliti. Hasil merekomendasikan bahwa pembuat kebijakan dapat membuat perokok aktif berhenti merokok dengan membuat kebijakan peningkatan harga rokok

ABSTRACT
This paper studies to know how much of increasing price of cigarette to make smokers decide to stop smoking on pupil of Universitas Indonesia which is actively smoking cigarette period 2016 2017. This is a descriptive paper using quesionnaire to gather data. Total respondents that can be used for this studies are 215 respondents. Result of this research shows that there are 209 smoker that decide to stop smoking after price of cigarette going up to 50 and 100 resulted that price have positive significant decide to stop smoking which is 64 respondents. Result suggest that policy maker could make smokers to stop smoking, using policy which increasing proce of cigarette
"
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Filza Rahmah
"Meningkatnya angka perokok di DKI Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia dari tahun ke tahun membuat upaya pengendalian konsumsi rokok perlu dilakukan. Hal ini membuat pemerintah, baik pusat ataupun daerah perlu untuk melakukan upaya pengendalian konsusmi rokok. Salah satu pungutan negara atas rokok adalah Pajak Rokok. Di Indonesia, Pajak Rokok tidak hanya ditujukan sebagai sumber pendapatan daerah, namun juga digunakan untuk pendanaan pelayanan kesehatan serta penegakan hukum. Penelitian ini difokuskan untuk menganalisi efektivitas kebijakan earmarked tax pada pajak rokok di DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan post positivist. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan kebijakan earmarked tax pada pajak rokok dalam pengendalian konsumsi rokok dan produk tembakau lainnya di DKI Jakarta belum efektif. Tidak adanya regulasi di Indonesia yang mengatur mengenai penganggaran atas dana earmarking serta tidak adanya petunjuk teknis khusus yang mengatur mengenai penggunaan pajak rokok untuk pengendalian konsumsi rokok membuat DKI Jakarta tidak menjalankan implementasi earmarked tax pajak rokok yang ideal.

The increasing number of smokers in Jakarta and other regions in Indonesia from year to year make efforts to control cigarette consumption needs to be done. This makes the Government, both central and local governments need to make efforts to control the consumption of cigarettes. One of the state levies on tobacco is cigarette tax. In Indonesia, Cigarette Tax is not only intended as a source of local revenue, but also used for funding health services and law enforcement. This study is focused on analyzing the effectiveness of the earmarked tax policy on tobacco tax in DKI Jakarta. This research is carried out with a post positivist approach. The results of this study indicate that the implementation of earmarked tax policy on tobacco tax in controlling the consumption of cigarettes and other tobacco products in DKI Jakarta has not been effective. The absence of regulations in Indonesia regarding the budgeting of earmarking funds and the absence of specific technical guidelines regarding the use of cigarette taxes for cigarette consumption controls made DKI Jakarta not ideally implement the policy of earmarked tax on cigarette tax."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>